Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Seiring dengan penjelasan-penjelasan materi yang telah diberikan kepada saya beserta tugas-
tugas yang telah di berikan pada saya maka sebagai tolak ukur apa yang telah saya dapatkan.Dan
tidak banyak yang bisa saya tuliskan ataupun saya jelaskan pada makalah ini.

1.2 Tujuan
Tujuan di buatnya makalah ini adalah membuat ringkasan tentang materi pemograman dan
algoritma.Dan juga bagian dari tugas dari mata pelajaran simulasi digital.

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ALGORITMA DAN PEMOGRAMAN


Pengertian Dasar program adalah rangkaian intruksi-intruksi dalam bahasa komputer yang
disusun secara logika dan sistematis.
Pengertian Pemograman adalah suatu kumpulan urutan perintah ke komputer untuk
mengerjakan sesuatu,dimana intruksi tersebut menggunakan bahasa yang dimengerti oleh komputer
atau dikenal dengan bahasa pemograman.Komputer membutuhkan keberadan program agar bias
menjalankan fungsinya sebagai komputer.Oleh sebab itu berdasarkan pengertian algoritma dan
pemograman,maka dapat disimpulkan bahwa program merupakan hasil dari penerapan-penerapan
algoritma.
Pengertian Algoritma adalah system kerja komputer memiliki brainware, hardware,
software. Tanpa salah satu dari ketiga sistim tersebut komputer tidak akan berguna.Kita akn lebih
focus pada software komkputer.Software terbangun atas susunan program dan syntax(cara
penulisan/pembuatan program.Untuk menyusun program/syntax,diperlukannya langkah-langkah
yang sistematis dan logis untuk dapat menyalesaikan masalah/tujuan dalam proses pembuatan suatu
software.Maka algoritma berperan penting dalam penyusunan program syntax tersebut.
Algoritma berbeda dengan Logaritma.Logaritma merupakan operasi matematika yang
merupakan kebalikan dari eksponen atau pemangkatan.Contoh logaritma seperti bc=a ditulis
sebagai blog a =c (b disebut basis).
Dalam dunia sehari-hari,mungkin tanpa kita sadari algoritma telah masuk dalam kehidupan
kita semua.
Ø Beberapa contoh sederhana mengenai algoritma yang dapat kita temui dalam kehidupan sehari-
hari,misalnya;
· Memasak mie instant.
Prosesnya adalah sebagi berikut:
1. Memanaskan air.
2. Membuka pembungkus mie instant.
3. Memasukkan mi eke dalam air mendidih.
4. Taruh bumbu di piring.
5. Angkat mie kika sudah masak.
6. Campurkan mie dengan bumbu yang sudah ada di piring.
7. Mie siap di sajikan.
· Menelepon
Prosesnya adalah sebagai berikut:
1.Angkat telepon.
2.Tekan nomor telepon yang akan dituju.
-jika diamgkat maka mulai berbicara setelah selesai tutup teleponnya
-jika tidak di angkat,maka tutup teleponnya.
Selain contoh diatas masih banyak lagi contoh-contoh sederhana mengenai algoritma yang
dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Setiap manusia punya pola ompu yang berbeda antara manusia yang satu dengan manusia
yang lainnya,oleh karena itu dalam memecahkan suatu masalah ataupun juga algoritma dengan hasil
yang berbeda. Algoritma dikatakan benar atau baik apabila dapat menyelesaikan suatu masalah.

B.TIPE-TIPE ALGORITMA BERDASARKAN FORMAT PENULISAN


Penulisan algoritma tidak ter-ikat pada suatu aturan tertentu, tetapi harus jelas
maksudnya dari suatu penulisan algoritma untuk tiap langkah algoritmanya. Notasi algoritma bukan
merupakan notasi bahasa pemograman, namun notasi ini dapat diterjemahkan kedalam berbagai
bahasa pemograman. Algoritma dapat dinotasikan dalam beberapa cara, yaitu:

2. Untaian Kalimat Deskriptif (Natural)


Algoritma bertipe deskriptif maksudnya ialah algoritma yang ditulis dalam bahasa manusia
seperti bahasa Indonesia atau bahasa Ingris dan dalam bentuk kalimat. Notasi ini cocok digunakan
untuk algoritma yang pendek, namun untuk notasinya yang panjang, notasi ini kurang efektif
digunakan dan juga pengkonversian notasi algoritma ke notasi bahasa pemrograman menjadi
cenderung relatif sukar.

2. Flow Chart (Diagram Alir)


Diagram alir atau flow chart adalah bagan menggambarkan urutan langkah-langkah
kegiatanatau program mulai dari awal sampai akhir dengan menggunakan omput atau gambar
tertentudan dan garis alir. Simbol-simbol yang mewakili fungsi-fungsi langkah program dan garis
alir (flow lines) yang menunjukkan urutan dari simbol-simbol yang akan dikerjakan. Flowchartlebih
baik digunakan dibandingkan dengan menggunakan pseudocode. Jumlah simbol yang digunakan
dalam flowchart sedikit, karena itu lebih sederhana dan lebih mudah dipelajari.

Dalam pembuatan flowchart program tidak ada rumus atau patokan yang bersifat mutlak, karena
flowchart merupakan gambaran hasil pemikiran dalam menganalisis suatu masalah dengan
omputer sehingga flowchart yang dihasilkan dapat bervariasi antara satu pemrogram dengan yang
lainnya.

C. Pengertian Sistem Bilangan


Sistem Bilangan atau Number System adalah Suatu cara untuk mewakili besaran dari suatu
item fisik. Sistem Bilangan menggunakan suatu bilangan dasar atau basis (base / radix) yang
tertentu. Dalam hubungannya dengan komputer.
ada 4 Jenis Sistem Bilangan yang dikenal yaitu :
1. Sistem Bilangan Desimal (Decimal Number System) “Basis 10”
2. Sistem Bilangan Binari (Binary Number System) “Basis 2”
3. Sistem Bilangan Oktal (Octal Number System) “Basis 8”
4. Sistem Bilangan Hexadesimal (Hexadecimal Number System) “Basis 16”

D. Macam – macam sistem bilangan :


· Bilangan Biner
· Bilangan Desima
· Bilangan Oktal
· Bilangan Hexadesimal

E. Pengertian Konversi Bilangan


Konversi bilangan adalah suatu proses dimana satu system bilangan dengan basis tertentu akan
dijadikan bilangan dengan basis yang lain.

F. Contoh-contoh Konversi Bilangan


1. Sistem Bilangan Binari
Sistem bilangan biner atau sistem bilangan basis dua adalah sebuah sistem penulisan angka dengan
menggunakan dua simbol yaitu 0 dan 1. Sistem bilangan biner modern ditemukan oleh Gottfried
Wilhelm Leibniz pada abad ke-17. Sistem bilangan ini merupakan dasar dari semua sistem bilangan
berbasis digital. Dari sistem biner, kita dapat mengkonversinya ke sistem bilangan Oktal atau
Hexadesimal. Sistem ini juga dapat kita sebut dengan istilah bit, atau Binary Digit. Pengelompokan
biner dalam komputer selalu berjumlah 8, dengan istilah 1 Byte/bita. Dalam istilah komputer, 1 Byte
= 8 bit. Kode-kode rancang bangun komputer, seperti ASCII, American Standard Code for
Information Interchange menggunakan sistem peng-kode-an 1 Byte. (Wikipedia, 2011)

1.1. Binari ke Oktal


Cara Konversinya
Untuk melakukan konversi biner ke oktal lakukan bagi setiap 3 digit menjadi sebuah angka oktal
dimulai dari paling kanan.
Contoh :
101102 = …….8 ?
Langkah - Langkah :
· Pertama-tama bagi menjadi kelompok yang terdiri dari 3 digit biner: 10 dan 110.
· Kemudian konversi setiap kelompok dengan menggunakan perhitungan konversi biner ke
desimal.
· Sehingga didapat 101102 = 268
1.2. Binari ke Hexa Desimal
Cara Konversinya:
Mirip dengan konversi biner ke oktal. Hanya saja pembagian kelompok terdiri dari 4 digit biner.
Selain itu untuk nilai 10, 11, 12, .., 15 diganti dengan huruf A, B, C, …, F.
Contoh :
1101012 = …….16 ?
Langkah - Langkah :
· Pertama-tama bagi menjadi kelompok yang terdiri dari 4 digit biner: 11 dan 0101.
· Kemudian konversi setiap kelompok dengan menggunakan perhitungan konversi biner ke
desimal.
· Sehingga didapat 1110102= 3A16
1.3. Binari ke Desimal
Cara Konversinya:
Untuk melakukan konversi dari bilangan biner atau bilangan berbasis selain 10 ke bilangan berbasis
10 (desimal) maka anda tinggal mengalikan setiap digit dari bilangan tersebut dengan pangkat 0, 1,
2, …, dst, dari basis mulai dari yang paling kanan.
Contoh :
110110 2 = ……. 10 ?
110110 2 = 1x25 + 1x2 4 + 0x2 3 + 1x2 2 + 1x2 1 + 0x2 0 =
32+ 16 + 0 + 4 + 2 + 0 = 2242
2. Sistem Bilangan Desimal
Sistem bilangan desimal/persepuluhan adalah sistem bilangan yang menggunakan 10 macam angka
dari 0,1, sampai 9. Setelah angka 9, angka berikutnya adalah 1 0, 1 1, dan seterusnya (posisi di
angka 9 diganti dengan angka 0, 1, 2, .. 9 lagi, tetapi angka di depannya dinaikkan menjadi 1).
sistem bilangan desimal ditemukan oleh Al-Kashi,ilmuwan persia Sistem bilangan desimal sering
dikenal sebagai sistem bilangan berbasis 10, karena tiap angka desimal menggunakan basis (radix)
10. (Wikipedia, wikipedia)
2.1. Desimal ke Oktal
Cara Konversinya:
Dengan rumus yang sama seperti biner kita bisa lakukan juga untuk bilangan berbasis 8 (oktal).
Contoh:
Menggunakan 3 angka terakhir nim saya 708
70810 = …….8 ?
Langkah - Langkah :
1. Pertama-tama 708/8 =88, sisa 4
2. Lalu 88/8 = 11, sisa 0,
3. Terakhir 11/8=1, sisa3.
4. Dengan demikian dari hasil perhitungan didaptkan 70810 = 13048
2.2. Desimal ke Hexa Desimal
Cara Konversinya:
Seperti halnya biner dan oktal, kita pun akan menggunakan teknik perhitungan yang sama.
Contoh 1:
1810 = …….16 ?
Langkah - Langkah :
1. Pertama-tama 18/16 = 1, sisa 2
2. Lalu 1/16 = 0, sisa 1,
3. Dengan demikian dari hasil perhitungan didapatkan 1810 = 1216

Contoh 2:
Saya memakai angka ke 8 dan terakhir dari nim saya, 2013141708
7810 = …….16 ?
Langkah - Langkah :
1. Pertama-tama 78/16 =4, sisa 14 (ditulis E)
2. Lalu 4/16 = 0, sisa 4,
3. Dengan demikian dari hasil perhitungan didapatkan 7810 = 4E16
2.3. Desimal ke Binari
Cara Konversinya:
Dengan menggunakan rumus perhitungan konversi bilangan desimal ke basis lainnya kita bisa
lakukan sebagai berikut.
Contoh :
Saya memakai angka ke 8 dan terakhir dari nim saya, 2013141708
7810 = …….2 ?
Langkah - Langkah :
1. Pertama-tama kita bagi 78 dengan 2, didapat bilangan bulat hasil bagi adalah 39 dengan
sisa hasil bagi adalah 0, atau dengan kata lain 67 = 2*39 + 0
2. Selanjutnya bilangan bulat hasil bagi tersebut (39) kita bagi dengan 2 lagi, 39/2 = 19, sisa
hasil bagi 1.
3. Kemudian kita ulangi lagi, 19/2 = 9, sisa hasil bagi 1.
4. Kemudian kita ulangi lagi, 9/2 = 4, sisa hasil bagi 1.
5. Kemudian kita ulangi lagi, 4/2 = 2, sisa hasil bagi 0.
6. Kemudian kita ulangi lagi, 2/2 = 1, sisa hasil bagi 0
7. Setelah itu tulis sisa hasil bagi mulai dari bawah ke atas.
8. Dengan demikian kita akan mendapatkan bahwa 7810 = 10011102.

3. Sistem Bilangan Oktal


Oktal adalah sebuah sistem bilangan berbasis delapan. Simbol yang digunakan pada sistem bilangan
ini adalah 0,1,2,3,4,5,6,7. Konversi Sistem Bilangan Oktal berasal dari Sistem bilangan biner yang
dikelompokkan tiap tiga bit biner dari ujung paling kanan (LSB atau Least Significant Bit).
Misalnya bilangan oktal 3 adalah hasil pengelopokan dari 000 011, perhitungan secara manual dapat
dibuktikan dengan perhitungan berikut :
(1 x 21 )+(1 x 20 ) = (1x2)+(1x1) = 3
3.1.Oktal ke Desimal
Cara Konversinya:
Untuk konversi oktal ke binner anda perlu mengalikan digit dengan pangkat dari bilangan 8.
Contoh :
Saya memakai angka ke 8 dan terakhir dari nim saya, 2013141708
Angka 8 saya ganti dengan 7.
778 = …….10 ?
Langkah - Langkah :
Untuk melakukan konversi bilangan oktal ke bilangan berbasis 10 (desimal) lakukan dengan
mengalikan setiap digit dari bilangan tersebut dengan pangkat 0, 1, 2, …, dst, dari basis mulai dari
yang paling kanan.
778 = (7 x 81)10 + (7x 80)10 = 56 + 7 = 63

3.2.Oktal ke Hexa Desimal


Untuk perhitungan secara manual, konversi bilangan oktal ke desimal dilakukan dengan
mengkonversi bilangan oktal ke bilangan basis antara terlebih dahulu. Ada dua cara yang sering
digunakan untuk konversi oktal ke hexadecimal. Cara pertama konversi dahulu bilangan oktal ke
desimal, lalu dari bilangan desimal tersebut dikonversi lagi ke heksadesimal. Cara kedua adalah
dengan menkonversi bilangan oktal ke bilangan biner, lalu dari biner di konversi lagi menjadi
bilangan heksadesimal. Cara kedua merupakan cara yang paling sering digunakan.
Contoh :
Saya memakai angka ke 8 dan terakhir dari nim saya, 2013141708
Angka 8 saya ganti dengan 7.
778 = …….16
Langkah - Langkah :
1. Konversi bilangan oktal menjadi bilangan biner778 = 11 110 101 2 angka 7dan 7 dikonversi
terlebih dahulu menjadi biner.
Langkah - Langkah :
1. Pertama-tama hitung 78 = 1112 (Lihat cara konversi dari desimal ke biner)
2. Lalu hitung 7(kedua)8 = 1112
3. Sehingga didapat 778 = 1111112
2. Kemudian bilangan biner tersebut dikelompokkan setiap 4 digit dimulai dari yang paling
kanan
3. Selanjutnya 4 digit biner transformasikan menjadi heksadesimal
11 1111 2 = 7716

3.3.Oktal ke Binari
Cara Konversinya:
Cara ini merupakan kebalikan cara konversi biner ke oktal. Setiap digit oktal akan langsung
dikonversi ke biner lalu hasilnya digabungkan.
Contoh:
Saya memakai angka ke 8 dan terakhir dari nim saya, 2013141708
Angka 8 saya ganti dengan 7. v778 = …….2 ?
Langkah - Langkah :
1. Pertama-tama hitung 78 = 1112 (Lihat cara konversi dari desimal ke biner)
2. Lalu hitung 78 = 1112
3. Sehingga didapat 778 = 1111112

4. Sistem Bilangan Hexadesimal


Hexadesimal (Basis 16), Hexa berarti 6 dan Desimal berarti 10 adalah Sistem Bilangan yang terdiri
dari 16 simbol yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A(10), B(11), C(12), D(13), E(14), F(15). Pada Sistem
Bilangan Hexadesimal memadukan 2 unsur yaitu angka dan huruf. Huruf A mewakili angka 10, B
mewakili angka 11 dan seterusnya sampai Huruf F mewakili angka 15. (technology)
4.1. Hexadesimal ke Desimal
Cara Konversinya:
Untuk konversi heksadesimal ke desimal lakukan dengan mengalikan digit bilangan heksa dengan
pangkat bilangan 16 dari kanan ke kiri mulai dengan pangkat 0, 1, 2, …, dst
Contoh :
C516 = …….8 ?
Langkah - Langkah :
B716 = (11 x 161)10 + (7 x 160)10 = 176+ 7 = 183
4.2. Hexadesimal ke Binari
Contoh Konversinya:
Cara ini merupakan kebalikan cara konversi biner ke heksadesimal. Setiap digit heksadesimal
langsung dikonversi ke biner lalu hasilnya dipadukan .

Contoh:
B716 = …….2 ?
Langkah - Langkah :
1. Pertama-tama hitung B16 = 10112 (F16 = 1110 = 10112, Lihat cara konversi dari desimal ke
biner)
2. Lalu hitung 716 = 01112 (harus selalu dalam 4 digit biner, bila nilai hasil konversi tidak
mencapai 4 digit biner maka tambahkan angka 0 di depan hingga menjadi 4 digit biner)
3. Kemudian didapat F516 = 101101112
4.3. Hexadesimal ke Oktal
Cara Konversinya:
Langsung ke contoh :
Misal bilangan Heksadesimal 4B ke oktal, maka ubah dulu ke biner dulu, lalu konversikan biner ke
oktal.. perhatikan :
4 (Heksa) = 100 (Biner) = 1 (Oktal)
B (Heksa) = 11 (Desimal) = 1011 (Biner) = 001 dan 011 = 1 (Oktal) dan 3
(Oktal)
Jadi Bilangan Oktalnya adalah 113

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Demikian yang dapat saya lampirkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan
dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.

Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan –
kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada
umumnya.
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan
rahmat,inayah,taufiq,dan hidayahnya saya dapat menyelesaikan makalah tentang “Dasar
Pemrograman” dengan bentuk maupun isinya yang sederhana.

Harapan saya semoga makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca,sehingga dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini menjadi yang lebih
baik lagi.

Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis
pada khususnya,saya menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna
untuk itu saya menerima saran dan kritik yang bersifat membangujn demi perbaikan kearah
sempurna.

Panyabungan, 2018

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................................................ ii

BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................................... 1

A.Latar Belakang....................................................................................................... 1

B.Tujuan .................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................... 1

A.Pengertian Algoritma Dan Pemograman ............................................................... 1

B.Tipe-Tipe Algoritma Berdasarkan Format Penulisannya ...................................... 2

C. Pengertian Sistem Bilangan .................................................................................. 2

D. Macam – macam sistem bilangan......................................................................... 2

E. Pengertian Konversi Bilangan .............................................................................. 2

F. Contoh-contoh Konversi Bilangan ........................................................................ 2

BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 6

Kesimpulan ................................................................................................................ 6
MAKALAH
TENTANG
DASAR PEMROGRAMAN
D
I
S
U
S
U
N
OLEH

NAMA : IHWAN SYARIP


KELAS : X TAV 2
Guru Pembimbing : Irma Suryani, S.Pd
MAKALAH
TENTANG
DASAR PEMROGRAMAN
D
I
S
U
S
U
N
OLEH

NAMA : AHMAD ZAKI DLT


KELAS : X TAV 2
Guru Pembimbing : Irma Suryani, S.Pd
MAKALAH
TENTANG
DASAR PEMROGRAMAN
D
I
S
U
S
U
N
OLEH

NAMA : DZULIANSYAH LBS


KELAS : X TAV 2
Guru Pembimbing : Irma Suryani, S.Pd

Anda mungkin juga menyukai