Anda di halaman 1dari 55

Algoritma dan Pemrograman I

Pertemuan 2

Danang Purnomo, S.ST., M.Kom


Struktut Dasar Algoritma

Struktut algoritma adalah urutan bagaimana pemrosesan instruksi dalam


algoritma dilakukan dan juga bagaimana struktur instruksi algoritma
tersebut dibagun.

Ada 3 jenis struktur yang dapat menyusun penyajian algoritma yaitu,


runtunan (sequnce), pemilihan (selection) dan pengulangan (repetition).
Runtunan (Sequnce)
Sequence atau runtunan dalam struktur algoritma adalah bahwa instruksi-
insturksi dalam algoritma diproses secara beruntun langkah demi langkah
dari awal sampai akhir dimulai dari langkah pertama hingga langkah
terakhir.
Agar lebih pahami struktur algoritma runtunan kita ilustrasikan dengan
contoh kasus berikut, misal algoritma memindahkan isi gelas:

Gelas A berisi Teh Gelas B berisi kopi


Ketika kita diminta untuk memindahkan kedua isi gelas tersebut sehingga
Gelas A menjadi berisi kopi dan Gelas B menjadi berisi teh, maka secara
logika kita akan berfikir untuk menyediakan 1 gelas lagi (gelas kosong)
untuk memindahkannya, yaitu kita kasih nama gelas C.
Agar kedua isi gelas tersebut bisa berpindah tentu langkah-langkah yang kita
lakukan harus benar, secara logika urutan langkah-langkah yang dapat kita sajikan
untuk memindahkan kedua isi gelas tersebut adalah sebagai berikut:
1. Langkah 1: Masukan Salah satu isi gelas ke gelas C (gelas kosog), misal Teh
(gelas A) pindahkan ke gelas C, sehingga gelas A(sebelumnya berisi Teh)
menjadi kosong.
2. Langkah 2: Masukan Isi gelas B (Kopi), ke gelas C (gelas C sudah kosong).
3. Langkah 3: Masukan Isi Gelas C (yang sudah berisi Teh), ke Gelas B (yang
sudah kosong).
Langkah-langkah penukaran gelas isi gelas A dan gelas B.

Dengan urutan langkah-langkah di atas, maka kedua isi gelas akan tertukar, Gelas

A yang sebelumnya berisi Teh akan menjadi berisi Kopi, begitu juga gelas B yang

sebelumnya berisi Kopi akan menjadi berisi Teh.


Struktur Pemilihan (Selection)

Struktur pemilihan adalah struktur dalam algoritma untuk


memproses salah satu keputusan dari beberapa alternatif yang
tersedia sesuai dengan kondisi tertentu.
Dalam algoritma terkadang setidaknya mungkin saja mengandung instruksi
pemilihan, pada struktur pemilihan program harus mampu memproses
pengujian untuk mengambil salah satu keputusan dari beberapa alternatif
yang diberikan. Keputusan yang diproses harus sesuai dengan syarat dan
ketentuan yang diberikan dimana syarat dan ketentuan tersebut mungkin
saja berbeda untuk setiap kasus.
Contoh:
Struktur pemilihan, misal untuk kasus menentukan nilai siswa A, B, C dan D dari nilai
Angka yang diperolehnya.
Pada saat menyusun algoritma agar mampu menentukan nilai siswa apakah siswa
mendapatkan nilai A, B, C atau D dari nilai angka yang diperolehnya, tentunya harus
menyediakan beberapa alternatif pilihan sesuai ketentuan yang berlaku, misalnya sebagai
berikut:
Alternatif 1: Nilai A jika nilai angka >85.
Alternatif 2: Nilai B jika nilai angka Antara 70 sampai dengan 85
Alternatif 3: Nilai C jika nilai angka antara 60 dan 70 dan
Alternatif 4: Nilai D jika nilai angka lebih kecil dari 60.
Setiap siswa tentunya memiliki nilai bermacam macam dengan range 1
sampai 100, ketika algoritma dibuat untuk menentukan nilai siswa, maka
nilai siswa akan diproses dengan cara melihat beberapa ketentuan yang
tersedia, nilai siswa akan menghasilkan A,B,C maupun D sesuai yang cocok
dengan salah satu alternatif di atas.
Misal jika siswa mendapatkan nilai 75, dari kasus di atas siswa akan
mendapatkan nilai B karena nilainya ada diantara 70 dan 85, sementara
jika siswa mendapatkan nilai 50, maka dia akan mendapatkan Nilai D.
Struktur Pengulangan (Repetition)
Struktur pengulangan dalam algoritma merupakan proses algoritma yang
mengulang beberapa instruksi yang diberikan sesuai dengan jumlah yang
ditentukan berdasarkan kondisi tertentu.
Dalam kasus kasus tertentu dalam algoritma bisa saja mengandung
struktur pengulangan, bisa juga tidak sesuai dengan kasus yang ingin
diselesaikan. Pengulangan dibuat untuk membantu mempermudah
penyajian algoritma agar proses lebih cepat dan penulisan algoritma
menjadi sederhana.
Contoh Algoritma:
menulis kalimat “Aku suka algoritma” sebanyak 1000 baris.
Untuk kasus menulis kalimat sebanyak 1000 baris, tentunya ada 2 cara
yang bisa dibuat dan keduanya benar.
Cara pertama yaitu dengan menulis instruksi “aku suka algoritma”
sebanyak 1.000 satu persatu.
Cara kedua dengan menggunakan struktur pengulangan.
JENIS-JENIS ALGORITMA
Algoritma bahasa natural,
Algoritma bahasa natural adalah algoritma yang paling mudah, merupakan
penyajian algoritma yang langkah-langkahnya disusun menggunakan
bahasa yang mudah sekali kita pahami (bahasa indonesia, bahasa inggris)
atau bahasa apapun yang paling kita pahami.
Algoritma flowchart
Algoritma flowchart adalah algoritma yang proses penyusunan langkah-langkah
penyelesaian masalah yang menggunakan simbol-simbol flowchart, algotima jenis
ini merupakan algoritma yang mudah sekali dibaca dan dipahami secara logika.

Algoritma pseudocode.
Algoritma pseudocode adalah proses penyusunan langkah-langkah penyelesaian
masalah yang menggunakan kode-kode konversi struktutural dari suatu bahasa
pemrograman yang akan digunakan, namun ditujukan agar tetap dapat dibaca
manusia dan bukan mesin.
ALGORITMA BAHASA NATURAL
Algoritma bahasa natural adalah itruksi algoritma yang penulisannya
menggunakan bahasa yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari,
bisa menggunakan bahasa apapun yang penting dapat dipahami.
Algoritma jenis ini merupakan algoritma yang paling mudah untuk
dipahami, karena menggunakan bahasa yang sering digunakan.
Aturan penulisan algoritma bahasa natural
Berikut aturan penulisan algoritma bahasa natural:
1. Langkah-langkah diberikan nomor yang diawali dengan nomor 1.
2. Langkah pertama harus dimulai dengan kata Mulai dan langkah
terakhir harus ditutup dengan kata Selesai.
3. Setiap langkah ditulis menggunakan bahasa sehari-hari yang mudah
dipahami.
Contoh Algoritma bahasa natural
Kasus, Menyalakan laptop
Penyelesaian:
1. Mulai
2. Colokan kabel power
3. Tekan tombol monitor
4. Tekan tombol Power
5. Tunggu beberapa saat komputer melakukan booting
6. Laptop Menyala
7. Selesai.
Algoritma flowchart
Algoritma flowchart adalah suatu bagan atau diagram dengan symbol-
simbil tertentu yang menggambarkan urutan proses secara mendetail dan
berhubungan antara suatu proses (intruksi) dengan proses lainnya dalam
suatu program
Simbol Flowchart
Contoh algoritma flowchart
Mengirim surat
Contoh algoritma flowchart
Memasak mie
Algoritma Pseudocode
Algoritma pseudocode adalah proses penyusunan langkah-langkah
penyelesaian masalah yang menggunakan kode-kode konversi struktutural
dari suatu bahasa pemrograman yang akan digunakan, namun ditujukan
agar tetap dapat dibaca manusia dan bukan mesin.
Adapun ciri-ciri dari pseudocode antara lain:
 Menggunakan pola bahasa Inggris yang sederhana
 Tidak memiliki standar aturan tertentu dalam penulisannya
 Pseudocode menggunakan simbol atau sintaks dari suatu program, seperti ←, <, >, <=, >=, dan
sebagainya.
 Notasi pseudocode bisa digunakan untuk bahasa pemrograman
 Tidak menggunakan diagram melainkan ditulis dalam urutan suatu kejadian atau permasalahan.
 Pseudocode berisi langkah-langkah untuk menyelesaikan sebuah masalah (seperti halnya
algoritma), akan tetapi bentuk masalahnya sedikit berbeda dari algoritma.
 Sering digunakan para pengguna untuk menuliskan suatu algoritma dari suatu permasalahan.
Contoh Algoritma pseudocode untuk menentukan keliling persegi
Judul: Program Menentukan_Keliling_Persegi
Deklarasi
Var sisi,keliling: integer;
Implementasi
Read(sisi);
Keliling ← sisi*4;
Write(keliling);
Contoh Menentukan sebuah bilangan adalah ganjil atau genap
Judul
Program ganjil_genap
Deskripsi
var bilangan : integer
Implementasi
READ bilangan
IF (bilangan modulus 2 = 0) THEN
PRINT “genap”
ELSE
PRINT “ganjil”
ENDIF
Contoh Menghitung mundur
Judul: Program hitung_mundur
Deskripsi
var bilangan : integer
Implementasi
FOR (bilangan ← 5; nilangan > 0; bilangan--)
PRINT bilangan
ENDFOR
Aturan Penulisan Algoritma
Setiap algoritma akan selalu terdiri dari 3 bagian, yaitu:
• Judul (Header)
• Kamus (Deklarasi)
• Algoritma (Deskripsi)
Komentar mengenai setiap bagian dituliskan diantara tanda kurung kurawal.
• Contoh:
{ Komentar }
Judul (Header)
Adalah bagian teks algoritma yang digunakan sebagai tempat mendefinisikan
nama dengan menentukan apakah teks tersebut adalah program, prosedur,
atau fungsi.
Contoh:
Kamus (Deklarasi)
Adalah bagian teks algoritma sebagai tempat untuk mendefinisikan:
 Nama type
 Nama konstanta
 Nama variable
 Nama fungsi
 Nama prosedur
Kamus (Deklarasi)
Algoritma (Deskripsi)
 Adalah bagian inti dari suatu algoritma yang berisi instruksi atau
pemanggilan aksi yang telah didefinisikan.
 Komponen algoritma (deskripsi) berupa:
Instruksi dasar seperti input/output, assignment
Sequence (runtutan)
Operasi kondisional
perulangan
Algoritma
Contoh:

Contoh Lengkap :
Contoh Penulisan Algoritma Lengkap
Karakter
Apapun yang dapat kita baca, apapun itu dan dimanapun itu seperti dilayar
computer, di koran, majalah dll. Itu merupakan karakter atau bisa disebut juga
gabungan dari karakter-karakter.
Contoh:
int a = 5;
Int dan a : adalah karakter yang kita kita kenal sebagai huruf.
5 : adalah karakter yang kita kenal sebagai angka
=; : adalah karakter-karakter khusus
Byte
Byte merupakan suatu kumpulan bit yang terdiri dari 8 bit dan digabung
menjadi satu. Atau bias disimpulkan, 1 byte terdiri dari 8 bit.
Satuan yang biasa dipakai didalam byte untuk mengilustrasikan kapasitas
sesuatu didalam suatu media penyimpanan seperti kilobyte (KB), megabyte
(MB), gigabyte (GB) dan terabyte (TB). Symbol atau lambing dari bit dan byte
dibedakan dengan menggunakan huruf B besar untuk. Satu byte bisa mewakili
nilai yang ada antara 0 sampai 255 dalam desimal
Satu byte dapat diilustrasikan sebagai kumpulan 8 buah bohlam
lampu.pemisalan ini dilakukan karena karena bohlam lampu hanya
mempunyai dua kondisi, yaitu hidup dan mati, yang mampu mewakili
komponen computer terkecilmemory (bit) yang disebut ON dan OF. ON
diilustrasikan sebagai bohlam yang menyala dan OF diilustrasikan sebagai
bohlam yang mati
Contoh:
Karakter ‘E’ (huruf E) disimpan dalam memory dalam satu Byte, yang
diilustrasikan dengan 8 buah bohlam lampu sebagai berikut:
Biner
Bilangan biner sering disebut juga dengan bilangan berbasis 2, untuk
memahami konsep bilangan biner atau bilangan berbasis dua, sebelumnya
akan kita pelajari terlebih dahulu konsep bilangan berbasis sepuluh atau
bilangan desimal.
Bilangan decimal
Bilangan decimal sering disebut juga bilangan berbasis 10, bilangan decimal ini
sering kita temui didalam kehidupan sehari-hari. Bilangan decimal disebut
dengan bilangan berbasis sepuluh dikarenakan adanya sepuluh angka yang
dapat digunakan mulai dari angka 0-9
Contoh 1:
Contoh 2:

Contoh 3:
Bilangan biner
Bilangan biner disebut juga bilangan yang bebasis 2 karena hanya memiliki
dua bilangan saja yaitu terdiri dari angka 0 dan 1.
Contoh 1:
Berapakah nilai decimal dari angka biner (0100 0110)?
Jawab:
Contoh 2:
Berapakah nilai decimal dari angka biner (0101 0110)?
Jawab:
Ilustrasi Bilangan Biner
Angka 1 = 1 x 20

Angka 2 = 1 x 21

Angka 4 = 1 x 22

Angka 8 = 1 x 23

Angka 16 = 1 x 24

Angka 32 = 1 x 25

Angka 64 = 1 x 26

Angka 128 = 1 x 27
Operasi bilangan biner
1. Penjumlahan pada bilangan biner
Didalam bilangan biner, penjumlahan bilangan biner sama dengan
penjumlahan biasa di dalam bilangan decimal, ketika mencapai limit
bilangan hasinya menjadi nol dengan menyisakan satu unyuk
ditambahkan didepannya aau biasa disebut (carry).
Tabel Konversi Bilangan Biner ke desimal
Operasi penjumlahan bilangan biner inipun mengikuti aturan yang dipakai
untuk bilangan desimal, dikarenakan bilangan biner berbasis dua, maka angka-
angka yang terlinat hanya ada dua yaitu 0 dan 1.
Empat kasus sederhana untuk mendapatkan aturan penambahan dalam
bilangan biner yaitu:
a) Angka nol jika ditambah dengan angka nol, Hasilnya adalah nol. Dalam
biner diwakilkan dengan 0 + 0 = 0.
b) Angka nol ditambah dengan angka 1 menghasilkan 1. Dalam bilangan biner
diwakilkan dengan 0 + 1 = 1.
c) Angka 1 jika ditambah dengan angka nol, hasilnya adalah angka 1. Biner ini
sama dengan 1 + 0 = 1.
d) Angka 1 jika ditambah dengan angka 1, Hasilnya adalah angka 2. Dalam
bilangan biner diwakilkan dengan 1 + 1 = 10.
Latihan
1. Buatlah algoritma ( dalam bentuk kalimat deskriptif, flow chart dan pseudo code )
untuk menukar dua buah bilangan.

2. Buatlah algoritma untuk mencetak deret angka bilangan ganjil dari 1 sampai 20.

3. carilah bilangan biner dari bilangan decimal berikut!

a. 39

b. 50

c. 79

d. 100
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai