Pertemuan 8
tipeDataKembalian namaFunction() {
// Isi function disini...
// Isi function disini...
return nilai;
}
#include <iostream>
using namespace std;
tipeDataKembalian namaFunction() {
// Isi function disini...
// Isi function disini...
return nilai;
}
int main()
{
// Jalankan function
namaFunction()
return 0;
}
Dalam contoh format di atas, pendefinisian function ada di
baris 5 – 9. Ketika sebuah function di definisikan, function
tersebut belum berjalan. Disini kita hanya memberitahu
compiler bahasa C++ bahwa sebuah function sudah disiapkan.
Agar bisa berjalan, sebuah function harus “dipanggil” dengan
cara menulis nama fungsi tersebut di dalam method main().
Inilah yang dilakukan oleh perintah di baris 14
Kode Program Fungsi Bahasa C++
Dalam kode program berikut ini saya membuat sebuah
fungsisapaAlgoritma1() yang ketika dijalankan akan menampilkan teks “Halo
Algoritma1”: #include <iostream>
using namespace std;
void sapaDuniailkom() {
cout << "Halo Algoritma1 " << endl;
}
int main()
{
sapa Algoritma1 ();
sapa Algoritma1();
sapa Algoritma1();
return 0;
}
Hasil kode program:
Halo Algoritma1
Halo Algoritma1
Halo Algoritma1
Function sapaAlgoritma1() tidak mengembalikan nilai,
sehingga tipeDataKembalian diisi dengan keyword void. Isi
dari fungsi sapaAlgoritma1() sendiri hanya 1 perintah,
yakni cout << "Halo Algoritma1" << endl seperti di baris 6.
Setelah di definisikan, sebuah fungsi bisa dijalankan berkali-
kali, inilah yang saya lakukan antara baris 11 – 13. Setiap kali
perintah sapaAlgoritma1 () dijalankan, akan tampil teks “Halo
Algoritma1” di layar.
Sebuah kode program bisa saja memiliki banyak fungsi. Berikut
contohnya: #include <iostream>
using namespace std;
void sapaLisa() {
cout << "Hai Lisa" << endl;
}
void sapaSari() {
cout << "Morning, Sari" << endl;
}
void sapaRudi() {
cout << "Halo bro,.." << endl;
}
int main()
{
sapaLisa();
sapaSari();
sapaRudi();
return 0;
}
Hasil kode program:
Hai Lisa
Morning, Sari
Halo bro,..
Kali ini kita mendefinisikan 3 fungsi di dalam kode program,
yakni function sapaLisa(), sapaSari() dan sapaRudi(). Setiap
fungsi berisi perintah cout yang berbeda-beda.
Variabel di Dalam Function
Untuk fungsi yang kompleks, kita bisa menulis variabel di dalam fungsi
tersebut. Berikut contoh penggunaannya:
#include <iostream>
using namespace std;
void hitungLuasSegitiga() {
double alas = 5;
double tinggi = 7;
double luas = (alas * tinggi) / 2;
cout << "Luas segitiga adalah: " << luas << endl;
}
int main()
{
hitungLuasSegitiga();
return 0;
}
Hasil kode program:
Luas segitiga adalah: 17.5
Kali ini kita mendefinisikan function hitungLuasSegitiga() di
baris 5 – 10. Sesuai dengan namanya, fungsi ini dipakai untuk
menghitung luas segitiga.
Di dalam fungsi hitungLuasSegitiga() terdapat
variabel alas, tinggi dan luas yang semuanya bertipe double.
Variabel alas diisi angka 5 dan variabel tinggi diisi angka 7.
Sedangkan variabel luas akan diisi hasil perhitungan (alas *
tinggi) / 2, yakni rumus untuk mencari luas segitiga. Kemudian
perintah cout di baris 9 akan menampilkan hasil perhitungan.
Untuk menjalankan fungsi ini, harus di panggil dengan
perintah hitungLuasSegitiga() dari dalam
function main() seperti di baris 14.
Program C++ Membuat Deret Angka (Kelipatan 3)
Biasanya sebuah fungsi bisa menerima nilai masukan atau nilai
input. Nilai masukan inilah yang dimaksud
dengan parameter atau argumen.
Parameter adalah sebutan untuk nilai inputan fungsi pada saat
fungsi itu di definisikan, sedangkan argumen adalah sebutan
untuk nilai inputan fungsi pada saat fungsi itu dipanggil.
Tergantung kebutuhan, sebuah fungsi bisa menerima 1, 2, atau
lebih dari 5 parameter atau argumen, namun bisa juga tidak
memerlukan sama sekali.
Sebenarnya parameter dan argumen sangat mirip dan sering di
pertukarkan. Perbedaan dari keduanya hanya di posisi pembuatan
saja. Parameter merujuk kepada inputan fungsi pada saat
pendefinisian, sedangkan argumen merujuk ke nilai input fungsi
pada saat pemanggilan.
Berikut format dasar fungsi C++ dengan parameter dan argumen:
#include <iostream>
using namespace std;
tipeDataKembalian namaFunction(tipeData param1, tipeData param2) {
// Isi function disini...
// Isi function disini...
return nilai;
}
int main()
{
// Jalankan function
namaFunction(arg1, arg2)
return 0;
}
Di akhir baris 5, yakni dalam tanda kurung
setelah namaFunction, adalah tempat untuk
penulisan parameter. Parameter dalam bahasa C++ ditulis
berpasangan antara tipeData dan nama parameter.
Dalam contoh diatas, terdapat 2 buah parameter
bernama param1 dan param2. Sepanjang isi function, param1 dan
param2 bisa diakses sebagaimana variabel biasa.
Ketika memanggil fungsi, kita harus isi kedua nilai seperti di baris
14, yakni dari perintah namaFunction(arg1, arg2).
Disini, arg1 dan arg2 adalah argumen.
Kode Program Parameter dan Argumen Fungsi
#include <iostream>
using namespace std;
void sapaLisa() {
cout << "Hai Lisa" << endl;
}
int main()
{
sapaLisa();
return 0;
}
Hasil kode program:
Hai Lisa
Fungsi ini sudah berjalan sebagaimana mestinya, akan tetapi
bagaimana jika kita ingin menyapa “Putri”? tentu kurang ideal jika
harus menulis fungsi terpisah.
Akan lebih fleksibel, saya akan modifikasi fungsi sapaLisa() agar bisa
menampung sebuah parameter dan argumen:
#include <iostream>
using namespace std;
void sapaTeman(string nama) {
cout << "Hai " << nama << endl;
}
int main()
{
sapaTeman("Lisa");
return 0;
}
Hasil kode program:
Hai Lisa
Pada saat pendefinisian fungsi sapaTeman() di baris 5, saya
menulis sapaTeman(string nama). Disini, nama adalah
sebuah parameter bertipe string.
Di dalam function, parameter bisa diakses sebagai mana layaknya
variabel. Parameter nama kemudian saya tampikan memakai
perintah cout seperti di baris 6.
Harap diperhatikan bahwa tipe data argumen ini harus sama dengan
tipe data pendefinisian parameter, yakni string.
Ketika dijalankan, argumen “Lisa” di baris 11 akan mengisi