KELOMPOK 2
REPRESENTASI DATA
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................ i
DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG............................................................................. 1
B. RUMUSAN MASALAH........................................................................ 1
C. TUJUAN MASALAH............................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN REPRESENTASI DATA.............................................. 2
B. ORGANISASI DATA...................................................................... 3
C. TEORI DAN BASIS BILANGAN...................................... 4
D. KONVERSI ANTAR BASIS BILANGAN ............................................................................................. 6
E. BILANGAN BINER BERTANDA........................................................................... 10
F. OPERASI GESER KIRI DAN KANAN.................................................................... 13
G. BILANGAN FLOATING POINT............................................................. 14
H. REPRESENTASI DATA TEKS ……………………………………………………………15
I. REPRESENTASI DATA GAMBAR …………………………………………………….28
J. REPRESENTASI DATA VIDEO ………………………………………………………..29
K. REPRESENTASI DATA AUDIO ………………………………………………………..29
I
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih
memerlukan adanya suatu pengolahan. Informasi merupakan hasil pengolahan dari sebuah model
formasi, organisasi, ataupun suatu perubahan bentuk dari data yang memiliki nilai tertentu, dan
bisa digunakan untuk menambah pengetahuan bagi yang menerimanya. Dalam hal ini, data bisa
dianggap sebagai obyek dan informasi adalah suatu subyek yang bermanfaat bagi
penerimanya. Informasi juga bisa disebut sebagai hasil pengolahan ataupun pemrosesan data.
Dan di dalam komputer data data disimpan dan dikelola oleh memori , komputer dan data saling
berhubungan tugas komputer untuk mengambil data yang berkaitan dengan mengelola dalam
beberapa cara.
Komputer mengolah data secara digital, yaitu melalui sinyal listrik yang diterimanya atau
dikirimkannya.Pada prinsipnya, komputer hanya mengenal dua arus, yaitu on atau off, besar atau
kecil, atau istilah dalam angkanya sering juga dikenal dengan 1 (satu) atau 0 (nol). Data-data yang
di-input, di-proses dan disimpan dalam komputer atau media penyimpanan hanyalah kombinasi
dari arus on atau (1) dan arus off atau (0). Kombinasi-kombinasi dari dua hal ini kemudian
diterjemahkan lagi sebelum dikeluarkan ke media output sesuai dengan bahasa yang dapat
dimengerti oleh manusia seperti huruf, gambar, suara, bahkan film-film menarik yang ditonton
dalam format digital.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN MASALAH
1
BAB II
PEMBAHASAN
B. ORGANISASI DATA
Komputer bekerja dengan ukuran data tertentu seperti bit, nibble , byte , word dan double
words. Satuan-satuan data tersebut diatur sebagai standar data yang dapat dikomunikasikan
antar berbagai sistem komputer.
Bit
Unit terkecil yang dikenali oleh sistem komputer disebut Bit yaitu satuan bilangan
biner yang paling sederhana yang terdiri dari dua bilangan 0 dan 1. Satu bilangan biner
satu bit dapat merepresntasikan dua kondisi yang berbeda .
Nibble
Nibble adalah satu grup bilangan yang terdiri dari 4 bit. Dengan memiliki 4 bit yang
berbeda maka nibble dapat merepresentasikan 16 kondisi yang berbeda dari mulai
representasi 0000 sampai dengan 1111.
Byte
Byte adalah satu grup bilangan yang terdiri dari 8 bit atau 2 nibble.
Satuan ini sering digunakan oleh sistem komputer d=sebagai satuan data. Byte lebih
banyak dikenal karena sering digunakan untuk satuan transfer data dan besar lebar
memori.
Word dan Double Word
Word adalah satu grup bilangan yang terdiri dari 16 bit atau 2 byte atau 4 nibble.
Dengan panjang 16 bit , 1 word dapat merepresntasikan sebanyak 65.536 nilai yang
berbeda.
Double word adalah satuan dengan panjang 32 bit atau 2x lipt satuan word. Dengan
panjang 32 bit , double word dapat merepresntasikan 4.294.967.296 nilai yang
berbeda .
2
Most-Least significant bit-byte (msb-lsb,MSB-LSB)
Dalam satu grup bilangan , posisi bit yang berada diujung paling kana disebut bit yang
kurang berarti (least significant bit , lsb) dan bit yang berada pada urutan terakhir
paling kiri disebut bit paling berarti (most significant bit , msb )
C. TEORI DAN BASIS BILANGAN
Sistem bilangan ada notasi untuk merepresentasikan bilangan. Pada sistem digital sistem
bilangan yang digunakan adalah bilangan biner dan heksadesimal yaitu bilangan basis 2 dan
16. Pada bagian ini akan dijelaskan empat buah sistem bilangan yaitu sistem bilangan desimal ,
biner , oktal, dan heksadesimal .
Desimal (Basis 10) adalah Sistem Bilangan yang paling umum digunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Sistem bilangan desimal menggunakan basis 10 dan menggunakan 10 macam
simbol bilangan yaitu : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9. Sistem bilangan desimal dapat berupa
integer desimal (decimal integer) dan dapat juga berupa pecahan desimal (decimal
fraction).
Untuk melihat nilai bilangan desimal dapat digunakan perhitungan seperti berikut, misalkan
contoh bilangan desimal adalah 8598. Ini dapat diartikan :
3
Biner (Basis 2)
Biner (Basis 2) adalah Sistem Bilangan yang terdiri dari 2 simbol yaitu 0 dan 1. Bilangan
Biner ini di populerkan oleh John Von Neumann. Contoh Bilangan Biner 1001, Ini dapat di
artikan (Di konversi ke sistem bilangan desimal) menjadi sebagai berikut :
Oktal (Basis 8) adalah Sistem Bilangan yang terdiri dari 8 Simbol yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6,
7. Contoh Oktal 1024, Ini dapat di artikan (Di konversikan ke sistem bilangan desimal)
menjadi sebagai berikut :
4
Position Value dalam Sistem Bilangan Oktal merupakan
perpangkatan dari nilai 8 (basis), seperti pada tabel berikut ini :
Hexadesimal (Basis 16), Hexa berarti 6 dan Desimal berarti 10 adalah Sistem Bilangan yang
terdiri dari 16 simbol yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A(10), B(11), C(12), D(13), E(14), F(15).
Pada Sistem Bilangan Hexadesimal memadukan 2 unsur yaitu angka dan huruf.
Huruf A mewakili angka 10, B mewakili angka 11 dan seterusnya sampai Huruf F mewakili
angka 15.
Contoh Hexadesimal F3D4, Ini dapat di artikan (Di konversikan ke sistem bilangan desimal)
menjadi sebagai berikut :
Position Value dalam Sistem Bilangan Hexadesimal merupakan perpangkatan dari nilai 16
(basis), seperti pada tabel berikut ini :
5
Berarti, Bilangan Hexadesimal F3DA perhitungannya adalah sebagai berikut :
1. BINER
Konversi bilangan biner ke desimal
= 1102 = 22 + 21 = 68
= 0112 = 21 + 20 = 38
= 0012 = 20 =18
Jadi, 111100110012 = 36318
Konversi bilangan Biner ke Hexadecimal
6
= 01012 = 22 + 20 = 516
= 11002 = 23 + 22 = 12 - C16
Jadi, 01001111010111002 = 4F5C16
2. OKTAL
Oktal ke Biner
Cara mengubah bilangan Oktal menjadi Biner dengan menjadikan satu persatu angka
bilangan Oktal menjadi bilangan Biner dahulu kemudian di satukan. Untuk bilangan Oktal
haruslah memiliki 3 digit bilangan Biner sehingga jika hanya menghasilkan kurang dari 3 digit
makan didepannya ditambahkan bilangan 0.
Oktal ke Desimal
Cara mengubah bilangan Oktal menjadi bilangan Desimal dengan mengubah bilangan Oktal tersebut
menjadi bilangan Biner terlebih dahulu baru kita ubah menjadi bilangan Desimal.
0101100012 = ( 0 x 28 ) + ( 1 x 27 ) + ( 0 x 26 ) + ( 1 x 25 ) + ( 1 x 24 ) + ( 0 x 23 ) + ( 0 x 22 ) + ( 0 x 21 ) + ( 1
x 20 )
= 0 + 128 + 0 + 32 + 16 + 0 + 0 + 0 + 1
= 177
Jadi, 2618 = 177
Oktal ke HexaDesimal
Cara mengubah bilangan Oktal menjadi bilangan HexaDesimal dengan mengubah bilangan Oktal
tersebut menjadi bilangan Biner terlebih dahulu baru kita ubah menjadi bilangan Desimal. Lalu kita
ubah lagi menjadi bilangan HexaDesimal.
7
Contoh : 2618 diubah menjadi bilangan HexaDesimal
Desimal ke HexaDesimal
Cara mengubah bilangan Desimal menjadi HexaDesimal yaitu dengan membagi bilangan Desimal
dengan angka 16 dan tulis sisanya mulai dari bawah ke atas.
8
17 = 16 : 275sisa 3
1 = 16 : 17sisa 1
0 = 16 : 1sisa 1
maka ditulis 113
Jadi 275 = 11316
4. HEXADESIMAL
HexaDesimal ke Biner
Cara mengubah bilangan HexaDesimal menjadi Biner dengan menjadikan satu persatu angka
bilangan HexaDesimal menjadi bilangan Biner dahulu kemudian di satukan. Untuk bilangan
HexaDesimal haruslah memiliki 4 digit bilangan Biner sehingga jika hanya menghasilkan kurang dari
4 digit makan didepannya ditambahkan bilangan 0.
HexaDesimal ke Desimal
Cara mengubah bilangan biner menjadi bilangan desimal dengan mengalikan 16n dimana n
merupakan posisi bilangan yang dimulai dari angka 0 dan dihitung dari belakang.
.HexaDesimal ke Oktal
Cara mengubah bilangan HexaDesimal menjadi bilangan Oktal dengan mngubah bilangan
HexaDesimal tersebut menjadi bilangan Desimal terlebih dahulu baru kita ubah menjadi bilangan
Oktal.
9
15 = 8 : 120sisa 0
1 = 8 : 15sisa 7
0 = 8 : 1sisa 1
maka ditulis 1702
Jadi 3C217028 = 16
00000000 +0 0
00000001 1 1
10000000 -0 128
10000001 -1 129
Untuk menyatakan tanda bilangan (positif atau negatif), dapat digunakan salah satu bit yang ada
untuk menyatakan tanda tersebut. Bit tersebut (biasanya bit yang pertama atau most significant bit)
diset bernilai 0 untuk bilangan positif, dan 1 untuk bilangan negatif. Bit-bit yang lain menyatakan
magnitude atau nilai mutlak dari bilangan. Jadi di dalam satu byte (8-bit), satu bit digunakan sebagai
tanda, dan 7 bit sisanya sebagai magnitude yang nilainya bisa berisi mulai dari 0000000 (0) sampai
1111111 (127). Cara ini dapat digunakan untuk merepresentasikan bilangan dari −12710 sampai
+12710. Konsekuensi dari metode ini adalah: akan ada dua cara untuk menyatakan nol, yaitu
00000000 (0) dan 10000000 ([-0|−0]). Komputer generasi awal (misalnya IBM 7090) menggunakan
10
metode ini. Sign-and-magnitude adalah cara yang banyak dipakai untuk
merepresentasikan significand di dalam bilangan floating point.
Komplemen satu (Ones' complement)
Ones'
Binary Unsigned
complement
value interpretation
interpretation
00000000 +0 0
00000001 1 1
11111110 -1 254
11
11111111 -0 255
Sistem yang dikenal dengan nama komplemen satu (ones' complement) juga dapat digunakan
untuk merepresentasikan bilangan negatif. Bentuk komplemen satu untuk bilangan biner negatif
diperoleh dengan cara membalik seluruh bit dari bilangan biner positifnya. Bit yang bernilai 0 dibalik
menjadi 1, dan bit yang bernilai 1 dibalik menjadi 0. Seperti pada metode sign-and-magnitude, di
metode komplemen satu ini ada dua cara merepresentasikan bilangan nol, yaitu : 00000000 (+0)
dan 11111111 ([-0|−0]).
Contoh, bentuk komplemen satu dari 00101011 (43) adalah 11010100 (−43). Jangkauan dari
bilangan bertanda dengan komplemen satu adalah -(2N-1-1) sampai (2N-1-1) dan +/-0. Untuk sistem
8-bit (byte) jangkauannya adalah -12710 sampai +12710dengan nol bisa berbentuk 00000000 (+0)
atau 11111111 (-0).
Metode komplemen satu ini banyak dipakai di komputer generasi lama, seperti PDP-1, CDC
160A dan UNIVAC 1100/2200 series.
Komplemen dua (Two's complement)
Two's
Binary Unsigned
complement
value interpretation
interpretation
00000000 0 0
00000001 1 1
12
10000010 -126 130
11111110 -2 254
11111111 -1 255
Di dalam metode komplemen dua, bilangan negatif direpresentasikan dengan cara menambahkan
satu pada bentuk komplemen satu dari suatu bilangan positif. Di dalam metode komplemen dua,
hanya ada satu bilangan nol (00000000).
Misalnya, bentuk komplemen satu dari 00101011 (43) adalah 11010100 (−43). Bentuk komplemen
duanya adalah: 11010100 + 1 = 11010101.
Ini digunakan untuk melakukan penggeseran bit ke arah kanan sebanyak nilai yang
didefinisikan. Apabila terdapat operasi "x >> 3" berarti melakukan penggeseran 3 bit ke
kanan dari nilai x yang telah dikonversikan ke dalam bilangan biner. Adapun bentuk
umum dari operator ">>" sebagai berikut :
64 >> 1, maka 64 diubah ke dalam bilangan biner menjadi 1000000. Kemudian dilakukan
penggeseran sebanyak 1 bit ke arah kanan. Sehingga yang semula 1000000 akan
menjadi100000yaitu bernilai 32 pada desimal. Jadi, 64 >> 1 = 32. Untuk memudahkan
dalam menentukan nilai yang diberikan dari operasi ini, yang perlu diingat :
"setiap proses penggeseran bit yang terjadi sebanyak n, maka operator >> akan
membagi suatu nilai dengan 2 sebanyak n juga"
13
Lalu, bagaimana jika ada sisa pembagian ? Misal :
Sebenarnya, kalau kita tentukan secara teknis, 63 kita ubah ke bilangan biner
menjadi 111111. Lalu kita lakukan penggeseran ke arah kanan sebanyak 1 kali, maka
bilangan biner menjadi11111, yaitu 31 pada bilangan desimal.
Artinya, untuk sisa pembagian tadi, maka abaikan saja pada hasil sisanya :D
Merupakan operator kebalikan dari operator >>, yang berarti kita melakukan
penggeseran bit ke arah kiri sebanyak nilai yang didefinisikan. Apabila terdapat operasi
"x '<<' 3" berarti melakukan penggeseran 3 bit ke kiri dari nilai x yang telah dikonversikan
ke dalam bilangan biner. Adapun bentuk umum dari operator "<<" :
8 '<<' 1 maka 8 diubah ke dalam bilangan biner menjadi 1000. Kemudian dilakukan
penggeseran sebanyak 1 bit ke arah kiri. Sehingga yang semula 1000 akan
menjadi 10000(pada saat penggeseran nilai paling kanan diisi dengan bit 0) yaitu
bernilai 16 pada desimal. Jadi,8 << 1 ="">. Untuk memudahkan dalam menentukan nilai
yang diberikan dari operasi ini, yang perlu diingat :
"setiap proses penggeseran bit yang terjadi sebanyak n, maka operator '<<' akan
mengalikan suatu nilai dengan 2 sebanyak n juga"
8 '<<' 1 = 16 karena 8 x 2 = 16
8 '<<' 2 = 32 karena 8 x 2 x 2 = 32
Bilangan floating point adalah sistem bilangan yang digunakan untuk merepresentasikan bilangan real.
Format umum bilangan real x yang bukan nol adalah sebagai berikut.
14
X=± M x b²
Keterangan :
Bilangan floating point dapat memilki berbagai macam bentuk misalnya untuk bilangan basis 10 berikut
ini.
0.0234 x 10²
= 2340
= 2340000 x 10-3
Secara umum terdapat penulisan ilmiah sebagai standar penulisan bilangan mantissa yaitu hanya ada
satu bilangan bukan nol disebelah kiri titik. Untuk bilangan 0.0234 x 10² bentuk normalnya adalah 2.34 x
103.
Data yang paling sering ditemui oleh pengguna kumpulan karakter yang dapat dicetak seperti
huruf a,b,c, A,B,C ..., maupun yang tidak dapat dicetak seperti spasi atau bunyi.
Representasi dalam bentuk teks merupakan pemetaan antara lambang/simbol karakter dengan
nilai bilangan tertentu (integer).
Terdapat dua pengkodean teks yang saat ini banyak digunakan yaitu pengkodean American
Standar Code for Information Interchange (ASCII) dan Unicode.
ASCII menggunakan 8 bit (1byte) untuk merepresntasikan karakter sehingga terdapat 256 jenis
karakter yang dapat direpersentasikan dengan menggunakan pengkodean ASCII dari 0000 0000 (0) s/d
1111 1111 (255). Terdapat karakter yang tidak dapat dicetak yaitu karakter 0 s.d 32. Karakter-karakter
tersebut digunakan untuk berbagai keperluan pemrosesan teks seperti penanda awal teks , tab, dan
baris baru.
15
Nilai ANSI
Nilai Unicode
Karakter ASCII Keterangan
(heksadesimal)
(desimal)
16
CR 000D 13 Pergantian baris (carriage return)
17
FS 001C 28 File separator
SP 0020 32 Spasi
18
+ 002B 43 Tanda tambah (plus)
19
: 003A 58 Tanda titik dua
20
I 0049 73 Huruf latin I kapital
21
X 0058 88 Huruf latin X kapital
22
g 0067 103 Huruf latin g kecil
23
v 0076 118 Huruf latin v kecil
24
NEL 0085 133 Next line
25
CCH 0094 148 Cancel character
26
£ 00A3 163 Tanda Poundsterling
27
² 00B2 178 Tanda kuadrat (pangkat dua)
Kedalalaman bit
Jumlah bit yang digunakan untuk merepresentasikan sebuah pixel.
Kedalaman bit paling sederhana adalah 1 bit artinya setiap pixel dapat diwakili dua nilai 0 dan 1.
Kedua nilai dapat menggambarkan 2 warna , nilai 0 (hitam) dan 1 (putih).
Terdapat beberapa tipe gambar digital dengan format raster sebagai berikut
Graphics interchange format (GIF) yang merepresentasikan gambar berwarna. Algoritma
pengkodean yang digunakan Lempel-Ziv-Welch dengan metode kompresi lossless.
28
Tagged Image File Format (TIFF) menggunakan algoritma kompresi lossless Lempel-Ziv-
Welch. Pada mulanya tipe ini dirancang untuk dokumen yang discan.
Joint Photographic Expperts Group (JPEG) adalah standar format gambar dengan kompresi
lossy dan lossless.
Portable Network Graphics (PNG) dirancang sederhana untuk gambar yang mudah
dipertukarkan melalui jaringan internet.
Kompresi gambar
Jika file gambar dikirim apa adanya maka akan menghabiskan kapasitas jalur data. Teknik
kompresi dikenalkan sebagai upaya untuk meringkas file gambar menjadi file yang sama dengan ukuran
yang lebih kecil.
Teknik kompresi ini dibagi dua yaitu kompresi yang tetap mempertahankan file aslinya tanpa
ada bit-bit yang dihilangkan, biasanya disebut teknik lossless.
Sementara teknik kompresi yang menghasilkan file yang lebih kecil dengan membuang beberapa
bagian file gambar disebut dengan kompresi lossy.
Frame dalam sebuah video adalah sebuah gambar digital yang diam. Sebuah frame dibagi ke
dalam sejumlah blok pixel yang dapat memuat sekitar 8x8 atau 16x16 pixel.
Secara umum video adalah sekumpulan gambar yang disusun dan ditampilkan dengan frekuensi
20-30 frame per detik. Dengan jumlah frame tersebut , gambar gambar dilihat sebagai sebuah
rangkaian gerak objek yang ada di dalam gambar tersebut.
Digital audio adalah suara yang disimpan dalam bentuk data digital hasil proses pengubahan
sinyal analog menjadi sinyal digital.
Terdapat alat yang mengubah data analog menjadi digital atau sebaliknya yaitu Analog-to-Digital
Converter (ADC) dan Digital-to-Analog Converter (DCA). Setelah data analog diubah menjadi data
digital, selanjutnya disimpan dalam bentuk bit data digital.
29
Getaran pita suara yang menghasilkan berbagai ucapan manusia menghasilkan gelombang sinyal
analog. Sinyal analog ini yang menjadi masukan bagi perangkat ADC. Setelah di proses , sinyal audio
analog tersebut diubah menjadi sinyal audio digital yang disimpan dalam bentuk file dengan format
tertentu sesuai pengkodean yang digunakan.
Proses yang terjadi dalam ADC adalah mengubah sinyal suara analog menjadi sinyal digital.
Proses yang terdapat dalam ADC dibagi menjadi 2 bagian proses yaitu pengambilan bagian-bagian
data analog (sampling) dan menyimpan sementara (hold). Bagian kedua adalah proses kuantisasi
(quantizing) dan pengkodean (encoding) menjadi sinyal digital. Sinyal dikirim ke komputer dalam
bentuk digital dengan menggunakan pengkodean tertentu seperti waveform audio (.wav), (.m4a)
dan (.mp3).
30
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bedasarkan hasil dari presentasi kami makan Kami menyimpulkan representasi data yaitu
lambang untuk memberi tanda bilangan biner yang telah diperjanjikan yakni 0 (nol) untuk
bilangan positif atau plus dan 1 untuk bilangan negatif atau minus. Semua bilangan dapat
dikenali dapat dikenali dalam sistem komputer dengan syarat direpresentasikan dalam bilangan
biner yang terdiri dari 0 dan 1.
DAFTAR PUSTAKA
https://hildasilvia1892.wordpress.com/2011/11/20/bab-7-9-representasi-data-komputer-teori-
bilangan-dan-konversi-bilangan/
- Firdausy, K.,2008,HandOut Mata Kuliah DasarKomputerdan
Pemrograman, Teknik Elektro, UAD, Yogyakarta
„Sutikno, T.,2005, Diktat MataKuliahDasarKomputer dan Pemrograman, Teknik
Elektro, FakultasTeknologi Industri, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta
„Jogiyanto,2000, Pengenalan Komputer, Andi Offset, Yogyakarta
„Shelly & Cashman,DiscoveringComputers 2007
„Hakim,R., 1997, Mengenal SistemKomputer, Buku Kedua,Elex
Media Komputindo,Jakarta
„How stuff works“ComputerChannel”
http://computer.howstuffworks.com/
„IntelMuseum,
http://www.intel.com/intel/intelis/museum/online/hist_micro/index.htm
„A BriefHistoryof Computing- CompleteTimeline
http://www.ox.compsoc.net/~swhite/history/history.html
Maman Abdurohman , 2017 , Organisasi dan Arsitektur Komputer , Teknik Informatika , Bandunge€
31