“BILANGAN BINER”
ESTI AGUSTINA
19201041P
Puji syukur kami panjatkan atas kehadiran Allah SWT. Karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya serta berkat petunjuk dan kekuatan-Nya lah kami dapat
Makalah ini kami buat berdasarkan materi-materi yang telah diberikan oleh
dosen mata kuliah Aplikasi Komputer serta kami mengambil tambahan dari
beberapa sumber informasi yang lain. Dalam pembahasan makalah ini, kami akan
Kami menyadari bahwa tugas ini belum begitu sempurna, untuk itu kritik dan
saran dari pembaca sangat kami butuhkan. Dan kami berharap banyak manfaat
yang dapat Anda dapatkan setelah membaca tugas kami ini. Aamiin
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 1
1.3 Tujuan................................................................................................ 2
ii
BAB I
PENDAHULUAN
bilangan decimal yang kita gunakan setiap hari. Tetapi peralatan elektronika
system angka asing lain yang disebut hexsadecimal. Setiap orang yang
bilangan binner ke bilangan decimal yang biasa dipakai. Anda akan dapat
juga mengubah system bilangan biner ke bilangan heksa decimal serta system
system bilangan octal. Maka kita harus mengetahui setiap system bilangan.
bilangan, namun kita juga perlu mengetahui bagaimana cara menjumlah kan
system bilangan tersebut dan bagaimana cara kita mengubah system bilangan
sebagainya.
1
2.3 Tujuan Penulisan
bilangan yang digunakan pada alat-alat elektronika atau dunia digital dan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem bilangan yang paling kita kenal adalah sistem bilangan desimal.
tersebut dibatasi oleh basis yaitu banyaknya angka atau digit yang digunakan.
desimal mempunyai 10 digit yaitu dari 0 sampai dengan 9. Arti biner adalah
dua. Sistem bilangan biner hanya menggunakan dua digit, yaitu 0 dan 1.
bobot :
(278,94)10
Dari penulisan di atas kita dapat melihat bahwa 2 mewakili harga ratusan
3
Demikian pula halnya dengan bobot bilangan untuk bilangan biner, cara
Dari perhitungan dapat dilihat bahwa digit yang paling kanan mempunyai
nilai yang terkecil, sedang digit yang paling kiri mempunyai nilai yang
terbesar. Digit yang mempunyai nilai yang terkecil disebut LSB (Least
Significant Bit) dan digit yang mempunyai nilai yang terbesar disebut MSB
0 + 0 =0
0 + 1 =1
1 + 0 =1
4
1 + 1 = 0 , dengan pindahan 1 pada bit biner sebelah kirinya.
Contoh :
1 1 1 0 (14) 1 0 1 0 (10)
--------------- + ----------------------------. +
1 0 1 1 1 (23) 10 0 0 1 (17)
diminunol lebih kecil dari angka pengurang, maka dipinjam satu (1)
ini disebabkan karena tidak ada konsep logika -1. Sehingga perlu dicari
menjumlah".
5
Komplemen dari suatu bilangan biner diperoleh dengan cara membalik
pindahan dari jumlah bit yang bobotnya paling besar (MSB) dicatat.
karena itu untuk mendapatkan hasil akhir yang benar, maka hasil
Bila menggunakan metode ini ada dua hal yang harus diperhatikan :
6
ke-6 meru-pakan pindahan, jadi bukan bit yang paling besar
menentukan.
Contoh :
-------- +
10000 (jumlah)
desimal.
1011
-------x
1100
1100
0000
1100
--------
7
2.2.4 Pembagian Bilangan Biner
100 1010
---
100
100
---- -
109 : 8 = 13 sisa 5
13 : 8 = 1 sisa 5
1.8*3+5.8*2+5.8*1+0.8*0
8
512+320+40+0=872
pembaginya = 16.
547 : 16 = 34 sisa 3
34 : 16 = 2 sisa 2
2 : 16 = 0 sisa 2 (MSB)
5 6 7
9
biner yang terdiri dari 3 bit. Kemudian kelompok bit tersebut disusun
10 01 001
kelompok yang terdiri dari 4 bit dimulai dari LSB. Susunan dari bobot
13=D 6 B
( 2 5 1 )16 = (1001010001)2
10 101 0001
10
2.3.8 Bilangan Pecahan
d-1r -1 + d -2 r -2 + ...............+ d -n r -n
Sehingga rumus umum untuk suatu bilangan utuh dan pecahan adalah
N(r) = dnrn + dn-1 rn-1 + .........+ d1r1 + d0 r0 + d -1r-1 + d-2 r-2 + ........+
d-n r-n
Contoh :
)10
)10
32 16 8 4 2 1
11
Contoh : Ubahlah ( 20,11 )10 menjadi bilangan biner.
0,04 x 2 = 0,08 0
10/3
2.4 Komplemen 2
pada komplemen-1.
Komplemen-2 = Komplemen-1 + 1
Contoh :
0100
12
------- +
dari bilang-an ini dinyatakan dengan 2 atau lebih kelompok bilangan biner 4
bit.
Contoh : 28 ditulis 0010 1000 yang ekivalen dengan (0010 x 101 ) + (1000 x
100 )
2 9 4 5
Sebagaimana yang kita lihat, setiap digit desimal dikodekan dengan sebuah
nibble.
Pada penjumlahan bilangan BCD yang hasilnya lebih besar dari 9 ( 1001 )
Contoh : 25 + 18 = 43
0011 1101
13
1+ 1010 _
0100 1101
0101 +
1 0010
1+
0011
4 3
14
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
desimal mempunyai 10 digit yaitu dari 0 sampai dengan 9. Arti biner adalah
dua. Sistem bilangan biner hanya menggunakan dua digit, yaitu 0 dan 1.
3.2 SARAN
Dalam makalah kami ini mungkin saja masih banyak kesalahan yang ada
siapapun yang membaca makalah ini bisa memberi kami kritik dan
15
DAFTAR PUSTAKA
16