Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

SISTEM BILANGAN DAN PENGKODEAN

DI SUSUN OLEH :

MUH. ALIM IHSAN (105821100818)

SEMESTER / KELAS : VI / NONREG

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSR


TAHUN AJARAN 2020/2021

1
DAFTAR ISI
HALAMAN KULIT ...............................................................................................................1
BAB 1 ......................................................................................................................................3
A. SISTEM BILANGAN ................................................................................................3
1. Desimal ....................................................................................................................3
2. Biner.........................................................................................................................3
3. Oktal.........................................................................................................................4
4. Hexadecimal .............................................................................................................4
BAB 2 ......................................................................................................................................5
A. KONVERSI SISTEM BILANGAN ..........................................................................5
1. KONVERSI DESIMAL KE BINER ........................................................................5
2. KONVERSI DESIMAL KE OKTAL.......................................................................5
3. KONVERSI DESIMAL KE HEXADESIMAL .......................................................5
4. KONVERSI BINER KE DESIMAL ........................................................................6
5. KONVERSI BINER KE OKTAL ............................................................................6
6. KONVERSI BINER KE HEXADESIMAL .............................................................7
BAB 3 ......................................................................................................................................7
A. KODE YANG MEWAKILI DATA ..........................................................................8
1. BCD (Binary Coded Decimal) .................................................................................8
2. SBCDIC ( Standard Binary Coded Decimal Interhange Code) ................................9
3. EBCDIC (Extended Binary Coded Decimal Interchange Code) ..............................9
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................10

2
BAB 1
A. SISTEM BILANGAN
Sistem Bilangan atau Number System adalah Suatu cara untuk mewakili
besaran dari suatu item fisik. Sistem Bilangan menggunakan suatu bilangan dasar atau
basis (base / radix) yang tertentu.

Desimal (Basis 10), Biner (Basis 2), Oktal (Basis 8) dan Hexadesimal (Basis
16). Berikut penjelesan mengenai 4 Sistem Bilangan ini :
1. Desimal
Desimal (Basis 10) adalah Sistem Bilangan yang paling umum digunakan
dalam kehidupan sehari-hari. Sistem bilangan desimal menggunakan basis 10 dan
menggunakan 10 macam simbol bilangan yaitu : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9. Sistem
bilangan desimal dapat berupa integer desimal (decimal integer) dan dapat juga
berupa pecahan desimal (decimal fraction).

Untuk melihat nilai bilangan desimal dapat digunakan perhitungan seperti berikut,
misalkan contoh bilangan desimal adalah 8598. Ini dapat diartikan :

2. Biner
Biner (Basis 2) adalah Sistem Bilangan yang terdiri dari 2 simbol yaitu 0
dan 1. Bilangan Biner ini di populerkan oleh John Von Neumann. Contoh Bilangan
Biner 1001, Ini dapat di artikan (Di konversi ke sistem bilangan desimal) menjadi
sebagai berikut :

3
3. Oktal
Oktal (Basis 8) adalah Sistem Bilangan yang terdiri dari 8 Simbol yaitu 0,
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7. Contoh Oktal 1024, Ini dapat di artikan (Di konversikan ke sistem
bilangan desimal) menjadi sebagai berikut :

4. Hexadecimal
Hexadesimal (Basis 16), Hexa berarti 6 dan Desimal berarti 10 adalah
Sistem Bilangan yang terdiri dari 16 simbol yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A(10),
B(11), C(12), D(13), E(14), F(15). Pada Sistem Bilangan Hexadesimal memadukan
2 unsur yaitu angka dan huruf. Huruf A mewakili angka 10, B mewakili angka 11
dan seterusnya sampai Huruf F mewakili angka 15. Contoh Hexadesimal F3D4, Ini
dapat di artikan (Di konversikan ke sistem bilangan desimal) menjadi sebagai
berikut :

4
BAB 2

A. KONVERSI SISTEM BILANGAN


Konversi bilangan desimal merupakan suatu proses mengubah bentuk bilangan
desimal kedalam bentuk bilangan lainnya (bilangan biner, bilangan oktal atau bilangan
hexadesimal).
1. KONVERSI DESIMAL KE BINER
Cara yang pertama, yaitu dengan membagi bilangan desimal dengan nilai 2
(basis). Cara ini merupakan cara yang sering digunakan oleh banyak orang. Untuk
lebih jelasnya silahkan simak contoh dibawah :

2. KONVERSI DESIMAL KE OKTAL


Konversi bilangan desimal ke oktal merupakan suatu proses mengubah
bentuk bilangan desimal kedalam bentuk bilangan oktal, dengan cara membagi
bilangan desimal dengan nilai 8 (basis). Untuk memahaminya silahkan simak
contoh dibawah ini :

3. KONVERSI DESIMAL KE HEXADESIMAL


Konversi bilangan desimal ke hexadesimal merupakan suatu proses
mengubah bentuk bilangan desimal kedalam bentuk bilangan hexadesimal, dengan
cara membagi bilangan desimal dengan nilai 16 (basis).

5
4. KONVERSI BINER KE DESIMAL

5. KONVERSI BINER KE OKTAL


Cara mengkonversi bilangan biner ke oktal dapat dilakukan dengan
mengkonversi tiap-tiap tiga buah digit biner. Silahkan simak tabel konversi
bilangan biner ke oktal dan contonya dibawah ini :
Jadi, nilai bilangan biner 1011100 = 134
(bilangan oktal)

6
6. KONVERSI BINER KE HEXADESIMAL
Cara mengkonversi bilangan biner ke hexadesimal dapat dilakukan dengan
mengkonversi tiap-tiap empat buah digit biner. Silahkan simak tabel konversi
bilangan biner ke hexadesimal dan contonya dibawah ini :

Jadi, nilai bilangan biner 1011100 = 5C


(bilangan hexadesimal)

7
BAB 3

A. KODE YANG MEWAKILI DATA

Data yang disimpan di komputer pada main memory untuk diproses. Sebuah
karakter data disimpan dalam main memory menempati posisi 1 byte. Komputer
generasi pertama, 1 byte terdiri dari 4 bit, komputer generasi kedua 1 byte terdiri dari
6 bit dan komputer generasi sekarang, kebanyakan 1 byte terdiri dari 8 bit. Suatu
karakter yang disimpan di main memory diwakili dengan kombinasi dari digit biner
(binary digit atau bit). Dengan sistem bilangan biner yang sudah dibahas sebelumnya,
dapat dipergunakan suatu kode biner untuk mewakili suatu karakter.
Suatu komputer yang berbeda menggunakan kode biner yang berbeda untuk
mewakili suatu karakter. Komputer yang 1 byte terdiri 4 bit, menggunakan kode biner
yang berbentuk kombinasi 4 bit, yaitu BCD (Binary Coded Decimal). Komputer yang
menggunakan 6 bit untuk 1 byte-nya, menggunakan kode biner yang terdiri dari
kombinasi 6 bit, yaitu SBCDIC (Standard Binary Coded Decimal Interchange Code).
Komputer yang 1 byte terdiri dari kombinasi 8 bit, yaitu EBCDIC (Extended Binary
Coded Decimal Interchange Code) atau ASCII (American Standad Code for
Information Interchange).
1. BCD (Binary Coded Decimal)
BCD (Binary Coded Decimal) merupakan kode biner yang digunakan
hanya untuk mewakili nilai digit desimal saja, yaitu nilai angka 0 sampai dengan 9.
BCD menggunakan kombinasi dari 4 bit, sehingga sebanyak 16 (24=16)
kemungkinan kombinasi yang bisa diperoleh dan hanya 10 kombinasi yang
dipergunakan. Kode BCD yang orisinil sudah jarang dipergunakan untuk komputer
generasi sekarang, karena tidak dapat mewakili huruf atau simbol-simbol karakter
khusus. BCD dipergunakan untuk komputer generasi pertama. Cara mengkonversi
bilangan Desimal ke kode BCD adalah dengan cara mengkonversikan setiap digit
1 desimal menjadi 2 digit biner. (Perpangkatan 2)

Contoh :
Konversikan 17010 =…… BCD
Penyelesaian :
Setiap digit desimal konversikan ke 4 digit biner.
110 = 0001
710= 0111
010 = 0000
Sehingga kita bisa simpulkan bahwa 17010 adalah 000101110000 BCD

8
2. SBCDIC ( Standard Binary Coded Decimal Interhange Code)
SBCDIC (Standard Binary Coded Decimal Interchange Code) merupakan
kode biner perkembangan dari BCD. BCD dianggap tanggung, karena masih 6
kombinasi yang tidak dipergunakan, tetapi tidak dapat dipergunakan untuk
mewakili karakter yang lainnya. SBCDIC menggunakan kombinasi 6 bit, sehingga
lebih banyak kombinasi yang bisa dihasilkan, sebanyak 64 (26=64) kombinasi
kode, yaitu 10 kode untuk digit angka, 26 kode untuk huruf alphabetik dan sisanya
karakter-karakter khusus yang dipilih. Posisi bit di SBCDIC dibagi menjadi 2 zone,
yaitu 2 bit pertama (diberi nama bit A dan bit B) disebut dengan alpha bit position
dan 4 bit berikutnya (diberi nama bit 8, bit 4, bit 2 dan bit 1) disebut dengan numeric
bit position.
3. EBCDIC (Extended Binary Coded Decimal Interchange Code)
EBCDIC singkatan dari Extended Binary Coded Decimal Interchange Code
terdiri dari kombinasi 8 bit yang memungkinkan untuk mewakili karakter sebanyak
256 (28=256) kombinasi karakter. Pada EBCDIC, high order bits atau 4-bit pertama
disebut dengan zone bits dan low order bits atau 4 bit kedua disebut dengan numeric
bits.

9
DAFTAR PUSTAKA
http://mata-cyber.blogspot.co.id/2014/06/pengertian-sistem-bilangan-dan-macam-
macam-sistem-bilangan-komputer.html
http://sistem-bilangan.blogspot.co.id/p/materi.html
https://ranjaniryan.wordpress.com/2014/09/28/kode-yang-mewakili-data/

10

Anda mungkin juga menyukai