Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

STRUKTUR DATA

Disusun oleh :
Kelompok 2
1 MIZAR NURFAIZI 16102053
2 INDRA SETIAWAN 16102055
3 NIKEN PALASARI 16102058
4 AMELLIYA 15220630

JURUSAN ILMU KOMPUTER


TEKNIK & INFORMATIKA BINA SARANA INFORMATIKA
JAKARTA
2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah
Tugas Struktur Data ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan mengenai Sejarah Perkembangan Perangkat Lunak,
Penerapan Komputer di Berbagai Bidang, Penggolongan Komputer Berdasarkan Data
yang diolah, Penggunaannya, dan Ukurannya. Kami juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan - kekurangan dan jauh dari apa yang
diharapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik dan saran demi perbaikan di masa
yang akan datang.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun
orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan di masa depan.

Juni, 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI
HALAMAN KULIT .................................................................................................... 1
BAB 1 ........................................................................................................................... 4
A. SISTEM BILANGAN ...................................................................................... 4
1. Desimal ........................................................................................................... 4
2. Biner ............................................................................................................... 4
3. Oktal ............................................................................................................... 5
4. Hexadecimal ................................................................................................... 5
BAB 2 ........................................................................................................................... 6
A. KONVERSI SISTEM BILANGAN ................................................................ 6
1. KONVERSI DESIMAL KE BINER .............................................................. 6
2. KONVERSI DESIMAL KE OKTAL ............................................................ 6
3. KONVERSI DESIMAL KE HEXADESIMAL ............................................. 6
4. KONVERSI BINER KE DESIMAL .............................................................. 7
5. KONVERSI BINER KE OKTAL .................................................................. 7
6. KONVERSI BINER KE HEXADESIMAL ................................................... 8
BAB 3 ........................................................................................................................... 9
A. SATUAN DATA ............................................................................................... 9
1. BYTE.............................................................................................................. 9
2. KILOBYTE (KB) ........................................................................................... 9
3. MEGABYTE (MB) ........................................................................................ 9
4. GIGABYTE (GB) ........................................................................................ 10
2. TERABYTE (TB) ........................................................................................ 10
3. PETABYTE (PB) ......................................................................................... 10
BAB 4 ......................................................................................................................... 11
A. KODE YANG MEWAKILI DATA.............................................................. 11
1. BCD (Binary Coded Decimal) ..................................................................... 11
2. SBCDIC ( Standard Binary Coded Decimal Interhange Code) ................... 12
3. EBCDIC (Extended Binary Coded Decimal Interchange Code) ................. 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 13

3
BAB 1
A. SISTEM BILANGAN
Sistem Bilangan atau Number System adalah Suatu cara untuk mewakili
besaran dari suatu item fisik. Sistem Bilangan menggunakan suatu bilangan dasar atau
basis (base / radix) yang tertentu.
Desimal (Basis 10), Biner (Basis 2), Oktal (Basis 8) dan Hexadesimal (Basis
16). Berikut penjelesan mengenai 4 Sistem Bilangan ini :
1. Desimal
Desimal (Basis 10) adalah Sistem Bilangan yang paling umum digunakan
dalam kehidupan sehari-hari. Sistem bilangan desimal menggunakan basis 10 dan
menggunakan 10 macam simbol bilangan yaitu : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9. Sistem
bilangan desimal dapat berupa integer desimal (decimal integer) dan dapat juga
berupa pecahan desimal (decimal fraction).
Untuk melihat nilai bilangan desimal dapat digunakan perhitungan seperti berikut,
misalkan contoh bilangan desimal adalah 8598. Ini dapat diartikan :

2. Biner
Biner (Basis 2) adalah Sistem Bilangan yang terdiri dari 2 simbol yaitu 0
dan 1. Bilangan Biner ini di populerkan oleh John Von Neumann. Contoh Bilangan
Biner 1001, Ini dapat di artikan (Di konversi ke sistem bilangan desimal) menjadi
sebagai berikut :

4
3. Oktal
Oktal (Basis 8) adalah Sistem Bilangan yang terdiri dari 8 Simbol yaitu 0,
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7. Contoh Oktal 1024, Ini dapat di artikan (Di konversikan ke sistem
bilangan desimal) menjadi sebagai berikut :

4. Hexadecimal
Hexadesimal (Basis 16), Hexa berarti 6 dan Desimal berarti 10 adalah
Sistem Bilangan yang terdiri dari 16 simbol yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A(10),
B(11), C(12), D(13), E(14), F(15). Pada Sistem Bilangan Hexadesimal memadukan
2 unsur yaitu angka dan huruf. Huruf A mewakili angka 10, B mewakili angka 11
dan seterusnya sampai Huruf F mewakili angka 15. Contoh Hexadesimal F3D4, Ini
dapat di artikan (Di konversikan ke sistem bilangan desimal) menjadi sebagai
berikut :

5
BAB 2
A. KONVERSI SISTEM BILANGAN
Konversi bilangan desimal merupakan suatu proses mengubah bentuk bilangan
desimal kedalam bentuk bilangan lainnya (bilangan biner, bilangan oktal atau bilangan
hexadesimal).
1. KONVERSI DESIMAL KE BINER
Cara yang pertama, yaitu dengan membagi bilangan desimal dengan nilai 2
(basis). Cara ini merupakan cara yang sering digunakan oleh banyak orang. Untuk
lebih jelasnya silahkan simak contoh dibawah :

2. KONVERSI DESIMAL KE OKTAL


Konversi bilangan desimal ke oktal merupakan suatu proses mengubah
bentuk bilangan desimal kedalam bentuk bilangan oktal, dengan cara membagi
bilangan desimal dengan nilai 8 (basis). Untuk memahaminya silahkan simak
contoh dibawah ini :

3. KONVERSI DESIMAL KE HEXADESIMAL


Konversi bilangan desimal ke hexadesimal merupakan suatu proses
mengubah bentuk bilangan desimal kedalam bentuk bilangan hexadesimal, dengan
cara membagi bilangan desimal dengan nilai 16 (basis).

6
4. KONVERSI BINER KE DESIMAL

5. KONVERSI BINER KE OKTAL


Cara mengkonversi bilangan biner ke oktal dapat dilakukan dengan
mengkonversi tiap-tiap tiga buah digit biner. Silahkan simak tabel konversi
bilangan biner ke oktal dan contonya dibawah ini :
Jadi, nilai bilangan biner 1011100 = 134
(bilangan oktal)

7
6. KONVERSI BINER KE HEXADESIMAL
Cara mengkonversi bilangan biner ke hexadesimal dapat dilakukan dengan
mengkonversi tiap-tiap empat buah digit biner. Silahkan simak tabel konversi
bilangan biner ke hexadesimal dan contonya dibawah ini :

Jadi, nilai bilangan biner 1011100 = 5C


(bilangan hexadesimal)

8
BAB 3
A. SATUAN DATA
Satuan data adalah sistem pengukuran yang digunakan dalam komputasi
untuk menggambarkan kapasitas, ukuran, atau kecepatan transfer data. Ini penting
untuk memahami seberapa besar atau seberapa cepat data dapat disimpan, ditransfer,
atau diproses dalam lingkungan komputer.
1. BIT
Bit adalah satuan data terkecil dalam komputasi. Bit hanya dapat
memiliki dua nilai, yaitu 0 atau 1, yang mewakili keadaan mati atau hidup. Bit
digunakan untuk mengukur kecepatan transfer data atau ukuran data yang
sangat kecil. Misalnya, saat Anda mengunduh file kecil dari internet, kecepatan
unduhan sering diukur dalam kilobit per detik (Kbps) atau megabit per detik
(Mbps).
2. BYTE
Byte adalah satuan dasar dalam komputasi. Satu byte terdiri dari 8 bit.
Byte digunakan untuk mengukur ukuran file atau kapasitas memori yang lebih
besar daripada bit. Hampir semua file di komputer diukur dalam byte.
Misalnya, ukuran file dokumen, gambar, video, dan musik diukur dalam byte.
Kapasitas memori komputer seperti RAM dan penyimpanan juga diukur dalam
byte.
3. KILOBYTE(KB)
Kilobyte adalah 1.024 byte. Meskipun sebenarnya kilo- dalam sistem
metrik berarti 1.000, dalam komputasi, kilo- diartikan sebagai 1.024 (2^10)
untuk mengikuti sifat biner sistem komputer. Kilobyte sering digunakan untuk
menggambarkan ukuran file atau kapasitas memori yang lebih besar daripada
byte. Misalnya, file teks yang panjangnya beberapa halaman biasanya
berukuran dalam kilobyte.
4. MEGABYTE(KB)
Megabyte adalah 1.048.576 byte atau 1.024 kilobyte. Dalam sistem
metrik, mega- berarti 1 juta, tetapi dalam konteks komputasi, megabyte
mengacu pada ukuran yang lebih besar. Megabyte digunakan untuk mengukur
ukuran file yang lebih besar seperti gambar dengan resolusi tinggi, lagu MP3,
atau video pendek.

9
5.GIGABYTE(KB)
Gigabyte adalah 1.073.741.824 byte atau 1.024 megabyte. Gigabyte
digunakan untuk menggambarkan ukuran file yang lebih besar lagi. Misalnya,
file video dengan durasi yang lebih panjang, koleksi musik yang luas, atau
perangkat penyimpanan eksternal dengan kapasitas besar diukur dalam
gigabyte.
6.TERABYTE(KB)
Terabyte adalah 1.099.511.627.776 byte atau 1.024 gigabyte. Terabyte
digunakan untuk mengukur ukuran file yang sangat besar atau kapasitas
penyimpanan yang luas. Misalnya, hard disk eksternal yang dapat menyimpan
banyak file atau server dengan kapasitas penyimpanan yang besar dapat
diukur dalam terabyte.
7.PETABYTE(KB)
Petabyte adalah 1.125.899.906.842.624 byte atau 1.024 terabyte.
Petabyte digunakan untuk menggambarkan ukuran data yang sangat besar,
seperti dalam pusat data

10
BAB 4
A. KODE YANG MEWAKILI DATA

Data yang disimpan di komputer pada main memory untuk diproses. Sebuah
karakter data disimpan dalam main memory menempati posisi 1 byte. Komputer
generasi pertama, 1 byte terdiri dari 4 bit, komputer generasi kedua 1 byte terdiri dari
6 bit dan komputer generasi sekarang, kebanyakan 1 byte terdiri dari 8 bit. Suatu
karakter yang disimpan di main memory diwakili dengan kombinasi dari digit biner
(binary digit atau bit). Dengan sistem bilangan biner yang sudah dibahas sebelumnya,
dapat dipergunakan suatu kode biner untuk mewakili suatu karakter.
Suatu komputer yang berbeda menggunakan kode biner yang berbeda untuk
mewakili suatu karakter. Komputer yang 1 byte terdiri 4 bit, menggunakan kode biner
yang berbentuk kombinasi 4 bit, yaitu BCD (Binary Coded Decimal). Komputer yang
menggunakan 6 bit untuk 1 byte-nya, menggunakan kode biner yang terdiri dari
kombinasi 6 bit, yaitu SBCDIC (Standard Binary Coded Decimal Interchange Code).
Komputer yang 1 byte terdiri dari kombinasi 8 bit, yaitu EBCDIC (Extended Binary
Coded Decimal Interchange Code) atau ASCII (American Standad Code for
Information Interchange).
1. BCD (Binary Coded Decimal)
BCD (Binary Coded Decimal) merupakan kode biner yang digunakan
hanya untuk mewakili nilai digit desimal saja, yaitu nilai angka 0 sampai dengan 9.
BCD menggunakan kombinasi dari 4 bit, sehingga sebanyak 16 (24=16)
kemungkinan kombinasi yang bisa diperoleh dan hanya 10 kombinasi yang
dipergunakan. Kode BCD yang orisinil sudah jarang dipergunakan untuk komputer
generasi sekarang, karena tidak dapat mewakili huruf atau simbol-simbol karakter
khusus. BCD dipergunakan untuk komputer generasi pertama. Cara mengkonversi
bilangan Desimal ke kode BCD adalah dengan cara mengkonversikan setiap digit
1 desimal menjadi 2 digit biner. (Perpangkatan 2)
Contoh :
Konversikan 17010 =…… BCD
Penyelesaian :
Setiap digit desimal konversikan ke 4 digit biner.
110 = 0001
710= 0111
010 = 0000
Sehingga kita bisa simpulkan bahwa 17010 adalah 000101110000 BCD

11
2. SBCDIC ( Standard Binary Coded Decimal Interhange Code)
SBCDIC (Standard Binary Coded Decimal Interchange Code) merupakan
kode biner perkembangan dari BCD. BCD dianggap tanggung, karena masih 6
kombinasi yang tidak dipergunakan, tetapi tidak dapat dipergunakan untuk
mewakili karakter yang lainnya. SBCDIC menggunakan kombinasi 6 bit, sehingga
lebih banyak kombinasi yang bisa dihasilkan, sebanyak 64 (26=64) kombinasi
kode, yaitu 10 kode untuk digit angka, 26 kode untuk huruf alphabetik dan sisanya
karakter-karakter khusus yang dipilih. Posisi bit di SBCDIC dibagi menjadi 2 zone,
yaitu 2 bit pertama (diberi nama bit A dan bit B) disebut dengan alpha bit position
dan 4 bit berikutnya (diberi nama bit 8, bit 4, bit 2 dan bit 1) disebut dengan numeric
bit position.
3. EBCDIC (Extended Binary Coded Decimal Interchange Code)
EBCDIC singkatan dari Extended Binary Coded Decimal Interchange Code
terdiri dari kombinasi 8 bit yang memungkinkan untuk mewakili karakter sebanyak
256 (28=256) kombinasi karakter. Pada EBCDIC, high order bits atau 4-bit pertama
disebut dengan zone bits dan low order bits atau 4 bit kedua disebut dengan numeric
bits.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://mata-cyber.blogspot.co.id/2014/06/pengertian-sistem-bilangan-dan-
macam-macam-sistem-bilangan-komputer.html
http://sistem-bilangan.blogspot.co.id/p/materi.html
https://ranjaniryan.wordpress.com/2014/09/28/kode-yang-mewakili-data/
Data Communications and Networking" oleh Behrouz A. Forouzan.
Computer Networking: A Top-Down Approach" oleh James F. Kurose dan
Keith W. Ross
Modern Operating Systems" oleh Andrew S. Tanenbaum dan Herbert Bos
Data Structures and Algorithms in Python" oleh Michael T. Goodrich, Roberto
Tamassia, dan Michael H. Goldwasser

13

Anda mungkin juga menyukai