Media Pembelajaran
(Disusun untuk memenuhi tugas Pengembangan Program Pembelajaran Fisika)
Dosen Pengampu : Sabani,S.Pd.,M.Si
Disusun
Oleh
SINTIA RANTIKA
(4181121025)
FISIKA DIK A 2018
PENDIDIKAN FISIKA
2021
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr wb
Pertama-tama saya ucapkkan puji serta syukur saya kehadirat Allah SWT,karena atas
berkat Rahmat dan Hidayah-Nya saya telah diberikan kesehatan sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas Critical Jurnal Report ini dengan tepat waktu. Saya juga mengucapkan
terima kasih kepada Bapak Sabani,S.Pd.,M.Pd selaku dosen pengampu matakuliah
Pengembangan Program Program Pembelajaran Fisika,karena atas arahan dan bimbingan
bapak saya dapat menyelesaikan tugas critical jurnal report.
Saya juga menyadari bahwa didalam tugas ini masih banyak terdapat kekurangan dan
masih jauh dari kata sempurna. Dengan demikian saya mengharapkan kritik yang mendukung
dan saran yang baik, untuk mengoreksi tulisan saya ini, agar kedepannya semakin lebih baik.
Dengan saling memberitahu kesalahan kita semua akan benar.
Sekian kata pengantar dari saya, saya ucapkan terimakasih. Semoga makalah ini dapat
membantu para pembaca untuk menambah ilmu mengenai media pembelajaran.
Sintia Rantika
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................1
BAB 1.........................................................................................................................................2
PENDAHULUAN......................................................................................................................2
1.3 Tujuan..........................................................................................................................3
BAB II........................................................................................................................................4
ISI...............................................................................................................................................4
a. Jurnal 1............................................................................................................................4
b. Jurnal 2............................................................................................................................7
BAB III.....................................................................................................................................10
PEMBAHASAN......................................................................................................................10
BAB IV....................................................................................................................................11
PENUTUP................................................................................................................................11
4.1 Kesimpulan.....................................................................................................................11
4.2 Saran...............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13
LAMPIRAN.............................................................................................................................14
1
2
BAB 1
PENDAHULUAN
3
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dirasakan mahasiswa ataupun siswa melakukan pembelajaran dengan
daring pada masa pandemi saat ini?
2. Media pembelajaran apa sajakah yang bisa dilakukan pada masa pandemi saat ini?
3. Adakah kekurangan media pembelajaran yang dilakukan pada saat daring?
4. Apakaah media pembelajaran tersebut efektif untuk melakukan pembelajaaran?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dirasakan mahasiswa ataupun siswa pada saat melakukan
pembelajaran secara daring.
2. Untuk mengetahui media pembelaajaran aapa sajakah yang bisa dilakukan pada masa
pandemi saat ini.
3. Untuk mengetahui kekurangan dari media pembelajaan yang digunakan pada saat
daring seperti saat ini.
4. Untuk mengetahui apakah efektif media pembelajaran tersebut untuk melakuakan
pembelajaran pada masa pandemi saat ini.
4
BAB II
ISI
5
4.0, maupun orangtua sebagai mentor. Harapannya, pasca pandemi Covid-19, kita
menjadi terbiasa dengan sistem saat ini sebagai budaya pembelajaran dalam
pendidikan.Fasilitas video, voice note, dan Youtube dapat dijadikan media
pembelajaran.
Media salah satu penunjang dalam proses pembelajaran. Berhasil dan tidaknya
proses pembelajaran sangat ditentukan oleh media yang digunakan. Media adalah
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke
penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa
sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar”. Media pembelajaran online dapat
diartikan sebagai media yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat
dioperasikan oleh pengguna (user), sehingga pengguna (user) dapat mengendalikan
dan mengakses apa yang menjadi kebutuhan pengguna, misalnya mengunduh sumber-
sumber untuk materi Tenses pada pelajaran Bahasa Inggris.
6
(6) sumber informasi yang sudah tetap,
1. Media Pembelajaran Online yang pertama dan paling banyak digunakan adalah
whatsapp group.
2. Media Pembelajaran Online selanjutnya berasal dari google, yaitu google suite for
education,
3. Media Pembelajaran Online selanjutnya adalah ruangguru,
4. Media Pembelajaran Online yang bisa dijadikan pilihan selanjutnya adalah zenius.
5. Media Pembelajaran Online yang juga sering digunakan adalah Zoom.
Berdasarkan hal di atas melihat situasi dan kondisi pada masa pandemic
covid-19 guru atau dosen harus cerdas memilih media pembelajaran yang harus
digunakan dalam proses pembelajaran supaya tidak ketinggalan materi. Oleh sebab
itu, para pendidik diharus menguasai banyak media pembelajaran. Cara Mengatasi
Kendala Pembelajaran Online Di daerah pedalaman ditemukan bahwa semua siswa
tidak punya hp android apalagi laptop. Jadi, untuk penerapan materi secara online
agak sulit dan dirasa semua sekolah pasti seperti itu juga. Maka, salah satu cara
untuk menyikapi masalah atau mengatasi kesulitan listrik dan ketiadaan gadget,
guru tersebut menerapkan pembelajaran secara manual ke tiap-tiap rumah siswa,
sesuai arahan pemerintah agar semua siswanya tidak ketinggalan materi
pembelajaran. Kalau berkunjung ke rumah siswa juga semua guru harus pakai
masker sesuai dengan arahan dinas.
Tak hanya untuk siswa,untuk kalangan mahasiswa juga pada masa pandemi
melakukan pembelajaran secara daring merasa terbebani,kenapa demikian karena
karena belajar daring, bukan hanya tugas lebih menumpuk, tapi juga banyak
distraction saat sedang belajar. Kelas tatap muka punya feel yang beda, interaksi
langsung itu cenderung mendukung proses pembelajaran,” ujar salah mahasiswi
kami soal hambatan belajar secara daring. Ia mengimbuhkan: “Kalau saya pribadi
biasanya tetap keep in touch dengan teman, jadi setidaknya tetap aktif dan ada
interaksi. Setidaknya membantu memicu fokus sama pembelajaran,” kata
7
mahasiswi itu lagi mengenai cara membangun fokus saat kegiatan belajar di
rumah. Berdasarkan pengalaman kedua mahasiswa tersebut, pendapat mereka
condong mengarah untuk memilih proses belajar di kampus. Hal tersebut tentu
didasari kesulitan saat belajar dengan metode pembelajaran daring. Kebebasan
yang diberikan justru membuat terdapat banyak pilihan yang mengganggu fokus
dari para mahasiswa.
b. Jurnal 2
Pendahuluan
Pada masa sekarang ini, dunia sedang dihadapkan dengan fenomena yang
berkaitan dengan masalah kesehatan yaitu corona virus atau COVID-19, banyak
negara yang terkena dampak virus ini, Indonesia termasuk salah satunya. Untuk itu
pemerintah mengambil kebijakan dengan menerapkan social distancing untuk
meminimalisir penularan COVID-19. Social distancing sendiri merupakan suatu
tindakan dimana setiap orang diharuskan agar tidak berdekatan antara satu dengan
yang lainnya. Oleh karena itu, segala kegiatan seperti kegiatan belajar mengajar
(KBM) di sekolah maupun Universitas harus dilakukan di rumah atau dilakukan
secara online untuk mencegah menyebarnya COVID-19 ini. Ketika kita melakukan
pembelajaran secara online tentunya kita memerlukan media sebagai sarana untuk
pembelajaran.
Oleh sebab itu berbagai Platfrom digunakan sebagai media pembelajaran oleh
sekolah dan juga Universitas. Di Universitas sendiri terdapat berbagai platfrom yang
digunakan di antaranya Google Classroom, Zoom Meeting, Whatsapp, Google Meet,
dan sebagainya. Zoom Meeting sendiri merupakan sebuah media pembelajaran
menggunakan video. Pendiri aplikasi Zoom Meeting yaitu Eric Yuan yang diresmikan
tahun 2011 yang kantor pusatnya berada di San Jose, California. Aplikasi ini tidak
hanya digunakan untuk pembelajaran saja tetapi bisa digunakan untuk urusan
perkantoran maupun urusan lainnya. Platfrom ini gratis jadi dapat digunakan oleh
siapapun dengan batas waktu empat puluh menit dan tidak ada batasan waktu jika
akun kita berbayar. Dalam aplikasi Zoom Meeting ini kita bisa berkomunikasi
langsung dengan siapapun lewat video. Oleh karena itu, memang cocok digunakan
sebagai media pembelajaran.
METODE
8
Penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2020. Metode penelitian yang kami
lakukan merupakan metode penelitian kualitatif. Creswell menjelaskan penelitian
kualitatif didefinisikan sebagai suatu pendekatan atau penelusuran untuk
mengeksplorasi dan memahami suatu gejala sentral. Teknik pengambilan data yang
kami lakukan ialah menggunakan google form. Kami menggunakan google form ini
dikarenakan google form lebih cepat dan luas untuk menyebarkan kuesioner kepada
subjek, di sisi lain karena adanya kebijakan social distancing ini maka tidak
memungkinkan jika kami menggunakan metode wawancara secara langsung. Subjek
penelitian ialah mahasiswa. Universitas dengan domisili wilayah Jakarta dan Depok.
Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui seberapa besar pemanfaatan platform
Zoom Meeting oleh Universitas di Jakarta dan Depok saat masa pandemi COVID-19.
Penelitian ini dilakukan terhadap tiga puluh dua mahasiswa yang sedang
menjalani pendidikan di Universitas wilayah Jakarta dan Depok. Tiga puluh dua
mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan di Universitas wilayah Jakarta dan
Depok Dari ke tiga puluh dua mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan di
Universitas wilayah Jakarta dan Depok, semua mahasiswa tersebut baru pertama kali
memakai Zoom Meeting untuk melakukan perkuliahan berbasis online. Para
mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan di Universitas wilayah Jakarta dan
Depok sebelumnya menggunakan media pembelajaran berbasis online seperti Google
Classroom, E-Learning universitas, dan Microsoft Teams. Fenomena penggunaan
aplikasi Zoom Meeting di kalangan mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan di
Universitas wilayah Jakarta dan Depok, dimulai saat terjadinya wabah pandemi
COVID-19 yang mengaharuskan para mahasiswanya melakukan pembelajaran jarak
jauh.
9
lain masih banyak dosen yang kurang paham akan teknologi sehingga pembelajaran
dengan metode e-learning belum diterapkan. Namun ada juga mahasiswa yang sudah
pernah menggunakan Zoom Meeting untuk pembelajaran sebelum adanya social
distancing.
1. seringnya terjadi kendala seperti sinyal yang kurang bagus bagi mahasiswa
yang tidak menggunakan wifi,
2. terdapat 30% mahasiswa yang terdapat mata kuliah praktikum merasa
kesulitan karena, kualitas video di Zoom Meeting tidak begitu baik sehingga,
30% mahasiswa tersebut merasa kesulitan dalam mengamati praktikumnya,
3. Sering terjadinya gangguan-gangguan suara aneh yang mengganggu aktivitas
pembelajaran disaat sedang menyalakan voice.
Tetapi, penggunaan aplikasi Zoom Meeting dinilai sangat praktis bagi para
mahasiswa. Hal tersebut dikarenakan dosen dan mahasiswa merasa lebih mudah
melakukan komunikasi secara lisan dibandingkan secara tertulis. Proses komunikasi
melalui lisan dapat menerima suatu hasil dan juga pengertian yang lebih jelas
daripada melakukan komunikasi secara tertulis.Lalu, selain itu penggunaan aplikasi
Zoom Meeting yang termasuk salah satu dari media pembelajaran e-learning dapat
memudahkan para mahasiswa dalam menghemat waktu dan biaya
10
BAB III
PEMBAHASAN
Pada jurnal 2, dari segi identits sudah lengkap. Pada bagian abstrak menggunkan 2
bahasa yaitu bahasa ainggris dan bahasa indonesia,jadi membuat siapapun dapt mengetahui
apa isi dari jurnal tersebut. Dari segi isi sama seperti jurnal pertama mudah di pahamai,pada
jurnal utama pembahasan pokus ke permasalahan covid,namun pada jurnal kedua pokus pada
media pembelajarannya yaitu Zoom. Pada jurnal kedua juga merupakan jurnal yang berisi
penelitian,pada jurnal kedua terdapat metode penelitian,dan hasil penelitian sedangkan pada
jurnal pertama hanya pokus menjelaskan pada masa pandemi saja. Pada jurnal kedua juga
kalimat penting ataupun yang berbahasa inggris penulisannya dibedakan dari yang lain yaitu
dengan tulisan italic,hal tersebut membuat pembaca mudah untuk memahaminya.
11
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Yang dirasakan mahasiswa melakukan pembelajaran secara daring saat ini Pada awal
penerapannya, banyak mahasiswa yang menanggapi kelas daring ini dengan baik,
namun, setelah berjalannya proses perkuliahan secara daring tersebut, banyak
mahasiswa justru mengalami kesulitan dalam belajar. Keadaan itu justru menurunkan
mutu pembelajaran bagi para mahasiswa, Terjadi beberapa masalah di atas
dikarenakan adanya banyak gangguan yang sifatnya kurang kondusif. Pikiran jadi
buyar dan susah fokus. Walaupun lebih santai. Menurut salah satu Mahasiswa di
Institut Agama Islam Hamzanwadi NW Lombok Timur yang telah menjalankan kelas
daring sejak bulan Maret akibat pandemik Covid-19. Menjelaskan bahwa dia lebih
memilih belajar di kampus, karena bisa lebih fokus. belajar daring, bukan hanya tugas
lebih menumpuk, tapi juga banyak distraction saat sedang belajar. Kelas tatap muka
punya feel yang beda, interaksi langsung itu cenderung mendukung proses
pembelajaran.
2. Ada beberapa media pembelajaran online yang bisa dijadikan pilihan, di antaranya,
yaitu:
a. Media Pembelajaran Online yang pertama dan paling banyak digunakan adalah
whatsapp group.
b. Media Pembelajaran Online selanjutnya berasal dari google, yaitu google suite for
education.
c. Media Pembelajaran Online selanjutnya adalah ruangguru.
d. Media Pembelajaran Online yang bisa dijadikan pilihan selanjutnya adalah zenius.
e. Media Pembelajaran Online yang juga sering digunakan di antaranya Google
Classroom, Zoom Meeting, Whatsapp, Google Meet, dan sebagainya.
3. kalau untuk zoom sendiri kekurangannya yaitu pakai batas waktu jadi jika melakukan
persentasi terkadang waktu tidak pas,tidak hanya itu untuk zoom sendiri butuh sinyal
yang banyak kalau tidak maka akan terkeluar saja,
4. Kalau untuk keefektifan dari 30 % mahasiswa mengatakan zoom itu tidak efektif
karena dalam pembelajaran jarak jauh menggunakan Zoom Meeting adalah
12
a. seringnya terjadi kendala seperti sinyal yang kurang bagus bagi mahasiswa yang
tidak menggunakan wifi,
b. terdapat 30% mahasiswa yang terdapat mata kuliah praktikum merasa kesulitan
karena, kualitas video di Zoom Meeting tidak begitu baik sehingga, 30%
mahasiswa tersebut merasa kesulitan dalam mengamati praktikumnya,
c. Sering terjadinya gangguan-gangguan suara aneh yang mengganggu aktivitas
pembelajaran disaat sedang menyalakan voice.
4.2 Saran
Untuk pendidik dan calon pendidik harus pintar memilih media pembelajaran apa
yang tepat digunakan saat pembelajaran pandemi saat ini.
13
DAFTAR PUSTAKA
14
LAMPIRAN
15