DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019
BAB I
PENDAHULUAN
Suatu peristiwa alam menunjukkan bahwa setiap benda yang dilepas dari suatu ketinggian
atau dilempar ke atas akan jatuh menuju ke pusat bumi. Percepatan yang dialami oleh
benda yang jatuh disebabkan oleh gaya gravitasi bumi atau gaya tarik bumi disebut
percepatan gravitasi.
Berat benda dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain massa dan percepatan
gravitasi. Massa tidak antar tempat yang satu dengan yang lain di permukaan bumi.
Diketahui bahwa percepatan gravitasi dipengaruhi oleh jarak suatu tempat dengan pusat
bumi.Bila bandul ditarik kesamping dari titik keseimbangannya dan ketika dilepaskan
diketahui bahwa percepatan gravitasi dipengaruhi oleh jarak suatu tempat dengan pusat
bumi dan kemasifan susunan bumi di tempat tersebut. ini berati bahwa besar percepatan
gravitasi tidak sama di setiap tempat.
Sehingga perlulah dilakukan suatu eksperimen mengenai percepatan gravitasi, guna
membenarkan pernyataan-pernyataan yang dikemukakan teoritisnya. Pada percobaan ini,
ayunan yang dipergunakan adalah ayunan yang dibuat sedemikian rupa dengan bebannya
adalah bandul sederhana.Bandul sederhana adalah enda ideal yang terdiri dari sebuah
benda yang bermassa digantung pada tali ℓ yang ringan, dimana
panjang tali ini tidak dapat bertambah atau mulur. Bila bandul ditarik kesamping dari titik
keseimbangannya dan ketika dilepaskan, maka bila bandul ditarik bandul akan berayun
dalam bidang vertikal karena adanya pengaruh gaya gravitasi bumi. Dalam percobaan ini,
kita akan mengetahui berapa besar nilai gravitasi di ruangan praktikum.
1.2 Tujuan
DASAR TEORI
Hukum gravitasi sejagat (universal) adalah hasil pemikiran Newton, dan dipublikasikannya
pada tahun 1686. Ada cerita yang mengatakan bahwa hukum itu disimpulkannya berdasarkan
pengamatannya terhadap buah apel yang jatuh dari pohonnya ke tanah, tetapi perhitungan-
perhitungan yang mula-mula diumumkannya untuk membuktikan kebenaran hukum tersebut
bukan menyangkut buah apel itu, melainkan mengenai gerak bulan mengelilingi matahari.
Hukum Newton tentang gravitasi itu dapat diungkapkan seperti berikut: setiap partikel
materi di jagat raya melakukan tarikan terhadap setiap partikel lainnya dengan suatu gaya
yang berbanding langsung dengan hasil kali massa partikel-partikel itu dan berbanding
terbalik dnegan kuadrat jarak yang memisahkannya. Jadi,
𝑚𝑚 ′
Fg = G ……………………………...............................................………........(2.1)
𝑟2
di sini Fg adalah gaya gravitasi pada masing-masing partikel itu, m dan m′ ialah massa-
massanya, r ialah jarak antar partikel-partikel itu, dan G ialah konstanta umum yang
dinamakan konstanta gravitasi, yang angkanya bergantung kepada satuan-satuan yang
digunakan untuk gaya, massa, dan panjang.
Gaya-gaya gravitasi yang bekerja pada partikel-partikel itu membentuk sepasang aksi-
reaksi. Walaupun massa partikel-partikel itu berbeda, gaya yang sama besarnya bekerja pada
masing-masing partikel itu, dan garis kerja kedua gaya itu terletak di sepanjang garis yang
menghubungkan partikel-partikel itu.
Hukum gravitasi Newton ialah hukum untuk gaya antara dua partikel. Bagaimana
caranya supaya dapat dipakai untuk gaya antara sebuah benda kecil dan bumi, atau antara
bumi dan bulan, karena partikel-partikel yang membentuk kedua benda ini berbeda jaraknya
satu sama lain dan gaya-gaya tariknya berlain arahnya? Newton menunda publikasi
hukumnya sampai 11 tahun sesudah ia yakin akan kebenarannya, sebab ia belum bisa
membuktikan secara matematis bahwa gaya tarik yang dilakukan pada atau oleh sebuah bola
homogennya sama seperti jika massa bola itu terkonsentrasi di titik pusatnya. (Untuk
membuat ini, ia harus membuat metode hitung analisa). Membuktikannya tidak susah, akan
tetapi terlalu panjang kalau dituliskan di sini. Sebab itu untuk mudahnya kita anggap saja
sebagai suatu fakta bahwa gaya gravitasi yang dilakukan pada atau oleh suatu bola
homogenya sama seperti seandainya seluruh massa bola itu terkonsentrasi pada satu titik
dipusatnya. Jadi, kalau bumi merupakan sebuah bola homogen, gaya yang dilakukan olehnya
terhadap suatu benda kecil bermassa m, dan jaraknya r dari bumi ialah
𝑚𝑚𝐵
Fg = G ......................................................................................................................(2.2)
𝑟2
di mana 𝑚𝐵 merupakan massa bumi. Gaya yang sama besarnya juga akan dilakukan oleh
benda itu terhadap bumi.
Baru sekitar satu abad kemudian Henry Cavendish, menggunakan keseimbangan
pendulum yang sangat sensitif, mengukur interaksi gravitasi antara bola-bola kecil. (Tidak ada
yang cukup meyakinkan seperti melihat bola yang dipasang di batang yang ditangguhkan
benar-benar berputar ke arah bola stasioner). Sebagai hasil dari karyanya, kita sekarang dapat
menuliskan ekspresi gaya sebagai persamaan :
𝑚M
𝐹𝐺 =G 𝑟 2 .....................................................................................................................(2.3)
Di sini G yang sama dengan 0.0000000000667 (atau 6.67 × 10−11 ). Satuan SI, adalah
konstanta yang mungkin meliputi dengan baik di ruang bawah tanah Cavendish dan di galaksi
Andromeda. Karena G sangat kecil, hanya ketika setidaknya satu tubuh yang berinteraksi
sangat besar akan kekuatannya menjadi signifikan. Anda dan saya di lengan panjang akan
menarik saya turun dengan kekuatan 180 lbs. Bobot uji coba, Fw, sama dengan gaya gravitasi,
Fg. Dengan kata lain, dengan massa Anda direpresentasikan sebagai saya dan massa Bumi
sebagai Ma. Berat badan Anda karena planet pada separasi tengah-ketengah dari r adalah
perhatikan bahwa berat Bumi menurut dengan jarak; ada sekitar 0,012% penurunan berat
badan saat seseorang naik ke puncak Empire State Building (bagi saya itu sekitar 0,02 lbs).
Percepatan gravitasi, juga bervariasi dengan jarak dari pusat Bumi, sehingga 𝑎𝑔 = g = 9,8
m/𝑠 2 hanya rata-rata di permukaan.
Harus dikatakan bahwa Newton tidak sepenuhnya dalam gelap menganggap nilai
numerik dari G. setelah semua, dia telah g dan tahu radius bumi (6400 km) dan karena itu bisa
menghitung volumenya. Hanya membutuhkan massa bumi untuk menghitung G, dan bahwa
Sir Issac dapat menebak dengan cerdas. Anda lihat, massa yang tidak diketahui itu dapat
dibayangkan sebagai kerapatan rata-rata dikalikan volume planet. Kerapatan air adalah 1
g/𝑐𝑚3 , dan sebagian besar mineral adalah dari 2 hingga lingkaran 10 kali lebih padat. Jadi,
jika dia cukup beranggapan suatu tempat dalam rentang itu, dia tidak akan mengalami jauh
dari yang sebenarnya sekitar 5,5 g/𝑐𝑚3 . Faktanya, kecuali bumi berongga, akan sangat sulit
untuk menemukan kesalahan tentang G oleh siapapun selain aktor 4 atau apa yang tidak buruk
sama sekali.
Berat suatu benda sekarang dapat didefenisikan dalam arti yang lebih umum lagi
daripada yang diberikan dalam bab-bab yang lewat, yaitu sebagai gaya gravitasi resultan yang
dilakukan oleh semua benda lainnya di jagat raya ini terhadap benda itu. Di atau dekat
permukaan bumi, gaya tarik bumi sangat besar daripada gaya tarik setiap benda lain, sehingga
untuk maksud praktis semua gaya gravitasi lain dapat diabaikan dan berat dapat dianggap
semata-mata oleh tarikan gravitasi bumi. Dengan cara yang sama, di permukaan bulan, atau
planet lain, berat benda hampir seluruhnya disebabkan oleh tarikan gravitasi bulan atau
planet. Jadi jika bumi berbentuk sebagai bola homogennya berjari-jari R maka berat w dari
sebuah benda kecil pada atau dekat permukannya ialah
𝑚𝑚𝐵
W = Fg = G …………………....................................................………………(2.4)
𝑅2
Tak ada kesepakatan umum antara para ahli fisika mengenai definisi yang tepat mengenai
“berat”. Beberapa orang lebih suka menggunakan istilah ini untuk besaran yang akan kita
definisikan nanti dan namakan “berat nyata” atau “berat relatif”. Karena tidak ada definisi
yang umum diakui, untuk seterusnya kita ambil saja arti berat seperti didefenisikan di atas.
Berat nyata suatu benda di muka bumi, besar dan arahnya berbeda sedikit dengan gaya
tarik gravitasi bumi disebabkan oleh rotasi bumi terhadap sumbunya. Perbedaan kecil antara
berat nyata gravitasi bumi, kita abaikan saja, dan kita andaikan bahwa bumi merupakan suatu
sistemberat benda hampir seluruhnya disebabkan oleh tarikan sumbu lembam.Dengan cara
yang sama, di permukaan bulan, atau planet lain, berat benda hampir seluruhnya disebabkan
oleh tarikan gravitasi bulan atau planet. Jadi apabila suatu benda dibiarkan jatuh bebas, gaya
yang mempercepatnya ialah beratnya W, dan percepatan yang disebabkan oleh gaya ini
merupakan percepatan akibat gravitasi g. Hubungan umum
F = m×a.....................................................................................................................(2.5)
karena itu, khusus dalam hal benda jatuh bebas, menjadi
W = mg…………………….……............................................................………....(2.6)
Karena itu dihasilkan,
𝑚𝑚𝐵
W = mg = Fg = G ...............................................................................................(2.7)
𝑅2
maka
𝐺𝑚𝐵
g= …………......……………............................................................................(2.8)
𝑅2
yang membuktikan bahwa percepatan yang disebabkan oleh gaya berat adalah sama untuk
semua benda (karena m dihilangkan) dan hampir konstan (karena G dan 𝑚𝐵 adalah konstan
dan R hanya sedikit berbeda dari titik ke titik di atas muka bumi). (Hecht, 1980)
Hukum Newton II: jika resultan gaya pada suatu benda tidak nol, maka benda akan
mengalami perubahan kecepatan. Makna dari hukum kedua newton ini adalah jika ada gaya
yang tidak berimbang terjadi pada sebuah benda (ada gaya netto), maka benda yang semula
diam akan bergerak dengan kecepatan tertentu, atau jika benda semula bergerak dapat
menjadi diam (kecepatannya nol), bertambah kecepatannya atau melambat karena
dipengaruhi gaya luar tadi. Dalam bahasa matematika, hal ini diungkapkan dalam rumus
Newton yang amat terkenal
∑F = m. a...................................................................................................................(2.9)
Atau dalam bentuk diferensial:
𝑑2 r
F = m = m𝑑𝑡 2 ...........................................................................................................(2.10)
Hukum Newton II juga berlaku jika a merupakan percepatan gravitasi bumi (g), dapat
diperoleh:
W = mg....................................................................................................................(2.11)
W (Gaya berat) merupakan bentuk dari gaya juga, hal ini berarti ketika percepatan
gravitasi nol, maka benda bermassa tidak memiliki gaya berat (w = 0). Kita bisa melihat
bahwa astronot dalam ruang hampa udara melayang-layang tanpa bobot. Penting sekali
membedakan istilah antara berat dengan massa yang seringkali dianggap sama oleh
masyarakat umum, massa adalah sifat benda yang tidak akan berubah di manapun ia berada
(kecuali dalam kasus relativistik), namun berat mungkin berubah bergantung pada percepatan
gravitasinya.
Percepatan gravitasi menurut pengukuran yang adalah sekitar 9,8 m/𝑠 2 , namun nilai
ini bervariasi di setiap lokasi. Percepatan gravitasi bukanlah konstanta karena dapat berubah
dan dipengaruhi oleh banyak faktor seperti jarak ke pusat bumi, dan jarak ke benda langit lain.
Namun untuk kemudahan seringkali percepatan gravitasi ini diberikan 10 m/𝑠 2 . Satuan berat
sebagaimana gaya adalah Newton, sedangkan satuan massa dalam sistem internasional adalah
kilogram.
Sebetulnya sebelum Newton mengemukakan teori gravitasi universalnya, terdapat
beberapa fisikawan yang telah terlebih dahulu menyelidiki mengapa benda-benda langit
seperti planet dapat bergerak, diantaranya adalah Tycho Brahe (1546-1601) dan anak didik
Kepler (1571-1630). Namun demikian Keplerlah yang secara lebih terstruktur mengemukakan
tiga hukum tentang gerak planet yang kemudian dikenal hukum Kepler. Ketiga hukum
tersebut secara singkat adalah :
METODOLOGI PERCOBAAN
o
3.2.1 Massa bandul100 gramuntuk sudut 30
1. Disediakan peralatan yangakan digunakan
2. Diukur benangdan ditandaidengan spidolsepanjang80 cm, 60 cm, 40cm
3. Dirangkaiperalatan dengan massabandul100 gramsepertipadagambar dibawahini
Statif 2
Statif 1
Bandul
Bandul 100
100 gr
gr
Kalkulator
Kalkulator Stopwatch
Stopwatch Bandul
Bandul 100
100 gr
gr Gunting
Gunting
Busur
Benang
Benang
Bangku
Bangku Geser
Geser
Penggaris
Penggaris Spidol
Spidol
o
4. Diukur sudutθ tegak lurusdengan statif sebesar 30 daribenangtegak lurusmenggunakan
T1,T2danT3,laluditentukan Trata-rata
40 cm
7. Dicatatdata
o
3.2.2 Massa bandul100 gramuntuk sudut 60
Statif 2
Statif 1
Bandul
Bandul 100
100 gr
gr
Kalkulator
Kalkulator Stopwatch
Stopwatch Bandul
Bandul 100
100 gr
gr Gunting
Gunting
Busur
Benang
Benang
Bangku
Bangku Geser
Geser
Penggaris
Penggaris Spidol
Spidol
o
4. Diukur sudutθ tegak lurusdengan statif sebesar 60 daribenangtegak lurus
5. Diayunkantanpadidorongbandullalu
diukurwaktuyangdibutuhkanbandulmencapai1ayunan,dilakukan sampai
dan 40 cm
7. Dicatatdata
o
3.2.3 MassaBandul200gramuntuk sudut 30
1. Disediakan peralatan yangakan digunakan
2. Diukur benangdan ditandaidengan spidolsepanjang60 cm, dan 40 cm
3. Dirangkaiperalatan denganmassabandul200 gram
Statif 2
Statif 1
Kalkulator
Kalkulator Stopwatch Bandul
Bandul 200
200 gr
gr Gunting
Gunting
Stopwatch
Busur
Benang
Benang
Bangku
Bangku Geser
Geser
Penggaris
Penggaris Spidol
Spidol
o
4. Diukur sudutθ tegak lurusdengan statif sebesar 30 daribenangtegak lurus
5. Diayunkantanpadidorongbandullalu
diukurwaktuyangdibutuhkanbandulmencapai1ayunan,dilakukan sampai
60 cm, dan 40 cm
7. Dicatatdata
o
3.2.4Massa bandul200 gramuntuk sudut 60
Statif 1
Kalkulator
Kalkulator Stopwatch Bandul
Bandul 200
200 gr
gr Gunting
Gunting
Stopwatch
Busur
Benang
Benang
Bangku
Bangku Geser
Geser
Penggaris
Penggaris Spidol
Spidol
o
4. Diukur sudutθ tegak lurusdengan statif sebesar 60 daribenangtegak lurus menggunakan
5.Diayunkantanpadidorongbandullalu
diukurwaktuyangdibutuhkanbandulmencapai1ayunan,dilakukan sampai
7. Dicatatdata
Θ = 300
Untuk massa bandul 100 gram
x (cm) T1(s) T2 (s) T3 (s) Ṯ (s) f (Hz) T1 2 T22 T32 Ṯ 2 (s)
Θ = 600
Untuk massa bandul 100 gram
x (cm) T1(s) T2 (s) T3 (s) Ṯ (s) f (Hz) T1 2 T22 T32 Ṯ 2 (s)
Θ = 300
Untuk massa bandul 200 gram
x (cm) T1(s) T2 (s) T3 (s) Ṯ (s) f (Hz) T1 2 T22 T32 Ṯ 2 (s)
80 1,71 1,62 1,70 1,67 0,59 2,92 2,62 2,84 2,78
Θ = 600
Untuk massa bandul 100 gram
x T1(s) T2 (s) T3 (s) Ṯ (s) f (Hz) T1 2 T2 2 T32 Ṯ 2 (s)
(cm)
80 1,96 1,79 2,18 2,18 0,45 3,84 3,20 4,75 3,88
4𝜋2 𝑙
1. Menghitung percepatan gravitasi dari panjang bandul g = 𝑔
5.1. Kesimpulan
2. Hubungan panjang tali terhadap nilai percepatan adalah berbanding lurus, dimana
semakin bertambahnya nilai panjang pada tali maka semakin besar nilai percepatan
gravitasi yang ditimbulkan, begitu sebaliknya semakin berkurangnya nilai panjang
pada tali maka semakin kecil nilai percepatan gravitasi yang ditimbulkan juga.
3. Massa suatu benda selalu tetap tidak dipengaruhi oleh tempat dimana benda tersebut
berada. Tetapi karena adanya medan gravitasi bumi, maka percepatan gravitasi
bumilah yang mempengaruhi massa pada suatu benda karena akan tertarik oleh
gravitasi bumi tersebut, sedangkan massa dari benda tersebut tidak mempengaruhi
nilai dari percepatan gravitasi bumi. Akibatnya benda-benda tersebut memiliki
berat. Berat itu sendiri tidak lain adalah gravitasi bumi terhadap suatu benda.
5.2 Saran
80 1,94
60 1,64
40 1,20
Hubungan panjang tali (l) dengan periode (T) pada bandul 100 gram dengan
sudut simpangan 30º adalah semakin panjang tali, maka periode getaran bandul
semakin besar dan sebaliknya.
80 1,73
60 1,47
40 1,28
GRAFIK T-vs-l
2
80; 1,73
1.8
1.6
1.4 60, 1.47
40; 1,28
1.2
T (s)
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
0 20 40 60 80 100
l (cm)
Hubungan panjang tali (l) dengan periode (T) pada bandul 100 gram dengan
sudut penyimpangan 60º adalah semakin panjang tali, maka semakin besar periode
getaran bandul.
80 1,67
60 1,41
40 1,34
GRAFIK T-vs-l
2.5
2 80; 1,67
60, 1.41
1.5
T (s)
40, 1.34
1
0.5
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
l (cm)
Hubungan panjang tali (l) dengan periode (T) pada bandul 200 gram dengan
sudut penyimpangan 30º adalah semakin panjang tali, maka semakin besar periode
getaran bandul.
80 2,18
60 1,46
40 1,42
GRAFIK T-vs-l
2.5
80; 2,1 8
2
0.5
0
0 20 40 60 80 100
l (cm)
Hubungan panjang tali (l) dengan periode (T) pada bandul 200 gram dengan
sudut penyimpangan 60º adalah adalah semakin panjang tali, maka semakin besar
periode getaran bandul.
0,51 1,94
0,60 1,64
0,83 1,20
GRAFIK f-vs-T
0.9
0.8 1.2, 0.83
0.7
0.6 1,94; 0,51
f(Hz) 0.5 1.64, 0.6
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5
T(s)
Hubungan frekuensi dengan periode pada bandul 100 gram dengan sudut
simpangan 30º adalah semakin besar periode ayunan bandul, maka semakin kecil
frekuensi ayunan bandul.
0,57 1,73
0,68 1,47
0,78 1,28
GRAFIK f-vs-T
0.9
0.8 1.28, 0.78
0.7
1.47, 0.68
0.6
0.5 1,73; 0,57
f(Hz)
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 0.5 1 1.5 2
T(s)
Hubungan frekuensi dengan periode pada bandul 100 gram dengan sudut
simpangan 60º adalah semakin besar periode ayunan bandul, maka semakin kecil
frekuensi ayunan bandul.
0,59 1,67
0,70 1,41
0,74 1,34
GRAFIK f-vs-T
0.8
1.34, 0.74
0.7
0.6 1.41, 0.7
0.5 1.67, 0.59
f(Hz)
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8
T(s)
Hubungan frekuensi dengan periode pada bandul 200 gram dengan sudut
simpangan 30º adalah semakin besar periode ayunan bandul, maka semakin kecil
frekuensi ayunan bandul.
0,45 2,18
0,68 1,46
0,70 1,42
GRAFIK f-vs-T
0.8 1.46, 0.68
0.7
1.42, 0.7
0.6
f(Hz)
0.5 2.18, 0.45
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5
T(s)
Hubungan frekuensi dengan periode pada bandul 200 gram dengan sudut
simpangan 60º adalah semakin besar periode ayunan bandul, maka semakin kecil
frekuensi ayunan bandul.
Nama : Amen Adipar Simbolon
NIM : 180801069
Kelompok/Gelombang : II/A
Judul : Percepatan Gravitasi
Asisten : Siti Nur Aminah Sari Hsb
Tugas Persiapan
1. Jelaskan penurunan dari rumus menghitung periode pada persamaan dibawah ini :
T= 2π √L⁄g
Jawab :
Penurunan rumus menghitung periode adalah sebagai berikut :
Berdasarkan gambar, sebuah benda yang bermassa m yang digantungkan diujung tali yang
ringan (massanya diabaikan) dan panjang talinya L disimpangkan sebesar ϴ. Saat benda di
titik B, besarnya gaya yang menarik beban akan kembali ke posisi seimbangnya adalah–
m.g sin ϴ (gaya ini bernilai negatif karena berlawanan arah dengan arah gaya dari
pergerakan benda. Maka sesuai dengan hokum II Newton, berlaku :
∑ 𝐹= m.a ………………………………………………………………...............……...(1)
m.g sin ϴ = m.a
γ
Untuk sudut ϴ berlaku sin ϴ = L
a= - 𝑤 2 A sin wt
a= - 𝑤 2 sin γ.............………………………………………………………………….......(5)
Apabila persamaan (5) disubsitusikan ke persamaan (2) akan diperoleh :
g 2π
−𝑤 2 = L dimana w = 2πf = T
4𝜋2 g
=L
T2
L
T 2 = 4𝜋 2 g
𝐋
T 2 = 4𝜋 2 𝐠
L
T = √4𝜋 2 g
L
T = 2π √g
4. Sebutkan pengertian dari frekuensi, perioda, osilasi, percepatan dan jelaskan hubungan
frekuensi dengan perioda !
Jawab :
Pengertian dari :
Frekuensi adalah banyaknya getaran gelombang yang terjadi didalam waktu satu detik.
Periode adalah waktu yang diperlukan untuk menempuh satu lintasan lengkap dari
geraknya yaitu satu getaran penuh atau satu putaran penuh.
Osilasi adalah erak bolak-balik dari kiri ke kanan atau dari atas ke bawah atau maju
mundur pada selang da waktu lintasan yang sama.
Percepatan adalah laju peubahan kecepatan terhadap waktu.
Hubungan frekuensi dengan priode adalah :
n t
f = t atau T = n maka jika digabungkan akan menimbulkan persamaan
1 1
f = 𝑇 atau T = f
Rumus diatas menunjukkan bahwa hubungan antara frekuensi dan periode berbanding
terbalik, maka nila jumlah frekuensi besar maka periode kecil, sebaliknya periode besar
maka frekuensi kecil.
Nama : Amen Adipar Simbolon
NIM : 180801069
Kelompok/Gelombang : II/A
Judul : Percepatan Gravitasi
Asisten : Siti Nur Aminah Sari Hsb
RESPONSI