Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN PRAKTIKUM

LABORATORIUM FISIKA ATOM

JUDUL PERCOBAAN : PERCEPATAN GRAVITASI


NAMA : AMEN ADIPAR SIMBOLON
NIM : 180801069
KELOMPOK/GRUP : II/A
HARI/TANGGAL PERCOBAAN : SELASA/12 NOVEMBER 2019
ASISTEN : SITI NUR AMINAH SARI HSB

DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Suatu peristiwa alam menunjukkan bahwa setiap benda yang dilepas dari suatu ketinggian
atau dilempar ke atas akan jatuh menuju ke pusat bumi. Percepatan yang dialami oleh
benda yang jatuh disebabkan oleh gaya gravitasi bumi atau gaya tarik bumi disebut
percepatan gravitasi.
Berat benda dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain massa dan percepatan
gravitasi. Massa tidak antar tempat yang satu dengan yang lain di permukaan bumi.
Diketahui bahwa percepatan gravitasi dipengaruhi oleh jarak suatu tempat dengan pusat
bumi.Bila bandul ditarik kesamping dari titik keseimbangannya dan ketika dilepaskan
diketahui bahwa percepatan gravitasi dipengaruhi oleh jarak suatu tempat dengan pusat
bumi dan kemasifan susunan bumi di tempat tersebut. ini berati bahwa besar percepatan
gravitasi tidak sama di setiap tempat.
Sehingga perlulah dilakukan suatu eksperimen mengenai percepatan gravitasi, guna
membenarkan pernyataan-pernyataan yang dikemukakan teoritisnya. Pada percobaan ini,
ayunan yang dipergunakan adalah ayunan yang dibuat sedemikian rupa dengan bebannya
adalah bandul sederhana.Bandul sederhana adalah enda ideal yang terdiri dari sebuah
benda yang bermassa digantung pada tali ℓ yang ringan, dimana
panjang tali ini tidak dapat bertambah atau mulur. Bila bandul ditarik kesamping dari titik
keseimbangannya dan ketika dilepaskan, maka bila bandul ditarik bandul akan berayun
dalam bidang vertikal karena adanya pengaruh gaya gravitasi bumi. Dalam percobaan ini,
kita akan mengetahui berapa besar nilai gravitasi di ruangan praktikum.

1.2 Tujuan

1. Untuk mengetahui besar nilai percepatan gravitasi


2. Untuk mengetahui hubungan panjang tali terhadap nilai percepatan gravitasi.
3. Untuk mengetahui pengaruh massa beban dan pengaruh suhu terhadap nilai
percepatan gravitasi.
BAB II

DASAR TEORI

Hukum gravitasi sejagat (universal) adalah hasil pemikiran Newton, dan dipublikasikannya
pada tahun 1686. Ada cerita yang mengatakan bahwa hukum itu disimpulkannya berdasarkan
pengamatannya terhadap buah apel yang jatuh dari pohonnya ke tanah, tetapi perhitungan-
perhitungan yang mula-mula diumumkannya untuk membuktikan kebenaran hukum tersebut
bukan menyangkut buah apel itu, melainkan mengenai gerak bulan mengelilingi matahari.
Hukum Newton tentang gravitasi itu dapat diungkapkan seperti berikut: setiap partikel
materi di jagat raya melakukan tarikan terhadap setiap partikel lainnya dengan suatu gaya
yang berbanding langsung dengan hasil kali massa partikel-partikel itu dan berbanding
terbalik dnegan kuadrat jarak yang memisahkannya. Jadi,
𝑚𝑚 ′
Fg = G ……………………………...............................................………........(2.1)
𝑟2

di sini Fg adalah gaya gravitasi pada masing-masing partikel itu, m dan m′ ialah massa-
massanya, r ialah jarak antar partikel-partikel itu, dan G ialah konstanta umum yang
dinamakan konstanta gravitasi, yang angkanya bergantung kepada satuan-satuan yang
digunakan untuk gaya, massa, dan panjang.
Gaya-gaya gravitasi yang bekerja pada partikel-partikel itu membentuk sepasang aksi-
reaksi. Walaupun massa partikel-partikel itu berbeda, gaya yang sama besarnya bekerja pada
masing-masing partikel itu, dan garis kerja kedua gaya itu terletak di sepanjang garis yang
menghubungkan partikel-partikel itu.
Hukum gravitasi Newton ialah hukum untuk gaya antara dua partikel. Bagaimana
caranya supaya dapat dipakai untuk gaya antara sebuah benda kecil dan bumi, atau antara
bumi dan bulan, karena partikel-partikel yang membentuk kedua benda ini berbeda jaraknya
satu sama lain dan gaya-gaya tariknya berlain arahnya? Newton menunda publikasi
hukumnya sampai 11 tahun sesudah ia yakin akan kebenarannya, sebab ia belum bisa
membuktikan secara matematis bahwa gaya tarik yang dilakukan pada atau oleh sebuah bola
homogennya sama seperti jika massa bola itu terkonsentrasi di titik pusatnya. (Untuk
membuat ini, ia harus membuat metode hitung analisa). Membuktikannya tidak susah, akan
tetapi terlalu panjang kalau dituliskan di sini. Sebab itu untuk mudahnya kita anggap saja
sebagai suatu fakta bahwa gaya gravitasi yang dilakukan pada atau oleh suatu bola
homogenya sama seperti seandainya seluruh massa bola itu terkonsentrasi pada satu titik
dipusatnya. Jadi, kalau bumi merupakan sebuah bola homogen, gaya yang dilakukan olehnya
terhadap suatu benda kecil bermassa m, dan jaraknya r dari bumi ialah
𝑚𝑚𝐵
Fg = G ......................................................................................................................(2.2)
𝑟2

di mana 𝑚𝐵 merupakan massa bumi. Gaya yang sama besarnya juga akan dilakukan oleh
benda itu terhadap bumi.
Baru sekitar satu abad kemudian Henry Cavendish, menggunakan keseimbangan
pendulum yang sangat sensitif, mengukur interaksi gravitasi antara bola-bola kecil. (Tidak ada
yang cukup meyakinkan seperti melihat bola yang dipasang di batang yang ditangguhkan
benar-benar berputar ke arah bola stasioner). Sebagai hasil dari karyanya, kita sekarang dapat
menuliskan ekspresi gaya sebagai persamaan :
𝑚M
𝐹𝐺 =G 𝑟 2 .....................................................................................................................(2.3)

Di sini G yang sama dengan 0.0000000000667 (atau 6.67 × 10−11 ). Satuan SI, adalah
konstanta yang mungkin meliputi dengan baik di ruang bawah tanah Cavendish dan di galaksi
Andromeda. Karena G sangat kecil, hanya ketika setidaknya satu tubuh yang berinteraksi
sangat besar akan kekuatannya menjadi signifikan. Anda dan saya di lengan panjang akan
menarik saya turun dengan kekuatan 180 lbs. Bobot uji coba, Fw, sama dengan gaya gravitasi,
Fg. Dengan kata lain, dengan massa Anda direpresentasikan sebagai saya dan massa Bumi
sebagai Ma. Berat badan Anda karena planet pada separasi tengah-ketengah dari r adalah
perhatikan bahwa berat Bumi menurut dengan jarak; ada sekitar 0,012% penurunan berat
badan saat seseorang naik ke puncak Empire State Building (bagi saya itu sekitar 0,02 lbs).
Percepatan gravitasi, juga bervariasi dengan jarak dari pusat Bumi, sehingga 𝑎𝑔 = g = 9,8
m/𝑠 2 hanya rata-rata di permukaan.
Harus dikatakan bahwa Newton tidak sepenuhnya dalam gelap menganggap nilai
numerik dari G. setelah semua, dia telah g dan tahu radius bumi (6400 km) dan karena itu bisa
menghitung volumenya. Hanya membutuhkan massa bumi untuk menghitung G, dan bahwa
Sir Issac dapat menebak dengan cerdas. Anda lihat, massa yang tidak diketahui itu dapat
dibayangkan sebagai kerapatan rata-rata dikalikan volume planet. Kerapatan air adalah 1
g/𝑐𝑚3 , dan sebagian besar mineral adalah dari 2 hingga lingkaran 10 kali lebih padat. Jadi,
jika dia cukup beranggapan suatu tempat dalam rentang itu, dia tidak akan mengalami jauh
dari yang sebenarnya sekitar 5,5 g/𝑐𝑚3 . Faktanya, kecuali bumi berongga, akan sangat sulit
untuk menemukan kesalahan tentang G oleh siapapun selain aktor 4 atau apa yang tidak buruk
sama sekali.
Berat suatu benda sekarang dapat didefenisikan dalam arti yang lebih umum lagi
daripada yang diberikan dalam bab-bab yang lewat, yaitu sebagai gaya gravitasi resultan yang
dilakukan oleh semua benda lainnya di jagat raya ini terhadap benda itu. Di atau dekat
permukaan bumi, gaya tarik bumi sangat besar daripada gaya tarik setiap benda lain, sehingga
untuk maksud praktis semua gaya gravitasi lain dapat diabaikan dan berat dapat dianggap
semata-mata oleh tarikan gravitasi bumi. Dengan cara yang sama, di permukaan bulan, atau
planet lain, berat benda hampir seluruhnya disebabkan oleh tarikan gravitasi bulan atau
planet. Jadi jika bumi berbentuk sebagai bola homogennya berjari-jari R maka berat w dari
sebuah benda kecil pada atau dekat permukannya ialah
𝑚𝑚𝐵
W = Fg = G …………………....................................................………………(2.4)
𝑅2

Tak ada kesepakatan umum antara para ahli fisika mengenai definisi yang tepat mengenai
“berat”. Beberapa orang lebih suka menggunakan istilah ini untuk besaran yang akan kita
definisikan nanti dan namakan “berat nyata” atau “berat relatif”. Karena tidak ada definisi
yang umum diakui, untuk seterusnya kita ambil saja arti berat seperti didefenisikan di atas.
Berat nyata suatu benda di muka bumi, besar dan arahnya berbeda sedikit dengan gaya
tarik gravitasi bumi disebabkan oleh rotasi bumi terhadap sumbunya. Perbedaan kecil antara
berat nyata gravitasi bumi, kita abaikan saja, dan kita andaikan bahwa bumi merupakan suatu
sistemberat benda hampir seluruhnya disebabkan oleh tarikan sumbu lembam.Dengan cara
yang sama, di permukaan bulan, atau planet lain, berat benda hampir seluruhnya disebabkan
oleh tarikan gravitasi bulan atau planet. Jadi apabila suatu benda dibiarkan jatuh bebas, gaya
yang mempercepatnya ialah beratnya W, dan percepatan yang disebabkan oleh gaya ini
merupakan percepatan akibat gravitasi g. Hubungan umum
F = m×a.....................................................................................................................(2.5)
karena itu, khusus dalam hal benda jatuh bebas, menjadi
W = mg…………………….……............................................................………....(2.6)
Karena itu dihasilkan,
𝑚𝑚𝐵
W = mg = Fg = G ...............................................................................................(2.7)
𝑅2

maka
𝐺𝑚𝐵
g= …………......……………............................................................................(2.8)
𝑅2

yang membuktikan bahwa percepatan yang disebabkan oleh gaya berat adalah sama untuk
semua benda (karena m dihilangkan) dan hampir konstan (karena G dan 𝑚𝐵 adalah konstan
dan R hanya sedikit berbeda dari titik ke titik di atas muka bumi). (Hecht, 1980)
Hukum Newton II: jika resultan gaya pada suatu benda tidak nol, maka benda akan
mengalami perubahan kecepatan. Makna dari hukum kedua newton ini adalah jika ada gaya
yang tidak berimbang terjadi pada sebuah benda (ada gaya netto), maka benda yang semula
diam akan bergerak dengan kecepatan tertentu, atau jika benda semula bergerak dapat
menjadi diam (kecepatannya nol), bertambah kecepatannya atau melambat karena
dipengaruhi gaya luar tadi. Dalam bahasa matematika, hal ini diungkapkan dalam rumus
Newton yang amat terkenal
∑F = m. a...................................................................................................................(2.9)
Atau dalam bentuk diferensial:
𝑑2 r
F = m = m𝑑𝑡 2 ...........................................................................................................(2.10)

Hukum Newton II juga berlaku jika a merupakan percepatan gravitasi bumi (g), dapat
diperoleh:
W = mg....................................................................................................................(2.11)
W (Gaya berat) merupakan bentuk dari gaya juga, hal ini berarti ketika percepatan
gravitasi nol, maka benda bermassa tidak memiliki gaya berat (w = 0). Kita bisa melihat
bahwa astronot dalam ruang hampa udara melayang-layang tanpa bobot. Penting sekali
membedakan istilah antara berat dengan massa yang seringkali dianggap sama oleh
masyarakat umum, massa adalah sifat benda yang tidak akan berubah di manapun ia berada
(kecuali dalam kasus relativistik), namun berat mungkin berubah bergantung pada percepatan
gravitasinya.
Percepatan gravitasi menurut pengukuran yang adalah sekitar 9,8 m/𝑠 2 , namun nilai
ini bervariasi di setiap lokasi. Percepatan gravitasi bukanlah konstanta karena dapat berubah
dan dipengaruhi oleh banyak faktor seperti jarak ke pusat bumi, dan jarak ke benda langit lain.
Namun untuk kemudahan seringkali percepatan gravitasi ini diberikan 10 m/𝑠 2 . Satuan berat
sebagaimana gaya adalah Newton, sedangkan satuan massa dalam sistem internasional adalah
kilogram.
Sebetulnya sebelum Newton mengemukakan teori gravitasi universalnya, terdapat
beberapa fisikawan yang telah terlebih dahulu menyelidiki mengapa benda-benda langit
seperti planet dapat bergerak, diantaranya adalah Tycho Brahe (1546-1601) dan anak didik
Kepler (1571-1630). Namun demikian Keplerlah yang secara lebih terstruktur mengemukakan
tiga hukum tentang gerak planet yang kemudian dikenal hukum Kepler. Ketiga hukum
tersebut secara singkat adalah :

I. Hukum Kepler Tentang Orbit Berbentuk Elips:


Planet-planet bergerak mengelilingi matahari dengan orbit berbentuk elips dan matahari
terletak pada salah satu fokusnya.
II. Hukum Kepler Tentang Kesamaan Luas:
Garis yang menghubungakan planet ke matahari akan menyapu luas daerah yang sama
dalam waktu yang sama.
III. Hukum Kepler Tentang Perioda:
Waktu yang diperlukan untuk planet untuk mengelilingi matahari dinamakan perioda,
yang sebanding dnngan pangkat 3/2 jarak rata-rata planet. (Ishaq,2006)
Gravitasi adalah gaya yang dengannya benda cenderung menuju pusat bumi, atau yang
dengannya benda itu jatuh tegak lurus ke permukaannya. Gravitasi tampaknya berbeda dari
tarikan sel tubuh, hanya karena suatu bagian berbeda dari keseluruhan: kekuatan menarik
yang secara tunggal menyatukan partikel-partikel tubuh yang lebih kecil, dapat membentuk
kekuatan gravitasi, yang mengatur sistem alam semesta; dengan demikian, dengan
mempertimbangkan pengaruh yang menarik dari tengkorak sebagai oleh yang lebih besar, dan
mereka yang berada didekat permukaan bumi akan cenderung menuju pusatnya.
Benda-benda tidak hanya condong ke bumi, tetapi juga menuju ketinggian yang tinggi
atau gunung di berbagai bagian permukaannya; karena jika bola ditangguhkan oleh garis, dan
ditempatkan di setiap sisi ke gunung. Kekuatan gravitasi memberikan kecepatan yang sama
ke semua benda; oleh karena itu, menghilangkan hambatan udara, atau medium yang
melaluinya mereka jatuh, keturunan semua benda dari ketinggian yang sama akan dilakukan
dalam waktu yang sama atau tidak. (Young,1832)
Berat suatu partikel adalah kekuatan yang dengannya partikel ditarik secara vertikal ke
bawah ke arah bumi (kekuatan kejernihan). Vertikal didefinisikan sebagai pembagian gaya
gravitasi; horizontal adalah bidang normal terhadap vertikal. Berat adalah kekuatan yang
selalu ada pada semua benda di dekat bumi. Kami dapat menentukan berat partikel dalam hal
definisi mendasar ini dengan mengukur percepatan benda yang jatuh bebas. Benda yang jatuh
bebas adalah benda yang tidak mengalami gaya kecuali gravitasi bumi. Pada prinsipnya,
benda jatuh bebas hanya dalam ruang hampa, karena jika ia bergerak di udara ada, di samping
gaya gravitasi, gaya perlambatan disebut hambatan udara yang bekerja di sana. Dalam
praktiknya, gerakan benda berat kecil di udara, jika kecepatannya tidak terlalu besar, hampir
sama dengan gerakan benda yang jatuh dengan bebas; dalam kemudahan ini, hambatan udara
kecil dibandingkan dengan berat tubuh.
Akselerasi benda yang jatuh bebas disebut akselerasi gravitasi dan dilambangkan
dengan simbol g. Gaya yang digunakan bumi untuk bertindak pada tubuh, yang merupakan
bobot tubuh, dengan demikian, dari prinsip kedua Newton, (1) di mana m adalah massa tubuh.
Persamaan inilah yang menentukan bobot benda yang jatuh bebas dari akselerasinya.Karena
bahwa g harus konstan dalam besaran Dari jenis argumen yang sama, kita juga melihat
bahwa, pada lokasi tertentu arah gaya gravitasi yang dihasilkan tidak tergantung pada massa
tubuh tempat ia bekerja; maka pada lokasi tertentu di dekat bumi, percepatan gravitasi g
adalah konstan dalam besarnya dan arah. (Williams,1959)
BAB III

METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Peralatan dan Fungsi

1. Bandul 100 gr dan 200 gr


Fungsi: sebagai beban untuk menentukan percepatan gravitasi secara praktik
2. Mistar/Penggaris 100 cm
Fungsi: untuk mengukur panjang benang
3. Stopwatch
Fungsi: untuk menghitung waktu yang dibutuhkan bandul mencapai satu putaran
penuh
4. Benang
Fungsi: untuk mengikat bandul dengan statif 2
5. Statif 1
Fungsi: untuk menyangga statif 2
6. Statif 2
Fungsi: untuk mengikat benang atau tempat menggantung benang dan bandul
7. Bangku Geser
Fungsi: untuk menyangga statif 1 dan sebagai tempat lintasan bandul
8. Busur Kayu
Fungsi: untuk mengatur besarnya sudut kemiringan benang dan bandul saat akan
diayunkan
9. Spidol
Fungsi: untuk menandai panjang benang yang akan digunakan dalam percobaan
10. Gunting
Fungsi: untuk memotong benang yang akan digunakan pada percobaan
11. Kalkulator
Fungsi: untuk membantu praktikan melakukan perhitungan
12. Penjepit statif
Fungsi : untuk menghubungkan Statif 1 dengan Statif 2
3.1.Prosedur Percobaan

o
3.2.1 Massa bandul100 gramuntuk sudut 30
1. Disediakan peralatan yangakan digunakan
2. Diukur benangdan ditandaidengan spidolsepanjang80 cm, 60 cm, 40cm
3. Dirangkaiperalatan dengan massabandul100 gramsepertipadagambar dibawahini

Statif 2

Statif 1
Bandul
Bandul 100
100 gr
gr
Kalkulator
Kalkulator Stopwatch
Stopwatch Bandul
Bandul 100
100 gr
gr Gunting
Gunting
Busur
Benang
Benang
Bangku
Bangku Geser
Geser
Penggaris
Penggaris Spidol
Spidol

o
4. Diukur sudutθ tegak lurusdengan statif sebesar 30 daribenangtegak lurusmenggunakan

busur dengan panjang80 cm, lalu ditarikbenangpadasudut itu

5. Diayunkan tanpadidorongbandullalu diukur waktuyangdibutuhkan bandul

mencapai1ayunan, dilakukan sampaitigakaliuntukmendapatkan

T1,T2danT3,laluditentukan Trata-rata

6. Diulangipercobaan nomor 4 dan 5 dengan menggunakan benangsepanjang60 cm, dan

40 cm

7. Dicatatdata

o
3.2.2 Massa bandul100 gramuntuk sudut 60

1. Disediakan peralatan yangakan digunakan


2. Diukur benangdan ditandaidengan spidolsepanjang80cm, 60 cm, dan 40 cm
3. Dirangkaiperalatan denganmassabandul100 gram

Statif 2

Statif 1
Bandul
Bandul 100
100 gr
gr
Kalkulator
Kalkulator Stopwatch
Stopwatch Bandul
Bandul 100
100 gr
gr Gunting
Gunting
Busur
Benang
Benang
Bangku
Bangku Geser
Geser
Penggaris
Penggaris Spidol
Spidol

o
4. Diukur sudutθ tegak lurusdengan statif sebesar 60 daribenangtegak lurus

menggunakan busur dengan panjang80 cm, lalu ditarik benangpadasudutitu

5. Diayunkantanpadidorongbandullalu

diukurwaktuyangdibutuhkanbandulmencapai1ayunan,dilakukan sampai

tigakaliuntukmendapatkanT1,T2dan T3,lalu ditentukan Trata-rata

6. Diulangipercobaan nomor 4 dan 5 dengan menggunakan benangsepanjang60 cm,

dan 40 cm

7. Dicatatdata

o
3.2.3 MassaBandul200gramuntuk sudut 30
1. Disediakan peralatan yangakan digunakan
2. Diukur benangdan ditandaidengan spidolsepanjang60 cm, dan 40 cm
3. Dirangkaiperalatan denganmassabandul200 gram
Statif 2

Statif 1
Kalkulator
Kalkulator Stopwatch Bandul
Bandul 200
200 gr
gr Gunting
Gunting
Stopwatch
Busur
Benang
Benang
Bangku
Bangku Geser
Geser
Penggaris
Penggaris Spidol
Spidol

o
4. Diukur sudutθ tegak lurusdengan statif sebesar 30 daribenangtegak lurus

menggunakan busur dengan panjang80 cm, lalu ditarik benangpadasudutitu

5. Diayunkantanpadidorongbandullalu

diukurwaktuyangdibutuhkanbandulmencapai1ayunan,dilakukan sampai

tigakaliuntukmendapatkanT1,T2dan T3,lalu ditentukan

6. Diulangipercobaan nomor 4 dan 5 dengan menggunakan benangsepanjang80 cm,

60 cm, dan 40 cm

7. Dicatatdata

o
3.2.4Massa bandul200 gramuntuk sudut 60

1. Disediakan peralatan yangakan digunakan

2. Diukur benangdan ditandaidengan spidolsepanjang80 cm, 60 cm, dan 40 cm

3. Dirangkaiperalatan denganmassabandul200 gram


Statif 2

Statif 1
Kalkulator
Kalkulator Stopwatch Bandul
Bandul 200
200 gr
gr Gunting
Gunting
Stopwatch
Busur
Benang
Benang
Bangku
Bangku Geser
Geser
Penggaris
Penggaris Spidol
Spidol

o
4. Diukur sudutθ tegak lurusdengan statif sebesar 60 daribenangtegak lurus menggunakan

busur dengan panjang80 cm, lalu ditarik benangpadasudutitu

5.Diayunkantanpadidorongbandullalu

diukurwaktuyangdibutuhkanbandulmencapai1ayunan,dilakukan sampai

tigakaliuntukmendapatkanT1,T2dan T3,lalu ditentukan Trata-rata

6. Diulangipercobaan nomor 4 dan 5 dengan menggunakan benangsepanjang60 cm,dan 40 cm

7. Dicatatdata

3.3 Gambar Percobaan


BAB 1V

HASIL DAN ANALISA

4.2 Data Percobaan

 Θ = 300
Untuk massa bandul 100 gram
x (cm) T1(s) T2 (s) T3 (s) Ṯ (s) f (Hz) T1 2 T22 T32 Ṯ 2 (s)

80 1,44 2,14 2,24 1,94 0,51 2,07 4,57 5,01 3,76

60 1,54 1,71 1,69 1,64 0,60 2,37 2,92 2,85 2,68

40 1,30 1,21 1,20 1,20 0,83 1,69 1,64 1,21 1,44

 Θ = 600
Untuk massa bandul 100 gram
x (cm) T1(s) T2 (s) T3 (s) Ṯ (s) f (Hz) T1 2 T22 T32 Ṯ 2 (s)

80 1,52 2,01 1,66 1,73 0,57 2,31 4,04 2,75 2,44

60 1,41 1,49 1,53 1,47 0,68 1,98 2,22 2,34 2,16

40 1,38 1,25 1,23 1,28 0,78 1,90 1,56 1,51 1,63

 Θ = 300
Untuk massa bandul 200 gram
x (cm) T1(s) T2 (s) T3 (s) Ṯ (s) f (Hz) T1 2 T22 T32 Ṯ 2 (s)
80 1,71 1,62 1,70 1,67 0,59 2,92 2,62 2,84 2,78

60 1,35 1,46 1,44 1,41 0,70 1,82 2,13 2,07 1,98

40 1,27 1,31 1,44 1,34 0,74 1,61 1,71 2,07 1,74

 Θ = 600
Untuk massa bandul 100 gram
x T1(s) T2 (s) T3 (s) Ṯ (s) f (Hz) T1 2 T2 2 T32 Ṯ 2 (s)
(cm)
80 1,96 1,79 2,18 2,18 0,45 3,84 3,20 4,75 3,88

60 1,66 1,33 1,40 1,46 0,68 2,75 1,76 1,96 2,13

40 1,43 1,34 1,45 1,42 0,70 2,04 1,79 2,10 1,96

Medan, 12 November 2019


Asisten, Praktikan,

(Siti Nur Aminah Sari Hsb) (AMEN ADIPAR SIMBOLON)


4.3 Analisa Data

4𝜋2 𝑙
1. Menghitung percepatan gravitasi dari panjang bandul g = 𝑔

UntukBandul 100 gram, θ = 30°


1. PanjangTali 80 cm
4π2 l 4 x 3,142 x 0,8
g= = = 2,23 m/s 2
T2 3,762
2. PanjangTali 60 cm
4π2 l 4 x 3,142 x 0,6
g= 2 = = 4,38 m/s 2
T 2,682
3. PanjangTali 40 cm
4π2 l 4 x 3,142 x 0,4
g= = = 10,26 m/s 2
T2 1,442
UntukBandul 100 gram, θ = 60°
1. PanjangTali 80 cm
4π2 l 4 x 3,142 x 0,8
g= = = 3,52 m/s 2
T2 2,992
2. PanjangTali 60 cm
4π2 l 4 x 3,142 x 0,6
g= = = 6,76 m/s 2
T2 2,162
3. PanjangTali 40 cm
4π2 l 4 x 3,142 x 0,4
g= = = 11,89 m/s 2
T2 1,632
UntukBandul 200 gram, θ = 30°
1. PanjangTali 80 cm
4π2 l 4 x 3,142 x 0,8
g= 2 = 2
= 4,08 m/s 2
T 2,78
2. PanjangTali 60 cm
4π2 l 4 x 3,142 x 0,6
g= = = 8,04 m/s 2
T2 1,982
3. PanjangTali 40 cm
4π2 l 4 x 3,142 x 0,4
g= 2 = 2
= 9,85 m/s 2
T 1,79
UntukBandul 200 gram, θ = 60°
1. PanjangTali 80 cm
4π2 l 4 x 3,142 x 0,8
g= = = 2,09 m/s 2
T2 3,882
2. PanjangTali 60 cm
4π2 l 4 x 3,142 x 0,6
g= 2 = = 6,95 m/s 2
T 2,132
3. PanjangTali 40 cm
4π2 l 4 x 3,142 x 0,4
g= = = 8,20 m/s2
T2 1,962
2. Membuat grafik hubungan antara panjang tali (l) dengan peiode (T)
(Terlampir)
3. Menghitung gaya pemulihaan dari setiap panjang bandul dengan persamaan
F = mg sinθ
UntukBandul 100 gram, θ= 30°
1. PanjangTali 80 cm
F = mg sinθ
F = 0,1 kg x 2,23 m/s2 sin 30o
F = 0,11 N
2. PanjangTali 60 cm
F = mg sin 
F = 0,1 kg x 4,38 m/s2 sin 30o
F = 0,21 N
3. PanjangTali 40 cm
F = mg sin 
F = 0,1 kg x 10,26 m/s2 sin 30o
F = 0,51 N
UntukBandul 200 gram, θ= 60°
1. PanjangTali 80 cm
F = mg sin 
F = 0,2 kg x 2,09 m/s2 sin 60o
F = 0,36 N
2. PanjangTali 60 cm
F = mg sin 
F = 0,2 kg x 6,95 m/s 2 sin 60o
F = 1,20 N
3. PanjangTali 40 cm
F = mg sin 
F = 0,2 kg x 8,20 m/s2 sin 60o
F = 1,42 N
UntukBandul 100 gram, θ= 60°
1. PanjangTali 80 cm
F = mg sinθ
F = 0,1 kg x 3,52 m/s2 sin 60o
F = 0,30 N
2. PanjangTali 60 cm
F = mg sin 
F = 0,1 kg x 6,76 m/s2 sin 60o
F = 0,58 N
3. PanjangTali 40 cm
F = mg sin 
F = 0,1 kg x 11,89 m/s2 sin 60o
F = 1,02 N
UntukBandul 200 gram, θ= 30°
1. PanjangTali 80 cm
F = mg sin 
F = 0,2 kg x 4,08 m/s2 sin 30o
F = 0,40 N
2. PanjangTali 60 cm
F = mg sin 
F = 0,2 kg x 8,04 m/s 2 sin 30o
F = 0,80 N
3. PanjangTali 40 cm
F = mg sin 
F = 0,2 kg x 9,85 m/s2 sin 30o
F = 0,98 N
4. Membuat grafik hubungan antara periode (T) dengan frekuensi (f)
(Terlampir)
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Besar nilai percepatan gravitasi di Laboratorium Fisika Atom, berdasarkan


percobaan yang telah dilakukan ialah :
1.1 Bandul 100 gram = 30°
 g untuk panjang tali 0,8 m = 2,23 m/𝑠 2
 g untuk panjang tali 0,6 m = 4,38 m/𝑠 2
 g untuk panjang tali 0,4 m = 10,26 m/𝑠 2
1.2 Bandul 100 gram = 60°
 g untuk panjang tali 0,8 m = 3,52 m/𝑠 2
 g untuk panjang tali 0,6 m = 6,76 m/𝑠 2
 g untuk panjang tali 0,4 m = 11,89 m/𝑠 2
1.3 Bandul 200 gram = 30°
 g untuk panjang tali 0,8 m = 4,08 m/𝑠 2
 g untuk panjang tali 0,6 m = 8,04 m/𝑠 2
 g untuk panjang tali 0,4 m = 9,85 m/𝑠 2
1.4 Bandul 200 gram = 60°
 g untuk panjang tali 0,8 m = 2,09 m/𝑠 2
 g untuk panjang tali 0,6 m = 6,95 m/𝑠 2
 g untuk panjang tali 0,4 m = 8,90 m/𝑠 2

2. Hubungan panjang tali terhadap nilai percepatan adalah berbanding lurus, dimana
semakin bertambahnya nilai panjang pada tali maka semakin besar nilai percepatan
gravitasi yang ditimbulkan, begitu sebaliknya semakin berkurangnya nilai panjang
pada tali maka semakin kecil nilai percepatan gravitasi yang ditimbulkan juga.

3. Massa suatu benda selalu tetap tidak dipengaruhi oleh tempat dimana benda tersebut
berada. Tetapi karena adanya medan gravitasi bumi, maka percepatan gravitasi
bumilah yang mempengaruhi massa pada suatu benda karena akan tertarik oleh
gravitasi bumi tersebut, sedangkan massa dari benda tersebut tidak mempengaruhi
nilai dari percepatan gravitasi bumi. Akibatnya benda-benda tersebut memiliki
berat. Berat itu sendiri tidak lain adalah gravitasi bumi terhadap suatu benda.

5.2 Saran

1.1 Sebaiknya praktikan lebih tepat waktu dilab


1.2 Sebaiknya praktikan belajar teori yang berhubungan
1.3 Sebaiknya praktikan lebih semangat dalam melaksanakan praktikum
DAFTAR PUSTAKA

Hecht, E. 1980. Physics in Perspective.America: Addison-Wesley Publishing Company, Inc.


Pages: 124 – 125.
Ishad, M. 2006. Fisika Dasar.Edisi 1. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Halaman: 70 – 80.
Williams, D.1959. College Physics. Tokyo: Maruzen Company, LTD.
Pages: 56 – 63.
Young. 1832. Periodical Collection.Boston.
Pages: 17-18.

Medan, 12 NOVEMBER 2019


Asisten Praktikan

(Siti Nur Aminah Sari Hsb) (AMEN ADIPAR SIMBOLON)


LAMPIRAN

1. Grafik hubungan panjang tali (l) dengan periode (T)


a. Bandul 100 gram sudut 30º
l (cm) T (s)

80 1,94

60 1,64

40 1,20

Hubungan panjang tali (l) dengan periode (T) pada bandul 100 gram dengan
sudut simpangan 30º adalah semakin panjang tali, maka periode getaran bandul
semakin besar dan sebaliknya.

b. Bandul 100 gram sudut 60º


l (cm) T (s)

80 1,73

60 1,47
40 1,28

GRAFIK T-vs-l
2
80; 1,73
1.8
1.6
1.4 60, 1.47
40; 1,28
1.2
T (s)

1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
0 20 40 60 80 100
l (cm)

Hubungan panjang tali (l) dengan periode (T) pada bandul 100 gram dengan
sudut penyimpangan 60º adalah semakin panjang tali, maka semakin besar periode
getaran bandul.

c. Bandul 200 gram sudut 30º


l (cm) T (s)

80 1,67

60 1,41

40 1,34
GRAFIK T-vs-l
2.5

2 80; 1,67
60, 1.41
1.5
T (s)

40, 1.34
1

0.5

0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
l (cm)

Hubungan panjang tali (l) dengan periode (T) pada bandul 200 gram dengan
sudut penyimpangan 30º adalah semakin panjang tali, maka semakin besar periode
getaran bandul.

d. Bandul 200 gram sudut 60º


l (cm) T (s)

80 2,18

60 1,46

40 1,42
GRAFIK T-vs-l
2.5

80; 2,1 8
2

1.5 60; 1,46


40; 1,42
T (s)

0.5

0
0 20 40 60 80 100
l (cm)

Hubungan panjang tali (l) dengan periode (T) pada bandul 200 gram dengan
sudut penyimpangan 60º adalah adalah semakin panjang tali, maka semakin besar
periode getaran bandul.

2. Grafik hubungan antara periode (T) dengan frekuensi (f)


a. Bandul 100 gram sudut 30º
f(Hz) T(s)

0,51 1,94

0,60 1,64

0,83 1,20
GRAFIK f-vs-T
0.9
0.8 1.2, 0.83
0.7
0.6 1,94; 0,51
f(Hz) 0.5 1.64, 0.6
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5
T(s)

Hubungan frekuensi dengan periode pada bandul 100 gram dengan sudut
simpangan 30º adalah semakin besar periode ayunan bandul, maka semakin kecil
frekuensi ayunan bandul.

b. Bandul 100 gram sudut 60º


f(Hz) T(s)

0,57 1,73

0,68 1,47

0,78 1,28

GRAFIK f-vs-T
0.9
0.8 1.28, 0.78
0.7
1.47, 0.68
0.6
0.5 1,73; 0,57
f(Hz)

0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 0.5 1 1.5 2
T(s)
Hubungan frekuensi dengan periode pada bandul 100 gram dengan sudut
simpangan 60º adalah semakin besar periode ayunan bandul, maka semakin kecil
frekuensi ayunan bandul.

c. Bandul 200 gram sudut 30º


f(Hz) T(s)

0,59 1,67

0,70 1,41

0,74 1,34

GRAFIK f-vs-T
0.8
1.34, 0.74
0.7
0.6 1.41, 0.7
0.5 1.67, 0.59
f(Hz)

0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8
T(s)

Hubungan frekuensi dengan periode pada bandul 200 gram dengan sudut
simpangan 30º adalah semakin besar periode ayunan bandul, maka semakin kecil
frekuensi ayunan bandul.

d. Bandul 200 gram sudut 60º


f(Hz) T(s)

0,45 2,18

0,68 1,46

0,70 1,42
GRAFIK f-vs-T
0.8 1.46, 0.68
0.7
1.42, 0.7
0.6
f(Hz)
0.5 2.18, 0.45

0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5
T(s)

Hubungan frekuensi dengan periode pada bandul 200 gram dengan sudut
simpangan 60º adalah semakin besar periode ayunan bandul, maka semakin kecil
frekuensi ayunan bandul.
Nama : Amen Adipar Simbolon
NIM : 180801069
Kelompok/Gelombang : II/A
Judul : Percepatan Gravitasi
Asisten : Siti Nur Aminah Sari Hsb

Tugas Persiapan

1. Jelaskan penurunan dari rumus menghitung periode pada persamaan dibawah ini :
T= 2π √L⁄g
Jawab :
Penurunan rumus menghitung periode adalah sebagai berikut :

Berdasarkan gambar, sebuah benda yang bermassa m yang digantungkan diujung tali yang
ringan (massanya diabaikan) dan panjang talinya L disimpangkan sebesar ϴ. Saat benda di
titik B, besarnya gaya yang menarik beban akan kembali ke posisi seimbangnya adalah–
m.g sin ϴ (gaya ini bernilai negatif karena berlawanan arah dengan arah gaya dari
pergerakan benda. Maka sesuai dengan hokum II Newton, berlaku :
∑ 𝐹= m.a ………………………………………………………………...............……...(1)
m.g sin ϴ = m.a
γ
Untuk sudut ϴ berlaku sin ϴ = L

Sehingga persamaan (1) bisa dituliskan :


γ
-m.g L = m.a
−g
a= L
. γ….....………………………………...............…………………………………...(2)
Persamaan getaran selaras :
γ = A sin wt...............……………………………………………………………………...(3)
𝑑𝑦
V= = A w cos wt
𝑑𝑡
𝑑𝑣
a= = -A. 𝑤 2 .sin wt............………………………………………………………….......(4)
𝑑𝑡

a= - 𝑤 2 A sin wt
a= - 𝑤 2 sin γ.............………………………………………………………………….......(5)
Apabila persamaan (5) disubsitusikan ke persamaan (2) akan diperoleh :
g 2π
−𝑤 2 = L dimana w = 2πf = T
4𝜋2 g
=L
T2
L
T 2 = 4𝜋 2 g
𝐋
T 2 = 4𝜋 2 𝐠

L
T = √4𝜋 2 g

L
T = 2π √g

2. Sebutkan dan jelaskan Hukum Newton 1,2 dan 3 beserta aplikasinya.


Jawab : Hukum-hukum Newton dan aplikasinya !
 Hukum Newton I
“Sebuah benda yang diam akan tetap diam dan yang bergerak lurus beraturan akan
tetap bergerak lurus beraturan selama tidak ada resultan gaya yang bekerja padanya .”
Secara sistematis:
∑𝐹 = 0
Contoh Aplikasi :Misalkan kamu sedang naik kendaraan (mobil) yang bergerak atau
melaju cepat tiba-tiba direm mendadak. Apa yang terjadi dengan berat badan kamu ?
Tentunya badan akan ikut terdorong ke depan. Sesuai dengan bunyi hokum I newton
benda yang diam akan tetap diam dan yang bergerak akan tetap bergerak.
 Hukum Newton II
“Percepatan yang diberikan oleh resultan gaya yang bekerja pada suatu benda adalah
sebanding dengan resultan gaya serta berbanding terbalik dengan massa benda.”
Secara sistematis:
∑ 𝐹=m.a
Contoh Aplikasi : Misalkan pada saat kamu naik sepeda atau sepatu roda ketika
menuju jalan yang menurun, maka sepatu roda kamu akan bertambah cepat. Artinya
gerak kamu yang memakai sepatu roda akan mengalami penambahan kecepatan.
 Hukum III Newton
“Jika benda pertama mengerjakan gaya pada benda ke-2, maka benda ke-2 akan
mengerjakan gaya pada benda pertama, yang besarnya sama dan arahnya berlawanan”.
Secara sistematis :
F.aksi = -F.reaksi
Contoh Aplikasi : Seorang anak memakai skateboard dan berdiri menghadap tembok.
Jika anak tersebut mendorong tembok (F.aksi), maka tembok akan mendorong tangan
dengan besar yang sama tetapi berlawanan (F.reaksi) sehingga anak tersebut terdorong
ke belakang.

3. Jelaskan persamaan dan perbedaan bandul fisis dengan bandul matematis!


Jawab :
Persamaan bandul fisis dan bandul matematis:
 Sama-sama merupakan metode penentuan gravitasi
 Terdiri dari massa dan beban yang digantung pada tali
 Beban yang digantung sama-sama disimpangkan
Perbedaan bandul fisis dan bandul matematis:
Fisis Matematis

Menggunakan tali bermassa berat Menggunakan tali bermassa ringan

Massa beban tidak diabaikan Massa beban diabaikan

Model perhitungan deret Taylor Model perhitungan ayunan sederhana

Membutuhkan tambahan analisis seperti


Tidak membutuhkan tambahan analisis
torsi

Sudut kecil Sudut besar

Memiliki momen Inersia Tidak memiliki momen Inersia

Menggunakan bandul berbentuk homogen Menggunakan bandul berbentuk gulat

Menggunakan k(jari-jari) dan a (sebagai Menggunakan l (panjang tali) dan 𝜋


jarak antara engsel / poros dengan pusat (karena bentuk bandul yang gulat)
massa)

Menggunakan barang pejal dan massanya


Menggunakan tali dan massanya ringan
relatife besar

4. Sebutkan pengertian dari frekuensi, perioda, osilasi, percepatan dan jelaskan hubungan
frekuensi dengan perioda !
Jawab :
Pengertian dari :
 Frekuensi adalah banyaknya getaran gelombang yang terjadi didalam waktu satu detik.
 Periode adalah waktu yang diperlukan untuk menempuh satu lintasan lengkap dari
geraknya yaitu satu getaran penuh atau satu putaran penuh.
 Osilasi adalah erak bolak-balik dari kiri ke kanan atau dari atas ke bawah atau maju
mundur pada selang da waktu lintasan yang sama.
 Percepatan adalah laju peubahan kecepatan terhadap waktu.
Hubungan frekuensi dengan priode adalah :
n t
f = t atau T = n maka jika digabungkan akan menimbulkan persamaan
1 1
f = 𝑇 atau T = f

Rumus diatas menunjukkan bahwa hubungan antara frekuensi dan periode berbanding
terbalik, maka nila jumlah frekuensi besar maka periode kecil, sebaliknya periode besar
maka frekuensi kecil.
Nama : Amen Adipar Simbolon
NIM : 180801069
Kelompok/Gelombang : II/A
Judul : Percepatan Gravitasi
Asisten : Siti Nur Aminah Sari Hsb

RESPONSI

1. Sebutkan pengertian dari :


a. Frekuensi
b. Periode
c. Hubungan antar keduanya.
Jawab:
a. Frekuensi adalah banyaknya getaran gelombang yang terjadi didalam waktu satu
detik.
b. Periode adalah waktu yang diperlukan untuk menempuh satu lintasan lengkap dari
geraknya yaitu satu getaran penuh atau satu putaran penuh.
c. Hubungan frekuensi dengan priode adalah :
n t
f = t atau T = n maka jika digabungkan akan menimbulkan persamaan

Rumus diatas menunjukkan bahwa hubungan antara frekuensi dan periode


berbanding terbalik, maka nila jumlah frekuensi besar maka periode kecil,
sebaliknya periode besar maka frekuensi kecil.

2. Sebutkan hukum gravitasi universal menurut Newton.


Jawab:
Hukum gravitasi menurut Newton adalah :
 Hukum Newton I
“Sebuah benda yang diam akan tetap diam dan yang bergerak lurus beraturan
akan tetap bergerak lurus beraturan selama tidak ada resultan gaya yang bekerja
padanya .” Secara sistematis:
∑𝐹 = 0
 Hukum Newton II
“Percepatan yang diberikan oleh resultan gaya yang bekerja pada suatu benda
adalah sebanding dengan resultan gaya serta berbanding terbalik dengan massa
benda.” Secara sistematis:
∑ 𝐹=m.a
 Hukum III Newton
“Jika benda pertama mengerjakan gaya pada benda ke-2, maka benda ke-2 akan
mengerjakan gaya pada benda pertama, yang besarnya sama dan arahnya
berlawanan” Secara sistematis :
F.aksi = -F.reaksi.
𝑚1. 𝑚2
𝐹=𝐺
𝑟2

3. Sebutkan gaya apa saja yang terjadi pada judul ini.


Jawab:
Gaya yang terjadi pada judul ini adalah :
 Gaya gravitasi bumi
 Gaya gesek
 Gaya tarik
 Gaya dorong

4. Sebutkan nama penemu percepatam gravitasi dan tahun berapa.


Jawab:
Nama penemu percepatan gravitasi adalah sir Isaac Newton pada tahun 1687.

5. Sebutkan kesan pesan untuk semua asisten.


Jawab:
a. Untuk kak Lisa
Kesan :
Kakak Lisa baik, sabar dan pengertian.
Pesan :
Suara kakak dikerasi lagi
b. Untuk kak Wahyuna
Kesan :
Kakak sangat baik, lembut, penyabar, enak jika diajak curhat.
Pesan :
Suara kak Yuna dikerasin lagi ya.
c. Untuk kak Yuni
Kesan :
Kak Yuni sangat lembut dan penyayang
Pesan :
Untuk kak Yuni semoga lebih sering senyum lagi ya kak.
d. Untuk kak Sri Ningsih
Kesan :
Kak sangat tegas namun sangat perhatian dan penyayang sama kami.
Pesan :
Lebih lembut lagi ya kakak.
e. Untuk Bg Bonar
Kesan :
Bg bonar baik, sangat disiplin,
Pesan :
Lebih sering senyum lagi ya bg
f. Untuk Kak Rohmaniah
Kesan :
Kak Nia sangat enak dan sangat mudah diingat.
Pesan :
Lebih semangat lagi ya kak
g. Untuk Kak Siti Aminah
Kesan :
Kakak baik dan pengertian
Pesan :
Lebih sering senyum lagi ya kak
h. Untuk Bg Rizky
Kesan :
Bg Rizky baik dan asyik saat praktikum
Pesan :
Lebih sering senyum lagi ya Bg
i. Untuk Bg Lilik
Kesan :
Bg Lilik baik, dan pengertian
Pesan : Lebih tegas lagi ya bg.

Anda mungkin juga menyukai