Anda di halaman 1dari 16

Nama : MUH.

JUNI ISMAIL

Kelas : X mesin 1

Mata Pelajaran : Fisika

SMK 2 MAKASSAR
v
KELOMPOK 3
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya

sehingga saya dapat menyelesaikan makalah mata pelajaran “Fisika” ini. Tanpa

pertolongan-Nya mungkin saya tidak akan mampu menyelesaikan tugas ini dengan baik.

Saya menyadari bahwa isi dari makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena

itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi

kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam

penyusunan tugas ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai

segala usaha kita. Amin.

SSSS
DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………..……………………………………....…. i
Daftar Isi…………………………………………………………............................ ii

BAB I . PENDAHULUAN
I.I. Latar Belakang…………….……………………………………….……………
I.II. Maksud & Tujuan……………………………………………………..………...

BAB II . PEMBAHASAN
II.I. Hukum-hukum Kepler...................…..…...…………………………………….
II.II. Gaya Gravitasi.................................………………...…....................................

BAB III . PENUTUP


III.I. Kesimpulan…………………………………………………………………….
III.II. Saran…………………………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA………………………………...…………………………....
BAB I
PENDAHULUAN

I.I. LATAR BELAKANG

Semua benda yang berada di alam semesta telah di atur oleh Tuhan yang Maha
Kuasa agar selalu berada teratur menurut orbitnya masing-masing.
Gaya yang berperan penting menjaga keteraturan gerak planet-planet dan
interaksi antarbenda di sebut gaya gravitasi. Gaya gravitasi ini sangat sulit diamati, jika
masa objek pengamatannya jauh lebih kecil dari pada massa planet-planet. Akibatnya
anda akan sangat sulit mengetahui berapa besar gaya gravitasi yang terjadi antara anda
dan benda-benda di sekitar anda. Namun, Anda akan dapat dengan mudah menentukan
besar gaya gravitasi yang tercipta antara bumi dan bulan.

I.II. MAKSUD & TUJUAN

Makalah ini dibuat untuk memperoleh nilai dalam tugas individu mata pelajaran
“Fisika”. Selain itu, penulis bertujuan untuk mengetahui lebih banyak tentang gaya
gravitasi yang ada di bumi dan bulan beserta penjelasannya.

Penulis berharap dengan adanya karya tulis ini, kita semua dapat mengambil ilmu
yang ada dan semoga bermanfaat bagi kita semua. Amin.
BAB II

PEMBAHASAN

II.I. HUKUM-HUKUM KEPLER


Ilmu perbintangan atau astronomi telah di kenal oleh manusia sejak beribu-ribu tahun
yang lalu. Sejak dahulu, gerakan bintang-bintang dan planet yang terlihat bergerak relatif
terhadap bumi telah menarik perhatian para ahli astronomi sehingga planet-planet dan
bintang-bintang tersebut di jadikan sebegai objek penyelidikan.

MODEL ALAM SEMESTA


Hasil Penyelidikan
-Ptomolomeus sekitar 140 masehi menyatakan bahwa bumi berada di pusat alam
semesta (geosentris)
-Copernicus pada 1543 masehi menyatakan bahwa matahari dan bintang-bintang
lainnya diam, sedangkan planet-planet bergerak mengelilingi matahari (Heliosentris)
-Tycho Brahe sekitar akhir abad ke-16 berhasil membuat atlas bintang modern pertama
-Johanes Kepler melalu data dan catatan astronomi yang ditinggalkan oleh Tycho
Brahe, Kepler berhasih menemukan tiga hukum tentang gerakan planet.
1. Hukum pertama kepler
Setiap planet bergerak pada lintasan elips dengan matahari berada pada salah satu titik
fokusnya.
2. Hukum kedua kepler
Garis yang menghubungkan matahari dengan planet dalam selang waktu yang sama
menghasilkan luas juring yang sama.
3.Hukum ketiga kepler
Kuadrat waktu edar planet (periode) berbanding lurus dengan pangkat tiga jarak planet
itu dari matahari.
T2 =r2
T2/ r2 = k

dengan: T= periode planet mengelilingi matahari


r= jarak rata-rata planet terhadap matahari
k= konstanta

II.II. GAYA GRAVITASI

1. Hukum Gravitasi Newton


Gravitasi bumi merupakan salah satu ciri bumi, yaitu benda-benda ditarik ke arah pusat
bumi. Gaya tarik bumi terhadap benda-benda ini dinamakan gaya gravitasi bumi.
Berdasarkan pengamatan, Newton membuat kesimpulan bahwa gaya tarik gravitasi yang
bekerja antara dua benda sebanding dengan massa masing-masing benda dan berbanding
terbalik dengan kuadrat jarak kedua benda. Kesimpulan ini dikenal sebagai hukum
gravitasi Newton. Hukum ini dapat dituliskan sebagai berikut.
F=(G.m1.m2)/r2
Keterangan:
F : gaya tarik gravitasi (N)

m1, m2 : massa masing-masing benda (kg)

r : jarak antara kedua benda (m)

G : konstanta gravitasi umum (6,673 x 10–11 Nm2/kg2)

Gaya gravitasi yang bekerja antara dua benda merupakan gaya aksi reaksi. Benda 1
menarik benda 2 dan sebagai reaksinya benda 2 menarik benda 1. Menurut hukum III
Newton, kedua gaya tarik ini sama besar tetapi berlawanan arah (Faksi = – Freaksi).

2. Medan Gravitas

Setiap benda yang bermassa selalu memiliki medan gravitasi di sekelilingnya. Akibatnya
due buah benda yang masing-masing memiliki medan gravitasi akan mengalami gaya
tarik menarik satu sama lain.
Besarnya GAYA TARIK MENARIK ini oleh Newton dirumuskan sebagai :

F1 = F2 = G Mm/R²

G = tetapan gravitasi = 6,67.10E-11 Nm²/kg²


R = jarak antara pusat benda
M,m = massa kedua benda

KUAT MEDAN GRAVITASI (g) adalah gaya gravitasi per satuan massa.

g = F/m = G M/R²

Kuat medan gravitasi selalu diukur dari pusat massa benda ke suatu titik yang ditinjau.

POTENSIAL GRAVITASI (V) dinyatakan sebagai :

V = Ep/m = -G M/R

Catatan:

- Kuat medan gravitasi g (N/kg) merupakan besaran vektor.


- Energi potensial gravitasi Ep (joule) dan potensial gravitasi V
merupakan besaran skalar.

Contoh 1 :
Sebuah satelit mengorbit pada ketinggian h dari permukaan bumi yang berjari-jari R
dengan kecepatan v. Bila percepatan gravitasi di bumi g, make tentukan besar percepatan
gravitasi pada ketinggian h !
Percepatan gravitasi pada permukaan bumi : g = G M/R²

Contoh 2 :
Sebuah bola dengan massa 40 kg ditarik oleh bola kedua dengan massa 80 kg.Jika pusat-
pusatnya berjarak 30 cm dan gaya yang bekerja sama dengan berat benda bermassa 0,25
mgram, hitung tetapan gravitasi G !

F = G m1 m2
R2

G = F. R2
m1 m2

= 900. 9,8. 10E-10


4. 3200
= ¼ × 10E-6 (30 × 10E-2)² × 9,8
40. 80

= 6,98.10E-11 Nm²/kg² (SI)

3.Kecepatan Satelit Mengelilingi Bumi

Sebuah satelit berada pada ketinggian h di atas permukaan Bumi yang memiliki jari-jari R.
Satelit tersebut bergerak mengelilingi Bumi dengan kecepatan v. Satelit mendapatkan gaya
gravitasi sebesar mga yang arahnya menuju pusat Bumi, ketika satelit bergerak melingkar
mengitari Bumi. Gaya yang bekerja pada sebuah benda yang sedang bergerak melingkar dan
arahnya menuju pusat lingkaran disebut gaya sentripetal. Melalui penurunan persamaan gerak
melingkar, diperoleh persamaan berikut.
Gambar 2.7 Gaya gravitasi Bumi menghasilkan percepatan sentripetal yang menahan satelit
pada orbitnya.

Kecepatan satelit mengelilingi Bumi dapat dituliskan dengan persamaan:

Substitusikan besar g dari Persamaan

Dengan demikian, kecepatan satelit saat mengelilingi Bumi dapat dituliskan dalam bentuk
persamaan:

Contoh soal

Sebuah satelit mengorbit Bumi pada jarak 3.600 km di atas permukaan Bumi. Jika jari-jari
Bumi = 6.400 km, percepatan gravitasi dipermukaan Bumi g = 10 m/s2, dan gerak satelit
dianggap melingkar beraturan, hitung kelajuan satelit dalam km/s.

Jawab

Satuan kelajuan yang diharapkan adalah km/s maka percepatan gravitasi di permukaan Bumi
g harus diubah dulu dari m/s2 menjadi km/s2 dan diperoleh g = 0,01 km/s2. Kelajuan satelit
mengorbit Bumi dapat dihitung dengan persamaan:
4.Pengukuran Konstanta Gravitasi Universal

Nilai tetapan semesta G yang sebelumnya tidak dapat ditentukan oleh Newton, ditentukan
melalui percobaan yang dilakukan oleh seorang ilmuwan Inggris bernama Henry Cavendish
pada 1798 dengan ketelitian sebesar 99%. Percobaan yang dilakukan Cavendish
menggunakan sebuah neraca yang disebut Neraca Cavendish. Neraca tersebut dapat
mengukur besar gaya putar yang diadakan pada lengan gayanya. Gambar berikut adalah
sketsa dari peralatan Cavendish yang digunakan untuk mengukur gaya gravitasi antara dua
benda kecil.

Gambar 2.8 Skema Neraca Cavendish

Untuk memahami prinsip kerja lengan gaya yang terdapat pada Neraca Cavendish,
perhatikanlah Gambar 2.9 berikut .
Gambar 2.9 Skema lengan gaya pada neraca Cavendish dan uraian gaya gravitasi yang
bekerja pada kedua jenis bola.

Dua bola kecil, masing-masing dengan massa m 1, diletakkan di ujung batang ringan yang
digantungkan pada seutas tali halus. Di samping bola-bola kecil tersebut, digantungkan bola-
bola besar dengan massa m 2. Apabila tali penggantung massa m 1 dipuntir dengan sudut
sebesar θ dan besar m 2, m 1, serta jarak antara kedua massa itu (d ) diketahui, besarnya G
dapat dihitung.

Beberapa metode dan alat ukur telah dikembangkan oleh para ilmuwan untuk mendapatkan
nilai konstanta gravitasi yang lebih akurat. Walaupun G adalah suatu konstanta Fisika
pertama yang pernah diukur, konstanta G tetap merupakan konstanta yang dikenal paling
rendah tingkat ketelitiannya. Hal ini disebabkan tarikan gravitasi yang sangat lemah sehingga
dibutuhkan alat ukur yang sangat peka agar dapat mengukur nilai G dengan teliti. Hingga
saat ini , nilai konstanta gravitasi universal G yang didapatkan oleh Cavendish, yaitu (6,70
±0,48)× 10-11 Nm2/kg2 tidak jauh berbeda dengan nilai G yang didapat oleh para ilmuwan
modern, yaitu 6,673 × 10-11 Nm2/kg2.

Tabel 2.1 berikut memperlihatkan nilai konstanta gravitasi universal G yang dihasilkan oleh
beberapa ilmuwan serta metode yang digunakannya.

Tabel 2.1 Pengukuran G

G
Pengamat Tahun Metode
10-11 Nm2/kg2
Cavendish 1798 Timbangan torsi, 6,754
penyimpangan

Poynting 1891 Timbangan biasa 6,698

Boys 1895 Timbangan torsi, 6,658


penyimpangan

Von Eotos 1896 Timbangan torsi, 6,65


penyimpangan

Heyl 1930 Timbangan torsi,


periode

Emas 6,678

Platinum 6,664

Kaca 6,674

Zahrandicek 1933 Timbangan torsi, 6,659


resonansi

Heyl dan 1942 Timbangan torsi, 6,673


Chrzanowski periode

Luter dan Towler 1982 Timbangan torsi, 6,6726


periode

5.Kecepatan Lepas dari Bumi

Apakah mungkin sebuah benda yang digerakkan atau ditembakkan vertikal ke atas tidak
kembali ke Bumi? Jika mungkin terjadi, berapa kecepatan minimum benda tersebut saat di
tembakkan agar terlepas dari pengaruh gravitasi Bumi? Untuk menjawab pertanyaan tersebut,
perhatikanlah gambar sebuah roket yang sedang lepas landas pada Gambar 2.11 berikut.
Gambar 2.11 Sebuah roket lepas landas dari permukaan Bumi (posisi 1) dengan kecepatan v 1
menuju orbit (posisi 2).

Jika resultan gaya luar yang bekerja pada benda sama dengan nol, energi mekanik benda
kekal. Secara matematis, Hukum Kekekalan Energi Mekanik dirumuskan

EP 1 + EK 1 = EP 2 + EK 2

Agar roket lepas dari pengaruh gravitasi Bumi maka EP 2 = 0, sedangkan kecepatan minimum
roket diperoleh jika EK2 = 0. Dengan demikian, akan dihasilkan persamaan:

Oleh karena g = 2M/R2 maka diperoleh persamaan kecepatan minimum roket agar dapat
lepas dari gravitasi Bumi sebagai berikut

vmin = √2gh

dengan r 1 = jarak titik 1 ke pusat massa M, r 2 = jarak titik 2 ke pusat massa M, v 1 =


kecepatan benda di titik 1, dan v 2 = kecepatan benda di titik (2). Diasumsikan jarak titik 1 ke
pusat massa sama dengan jari-jari Bumi (r 1 = R).
Contoh soal

Sebuah roket bermassa m ditembakkan vertikal dari permukaan Bumi. Tentukan kecepatan
minimum roket ketika ditembakkan agar mencapai ketinggian maksimum R dari permukaan
Bumi jika massa Bumi M dan jari-jari Bumi R.

Jawab

Pada saat roket mencapai ketinggian maksimum R, kecepatan roket v 2 = 0. Dengan


menggunakan persamaan Hukum Kekekalan Energi dan memasukkan harga v 1 = v, v 2 = 0, r 1
= R dan r 2 = R + R = 2R maka diperoleh

BAB III

PENUTUP

III.I. KESIMPULAN

 Hukum pertama kepler : Setiap planet bergerak pada lintasan elips dengan matahari
berada pada salah satu titik fokusnya.
 Hukum kedua kepler : Garis yang menghubungkan matahari dengan planet dalam
selang waktu yang sama menghasilkan luas juring yang sama.
 Hukum ketiga kepler : Kuadrat waktu edar planet (periode) berbanding lurus
dengan pangkat tiga jarak planet itu dari matahari.
 Hukum gravitasi newton

 Medan gravitasi

 Kecepatan satelit mengelilingi bumi

 Pengukurn konstanta gravitasi universal

 Kecepatan lepas dari bumi

DAFTAR PUSTAKA
Suganda A, dkk. 2010. Advanced Learning Phisics 2A. Bandung: Facil.

Alamat Website :

http://budisma.web.id/materi/sma/fisika-kelas-xi/11334/
http://budisma.web.id/materi/sma/fisika-kelas-xi/pengukuran-konstanta-gravitasi-
universal/
http://budisma.web.id/materi/sma/fisika-kelas-xi/kecepatan-satelit-mengelilingi-bumi/

Anda mungkin juga menyukai