Anda di halaman 1dari 18

MATERI AJAR

HUKUM NEWTON
TENTANG GRAVITASI

Sultan T

MAS PP NURUL ILMI


i
X
TAHUN PELAJARAN 2022-202
Kata Pengantar
Puji syukur penyusun haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat

dan hidayah-Nya materi ajar tentang Hukum Newton tentang Gravitasi untuk kelas X dapat

terselesaikan dengan baik. Penulis mengucapkan terimah kasih kepada Bapak Dr. Ir. Drs. H.

Muhammad Arsyad, A.Md. M.T, IPM dan Ibu Dr Pariabti Palloan, S.Si., M.T selaku dosen

pembimbing dan seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan materi ajar ini.

Adanya materi ajar ini diharapkan dapat memfasilitasi siswa dalam mempelajari materi

fisika khususnya Hukum Newton Tentang Gravitasi dengan menerapkan model pembelajaran

berbasis masalah berbatuan google sites sehingga dapat mendorong siswa untuk berperan aktif

dalam proses pembelajaran.

Materi ajar ini diharapkan bermanfaat bagi pembelajaran fisika siswa kelas X SMA/MA.

Saran dan masukan yang membangun sangat diperlukan perbaikan materi ajar di masa

mendatang.

Sidenreng Rappang, Januari


2023

Penyusun

ii
Daftar Isi

HALAMAN SAMPUL............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR.............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................. iii
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
A. Identitas Materi Ajar.......................................................................................................1
B. Kompetensi Dasar...........................................................................................................1
C. Materi Pembelajaran.......................................................................................................1
KEGIATAN PEMBELAJARAN............................................................................................2
A. Tujuan Pembelajaran......................................................................................................2
B. Uraian Materi..................................................................................................................2
1. Hukum Gravitasi Newton.........................................................................................3
2. Hukum-Hukum Kepler.............................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA

iii
Pendahuluan

Identitas Materi Ajar


A Mata Pelajaran : Fisika
Kelas :X
Alokasi Waktu : 9 Jam Pelajaran (3 Pertemuan)
Judul Materi Ajar : Hukum Newton Tentang Gravitasi

B Kompetensi Dasar:
KD 3.8 Menganalisis keteraturan gerak planet dalam tatasurya berdasarkan hukum-hukum
Newton.
KD 4.8 Menyajikan karya mengenai gerak satelit buatan yang mengorbit bumi, pemanfaatan
dan dampak yang ditimbulkannya dari berbagai sumber informasi.

Materi Pembelajaran:
C
Pertemuan Pertama : Gaya Gravitasi

Pertemuan Kedua : Medan Gravitasi

Pertemuan Ketiga : Hukum Kepler

iv
Kegiatan
Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran
A
Melalui kegiatan pembelajaran ini, peserta didik mampu:
1. Mendefinisikan bunyi hukum gravitasi Newton
2. Menjelaskan minimal 2 fenomena yang berkaitan dengan hukum gravitasi Newton.
3. Menuliskan persamaan hukum gravitasi newton.
4. Menjelaskan makna fisis dari persamaan hukum gravitasi newton.
5. Menjelaskan perilaku tarik-menarik antar benda bermassa dalam suatu hukum
universal gravitasi Newton.
6. Menuliskan persamaan kuat medan gravitasi atau percepatan gravitasi secara
sistematis
7. Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi besar dan arah kuat medan gravitasi.
8. Menganalisis berbagai fenomena yang berkaitan dengan hukum keppler.
9. Menganalisis gerak planet dalam tatasurya berdasarkan hukum-hukum Newton.

B Uraian Materi

Tata Surya merupakan salah satu contoh keselarasan gerak yang indah.

Keteraturan dan keseimbangan antara gerak planet pada orbitnya dan gaya gravitasi
v
matahari merupakan salah satu fenomena alam yang sangat menarik. Bagaimana

terjadinya peristiwa itu? Uraian berikut akan menjelaskan fenomena tersebut

berdasarkan hukum-hukum Newton.

Untuk dapat melakukan evaluasi penilaian terhadap keteraturan gerak planet

dalam tata surya berdasarkan hukum Newton, tentunya kita harus memahami betul

ketiga hukum-hukum Newton untuk mendasari pemahaman mengenai materi ini.

Materi mengenai hukum Newton tentunya sudah dibahas sebelum materi keteraturan

gerak planet dalam tata surya ini.

Selanjutnya untuk memahami lebih lanjut mengenai keteraturan gerak planet

berdasarkan hukum Newton kita juga harus memahami hukum gravitasi Newton.

1. Hukum Gravitasi Newton

Jika malam telah tiba, perhatikanlah bulan

di langit!

Apakah bulan dalam keadaan diam saja?

Apakah bulan jatuh ke bumi? Mengapa?

Perhatikan pula situasi pohon sekitarmu ?

Apakah ada daun pada pohon yang jatuh di

bawah pohon ?

Mengapa daun yang massanya ringan dapat jatuh ke permukaan bumi, sedang bulan

yang massanya jauh lebih besar dibandingkan selembar daun tidak jatuh ke bumi ?

a. Gaya Gravitasi

Bahasan di atas telah dikaji oleh Sir Isaac Newton pada abad 16 masehi.

Newton mengemukakan, bahwa ternyata ada suatu ”gaya pada suatu jarak” yang

vi
memungkinkan dua benda atau lebih untuk berinteraksi. Istilah tersebut oleh

Michael Faraday, pada abad 18 diubah menjadi istilah ”medan”. Adapun

pengertian medan adalah tempat di sekitar suatu besaran fisis yang masih

dipengaruhi oleh besaran tersebut dalam suatu entitas tertentu. Sebagai contoh,

gaya gravitasi akan bekerja pada massa suatu benda yang masih berada dalam

medan gravitasi suatu benda atau planet. Jika medan gravitasi sudah dapat

diabaikan, maka sebuah massa yang berada di sekitar besaran benda tersebut tidak

dapat dipengaruhi. Dengan demikian, dapatlah kamu pahami, mengapa daun yang

massanya lebih kecil dibanding bulan yang massanya jauh lebih besar dapat ditarik

bumi. Dalam penelitiannya, Newton menyimpulkan, bahwa gaya gravitasi atau

gaya tarik-menarik dapat berlaku secara universal dan sebanding oleh massa

masing-masing benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak kedua benda,

dan dirumuskan:

Diagram gravitasi antara dua buah benda yang terpisah sejauh r

m1 m2
F=G
r2

F 21=F 12

F = gaya tarik-menarik antara kedua benda (N)

vii
m1 = massa benda 1 (kg)

m2 = massa benda 2 (kg)

r = jarak antara kedua pusat benda (m)

G = tetapan gravitasi universal

Gaya gravitasi adalah interaksi antara dua buah benda yang saling tarik-

menarik dengan massa yang sama dan terpisah dengan jarak tertentu. Gaya

gravitasi merupakan besaran vektor, sehingga bila suatu benda mengalami gaya

tarik gravitasi dari lebih satu benda sumber gravitasi, maka teknik mencari

resultannya dipergunakan teknik pencarian resultan vektor. Misalnya dua buah

gaya F1 dan F2 yang membentuk sudut, resultan gayanya dapat ditentukan

berdasarkan persamaan :

F=√ F1 + F2 +2 F1 F2 cos α
2 2

Gambar:

Contoh Soal:

1. Dua planet berjarak 5 x 1012 m. jika massa planet A sebesar 5 x 10 24 kg, sedangkan

massa planet B sebesar 1 x 1024 kg, berapa gaya gravitasi rata-rata antara planet A

dan B? (G = 6,67 x 10-11 Nm2/kg2)

Penyelesaian:

Diketahui:

viii
mA = 5 x 1024 kg
mB = 1 x 1024 kg
r = 5 x 1012 m
G = 6,67 x 10-11 Nm2/kg2
Ditanyakan:

F = …. ?

m1 m2
Jawab: F=G 2
r

24 24
=(6,67 ×10−11 Nm2 / kg 2) (5 ×10 kg)(1 ×10 kg)
¿¿

= 1,33 x 1013 N

2. Perhatikan gambar di samping!

Benda A, B, dan C terletak di titik-titik sudut A

sebuah segitiga siku-siku. Massa A, B, dan C

berturut-turut sebesar 8 kg, 5 kg, dan 2 kg.

Apabila B ke C berjarak 4 m, hitunglah gaya

gravitasi yang dialami benda C!


60o
(G = 6,67 x 10 -11
Nm /kg )
2 2 B C
4m

Penyelesaian:

Diketahui:

mA = 8 kg
mB = 5 kg
mC = 2 kg
G = 6,67 x 10-11 Nm2/kg2
BC =4m
θ = 60o
Ditanyakan :

FC = …. .?

Jawab:
A
ix
F CA
F BA
BC
Cos 60o =
AC

1 4m F AC
=
2 AC

AC= 8 m
60o
m A mC F BC C
F AC =G
¿¿

= (6,67 ×10−11 Nm2 /kg 2) (8 kg)(2 kg)


¿¿

= 1,67 x 10-11 N

mB mC
F BC =G ¿ ¿

= (6,67 ×10−11 Nm2 /kg 2) (5 kg)(2 kg)


¿¿

= 4,17 x 10-11 N

F C =√ F AC + F BC +2 F AC F BC cos θ
2 2

= √ ¿ ¿)

= 5,21 x 10-11 N

b. Medan Gravitasi

1) Kuat medan gravitasi atau percepatan gravitasi pada suatu planet

Di samping gaya gravitasi, hukum gravitasi Newton juga menetapkan

tentang medan gravitasi disekitar suatu benda atau umumnya sebuah planet.

Medan gravitasi adalah daerah dimana suatu benda akan memperoleh atau

x
terpengaruh gaya gravitasi. Medan gravitasi ini akan menunjukkan percepatan

gravitasi dari suatu benda di sekitar suatu benda atau planet. Adapun besar medan

gravitasi atau percepatan gravitasi dirumuskan.

M
g=G
r2

g = medan gravitasi atau percepatan gravitasi (m/s2)

G = tetapan gravitasi universal= 6,672 x 10-11 N.m2/kg2

M = massa dari suatu planet atau benda (kg)

r = jarak suatu titik ke pusat planet/ pusat benda (m)

2) Kuat Medan gravitasi pada ketinggian h di atas planet

Apabila suatu benda berada pada ketinggian h


h r’=R + h
di atas permukaan planet seperti pada gambar di samping,

jarak benda terhadap pusat bumi sebesar (R + h).

Dengan demikian, kuat medan gravitasi atau


R
percepatan gravitasi pada ketinggian h di atas

permukaan planet dirumuskan sebagai berikut.

g' ¿G M
¿¿

xi
Adapun perbandingn antara percepatan gravitasi pada ketinggian tertentu dan

percepatan gravitasi pada permukaan planet dirumuskan sebagai berikut.

g' M
¿G ¿
Keterangan: g ¿¿

G = Konstanta gravitasi umum (6,67 x 10-11 Nm2/kg2)

M = massa planet (kg)

R = jari-jari planet (m)

h = ketinggian planet (m)

Besar percepatan gravitasi yang dialami semua benda di sebuah

permukaan planet adalah sama. Selembar bulu ayam dan segumpal tanah liat

dijatuhkan dari ketinggian yang sama dalam tabung hampa akan bersamaan

mencapai dasar tabung. Namun bila tabung berisi udara tanah liat akan mencapai

dasar tabung lebih dahulu. Hal itu bukan disebabkan karena percepatan gravitasi

di tempat tersebut yang berbeda untuk benda yang berbeda, namun disebabkan

oleh adanya hambatan udara di dalam tabung.

xii
Kuat medan gravitasi adalah suatu besaran vektor yang arahnya

senantiasamenuju ke pusat benda yang menimbulkannya. Kuat medan gravitasi di

suatu titik olehbeberapa benda bermassa diperoleh dengan menjumlahkan vektor-

vektor medan gravitasioleh tiap-tiap benda. Kuat medan gravitasi yang

disebabkan oleh dua buah benda yangkuat medannya saling membentuk sudut,

dapat dinyatakan dengan persamaan :

g= √ g12 + g22 +2 g 1 g2 cosα

2. Hukum-Hukum Kepler

Penerapan hukum gravitasi Newton dapat

diterapkan untuk menjelaskan gerak benda-benda

angkasa. Salah seorang yang memiliki perhatian

besar pada astronomi adalah Johannes Kepler. Dia

terkenal dengan tiga hukumnya tentang pergerakan

benda-benda angkasa, yaitu:

Hukum I Kepler

Semua planet bergerak pada

lintasan elips mengitari matahari

dengan matahari berada di salah satu

fokus elips.Hukum I ini dapat menjelaskanakan lintasan planet yang berbentukelips,

namun belum dapat menjelaskankedudukan planet terhadap matahari. Maka

muncullah hukum II Kepler

xiii
Hukum II Kepler

Suatu garis khayal yang menghubungkan

matahari dengan planet, menyapu luas juring

yang sama dalam selang waktu yang sama.

Hukum III Kepler

Perbandingan kuadrat periode terhadap pangkat tiga dari setengah sumbu panjang

elips adalah sama untuk semua planet.

Hukum III Kepler dapat dirumuskan :

2 2 2
T T 1 T2
3
=k atau 3 = 3
R R1 R 2

T = kala revolusi suatu plenet (s atau tahun)

R = jarak suatu planet ke Matahari (m atau sa)

Jika diperlukan gunakan nilai-nilai yang telah ditetapkan, yaitu :

T bumi = 1 tahun

R bumi = 1 SA ( 1 satuan astronomis = 150 juta km)

Berdasarkan pemaparan sebelumnya, dapat ditarik pula hubungan antara Hukum

Kepler dengan Hukum Newton melalui persamaan berikut:

xiv
GMm
ΣF=ma→ 2
=ma
r
2
GM v
=
r2 r

GM ω2 r 2
= →GM =ω 2 r 3
r 2
r

4 π2 3
GM = 2
r
T
2 2
T 4π
= =k
r 2
GM

Salah satu penerapan hukum gravitasi Newton tentang keteraturan gerak planet

dalam bidang teknologi ialah satelit. Satelit sendiri didefinisikan menurut kamus

lengkap fisika Oxford, satelit ada dua. Pertama, satelit alam atau natural satellite, yaitu

benda alam yang berukuran relatif kecil yang mengitari sebuah planet. Misalnya, satu-

satunya satelit alam bumi yaitu bulan. Kedua, satelit buatan atau artificial satellite,

yaitu wahana angkasa luar yang dibuat manusia yang mengitari bumi, bulan, matahari

atau planet. Satelit buatan digunakan untuk berbagai macam kegunaan. Misalnya,

satelit komunikasi digunakan untuk meneruskan sinyal telepon, radio dan televise ke

sekeliling permukaan lengkung bumi.

Ada dua jenis satelit komunikasi. Pertama, satelit pasif yang memantulkan sinyal

dari satu titik ke titik lain di atas permukaan bumi. Kedua, satelit aktif yang mampu

menguatkan dan memancarkan kembali sinyal yang diterima. Satelit astronomi

diperlengkapi kemampun mengumpulkan dan memancarkan informasi astronomi dari

angkasa luar ke bumi, termasuk keadaan atmosfer bumi, yang sangat bermanfaat bagi

prakiraan cuaca Satelit Geostasioner.

xv
Satelit buatan bergerak mengelilingi bumi dengan lintasannya yang berbentuk

bundar lingkaran. Satelit buatan itu hanya digunakan untuk kepentingan komunikasi

apabila satelit-satelit itu tetap diam di tempat yang sama. Bumi menyelesaikan satu

putaran penuh dalam satu hari, dan agar satelit buatan tetap berada di atas bumi di titik

yang sama, sebuah satelit harus melingkari bumi dengan laju yang sama dan harus

memiliki sumbu rotasi yang sama dengan bumi. Agar memungkinkan hal itu, satelit-

satelit diletakkan pada posisi di atas equator. Satelit-satelit tersebut disebut satelit

geoastasioner.

Untuk mencari nilai kecepatan pada satelit kita dapat memperolehnya melalui

persamaan:

Gaya gravitasi tersebut jugalah yang berperan sebagai gaya sentripeal

GmM
F G= 2 gaya gravitasi tersebutlah yang juga berperan sebagai gaya sentripetal
R
2
mv GmM
F sp =F G → =
R R
2

v 2=
GM
R
→ v=
GM
R √
Untuk gravitasi tempat yang dekat dengan permukaan bumi dinyatakan dengan:

GM 2
g= 2
→GM =g R sehingga
R


2
gR
v= =√ gR
R

Satelit-satelit geostasiner dapat digunakan sebagai satelit TV. Sebuah

perusahaan penyiaran TV memancarkan suatu sinyal mikrowave pada frekuensi yang

telah ditentukan (12 - 14 GHz) dari pemancar yang ada di bumi, frekuensinya

xvi
dinamakan frekuensi uplink. Kemudian satelit menerima sinyal dan memancarkannya

kembali ke bumi dalam frekuensi yang berbeda yaitu frekuensi downlink. Frekuensi

downlink harus berbeda untuk menghindari interferensi (gangguan) dengan sinyal

uplink. 

Ketika mencapai bumi, sinyal difokuskan menggunakan parabola dan

diterjemahkan oleh receiver. Karena satelit ini jauh dari Bumi, sinyal akan mencakup

area yang luas. Satelit TV menggunakan sinyal digital terkompresi; frekuensi tinggi

(12-14 GHz) memberikan bandwidth yang luas, memungkinkan transfer data yang

cepat. Sinyal dari satu satelit dapat memancarkan ke banyak saluran TV, hingga

mencapai 200 saluran TV.

Terdapat beberapa kategori lintasan satelit buatan, adapun kategorinya ialah

sebagai berikut.

Satelit buatan Indonesia yaitu satelit Palapa B2P mengitari orbit

geosynchronous dan bergerak dari barat ke timur dengan kecepatan yang sama dengan

rotasi Bumi. Satelit ini terletak pada ketinggian 36.000km di atas khatulistiwa pada

xvii
lokasi 113°BT dan dikendalikan oleh stasiun yang terletak di Bumi tepatnya di daerah

Cibinong. bekerja pada jarak 6 gigahertz dengan kekuatan pancar 10 watt.

DAFTAR PUSTAKA

Berta Rahadian, dkk. 2016. LKS. Fisika SMA/MA Kelas X Semester 1. Klaten : Viva Pakarindo.
Budi Purwanto & Muchammad Adam. 2013. Fisika 1 untuk Kelas X SMA dan MA : Kelompok
Peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Solo : PT Wangsa
Jatra Lestari Halliday, Resnick. Fisika. Jilid 1.Terjemahan. Erlangga.Kanginan, Marten. Fisika.
2A. Erlangga. 1999.
Nurhayati Nufus & A. Furqon As. Fisika SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pustaka Insan Madani
Pujianto dkk. 2016. Buku Siswa Fisika untuk SMA/MA Kelas X. Klaten: Intan Pariwara
Sri Handayani & Ari Damari. 2009. Fisika untuk SMA dan MA kelas X. Jakarta : CV. Adi
Perkasa
Setya Nurachmandani . Buku Sekolah Elektronik. Fisika 1 : Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta :
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Tri Widodo. 2009. Buku Sekolah Elektronik. Fisika : untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta :
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional,

xviii

Anda mungkin juga menyukai