Anda di halaman 1dari 14

GRAVITASI

A. Peta konsep

B. Pengantar

Seperti yang kalian ketahui, bumi dan planet-planet lainnya mengitari matahari
dengan membentuk sebuah lingkaran. Begitu juga dengan bulan yang mengitari
bumi. Tapi apakah yang membuat planet-planet tersebut tetap dalam lingkaran
tersebut dan tidak terlempar ke luar dari lingkaran tadi ? Hal apakah yang
menyebabkan bulan tetap pada posisinya bukan menjauhi bumi?

Isaac Newton menyadari saat buah apel jatuh dari pohonnya bahwa terdapat gaya
yang bekerja pada apel dan bumi dan disebutnya gaya gravitasi universal.
Universalberarti berlaku secara umum untuk semua benda yang berada dalam
semesta,. Newton juga menduga bahwa gaya inilah yang menyebabkan benda-
benda luar angkasa tetap pada orbitnya.
C. Hukum Gravitasi Newton

Untuk memahami gaya gravitasi, Newton memerhatikan memerhatikan jarak


antara buah apel ke pusat bumi dan jarak bulan ke pusat bumi. Newton juga
menyelidiki pengaruh massa benda terhadap gravitasi. Berdasarkan penyelidikan
ini, Newton menyimpulkan bahwa suatu hukum gravitasi  yaitu setiap benda
dalam alam semesta selalu menarik bemda lainnya dengan gaya yang besarnya
berbanding lurus dengan massa masing-masing benda dan berbanding tebalik
dengan kuadrat jaraknya.

Dengan F = gaya tarik-menarik antara benda yang berinteraksi (N)

m1 danm2 = massa benda yang berinteraksi (kg)

r = jarak pusat kedua benda yang berinteraksi (m)


G = tetapan grvitasi umum (6,67 X 10-11 Nm2/kg2)
D. Gaya Tak Sentuh
Setiap benda menghasilkan medan gravitasi pada ruang di sekitarnya. Tarikan
gravitasi matahari pada bumi dapat dipandang sebagai interaksi antara medan
gravitasi matahari di tempat bumi berada dengan massa bumi.(Penjelasan
singkat)

Arah kuat medan gravitasi selalu menuju ke pusat benda. Kuat medan gravitasi
berbanding terbalik dengan jarak dari pusat benda. Tampa k dari persamaan (1)
dan (2) bahwa gaya yang dilakukan benda m₁ pada benda m₂ dapat ditulis
sebagai

F21 = g21 m2

dengan

F₂₁ = gaya yang dilakukan benda m₁ pada benda m₂

g₂₁ = kuat medan gravitasi pada lokasi benda m₂ yang dihasilkan oleh benda m₁

m₂ = massa benda kedua

E. Medan gravitasi
Medan gravitasi merupakan sebuah vektor yang artinya, medan garvitasi memiliki
arah fdan nilai. Medan gravitasi selalu dimiliki oleh setiap benda yang
mempunyai massa. Setiap benda yang berada dalam suatu medan gravitasi akan
saling tarik-menarik. Bentuk medan gravitasi selalu mempunyai arah garis menuju
pusat benda.
Mb = massa bumi =5,97 X 1024 kgDengan g = kuat medan gravitasi (m/s2)
r = jari-jari bumi = 6,38 X 106 m
Dengan R menyatakan jari-jari bumi. Persamaan diatas dapat ditulis sebagai
berikut

Jika ketinggian h jauh lebih kecil daripada jari-jari bumi, maka persamaan diats
dapat didekati dengan persamaan

Kuat medan gravitasi di permukaan bumi itu sendiri adalah

Dengan demikian, kuat medan pada ketinggian h dari permukaan bumi kira-kira

Persamaan menunjukan bahwa kuat medan grvitasi atau percepatan gravitasi yang
dialami oleh suatu benda bergantung pada massa bumi dan jarak benda tersebut
terhadap pusat bumi,  tetapi tidak bergantung pada massa benda.

Medan gravitasi pada sebuah titik yang dipengaruhi oleh lebih dari satu jumlah
benda bermassa harus dijumlahkan secara vektor. Persamaan medan gravitasi
pada titik P yang dipengaruhi massa M1
Persamaan medan gravitasi pada titik P yang dipengaruhi massa M2

Sehingga besar medan gravitasi pada titik P karena pengaruh M1 dan M2


gp = √g1 + g2 +2 g1 g2 cosα
Variasi Kuat Medan Gravitasi Di Permukaan Bumi

Jika dianggap bumi benar-benar bulat dan massa jenis bumi sama di setiap titik,
maka akan kita dapatkan:

 Arah medan gravitasi bumi membentuk garis lurus dan mengarah ke pusat
bumi
 Pada setiap titik di permukaan bumi. Kuat medan gravitasi buminya persis
sama
Namun, kenyataannya tidak demikian

 Bumi tidak bulat sempurna, tetapi agak lonjong di daerah khatulistiwa.


Akibatnya, jari-jari bumi disekitar khatulistiwa lebih besar daripada jari-jari
bumi disekitar kutub. Dengan demikian, kuat medan gravitasi bumi di
khatulistiwa sedikit lebih kecil daripada kuat medan gravitasi bumi di sekitar
kutub.
 Massa jenis bumi tidak benar-benar sama. Adanya kandungan barang
tambang yang bermassa jenis besar di bawah permukaan bumi menyebabkan
kuat medan gravitasi bumi pada permukaan diatasnya menjadi lebih besar.
Perbedaaan kuat medan gravitasi dipermukaan bumi karena adanya deposit
barang tambang dibawah permukaan bumi dimanfaatkan untuk mencari
deposit barang tambang. Para peneliti mengukur kuat medan gravitasi
diberbagai titik dipermukaan bumi. Berdasarkan kuat medan gravitasi yang
terukur, pola perubahan, dan sebenarnya, maka dapat diprediksi adanya
barang tambang, kedalaman lokasi dan jumlahnya.
 Adanya pegunungan menyebabkan benda yang ada di dekat kaki gunung
ditarik kea rah pusat bumi dank e arah pusat gunung. Kedua tarikan tersebut
masing-masing menghasilkan vektor kuat medan gravitasi dalam arah yang
berbeda. Akibatnya, vektor kuat medan gravitasi total tidak tepat mengarah ke
pusat bumi, tetapi sedikit membelok kearah pusat gunung.
F. Kuat Medan Gravitasi Di Dalam Bumi
Kita tahu semakin jauh dari permukaan bumi kuat medan gravitasi akan semakin
kecil. Bagaimana jika kita masuk kedalam pusat bumi? Ternyata, ketika masuk
kedalam bumi, kuat medan gravitasi makin kecil. Kebergantungan terhadap jarak
dari pusat bumi mengikuti persamaan linier, yaitu

dengan

M = Massa Bumi (kg)

R = Jari-jari bumi (m)

r = Jarak dari pusat bumi (m)

G. Kehilangan Berat
Kita merasakan adanya berat pada tubuh kita karena ada 2 gaya yang bekerja
sekaligus. Yang pertama adalah gaya gravitasi yang bekerja pada bumi dan bagian
tubuh kita dan yang kedua adalah gaya topang oleh suatu benda misalnya lantai
atau kursi tempat kita berada. Namun, bagaimana jika tidak ada gaya topang maka
kita akan merasakan seolah-olah tidak memiliki berat. Kehilangan berat ini tidak
berarti bahwa tidak adanya gaya gravitasi yang bekerja pada tubuh kita.
Fenomena kehilangan berat bagi para astronaut menjadi masalah yang serius
karena saat mereka di luar angkasa otot dan tulang mereka tidak bekerja. Lalu saat
mereka kembali ke bumi otot dan tulang yang tidak dipakai sebelumnya secara
tiba-tiba menahan beban tubuh.

Untuk menghindari masalah ini, para astronaut diharuskan berolahraga saat


berada di luar angkasa supaya otot dan tulang mereka tetap merasakan beban.

H. Hukum Kepler Untuk Gerak Planet


Sebelum Newton dapat menjelaskan gerak planet mengelilingi matahari, Johannes
Kepler telah merumuskan hukum gerak planet yang terkenal.

Hukum I Kepler

Setiap planet bergerak mengelilingi matahari dalam lintasan berbentuk elips dan
matahari terletak pada salah satu titik focus elips (elips memiliki dua titik focus)

Hukum II Kepler

Pada selang waktu yang sama, garis penghubung planet dan matahari menyapu
daerah yang luasnya sama
Hukum III Kepler

Perbandingan kuadrat periode revolusi planet mengelilingi matahari dengan


pangkat tiga jarak rata-rata planet ke matahari adalah sama untuk semua planet.

Pembuktian Hukum Kepler dengan Gravitasi Newton

Pembuktian Hukum II Kepler

Daerah yang disapu planet dari B ke C sama luasnya dengan daerah yang disapu
dari F ke A maupun E ke D, gerak planet ini dilakukan dalam selang waktu yang
sama.

Luas daerah yang disapu oleh jari-jari planet dapat ditulis sebagai

Satu planet luat daerah yang disapu berbanding lurus dengan waktu. Pada selang
waktu yang sama, luas daerah yang disapu garis hubung planet dengan matahari
selalu sama.

Pembuktian Hukum III Kepler

Untuk membuktikannya, kita perlu menganggap lintasan planet sekitar matahari


itu lingkaran. Ini tidak terlalu salah walaupun lintasan sebenarnya berbentuk elips
namun bentuknya sangat mendekati lingkaran.

Ruas kanan hanya bergantung pada massa matahari. Jadi, T² dan r³ selalu sama
untuk semua planet sesuai dengan Hukum III Kepler. Dengan memasukkan nilai
massa matahari M dan konstanta gravitasi universal  G, maka nilai di euaskanan
adalah 2,97 x 10⁻¹⁹ s²m⁻³.
I. Manfaat gravitasi
Gravitasi memungkinkan kita untuk melakukan banyak hal di dunia ini, seperti
berjalan, bekerja , dan keseharian lainnya. Penerapan hukum graviatsi akan
banyak kita jumpai dalam berbagai macam teknologi, karena manfaatnya yang
sangat menguntungkan.

(-) Pesawat antariksa dan astronaut

Pesawat antariksa membutuhkan kecepatan yang besar untuk dapat melawan


gravitasi, untuk lolos dari permukaan bumi, pesawat membutuhkan percepatan
sekitar 15 kali percepatan gravitasi bumi. Dengan percepatan yang begitu besar
maka astronaut akan mengalim gaya dorong oleh kursi sehingga ia akan mersakan
16 kali dari beratnya.

(-) Satelit

Agar satelit berda tetap di luar angkasa dan tidak lepas menjauh dibutuhkan gaya
gravitasi bumi untuk tetap menjaganya dalm orbit tertentu, salah satu contohnya
adalah satelit palapa. Teknologi GPS juga membutuhkan bantuan dari satelit-
satelit yang mengorbit di bumi

Periode orbit adalah waktu yang diperlukan bagi suatu benda untuk


melakukan satu orbit penuh mengitari benda lain.Jika disebutkan tanpa
mendalami astronomi, maka rujukannya adalah periode sidereal suatu benda
astronomis, yang dihitung terhadap bintangnya.

Ada beberapa jenis periode orbit untuk benda-benda yang mengitari


Matahari (atau benda langit lainnya):

 Periode sidereal adalah siklus sementara yang dibutuhkan suatu benda


untuk melakukan satu orbit penuh relatif terhadap bintangnya. Ini dianggap
sebagai periode orbit sejati benda tersebut.
 Periode sinodis adalah interval sementara yang dibutuhkan suatu benda
untuk muncul kembali di titik yang sama relatif terhadap dua benda lain (node
linier), contohnya ketika Bulan relatif terhadap Matahari dilihat dari
Bumi kembali ke fase iluminasi yang sama. Periode sinodis adalah waktu
yang berlangsung antara dua konjungsi berturut-turut dengan garis Matahari-
Bumi dalam urutan linier yang sama. Periode sinodis berbeda dari periode
sidereal karena Bumi mengorbit Matahari.
Periode drakonitik atau periode drakonik adalah waktu yang berlangsung
antara dua perlintasan benda melalui node menaiknya, titik orbitnya tempat benda
tersebut melintasi ekliptika dari belahan selatan ke utara. Periode ini berbeda dari
periode sidereal karena kedua bidang orbit benda dan bidang ekliptika berpresesi
terhadap bintang tetap, sehingga persimpangan mereka, yaitu garis node, juga
berpresesi terhadap bintang tetap. Meski bidang ekliptika sering bersifat tetap di
posisi yang ia tempati pada epostertentu, bidang orbit benda tersebut masih
berpresesi dan mengakibatkan periode drakonitik berbeda dari periode sidereal.

Periode anomalistik adalah waktu yang berlangsung antara dua perlintasan benda


di periapsis-nya (pada planet di tata surya, disebut perihelion), titik pendekatan
terdekatnya terhadap benda yang menariknya. Periode ini berbeda dari periode
sidereal karena sumbu semimayor benda berjalan dengan sangat lambat.

Periode tropis Bumi (atau disebut juga "tahun") adalah waktu yang berlangsung
antara dua penjajaran sumbu rotasinya dengan Matahari, juga dilihat sebagai dua
perlintasan benda di asensio rekta nol. Satu tahun Bumi memiliki interval yang
sedikit lebih pendek daripada orbit Matahari (periode sidereal) karena sumbu
inklinasi dan bidang khatulistiwanya secara perlahan berpresesi (berotasi dalam
istilah sidereal), kembali sejajar sebelum orbit selesai dengan interval yang sama
dengan kembalinya siklus presesi (sekitar 25.770 tahun).

Periode orbit

Parameter kunci lain yang digunakan untuk menggambarkan satelit adalah waktu
yang diperlukan untuk satelit untuk melakukan perjalanan mengelilingi bumi
sekali, yaitu, untuk menyelesaikan satu orbit. Waktu ini dikenal sebagai periode
orbit. Karena sebagai ketinggian orbit meningkatkan satelit kedua bergerak lebih
lambat dan harus melakukan perjalanan jauh pada setiap orbit, periode meningkat
dengan ketinggian orbit.

Untuk orbit ketinggian rendah (ketinggian beberapa ratus kilometer), periode


adalah sekitar 90 menit; pada ketinggian yang lebih tinggi, periode meningkat.
Sejak satu hari kira-kira 1.440 menit, plot menunjukkan bahwa satelit di
ketinggian sekitar 36.000 kilometer mengorbit sekali sehari-pada tingkat yang
sama bumi berputar. Orbit tersebut disebut geosynchronous.

Sebuah satelit ditempatkan di orbit geosynchronous di atas khatulistiwa adalah


unik karena itu tetap di atas titik yang sama di bumi. Orbit geostasioner tersebut
memiliki kegunaan penting.

Hubungan antara periode sidereal dan sinodis


Copernicus mencetuskan rumus matematika untuk menghitung periode sidereal
suatu planet dari periode sinodisnya.

Dengan menggunakan singkatan

E = periode sidereal Bumi (tahun sidereal, tidak sama seperti tahun tropis)

P = periode sidereal planet lain

S = periode sinodis planet lain (dilihat dari Bumi)

Pada waktu S, Bumi bergerak sepanjang sudut (360°/E)S (dengan mengasumsikan


orbit lingkaran) dan planet bergerak (360°/P)S.

Anggaplah suatu planet inferior, yaitu planet yang akan menyelesaikan satu orbit
lebih cepat daripada Bumi sebelum keduanya kembali ke posisi yang sama relatif
terhadap Matahari.
MAKALAH KELOMPOK
FISIKA

KELOMPOK 2
X MIPA 1

SMAN 12 MEDAN
TP 2018/2019

Anda mungkin juga menyukai