Anda di halaman 1dari 27

BUMI DAN ANTARIKSA

MATERI 6.1 : BUMI DAN ATARIKSA BERKAITAN DENGAN MATERI


GRAVITASI UNIVERSAL

Alam semesta adalah segala yang ada, termasuk benda dan energi, sepanjang waktu dan
ruang. Bumi, Matahari, dan seluruh tata surya hanyalah sebagian kecil dari alam semesta. Ukuran
alam semesta sulit dibayangkan.
Angkasa luar atau biasa disebut antariksa adalah sebuah ruang hampa yang sangat luas,
terdiri dari objek yang ada di kawasannya, meliputi ruang, waktu, galaksi, bintang, nebula, planet,
dan materi lain yang ada di dalamnya.
Tata Suryaadalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang
disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Sebuah galaksi tersusun
atas gugus-gugus bintang. Gabungan gugus-gugus bintang itulah yang membentuk suatu galaksi.
Bintang-bintang yang berada dalam suatu galaksi jumlahnya mencapai ratusan milyar. Matahari
sendiri berada dalam suatu galaksi yang dinamakan Galaksi Bimasakti. Sekitar 100 milyar lebih
bintang yang menghuni Galaksi Bimasakti. Dalam tatat surya matahari merupakan pusat dan
penggerak anggota-anggotanya. Karena pengaruh gravitasi matahari semua planet beredar
mengelilingi matahari. Matahari sendiri berotasi pada sumbunya dengan arah rotasi sesuai
dengan arah rotasi planet dan satelit lainnya.
Sumber panas matahari berasal dari reaksi fusi yaitu penggabungan inti-inti unsur
hydrogen dan unsur helium pada suhu yang sangat tinggi. Suhu pusat matahari 300 juta 0C. Panas
ini merambat dari bagian dalam ke luar matahari. Suhu dipermukaan matahari mencapai 6000 0C.

Hukum Kepler
Semua planet-planet mengelilingi matahari dalam mengelilingi matahari mengikuti hukum
Kepler. Hukum Kepler ada 3yaitu :
1. Hukum Kepler 1
Menurut hukum Kepler 1: ‘ Lintasan planet berbentuk elips dengan matahari sebagai salah
satu titik fokusya. Hukum ini menyetakan bahwa orbit planet berbentuk elips bukan
lingkaran.

2. Hukum Kepler II
Menurut hukum Kepler II:’ Garis penghubung planet ke matahari menyapu luas
daerah yang sama dalam selang waktu yang sama.

Enokta Ds Page 1
Luas bidang AMB sama luasnya dengan CMCD. Busur AB dicapai dengan selang
waktu yang sama dengan dengan busur CD yaitu selama ∆t. Kecepatan saat dekat
dengan matahari (perihelium/MS) lebih cepat dibandingkan saat jauh dari matahari
(aphelium/MS”)

3. Hukum Kepler III


Menurut Hukum Kepler III: Pangkat dua planet mengelilingi matahari sebanding
dengan pangkat tiga jarak rata-rata planet tersebut ke matahari.
(𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑎)2
= 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛
(𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑙𝑎𝑛𝑒𝑡 𝑘𝑒 𝑚𝑎𝑡𝑎ℎ𝑎𝑟𝑖)3
𝑇2
=𝑘
𝑅3
𝑇12 𝑇22
=
𝑅13 𝑅23
T1 = Perioda planet pertama
T2= Perioda planet kedua
R1= Perioda planet pertama ke matahari
R2= Perioda planet kedua ke matahari

4. Hukum Newton
Hukum tarik-menarik gravitasi Newton dalam bidang fisika artiannya gaya tarik untuk
saling mendekat satu sama lain. Dalam bidang fisika tiap benda dengan massa m1
selalu mempunyai gaya tarik menarik dengan benda lain (dengan massa m2 ). Misalnya
partikel satu dengan partikel lain selalu akan saling tarik-menarik. Contoh yang
dijelaskan oleh Sir Isaac Newton dalam bidang mekanika klasik bahwa benda apapun di
atas atmosfer akan ditarik oleh bumi, yang yang belakang sekali banyak diketahui
sebagai fenomena benda jatuh.

Gaya tarik menarik gravitasi ini dijelaskan oleh Isaac Newton melalui tulisannya di
journal Philosophiæ Naturalis Principia Mathematica pada tanggal 5 Juli 1687 dalam
bentuk rumus sebagai berikut:

𝒎 𝟏 𝒎𝟐
F =G 𝒓𝟐
Keterangan:
F = gaya tarik Newton
m1 dan m2 = massa benda 1 dan 2
r = jarak kedua benda
G= Konstanta universal = 6.67x10-11 Nm2Kg-2
Mengapa apel dapat jatuh sedangkan bulan tidak dapat jatuh ke bumi dan benda
langit lainnya tidak jatuh ke matahari? Meskipun ditarik oleh matahari. Jawabanya karena
planet-planet bergerak mengelilingi matahari dengan kecepatan v sehingga timbul gaya
sentrifugal mengimbangi gaya tarik matahari.
Gaya tarik antara planet dengan matahari adalah:

Enokta Ds Page 2
𝑀. 𝑚𝑝 .
F1 =G 𝑟2
M adalah massa matahari
mpadalah massa planet
Gaya sentrifugal karena planet bergerak melingkar dengan kecepatan v adalah:
𝑣 2 𝑚𝑝
F1 = Dalam hal ini planet dianggap lingkaran
𝑟
Jika gaya tarik F1 = F2
𝐺𝑀
V2 = 𝑟
Berdasarkan persamaan di atas dapat disimpulan:
1. Kuadrat kecepatan planet berbanding terbalik dengan jarak planet ke
matahari. Ini berarti semakin dekat dengan matahari, gerak planet semakin
cepat.
2. Jika kecepatan planet = 0, maka gaya sentrifugal F2 = 0, tetapi gaya tarik F1
≠ 0, sehingga planet tidak akan jatuh ke matahari.

Komet, Meteor dan Asteriod


a. Komet
Komet disebut juga bintang berekor. Garis edar komet tidak seperti orbit planet/satelit.
Ada komet yang mempunyai orbit tetapi nilai eksentrisitasnya sangat besar sehingga komet
hanya dapat terlihat jika berada di sekitar perihelion kemudian menghilang pada waktu komet
menjauhi perihelion. Kebanyakan komet mempunyai orbit berbentuk parabola dan hiperbola.
Sehingga komet hanya tampak sekali kemudian menghilang karena menempuh lintasan yang
jauh di ruang angkasa.
Komet terdiri dari kepala dan ekor, Ekor komet sebenarnya bagian dari kepala komet
yang terlempar keluar dari tempatnya karena gaya dorong matahari yaitu radiasi matahari dan
angin matahari. Enenrgi matahari ini menyebabkan ekor komet selalu menjauhi matahari.
Contoh komet Halley.

b. Meteor
Di luar angkasa banyak benda-benda padat yang berterbangan tak beraturan. Benda itu
mungkin berasal dari pecahan asteroid, materi ekor komet yang tercecer atau pecahan. Karena
pengaruh gravitasi bumi benda-benda angkasa itu jatuh ke bumi. benda lain. Benda tersebut
dinamakan meteorid. Namun pada saat menembus atmosfer, benda padat itu terbakar, sehingga
timbullah nyala yang terlihat dari bumi sebagai bintang jatuh yang disebut meteor. Jarang
sekali meteor jatuh sampai ke permukaan bumi karena umumnya habis terbakar sebelum
menyentuh bumi. Meteor yang jatuh sampai ke bumi di sebut meteorit.

c. Asteroid
Asteroid, disebut juga planet minor atau planetoid, adalah benda berukuran lebih kecil
daripada planet, tetapi lebih besar daripada meteoroid, umumnya terdapat di bagian dalam Tata
Surya (lebih dalam dari orbit planet Neptunus)

Enokta Ds Page 3
MATERI 6.2 : STRUKTUR BUMI YANG TERDIRI DARI INTERIOR BUMI,
LITOSFER, LEMPENG TEKTONIK DAN GEMPA BUMI

Secara garis besar bumi terdiri dari tiga bahagian: Litosfer, atmosfer dan hidrosfer.
Litosfer berasal dari kata ‘lithos’ dan ‘sphre’. Lithos merupakan batuan dan sphre adalah bulatan.
Jadi litosfer merupakan lapisan batuan yang menutupi lapisan bumi. Litosfer merupakan lempeng
yang bergerak sehingga dapat menimbulkan pergeseran benua.Bumi secara umum terdiri dari
beberapa lapisan yaitu bagian paling atas disebut kerak (crust), lapisan di bawahnya adalah
astenosfer/mantel dan yang paling bawah adalah inti bumi.
Bagian dalam dari bumi dapat diketahui dengan mempelajari sifat-sifat fisika bumi yaitu
dengan metoda geofisika, terutama dari kecepatan rambat getaran atau gelombang seismik, sifat
kemagnetan dan gaya berat serta data panas bumi. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa
bagian dalam bumi tersusun dari material yang berbeda-beda mulai dari permukaan bumi sampai
ke inti bumi. Dengan metode geofisika tersebut juga diketahui bahwa berat jenis bumi
keseluruhan adalah sekitar 5,52.

A. KERAK BUMI
Merupakan lapisan terluar yang disusun oleh batu-batuan mempunyai berat jenis antara
2,5 sampai 3,0..Berdasarkan bahan penyusunnya kerak bumi terdiri dari :
➢ Lapisan Sima, yaitu lapisan kulit bumi yang disusun oleh logam-logam silisium dan
magnesium dalam bentuk senyawa SiO2 dan MgO. Lapisan ini merupakan berat jenis
yang lebih besar daripada lapisan sial karena mengandung besi dan magnesium, yaitu
mineral ferro magnesium dan batuan basalt. Lapisan Sima bersifat elastis dan
mempunyai ketebalan rata-rata 65 km.
➢ Lapisan Sial,yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan aluminium.
Senyawa dalam bentuk SiO2 dan Al2O3 dalam lapisan ini antara lain terdapat batuan
sediment, granit, andesit, jenis-jenis batuan metamorf dan batuan lain yang terdapat di
dataran benua. Lapisan Sial disebut juga lapisan kerak bersifat padat dan kaku,
berketebalan rata-rata kurang lebih 35 km.

Enokta Ds Page 4
Kerak bumi terdiri dari kerak benua dan kerak samudra terdiri dari bermacam-macam batuan
dengan variasi ketebalan.Kerak dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:
a. Kerak benua
Merupakan benda padat yang terdiri dari batuan beku granit pada bagian atasnya dan
batuanbeku basalt pada bagian bawahnya. Batuan penyusun kerak benua yang utama adalah
granit/asam, yang tidak sepadat batuan basalt. Kerak benua atau kerak kontinen, merupakan
kerak penyusun daratan atau benua.
Kerak benua mempunyai ketebalan antara 30 sampai 35 km dengan ketebalan rata-rata
sekitar 35 km. Kerak benua ini menyusun sekitar 79% dari volume kerak bumi. Ketinggian
permukaan dari kerak benua rata-rata sekitar 800 m dari permukaan laut, meskipun ada
daerah yang ketinggiannya mencapai lebih dari 8000 m.

b. Kerak samudera
Kerak samudra mempunyai ketebalan sekitar 0-5 km atau bersamaan dengan air di atasnya
sekitar 6-12 km. Kerak samudera atau kerak oseanik, merupakan kerak bumi yang menyusun
lantai dasar samudera. Terdiri dari endapan, batuan-batuan vulkanik dan paling bawah
tersusun batuan beku. Batuan yang menyusun kerak samudera adalh batuan yang bersifat
basa. Kerak ini menyusun sekitar 65 % dari luas kerak bumi. Kedalaman dari kerak oseanik
ini rata-rata sekitar 4000 m dari permukaan air laut, meskipun pada beberapa palung laut
kedalamannya ada yang mencapai lebih dari 10 km.

B. MANTEL/ASTENOSFER
Selimut/selubung bumi merupakan lapisan yang letaknya di bawah lapisan kerak bumi.
Lapisan ini sebagian besar berupa silikat/besi dan magnesium. Sesuai dengan namanya,
lapisan ini berfungsi untuk melindungi bagian dalam bumi. Selimut bumi tebalnya mencapai
2.900 km dan merupakan lapisan batuan yang padat yang mengandung silikat dan
magnesium. Suhu mencapai 3.000◦C, tetapi tekanannya belum mempengaruhi kepadatan
batuan, diduga sebagai tempat formasi magma (magma induk). Astenosfer memainkan
peranan dalam gerakan lempeng tektonik dari kerak bumi. Lempeng tektonik merupakan
bagian dari litosfer yang mengapung di atas astenosfer yang membentuk perubahan geologis
seperti pembentukan pegunungan, lembah, dataran tinggi, gempa bumi dan letusan gunung
api.

Tektonik Lempeng
Litosfer terpecah menjadi beberapa lempeng tektonik, saling bersinggungan satu
dengan lainnya. Ada tujuh lempeng besar pembentukan muka bumi: lempeng eurasi, lempeng
australia, lempeng pasifik, lempeng afrika , lempeng amerika utara, lempeng amerika selatan,
lempeng antartika, serta lempeng: pilipina, Arab, Iran.

Enokta Ds Page 5
Teori Tektonik Lempeng:
1. Divergen
Terjadi ketika lempeng-lempeng bergerak saling menjauh (proses saling menjauhnya dasar
samudera). Magma mengalir keluar dari astenosfer dan terbentuklah lapisan batuan
(litosfer) baru. Pada kasus ini, tekanan yang berasal dari dalam bumi sangat besar
sedangkan kerak bumi sangat tipis. Terdapat di Afrika bagian timur dan Laut Merah

2. Konvergen
Lempeng-lempeng bergerak saling mendekati yang menyebabkan salah satu dari lempeng
tersebut masuk ke dalam mantel bumi dan berada dibawah lempeng lainnya. Besarnya
kekuatan tumpukan tergantung pada lapisan batuan lempeng. Masa lempeng benua lebih
ringan dibandingkan massa lempeng samudra. Lempeng dengan massa lebih ringan akan
mendorong lempeng dengan massa lebih berat ke bawah. Proses inilah yang disebut dengan
subdaksi dan daerah terbentuk subdaksi disebut zona subdaksi. Misalnya pegunungan
Andes di pantai barat amerika selatan.

3. Patahan transform
Terjadi ketika dua lempeng bergerak pada garis yang sama, tidak saling menjauh dan
bertumpukan. Misal satu bergerak ke utara dan satu ke selatan tanpa ada rekahan atau
pergeseran. Kejadian ini tidak menyebabkan penghilangan atau pemunculan kerak bumi,
tetapi sepanjang daerah itu akan terbentuk sesar. Gesekan antara kedua lempeng sangar

Enokta Ds Page 6
besar sehingga dapat menimbulkan gempa besar. Contoh Patahan san Andreas antara
lempeng Pasifik dengan lempeng Amerika Utara.

Tenaga Endogen dan Eksogen


a. Tenaga Endogen: tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkan perubahan dalam
kulit bumi.Jenis-jenis tenaga endogen :
1. Tektonisme: terjadi akibat pergerakan, lipatan, dan patahan pada stuktur tanah.
a. Epirogenetik positif (perubahan permukaan laut positif) adalah gerak turunnya suatu
daratan sehingga permukaan air laut kelihatan naik.

b. Epirogenetik negatif (perubahan permukaan laut negatif) adalah gerak naiknya suatu
daratansehingga permukaan air laut kelihatan turun.

• Lipatan adalah suatu kenampakan yang diakibatkan oleh tekanan horizontal dan
tekanan vertikal pada kulit bumi yang plastis.

• Patahan
Patahan adalah gejala retaknya kulit bumi yang tidak plastis akibat pengaruh
tenaga horizontal dan tenaga vertikal.

Enokta Ds Page 7
2. Vulkanisme
a. Intrusi: magma yang masih berada dalam kulit bumi.
b. Extrusi: kelanjutan dari intrusi magma, ada 2 tipe:
▪ Efusif: erupsi yang terjadi dengan tekanan magma yang rendah dan magma cair.
▪ Explosif: erupsi yang terjadi dengan tekanan magma yang sangat tinggi dan magma
kental.
2. Gempa: Getaran permukaan bumi yang disebabkan oleh kekuatan-kekuatan dari dalam
lapisan kulit bumi.

b. Tenaga eksogen: tenaga yang berasal dari luar bumi, sifat umumnya merombak
bentukpermukaan bumi hasil bentukan dari tenaga endogen.
Sumber tenaga eksogen:
a) Angin dan temperatur.
b) Air: abrasi pantai, hempasan gelombang laut, tanah dan terbawa air menyebabkan pantai
menjadi dangkal.
c) Aktivitas manusia: penggundulan hutan.
d) Pelapukan
e) Erosi
f) Sedimentasi

C. INTI BUMI
.Lapisan ini dikatakan lebih tebal dari kerak Bumi tempat kita tinggal. Inti Bumi sendiri
terbagi menjadi dua bagian, yaitu inti Bumi bagian luar dan inti Bumi bagian dalam.
• Inti luar dengan kedalaman 2880-4980 km, dengan densitas antara 10-13,3 gram/cm3. Inti
luar kaya akan besi dan nikel dalam keadaan cair suhunya mencapai 3900oC.
• Inti Dalam, pada lapisan inti bumi bagian dalam merupakan pusat terdalam dari inti bumi
dengan kedalaman mencapai 5200 km dari kerak bumi. Dengan diameter inti dalam bumi
yang seperti bola mencapai 2.700 km serta mempunyai suhu mencapai 4.500 ºC bahkan
dapat melebih hal tersebut
Fungsi Lapisan Bumi Paling Dalam
• Menghasilkan Gaya Gravitasi
• Menghasilkan Gaya Magnetik
• Penyebab adanya Revolusi Bumi
• Penyebab Terjadinya Erupsi Gunung Berapi

Enokta Ds Page 8
MATERI 6.3 : STRUKTUR BUMI MELIPUTI HIDROSFER, ATMOSFER DAN
MEDAN MAGNET BUMI.

Hidrosfer berasal dari kata “hydros” adalah air dan “sphere” adalah bulatan. Jadi hidrosfer
merupakan bulatan air yang ada di planet bumi yang mencakup 2/3 permukaan bumi, tapi
masanya hanya sebagian kecil dari masa total bumi. Air ditemui dalam tiga wujud padat (es), cair
dan gas (uap).
A. Siklus Air:
Siklus air (daur hidrologi) meliputi gerakan air mulai dari laut ke atmosfer, atmosfer ke
tanah dan dari tanah kembali lagi ke laut. Air naik ke udara dari permukaan laut dan daratan
melalui penguapan. Penguapan terjadi karena penyinaran matahari. Matahari memancarkan energi
panas ke seluruh bumi akibatnya terjadilah penguapan/evaporasi dari laut, sungai, danau, rawa,
dan wilayah perairan lainnya. Uap air yang terbentuk bergerak naik ke udara. Semakin tinggi uap
air bergerak, suhu udara semakin rendah. Di daerah yang bersuhu rendah tersebut, uap air itu
mengalami kondensasi. Di daerah yang sangat tinggi, uap air tersebut membeku menjadi salju
yang disebut proses sublimasi.
1. Siklus pendek (siklus kecil)
Air laut menguap menjadi gas karena panas matahari, terjadi kondensasi menjadi awan
turun hujan kembali ke laut.
2. Siklus sedang ( siklus menengah)
Air laut menguap terjadi kondensai membentuk awan, turun hujan di daratan lalu
masuk ke tanah, selokan dan kembali ke laut
3. Siklus panjang (siklus besar)
Air laut menguap menjadi gas kemudian menbentuk kristal-kristal es di atas laut,
dibawa angin ke daratan jatuh sebagai salju membentuk gletser (lapisan es mencair)
masuk ke sungai lalu kembali ke laut.

Gambar: Siklus air


B. Arus dan Gelombang laut
a. Arus laut
Bumi kita dikelilingi oleh dua lautan yang sangat luas yaitu lautan udara dan lautan air.
Sirkulasi dari arus laut terbagi atas dua kategori:

Enokta Ds Page 9
➢ Sirkulasi di permukaan laut (surface circulation): Arus pada sirkulasi di
permukaan laut didominasi oleh arus yang ditimbulkan oleh angin.
➢ Sirkulasi di dalam laut (intermediate or deep circulation). Arus didominasi oleh
arus termohalin. Arus termohalin timbul sebagai akibat adanya perbedaan
densitas karena berubahnya suhu dan salinitas massa air laut.
Arus memainkan peranan penting dalam memodifikasi cuaca dan iklim dunia. Di Atlantik
Utara, aliran arus yang relatif panas di sekitar Islandia dan Semenanjung Skandinavia
membuat pelabuhan-pelabuhan di daerah Arctic bebas dari es meskipun pada musim
dingin dan membuat udara di daerah tersebut menjadi lebih hangat dibanding daerah lain
pada lintang yang sama. Di Samudera Pasifik arus Kuroshio yang panas yang mengalir ke
arah utara di pantai timur Kepulauan Jepang memainkan peranan yang sama di daerah
ekuator Pulau Aleutian. Sebaliknya, arus dingin seperti arus Labrador dan arus California
menyebabkan udara panas di atasnya menjadi dingin dan menimbulkan kabut laut.
Angin cenderung mendorong lapisan air di permukaan laut dalam arah gerakan
angin. Tetapi karena pengaruh rotasi bumi atau pengaruh gaya Coriolis, arus tidak
bergerak searah dengan arah angin tetapi dibelokan ke arah kanan dari arah angin di
belahan bumi utara dan arah kiri di belahan bumi selatan. Jadi angin dari selatan (di
belahan bumi utara) akan membangkitkan arus yang bergerak ke arah timur laut. Arus
yang dibangkitkan angin ini kecepatannya berkurang dengan bertambahnya kedalaman
dan arahnya berlawanan dengan arah arus di permukaan.
Pada kedalaman yang cukup besar antara 500-2000 m, kecepatan arus yang
ditimbulkan angin ini menjadi nol. Kedalaman dimana kecepatan arus sama dengan nol
disebut kedalaman tanpa gerakan atau kedalaman Ekman. Perubahan arah dan kecepatan
arus terhadap kedalaman menimbulkan suatu transport massa air yang arahnya tegak lurus
ke arah kanan arah angin di belahan bumi utara dan ke arah kiri di belahan bumi selatan.
Transport massa air ini juga disebut sebagai transpor Ekman. Pengetahuan tentang
transpor Ekman ini dapat digunakan untuk menjelaskan mekanisme timbulnya fenomena
laut yang dikenal dengan nama "upwelling dan downwelling".
o Upwelling adalah naiknya air dingin dari lapisan dalam ke permukaan laut,
upwelling meningkatkan jumlah plankton di laut, karenanya daerah upwelling
merupakan daerah perikanan yang kaya. Upwelling terjadi karena adanya
kekosongan massa di lapisan permukaan dan harus diganti oleh massa air di lapisan
dalam.
o Downwelling merupakan turunnya air permukaan laut ke lapisan lebih dalam.
Downwelling terjadi karena adanya penumpukan massa di lapisan permukaan yang
harus dialirkan ke lapisan dalam.
Arus laut dapat juga terjadi akibat adanya perbedaan tekanan antara tempat yang
satu dengan tempat yang lain. Perbedaan tekanan ini terjadi sebagai hasil adanya variasi
densitas air laut dan kemiringan (slope) permukaan laut. Densitas air laut bervariasi
dengan suhu dan salinitas. Air tawar yang hangat adalah ringan, sementara air laut yang
dingin adalah berat. Pada kedalaman yang besar (di bawah 2000 m), densitas air laut
hampir uniform (konstan) jadi variasi densitas umumnya terbatas pada lapisan dekat
dengan permukaan. Perairan yang densitasnya rendah (hangat) mempunyai permukaan

Enokta Ds Page 10
laut yang lebih tinggi daripada perairan yang densitasnya tinggi (dingin) akibatnya
terdapat slope (kemiringan) permukaan laut antara daerah densitas rendah dan tinggi.
b. Gelombang Laut
Gelombang atau ombak terjadi karena perbedaan masa udara dengan masa air yang
satu dengan yang lainnya dengan kerapatan yang berbeda. Gelombang laut mempunyai
pola yang rumit, secara sederhana gelombang laut digambarkan seperti sebuah gelombang
ditandai dengan panjang, tinggi dan perioda.
Pada hakekatnya fenomena gelombang laut menggambarkan transmisi dari energi
dan momentum. Gelombang laut selalu menimbulkan sebuah ayunan air yang bergerak
tanpa henti-hentinya pada lapisan permukaan laut dan jarang dalam keadaan diam.
Hembusan angin sepoi-sepoi pada cuaca yang tenang sekalipun sudah cukup untuk dapat
menimbulkan riak gelombang. Sebaliknya dalam keadaan di mana badai yang besar dapat
menimbulkan suatu gelombang besar yang dapat mengakibatkan suatu kerusakan di
daerah pantai.

Gambar: Gelombang laut


Gelombang laut pada umumnya timbul oleh pengaruh angin, walaupun masih ada
faktor-faktor lain yang dapat menimbulkan gelombang di laut seperti aktifitas seismik di
dasar laut (gempa), letusan gunung api, gerakan kapal, gaya tarik benda angkasa (bulan
dan matahari). Sifat-sifat gelombang dipengaruhi oleh faktor angin dan sedikitnya ada tiga
faktor angin yang sangat berpengaruh yaitu:
1. Kecepatan angin, umumnya makin kencang angin yang bertiup, makin besar gelombang
yang terbentuk dan gelombang ini mempunyai kecepatan yang tinggi dan panjang
gelombang yang besar.
2. Lamanya angin bertiup. Tinggi, kecepatan dan panjang gelombang seluruhnya
cenderung untuk meningkat sesuai dengan lamanya angin bertiup.
3. Jarak tanpa rintangan dimana angin sedang bertiup (fetch)
Pentingnya fetch dapat digambarkan dengan membandingkan gelombang yang
terbentuk pada kolam air yang relatif kecil seperti danau di daratan dengan yang terbentuk
di lautan bebas. Gelombang yang terbentuk di danaudimana fetchnya kecil biasanya
mempunyai panjang gelombang hanya beberapa sentimeter, sedangkan yang di lautan
bebas dimana fetchnya lebih besar, sering mempunyai panjang gelombang sampai
beberapa ratus meter.
C. Jenis-jenis air dipermukaan bumi
1. Air permukaan:air yang terkumpul di atas tanah atau di mata air, sungai danau, lahan
basah, atau laut. Air permukaan berhubungan dengan air bawah tanah atau air atmosfer.

Enokta Ds Page 11
2. Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan di bawah permukaan
tanah.
Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah planet termasuk bumi dari
permukaan planet tersebut sampai jauh di luar angkasa. Di Bumi, atmosfer terdapat dari
ketinggian 0 km di atas permukaan tanah, sampai dengan sekitar 560 km dari atas permukaan
Bumi. Atmosfer tersusun atas beberapa lapisan. Transisi antara lapisan yang satu dengan yang
lain berlangsung bertahap.
Atmosferbumi terdiri atas nitrogen (78.17%)
dan oksigen (20.97%),dengansedikit argon (0.9%), karbon dioksida (0.0357%), uap air, dan gas
lainnya. Selain dari udara kering. Atmosfer juga mengandung air dalam ketiga fasanya dan
aerosol atmosfer. Oleh karena itu udara kering yang murni di alam tidak pernah dijumpai, karena
adanya uap air di udara yang jumlahnya berubah-ubah dan selalu adanya injeksi zat ke dalam
udara misalnya asap dan pertikel debu.
a. Oksigen, mengubah zat makanan menjadi energi hidup. Oksigen dapat bergabung dengan
unsur kimia lain yang dibutuhkan untuk pembakaran.
b. Karbon dioksida, menyebabkan efek rumah kaca yaitu transparan terhadap gelombang
pendek dan menyerap radiasi gelombang panjang. Dengan demikian kenaikan konsentrasi
CO2 di dalam atmosfer menyebabkan kenaikan suhu di permukaan bumi.
c. Nitrogen, Jumlah paling banyak, nitrogen tidak langsung bergabung dengan unsur lain.
Tetapi unsur ini penting karena karena Nitrogen merupakan bagian dari senyawa organic.
d. Neon, Argon, Xenon dan krypton disebut gas mulia, karena tidak mudah bergabung
dengan unsur lain. Meskipun gas ini kurang penting di atmosfer, Namun Neon dipakai
dalam iklan dan argon dipakai untuk bola lampu cahaya listrik.
e. Helium dan Hidrogen. Gas ini paling ringan dan sering dipakai untuk mengisi balon
meteorologi.
f. Ozon.Bentuk lain dari oksigen. Menyerap radiasi ultraviolet yang menpunyai energi besar
dan berbahaya bagi tubuh.

Struktur Atmosfer
1. Troposfer
Lapisan ini berada pada level yang terendah, campuran gasnya paling ideal untuk
menopang kehidupan di bumi. Dalam lapisan ini kehidupan terlindung dari
sengatan radiasi yang dipancarkan oleh benda-benda langit lain. Dibandingkan dengan
lapisan atmosfer yang lain, lapisan ini adalah yang paling tipis (kurang lebih 15 kilometer
dari permukaan tanah). Dalam lapisan ini, hampir semua jenis cuaca, perubahan suhu yang
mendadak, angin, tekanan dan kelembaban yang kita rasakan sehari-hari berlangsung.
Suhu udara pada permukaan air laut sekitar 30 oC, dan semakin naik ke atas, suhu semakin
turun. Setiap kenaikan 100 m suhu berkurang 0,61 oC. Pada lapisan ini terjadi peristiwa
cuaca seperti hujan, angin, musim salju, kemarau, dan sebagainya.
Ketinggian yang paling rendah adalah bagian yang paling hangat dari troposfer,
karena permukaan bumi menyerap radiasi panas dari matahari dan menyalurkan panasnya
ke udara. Serta apabila panas udara memuai, udara yang telah memuai biasanya akan lebih
ringan. apabila ini terjadi tekanan udara menjadi turun udara dingin sekitarnya akan
megalir ke tekanan rendah tadi. Udara menyusut menjadi lebih berat dan turun ke

Enokta Ds Page 12
permukaan tanah. Di atas tanah udara menjadi panas dan naik kembali ke atas. Pertukaran
udara panas yang naik dan udara dingin yang turun menimbulkan terjadinya konveksi. dan
Biasanya, jika ketinggian bertambah, suhu udara akan berkurang secara tunak (steady),
dari sekitar 17℃ sampai -52℃ terjadi karena sedikitnya troposfer menyerap radiasi
gelombang pendek dari matahari. Sedangkan permukaan tanah memberikan panas pada
lapisan troposfer yang terletak di atasnya melalui konveksi, konduksi dan panas laten yang
di lepaskan oleh uap ait atmosfer. Pada permukaan bumi yang tertentu, seperti daerah
pegunungan dan dataran tinggi dapat menyebabkan anomali terhadap gradien suhu
tersebut.
Di antara stratosfer dan troposfer terdapat lapisan yang disebut lapisan Tropopause, yang
membatasi lapisan troposfer dengan stratosfer. Di khatuslistiwa lapisan troposfer
ketebalannya mencapai 18 km suhu -80o C dan di kutub 6 km – 60oC.
2. Stratosfer
Perubahan secara bertahap dari troposfer ke stratosfer dimulai dari ketinggian sekitar 11
km. Suhu di lapisan stratosfer yang paling bawah relatif stabil dan sangat dingin yaitu -70
o C atau sekitar -57 oC . Pada lapisan ini angin yang sangat kencang terjadi dengan pola
aliran yang tertentu. Lapisan ini juga merupakan tempat terbangnya pesawat. Awan tinggi
jenis cirrus kadang-kadang terjadi di lapisan paling bawah, namun tidak ada pola cuaca
yang signifikan yang terjadi pada lapisan ini.
Dari bagian tengah stratosfer keatas, pola suhunya berubah menjadi semakin
bertambah seiring kenaikan ketinggian. Hal ini dikarenakan bertambahnya lapisan dengan
konsentrasi ozon. Lapisan ozon ini menyerap radiasi sinar ultra violet. Suhu pada lapisan
ini bisa mencapai sekitar 18oC pada ketinggian sekitar 40 km. Lapisan stratopause
memisahkan stratosfer dengan lapisan berikutnya

3. Mesosfer
Adalah lapisan udara ketiga, di mana suhu atmosfer akan berkurang dengan pertambahan
ketinggian hingga lapisan ke empat, termosfer. Udara yang di sini akan mengakibatkan
pergeseran yang berlaku dengan objek yang datang dari angkasa dan menghasilkan suhu
yang tinggi. Kebanyakan meteor yang sampai ke bumi terbakar pada lapisan ini. Kurang
lebih 25 mil atau 40km di atas permukaan bumi, saat suhunya berkurang dari 290 K
hingga 200 K, terdapat lapisan transisi menuju lapisan mesosfer. Pada lapisan ini, suhu
kembali turun ketika ketinggian bertambah, hingga menjadi sekitar – 143 oC (dekat
bagian atas dari lapisan ini, yaitu kurang lebih 81 km di atas permukaan bumi). Suhu
serendah ini memungkinkan terjadi awan noctilucent, yang terbentuk dari kristal es.
Antara lapisan Mesosfer dan lapisan Atmosfer terdapat lapisan perantara yaitu Mesopause.
4. Termosfer
Transisi dari mesosfer ke termosfer dimulai pada ketinggian sekitar 81 km. Dinamai
termosfer karena terjadi kenaikan temperatur yang cukup tinggi pada lapisan ini yaitu
sekitar 1982 oC. Perubahan ini terjadi karena serapan radiasi sinar ultra-violet. Radiasi ini
menyebabkan reaksi kimia sehingga membentuk lapisan bermuatan listrik yang dikenal
dengan nama ionosfer, yang dapat memantulkan gelombang radio. Sebelum munculnya
era satelit, lapisan ini berguna untuk membantu memancarkan gelombang radio.
5. Ionosfer

Enokta Ds Page 13
Lapisan ionosfer yang terbentuk akibat reaksi kimia ini juga merupakan lapisan pelindung
bumi dari batu meteor yang berasal dari luar angkasa karena ditarik oleh gravitasi bumi.
Pada lapisan ionosfer ini, batu meteor terbakar dan terurai. Jika ukurannya sangat besar
dan tidak habis terbakar di lapisan udara ionosfer ini, maka akan jatuh sampai ke
permukaan bumi yang disebut meteorit. Fenomena aurora yang dikenal dengan cahaya
utara/selatan terjadi pada lapisan ini.
Mamfaat Atmosfer:
1. Melindungi bumi dari radiasi matahari yang sangat berbahaya bagi kehidupan.
2. Melindungi bumi dari jatuhnya benda-benda angkasa yang masuk ke bumi.
3. Untuk kepentingan penelitian dibidang meteorology dan klimatologi, khususnya
prakiraan cuaca.
4. Lapisan ionosfer berperanan penting dalam proses komunikasi karena dapat
memantulkan gelombang radio.

Enokta Ds Page 14
MATERI 6.4 : IKLIM, CUACA, MUSIM, PERUBAHAN IKLIM SERTA MITIGASI
BENCANA

AWAN
Sekumpulan tetesan air/kristal es di dalam atmosfer yang terjadi karena
pengembunan/pemadatan uap air yang terdapat dalam udara setelah melampaui keadaan jenuh.
Proses terbentuknya awan
Udara selalu mengandung uap air. Apabila uap air ini meluap menjadi titik-titik air,
terbentuklah awan. Penguapan ini boleh berlaku dengan cara:
• Apabila udara panas, lebih banyak uap terkadung di dalam udara karena air lebih cepat
menguap. Udara panas yang sarat dengan air ini akan naik tinggi, hingga tiba di satu
lapisan dengan suhu yang lebih rendah, uap itu akan mencair dan terbentuklah awan,
molekul-molekul titik air yang tak terhingga banyaknya.
• Apabila awan telah terbentuk, titik air dalam awan akan menjadi semakin besar dan awan
itu akan menjadi semakin berat, dan perlahan-lahan daya tarikan bumi menariknya ke
bawah. Hinggalah sampai satu peringkat titik-titik itu akan terus jatuh ke bawah. Hingga
sampai satu peringkat titik-titik itu akan terus jatuh ke bawah dan turunlah hujan.
• Namun jika titik-titik air tersebut bertemu udara panas, titik-titik itu akan menguap dan
lenyaplah awan itu. Inilah yang menyebabkan awan itu selalu berubah-ubah bentuknya.
Air yang terkandung di dalam awan silih berganti menguap dan mencair. Inilah juga yang
menyebabkan kadang-kadang ada awan yang tidak membawa hujan.

Klasoifikasi Awan
Pada tahun 1894, Komisi Cuaca Internasional membagi bentuk awan menjadi empat kelompok
utama, yaitu awan tinggi, awan sedang, awan rendah, dan awan dengan perkembangan vertikal.
1. Kelompok Awan Tinggi
Pada kawasan tropis, awan ini terletak di ketinggian 6-18 km, pada kawasan iklim
sedang awan ini terletak pada ketinggian 5-13 km, sedangkan di kawasan kutub terletak pada
3-8 km. Tergolong ke dalam awan tinggi adalah:
a. Awan Sirrus (Ci)

Awan ini halus, dan berstruktur seperti serat dan bentuknya mirip bulu burung. Awan ini
juga sering tersusun seperti pita yang melengkung di langit, sehingga seakan-akan
tampak bertemu pada satu atau dua titik horizon.
• Awan ini tidak menimbulkan hujan.
• Awan Sirus ini ditiupkan angin timuran. Awan ini berwarna putih dengan pinggiran
tidak jelas.

Enokta Ds Page 15
b. Awan Cirrostratus (Ci-St)

• Bentuknya seperti kelembu putih yang halus dan rata menutup seluruh langit
sehingga tampak cerah, bisa juga terlihat seperti anyaman yang bentuknya tidak
teratur.
• Awan ini juga menimbulkan hallo(lingkaran yang bulat) yang mengelilingi matahari
dan bulan yang biasanya terjadi di musim kemarau.
c. Awan Sirokumulus(Ci-Cu)

Awan ini bentuknya seperti terputus-putus dan penuh dengan kristal-kristal es sehingga
bentuknya seperti sekelompok domba dan sering menimbulkan bayangan.

2. Kelompok Awan Sedang


Pada kawasan tropis awan ini terletak di ketinggian 2-8 km, pada kawasan iklim sedang
terletak di ketinggian 2-7 km, sedangkan pada kawasan kutub terletak di ketinggian 2-4 km.
Yang termasuk dalam awan sedang antara lain:
a. Awan Altokumulus(A-Cu)

• Awan ini kecil-kecil, tapi jumlahnya banyak


• Awan Altokumulus berwarna kelabu atau putih dilihat pada waktu senja.
• Biasanya berbentuk seperti bola yang agak tebal. Awan ini bergerombol dan sering
berdekatan sehingga tampak saling bergandengan.
• Tiap-Tiap elemen nampak jelas tersisih aantara satu sama lain dengan warna
keputihan dan kelabu yang membedakannya dengan Sirokumulus.

Enokta Ds Page 16
b. Awan Altostratus(A-St)

• Awan Altostratus berwarna kekelabuan dan meliputi hampir keseluruhan langit.


• Awan ini menghasilkan hujan apabila cukup tebal.
• Awan-awan di atas terbentuk pada waktu senja dan malam hari dan menghilang
apabila matahari terbit di awal pagi.

3. Kelompok Awan Rendah


Awan ini terletak pada ketinggian kurang dari 3 km, yang tergolong ke dalam awan rendah
antara lain :
a. Awan Stratokumulus(St-Cu)

• Awan ini berbentuk seperti bola-bola yang sering menutupi daerah seluruh langit,
sehingga tampak seperti gelombang.
• Lapisan awan ini tipis dan tidak menghasilkan hujan.
• Awan ini berwarna kelabu/putih yang terjadi pada petang dan senja apabila atmosfer
stabil.

b. Awan Stratus(St)

• Awan ini cukup rendah dan sangat luaas. Tingginya di bawah 2000 m.
• Lapisannya melebar seperti kabut dan berlapis

Enokta Ds Page 17
c. Awan Nimbostratus(Ni-St)

• Bentuknya tidak menentu dengan pinggir compang-camping.


• Di Indonesia awan ini hanya menimbulkan gerimis.
• Awan ini berwarna putih gelap yang penyebarannyaa di langit cukup luas.

4. Kelompok Awan Dengan Perkembangan Vertikal


Awan ini terletak antara 500-1500 m, yang tergolong dalam awan dengan perkembangan
vertikal antara lain :
a. Awan Kumulus(Cu)
• Merupakan awan tebal dengan puncak yang agak tinggi. Terlihat gumpalan putih atau
cahaya kelabu yang terlihat seperti bola kapas mengambang, awan ini berbentuk garis
besar yang tajam dan dasar yang datar.
• Dasar ketinggian awan ini umumnya 1000 m dan lebar 1 km.

b. Awan Kumulonimbus(Cu-Ni)

• Berwarna putih/gelap.
• Terletak pada ketinggian kira-kira 1000 kaki dan puncaknya punya ketinggian lebih
dari 3500 kaki. Awan ini menimbulkan hujan dengan kilat dan guntur.

Enokta Ds Page 18
• Awan ini berhubungan erat dengan hujan deras, petir, tornado, dan badai.

5. Berdasarkan bentuknya, Awan terbagi menjadi 3 yaitu :


• Kumulus, yaitu aawan yang bentuknya bergumpal-gumpal dan dasarnya horizontal.
• Stratus, yaitu awan yang tipis dan tersebar luas sehinga menutupi langit secara merata.
• Sirrusyaitu awan yang berbentuk halus dan berserat seperti bulu ayam. Awan ini tidak
dapat menimbulkan hujan.

Iklim

Pengertian Iklim Menurut Para Ahli :


1. Kartasapoetra (2012)
Pengertian iklim yang pertama menurut Kartasapoetra. Iklim adalah rata-rata keadaan cuaca
dalam jangka waktu yang cukup lama yang sifatnya tetap

2. Gibbs (2009)
Iklim merupakan peluang statistik berbagai keadaan atmosfer antara lain suhu, tekanan, angin
dan kelembapan yang terjadi di suatu daerah selama kurun waktu yang panjang.

3. World Conference (1979)


Iklim didefinisikan sebagai sintesis kejadian cuaca selama kurun waktu yang panjang, yang
secara statistik cukup dapat dipakai untuk menunjukkan nilai statistik yang berbeda dengan
keadaan pada setiap saatnya.

Jenis-Jenis Iklim di Dunia


Berdasarkan matahari, para peneliti membagi iklim yang ada di bumi menjadi empat jenis.
Berikut penjelasan pengertian iklim adalah sebagai berikut :
1. Iklim Tropis
Iklim tropis terjadi di kawasan sekitar ekuator atau garis khatulistiwa seperti Indonesia. Pada
iklim tropis, cuaca hangat sepanjang hari dan tidak ada musim dingin. Sebagian iklim tropis
seperti hutan hujan tropis, curah hujannya tinggi. Ini adalah kawasan-kawasan yang benar-
benar ada di garis khatulistiwa. Sementara agak jauh dari garis khatulistiwa, daerahnya agak
kering hingga padang pasir.
2. Iklim Subtropis
Sementara, iklim subtropis ada di daerah dengan lintang 20 hingga 40 derajat. Daerah dengan
iklim subtropis punya suhu harian dan musiman yang lebih beragam dari daerah tropis. Di

Enokta Ds Page 19
kawasan mediterranean seperti Yunani dan Italia, iklimnya hangat. Musim panasnya kering
sementara musim dinginnya basah. Iklim subtropis punya curah hujan yang sedang sepanjang
tahun.
3. Iklim Sedang
Iklim sedang atau iklim siklon dapat dijumpai di bumi belahan utara atau utara garis
khatulistiwa. Di kawasan ini, kutub yang dingin bertemu dengan udara yang hangat. Hasilnya,
hujan dan salju kerap ditemui di kawasan beriklim sedang. Iklim subtropis menghasilkan suhu
musiman yang beragam. Umumnya ada empat musim yakni musim panas, musim gugur,
musim dingin, dan musim semi.
4. Iklim Dingin
Iklim dingin ada di kutub bumi yakni kutub utara dan kutub selatan. Di kedua wilayah ini,
musim dingin terjadi sepanjang tahun. Di beberapa area bahkan suhunya selalu di bawah 0
derajat celsius atau membeku. Sebagian tempat memiliki salju dan es. Di tempat lain, lapisan
tanah bawahnya membeku.

Jenis-Jenis Iklim di Indonesia


Ada 3 jenis iklim yang mempengaruhi Indonesia, yaitu sebagai berikut:
a. Iklim Musim (Iklim Muson)
Iklim jenis ini sangat dipengaruhi oleh angin musiman yang berubah-ubah setiap periode.
Biasanya satu periode perubahan angin muson adalah 6 bulan. Iklim musim terdiri atas muson
barat (angin musim barat daya) dan muson timur (angin musim timur laut).
Angin muson barat bertiup sekitar bulan Oktober hingga April yang basah sehingga membawa
musim hujan/penghujan. Angin muson timur bertiup sekitar bulan April hingga bulan Oktober
yang bersifat kering yang mengakibatkan wilayah Indonesia mengalami musim
kering/kemarau.
b. Iklim Tropis/Tropika (Iklim Panas)
Wilayah yang berada di sekitar garis khatulistiwa otomatis akan mengalami iklim tropis yang
bersifat panas dan hanya memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan.
Umumnya wilayah Asia tenggara memiliki iklim tropis, sedangkan negara Eropa dan Amerika
Utara mengalami iklim subtropis. Iklim tropis bersifat panas sehingga wilayah Indonesia panas
yang mengundang banyak curah hujan atau hujan naik tropika.
c. Iklim Laut
Indonesia yang merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak wilayah laut
mengakibatkan penguapan air laut menjadi udara yang lembap dan curah hujan yang tinggi.

Cuaca

Enokta Ds Page 20
Cuaca adalah keadaan yang terjadi pada atmosfer, langit atau udara di bumi. Cuaca
merupakan perubahan suhu, angin, curah hujan, dan sinar matahari.Cuaca berbeda di berbagai
belahan dunia terjadi dalam hitungan menit, jam, hari, dan minggu. Perbedaan cuaca biasanya
terjadi akibat suhu dan kelembapan yang berbeda antara satu tempat dengan tempat lainnya. Di
sisi lain, terkadang pengertian cuaca sering disamakan dengan iklim atau musim. Padahal,
pengertian cuaca beda dengan iklim dan musim. Ini sebabnya, penting mengetahui pengertian
cuaca yang sesungguhnya.
Perubahan cuaca sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor di sekitar wilayahnya. Itulah
sebabnya kondisi udara di setiap pulau bisa berbeda karena sudut pemanasan matahari dan
kemiringan sumbu bumi.
Berikut ini rangkuman tentang unsur-unsur cuaca, jenis dan pengaruhnya terhadap kesehatan,
seperti dilansir dari laman Pendidikan.co.id, Kamis (14/1/2021).

Unsur-Unsur Cuaca
a. Tekanan udara
Tekanan udara merupakan gaya yang timbul akibat keberadaan berat lapisan udara. Tekanan
udara disebut juga dengan kerapatan massa udara dalam suatu wilayah tertentu dan bisa
berubah. Tekanan udara diukur menggunakan barometer.
b. Kelembaban udara
Kelembapan udara adalah kandungan uap air yang ada di udara pada waktu tertentu.
Kelembaban udara bisa berubah-ubah dan tergantung pada suhu di suatu tempat. Pengukuran
kelembapan udara menggunakan higrometer.
c. Suhu
Suhu menjadi satu di antara faktor dari perubahan cuaca. Suhu dengan temperatur berbeda
dari tempat yang satu dan lainnya akan berpengaruh pada cuaca.
Penyebab perubahan suhu hingga memengaruhi cuaca adalah:
• Durasi dan sudut sinar matahari ke bumi, akibat letak lintang suatu wilayah.
• Ketinggian suatu wilayah. Area datar biasanya menerima panas matahari lebih besar.
• Kondisi awan. Makin banyak awan, maka panas matahari akan banyak terserap oleh
awan tersebut dan bumi hanya menerima lebih sedikit.
• Kondisi pepohonan di bumi. Makin banyak tumbuhan tinggi, maka panas matahari akan
tertahan.
d. Angin
Angin dalam jumlah yang besar diakibatkan oleh rotasi bumi, serta adanya perbedaan tekanan
udara di sekitar. Angin bergerak dari tempat bertekanan udara tinggi ke bertekanan rendah.
Angin dapat diukur dengan anemometer.
e. Curah hujan
Curah hujan adalah jumlah atau intensitas air hujan yang turun di suatu tempat dalam kurun
tertentu. Tingginya curah hujan di setiap wilayah berbeda-beda, tergantung garis lintang,
ketinggian tempat, arah angin, suhu udara, serta luas daratan. Curah hujan diukur dengan
ombrometer.

Jenis-Jenis Cuaca

Enokta Ds Page 21
a. Cuaca Cerah
Cuaca cerah diakibatkan oleh sinar matahari yang masuk ke Bumi. Namun, pada saat cuaca
cerah, udara yang dirasakan tidak begitu panas dan tidak ada pula hujan yang turun.
b. Cuaca Panas
Cuaca panas menyebabkan keadaan terasa sangat gerah dan kering. Hal ini terjadi karena
cahaya matahari tegak lurus masuk ke Bumi.
c. Cuaca Berawan
Cuaca berawan muncul akibat sejumlah awan bergerombol di langit. Akhirnya berkas sinar
matahari terhalang dan tidak terasa panas.
d. Cuaca Sejuk
Cuaca sejuk bisa terjadi ketika humiditas udara cukup tinggi, angin bertiup cepat, dan suhu
udara rendah.
e. Cuaca Berangin
Cuaca berangin disebabkan oleh gerakan angin yang cukup kuat. Saat cuaca berangin,
biasanya langit agak berawan dan suhu udara cenderung rendah.
f. Cuaca Hujan
Cuaca hujan berlangsung saat titik-titik air yang berada di atas langit atau awan berubah
menjadi tetesan air. Titik-titik air yang berasal dari penguapan air akibat sinar matahari di
permukaan bumi, seperti danau, sungai, laut, dan sebagainya.

Pengaruh Cuaca Terhadap Kesehatan


Beberapa pengaruh atau dampak cuaca bagi kehidupan sehari-hari, di antaranya :
• Cuaca ekstrim bisa memicu masalah psikologis
Orang-orang yang tinggal pada wilayah dengan iklim yang terbilang intens, yakni sering
terjadi badai serta tornado, lebih rentan mengalami gangguan Kejiwaan. Adanya badai
tersebut bisa menyebabkan stres, sedangkan pasca bencana bisa menyebabkan gangguan
psikologis yang berkepanjangan bagi orang yang tinggal di daerah bencana.
• Hujan Membuat Alergi Jadi Parah
Pada musim semi biasanya sering membuat orang mengalami flu. Namun, apabila kamu
mempunyai alergi musiman, maka besar kemungkinan alergi tersebut akan kian parah saat
musim hujan.
• Cuaca Panas Memicu Risiko Sakit Jantung
Temperatur udara yang meningkat itu bisa memengaruhi kesehatan jantung. Kemudian
apabila seseorang itu mengalami dehidrasi serta terpapar panas yang cukup tinggi, bisa
berpotensi memicu kerusakan otak.

Perubahan Iklim
Secara umum, perubahan iklim disebut sebagai fenomena pemanasan global, dimana terjadi
peningkatan gas rumah kaca pada lapisan atmosfer dan berlangsung untuk jangka waktu tertentu.
Penyebab perubahan iklim dan pemanasan global terdiri dari berbagai faktor yang berbeda serta
menimbulkan dampak bagi kehidupan manusia.

Enokta Ds Page 22
Iklim berubah secara terus menerus karena interaksi antara komponen-komponennya dan faktor
eksternal seperti erupsi vulkanik, variasi sinar matahari, dan faktor-faktor disebabkan oleh
kegiatan manusia seperti misalnya perubahan pengunaan lahan dan penggunaan bahan bakar fosil.

Beberapa faktor penyebab perubahan iklim, diantaranya:


a. Efek gas rumah kaca
b. Pemanasan Global
c. Kerusakan lapisan ozon
d. Kerusakan fungsi hutan
e. Penggunaan Cloro Flour Carbon (CFC) yang tidak terkontrol
f. Gas buang industry

Perubahan iklim yang terjadi secara terus menerus juga menimbulkan dampak tersendiri bagi
kehidupan masyarakat, antara lain:
a. Curah hujan tinggi
b. Musim kemarau yang berkepanjangan
c. Peningkatan volume air akibat mencairnya es di kutub
d. Terjadinya bencana alam angina putting beliung
e. Berkurangnya sumber air

Mitigasi

Mitigasi adalah tindakan berkelanjutan yang diambil untuk mengurangi atau


menghilangkan risiko jangka panjang terhadap kehidupan dan properti dari bahaya. Mitigasi
adalah salah satu cara menanggulangi bencana.Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa
yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan,
baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan
timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak
psikologis.
Peranan mitigasi adalah menanggulangi bencana. Apapun bencara tersebut, mitigasi yang
pertama kali terjun ke lapangan. Bencana yang ditanggulangi mitigasi adalah ada tiga berdasarkan
sumbernya.:
▪ Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa/serangkaian peristiwa oleh
alam.
▪ Bencana non-alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa/serangkaian peristiwa non-
alam.
▪ Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa/serangkaian peristiwa oleh
manusia.

Bencana alam lainnya:


▪ Bencana alam meteorologi (hidrometeorologi). Berhubungan dengan iklim. Umumnya tidak
terjadi pada suatu tempat yang khusus.
▪ Bencana alam geologi. Adalah bencana alam yang terjadi di permukaan bumi seperti gempa
bumi, tsunami, dan longsor.
Enokta Ds Page 23
Mitigasi perubahan iklim
Mitigasi perubahan iklim merupakan suatu usaha untuk mengurangi resiko terhadap
peningkatan emisi gas rumah kaca. Mitigasi tersebut telah dicoba baik dari pemerintahan dan
kelompok pecinta lingkungan. Menurut data, tiga negara yang paling banyak menyumbang emisi
gas rumah kaca yaitu, Amerika, Cina, dan Indonesia. Prediksi mengenai dampak perubahan iklim
di antaranya, di Asia Tenggara pada tahun 2050 akan mengalami krisi air bersih. Di Eropa, akan
terjadi gelombang panas dan penyebaran penyakit yang sangat cepat. Selain itu, akibat suhu yang
tinggi akan terjadi kekeringan dan gagal panen. Di Indonesia sendiri, diprediksi sebesar 45%
lahan pertanian akan mengalami kerusakan dan sebanyak 2000 pulau akan ikut terendam akibat
air laut yang naik.
Oleh karena itu, pemerintah Indonesia sangat serius berkontribusi aktif untuk turut serta
dalam penanganan perubahan iklim. Komitmen Indonesia dalam perubahan iklim ditingkat
internasional terwujud dalam Undang-Undang No. 6 Tahun 1994 tentang Pengesahan Konvensi
Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa–Bangsa Mengenai Perubahan Iklim, Undang-Undang
Nomor 17 Tahun 2004 tentang Pengesahan Protokol Kyoto atas Konvensi Kerangka Kerja
Perserikatan Bangsa-bangsa tentang Perubahan Iklim, dan Undang-Undang No 16 Tahun 2016
tentang Pengesahan Paris Agreement to The United Nations Framework Convention on Climate
Change. Selain itu, Komitmen Indonesia dalam perubahan iklim ditingkat nasional terwujud
dalam Peraturan Presiden No. 61 tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional Gas Rumah Kaca
(RAN-GRK) dan Nationally Determined Contribution (NDC) sebagai implementasi dari Paris
Agreement. Komitmen Indonesia dalam perubahan iklim ditingkat daerah terwujud dalam
Rencana Aksi Daerah Gas Rumah Kaca (RAD-GRK) yang diaktualisasikan sesuai Peraturan
Presiden No. 61 Tahun 2011 dan telah disepakati oleh 34 provinsi di Indonesia.
Salah satu cara yang dilakukan oleh pemerintah untuk mitigasi perubahan iklim di
Indonesia dengan mengeluarkan program Kampung Iklim (Proklim) yang dicanangkan oleh
Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Sistematika pelaksanaannya dengan melakukan
sosialisasi dan memberikan penghargaan kepada masyarakat lokal yang turut serta dalam
membantu mitigasi perubahan iklim. Pelaksanaan Program Kampung Iklim merujuk pada
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 84 tahun 2016. Implementasi yang
diharapkan dari Kampung Iklim yaitu:
1) Pengelolaan sampah limbah padat dan cair.
2) Penggunaan energi baru terbarukan dan konservasi energi.
3) Budidaya pertanian rendah emisi gas rumah kaca.
4) Peningkatan tutupan vegetasi
5) Pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan.

Selain itu strategi yang dilakukan oleh pemerintah untuk mitigasi perubahan iklim di antaranya:
1) Memperkuat kapasistas pemerintah daerah dalam mendukung upaya daerah dalam
mendukung upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim
2) Menjalin kemitraan dengan kementrian/lembaga terkait pemerintah daerah dunia usaha dan
lembaga non-pemerintah.

Enokta Ds Page 24
3) Mendorong komitmen pengambil kebijakan di tingkat nasional dan daerah untuk mendukung
pelaksanaan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim serta kegiatan ekonomi masyarakat.
4) Meningkatkan pengembangan dan penerapan teknologi tepat guna yang mendukung upaya
adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di tingkat lokal serta kegiatan ekonomi masyarakat.

Sektor Kehutanan
Salah satu sektor yang mempunyai andil dalam meningkatnya emisi gas rumah kaca yaitu
sektor kehutanan. Hal tersebut diakibatkan dari kegiatan pengalihan fungsi lahan hutan
(deforestasi), yang disertai dengan perusakan hutan dengan skala yang luas. Salah satu cara yang
telah dilakukan untuk mengurangi jumlah emisi gas rumah kaca di Indonesia yaitu dengan
penanaman bibit pohon. Selain itu, pihak pemerintah turut serta membangun Hutan Rakyat, Hutan
Tanaman Industri, dan Hutan Kemasyarakatan. Selain itu, mengelola tata air dan pemeliharaan
jaringan reklamasi pada rawa.

Sektor Pertanian
Di bidang pertanian, salah satu penyebab yang turut serta menyumbang emisi gas rumah
kaca yaitu kegiatan pembakaran, kegiatan pemupukan, pelapukan, dan proses respirasi. Oleh
karena itu proyek mitigasi untuk sektor pertanian mempunyai fokus pada penerapan teknologi
budidaya tanaman, pemanfaatan pupuk organik, penerapan bioenergi dan kompos, serta
penggunaan teknologi biogas dan pakan untuk bisa membantu mengurangi emisi gas rumah kaca.

Sektor Limbah Rumah Tangga


Pengurangan emisi gas rumah kaca tak terhindar dari hal mendasar di kehidupan sehari-
hari. Contohnya sampah yang menumpuk baik yang jenisnya organik dan anorganik. Oleh karena
itu beberapa cara yang telah dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat di antaranya
meningkatkan pengelolaan limbah air di daerah perkotaan, menerapkan teknik 3R (Reduce,
Reuse, dan Recycle) dalam proses penanggulangan timbunan sampah, perbaikan dan rehabilitasi
di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), dan pemanfaatan daur ulang sampah menjadi bahan
produksi energi yang ramah lingkungan.

Sektor Energi dan Transportasi


Beberapa cara yang digunakan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca di sektor energi
dan transportasi yaitu dengan menggunakan bahan bakar yang lebih bersih atau fuelswitching.
Selain itu, turut serta mengoptimalisasikan energi terbarukan yang meliputi energi angin, energi
panas, dan energi bumi. Mengoptimalisasikan pengganti minyak bumi dan mengoptimalisasikan
energi nuklir. Selain itu, untuk transportasi massal diharapkan menggunakan yang rendah akan
emisi serta ramah lingkungan. Strategi yang dilakukan yaitu mengubah pola penggunaan
kendaraan pribadi ke pola transportasi rendah karbon.

Enokta Ds Page 25
Glosarium :

• Alam semesta : segala yang ada, termasuk benda dan energi, sepanjang waktu dan ruang.
Bumi, Matahari, dan seluruh tata surya hanyalah sebagian kecil dari alam semesta. Ukuran
alam semesta sulit dibayangkan.
• Antariksa : sebuah ruang hampa yang sangat luas, terdiri dari objek yang ada di kawasannya,
meliputi ruang, waktu, galaksi, bintang, nebula, planet, dan materi lain yang ada di dalamnya.
• Tata Surya: kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan
semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Sebuah galaksi tersusun atas gugus-gugus
bintang
• Tenaga Endogen: tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkan perubahan dalam
kulit bumi
• Tenaga eksogen: tenaga yang berasal dari luar bumi, sifat umumnya merombak bentuk
permukaan bumi hasil bentukan dari tenaga endogen.
• Upwelling : naiknya air dingin dari lapisan dalam ke permukaan laut, upwelling meningkatkan
jumlah plankton di laut, karenanya daerah upwelling merupakan daerah perikanan yang kaya
• Downwelling : turunnya air permukaan laut ke lapisan lebih dalam. Downwelling terjadi
karena adanya penumpukan massa di lapisan permukaan yang harus dialirkan ke lapisan dalam
• Iklim : rata-rata keadaan cuaca dalam jangka waktu yang cukup lama yang sifatnya tetap
• Cuaca : keadaan yang terjadi pada atmosfer, langit atau udara di bumi
• Mitigasi : serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan
fisik maupun penyadaran, dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana
• Bencana : peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan
dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam
maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis

Enokta Ds Page 26
Daftar Pustaka :
• https://id.wikipedia.org/wiki/Asteroid
• https://bobo.grid.id/read/082533544/penjelasan-lengkap-lapisan-inti-bumi-beserta-fungsinya-
untuk-kehidupan?page=all
• https://www.merdeka.com/jabar/jelaskan-pengertian-iklim-menurut-para-ahli-berikut-jenis-
jenisnya-kln.html?page=4
• https://www.bola.com/ragam/read/4457203/pengertian-cuaca-unsur-unsur-jenis-dan-
pengaruhnya-terhadap-kesehatan
• http://p2k.unhamzah.ac.id/id3/2-3073-2970/Hukum-Gravitasi-Universal-
Newton_100255_p2k-unhamzah.html
• https://indonesiabaik.id/infografis/mengenal-perubahan-iklim-faktor-dan-
dampaknya#:~:text=Iklim%20berubah%20secara%20terus%20menerus,dan%20penggunaan
%20bahan%20bakar%20fosil.
• https://id.wikipedia.org/wiki/Mitigasi_perubahan_iklim
• https://hot.liputan6.com/read/4525867/mitigasi-adalah-cara-menanggulangi-bencana-simak-
contohnya

Enokta Ds Page 27

Anda mungkin juga menyukai