Anda di halaman 1dari 67

TATA SURYA

Tujuan Pembelajaran :
Siswa dapat menganalisis sistem tata surya, rotasi dan
revolusi bumi, serta dampaknya bagi kehidupan di bumi.
Pemodelan Orbital Planet

https://www.youtube.com/watch?v=TXUcn0XT-U4
Diskusikan

1. Bagaimanakah efek pengubahan jarak


pins dan keliling lingkaran dari benang
terhadap pola garis yang terbentuk?
1. Efek pengubahan jarak pins dan keliling
lingkaran dari benang terhadap pola garis yang
terbentuk adalah : semakin besar keliling
lingkaran benang, semakin besar eksentrisnya.

“Mengakibatkan semakin besar diameter tali


(l), maka semakin elips orbit yang dibuat”
2. Pada percobaan berapakah diperoleh
eksentris terbesar?
2. Pada percobaan ke 4, dengan
Jarak pins (d ) = 8 cm
Keliling lingkaran (l) = 22 cm
3. Bagaimana cara menurunkan eksentris
dalam mengonstruksi pola garis dalam
percobaan tersebut?
3. Cara menurunkan eksentris dalam mengonstruksi pola garis
dalam percobaan tersebut :
Eksentris (e) sebanding dengan jarak kedua pines (d) dan
berbanding terbalik dengan panjang sumbu utama (l) .
Sehingga mengecilkan e = memperkecil d dan memperbesar l
Simpulkan

Kesimpulan apa yang dapat dibuat, apabila


pins pusat dianalogikan sebagai Matahari
dan pola garis yang terbentuk dianalogikan
sebagai orbital-orbital planet?
Kesimpulan, apabila pins pusat dianalogikan
sebagai Matahari dan pola garis yang
terbentuk dianalogikan sebagai orbital-
orbital planet.
Artinya Matahari menjadi pusat tata surya
dan planet-planet mengorbit pada Matahari.
A. Sistem Tata Surya
Tata surya adalah susunan benda-benda langit yang terdiri
atas Matahari sebagai pusat tata surya, planet-planet,
komet, meteoroid, dan asteoroid yang mengelilingi
Matahari.
1. HUKUM PEREDARAN
PLANET
 Teori Geosentris, menurut Ptolemy.
Semua benda langit bergerak mengelilingi
Bumi.
 Teori Heliosentris, menurut Nicolaus
Copernicus.
Semua benda langit bergerak mengelilingi
Matahari. Hal ini berarti Matahari yang menjadi
pusat tata surya.
Hukum Keppler
Hukum keppler merupakan hukum – hukum yang menjelaskan
tentang gerak planet.
Orbit Planet

Perihelium Aphelium
(Jarak (Jarak
terdekat terjauh
planet dari planet dari
matahari) matahari)

Garis edar planet (orbit ) adalah lintasan yang dilalui


planet saat mengitari matahari.

1. Hukum I Keppler
Orbit planet berbentuk elips dan matahari terletak
pada salah satu titik fokusnya.
Hukum II Keppler
• Garis yang menghubungkan planet ke matahari dalam
waktu yang sama, menempuh luasan yang sama.
• Jika waktu planet untuk
berevolusi dari AB, CD,
dan EF adalah sama,

maka luas AMB = luas


CMD = luas EMF,
sehingga kecepatan
revolusi planet dari
AB>CD>EF.

• Semakin dekat matahari revolusi planet semakin cepat.


• Semakin jauh dari matahari revolusi planet semakin lambat.
Hukum III Keppler
Kuadrat kala revolusi planet sebanding dengan pangkat
tiga jarak rata-rata planet ke matahari.

2 3
T d

1
2
1
3
d2
d1 T 2
d 2

T1 = Periode revolusi planet 1


T2 = Periode revolusi planet 2
d1 = jarak rata-rata planet 1 ke matahari
d2 = jarak rata-rata planet 2 ke matahari

Dengan menggunakan persamaan pada Hukum III Keppler,


maka dapat ditentukan jarak antara planet dengan Matahari.
2. Matahari
Matahari marupakan bintang karena dapat memancarkan cahayanya
sendiri. Massa Matahari dibentuk oleh 75% unsur hidrogen, 20% unsur
helium, dan 5 % unsur lainnya.

Energi Matahari
dipancarkan dalam
bentuk gelombang
elektromagnetik yang
disebut spektrum
Matahari, yaitu :
sinar gamma, sinar X,
sinar ultraviolet,
cahaya tampak,
sinar inframerah,
gelombang radar,
gelombang TV,
dan gelombang radio.
Lapisan Matahari
Terdiri atas : inti, fotosfer, kromosfer, dan korona

1. Inti Matahari
- Tempat terjadinya reaksi fusi sebagai sumber energi Matahari.
- Reaksi fusi atau termonuklir, yaitu penggabungan inti atom
hidrogen menjadi inti atom helium pada suhu yang sangat
tinggi (menurut Hans Bethe).
- Suhunya sekitar 150.000.000 oC.
2. Fotosfer
- Lapisan yang berwarna terang berwarna putih menyilaukan,
suhunya sekitar 6000 oC.
- Terdapat bintik Matahari dan granulasi.

Fenomena alam! fotosfer di sekeliling gerhana matahari sangat


membahayakan retina mata, jika dilihat dengan mata telanjang. (ilustrasi)
3. Kromosfer
- Lapisan yang menghasilkan cahaya merah terlihat seperti
gelang merah saat gerhana Matahari total.
- Terdapat prominensa
4. Korona
- Berwarna keabu-abuan terdiri atas gas yang terionisasi yang
terlihat jelas saat gerhana Matahari total.
Gangguan Matahari
 Gangguan pada Matahari terjadi karena Matahari memiliki
lapisan yang suhunya berbeda. Akibatnya terjadi gerak
partikel dan konveksi gas yang berbeda pula.
 Gangguan Matahari dapat mengakibatkan gangguan
komunikasi radio di Bumi.
1. Granulasi, disebut gumpalan-gumpalan pada fotosfer terjadi
karena adanya aliran gas panas dari inti menuju fotosfer zona
konveksi sehingga terlihat gelembung gas yang menyebabkan
permukaannya tidak mulus melainkan bergumpal-gumpal.
2. Bintik Matahari, disebut sun spot karena adanya gangguan
magnetik Matahari yang mengakibatkan aliran gas dari inti
Matahari terhalang.
3. Fakula, suatu gas yang lebih panas dibandingkan sekitarnya
merupakan titik-titik relatif terang(daerah terang) yang
disebabkan oleh medan magnet yang mempercepat energinya
naik ke permukaan.
4. Flare, disebut letupan gas pada permukaan Matahari yaitu
pancaran partikel berenergi tinggi disertai radiasi elektromgnetik.
Flare dapat menyebabkan gangguan sistem komunikasi radio
karena partikel-partikel gas bermuatan listrik.
5. Prominensa, disebut lidah api terjadi karena gas panas
terlepas dari permukaan Matahari menyerupai lidah api besar
yang berbentuk melengkung dari tepi kromosfer Matahari.
3. Planet
• Planet adalah benda langit yang tidak dapat memancarkan
cahaya sendiri.
Contoh : Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus,
Uranus, Neptunus

Neptunus Merkurius
Uranus Venus
Saturnus Bumi
Yupiter Mars

Komet
Asteroid
Pengelompokan Planet Planet inferior

a. Bumi sebagai pembatas,


Planet superior
planet dikelompokkan
menjadi dua: planet
inferior & planet superior.

• Planet inferior adalah


planet yang orbitnya
berada di dalam orbit
bumi. (Merkurius dan
Venus )

• Planet superior adalah


planet yang orbitnya berada
diluar orbit bumi (Mars,
Jupiter , Saturnus, Uranus
dan Neptunus)
Bumi
b. Asteroid sebagai Planet dalam
pembatas, planet
dikelompokkan menjadi
Planet luar
dua: planet dalam dan
planet luar

• Planet dalam planet


yang orbitnya di
dalam peredaran
Asteroid (Merkurius,
Venus, Bumi dan
Mars)

• Planet luar adalah


planet yang garis
edarnya berada diluar
garis edar Asteroid
(Jupiter, Saturnus,
Uranus dan
Neptunus) Asteroid
c. Berdasarkan ukuran dan Planet Terestrial
komposisi penyusunnya,
Planet dikelompokkan menjadi
planet Terrestrial dan Jovian
• Planet Terrestrial
yaitu planet yang
memiliki ukuran dan
komposisi yang hampir
sama dengan bumi,
memiliki permukaan
yang padat karena
tersusun atas
bebatuan. (Merkurius,
Venus, Bumi dan
Mars)
• Planet Jovian yaitu
planet yang memiliki
ukuran sangat besar dan
komposisi penyusunnya
hampir sama dengan
planet Jupiter, penyusun
planet ini merupakan
kumpulan gas. (Jupiter, Planet Jovian
Saturnus, Uranus dan
Neptunus)
Perbedaan Planet Dalam dan Planet Luar
Planet Dalam Planet Luar
1. Disebut planet terrestrial 1. Disebut planet Jovian
2. Planetnya dekat dengan 2. Planetnya jauh dengan
Matahari Matahari
3. Berukuran kecil 3. Berukuran besar
4. Memiliki sedikit satelit atau 4. Memiliki banyak satelit
tidak sama sekali 5. Terdiri atas bahan ringan,
5. Terdiri atas material tahan seperti gas hidrogen,
api, seperti silikat serta helium, metana, dan
logam saperti besi dan nikel ammonia.
6. Kala revolusinya kurang 6. Kala revolusinya lebih dari
dari atau sama dengan satu satu tahun
tahun
Asteroid, Komet, dan Meteoroid

https://www.youtube.com/watch?v=b95TqRztb5g
1. Asteroid
1

Asteroid atau Planetoid adalah potongan-potongan batu


mirip planet yang bergerak mengelilingi Matahari. Asteroid
memiliki lintasan yang berada di antara planet Mars dan
Yupiter.
2. Komet

Komet adalah benda langit yang bergerak mengelilingi Matahari


dengan orbit berbentuk lonjong. Komet disebut bintang berekor.
Komet terbentuk oleh debu dan gas yang membeku.
3. Meteoroid

Meteoroid adalah benda langit yang mengandung unsur besi


dan logam. Ketika meteroroid tertarik oleh gravitasi Bumi,
mateoroid akan memasuki atmosfer Bumi dan terbakar disebut
meteor. Jika sampai kepermukaan Bumi, meteor menyisakan
batuan yang disebut meteorit.
4. KONDISI BUMI
 Dulu orang beranggapan Bumi adalah pusat alam semesta.
Mereka meyakini bahwa Matahari bergerak mengelilingi Bumi.
 Keyakinan ini tertumbangkan pada tahun 1543 setelah
Nicholas Copernicus mempublikasikan bahwa Bulan bergerak
mengelilingi Bumi, sedangkan Bumi dan planet-planet lainnya
mengelilingi Matahari.

 Gagasan lainnya yang


tidak benar dengan
meyakini bahwa Bumi itu
datar.
 Oleh karena itu, mereka
takut berlayar cukup jauh
ke laut, mereka akan jatuh
dari ujung dunia.
1. Bentuk Bumi
 Bumi berbentuk bulat pepat pada kedua kutubnya dan
menggembung pada bagian khatulistiwa.
 Panjang diameter khatulistiwa 12.756 km, sedangkan diameter
kutubnya 12.712 km.

 Massa Bumi 6,6 x 1024 kg.


 Bentuk bulat pepat pada
bagian kutub Bumi
disebabkan oleh rotasi
Bumi.
 Bumi berotasi dari barat ke
timur. Sehingga kita dapat
melihat Matahari terbit dari
timur ke barat.
Bumi berbentuk bulat pepat
Bukti bahwa Bumi Berbentuk Bulat
 Pelayaran Ferdinand Magellan mengelilingi dunia
pada tahun 1522, waktu itu dia mengadakan
pelayaran dengan arah lurus, kemudian dia berhasil
kembali ke tempat awal dia berlayar.
 Sesaat setelah Matahari tenggelam di puncak
gunung, langit masih terlihat terang
 Pada kapal laut yang berlayar menuju ke tengah
lautan, badan kapal terlihat lenyap terlebih dahulu,
kemudian baru tiang layarnya.
 Hasil pemotretan Bumi dari pesawat Apollo 17 tahun
1972.
Video Rotasi Bumi dan Revolusi Bumi

https://www.youtube.com/watch?v=bsr8921INZ4
Rotasi Bumi
 Rotasi Bumi adalah perputaran Bumi pada porosnya.
 Kala rotasi Bumi, yaitu waktu yang dibutuhkan Bumi
berputar pada porosnya 23 jam 56 menit.
 Sumbu rotasi Bumi membentuk sudut 23,50 terhadap
sumbu revolusinya.
 Akibat rotasi Bumi :
 terjadinya siang dan malam
 gerak semu harian Matahari
 perbedaan waktu di Bumi yang garis bujurnya berbeda
 bentuk Bumi bulat pepat pada kedua kutubnya dan menggembung
pada bagian khatulistiwa
 pembelokan arah angin
 pembelokan arah arus laut (searah putaran jam pada Bumi bagian
selatan, sedangkan berlawanan arah putaran jarum jam pada
Bumi bagian utara)
Siang Malam

Matahari
Revolusi Bumi

 Revolusi Bumi adalah perputaran(peredaran) Bumi


mengelilingi Matahari.
 Kala revolusi Bumi, waktu yang diperlukan Bumi berputar
mengelilingi Matahari yaitu 325 ¼ hari atau 1 tahun.
 Bumi berevolusi dengan arah berlawanan dengan arah
putaran jam.
 Akibat revolusi Bumi :
 terjadinya gerak semu tahunan Matahari
 perbedaan lamanya siang dan malam
 pergantian musim
 rasi bintang terlihat berbeda setiap bulan

23 September

22 Desember 21 Juni

21 Maret
KU

KS
 Gerak semu tahunan Matahari :
 pada tanggal 21 Maret dan 23 September, waktu siang dan malam
sama panjang. Kutub utara dan kutub selatan masing-masing
mengalami siang dan malam selama enam bulan.
 Di kutub utara, Matahari terbit tanggal 21 Maret dan tenggelam
tanggal 23 September. Di kutub selatan, Matahari terbit tanggal 23
September dan tenggelam tanggal 21 Maret.
Pembagian Daerah Waktu di Bumi

 Bumi memiliki 24 daerah waktu standar.


 Bujur 0o (nol derajat) terletak di kota Greenwich
(Inggris)
 Setiap perubahan garis bujur 150 terjadi selisih waktu 1
jam.
 Jika bujur standar terletak di sebelah timur bujur 0o ,
waktunya di tambah dan jika terletak di sebelah barat
bujur 0o , waktunya di kurangi
 Indonesia terletak pada tiga daerah bujur standar,
 Waktu Indonesia Barat (WIB) bujur standar 105o
 Waktu Indonesia Tengah (WITA) bujur standar 1200
 Waktu Indonesia Timur (WIT) bujur standar 1350
 150 = 1 jam
 = 3600 s
 10 = 3600 /15
 = 240 s
 10 = 4 menit

Contoh :
Di Greenwich pukul 06.00, di Jakarta (1050BT) pukul
berapa?
Pembahasan :
Waktu Jakarta (1050BT) = waktu GMT + (105/15 x 1 jam)
= 06.00 + (7 x 1 jam)
= 06.00 + 7 jam
= 13.00
5. KONDISI BULAN
 Bulan adalah benda langit yang dekat denga Bumi, tidak
memancarkan cahaya sendiri melainkan memancarkan cahaya
Matahari.
 Bulan merupakan satelit Bumi.
 Massa Bulan 1/81 kali massa Bumi, sedangkan diameternya ¼
kali diameter Bumi.
1. Bentuk Bulan
 Bulan berbentuk mirip dengan planet.
 Keadaan di Bulan, merupakan dataran yang kering dan tandus,
banyak kawah, terdapat pegunungan dan dataran tinggi; tidak
memiliki atmosfer, tidak ada air dan kehidupan, tidak ada atmosfer
(sehingga sering terjadi perubahan suhu yang sangat drastis) ;
serta hampa udara.
Gerakan Bulan

 Bulan melakukan tiga gerakan sekaligus, yaitu:


1. Rotasi (berputar pada porosnya)
2. Revolusi (bergerak mengelilingi Bumi)
3. Bergerak bersama-sama dengan Bumi mengelilingi Matahari
a. Pasang Surut Air Laut

 Pasang adalah peristiwa naiknya permukaan air laut, sedangkan


surut adalah peristiwa turunnya permukaan air laut.
 Pasang surut air laut terjadi akibat pengaruh gravitasi Matahari dan
gravitasi Bulan.
 Pengaruh gaya gravitasi Bulan lebih besar dibandingkan gaya
gravitasi Matahari karena jarak Bulan ke Bumi lebih dekat
dibandingkan arak Matahari ke Bumi.
 Dalam satu bulan terdapat dua kali pasang surut yaitu pasang
purnama dan pasang perbani.
1). Pasang Purnama
 Pasang purnama dipengaruhi oleh gravitasi Bulan dan terjadi
ketika Bulan purnama.
 Pasang ini menjadi maksimum ketika terjadi gerhana Matahari. Hal
ini dipengaruhi oleh gravitasi Bulan dan Matahari yang bekerja
dalam arah yang sama dengan ditandai oleh kenaikan air laut yang
sangat tinggi
2). Pasang Perbani
 Pasang perbani terjadi saat gaya gravitasi Bulan dan Matahari
saling tegak lurus (membentuk sudut 900).
 Pasang ini terjadi ketika permukaan air laut turun serendah-
rendahnya, pada saat Bulan kuartir pertama dan kuartir ke tiga
b. Pembagian Bulan
 Ada dua pembagian bulan, yaitu bulan sideris dan
bulan sinodis.
1. Bulan Sideris
 Kala revolusi sideris (satu bulan sideris), sekitar 27,3
hari.
2. Kala Sinodis
 Kala revolusi sinodis (satu bulan sinodis), menurut
pengamatan di Bumi waktu Bulan melakukan satu
putaran penuh lebih panjang dari kala revolusi Sideris
yaitu 29,5 hari.
 Kala sinodis digunakan sebagai pedoman untuk
menentukan tahun Kamariah (penanggalan Islam).
 Jumlah hari dalam satu tahun adalah 29 1/2 hari x 12 =
354 hari.
 Tahun Kamariah tidak mengenal tahun kabisat
Pembagian waktu Tahun Masehi,
Tahun kabisat dan Tahun Kamariah

 Jumlah hari tahun Masehi 365 hari, sedangkan tahun


kabisat 366 hari dan tahun Kamariah 354 hari.
 Selisih tahun Masehi dan tahun kabisat terhadap tahun
kamariah yaitu antara 11-12 hari.
 Oleh sebab itu, hari besar Islam setiap tahun lebih
cepat dibandingkan tahun sebelumnya.
 Lebih cepat 11 hari pada tahun Masehi dan lebih cepat
12 hari pada tahun kabisat.
c. Fase-fase Bulan

https://www.youtube.com/watch?v=UvgkmKm2AyQ&t=6s
Fase-fase Bulan
TUGAS IPA KELAS 7 (SAR)
MATERI TATA SURYA
Soal terdapat pada buku Mandiri IPA Kelas 7, halaman 187-
194 pada nomor soal berikut ini :

1. Hal. 187 no 1 11. Hal. 190 no 34


2. Hal. 188 no 4 12. Hal. 191 no 46
3. Hal. 188 no 8 13. Hal. 192 no 48
4. Hal. 188 no 10 14. Hal. 192 no 54
5. Hal. 188 no 11 15. Hal. 193 no 58
6. Hal. 189 no 25 16. Hal. 194 no 65
7. Hal. 189 no 26 17. Hal. 194 no 67
8. Hal. 189 no 27 18. Hal. 194 no 68
9. Hal. 190 no 28 19. Hal. 194 no 69
10. Hal. 190 no 29 20. Hal. 194 no 70

(Catatan : jawabannya dituliskan di buku lalu difoto dan kirim ke schoology)


6. GERHANA
 Gerhana terjadi ketika posisi Bulan atau Bumi menghalangi
sinar Matahari, sehingga Bumi atau Bulan tidak mendapat sinar
Matahari.
 Ada dua jenis gerhana, yaitu Gerhana Matahari dan gerhana
Bulan.

Gambar 1. Gerhana Matahari Gambar 2. Gerhana Bulan


1. Gerhana Matahari
 Gerhana Matahari adalah peristiwa tertutupnya cahaya
Matahari oleh Bulan karena Bulan berada di antara Matahari
dan Bumi.
 Gerhana Matahari terjadi pada waktu Bulan baru.
 Akibat ukuran Bulan lebih kecil dibandingkan Bumi
atau Matahari, maka terjadi kemungkinan gerhana
yaitu :
 Gerhana Matahari total
 Gerhana Matahari cincin
 Gerhana Matahari sebagian
 Gerhana Matahari Hibrid
a. Gerhana Matahari Total
 Gerhana Matahari total, terjadi di Bumi pada daerah yang
berada di umbra (bayangan inti), sehingga cahaya Matahari
tidak tampak sama sekali.
 Gerhana Matahari total berlangsung sekitar 6 menit.

b. Gerhana Matahari Sebagian

 Gerhana Matahari sebagian, terjadi di Bumi pada daerah yang


berada di penumbra (bayangan kabur), sehingga cahaya
Matahari kelihatan sebagian.
Gerhana Matahari Total dan Gerhana
Matahari Sebagian
c. Gerhana Matahari Cincin
 Gerhana Matahari cincin, terjadi saat Bulan berada pada titik
terjauh (titik aphelium) yaitu pada daerah yang terkena lanjutan
umbra (antumbra), sehingga Matahari kelihatan seperti cincin.
d. Gerhana Matahari Hibrid
 Gerhana Matahari Hibrid atau hibrida, adalah peristiwa terjadinya
gerhana Matahari total dan gerhana Matahari cincin dalam waktu
bersamaan.
 Ada daerah yang mengalami gerhana Matahari total dan adapula
daerah yang mengalami gerhana Matahari cincin.
2. Gerhana Bulan
 Gerhana Bulan adalah peristiwa tertutupnya cahaya Bulan oleh
Bumi karena Bumi berada di antara Matahari dan Bulan.
 Gerhana Matahari terjadi pada pada saat Bulan purnama.
 Gerhana Bulan dapat berlangsung selama 6 jam dan untuk
gerhana Bulan total berlangsung sekitar 40 menit.

Anda mungkin juga menyukai