Anda di halaman 1dari 3

Prolog

Dengan akal dan budi, manusia memliki kewajiban untuk menjaga dan memnafaatkan
ciptaan-nya dengan bijaksana. Matahari, Bulan, planet-planet, dan seluruh benda langit lainnya dapat
di manfaatkan , baik sebagai sumber energi, sumber ilmu pengetahuan, maupun pedoman arah mata
angina. Tanpa adanya Matahari, Bumi akan sangat dingin bahkan beku, tumbuhan tidak dapat
melakukan fotosintesis, sehingga dapat dipastikan tidak akan ada kehidupan di Bumi.
Bintang-bintang di angkasa telah di manfaatkan sejak lama oleh para nenek moyang sebagai petunjuk
arah mata angina ketika malam tiba. Susunan gugus bintang yang dikenal dengan rasi bintang akan
selalu berada pada arah tetap sehingga pelaut sering memanfaatkan sebagai petunjuk arah sebelum
teknologi kompas ditemukan. Pada bab ini, Anda akan mempelajari lebih dalam mengenai hal-hal
tersebut, Khusunya Bumi dan benda-benda antariksa yang memengaruhi Kehidupan di Bumi.

A Sistem Tata Surya


g
Sistem tata surya merupakan gugusan benda-benda langit yang terdiri atas Matahari,
delapan planet, planet-planet kecil, asteroid, komet, dan benda-benda angkasa lainya yang
beredar mengelilingi Matahari sebagai pusat tata surya.

1, Matahari

Matahari merupakan pusat tata surya yang dapat memancarkan sinarnya sendiri.
Berdasarkan sifatnya, Matahari merupakan sebuah bintang. Jarak rata-rata Matahari ke Bumi
adalah 150 juta km yang selanjutnya dinyatakan sebagai 1 astronomi unit (au)

Sumber: https://www.harapanrakyat.com/2021/11/urutan-lapisan-matahari/

Gambar 4,1 Lapisan Matahari


a. Lapisan Matahari

Matahari terusun atas dari berbagai lapisan dengan suhu yang berbeda-beda. Lapisan
tersebu t terdiri atas sebagai berikut.

1) Korona, yaitu lapisan paling luar dari Matahari yang merupakan kumpulan gas tipis
dengan suhu ±1.000.000 K. Lapisan korona berbentuk mahkota yang akan tampak
jelas saat terjadi gerhana matahari total.
2) Kromosfer. Yaitu lapusan yang bertindak sebagai atmosfer Matahari. Lapisan ini
mempunyai ketebalan 16.000km dengan suhu 6.000 K sampai 20,000 K
3) Fotosfer, yaitu bagian permukaan Matahari yang mengeluarkan cahaya sehingga
mampu memancarkan cahaya ke segala penjuru dunia. Lapisan ini memiliki suhu
6.000 K sampai 16.000 K dengan tebal 500km. Zona aktivitas fotosfer, antara lain
sebagai berikut.
a) Zona radiasi merupakan bagian fotosfer yang menyelimuti inti. Zona radiasai
berperan sebagai pemancar energy yang terbentuk pada reaksi fusi dalam inti
Matahari. Energi Matahari dipancarkan ke segala arah melalui foton yang ada
pada zona tersebut. Volume zona radiasi mencapai 45% dari volume Matahari
b) Zona konveksi, yaitu daerah terjadinya energy Matahari ke lapisan kromosfer
melalui proses konveksi
4) Inti matahari (core), yaitu lapisan paling dalam yang merupakan pusat terjadinya
reaksi fusi antara atom dan hydrogen dan helium. Volume inti matahari, yaitu kisaran
25% dari seluruh Volumenya. Lapisan ini merupakan lapisan yang paling panas
dengan suhu mencapai 15 juta Kelvin.

b. Aktivitas matahari

Sepintas matahari merupakan bola panas yang sempurna. Akan tetapi, ketika
diselidiki lebih saksama terdapat bintik-bintik noda yang diakibatkan oleh aktivitas Matahari,
antara lain sebagai berikut

1) Granulasi, yaitu aktivitas Matahari yang menimbulkan granula. Granula yang


dimaksud adalah gumpalan-gumpalan pada fotosfer Matahari. Bagian ini merupakan
bintik-bintik panas akibat perbedaan suhu yang sangat drastic pada fotosfer. Suhu
pada gumpalan ini diperkirakan 100 kali lipat dari suhu permukaan lainya
2) Bintik Matahari (sunspot) atau nida Matahari, yaitu daerah gelap pada fotosfer yang
terbentuk karena suhu titik tersebut jauh lebih rendah dari suhu daerah sekitarnya.
Suhu bintik Matahari berkisar antara 4.000 K hingga 5.000 K. Ukuran diameter bintik
Matahari dapat bervariasi, yaitu bintik kecil berukuran kira-kira 3.000 km, sedangkan
bintik besar dapat mencapai 200.00 km hingga 300.00 km. Bintik Matahari kecil
dapat bertahan kurang dari satu jam. Adapun yang berukuran besar dapat bertahan
hingga 250 hari.
3) Lidah api (prominence), merupakan dampak gangguan yang terjadi pada kromosfer.
Semburan gas tersebut menyerupai lidah api besar berwana merah dengan variasi
bentuk yang dapat menyerupai pita, simpul, spiral, atau gunung
4) Suar Matahari (solar flare), yaitu peristiwa ledakan besar di atmosfer Matahari yang
merupakan pertanda kembali aktifnya Matahari. Pada umumnya, matahari memiliki
siklus 11 tahunan atau 24 tahunan. Peristiwa solar flare yang disertai dengan
pelepasan massa koronal dan medan electromagnet yag kuat dapat menggangu
perangkat komunikasi di Bumi, seperti satelit dan radio

2. Planet

Dalam system tata surya, Matahari adalah bintang. Planet yang mengorbit pada Matahari
dalam system tata surya adalah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus,
dan Neptunus. Tiap planet memiliki orbit jarak terhadap Matahari yang berbeda-beda. Setiap
planet memiliki ukuran bentuk, massa jenis, periode revolusi, dan periode rotasi yang
berbeda.

Sumber: https://ilmupengetahuanumum.com/urutan-planet-planet-dalam-sistem-tata-
surya/

Gambar 4,2

a. Merkurius
Merkurius merupakan planet terkecil dalam tata surya

Anda mungkin juga menyukai