MATAHARI
oleh :
Kelompok :
MEDAN 2020
MATAHARI
Matahari adalah bola raksasa yang terbentuk dari gas hidrogen dan helium. Matahari
termasuk bintang berwarna putih yang berperan sebagai pusat tata surya. Seluruh komponen
tata surya termasuk 8 planet dan satelit masing-masing, planet-planet kerdil, asteroid, komet,
dan debu angkasa berputar mengelilingi Matahari. Di samping sebagai pusat peredaran,
Matahari juga merupakan sumber energi untuk kehidupan yang berkelanjutan. Panas
Matahari menghangatkan bumi dan membentuk iklim, sedangkan cahayanya menerangi
Bumi serta dipakai oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis. Tanpa Matahari, tidak akan ada
kehidupan di Bumi karena banyak reaksi kimia yang tidak dapat berlangsung. Nicolaus
Copernicus adalah orang pertama yang mengemukakan teori bahwa Matahari adalah pusat
peredaran tata surya pada abad 16. Teori ini kemudian dibuktikan oleh Galileo Galilei dan
pengamat angkasa lainnya. Teori yang kemudian dikenal dengan nama heliosentrisme ini
mematahkan teori geosentrisme (bumi sebagai pusat tata surya) yang dikemukakan oleh
Ptolemeus dan telah bertahan sejak abad ke dua sebelum masehi. Konsep fusi nuklir yang
dikemukakan oleh Subrahmanyan Chandrasekhar dan Hans Bethe pada tahun 1930 akhirnya
dapat menjelaskan apa itu Matahari secara tepat Mine coins - make money.
Struktur Matahari
Matahari memiliki enam lapisan yang masing-masing memiliki karakteristik tertentu.
Keenam lapisan tersebut meliputi inti Matahari, zona radiatif, dan zona konvektif yang
membentuk lapisan dalam (interior); fotosfer; kromosfer; dan korona sebagai daerah terluar
dari Matahari.
Inti Matahari
Inti adalah area terdalam dari Matahari yang memiliki suhu sekitar 15 juta derajat Celcius
(27 juta derajat Fahrenheit). Berdasarkan perbandingan radius/diameter, bagian inti
berukuran seperempat jarak dari pusat ke permukaan dan 1/64 total volume Matahari.
Kepadatannya adalah sekitar 150 g/cm3. Suhu dan tekanan yang sedemikian tingginya
memungkinkan adanya pemecahan atom-atom menjadi elektron, proton, dan neutron.
Neutron yang tidak bermuatan akan meninggalkan inti menuju bagian Matahari yang lebih
luar. Sementara itu, energi panas di dalam inti menyebabkan pergerakan elektron dan proton
sangat cepat dan bertabrakan satu dengan yang lain menyebabkan reaksi fusi nuklir (sering
juga disebut termonuklir). Inti Matahari adalah tempat berlangsungnya reaksi fusi nuklir
helium menjadi hidrogen. Energi hasil reaksi termonuklir di inti berupa sinar gamma dan
neutrino memberi tenaga sangat besar sekaligus menghasilkan seluruh energi panas dan
cahaya yang diterima di Bumi. Energi tersebut dibawa keluar dari Matahari melalui radiasi.
Zona radiatif
Zona radiatif adalah daerah yang menyelubungi inti Matahari. Energi dari inti dalam bentuk
radiasi berkumpul di daerah ini sebelum diteruskan ke bagian Matahari yang lebih luar.
Kepadatan zona radiatif adalah sekitar 20 g/cm3 dengan suhu dari bagian dalam ke luar
antara 7 juta hingga 2 juta derajat Celcius. Suhu dan densitas zona radiatif masih cukup
tinggi, namun tidak memungkinkan terjadinya reaksi fusi nuklir.
Zona konvektif
Zona konvektif adalah lapisan di mana suhu mulai menurun. Suhu zona konvektif adalah
sekitar 2 juta derajat Celcius (3.5 juta derajat Fahrenheit). Setelah keluar dari zona radiatif,
atom-atom berenergi dari inti Matahari akan bergerak menuju lapisan lebih luar yang
memiliki suhu lebih rendah. Penurunan suhu tersebut menyebabkan terjadinya perlambatan
gerakan atom sehingga pergerakan secara radiasi menjadi kurang efisien lagi. Energi dari inti
Matahari membutuhkan waktu 170.000 tahun untuk mencapai zona konvektifSaat berada di
zona konvektif, pergerakan atom akan terjadi secara konveksi di area sepanjang beberapa
ratus kilometer yang tersusun atas sel-sel gas raksasa yang terus bersirkulasi. Atom-atom
bersuhu tinggi yang baru keluar dari zona radiatif akan bergerak dengan lambat mencapai
lapisan terluar zona konvektif yang lebih dingin menyebabakan atom-atom tersebut "jatuh"
kembali ke lapisan teratas zona radiatif yang panas yang kemudian kembali naik lagi.
Peristiwa ini terus berulang menyebabkan adanya pergerakan bolak-balik yang
menyebabakan transfer energi seperti yang terjadi saat memanaskan air dalam panic. Oleh
sebab itu, zona konvektif dikenal juga dengan nama zona pendidihan (the boiling zone).
Materi energi akan mencapai bagian atas zona konvektif dalam waktu beberapa minggu.
Fotosfer
Fotosfer atau permukaan Matahari meliputi wilayah setebal 500 kilometer dengan suhu
sekitar 5.500 derajat Celcius (10.000 derajat Fahrenheit). Sebagian besar radiasi Matahari
yang dilepaskan keluar berasal dari fotosfer. Energi tersebut diobservasi sebagai sinar
Matahari di Bumi, 8 menit setelah meninggalkan Matahari.
Kromosfer
Kromosfer adalah lapisan di atas fotosfer. Warna dari kromosfer biasanya tidak terlihat
karena tertutup cahaya yang begitu terang yang dihasilkan fotosfer. Namun saat terjadi
gerhana Matahari total, di mana bulan menutupi fotosfer, bagian kromosfer akan terlihat
sebagai bingkai berwarna merah di sekeliling Matahari. Warna merah tersebut disebabkan
oleh tingginya kandungan helium di sana.
Korona
Korona merupakan lapisan terluar dari Matahari. Lapisan ini berwarna putih, namun hanya
dapat dilihat saat terjadi gerhana karena cahaya yang dipancarkan tidak sekuat bagian
Matahari yang lebih dalam. Saat gerhana total terjadi, korona terlihat membentuk mahkota
cahaya berwarna putih di sekeliling Matahari.[4] Lapisan korona memiliki suhu yang lebih
tinggi dari bagian dalam Matahari dengan rata-rata 2 juta derajat Fahrenheit, namun di
beberapa bagian bisa mencapai suhu 5 juta derajat Fahrenheit.
Eksplorasi Matahari
Solar Maximum Mission, salah satu satelit yang diluncurkan Amerika Serikat untuk
mempelajari Matahari. Pesawat ulang-alik yang pertama kali berhasil masuk ke orbit
Matahari adalah Pioneer 4. Pioneer 4, yang diluncurkan tanggal 3 Maret 1959 oleh Amerika
Serikat, menjadi pionir dalam sejarah eksplorasi Matahari. Keberhasilan tersebut diikuti oleh
peluncuran Pioneer 5 - Pioneer 9 selama 1959-1968 yang memang bertujuan untuk
mempelajari tentang Matahari. Pada 26 Mei 1973, stasiun luar angkasa Amerikas Serikat
bernama Skylab diluncurkan dengan membawa 3 awak. Skylab membawa Apollo Telescope
Mount (ATM) yang digunakan untuk mengambil lebih dari 150.000 gambar Matahari.
Pesawat ulang-alik lainnya, Helios I berhasil mengorbit hingga mencapai jarak 47 juta km
dari Matahari (memasuki orbit Merkuri). Helios I terus berputar untuk memastikan seluruh
bagian pesawat mendapat jumlah panas yang sama dari Matahari. Helios I bertugas
mengumpulkan data-data mengenai Matahari. Pesawat ulang-alik hasil kerjasama Amerika
Serikat dan Jerman ini beroperasi sejak 10 Desember 1974 hingga akhir 1982. Helios II
diluncurkan pada 16 Januari 1976 dan berhasil mencapai jarak 43 juta km dari Matahari. Misi
Helios II selesai pada April 1976 namun dibiarkan tetap berada di orbit. Solar Maximum
Mission didesain untuk melakukan observasi aktivitas Matahari terutama bintik dan api
Matahari saat Matahari berada pada periode aktivitas maksimum. SMM diluncurkan oleh
Amerika Serikat pada 14 Februari 1980. Selama perjalanannya, SMM pernah mengalami
kerusakan namun berhasil diperbaiki oleh awak pesawat ulang alik Challenger. SMM terus
berada di orbit Bumi selama melakukan observasi. SMM mengumpulkan data hingga 24
November 1989 dan terbakar saat masuk kembali ke atmosfer Bumi pada 2 Desember 1989.
Pesawat ulang alik Ulysses adalah hasil proyek internasional untuk mempelajari kutub-kutub
Matahari, diluncurkan pada 6 Oktober 1990. Sedangkan Yohkoh adalah pesawat ulang alik
yang diluncurkan untuk mempelajari radiasi energi tinggi dari Matahari. Yohkoh merupakan
hasil kerjasama Jepang, Amerika Serikat, dan Inggris yang diluncurkan pada 31 Agustus
1991. Misi eksplorasi Matahari yang paling terkenal adalah Solar and Heliospheric
Observatory (SOHO) yang dikembangkan oleh Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA)
bekerja sama dengan Agensi Luar Angkasa Eropa (ESA) dan diluncurkan pada 12 Desember
1995. SOHO bertugas mengumpulkan data struktur internal, proses fisik yang terjadi, serta
pengambilan gambar dan diagnosis spektroskopis Matahari. SOHO ditempatkan pada jarak
1,5 juta km dari Bumi dan masih beroperasi hingga sekarang. Misi eksplorasi terbaru dari
NASA adalah pesawat ulang alik kembar bernama STEREO yang diluncurkan pada 26
Oktober 2006. STEREO bertugas untuk menganalisis dan mengambil gambar Matahari
dalam bentuk 3 dimensi. Solar Dynamics Observatory Mission adalah misi eksplorasi NASA
yang sedang dalam pengembangan dan telah dipublikasikan pada April 2008. Solar
Dynamics Observatory Mission diperkirakan akan mengorbit untuk mempelajari dinamika
Matahari yang meliputi aktivitas Matahari, evolusi atmosfer Matahari, dan pengaruh radiasi
Matahari terhadap planet-planet lain.
Matahari telah menjadi simbol penting di banyak kebudayaan sepanjang peradaban manusia.
Dalam mitologi dimiliki oleh berbagai bangsa di dunia, Matahari memiliki peranan yang
sangat penting di dalam kehidupan masyarakatnya. Matahari dikenal dengan nama yang
berbeda-beda pada tiap kebudayaan dan seringkali disembah sebagai dewa. Peran Matahari di
berbagai kebudayaan dan kepercayaan Ra (atau Re) adalah dipuja sebagai Dewa Matahari
sekaligus pencipta di kebudayaan Mesir Kuno. Pada hieroglif, Matahari digambarkan sebagai
sebuah cakram. Ra menyimbolkan mata langit sehingga sering digambarkan sebagai cakram
yang berada pada kepala burung falkon atau cakram bersayap. Dewa Ra dipercaya
mengendarai kereta perang melintasi langit di siang hari. Dewa Ra juga digambarkan sebagai
penjaga pharaoh atau Raja Mesir. Selain itu, Ra digambarkan sebagai dewa yang sudah tua
dan tinggal di langit untuk mengawasi dunia. Dalam mitologi India, Matahari disebut dengan
nama Surya. Selain sebagai Matahari itu sendiri, Surya juga dikenal sebagai dewa Matahari.
Kata surya berasal dari bahasa Sanskerta sur atau svar yang berakhir bersinar. Surya
digambarkan sebagai dewa yang memegang keseimbangan di muka Bumi. Penyembahan
Matahari telah dilakukan oleh penganut kepercayaan Hindu selama ribuan tahun. Kini
perayaan Matahari terbit masih dilangsungkan di pinggiran Sungai Gangga yang terletak di
kota tersuci di India, kota Benares. Surya Namaskar atau penghormatan kepada Matahari
adalah sebuah gerakan penting dalam yoga. Helios adalah dewa Matahari dalam mitologi
Yunani. Helios disebut juga sebagai Sol Invictus di kebudayaan Romawi. Selain itu, Helios
juga merupakan sisi lain dari Apollo. Dikisahkan Helios adalah dewa yang bermahkotakan
halo Matahari dan mengendarai kereta perang menuju ke angkasa. Helios adalah dewa yang
bertanggung jawab memberikan cahaya ke surga dan Bumi dengan cara menambat Matahari
di kereta yang dikendarainya. Bangsa Inca menyembah dewa Matahari yang bernama Inti,
sebagai dewa tertinggi. Dewa Inti dipercaya menganugerahkan peradaban Inca kepada
anaknya, Manco Capac, yang juga merupakan raja bangsa Inca yang pertama. Bangsa Inca
menyebut diri mereka sebagai anak-anak Matahari. Setiap tahun mereka memberikan
persembahan hasil panen dalam jumlah besar untuk upacara-upacara yang berhubungan
dengan penyembahan Matahari. Dewa Matahari yang disembah oleh bangsa Maya adalah
Kinich-ahau. Kinich-ahau adalah pemimpin bagian utara. Suku Aztec menyembah
Huitzilopochtli, yang merupakan dewa perang dan simbol Matahari. Setiap hari
Huitzilopochtli dikisahkan menggunakan sinar Matahari untuk mengusir kegelapan dari
langit, namun setiap malam dewa ini mati dan kegelapan datang kembali. Untuk memberi
kekuatan pada dewa mereka, bangsa Aztec mempersembahkan jantung manusia setiap hari.
Shintoisme merupakan agama yang berinti pada penyembahan Dewi Matahari yang bernama
Amaterasu masih terus bertahan di Jepang. Jepang memiliki julukan "Negara Matahari
Terbit". Intihuatana, bangunan yang berfungsi sebagai penanda waktu di masa peradaban
Inca. Bangunan dan benda yang berhubungan dengan Matahari Jam Matahari adalah
seperangkat alat yang dipakai sebagai penunjuk waktu berdasarkan bayangan gnomon
(batang atau lempengan penanda)yang berubah-ubah letaknya seiring dengan pergerakan
Bumi terhadap Matahari. Jam Matahari berkembang di antara kebudayaan kuno Babylonia,
Yunani, Mesir, Romawi, Cina, dan Jepang. Jam Matahari tertua yang pernah ditemukan oleh
Chaldean Berosis, yang hidup sekitar 340 SM. Beberapa artefak jam Matahari lain ditemukan
di Tivoli, Italia tahun 1746, di Castel Nuovo tahun 1751, di Rigano tahun 1751, dan di
Pompeii tahun 1762. Stonehenge yang terletak di Wiltshire, Inggris, memiliki pilar batu
terbesar yang disebut Heelstone menandai posisi terbitnya Matahari tanggal 21 Juni (posisi
Matahari tepat di utara Bumi). Observatorium kuno yang dibangun bagi Dewa Ra masih
dapat ditemui di Luxor, sebuah kota di dekat Sungai Nil di Mesir. Sedangkan El Karmak
adalah kuil yang juga dibangun untuk Dewa Ra dan terletak di timur laut Luxor. Ratusan
obelisk Mesir yang berfungsi sebagai jam Matahari pada masanya juga dapat ditemukan di
Luxor dan Heliopolis (kota Matahari). Salah satu bangunan terkenal yang didedikasikan
untuk Surya dibangun pada abad ke 13 bernama Surya Deula (Candi Matahari) yang terletak
Konarak, India. Pilar Intihuatana yang terletak di kawasan Machu Picchu adalah bangun yang
didirikan oleh bangsa Inca. Pada tengah hari setiap tanggal 21 Maret dan 21 September,
posisi Matahari akan berada hampir tepat di atas pilar sehingga tidak akan ada bayangan pilar
sama sekali. Pada saat inilah, masyarakat Inca akan mengadakan upacara di tempat tersebut
karena mereka percaya bahwa Matahari sedang diikat di langit. Intihuatana dipakai untuk
menentukan hari di mana terjadi equinox (lama siang hari sama dengan malam hari) dan
periode-periode astronomis lainnya. Bangsa Maya terkenal dengan kalender berisikan 365
hari dan 260 hari yang dibuat berdasarkan pengamatan astronomis, termasuk terhadap
Matahari. Kalendar 365 hari ini disebut Haab, sedangkan kalender 260 hari disebut Tzolkin.
Kalender Aztec dipahat di atas sebuah baru berbentuk lingkaran. Isinya adalah 365 siklus
kalender berdasarkan Matahari dan 260 siklus ritual. Kalender batu Aztec ini kini disimpan di
National Museum of Anthropology and History di Chapultepec Park, Mexico City. Matahari
juga telah menjadi obyek yang menarik bagi pelukis dan penulis terkenal dunia. Claude
Monet, Joan Miro, Caspar David Friedrich (judul lukisan: Woman in Morning Sun - Wanita
dalam Matahari Pagi , dan Vincent van Gogh (judul lukisan: Another Light, A Stronger Sun -
Cahaya Lain, Matahari yang Lebih Kuat) adalah beberapa pelukis yang pernah menjadikan
Matahari sebagai objek lukisannya. Sedangkan Ralph Waldo Emerson dan Friedrich
Nietzsche adalah penulis dan filsuf yang pernah membuat cerita, puisi, maupun kata-kata
mutiara dengan subjek Matahari.
http://kedungkucing.blogspot.com/2013/03/makalah-matahari.html