Anda di halaman 1dari 21

Mata Pelajaran : Geografi

Kelas : X SMA

Oleh :
Sugiyono, S.Si.
SMA 1 Talun Kab. Pekalongan

DAFTAR ISI

Kegiatan Belajar I
JAGAD RAYA
Teori Terbentuknya Tata Surya
Tata Surya
Klasifikasi Planet
Hukum Gerak Planet
Kedudukan Bumi dalam Tata Surya

Kegiatan Belajar II
SEJARAH PEMBENTUKAN MUKA BUMI
Teori Pembentukan Muka Bumi
Lapisan Muka Bumi
Setelah mempelajari kegiatan belajar 1 ini, Anda diharapkan dapat:
1. menjelaskan beberapa teori pembentukan tata surya
2. menyebutkan tata surya dan menjelaskan masing-masing planet
3. menjelaskan kedudukan bumi dalam tata surya

Modul 1 telah menjelaskan kepada kita tentang obyek ilmu geografi, berikut
ini merupakan modul yang menjelaskan kepada kita tentang posisi bumi,
sejarah perkembangan bumi dan pembentukan muka bumi sebagai obyek
utama geografi.

Tahukah Anda dimana bumi kita ini berada?, Ya, tepat sekali, bumi kita merupakan salah
satu planet yang ada di tata surya.Lalu apakah tata surya itu ?, tata surya dapat kita sebut
juga sebagai jagad raya. Jagad raya merupakan alam semesta yang sangat luas bahkan
sampai tidak terukur dimana didalamnya mencakup berjuta-juta benda angkasa. Benda-
benda angkasa tersebut diantaranya :

1. Matahari.
2. planet-planet (Mercurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus
dan Pluto)
3. Asteriod disebut juga planetoid
4. Komet (bintang berekor)
5. Meteor (bintang beralih)

A. Teori Terbentuknya Tata Surya


Terpikirkah oleh Anda, bagaimana benda-benda angkasa tersebut dapat terbentuk ?,
beberapa ahli menegemukakan teorinya dalam berbagai teori berikut ini :

1. Teori Nebula
Teori nebula dikemukakan oleh Immanuel Kant (1749-1827),menurut Kant bahwa
pembentukan jagat raya diawali oleh adanya gumpalan kabut yang berputar terus-
menerus sehingga pada bagian tengah kabut tersebut berubah menjadi gumpalan
gas yang kemudian menjadi matahari, sedangkan kabut yang berada di sekitarnya
menjadi plapnet-planet dan satelit.
2. Teori Planetasimal
Teori planetasimanl dikemukakan oleh Chamberlindan Moulton.Menurut
chamberlin dan Moulton bahwa matahari telah terbentuk sejak dahulu, ketika
matahari dan bintang berpapasan maka terjadi gaya grafitasi atau saling tarisk
menarik antara matahari dan bintang. Massa matahari sebagian tertarik ke arah
bintang dan ketika bintang bergerak menjauh maka sebagian massa matahari akan
berhamburan dan membentuk planet-planet.
3. Teori Awan Debu
Teori awan debu dikemukakan oleh Carl Van
Weizsaecker, teori ini menyebutkan bahwa tata surya
terbentuk dari gumpalan awan gas dan debu. Salah satu
gumpalan awan mengalami pemampatan sehingga
partikel-partikel debu yang berada disekitarnya tertarik
ke pusat awan dan membentuk gumpalan bola dan
berpilin sehingga memipih dan membentuk seperti
cakram dan menjadi matahari. Sedangkan bagain luar
dari cakram tersebut terus berputar dan menjadi planet
dan satelit.

Nah, memperhatikan teori-teori diatas, bagaimanakah menurut Anda?, lakukan diskusi


lebih lanjut dengan dipandu guru.

Benda-Benda Angkasa

Uraian diatas telah menjelaskan kepada kita bahwa jagad raya berisi berjuta-juta benda
angkasa, berjuta-juta benda angkasa tersebut membentuk keteraturan dan membentuk
suatu pola-pola tertentu. Perhatikan pengertian dari istilah-itilah berikut ini untuk
memahami tentang jagad raya lebih lanjut.

1. Tata Surya : Sekelompok benda angkasa yang stabil mengelilingi matahari


karena gaya tarik matahari sehingga membentuk satu kesatuan.
2. Bintang : Benda langit langit yang mengeluarkan cahaya.
3. Rasi bintang : Beberapa bintang yang berkelompok membentuk pola tertentu.
4. Satelit : Benda langit yang berukuran relatif lebih kecil mengelilingi
benda langit yang langit.
5. Galaksi : Bintang atau materi antarbintang yang jumlahnya mencapai
ribuan juta lebih.
6. Komet : Benda langit berukuran relatif kecil yang terdiri dari kepala
dan ekor dan bergerak mengitari matahari dalam orbit elips.
7. Asteroid : Planet berukuran kecil yang berjumlah ribuan dan mengorbit
diantara Mars dan Yupiter membentuk suatu sabuk atau sering
disebut juga sebagai “asteroid belt”.
8 Meteor : Benda angkasa yang bergerak memasuki atmosfer karena gaya
tarik bumi.
a b c
(a). Bintang,(b). Komet(c). Meteor

Menrut Edwin Hubble (1926), galaksi-galaksi di jagad raya dapat dikelompokkan


menjadi empat bentuk yaitu :

1. Bentuk Spiral
Galaksi yang berbentuk seperti huruf S dan terdiri dari tiga bagian yaitu titik pusat,
lingkaran bintang dan tumpukan bintang yang selalu berbputar mengelilimgi titik
pusat.
Sebagian besar (70%) dari galaksi yang adal di jagad raya berbentuk spiral.
2. Bentuk Ellips
Galaksi yang berbentuk seperti bola lonjong, galaksi yangberbentuk seperti ini
kurang lebih 17 %.
3. Bentuk Spiral Berbatang
Galaksi yangberbentuk seperti spiral tetapi tengahnya berbentuk seperti batang, dari
kedua ujung batang keluar lingkaran spiral.
4. Bentuk Tak Beraturan
Galaksi yang berbentuk tidak jelasbentuknya atau organisasinya, berjumlah sekitar
2-3 % dari total galaksi yang diketahui.
Diantara ribuan galaksi yang ada di jagad raya, maka kita perlu mengetahui lebih lanjut
terhadap Galaksi Bimasakti (Milky Way).Galaksi Bimasakti merupakan galaksi dimana
tata surya kita berada. Galaksi Bimasakti merupakan tatanan bintang yang berbentuk
piringan dan beranggotakan ± 100 miliar bintang. Namun, matahari sebagai pusat tata
surya kita tidak terletak di pusat galaksi. Matahari berjarak 30.000 tahun cahaya dari
pusat galaksi Bimasakti. Matahari dan bintang-bintang disekitarnya mengelilingi pusat
galaksi dengan kecepatan 262 km/jam dan memerlukan waktu 225 juta tahun cahay untuk
sekali berputar.

LATIHAN 1.1.
Para astronom menyatakan teori yang berbeda satu dengan yang lain, coba sebutkan
teori pembentukan tata surya selain yang telah disebutkan diatas dengan mendasarkan
pada referensi lain.
B. Tata Surya

Sebelum lebih lanjut kita membahas tetang planet-planet anggota tata surya, maka kita
harus memahami terlebih dahulu tentang “matahari”karena matahari merupakan pusat
dari tata surya kita.

1. Matahari

1. Diameter : ± 1,4 juta Km


2. Massa : 1,99 x 10 20 Kg (332.946 x mass
bumi)
3. Grafitasi : 28 x lebih kuat dari pada grafitasi
bumi
4. Suhu : 14.000.000 º C (bagian inti)
± 6.000 º C (bagian permukaan).

Matahari merupakan salah satu bintang di jagad raya, sebagai pusat dari tata surya
matahari memiliki ukuran gais tengah 100 kali lebih besar dari bumi, dan 332.946 kali
massa bumi. Jika matahari diibaratkan sebagai wadah kosong, maka matahari mampu
menampung lebih dari 1 juta bumi.
Matahari merupakan gas yang terdiri dari hidrogen dan helium yang terdiri dari 3
bagian,yaitu :
1. Bagian Inti
Bagian inti matahari terbagi menjadi 3 bagian yaitu :
a. Zona inti
Diameter zona inti ± 500.000 km, suhu ± 14 juta º C. Pada zona ini terjadi reaksi
fusi antara atom-atom Hidrogen menjadi Helium sehingga menghasilkan radiasi
dan konveksi panas/cahaya.
b. Zona Radioaktif
Suhu pada zona ini berkisar antara 2,5 juta º C, proses yang terjadi adalah aliran
energi berupa pancaran (radiasi).

c. Zona Konveksi
Suhu pada zona ini berkisar antara 1,1 juta º C. Pada daerah konveksi terdapat
gas-gas yang tidak tembus cahaya (transparan) sehingga energi matahari tidak
bisa dilewatkan secara radiasi (pancaran) tetapi yang terjadi adalah energi inti
matahari terperangkap dan terjadi pengadukan hebat (konveksi / turbulensi).

a b c
(a) Bagian Inti Matahari,(b) Prominance, (c) Korona

2. Bagian Permukaan Matahari


Tebal : 320 km
Suhu : ± 8.000 º C km
Karakteristik bagian permukaan matahari antara lain :

a. Bagian permukaan matahari tampak seperti bola putih yang berpijar disebut juga
fotosfer atau cakram matahari.
b. Bagian permukaan matahar terdapat sunspot atau noda-noda hitam yang
bersuhu ± 4.000 º C. Sunspot terdiri dari dua daerah yaitu (1) daerah bayang-
bayang yang gelap disebut dengan umbra, (2) daerah hampir bayang-bayang dan
berwarna lebih terang disbut dengan penumbra.
c. Sunspot merupakan medan magnet yang sangat kuat, satu pasang terdiri dari
dari satu noda positif (U) dan negatif (S). Gaya magnet ini menyebabkan aliran
konveksi terhalang sehingga suhu sunspot lebih rendah dibanding dengan daerah
sekitarnya dan berwarna gelap.
d. Sunspot merupakan pusat keaktifan matahari, pada sunspot terdapat kolom gas
yang menjulang dan melengkung disebut dengan prominance, serta letupan
cahaya yang menyemburkan aliran partikel-partikel bermuatan listrik daro
fotosfer yang disebut dengan flare.
e. Terdapat obor kecil atau disebut fakula.
f. Terdapat granulasi fotosfer yang disebut juga sebagai granula merupakan
semburan api yang menggumpal pada lapisan fotosfer kadang-kadang besar dan
dahsyat.
3. Bagian Atmosfer Matahari
Atmosfer matahari merupakan lapisan matahari paling luar, atmosfer matahari terdiri
dari dua lapisan yaitu :
a. Lapisan luar/mahkota (korona)
Korona tersebar meluas ke angkasa dalam bentuk angin matahari (solar wind)
dan mencapai orbit bumi.
b. Lapisan dalam/bawah (kromosfer).

2. Planet-Planet Tata Surya

Setelah Anda memahami tentang matahari sebagai pusat tata surya, perhatikan uraian
tentang karakteristik dari anggota-anggota tata surya berikut ini :

1. Merkurius : Merupakan planet terkecil dalam tata surya dan


mempunyai jarak paling dekat dengan matahari sehingga
waktu yang diperlukan untuk mengelilingi matahari lebih
cepat dibanding denganplanet lain.
Merkurius mengililingi matahari satu putaran selama 88
hari bumi dan masa rotasinya adalah 58,6 hari bumi.
Merkurius tidak mempunyai atmosfer, pada siang hari suhu
sangat tinggi yaitu 430 º C dan pada malam hari suhu
sangat rendah yaitu -180 º C.
2. Venus : Venus merupakan planet kedua yang terdekat dengan
matahari, venus sering disebut juga sebagai “bintang
timur” karena venus bersinar paling terang diantara planet-
planet tata surya yang lain. Venus muncul pada saat fajar
(3jam sebelum matahri muncul) dab 3 jam sebelum
matahari tenggelam. Saat pagi hari Venus dijuluki sebagai
“bintang fajar”/ phosporus, dan saat senja Venus dijuluki
sebagai “bintang senja” / hesperus.
Venus diselubungi atmosfer yang tebal yang terdiri dari
CO2, sedikit N, H dan uap air, dan tidak terdapat air.
Venus mengelilingi matahari satu putaran selama 224,7
hari bumi dan massa rotasi 243,2 hari bumi.
3. Bumi : Bumi merupakan satu-satunya planet yang dapat dihuni
oleh berbagai mahluk hidup. Permukaan bumi terdiri dari
daratan dan lautan, bumi diselubungi atmosfer dengan
ketebalan mencapai 120 km yang terdiri dari uap air dan
gas. Revolusi bumi mengelilingi matahari adalah 365,25
hari dan masa rotasi selama 23 jam 56 menit. Bumi
memiliki satu satelit yaitu bulan.

4. Mars : Mars dikenal juga sebagai planet merah, karena sebagian


besar berupa padang pasir yang berwarna merah.
Sepertiga permukaanya terdiri atas daerah-daerah curam
yang diebut sebagai lautan walaupun tidak berair.
Mars hanya mempunyai sedikit air,sedangkan atmosfernya
terdiri dari CO2, sedikit uap air, N, dan Argon.
Mars mengelilingi matahari dalam satu putaran
memerlukan 687 hari bumi dan masa rotasi 24 jam 37
menit. Mars mempunyai dua satelit yaitu Phobos dan
Demos.
5. Yupiter : Yupiter merupakan planet kelima yang dekat dengan
matahari. Ukuran Yupiter merupakan planet terbesar dalam
tata surya. Massa Yupiter 318 massa bumi.
Bagian permukaan Yupiter terdapat noda yang sering
disebut sebagai Bintik Merah Besar (Great Red Spot )
merupakan sabuk awan besar berbentuk lonjong yang
selalu menyelimuti bagian permukaan. Noda Great Red
Spot terjadi diperkirakan akibat adanya gangguan atmosfer
Yupiter.
Permukaan Yupiter tersusun atas Hodrogen dan Helium
dalam bentuk cair atau gas sehingga Yupiter tampak
seperti bola gas raksasa. Oleh karena itu, planet ini
memantulkan lebih dari 70 % cahaya matahri yang
diterimanya.
Yupiter memerlukan waktu 11, 86 tahun bumi, sedangkan
massa rotasinya adalah 9 jam 55 menit. Yupiter
mempunyai 16 satelit, yaitu : Metis, Andraster, Almathea,
Thebe, Io, Europa, Ganymede, Calisto, Leda, Himalia,
Lysithea, Elara, Ananke, Carme, Pasiphea dan Sinopea.
6. Saturnus : Saturnus merupakan planet tebesar kedua setelah Yupiter.
Saturnus dicirikan oleh adanya 3 cincin yang
mengelilinginya, cincin tersebut miring dengan sudut
kemiringan seperti khaltulistiwa. Pada saat beredar
mengelilingi matahri, cincin-cincinya juga miring tetapi
selalu segaris dengan khatulistiwa. Saturnus terselubungi
oelh atmosfer yang sangat pekat yang terdiri dari Hidrogen
dan sedikit Metana dan kristal amoniak beku.
Saturnus memerlukan waktu 29,5 tahun bumi dan masa
rotasi 10 jam 40 menit. Saturnus mempunyai 17 satelit
yaitu : Titan, Rhea, Lapetus, Diane, Tethys, Mimas,
Encaledus, Hyperion, Poebe, Janus, Epimetheus, Atlas,
Prometheus, Pandora, Telestro, Caypso dan Helena.
7. Uranus : Uranus merupakan planet ketujuh dari matahari dengan ciri
yang menonjol adalah warnanya yang hijau dan
mempunyai poros kemiringan 98º terhadap tegak lurus.
Uranus memerlukan waktu 84 tahun bumi dan masa rotasi
17 jam 14 menit.
Saturnus mempunyai 15 satelit yaitu : Ariel, Umbriel,
Titania, Oberon, Miranda, Cordelia, Ophelia, Bianca,
Cressida, Desdemona, Juliet, Portia, Rolsalind, Belinda
dan Puck.

8. Neptunus : Neptunus merupakan planet kedelapan dari matahari.


Planet ini mempunyai cahaya yang sangat lemah, dan
atmosfernya tersusun dari Hidrogen dan Helium berwarna
biru menyolok serta awan tebal dari gas metana.
Neptunus mempunyai masa revolusi 164,79 tahun bumi
dan masa rotasi selama 16 jam 7 menit. Neptunus
mempunyai 8 satelit yaitu : Triton, Nereid, Proteus,
Larissa, Despoina, Galatea, Thalassa dan Naiad.

Jika dahulu Anda mengenal jumlah planet tata surya ada 9, maka saat ini telah ditentukan
bahwa jumlah planet tata surya tinggallah 8 planet. Planet yang tereliminasi yaitu planet
Pluto, mengapa Pluto saat ini tidak masuk dalam tata surya kita ?

Tanggal 14-25 Agustus 2006, sekitar 2500 astronom dari 75 negara yang tergabung dalam
IAU (International Astronomical Union) mengadakan pertemuan di Praha, Ceko. Pertemuan
tersebut menghasilkan kesepakatan bahwa :
Pada awalnya Pluto merupakan salah satu planet terluar (Jupiter, Saturnus, Uranus,
neptunus) yang bercirikan susunannya yang berupa gas, namun Pluto tersusun atas batuan
dan gas.
Orbit Pluto sangat lonjong jika dibanding dengan orbit planet lain. Jika dibanding dengan
bidang eliptika, kemiringan Pluto sekitar 17º yang mirip dengan orbit komet. Sementara itu,
kemiringan planet terhadap bidang eliptika hanya 0,8 º -7 º.
Ukuran Charon sebagai satelit Pluto berukuran setengah kali planet Pluto, sehingga
sebagian astronom menyebutnya sebagai bintang kembar.
Pluto ternyata bukanlah planet terjauh, namun merupakan asteroid no 134340.

LATIHAN 1.2.
Berdasar uraikan diatas serta dilengkapi dari berbagai sumber, Isilah tabel berikut
ini,maka Anda akan menghasilkan informasi tetang planet-planet tata surya secara
lengkap dan jelas.
C. Klasifikasi Planet

Planet dalam tata surya diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok, yaitu :

1. Berdasar kedudukan terhadap Bumi, dibagi menjadi dua yaitu


a. Planet Inferior planet-planet yang terletak antara matahari dan orbit bumi.
Planet inferior adalah Merkurius dan Venus.
b. Planet Superior planet-planet yang terletak di luar orbit bumi. Planet superior
adalah Mars, Yupiter, Saturnur, Uranus dan Neptunus.
2. Berdasar kedudukan terhadap Asteroid, dibagi menjadi dua yaitu :
a. Planet dalam planet dalam disebut juga inner planets yaitu planet-planet
yang terletak antara matahari dan asteorid,. Planet dalam
adalah Merkurius, Venus, Bumi dan Mars.
b. Planet luar planet luar disebut juga outer planets yaitu planet-planet yang
terletak diluar sabuk asteroid. Planet-planet luar adalah
Yupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus.
3. Berdasar ukurannya, terbagi menjadi dua yaitu :
a. Planet terestrial Planet yang bersifat kebumian. Planet teristrial mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut :
a. Massanya kecil dengan kerapatan massa besar.
b. Ukurannya kecil dan mampat
c. Permukaan planet terdiri dari batuan yang keras, terdapat
kawah, lembah dan gunung.
d. Jumlah atom hidrogen dan helium sedikit.
b. Planet Jovian Planet yang berukuran besar / raksasa.Planet-planet Jovian
bercirikan :
a.Massa besar namun kerapatan massanya kecil.
b. Diselimuti atmosfer yang tebal dengan Hidrogen dan
Helium merupakan unsur yang terbesar.

LATIHAN 1.2.

Perhatikan sistem tata surya


disamping !
Tunjukkan dimanakah “asteroid
belt” berada ?
Sebutkan planet-planet yang
termasuk :
inner planet
outer planet
teristrial planet
jovian planet
D. Hukum Gerak Planet

1. Hukum Keppler

Hukum gerakan planet dikemukakan oleh seorang ahli astronomi dan matematika
berkebangsaan Jerman yaitu Johannes Kepler. Selanjutnya hukum gerak planet ini
dikenal dengan “hukum kepler” yang berbunyi :

Aphelium Perihelium

Hukum Kepler I : “lintasan planet berbentuk elips dengan matahari berada di salah
satu titik apinya”.
Jarak planet terdekat dengan matahari disebut perihelion dan
jarak terjauh dengan matahari disebut aphelion.
Hukum Keppler II : “garis hubung planet-matahari akan menyapu daerah yang sama
luasnya dalam selang waktu yang sama”
Hukum Keppler III : “jarak rata-rata planet ke matahari pangkat tiga dibagi periode
sideris kuadrat merupakan bilangan konstan” atau” pangkat dua
kala revolusi planet sebanding dengan pangkat tiga jarak planet
ke matahari”

2. Hukum Grafitasi

Hukum grafitasi dikemukakan oleh Isaac Newton, berbunyi “setiap partikel di alam
semesta selalu menarik partikel yang lain dengan gaya yang besarnya berbanding lurus
dengan massa partikel itu dan berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya”.Berdasarkan
tiga hukum Keppler, Newton dapat merumuskan tetapan grafitasi umum yaitu 6,673 x 10
-11
Nm2/kg2. Dengan menggunakan tetapan tersebut dapat ditentukan besarnya gaya tarik
menarik antara dua benda. Planet-planet akan tetap pada lintasan orbitnya jika gaya tarik
menarik antara planet dan matahari sama dengan gaya sentripetalnya.

Adanya gaya grafitasi menyebabkan planet-planet mampu menarik dan mengikat gas
menjadi atmosfer. Besarnya kekuatan planet mengikat gas ini ditentukan oleh laju rata-
rata molekul gas dan laju lepas planet (sentrifugal).

E. Kedudukan Bumi dalam Tata Surya

Kedudukan bumi dalam tata surya mempengaruhi terhadap kemampuannya sebagai


tempat tinggal mahluk hidup. Seperti planet-planet yang lain, bumi selalu bergerak
mengitari matahasi dalam lintasannya yang elips. Adapun gerakan bumi dapat dibedakan
menjadi 3 yaitu :

1 Rotasi
.
Rotasi merupakan gerakan berputar bumi terhadap prosnya. Bumi berputar dari barat
ke timur dalam waktu 23 jam 56 menit 4 detik (dalam 1 hari). Sekali berotasi bumi
menempuh 360 º bujur selama 24 jam, sehingga 1 º ditempuh selama 4 menit.
Rotasi bumi mengakibatkan hal-hal berikut ini :
a. Adanya gerak semu harian matahari
Setiap hari seolah-olah matahari bergerak dari timur ke barat, hal ini sebenarnya
bumi yang bergerak seangkan matahari tetap diam.
b. Adanya perbedaan waktu dari tempat-tempat yang berbeda derajat bujurnya
c. Pergantian siang dan malam hari.
Daerah yang terkena sinar matahari menjadi terang (siang) dan daerah yang
tidak terkena matahari akan gelap (malam)
d. Pembelokan arah angin
Akibat rotasi bumi, aliran udara dari kutub ke katulistiwa mengalami
pembelokan arah. Hal ini sesuai dengan hukum Boys Ballot yang berbunyi “
udara mengalir dari daerah tekanan maksimum ke daerah yang bertekanan
minimu. Arah angin akan membelok ke kanan di belahan bumi utara dan
membelok ke kiri di belahan bumi selatan.
2 Revolusi
. Perode revolusi bumi adalah 365,25 hari atau satu tahun surya. Pada saat berevolusi
bumi tidak tegak lurus terhadap bidang eliptika namun miring dengan arah yang
sama membentuk sudut 66 ½º.
Revolusi menyebabkan hal-hal berikut ini :
a. Terjadi pergantian musim
b. Terjadi perubahan lamanya siang dan malam
c. Terjadi gerak semu matahari
d. Terlihat rasi bintang yang berbeda setiap bulannya.
3 Bulan sebagai satelit bumi
.
Bulan merupkan satelit bumi yang beredar mengelilingi bumi bersama-sama dengan
bumi mengitari matahari. Bulansebenarnya tidak mempunyai cahaya namun hanya
memantulkan sinar matahari.Bulan mengelilingi bumi 27,3 hari dengan orbit
yangberbentuk elips. Saat mengelilingi bumi, lintasan terjauh bumi disebut dengan
apogea, sedangkan lintasan terdekat disebut dengan perigea.
Pengaruh Bulan terhadap Bumi antara lain :
a. Gerhana Bulan
Gerhana bulan adalah peritiwa terhalangnya sinar matahari yang menuju bulan
oleh bumi. Peritistiwa ini terjadi apabila bulan memasuki daerha bayang-bayang
bumi. Posisi matahari, bumi dan bulan berada dalam satu garis.

b. Gerhana matahari
Gerhana matahari adalah peristiwa terhalangnya sinar matahari yang menuju
bulan oleh bulan. Peristiwa ini terjadi ketika matahari, bulan dan bumi berada
pada satu garis lurus sehingga bulan menutupi sinar matahari. Gerhana matahari
terjadi pada siang hari dan pada fase bulan baru. Pada saat terjadi gerhana,
permukaan bumi yang berada dalam daerah penumbra akan mengalami gerhana
matahari sebagian, sedangkan daerah umbra akan mengalami gerhana matahari
total.

c. Pasang surut air laut


Pasang surut air laut disebabkan oleh adanya gaya grafitasi bulan dan matahari.
Namun grafitasi bulan mempunyai pengaruh yang lebih besar dibandingkan
gaya grafitasi matahari karena posisi bulan yang lebih dekat dengan bumi.
Pasang surut air laut dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
 Pasang purnama
Pasang purnama adalah pasang air laut tertinggi yang terjadi ketika
matahari, bumi dan bulan terletak pada satu garis lurus dan terjadi pada saat
bulan purnama.
 Pasang perbani
Pasang perbani adalah pasang air laut terendah yaitu pada saat matahari,
bumi dan bulan membentuk sudut 90 º atau menghasilkan gaya tarik yang
saling tegak lurus.
LATIHAN 1.3.
Jelaskan fenomena-fenomena alam yang terjadi di Indonesia berkaitan dengan
kedudukan bumi di dalam tata surya. Lakukan diskusi dengan tema kelompok Anda,
kemudian presentasikan di depan kelas dengan dipandu bp/ibu guru.

KEGIATAN 1
Jawablah soal-soal berikut ini dengan jelas dan tepat!
Sebutkan dan jelaskan bagian-bagian matahari
Sebutkan ciri-ciri planet tersitrial !
Mengapa pluto saat ini tidak lagi diakui sebagai planet dalam tata surya ?
Jelaskan teori yang dikemukakan Keppler tentang pergerakan planet
Setelah berhasil menjawab soal-soal tes mandiri kegiatan 1, Anda dapat mencocokkan
jawaban Anda dengan kunci jawaban di akhir modul ini, hasilnya dapat digunakan
untuk mengukur tingkat pemahaman Anda terhadap materi kegiatan ini. Apabila Anda
telah menjawab dengan benar semua latihan dan tes mandiri pada kegiatan 1 ini, berarti
Anda dapat melanjutkan mempelajari materi kegiatan 2.
Setelah mempelajari kegiatan belajar 1 ini, Anda diharapkan dapat:
1. menjelaskan beberapa teori pembentukan muka bumi.
2. menyebutkandan menjelaskan tentang lapisan permukaan bumi

Setelah kita memahami tentang tata surya dan kedudukan bumi di sistem tata
surya, maka kini saatnya kita memahami tentang perkembangan bumi. Bumi
sebagai planet tempat hidup mahluk hidup telah terbentuk dan mengalami
perkembangan dalam waktu yang sangat panjang, dimana banyak tenaga dan
proses yang terjadi. Mari kita pelajari lebih lanjut dalam modul berikut ini.
A. Teori Pembentukan Muka Bumi

1 Teori Kontraksi
.
Teori kontraksi dikemukakan oleh James Dana (1847) dan Elie de Baumant (1852),
teori ini menyatakan bahwa kerak bumi mengalami pengerutan karena terjadinya
pendinginan di bagian dalam bumi akibat konduksi panas. Pengerutan menyebabkan
permukaan bumi tidak rata.
Teori ini banyak mendapat kritikan dari beberapa ahli lain dimana mereka
berpendapat bahwa bumi tidak akan mengalami penurunan suhu yang sangat drastis
sehingga menyebabkan terbentuknya pegunungan dan lembah-lembah. Di dalam
bumi terdapat banyak unsur radioaktif yang selalu memancarkan panasnya sehingga
ada tambahan panas bumi.Selain itu, reaksi-reaksi kimia antar mineral di dalam bumi
dan pergeseran kerak bumi akan menimbulkan panas.
2 Teori Laurasia-Gondwana
. Teori Laurasia-Gondwana dikemukakan oleh
Eduard Zuess dan Frank Taylor, teori ini
menyatakan bahwa pada mula terdapat dua
benua di kedua kutub bumi yaitu benua
Laurasia dan Gondwana (Amerika Selatan,
Afrika, dan Australia). Kedua benua tersebut
kemudian bergerak secara perlahan menuju
ekuator dan mengalami perpecahan seperti
yang terbentuk saat ini.

3 Teori Apungan Benua (Continental Drift Theory)


. Teori Apungan Benua dikemukakan oleh Alfred Wagner tahun 1912 dalam bukunya
Origin of the Continental’s and Ocean’s. Wagner mengemukakan bahwa
pembentukan muka bumi disebabkan adanya pergeseran benua. Menurut Wagner, di
permukaan bumi pada awalnya hanya terdiri satu benua (Pangea) dan datu samudera
(Panthalassa). Benua tersebut kemudian bergeser secara perlahan ke arah ekuator
dan barat hingga mencapai posisi seperti saat ini.
Gerakan benua disebabkan oleh adanya rotasi bumi yang menghasilkan gaya
sentrifugal sehingga gerakan cenderung kearah ekuator, sedangkan adanya gaya tarik
menarik antara bumi dan bulan menghasilkan gerak ke arah barat.
Teori apungan benua diperkuat dengan adanya kesamaan garis pantai antara Amerika
Selatan dengan Afrika, serta kesamaan perlapisan batuan dan fosil-fosil pada lapisan
di kedua daerah tersebut.

4 Teori Konveksi
. Teori konveksi menjelaskan bahwa terjadi aliran konveksi ke arah vertikal di dalam
lapisan astenosfer yang agak kental. Aliran tersebut berpengaruh sampai ke kerak
bumi yang ada diatasnya. Aliran konveksi yang merambat ke dalam kerak bumi
menyebabkan batuan kerak bumi menjadi lunak, sehingga gerak aliran dari dalam
mengakibatkan permukaan bumitidak rata.
Harry H. Hess (1962) dalam bukunya History of the Ocean Basin, mengemukakan
bahwa aliran konveksi yang sampai ke permukaan bumi membentuk punggung
tengah laut (mid ocean ridge). Pada puncak punggung lava terus mengalir dan
menyebar di kedua sisi dan membeku membentuk kerak bumi.
5 Teori Lempeng Tektonik
. Teori lempeng tektonik dikemukakan oleh McKenzie dan Robert Parker, teori
lempeng tektonik ini merupakan teori penyempurnaan dari teori-teori yang terdahulu.
Pergeseran benua, pergeseran dasar laut dan teori konveksi sebagai satu kesatuan
konsep.
Kerak bumi dan litosfer mengapung di atas astenosfer dianggap sebagai satu lempeng
yang saling berhubungan. Aliran konveksi yang keluar melalui punggung laut
menyebar ke kedua sisi dan dibagian lain akan masuk kembali ke lapisan dalam dan
bercampur kembali dengan materi di lapisan itu. Daerah tempat masuknya materi
tersebut disebut dengan patahan (transform fault) yang ditandai dengan palung laut
dan pulai vulkanis.
Pada daerah transform fault merupakan daerah aktif karena pergeseran kerak bumi
bergerak secara terus menerus, daerah ini merupakan juga daerah aktif gempa bumi.
Akibat adanya pergerakan lempeng yang tersu menerus maka kerak bumi menjadi
terpecah-pecah dan karena lempeng berada diatas lapisan yang panas, cair dan plastis
maka lempeng bergerak perlahan dan tak beraturan. Pergerakan lempeng dapat saling
menjauh, saling bertambarkan, dan mennyusup.

1. Pergerakan Lempeng

Berdasarkan arah pergerakannya, perbatasan antara lempeng tektonik yang satu dengan
lainnya (plate boundaries) terbagi dalam 3 jenis, yaitu divergen, konvergen, dan
transform. Selain itu ada jenis lain yang cukup kompleks namun jarang, yaitu pertemuan
simpang tiga (triple junction) dimana tiga lempeng kerak bertemu.

1. Batas Divergen

Terjadi pada dua lempeng tektonik yang bergerak saling memberai (break apart).
Ketika sebuah lempeng tektonik pecah, lapisan litosfer menipis dan terbelah,
membentuk batas divergen.

Pada lempeng samudra, proses ini menyebabkan pemekaran dasar laut (seafloor
spreading). Sedangkan pada lempeng benua, proses ini menyebabkan terbentuknya
lembah retakan (rift valley) akibat adanya celah antara kedua lempeng yang saling
menjauh tersebut.
Pematang Tengah-Atlantik (Mid-Atlantic Ridge) adalah salah
satu contoh divergensi yang paling terkenal, membujur dari utara
ke selatan di sepanjang Samudra Atlantik, membatasi Benua
Eropa dan Afrika dengan Benua Amerika.

2. Batas Konvergen

Terjadi apabila dua lempeng tektonik tertelan (consumed) ke arah


kerak bumi, yang mengakibatkan keduanya bergerak saling
menumpu satu sama lain (one slip beneath another).
Wilayah dimana suatu lempeng samudra terdorong ke bawah
lempeng benua atau lempeng samudra lain disebut dengan zona tunjaman
(subduction zones). Di zona tunjaman inilah sering terjadi gempa. Pematang
gunung-api (volcanic ridges) dan parit samudra (oceanic trenches) juga terbentuk di
wilayah ini.

3. Batas Transform
Terjadi bila dua lempeng tektonik bergerak saling menggelangsar (slide each other),
yaitu bergerak sejajar namun berlawanan arah. Keduanya tidak saling memberai
maupun saling menumpu. Batas transform ini juga dikenal sebagai sesar ubahan-
bentuk (transform fault).

2. Batas Konvergen

Batas konvergen ada 3 macam, yaitu :1) antara lempeng benua dengan lempeng samudra,
2) antara dua lempeng samudra, dan 3) antara dua lempeng benua.

1. Lempeng benua dengan lempeng samudra


Ketika suatu lempeng samudra menunjam ke
bawah lempeng benua, lempeng ini masuk ke
lapisan astenosfer yang suhunya lebih tinggi,
kemudian meleleh. Pada lapisan litosfer tepat di
atasnya, terbentuklah deretan gunung berapi
(volcanic mountain range). Sementara di dasar
laut tepat di bagian terjadi penunjaman,
terbentuklah parit samudra (oceanic trench).
Pegunungan Andes di Amerika Selatan adalah
salah satu pegunungan yang terbentuk dari
proses ini. Pegunungan ini terbentuk dari konvergensi antara Lempeng Nazka dan
Lempeng Amerika Selatan.

2. Antara dua lempeng samudra


Salah satu lempeng samudra menunjam ke
bawah lempeng samudra lainnya, menyebabkan
terbentuknya parit di dasar laut, dan deretan
gunung berapi yang pararel terhadap parit
tersebut, juga di dasar laut. Puncak sebagian
gunung berapi ini ada yang timbul sampai ke
permukaan, membentuk gugusan pulau vulkanik
(volcanic island chain).
Pulau Aleutian di Alaska adalah salah satu
contoh pulau vulkanik dari proses ini. Pulau ini
terbentuk dari konvergensi antara Lempeng Pasifik dan Lempeng Amerika Utara.

3. Antara dua lempeng benua.


Salah satu lempeng benua menunjam ke bawah lempeng benua lainnya. Karena
keduanya adalah lempeng benua, materialnya tidak terlalu padat dan tidak cukup
berat untuk tenggelam masuk ke astenosfer dan
meleleh. Wilayah di bagian yang bertumbukan
mengeras dan menebal, membentuk deretan
pegunungan non vulkanik (mountain range).
Pegunungan Himalaya dan Plato Tibet adalah
salah satu contoh pegunungan yang terbentuk
dari proses ini. Pegunungan ini terbentuk dari
konvergensi antara Lempeng India dan
Lempeng Eurasia.

3. Lempeng Tektonik Dunia

Bumi saat ini terbagi menjadi enam lempeng tektonik utama, yaitu :

1. Eurasia : Meliputi Eropa,Asia (temasuk Indonesia)


2. Amerika : Meliputi Amerika Utara, Amerika Selatan, dan setengah
bagian barat lautan Antlantik.
3. Afrika : Meliputi Afrika, bagian timur lautan Antlantik, dan bagian
barat lautan Hindia.
4. Pasifik : Meliputi lautan Pasifik
5. India-Australia : Lautan Hindia serta subkontinen India dan Australia bagian
barat.
6. Antartika : Meliputi kontinen Antartika dan lautan Antartika.

a b

(a) Enam lempeng tektonik dunia,(b) Tiga lempeng tektonik Indonesia


4. Kedudukan Indonesai terhadap Lempeng Tektonik

Negeri kita tercinta berada di dekat batas lempeng tektonik Eurasia dan Indo-Australia.
Jenis batas antara kedua lempeng ini adalah konvergen. Lempeng Indo-Australia adalah
lempeng yang menunjam ke bawah lempeng Eurasia. Selain itu di bagian timur, bertemu
3 lempeng tektonik sekaligus, yaitu lempeng Philipina, Pasifik, dan Indo-Australia.

Peta Tektonik dan Gunung Berapi di Indonesia. Garis biru melambangkan batas antar
lempeng tektonik, dan segitiga merah melambangkan kumpulan gunung berapi.

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, subduksi antara dua lempeng menyebabkan


terbentuknya deretan gunung berapi dan parit samudra. Demikian pula subduksi antara
Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia menyebabkan terbentuknya deretan
gunung berapi yang tak lain adalah Bukit Barisan di Pulau Sumatra dan deretan gunung
berapi di sepanjang Pulau Jawa, Bali dan Lombok, serta parit samudra yang tak lain
adalah Parit Jawa (Sunda).

Lempeng tektonik terus bergerak. Suatu saat gerakannya mengalami gesekan atau
benturan yang cukup keras. Bila ini terjadi, timbullah gempa dan tsunami, dan
meningkatnya kenaikan magma ke permukaan. Jadi, tidak heran bila terjadi gempa yang
bersumber dari dasar Samudra Hindia, yang seringkali diikuti dengan tsunami, aktivitas
gunung berapi di sepanjang pulau Sumatra dan Jawa juga turut meningkat.

LATIHAN 2.1.
Berdasar keberadaan Indonesia diantara 3 lempeng tektonik, jelaskan fenomena-
fenomena alam yang ditimbulkannya. Uraikan dengan berdiskusi dengan teman
kelompok Anda. Kemudian lakukan diskusi antar kelompok dengan dipandu guru !

1. Lapisan kerak B. Lapisan Muka Bumi


Lapisan kerak mempunyai ketebalan kurang
lebih 30-70 km yang tersusun dari granit dan
basalt.
2. Selubung bumi
Lapisan selubung bumi mempunyai ketebalan
kurang lebih 1.200 km yang tersusun dari
silikat, lapisan ini disebut juga sebagai sisik
silikat.
3. Lapisan antara (chalkasfer)
Lapisan chalkasfer merupakan lapisan sisik
oksida dan sulfida dengan ketebalan kurang
lebih 1.700 km.
4. Lapisan inti bumi LATIHAN 2.2.
Lapisan inti dikenal juga sebagai lapisan Berdasar keberadaan Indonesia diantara 3 lempen
barisfer. Lapisan ini disusun oleh nikel dan fenomena alam yang ditimbulkannya. Uraikan de
kelompok Anda. Kemudian lakukan diskusi anta
besi.
KEGIATAN 2
Jawablah soal-soal berikut ini dengan jelas dan tepat!
Jelaskan dua hal yang mendasari teori Wegener !
Jelaskan teori kontraksi menurut Descartes !
Sebutkan tiga hal yang terjadi sebagai akibat peristiwa memecahnya benua pangea !
Jelaskan manfaat lapisan litosfer bagi kehidupan manusia !
Sebutkan tiga barisan gunung-gunung utama di Indonesia !
Setelah berhasil menjawab soal-soal tes mandiri kegiatan 2, Anda dapat mencocokkan
jawaban Anda dengan kunci jawaban di akhir modul ini, hasilnya dapat digunakan
untuk mengukur tingkat pemahaman Anda terhadap materi kegiatan ini. Apabila Anda
telah menjawab dengan benar semua latihan dan tes mandiri pada kegiatan 2 ini, berarti
Anda dapat melanjutkan mempelajari materi berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai