Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nur Ilmi Alifah

NIM : K5418055

Mobilitas Permukiman (Residental Mobility)


Teori mobilitas tempat tinggal adalah sebuah teori penentuan tempat tinggal yang terbagi
menjadi tiga pemikiran:

1. Penentuan sikap “menyewa tempat tinggal atau memiliki tempat tinggal sendiri”
2. Penentuan lokasi tempat tinggal “berada di dekat dengan pusat kota atau di daerah
pinggiran kota”
3. Selera kualitas tempat tinggal “berada atau tinggal dirumah dengan kualitas tinggi atau
di rumah dengan kualitas rendah”

Di dalam Residential Mobility Theory, Turner beranggapan bahwa keluarga-keluarga


urbanit dengan penghasilan yang sama, serta memiliki siklus kehidupan yang sama akan
memiliki tiga pemikiran yang sama seperti diatas. Para pendatang baru yang disebut sebagai
bridgeheaders akan menomorsatukan derajat keterjangkauan yang tinggi terhadap tempat
kerjanya di kota, sedangkan kenyamanan dan keamanan tempat tinggal adalah sesuatu yang agak
dikesampingkan. Kelompok bridgeheaders ini akan bertempat tinggal di pusat kota dengan cara
menyewa petak-petak rumah bersama-sama dengan teman kelompoknya. Seiring dengan
perjalanan waktu, lama-kelamaan terjadi peningkatan ekonomi sejalan dengan kemantapan
mereka bekerja, sehingga terjadi perubahan pemikiran tentang kebutuhan tmpat tinggal.

Dalam teorinya tersebut, Turner menjelaskan bahwa empat dimensi mobilitas yakni
pendapatan (income), gaya hifup (life style), tempat tinggal (housing), dan pemilihan lokasi
(location). Saling berhubungan satu sama lain. Semua keluarga yang termasuk dalam
karakteristik yang sama diasumsikan mempunyai perseprsi yang sama terhadap parameter
pemilihan tempat tinggal. Bagi golongan bridgeheaders dengan pendapatan yang masih sangat
rendah, tempat tinggal dengan cara menyewa merupakan pilihan yang logis. Tempat tinggal
dengan cara menyewa ini merupakan tahapan awal dari mobilitas tempat tinggal, karena mereka
masih berada dalam kondisi ekonomi rendah dan penghasilannya tidak setabil. Pemilihan lokasi
tempat tinggal berdasarkan proksimitas merupakan hal terbaik untuk golongan bridgeheaders ini,
selanjutnya hal-hal diatas diekspresikan dalam gaya hidup (life style)nya yang belum mapan.
Kesimpulan dari teori Residential Mobility Theory oleh Turner adalah terdapat beberapa
dimensi yang beregerak pararel dengan mobilitas tempat tinggal ini, antara lain: dimensi lokasi,
dimensi perumahan, dimensi siklus kehidupan, dimensi penghasilan. Yang dimana dimensi
lokasi mengacu pada tempat-tempat tertentu pada suatu kota yang oleh seseorang atau
sekelompok orang dianggap paling cocok untuk tempat tinggal dalam kondisi dirinya. Dimensi
perumahan diartikan dengan inspirasi perorangan atau sekelompok orang terhadap macam, tipe
prumahan yang ada. Sedangkan dimensi siklus kehidupan membahas tehap-tahao seseorang
mulai menapak dalam kehidupan mandirinya, dalan artian bahwa semua kebutuhan hidupnya
seratus persen ditopang oleh penghasilannya sendiri. Demikian pula dimensi penghasilan
menekankan pembahasannya pada besar kecilnya penghasilan yang diperoleh persatuan waktu.

Anda mungkin juga menyukai