Anda di halaman 1dari 17

Geografi XII

Teori Interaksi
Desa - Kota
by Nur Ilmi Alifah
Teori

Teori Gravitasi Teori Titik Henti Teori Indek


WJ Reilly (1929) WJ Reilly (1931) Konektivitas
merupakan teori yang teori titik henti dapat di KJ Kansky
menganalisis kekuatan gunakan untuk memperkirakan teori ini di gunakan untuk
interaksi antar wilayah lokasi, garis - garis batas mengukur kekuatan intensitas
dengan memperhatikan wilayah pengaruh interaksi kota interaksi antar wilayah dengan
jumlah penduduk dan satu dengan kota lainnya, juga melihat kondisi sarana dan
jarak mutlak pada bisa digunakan untuk prasarana transportasi yang dapat
wilayah tersebut menempatkan lokasi industri memberikan kemudahan interaksi
atau pusat - pusat pelayanan antar wilayah
1. Teori Model Gravitasi WJ Reilley (1929)
(Gravity Model Theory)

“ Kekuatan interaksi pada dua wilayah


tertentu akan sangat dipengaruhi oleh
jumlah penduduk setiap wilayah dan
jarak absolut antara kedua wilayah
tersbut. ”

I AB = Kekuatan interaksi antara A dgn B


P A = Jumlah penduduk tempat A
PB = Jumlah penduduk tempat B
I AB = k
PA PB
(d AB )2
d AB = Jarak mutlak tempat A dgn B
k = Konstanta = 1
Kondisi penduduk/ tingkat ekonomi tiap - tiap
wilayah relatif sama

Syarat
Penerapan Kondisi alam/ relief kedua wilayah relief sama

Teori
Interaksi Keadaan sarana dan prasarana transportasi
W.J Reilly kedua wilayah relatif sama
Contoh Soal Gravitasi
1. Jarak tempat A dengan tempat B adalah 50 km, jika penduduk A
10.000 jiwa dna penduduk B adalah 20.000 jiwa, hitunglah kekuatan
interaksi kedua tempat tersebut.

Jawab : I AB = k P P B
A
( d AB ) 2
P A = 10.000
10.000 X 20.000
P B = 20.000 I AB = 1
2
( 50)
d AB = 50 km
200.000.000
l AB = .......??? I AB =
2.500

I AB = 80.000
2. Terdapat 3 wilayah A,B dan C .Jumlah
penduduk wilayah A = 20.000 jiwa, B = 20.000
jiwa, dan C = 30.000 jiwa.
manakah dari ketiga wilayah tersebut yang lebih
50
kuat interaksinya? apakah wilayah A dan B, km km
ataukah B dan C? 100

Jawab : I AB = k P A P B (20.000) (20.000)


P A = 20.000 2
= 1 2
( d AB ) (50)
P B = 20.000 400.000.000
P B = 30.000
= = 160.000
2.500
d AB = 50 km
I P B P C (20.000) (30.000)
d BC = 100 km BC =k =1
(d BC ) 2 (100)2
k =1
600.000.000
l AB = .......??? = = 60.000
10.000
l BC = .......???
3. tentukan kekuatan interaksi antara kedua kota tersebut!

JAWAB :

1.000 km

Jakarta Yogyakarta
70.000 jiwa 50.000 jiwa
2. Teori Titik Henti
( Breaking Point Theory )
DAB = d AB
Adalah jarak titik henti atau titik 1+ P. B
pisah dari pusat perdagangan yang P. A
lebih kecil ukurannya adalah
berbanding lurus dengan jarak
antara kedua pusat perdagangan itu,
dan berbanding terbalik dengan satu D AB = Lokasi titik henti diukur dari kota
di tambah akar kuadrat jumlah penduduknya lebih kecil
penduduk dari kota atau wilayah d AB = Jarak kota A dan B
yang penduduknya lebih besar P A = Jumlah penduduk kota B/ yang lebih
dibagi dengan jumlah penduduk besar
kota atau wilayah yang lebih sedikit P B = Jumlah penduduk kota A/ yang lebih
kecil
penduduknya.
Contoh Soal Titik Henti
1. Jumlah penduduk kota A adalah 2.000.000 jiwa, sedangkan penduduk
Kota B adalah 500.000 jiwa. Jika jarak AB adalah 60 KM, tentukan titik
hentinya!
D d AB
AB =
Jawab : P. B
1+
P. A
PA = 2.000.000
DAB = 60
PB = 500.000
d AB = 60 km 1+ 2.000.000
500.000
D AB = .......???
DAB = 60 60 ( diukur dari
= 3 = 20 km titik B)
1+ 4
Teori ini menggambarkan perkiraan posisi garis batas yang
memisahkan wilayah - wilayah perdagangan dari dua kota /
wilayah yang berbeda jumlah penduduknya.

Kota A Kota B
2.000.000 500.000

20 km

Teori Titik Henti dapat di gunakan dalam memperkirakan penempatan lokasi


industri atau pusat pelayanan masyarakat yang bisa menjangkau 2 wilayah:
Unit usaha ekonomi (industry manufaktur, SPBU, pasar, dll)
Sarana kesehatan (Rumah sakit)
2. Jumlah penduduk wilayah pertumbuhan A adalah 5.000 jiwa. Wilayah B adalah
1.000 jiwa. Jarak antar wilayah pertumbuhan A dan B adalah 20 km. Berapakah lokasi
titik henti antara A dan B?

DAB = d AB
Jawab : P. B
1+
P. A
PA = 5.000
PB = 1.000 DAB = 20 km
= 6,18 km
d AB = 20 km 5.000
D AB = .......??? 1.000
Jadi lokasi titik henti antara wilayah pertumbuhan A dan B adalah 6,18 km diukur
dari wilayah pertumbuhan B. Hal ini menunjukkan wilayah B pertumbuhan
wilayahnya memiliki jangkauan yang lebih dekat dibandingkan wilayah A.
Dengan kata lain, wilayah A memberikan pelayanan barang maupun jasa
jangkauannya lebih jauh dibanding dengan wilayah B.

Wilayah A Wilayah B
5.000 1.000

6,18 km
3. Jumlah penduduk kota A sebanyak 10.000 jiwa dan kota B sebanyak 2.500 jiwa.
Jarak antara kota A dan B adalah 30 km. Akan dibangun rumah sakit diantara kota
A dan B. Manakah lokasi yang tepat untuk membangun rumah sakit tersebut ?
A. 5 km dari Kota B Jawab :
B. 5 km dari Kota A

C. 10 km dari Kota B
D. 10 km dari Kota A

E. 20 km dari Kota A
3. Teori Indek Konektivitas

" Wilayah - wilayah yang dihubungkan oleh jaringan transportasi


yang baik akan memiliki indeks konektivitas yang lebih tinggi di
bandingkan dengan wilayah - wilayah dengan jalur transportasi yang
minim "

Keterangan : e

=
= indeks konektivitas v

e = Jumlah Jaringan Jalan

v
= Jumlah Kota
Contoh Soal Indeks Konektivitas
1. Perhatikan gambar kota dengan jaringan jalan berikut ini !
Tentukan indeks konektivitas di wilayah tersebut!

Jawab :
e
=
e =6
v
v =5
= 6
= .....???
5

= 1,2
Indeks konektivitas dapat meningkat setelah
adanya pembangunan dan transportasi
2. Bandingkan Indeks Konektivitas dua wilayah berikut!
1.Wilayah A
Jawab : a) jumlah kota (v) = 6
b) jumlah jaringan jalan (e) = 9
Wilayah A
e=9 c) = 9 = 1,5

v=6 6
Wilayah B 2. Wilayah B
e = 10 a) jumlah kota (v) = 7
v=7 b) jumlah jaringan jalan (e) = 10
c) = 10 = 1,4
7
Jadi dilihat dari konektivitasnya potensi interaksi antar kota di wilayah A
lebih tinggi dibandingkan dnegan wilayah B. hal tersebut terjadi dengan
catatan kondisi alam, sosial serta kualitas prasarana jalan antar kedua
wilayah relatif sama .
Thank you!
Do you have any questions for us?

Anda mungkin juga menyukai