Contoh soal :
Diketahui ukuran partikel yang terangkut sebagai sedimen layang melalui jaringan
irigasi adalah 70 µm, dan jumlah sedimen yang harus diendapkan dalam kantong
lumpur adalah 0,5 ‰. Jika Debit pengambilan rencana sebesar 10,9 m 3/dtk dan
Penyelesaian :
V =∝. Qn . T
Dimana :
∝=0,5 ‰=0,0005
Q n=10,9 m ³ /dtk
Sehingga :
V =∝. Qn . T
V ≈ 3.300 m3
Tentukan dulu kecepatan endap (w) yang dapat dibaca dari gambar grafik dibawah
ini, dengan ketentuan suhu air yang biasa dipakai di Indonesia sebesar 20°C.
Dengan ukuran partikel layang 70 µm atau 0.07 mm. Kecepatan endap (w) di dapat
10.00 10
8.00 8
Ps = 2650 kg/m ³
6.00 6
Pw = 1000 kg/m ³
F.B = faktor bentuk = C a.b
4.00 4
(F.B = 0.7 untuk pasir alamiah)
c kecil ; a besar ; b sedang
a tiga sumbu yang saling
2.00 tegak lurus 2
Red = butir bilangan
Reynolds = w.do/U
1.00 1
0.80
0.60
0.40
0.20
diameter ayak do dalam mm
0.10
0.08
0.06
0.04
0.02
Gambar 1. Hubungan antara diameter ayak dan kecepatan endap untuk air tenang
Rumus :
Qn
LB=
w
10,9
LB=
0,004
LB=2725m 2
Karena L/B > 8, maka dapat diperoleh nilai L dan B. Berikut contoh hitungan
Dicoba B =19 m
Dimana LB = 2725 m2
L = 2725 / 19
L = 143,42 m
L/B = 7,55
Dicoba = 18,5 m
Dimana LB = 2725 m2
L = 2725 / 18,5
L = 147,30 m
L/B = 7,96 ≈ 8
Karena hasil trial and error 2 yang mendekati angka 8. Maka L = 147,30 m dan B =
18,5 m.
4. Penentuan kemiringan energy di kantong lumpur selama eksploitasi normal (i n)
Dimana kondisi eksploitasi normal, kantong lumpur berisi sedimen dan hampir
penuh.
Biasanya vn diambil 0,40 m/dtk untuk mencegah tumbuhnya vegetasi dan agar
Harga Ks dapat diambil 45 (dari tabel). Untuk menentukan nilai R n, luas harus
diperkirakan dulu.
Nilai Qn = 10,9 m3/dtk, maka di range 10,00 – 11,00 m3/dtk dengan nilai k = 45
Qn
A n=
vn
10,9
A n=
0,40
A n=27,25 m2
An
h n=
B
27,25
h n=
18,50
h n=1,47 m
1 : 2
hn = 1,47 m
b = ?
B = 18,50 m
berikut :
An=( b+ mh ) h
2
An=bh+mh
Dimana nilai :
An = 27,25 m2
h = 1,47 m
1 : m = 1 : 2 atau kalau tidak ada pada gambar untuk nilai m dapat diperoleh
b x 1,47=27,25−4,3218
b x 1,47=22,9282
22,9282
b=
1,47
b=15,60 m
b. Menentukan nilai keliling basah (Pn)
Pn=b+ ¿
Pn=15,60+¿
Pn=22,17 m
An
Rn=
Pn
27,25
Rn=
22,17
Rn=1.23 m
( )
2
vn
¿= 2 /3
Rn x K n
( )
2
0,40
¿= 2 /3
1,23 x 45
−4
¿=0,6 x 10
(is).
Sedimen di dalam kantong lumpur berupa pasir kasar. Untuk asumsi awal
dalam menentukan Is, kecepatan aliran untuk pembilasan diambil (vs) = 1,5
Qs =1,2 x 10,9
Qs =13,1m 3/dtk
Qs
A s=
vs
13,1
A s=
1,5
A s=8,73 m2
hs = ?
b = 15,60 m
A s=b x hs
8,73=15,60 x hs
8,73
h s=
15,60
h s=0,56 m
Keliling (Ps) :
Ps =b+(2 h)
Ps =15,60+(2 x 0,56)
Ps =16,72m
Jari-jari hidrolis :
As
Rs=
Ps
8,73
Rs=
16,72
Rs=0,52m
( )
2
vs
is=
R s2 /3 x K s
( )
2
1,5
is=
0,522/ 3 x 45
−2
is=32,6 x 10
Agar pembilasan dapat dilakukan dengan baik, kecepatan aliran harus dijaga
Vs
Fr=
√gh
1,5
Fr=
√ 9,8 x 0,56
Fr=0,64
Ubah bilangan decimal menjadi bentuk pecahan pada ruas sebelah kanan,
sehingga menjadi :
389 1
3300= L+ L2
50 40
2
660000=1556 L+5 L
Berikutnya tuliskan persamaan kuadrat dalam bentuk standar, yaitu ruas kanan kita
pindahkan ke ruas kiri dan ruas kiri tetap berada pada ruas kiri. Maka persamaan
menjadi :
2
−5 L −1556 L+660000=0
a = -5
b = -1556
c = 660000
−b ± √ b2−4 ac
Kuadrat L=
2a
L=− (−1556 ) ±
√((−1556 ) ¿¿ 2)−(4 x (−5 ) x 660000) ¿
(2 x (−5 ) )
Tuliskan penyelesaiannya, satu dengan tanda – dan satu dengan tanda +, maka
persamaannya menjadi :
Persamaan L + :
Persamaan L - :
−2 ( 778−2 √ 389 +825000 )
2
L=
10
2 √3892 +825000−778
L=
5
2 √389 +825000−778
2
L 2=
5
L1=−550,83583
L2=239 , 63583
L=239 , 63583 m
Dibulatkan menjadi :
L=240 m
Maka : Panjang Kantong Lumpur = 240 m dan Lebar Kantong Lumpur = 15,60 m