Anda di halaman 1dari 12

PERENCANAAN KANTONG LUMPUR

Contoh soal :

Diketahui ukuran partikel yang terangkut sebagai sedimen layang melalui jaringan

irigasi adalah 70 µm, dan jumlah sedimen yang harus diendapkan dalam kantong

lumpur adalah 0,5 ‰. Jika Debit pengambilan rencana sebesar 10,9 m 3/dtk dan

pembilasan dilakukan seminggu sekali, maka rencanakan Kantong Lumpur !

Penyelesaian :

Berikut langkah-langkah penyelesaian :

1. Menghitung Volume Kantong Lumpur :

V =∝. Qn . T

Dimana :

∝=0,5 ‰=0,0005

Q n=10,9 m ³ /dtk

T =1 minggu=7 hari x 24 jam x 3600 detik =604.800 detik

Sehingga :

V =∝. Qn . T

V =0,0005 .10,9 . 604.800

V =¿3.296,16 Dibulatkan menjadi :

V ≈ 3.300 m3

2. Luas permukaan rata-rata

Tentukan dulu kecepatan endap (w) yang dapat dibaca dari gambar grafik dibawah

ini, dengan ketentuan suhu air yang biasa dipakai di Indonesia sebesar 20°C.
Dengan ukuran partikel layang 70 µm atau 0.07 mm. Kecepatan endap (w) di dapat

dari grafik dibawah ini :

10.00 10
8.00 8
Ps = 2650 kg/m ³
6.00 6
Pw = 1000 kg/m ³
F.B = faktor bentuk = C a.b
4.00 4
(F.B = 0.7 untuk pasir alamiah)
c kecil ; a besar ; b sedang
a tiga sumbu yang saling
2.00 tegak lurus 2
Red = butir bilangan
Reynolds = w.do/U
1.00 1
0.80
0.60

0.40

0.20
diameter ayak do dalam mm

0.10
0.08
0.06

0.04

0.02

0.2 0.4 0.6 2 4 6 8 20 40 60 0.2 0.4 0.6 1 2 4


1 10 100 mm/dt = 0.1 m/dt
kecepatan endap w dalam mm/dt-m/dt

Gambar 1. Hubungan antara diameter ayak dan kecepatan endap untuk air tenang

Sehingga di ketahui nilai w = 4 mm/dtk = 0,004 m/dtk.

3. Hitung Dimensi (panjang dan lebar) kolam

Rumus :

Qn
LB=
w
10,9
LB=
0,004

LB=2725m 2

Karena L/B > 8, maka dapat diperoleh nilai L dan B. Berikut contoh hitungan

dengan cara Trial and Error :

a. Trial and error 1 :

Dicoba B =19 m

Dimana LB = 2725 m2

L = 2725 / 19

L = 143,42 m

Cek : L/B > 8

L/B = 143,42 / 19 apakah hasilnya lebih besar dari 8 ?

L/B = 7,55

b. Trial and error 2 :

Dicoba = 18,5 m

Dimana LB = 2725 m2

L = 2725 / 18,5

L = 147,30 m

Cek : L/B > 8

L/B = 147,30 / 18,5

L/B = 7,96 ≈ 8

Karena hasil trial and error 2 yang mendekati angka 8. Maka L = 147,30 m dan B =

18,5 m.
4. Penentuan kemiringan energy di kantong lumpur selama eksploitasi normal (i n)

Dimana kondisi eksploitasi normal, kantong lumpur berisi sedimen dan hampir

penuh.

Biasanya vn diambil 0,40 m/dtk untuk mencegah tumbuhnya vegetasi dan agar

partikel-partikel yang lebih besar tidak langsung mengendap di hilir pengambilan.

Harga Ks dapat diambil 45 (dari tabel). Untuk menentukan nilai R n, luas harus

diperkirakan dulu.

Nilai Qn = 10,9 m3/dtk, maka di range 10,00 – 11,00 m3/dtk dengan nilai k = 45

Qn
A n=
vn

10,9
A n=
0,40
A n=27,25 m2

Dengan harga rata-rata B = 18,50 m, kedalaman air h n menjadi :

An
h n=
B

27,25
h n=
18,50

h n=1,47 m

1 : 2

hn = 1,47 m

b = ?

B = 18,50 m

Gambar 1. Potongan melintang kantong lumpur dalam kondisi penuh

a. Menentukan nilai lebar bawah penampang saluran (b)

Rumus Luas Basah (An) Penampang berbentuk trapesium adalah sebagai

berikut :

An=( b+ mh ) h
2
An=bh+mh

Dimana nilai :

An = 27,25 m2

h = 1,47 m
1 : m = 1 : 2 atau kalau tidak ada pada gambar untuk nilai m dapat diperoleh

dari tabel berikut ini, dengan nilai Qn = 10.9 m 3/dtk:

Substitusikan nilai An, h, dan m ke persamaan An = bh + mh 2, sehingga

persamaan tersebut menghasilkan nilai b seperti berikut ini :

27,25=( b x 1,47 ) +(2 x 1,472 )

27,25=( b x 1,47 ) +(4,3218)

b x 1,47=27,25−4,3218

b x 1,47=22,9282

22,9282
b=
1,47

b=15,60 m
b. Menentukan nilai keliling basah (Pn)

Rumus keliling basah (Pn) penampang basah saluran :

Pn=b+ ¿

Pn=15,60+¿

Pn=22,17 m

c. Menentukan jari-jari hidrolis (Rn)

Rumus Jari-jari hidrolis (Rn) adalah sebagai berikut :

An
Rn=
Pn

27,25
Rn=
22,17

Rn=1.23 m

Kemiringan energy saat eksploitasi normal (In) :

( )
2
vn
¿= 2 /3
Rn x K n

( )
2
0,40
¿= 2 /3
1,23 x 45

−4
¿=0,6 x 10

d. Menentukan nilai kemiringan energy di kantong lumpur pada saat Pembilasan

(is).

Sedimen di dalam kantong lumpur berupa pasir kasar. Untuk asumsi awal

dalam menentukan Is, kecepatan aliran untuk pembilasan diambil (vs) = 1,5

m/dtk. Debit untuk pembilasan diambil Qs = 1,2 x Qn.


Qs =1,2 x Qn

Qs =1,2 x 10,9

Qs =13,1m 3/dtk

Sehingga nilai Ks dari tabel adalah 45

Rumus Luas Basah :

Qs
A s=
vs

13,1
A s=
1,5

A s=8,73 m2

Lebar dasar b = 15,60 m

hs = ?

b = 15,60 m

A s=b x hs

8,73=15,60 x hs

8,73
h s=
15,60

h s=0,56 m

Keliling (Ps) :

Ps =b+(2 h)

Ps =15,60+(2 x 0,56)
Ps =16,72m

Jari-jari hidrolis :

As
Rs=
Ps

8,73
Rs=
16,72

Rs=0,52m

Kemiringan energy saat pembilasan (I s) :

( )
2
vs
is=
R s2 /3 x K s

( )
2
1,5
is=
0,522/ 3 x 45

−2
is=32,6 x 10

Agar pembilasan dapat dilakukan dengan baik, kecepatan aliran harus dijaga

agar tetap aliran subkritis atau Fr < 1.

Vs
Fr=
√gh
1,5
Fr=
√ 9,8 x 0,56
Fr=0,64

Fr = 0,64…………karena 0,64 < 1 ……maka Ok untuk pengambilan kecepatan

aliran saat pembilasan

e. Panjang Kantong Lumpur


Volume kantong lumpur yang diperlukan adalah 3300 m 3. Maka perhitungan

dimensi kantong lumpur adalah sebagai berikut :


2
V = ( 0,5 x b x L ) +(0,5 x ( i s−i n ) x L x b)

3300=( 0,5 x 15,60 x L ) +(0,5 x ( 32,6 x 10−2 −0,6 x 10−4 ) x L2 x 15,60)


2
3300=(7,78 L)+(0,025 L )

Ubah bilangan decimal menjadi bentuk pecahan pada ruas sebelah kanan,

sehingga menjadi :

389 1
3300= L+ L2
50 40

Kalikan kedua ruas dengan angka 200, maka menjadi

200 x 3300=200 ( 389


50
L+ L )
1
40
2

2
660000=1556 L+5 L

Berikutnya tuliskan persamaan kuadrat dalam bentuk standar, yaitu ruas kanan kita

pindahkan ke ruas kiri dan ruas kiri tetap berada pada ruas kiri. Maka persamaan

menjadi :
2
−5 L −1556 L+660000=0

Identifikasi konstanta a, b, dan c dari persamaan kuadrat diatas, yaitu :

a = -5

b = -1556

c = 660000

substitusikan a, b, dan c kedalam rumas kuadratik berikut ini :

−b ± √ b2−4 ac
Kuadrat L=
2a
L=− (−1556 ) ±
√((−1556 ) ¿¿ 2)−(4 x (−5 ) x 660000) ¿
(2 x (−5 ) )

−1556 ± √ 1556 +13200000


2
L=
10

Keluarkan faktor 42 dari bentuk 15562 + 13200000, sehingga menjadi :

−1556 ± √ 42 x ( 389 2+825000 )


L=
10

Sederhanakan bentuk akar, sehingga menjadi :

−1556 ± 4 √ 389 +825000


2
L=
10

Tuliskan penyelesaiannya, satu dengan tanda – dan satu dengan tanda +, maka

persamaannya menjadi :

−1556+ 4 √ 389 + 825000


2
L=
10

−1556−4 √ 3892 +825000


L=
10

Untuk Persamaan L disederhanakan dengan cara mengeluarkan faktor 2 dari

bentuk persamaan tersebut, sehingga menjadi :

Persamaan L + :

−2 ( 778+2 √ 3892+ 825000 )


L=
10

−778+2 √ 3892+ 825000


L=
5

Persamaan L - :
−2 ( 778−2 √ 389 +825000 )
2
L=
10

−778−2 √ 3892 +825000


L=
5

2 √3892 +825000−778
L=
5

Persamaan dibuat menjadi L1 dan L2, Yaitu :

−778+2 √ 389 +825000


2
L 1=
5

2 √389 +825000−778
2
L 2=
5

Setelah masing-masing diselesaikan perhitungannya, maka hasilnya menjadi :

L1=−550,83583

L2=239 , 63583

Diambil angka yang bernilai positif, yaitu :

L=239 , 63583 m

Dibulatkan menjadi :

L=240 m

Maka : Panjang Kantong Lumpur = 240 m dan Lebar Kantong Lumpur = 15,60 m

Anda mungkin juga menyukai