DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
1 ABDUL HANIF HIDAYATULLAH 20222010403
2 DIMAS ARI WIJAYA 20222010409
3 MEYTA RARA AYU RINJANI 20222010416
4 RISKY YUDI PRATAMA 20222010425
Kami mengucapkan puji syukur terhadap kehadirat Allah SWT karena telah
memberikan rahmat, hidayah serta inayah-Nya kepada kami dalam pengerjaan Laporan
Praktikum lImu Ukur Tanah ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen, dan
Asisten Dosen yang mana telah mendukung dalam pengerjaan Laporan Praktikum lImu
Ukur Tanah ini.
Dalam penyusunan Laporan Praktikum lImu Ukur Tanah ini, penulis banyak
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Ibu Eny Rusmita ST.MT sebagai dosen pembimbing Laporan Praktikum Ilmu Ukur
Tanah.
2. Asisten Dosen praktikum Annisa Purnama Damayanti yang membantu penyusunan
laporan ini.
3. Rekan-rekan Teknik Sipil UNTAMA yang telah banyak memberikan saran dan
bantuan yang membangun dalam pengerjaan Laporan Praktikum Bahasa
Pemrograman ini.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.3 Tujuan.............................................................................................................2
1.4 Waktu Dan Tempat Pelaksaan.......................................................................3
1.5 Batasan Praktikum..........................................................................................3
1.6 Manfaat Kegiatan Praktikum..........................................................................3
1.7 Sistematika Penulisan.....................................................................................3
1.8 Jadwal Pelaksanaan Praktikum......................................................................4
ii
3.3 Tabel Hasil Perhitungan...............................................................................22
BAB IV PENUTUP..................................................................................................23
4.1 Kesimpulan...................................................................................................23
4.2 Saran..............................................................................................................23
LAMPIRAN..............................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................26
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Ilmu Ukur Tanah merupakan bagian dari ilmu Geodesi. Iimu Geodesi
tersebut merupakan suatu ilmu yang mempelajari ukuran dan bentuk bumi dan
menyajikannya dalam bentuk tertentu. Berdasarkan ketelitian Perhitungannya, ilmu
Geodesi dapat diklasifikasikan atas dua macam, yaitu:
1
Dalam praktikum ini kita memakai Plane Surveying (llmu Ukur Tanah).
Imu ukur tanah dianggap sebagai disiplin ilmu, teknik dan seni yang meliputi
semua metode untuk pengumpulan dan pemrosesan informasi tentang permukaan
bumi dan lingkungan fisik bumi yang menganggap bumi sebagai bidang datar,
sehingga dapat ditentukan posisi titik-titik di permukaan bumi. Dari titik yang telah
didapatkan tersebut dapat disajikan dalam bentuk peta.
Pada pengukuran, sudut dan jarak menjadi unsur yang penting. Oleh sebab
itu pengukuran-pengukuran bentuk permukaan bumi difokuskan pada pengukuran
keduanya. Dalam praktikum ini, alat yang digunakan adalah waterpass. Karena
begitu pentingnya pengukuran tersebut maka dilakukannya pengukuran beda tinggi
dengan salah satu sipat ukur datar profil memanjang, dimana alat berada diantara
titik-titik bidikan membentuk suatu garis lurus.
Dari latar belakang di atas dapat di peroleh beberapa rumusan masalahnya sebagai
berikut :
1.3 Tujuan
Adapun maksud dari pelaksanaan praktikum ilmu ukur tanah ini adalah :
1. Untuk mengetahui prinsip dan fungsi pengukuran beda tinggi
2
1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Manfaat dari kegiatan Praktikum ini adalah agar Mahasiswa bisa memahami
tentang apa itu ilmu pengukuran, prosedur pelaksanaan atau langkah - langkah apa
saja yang dilakukan. Sehingga ketika Mahasiswa selesai dari Perguruan Tinggi
(Universitas) dapat mengaplikasikannya ke dalam bidang pekerjaan yang mereka
miliki nanti.
3
1.8 Jadwal Pelaksanaan Praktikum
NOVEMBER DESEMBER
KEGIATAN
1 2 3 4 1 2 3 4
Pengukuran
Asistensi
Acc laporan
Jilid laporan
4
BAB II
LANDASAN TEORI
BT = BTB – BTA
Namun, apabila beda tinggi yang dicari adalah beda tinggi antara tempat alat dan
bacaan muka terakhir dari alat tersebut maka persamaan yang dipakai adalah:
BT = Hi – BTM
Hi = tinggi alat
Sebelum mendapatkan beda tinggi antara dua titik, diperlukan terlebih dahulu
pembacaan benang tengah titik tersebut, dengan menggunakan rumus :
BT = BA + BB / 2
5
Dalam setiap pengukuran tidaklah lepas dari adanya kesalahan pembacaan
angka, sehingga diperlukan adanya koreksi antara hasil yang didapat di lapangan
dengan hasil dari perhitungan.
Fungsi dari pengukuran beda tinggi ini, antara lain adalah sebagai berikut:
1. Merancang jalan raya, jalan baja, dan saluran-saluran yang mempunyai garis
gradien paling sesuai dengan topografi yang ada.
6
Gambar 2.1 Metode Sipat Datar Memanjang
(Sumber:http://geomatika07.wordpress.com/2008/07/18/pengukuran-beda-tinggi/)
Adapun yang perlu diperhatikan dalam pengukuran ini adalah sebagai berikut:
7
Telah dikatakan bahwa beda tinggi antara dua titik adalah jarak antara dua
bidang nivo yang melalui titik itu sedangkan untuk beda tinggi dapat ditentukan
dengan menggunakan garis yang mendatar sembarang dan dua mistar dipasang
pada dua titik itu sedangkan beda tinggi dapat ditentukan. Untuk melakukan dan
mendapat pembacaan pada mistar dinamakan back, diperlukan suatu garis lurus,
selain itu pada pengukuran ini diperlukan juga nivo tabung.Pada nivo tabung ini
dijumpai suatu garis lurus mendatar dengan ketelitian yang tinggi (Sosrodarsono,
2005).
2.3 Waterpass
8
4. Bidang Mendatar adalah bidang yang tegak lurus garis vertical pada
setiap titik. Bidang horizontal berbentuk melengkung mengikuti
permukaan laut.
5. Elevasi adalah jarak vertikal (ketinggian) yang diukur terhadap angka
awal.
Prinsip cara kerja dari alat ukur waterpass adalah membuat garis sumbu
teropong horizontal. Bagian yang membuat kedudukan menjadi horizontal
adalah nivo, yang berbentuk tabung berisi cairan dengan gelembung di
dalamnya.
9
2.3.4 Alat dan bahan yang digunakan
Berikut ini adalah alat dan bahan yang digunakan pada saat pengukuran :
1. Waterpass
Waterpass adalah alat ukur menyipat datar dengan teropong
dengan dilengkapi nivo dan sumbu mekanis tegak sehingga teropong
dapat berputar ke arah horizontal, karena alat ini hanya dilengkapi
dengan sumbu horizontal saja. Alat ini tergolong alat penyipat datar kaki
tiga atau Tripod level, karena alat ini apabila digunakan harus dipasang
diatas kaki tiga atau statif. Waterpass sendiri berfungsi untuk mengukur
jarak optis dan mengukur beda tinggi. Bila kita mengukur dengan
menggunakan alat waterpass, maka kita akan mendapatkan hasil berupa
data jarak mendatar.
2. Statif
Statif merupakan alat bantu ukur tanah tempat kedudukan
heodolite atau waterpass yang diletakkan diatas kepala datar statif. Statif
terdiri dari tiga buah kaki yang dapat digerakkan dan diatur panjang-
pendeknya dengan sekrup pengunci sehingga kedudukan alat heodolite
atau waterpass dapat sempurna.
10
Gambar 2.3 Statif
11
3. Rambu Ukur
Rambu Ukur Rambu ukur / bak ukur, merupakan alat bantu ukur
pada pengukuran penyipat datar untuk memperoleh beda tinggi antara
dua titik, dan juga merupakan alat bantu ukur untuk memperoleh jarak
secara optis dengan menggunakan alat Theodolit. Alat ini terbuat dari
kayu atau alumunium dan anjangnya antara 2-5 meter. Skala rambu
dibuat dalam skala sentimeter (cm), tiap-tiap sentimeter adalah blok
merah, putih, dan hitam.
4. Roll Meter
Roll meter alat bantu ukur untuk mengukur jarak antara dua buah titik
atau lebih di permukaan bumi secara langsung. Roll meter umumnya
terbuat dari bahan baja, kain ataupun campuran baja dan kain dan
12
disisipkan dalam suatu tempat penggulung. Panjang dari roll meter
bervariasi dari 30-50 meter.
Kegunaan utama atau yang umum dari roll meter adalah untuk mengukur
jarak yang lumayan panjang.
5. Unting-unting
Unting-unting adalah alat bantu yang terbuat dari besi berbentuk
seperti gansing dan runcing yang digantung menggunakan benang kasur.
Alat ini berfungsi sebagai alat bantu dalam menempatkan alat ukur
Waterpass tepat diatas titik patok yang telah ditentukan.
13
6. GPS (Global Positioning System)
Global Pasitioning System (GPS) adalah sistem untuk
menentukan letak di permukaan bumi dengan bantuan penyelarasan
(synchronization) sinyal satelit. Sistem ini menggunakan 24 satelit yang
mengirimkan sinyal gelombang mikro ke Bumi. Sinyal ini diterima oleh
alat penerima di permukaan, dan dígunakan untuk menentukan letak,
kecepatan, arah, dan waktu. Sistem yang serupa dengan GPS antara lain
GLONASS Rusia, Galileo Uni Eropa, lRNSS India.
7. Alat Hitung
14
Gambar 2.8 Kalkulator
8. Alat Tulis
Alat tulis adalah peralatan yang dipergunakan untuk menuliskan
atau menorehkan tanda atau bentuk di atas suatu permukaan.
15
2. Pasang Waterpass pada statifdan apstikan agar tidak mudah lepas saat
digunakan
3. Dirikan dan setel centering gelembung nivo waterpas di titik A.
4. Dirikan rambu ukur di titik B, yaitu titik yang dapat dijangkau oleh
Waterpass maksimal 25 meter.
5. Arahkan teropong ke rambu ukur di titik yang ingin ditinjau dan baca
bidikan benang atas, benang tengah dan benang bawah serta catat hasil
pengukuran.
6. Pindahkan waterpas di titik A ke titik B.
7. Ulangi langkah 3, 4, 5 dan 6, hingga seluruh jalan ya g ingin ditinjau
telah terukur.
8. Hitung beda tinggi titik-titik pengukuran tersebut.
9. Hitung tinggi titik-titik pengukuran tersebut berdasarkan tinggi titik
awal yang ditentukan.
10. Sajikan hasil pengukuran dan hitungan dalam bentuk tabel.
11. Gambar profil memanjang.
12. Susun laporan pengukuran sipat datar profil memanjang.
Google Earth adalalh sebuah software untuk melihat penukaan bumi, melalui
pencitraan gambar satclit. Manfaat Google Earth Pro tentu sangat besar. Misalnya
anda ingin menghitung jarak tempuh terpendek dari 2 rute berbeda. Contoh anda
memiliki 2 alternatif jalan, dan ingin menghitung rute mana yang paling dekat.
Atau anda suka berolahraga, dan ingin menghitung berapa sebenarnya jarak yang
anda tempuh ketika berlari.
Dapat digubakan untuk menghitung sebuah jarak, dan perhitungan data dari
Google Earth lebih tepat karena mengunakan gambar nyata via Satclit. Bahkan,
bisa melihat gang yang ada di depan rumah Anda dengan menggunakan Google
Earth. Anda juga bisa melihat kedalaman dari suatu Laut dengan menggunakan
software ini. Laut akan digambarkan dengan warna yang berbeda sesuai dengan
kedalamannya.
16
Beberapa kelebihan Google Earth
Berikut ini afalah kelebihan jika kita menggunakan Google Earth Pro
Perhitungan merupakan proses yang mencakup tiga hal atau bagian yaitu
benda ukur, alat ukur dan pengukur atau pengamat. Karena ketidaksempurnaan
masing-masing bagian ini ditambah dengan pengaruh lingkungan maka bisa
dikatakan bahwa tidak ada satu pun Perhitungan yang memberikan ketelitian yang
absolut. Ketelitian yang bersifat relatif yaitu kesamaan atau perbedaan antara nilai
hasil Perhitungan dengan nilai yang dianggap benar, karena yang absolut benar
tidak diketahui. Setiap memadai, mempunyai kecermatan yang dengan Perhitungan,
ketidaktelitian yaitu adanya kesalahan yang berbeda-beda, tergantung pada kondisi
alat ukur, benda ukur, metode Perhitungan dan kecakapan si pengukur
1. Kesalahan si pengukur.
2. Kesalahan alat ukur.
3. Kesalahan karena pengaruh refreksi dan kelengkungan bumi.
17
2.5.2 Kesalahan si Pengukur
18
BAB III
HASIL PRAKTIKUM
19
3.2 TABEL HASIL PENGUKURAN DI LAPANGAN
BATAS
TINGGI
TITIK BATAS ATAS BATAS BAWAH JARAK (m) EL.GPS(m) KOORDINAT
ALAT (cm)
(cm) (cm)
D1 141 116 25 142 16 S 02°40' 42. 25" E 111° 37' 39. 66"
D2 157 132 25 144 16 S 02°40' 42. 95" E 111° 37' 39. 20"
D3 190 165 25 145 18 S 02°40' 43. 82" E 111° 37' 39. 77"
D4 122 97 25 140 17 S 02°40' 44. 46" E 111° 37' 39. 96"
D5 136 111 25 147 17 S 02°40' 45. 23" E 111° 37' 40. 43"
D6 147 122 25 146 18 S 02°40' 45. 91" E 111° 37' 40. 66"
D7 144 119 25 145 19 S 02°40' 46. 72" E 111° 37' 41. 08"
D8 66 42 25 146 16 S 02°40' 47. 48" E 111° 37' 41. 51"
D9 50 35 15 141 15 S 02°40' 48. 23" E 111° 37' 41. 93"
D10 36 21 15 150 13 S 02°40' 48. 62" E 111° 37' 42. 10"
D11 66 56 10 142 17 S 02°40' 49. 05" E 111° 37' 42. 35"
D12 72 63 10 145 16 S 02°40' 49. 31" E 111° 37' 42. 42"
D13 86 77 9 144 17 S 02°40' 49. 67" E 111° 37' 42. 58"
D14 38 19 20 148 17 S 02°40' 49. 92" E 111° 37' 42. 63"
D15 53 28 25 146 19 S 02°40' 50. 54" E 111° 37' 42. 86"
D16 74 49 25 148 18 S 02°40' 51. 32" E 111° 37' 43. 19"
D17 110 75 25 147 19 S 02°40' 52. 11" E 111° 37' 43. 47"
D18 120 95 25 148 19 S 02°40' 52. 77" E 111° 37' 44. 00"
D19 146 121 25 153 18 S 02°40' 53. 46" E 111° 37' 44. 32"
D20 138 114 25 139 16 S 02°40' 54. 33" E 111° 37' 44. 46"
D21 121 96 25 138 15 S 02°40' 55. 09" E 111° 37' 44. 36"
D22 117 92 25 139 16 S 02°40' 55. 84" E 111° 37' 44. 19"
D23 115 99,5 16 139 18 S 02°40' 56. 57" E 111° 37' 43. 93"
20
Rumus :
BA + BB
BT =
2
Mencari Jarak
Jarak = BA – BB
Beda Tinggi = TA – BT
21
3.2 TABEL HASIL PERHITUNGAN
BATAS
TITI BATAS BATAS BATAS TINGGI
JARAK (m) EL.GPS(m) KOORDINAT
K ATAS TENGAH BAWAH ALAT (cm)
(cm) (cm) (cm)
D1 141 128,5 116 25 142 16 S 02°40' 42. 25" E 111° 37' 39. 66"
D2 157 144,5 132 25 144 16 S 02°40' 42. 95" E 111° 37' 39. 20"
D3 190 177,5 165 25 145 18 S 02°40' 43. 82" E 111° 37' 39. 77"
D4 122 109,5 97 25 140 17 S 02°40' 44. 46" E 111° 37' 39. 96"
D5 136 123,5 111 25 147 17 S 02°40' 45. 23" E 111° 37' 40. 43"
D6 147 134,5 122 25 146 18 S 02°40' 45. 91" E 111° 37' 40. 66"
D7 144 131,5 119 25 145 19 S 02°40' 46. 72" E 111° 37' 41. 08"
D8 66 54 42 25 146 16 S 02°40' 47. 48" E 111° 37' 41. 51"
D9 50 42,5 35 15 141 15 S 02°40' 48. 23" E 111° 37' 41. 93"
D10 36 28,5 21 15 150 13 S 02°40' 48. 62" E 111° 37' 42. 10"
D11 66 61 56 10 142 17 S 02°40' 49. 05" E 111° 37' 42. 35"
D12 72 67,5 63 10 145 16 S 02°40' 49. 31" E 111° 37' 42. 42"
D13 86 81,5 77 9 144 17 S 02°40' 49. 67" E 111° 37' 42. 58"
D14 38 28,5 19 20 148 17 S 02°40' 49. 92" E 111° 37' 42. 63"
D15 53 40,5 28 25 146 19 S 02°40' 50. 54" E 111° 37' 42. 86"
D16 74 61,5 49 25 148 18 S 02°40' 51. 32" E 111° 37' 43. 19"
D17 110 92,5 75 25 147 19 S 02°40' 52. 11" E 111° 37' 43. 47"
D18 120 107,5 95 25 148 19 S 02°40' 52. 77" E 111° 37' 44. 00"
D19 146 133,5 121 25 153 18 S 02°40' 53. 46" E 111° 37' 44. 32"
D20 138 126,5 115 25 139 16 S 02°40' 54. 33" E 111° 37' 44. 46"
D21 121 108,5 96 25 138 15 S 02°40' 55. 09" E 111° 37' 44. 36"
D22 117 104,5 92 25 139 16 S 02°40' 55. 84" E 111° 37' 44. 19"
D23 115 107 99 16 139 18 S 02°40' 56. 57" E 111° 37' 43. 93"
22
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang kami lakukan maka dapat kami simpulkan bahwa:
23
3) Pengukuran bisa maksimal pada cuaca yang cerah karena tidak adanya
kendala yang terjadi seperti jalan yang becek akibat hujan deras pada
wilayah yang ingin di ukur.
4) Agar mendapatkan hasil elevasi yang benar harus memiliki titik bidik yang
banyak.
5) Pada lokasi yang elevasinya tinggi maka pengukuran dilakukan dengan cara
memperpendek jarak agar batas tengah, batas atas, batas bawah dapat
terbaca oleh alat ukur yang digunakan.
24
LAMPIRAN
25
DAFTAR PUSTAKA
Irvene, W. 1995. Pengujian untuk Konstruksi. Edisi kedua. Bandung: ITB Press.
Sosrodarsono, S., dan Takasaki, M. 2005. Pengukuran Topografi dan Teknik
Pemetaan. Jakarta: Pradnya Paramita. Wahyudi, Noor. 2006. Ilmu Ukur Tanah. Lab. Dasar
Ukur Tanan Teknik Sipil.
26