Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM

“ILMU UKUR TANAH”

Disusun Oleh :

KELOMPOK 3 Reguler 2
Ivan Ramadhani (2213451053)
Jelita Anaz Tazia (2213451054)
Julia Dwi Sapputri (2213451056)
Kandita Fitriyani (2213451057)
Linda Hervita (2231451059)
M. Fahmi Al-Ghifari (2213451063)
M. Bintang Saputra (2213451065)
Nitamia Apsari (2213451073)
Nur Laela Fitriani (2213451076)
Riska Rahma (2213451087)
Salwa Rahma Dianti (2213451093)
Syaiful Ashar (2213451098)

POLTEKKES KEMENKES TANJUNG KARANG


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI DIPLOMA III
TAHUN 2022/2023

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah ini diajukan sebagai Tugas Ujian
Akhir Semester (UAS) Prodi D3 Sanitasi Jurusan Kesehatan Lingkungan
Poltekkes Tanjung Karang Tahun Akademik 2022/2023.

Bandar Lampung, 11 November 2022

Menyetujui

Penanggung Jawab

Agus Sutopo,ST.,MPH

ii
LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah ini diajukan sebagai Tugas Ujian
Akhir Semester (UAS) Prodi D3 Sanitasi Jurusan Kesehatan Lingkungan
Poltekkes Tanjung Karang Tahun Akademik 2022/2023.

Bandar Lampung, 11 November 2022

Menyetujui

Pembimbing Praktikum Pembimbing Praktikum

Aand Prihantoro, SKM, M.Kes Bayu Permadi Utumo, Amd.KL

iii
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi


MahaPenyayang, kami ucapkan puji syukur atas kehadirat – Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah – Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan Laporan Praktikum mata kuliah Dasar Teknik tentang Ilmu
Ukur Tanah.

Maksud dan tujuan penyusunan laporan ini adalah sebagai pemenuhan


tugas yang dimaksudkan untuk kelengkapan bukti keikutsertaan pelaksanaan
praktikum..Laporan ini telah kami susun dengan maksimal, dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam pembuatannya.

Selain itu, kami berharap semoga Laporan Praktikum ini dapat


memberikan manfaat dan menambah wawasan serta pengetahuan ataupun
inspirasi bagi penulis dan juga bagi para pembaca yang tentunya dapat digunakan
sebagaimana mestinya.

Terlepas dari itu semua, kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen
Mata Kuliah Dasar Teknik yang telah membimbing kami dalam Menyusun
praktikum. Dalam penyusunannya,kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
yang bersifat membangun, agar kami dapat memperbaiki laporan praktikum ini
menjadi lebih baik lagi.

Bandar Lampung, 11 November 2022

Kelompok 3

iv
DAFTAR ISI

COVER.....................................................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii

LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................................iii

KATA PENGANTAR............................................................................................iv

DAFTAR ISI............................................................................................................v

A. Tinjauan Pustaka...........................................................................................1

B. Alat dan Bahan..............................................................................................3

C. Prosedur Kerja...............................................................................................6

D. Hasil dan Pembahasam.................................................................................7

E. Penutup..........................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10

v
PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH

Hari,Tanggal =Senin,17 Oktober 2022

Waktu =13.00 – 17.00 WIB

Lokasi =Jl.H.Mena.No.100,Hajimena,Kec.Natar,Kabupaten
Lampung Selatan. ( Workshop Kampus Kesehatan
Lingkungan)

Tujuan Praktikum =

1. Menentukan titik tengah pengukuran tanah


2. Mengetahui beda tinggi dari permukaan
tanah
3. Mengetahui jarak dari titik A-C dan B-A / B-
4. Mengetahui cara menggunakan alat
Theodolite

A. Tinjauan Pustaka

1. Latar Belakang

Ilmu ukur Tanah merupakan bagian dari geodesi yang mempelajari cara-
cara pengukuran dibawah dan di permukaan bumi untuk menentukan
posisi relative atau absolute titik-titik pada permukaan tanah dalam
memenuhi kebutuhan pemetaan dan penentuan posisi relative untuk
Perencanaan pembangunan dalam pengukuran.

Menurut Sosrodarsono, 1983 Pengukuran beda tinggi antara dua titik di


atas permukaan tanah merupakan salah satu bagian terpenting dalam ilmu
ukur tanah, beda tinggi ini biasa ditentukan dengan berbagai macam sifat
datar, Sifat datar (levelling) adalah suatu operasi untuk menentukan beda
tinggi antara dua titik dipermukaan tanah, sebuah bidang datar acuan atau
datum ditetapkan dan elevasi diukur terhadap bidang tersebut.

1
Menurut Nurjati, 2004 Di era globalisasi seperti sekarang ini,
perkembangan dalam segala bidang mempengaruhi pesatnya teknologi
terutama dalam penggambaran profil memanjang dan melintang.
Penggambaran profil memanjang dan melintang ini memerlukan software
yang mendukung seperti Autodesk Land Dekstop 2004.

Ilmu ukur tanah adalah cabang dari ilmu Geodesi yang khusus
mempelajari sebagian kecildari permukaan bumi dengan cara melakukan
pengukuran- pengukuran guna mendapatkanpeta. Pengukuran yang di
lakukan terhadap titik- titik detail alam maupun buatan manusiameliputi
posisi horizontal (x,y) maupun posisi vertikal nya (z) yang diferensikan
terhadappermukaan air laut rata-rata. Agar titik-titik di permukaan bumi
yang tidak teraturbentuknya dapat di pindahkan ke atas bidang datar maka
di perlukan bidang perantaraantara lain : bidang Ellipsoid, bidang bultan
dan bidang datar (untuk luas wilayah 55 km).

Dalam pengertian yang lebih umum pengukuruan tanah dapat dianggap


sebagai disiplinyang meliputi semua metoda untuk menghimpun dan
melalukan proses informasi dan datatentang bumi dan lingkungan fisis.
Dengan perkembangan teknologi saat ini metodaterestris konvensional
telah dilengkapi dengan metoda pemetaan udara dan satelit
yangberkembang melalui program-program pertanahan dan ruang
angkasa.

 Secara umum tugas surveyor adalah sebagai berikut.


1. Analisa penelitian dan pengambilan keputusan. Pemilihan metoda
pengkuran, peralatan,pengikatan titik-titik sudut dsb.
2. Pekerjaan lapangan atau pengumpulan data, yakni melaksanakan
pengkuran danpencatatan data di lapangan.
3. Menghitung atau pemrosesan data, yakni hitungan berdasarkan data
yang dicatat untukmenentukan letak, luas dan volume.
4. Pemetaan atau penyajian data. Menggambarkan hasil ukuran dan
perhitungan untukmenghasilkan peta, gambar rencana tanah dan peta
laut, menggambarkan dat dalambentuk numeris atau hasil komputer.

2
5. Pemancangan. Pemancangan tugu dan patok ukur untuk menentukan
batas-bataspedoman dalam pekerjaan konstruksi.

 Sejarah Ilmu Ukur Tanah

Pada zaman Mesir Kuno, sekitar 140 tahun sebelum masehi. Pekerjaan
pemetaan tanah dilakukan untuk keperluan perpajakan atau mungkin
dalam istilah jaman sekarang adalah pemetaan kadaster Setelah perang
dunia I dan ke II, pengukuran tanah berkembang lebih jauh lagi, hal ini
juga sejalan dengan berkembangnya teknologi dan informasi kala itu

Peralatan konvensional digantikan peralatan yang serba otomatis dan


elektronik, begitu juga untuk pengolahan datanya dilakukan dengan
metode yang sudah mulai ter-komputerisasi, Pada zaman Yunani Kuno,
sekitar 220 tahun sebelum masehi. Sejarah mencatat bahwa Eratosthenes
adalah orang pertama yang mencoba menghitung dimensi bumi

Dia menghitung sudut meredian Syene dan Alexandria di Mesir dengan


mengukur bayangan pada matahari. Dari hasil pengukurannya diperoleh
keliling bumi adalah 25.000 mil (13,5 mil lebih panjang dari pengukuran
modern). Baru kemudian pada sekitar 120 tahun sebelum masehi
berkembanglah ilmu geometri yang dapat dimanfaatkan untuk metode
pengukuran sebidang lapangan Setelah abad ke 18 dan 19. Seni dari
pengukuran mulai maju sangat pesat oleh karena kebutuhan-kebutuhan
peta semakin dirasakan terutama di Inggris dan Prancis kala itu

2. Pengertian Ilmu Ukur Tanah

Menurut Helmert dan Torge (1880),Ilmu ukur tanah adalah ilmu yang
digunakan untuk mencari luas tanah, mengetahui bentuk muka bumi,
mengetahui beda tinggi tanah, mengetahui volume pekerjaan tanah, dan
untuk membuat peta. Pengukuran tanah diperlukan juga untuk
merencanakan, membangun, dan memelihara bangunan, jalan raya,

3
jembatan, saluran irigasi, bendungan, saluran pembangunan air limbah,
jalur pipa dan saluran pembuangan air.Pada saat pengukuran,

Ilmu ukur tanah merupakan ilmu, seni, dan teknologi untuk menyajikan
bentuk permukaan bumi baik unsur alam maupun unsur buatan manusia
pada bidang yang dianggap datar dan merupakan bagian dari ilmu godesi.
Ilmu ukur bertujuan untuk memindahkan keadaan permukaan bumi yang
tidak beraturan dan yang melengkung ke bidang peta yang
datar (Putro,2015)

Alat yang digunakan adalah theodolit.Theodolit yaitu alat untuk mengatur


kasar sudut datar dan meneropong pembacaan mistar dalam menentukan
tinggi rendahnya suatu daerah. Alat theodolit ini juga digunakan untuk
mengukur jarak, beda tinggi, sudut vertikal dan horizontal. Alat ini cocok
digunakan untuk mengukur daerah dengan lereng landai maupun terjal.

Theodolit adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk
menentukan tinggi tanah dengan sudut mendatar dan sudut tegak. Berbeda
dengan waterpass yang hanya memiliki sudut mendatar saja. Di dalam
theodolit sudut yang dapat di baca bisa sampai pada satuan sekon (detik).

Di dalam pekerjaan – pekerjaan yang berhubungan dengan ukur tanah,


theodolit sering digunakan dalam bentuk pengukuran polygon, pemetaan
situasi, maupun pengamatan matahari. Theodolit juga bisa berubah
fungsinya menjadi seperti Pesawat Penyipat Datar bila sudut verticalnya
dibuat 90º.

 Secara umum, konstruksi theodolit terbagi atas dua bagian :


1. Bagian atas, terdiri dari :
 Teropong / Teleskope
 Nivo tabung
 Sekrup Okuler dan Objektif
 Sekrup Gerak Vertikal
 Sekrup gerak horizontal
 Teropong bacaan sudut vertical dan horizontal

4
 Nivo kotak
 Sekrup pengunci teropong
 Sekrup pengunci sudut vertical
 Sekrup pengatur menit dan detik
 Sekrup pengatur sudut horizontal dan vertikal
2. Bagian Bawah terdiri dari :
 Statif / Trifoot
 Tiga sekrup penyetel nivo kotak
 Unting – unting
 Sekrup repitisi
 Sekrup pengunci pesawat dengan statif

 Jenis-jenis Theodolit
1. Theodolit Reiterasi ( Theodolit sumbu tunggal )
Dalam theodolit ini, lingkaran skala mendatar menjadi satu dengan
kiap, sehingga bacaan skala mendatarnya tidak bisa di atur. Theodolit
yang di maksud adalah theodolit type T0 (wild) dan type DKM-2A
(Kem)
2. Theodolite Repitisi
Konsruksinya kebalikan dari theodolit reiterasi, yaitu bahwa lingkaran
mendatarnya dapt diatur dan dapt mengelilingi sumbu tegak.

B. Alat dan Bahan

NO Nama Gambar Fungsi

5
1. Theodolit untuk pengukuran polygon, dan
e pemetaan situasi Tidak hanya itu,
theodolit juga bisa berfungsi seperti
PPD jika sudut vertikalnya diubah
menjadi 90o.

Theodolit dapat berfungsi untuk


menentukan sudut siku –siku pada
pondasi dan juga mengukur
ketinggian bangunan bertingkat.
2. Meteran untuk mengukur panjang dan jarak.
Biasanya satuan yang digunakan
terdapat 2 ukuran yaitu ukuran
satuan metrik (mm, cm, m) dan
satuan inggris (inch, feet, yard).
Pembacaan angka 0 ada yang dibaca
tepat diujung meteran adapula yang
dinyatakan pada jarak tertentu di
ujung meteran.
3. Alat Tulis untuk menulis hasil yang di
dapatkan.

4. Tripod Untuk alat penegak atau mendirikan


alat waterpass yang disimpan diatas
tripod (kaki tiga). Fungsi utama statif
adalah untuk menstabilkan alat yang
dipasang, dengan pengaturan yang
tepat akan diperoleh statif yang stabil

6
5. Mistar untuk mengukur panjang dan lebar
Baca baca. Alat ukur ini memiliki skala
terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar
memiliki ketelitian pengukuran
setengah dari skala terkecilnya, yaitu
0,5 mm atau 0,05 cm.

6. Payung Untuk melindungi dari sinar


matahari. Alat supaya tidak terjadi
. pemuaian karena panas matahari
pada gelembung kaca.

 Bagian-bagian Theodolit

NO. NAMA ALAT KETERANGAN FUNGSI


1. Pengarah Dasar Untuk membantu Pembidikan yaitu
membantu mengarahkan teropong
ketarget secara kacar

7
2. Klem pengunci vertikal Untuk mengunci teropong agar tidak
dapat bergerak secara vertikal.
3. Pergerakan halus vertikal Untuk menggerakan teropong secara
vertikal ke arah rambu ukur (objek)
secara halus.
4. Tempat baterai Berjumlah 4 buah dengan jenis
baterai A2
5. Klem pengunci lingkar Untuk mengunci badan pesawat
horizontal theodolit agar tidak dapat diputar
secara horizontal
6. .Penggerak halus lingkaran Untuk menggerakan teropong
horizontal horizontal ke arah rambu ukur
(objek) secara halus
7. Skrup pengatur nivo Untuk mengatur posisi gelembung
nivo berada pada titik tengah

8. Handle Untuk pegangan tangan pada alat


9. Pengatur fokus lensa okuler Untuk fokus lensa okuler ke objek
10. .Nivo tabung Untuk menyetel posisi tumbu II
pesawat secara horizontal dan dapat
diatur dengan 3 skrup penyama rata
11. Display dan papan tombol Display dan papan tombol
12. .Nivo kotak Untuk menyetel posisi sumbu I
berada pada posisi vertical
13. Plat dasar Untuk bertumpunya pesawat
theodolite
14. Lensa verticalizing Berfungsi menggerakkan limbus
dengan perlahan pada saat klem
limbus dikunci (membantu
menepatkan bidikan ke target).

C. Prosedur Kerja

8
1) Terlebih dahulu menentukan tempat yang ingin diukur
2) Ukur jarak yang akan diukur
3) Tentukan titik letak alat ukur theodolit dengan cara membagi dua
Jarak titik yang telah diukur
4) Berdirikan alat dengan memperhatikan tinggi alat
5) Mengkalibrasi atau mengatur nifo agar terletak di tengah lingkaran
yang bertujuan untuk mengukur tingkat kedataran alat sehingga
tingkat ketelitiannya akurat
6) Kemudian 1 orang memegang mistar baja di titik depan dan belakang
7) Baca dan catat hasil pengukuran yang terlihat melalui teropong lensa
theodolit
8) Dan didapatkan hasil batas atas (BA ) batas Tengah ( BT ) batas
bawah ( BB )

Untuk menggunakan theodolit pastikan posisikan tripod atau


penyangga panjang pada tempat yang datar dan atur ketinggiannya sekitar
tinggi dada kencangkan sekrup pengunci pada kaki penyangga panjang
usahakan 4 tribar untuk meletakkan teori dalam keadaan datar ratakan
kedudukan kemudian kencangkan sekrup pengunci atur Niko sampai
sumbu l berada pada posisi vertikal dan atur juga nipu pada tabung agar
sumbu ll berada pada posisi mendatar atur theodolit hingga berada pada
posisi tengah titik ikat BM.

D. Hasil dan Pembahasam

1. Hasil pengukuran

Tabel hasil pengukuran theodolite di Lapangan Poltekkes Tanjung


Karang Jurusan Kesehatan Lingkungan

Sesi No. titik Hasil JARAK BEDA TINGGI Tinggi


Pembacaan terhadap
nol
B KE A BA = 1,39 16,5

9
BT = 1,22
BB = 1,06
B KE C BA = 1,21 16,5
BT= 1,09
BB= 0,96
A KE C 33 M ∆ T −BT
= 1,12 M – 1,22M
= - 0,1 Meter
2. Pembahasan
Siapkan terlebih dahulu alat yang digunakan dalam praktikum pengukuran
tanah, tentukan lokasi yang akan diukur mengukur panjang lapangan,
menentukan titik yaitu A,B,C mendapatkan pengukuran A ke C = 33
meter. Letakkan tripod tepat ditengah lapangan yaitu dititik B = 16,5.
Kemudian kami memperpanjang bagian kaki tripod ukur tinggi tripod 1,12
m lalu letakkan theodolite di atas tripod lalu gunakan payung untuk
menghindari cahaya matahari agar tidak terjadinya kalibrasi pada nivo
tabung , atur lensa teropong agar terlihat jelas oleh petugas pembaca
mistar. Setelah theodolite diatur, teleskop diarahkan untuk menemukan
titik yang dinginkan dapat dibaca melalui lensa mata.memutar sekrup a,b
secara bersama sama hingga gelembung nivo bergeser.
Putarlah teropong 90° putar sekrup c kekiri atau kekanan hinggu
gelembung nivo bergeser ketengah. Periksalah Kembali gelembung nivo
kotak dan nivo tabung dengan memutar teropong ke segala
kearah.teropong besar untuk membidik , teropong kecil untuk melihat
sudut. Setelah penyetelan maka pengukuran siap dilakukan ,
Selanjutnya kami menggunakan Mistar baca di titik A dan menentukan
Batas Atas (BA) , Batas Tengah (BT), dan Batas Bawah (BB).
Setelah di dapatkan pengukuran di titik A lanjutkan pengukuran di titik C
tentukan Kembali Batas Atas (BA) , Batas Tengah (BT), dan Batas Bawah
(BB). Kemudian catat dan hitung hasil pengukurannya , seperti beda
tinggi,jarak, dan tinggi terhadap nol.

10
Theodolite merupakan alat yang paling canggih di antara peralatan yang
digunakan dalam survei. Pada dasarnya alat ini berupa sebuah teleskop
yang ditempatkan pada suatu dasar berbentuk membulat (piringan) yang
dapat diputar-putar mengelilingi sumbu vertikal, sehingga memungkinkan
sudut horisontal untuk dibaca.
Teleskop tersebut juga dipasang pada piringan kedua dan dapat
diputarputar mengelilingi sumbu horisontal, sehingga memungkinkan
sudut vertikal untuk dibaca.
Kedua sudut tersebut dapat dibaca dengan tingkat ketelitian sangat tinggi
(Farrington 1997).

E. Penutup

1. Kesimpulan
Theodolit adalah alat ruang yang digunakan untuk mengukur sudut jarak
dan beda tinggi titik di permukaan tanah Poligon adalah rangkaian Garis
khayal di atas permukaan bumi yang merupakan garis lurus yang
menghubungkan titik-titik dan merupakan suatu objek pengukuran poligon
juga biasa disebut sebagai rangkaian segi banyak untuk pembuatan peta
Untuk mendapatkan hasil yang benar maka hasil pengukuran sudut jurusan
jarak dan beda tinggi titik harus mendapatkan koreksi dengan ketentuan
tidak melebihi batas toleransi Untuk mendapatkan tinggi titik di
permukaan tanah guna penggambaran peta kontur maka diperlukan
pengukuran beda tinggi pada polygon.

2. Saran
Agar waktu pelaksanaan praktikum dapat dipercepat Sehingga dalam
pembuatan laporan tidak terburu-buru Untuk menghindari kesalahan-
kesalahan yang besar Sebaiknya dalam menjalankan praktikum praktikum
harus dibimbing sebaik-baiknya mengingat praktikum baru pertama kali
melakukan pengukuran seperti ini Untuk mendapatkan hasil yang baik dan
maksimal diperlukan tingkat ketelitian yang sangat tinggi Pembimbing

11
harus lebih paham tentang teori maupun praktek lapangan dengan
mempunyai satu prinsip atau ketentuan.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/search?
q=ilmu+ukur+tanah+adalah&oq=ilmu+ukur+tanah+adalah+&aqs=chrome
..69i57j0i512l3j0i22i30.5468j0j15&sourceid=chrome&ie=UTF-8 .
(Diunduh pada tanggal 24 Oktober 2022 pukul 20:15 WIB)

https://www.google.com/search?
q=ALAT+ilmu+ukur+tanah+adalah&sxsrf=ALiCzsbod2HZzUxSa7NiNU
orJORq1FCQ0g
%3A1667759937812&ei=Qf9nY4CbMa6XseMPipK28A0&ved=0ahUKE
wjAv6f1mZr7AhWuS2wGHQqJDd4Q4dUDCA4&uact=5&oq=ALAT+il
mu+ukur+tanah+adalah&gs_lp=ugYGCAEQARgJEgxnd3Mtd2l6LXNlcn
C4AQP4AQEyBRAAGKIEMgUQABiiBDIFEAAYogQyBRAAGKIEMg
UQABiiBMICChAAGEcY1gQYsAPCAgcQABiwAxhDwgIOEAAY5AI
Y1gQYsAPYAQHCAgcQIxiwAhgnwgIHEAAYgAQYDZAGEUj2ElD0
BVjtDHABeAHIAQCQAQCYAWugAbkDqgEDNC4x4gMEIE0YAeIDB
CBBGADiAwQgRhgBiAYB&sclient=gws-wiz-serp (Diunduh pada
tanggal 24 Oktober 2022 pukul 20:20 WIB)

https://prodi1.stpn.ac.id/wp-content/uploads/2016/12/Modul-Ilmu-Ukur-
Tanah.pdf (Diunduh pada tanggal 09 November 2022 pukul 14:25 WIB)

https://myedu.ums.ac.id/courses/ilmu-ukur-tanah/?cl=1 (Diunduh pada tanggal 09


November 2022 pukul 14:33 WIB)

https://eprints.untirta.ac.id/14048/1/Modul%20Ilmu%20Ukur%20Tanah.pdf
(Diunduh pada tanggal 09 November 2022 pukul 14:40 WIB)

12
LAMPIRAN

Menentukan titik tengah tanah Mendirikan Tripod

Menentukan gelembung/nivo Memegang mistar baca

13
Melihat mistar baca Mengukur tanah

14

Anda mungkin juga menyukai