Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

Laporan Hasil Praktikum Sistem Informasi Geografis

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok


Mata Kuliah Pemetaan dan Sistem Informasi Geografi (SIG)
Dosen: Chairunnisa ST.,MT

DISUSUN OLEH :

Budi Utomo NIM. D1091151004

Denny Muhammad Hajratul NIM. D1091151003

Feby Savitri NIM. D1091151008

Santy Wahyuni NIM. D1091151017

PROGRAM SARJANA PERENCANAAN WILAYAH KOTA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2016

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan batas waktu
yang telah ditentukan. Salam dan salawat kami panjatkan kepada junjungan kita semua,
Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, dan seluruh sahabat-Nya yang selalu menjadi suri
teladan yang baik.

Makalah yang kami susun ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pemetaan
dan Sistem Informasi Geografi (SIG). Selain itu, makalah ini juga dapat menambah wawasan
kami tentang penggunaan lahan di wilayah study kelompok kami.Secara umum, makalah
laporan hasil praktikum kami membahas tentang titik koordinat bangunan, sarana dan
prasarana umum serta penggunaan lahan yang selanjutnya diolah dengan aplikasi ArcGIS
sehingga menghasilkan penggambaran peta serta perhitungan area dan panjang lahan.

Banyak pihak yang telah membantu dalam proses maupun laporan praktikum kami.
Oleh karena itu, kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Chairunnisa ST., MT selaku
dosen mata kuliah Pemetaan dan Sistem Informasi Geografi yang telah membimbing kami
dalam praktikum dan pembuatan laporan hasil praktikum kami.

Kami menyadari, bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi memperbaiki makalah ini. Kami
juga berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya.

Pontianak, Juli 2016

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………………………………………………………………………………..i

Daftar Isi ……………………………………………………………………………………..ii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ……………………………………………………………………….1


B. Tujuan …………………………………………………………................................1

BAB II. METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat ................................................................................................2


B. Alat dan Bahan ......................................................................................................3
C. Prosedur Praktikum ................................................................................................4

BAB III. PEMBAHASAN

A. Data Hasil Pengamatan............................................................................. ……………..5


B. Pembahasan ...........................................................................................................7
C. Hasil Pemetaan ………………………………………………………………………..9

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan .........................................................................................................17
B. Saran ...................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................18

LAMPIRAN ...................................................................................................................19

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

GPS merupakan alat untuk pengambilan data spatial yang paling mudah, cepat, murah
dan akurasinya bisa dipertanggung jawabkan. Saat ini GPS bukan lagi merupakan alat survey
yang mahal atau terlalu rumit untuk diaplikasikan. Dengan menggunakan GPS genggam saja
sudah bisa dilakukan kegiatan survey dan hasil dari survey dapat digunakan sebagai data
dasar dalam melakukan kegiatan perencanaan.
GPS bisa menghasilkan data spatial berupa titik, garis dan polygon. Data-data
menyangkut lokasi seperti lokasi infrastruktur seperti jembatan, gardu listrik, lokasi pusat
pemerintahan mulai dari desa sampai ke provinsi, lokasi pusat pelayanan seperti puskesmas.
Pada survey untuk fitur line dilakukan pada survey jalan, sungai atau juga perencanaan untuk
saluran air dan batas wilayah dengan menggunakan GPS. Sementara data polygon atau area
dapat dilakukan pada survey untuk landuse, survey untuk perencanaan wilayah lindung dan
banyak lagi.
Kemudahan teknologi menjadi faktor penunjang lainnya sehingga penggunaan GPS
menjadi pilihan yang paling mudah dalam mengambil data. Saat ini GPS terkoneksi dengan
software GIS sehingga bisa mempermudah pengolahan data dari GPS untuk langsung
menjadi data digital peta dalam software GIS. Setelah data GPS dikonversi dalam peta
digital, langkah selanjutnya adalah menambahkan database sebanyak mungkin yang
dilakukan dengan menggunakan survey. Teknologi online saat ini dengan menggunakan
google earth atau bing map memungkinkan plot titik GPS langsung ditampilkan.
Menampilkan data GPS dalam google earth akan sangat efektif untuk membuat perencanaan
secara cepat dengan data dasar citra satelit.

B. Tujuan

Adapun tujuan pokok dari pemanfaatan teknologi ini yaitu untuk mempermudah
mendapatkan informasi yang telah diolah dan tersimpan sebagai atribut suatu obyek dan
mengetahui titik koordinat suatu bangunan dan penggunaan lahan di suatu lokasi serta untuk
penentuan batas wilayah

1
BAB II

METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat


Waktu pelaksanaan praktikum mata kuliah Pemetaan dan Sistem Informasi Geografi
(SIG) dilaksanakan pada 17 April 2016. Praktikum ini dilaksanakan dengan 2 sesi yaitu
dilaksakan pada pagi dan siang hari. Masing-masing sesi dilaksanakan lebih kurang 3 jam.
Kawasan pengamatan dibagi menjadi 9 lokasi pengamatan di kawasan Universitas Tanjung
Pura dimana masing-masing lokasi di amati oleh satu kelompok yang terdiri dari 3-4 orang.

1
2

3
4

6
7
8
9

Gambar 2.1. Kawasan Pengamatan


Sumber : Foto Udara, 2016

Kawasan yang menjadi wilayah amatan kami adalah wilayah nomor 1. Hal yang diamati
di wilayah 1 tersebut berupa sarana dan prasarana, penggunaan lahan yang digunakan
sebagai kawasan perumahan, koperasi Universitas Tanjungpura, taman, kantor pos, ruko-ruko
dan gedung pasca sarjana.

2
B. Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalm praktikum ini berupa :

1. GPS
Global Positioning System (GPS) adalah suatu sistem navigasi atau penentu posisi
berbasis satelit yang dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US
DoD = United States Department of Defense). Sistem ini didesain untuk memberikan posisi
dan informasi mengenai waktu, secara kontinyu di seluruh dunia tanpa tergantung waktu
dan cuaca. Penentuan posisi GPS digambarkan dengan menggunakan nilai koordinat X dan
Y atau garis bujur dan garis lintang (longitude/latitude ). Pada dasarnya GPS terdiri atas
tiga segmen yaitu segmen angkasa, kontrol/pengendali, dan pengguna, ketiga segmen
tersebut mempunyai fungsi masing – masing diantaranya :

 Segmen angkasa: terdiri dari 24 satelit yang berfungsi untuk mengirimkan posisi dan
waktu kepada pengguna di seluruh dunia.
 Segmen Kontrol/Pengendali: pusat pengendali utama yang terdapat di Colorodo
Springs, dan 5 stasiun pemantau lainnya dan 3 antena yang tersebar di bumi ini.
 Segmen Pengguna: Pada sisi pengguna dibutuhkan receiver GPS (perangkat GPS)
untuk dapat menerima signal satelit GPS dan kemudian menghitung posisi, kecepatan
dan waktu.

GPS dalam praktikum kali ini kami gunakan utuk menentukan titik koordinat bangunan
atauj penggunaan lahan yang diamati.

2. Kamera
Kamera merupakan alat yang berfungsi dan mampu untuk menangkap dan
mengabadikan gambar atau keadaan yang sedang berlangsung. Dengan adanya gambar
maka akan mempermudah pengamat dalam menganalisis wilayah tersebut.

3. Gambaran Umum Wilayah Amatan


Gambaran wilayah amatan didapatkan dari hasil print out yang telah ditetapkan
sebelumnya. Dengan adanya print out gambaran wilayah amatan akan memantau pengamat
dakam proses pengemark dan pengamat dapat memberi tanda-tanda di print out tersebut
agar hasil amatan tidak bertukar dengan hasil amatan di tempat lain.

3
4. Personal Computer dan Aplikasi Pengolah GIS
Perangkat ini digunakan untuk melakukan pengolahan terhadap data GPS yang didapat
dilapangan. Aplikasi ArcGIS ini selanjutnya akan menghasilkan peta yang dibagi atas dua,
yakni peta tata guna lahan dan peta jaringan lokasi amatan.

C. Prosedur Praktikum
Keterbatasan jumlah GPS maka kegiatan praktikum yang dilaksanakan oleh 9 kelompok
di kawasan Universitas Tanjungpura di bagi menjadi 2 sesi. Saat dibagikan alat pengamatan
berupa GPS mahasiswa di bimbing oleh Ibu Chairunnisa ST.,MT dalam penggunaan GPS
dan menjelaskan mengenai wilayah amatan. Selanjutnya kami pergi ke wilayah amatan
masing-masing yang dimulai dengan penentuan titik awal. Penitikan atau mengemark suatu
tempat untuk mengetahui titik koordinat tempat atau bangunan. Setelah didapatkan titik
koordinat selanjutnnya koordinat-koordinat tersebut di catat guna menjadi bahan pembahasan
kami dan selanjutnya tempat penitikan tersebut di foto menggunakan kamera. Setelah semua
tempat, bangunan penting maupun sarana dan prsarana telah kami titik menggunakan GPS
selanjutnya semua data tersebut yang terdapat di dalam GPS di salin ke PC (Personal
Computer) yang selanjutnya akan di olah dalan aplikasi Map Source, Google Earth dan
ArcGIS agar dapat mempermudah kita mengetahui titik-titik koordinat yang telah kita tandai
dan mengetahui luasan maupun penggunaan lahan tersebut.

4
BAB III

PEMBAHASAN

A. Data Hasil Pengamatan


Berdasarkan praktik yang dilakukan untuk memetakan lokasi, maka hasil yang didapat
berupa data titik-titik koordinat lokasi yang dipetakan beserta keterangan setiap titik yang
dimaksud. Secara umum, hasil pengamatan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.1
Titik Koordinat Lokasi Pemetaan

No. Titik Koordinat Keterangan


062 S: 00 02’ 56.70”
0
Titik awal, persimpangan perumahan
E:109021’ 19.71”
063 S: 00002’ 58.50” Al-Qadrie Center
E: 109021’ 17.98”
064 S: 00002’ 58.39” Tiang Listrik 1
E: 109021’17.63”
065 S: 00002’ 57.49” Tiang Listrik 2
E: 109021’ 16.67”
066 S: 00002’ 56.69” Tiang Listrik 3
E: 109021’ 15.92”
067 S: 00o02’ 55.97” Tiang Listrik 4 (titik akhir jalan)
E: 109021’ 15.16”
068 S: 00002’ 55.88” Titik awal, tepi jalan Magister Hukum
E: 109021’ 15.07”
069 S: 00002’ 55.55” Tiang Listrik 5
E: 109021’ 15.40”
070 S: 00002’ 54.39” Gardu No. 1828
E: 109021’ 16.67”
071 S: 00002’ 54.17” Titik terakhir, tepi jalan Magister
E: 109021’ 16.91” Hukum
072 S: 00002’ 55.79” Titik awal Magister Ekonomi
E: 109021’ 18.81”
073 S: 00002’ 55.67” Jalan masuk kantin dan parkir
E: 109021’ 18.92” Magister Ekonomi
074 S: 00002’ 56.35” Tepi kantin Magister Ekonomi
E: 109021’ 19.58”
075 S: 00002’ 55.95” Sudut 1 belakang kantin
E: 109021’ 19.99”
076 S: 00002’ 55.37” Sudut 2 TPS liar belakang kantin

5
No. Titik Koordinat Keterangan
E: 109021’ 19.41”
077 S: 00002’ 54.40” Sudut 3 Parkir dekat kantin
E: 109021’ 20.40”
078 S: 00002’ 52.74” Sudut 4 parkir dekat Parit Imam
E: 109021’ 18.59” Bonjol
079 S: 00002’ 53. 85 Sudut 5 Magister Ekonomi (sudut Jl.
E: 109021’ 17.44” Daya Nasional)
080 S: 00002’ 53.57” Tiang Listrik Magister Ekonomi
E: 109021’ 53.57” (hadap Jl. Imam Bonjol)
081 S: 00002’ 54.01” Titik akhir, Plang Pasca Sarjana
E: 109021’17.13” Fakultas Ekonomi
082 S: 00002’ 53.75” Titik pertama Magister FISIP (hadap
E: 109021’ 17.02” Jl. Daya Nasional)
083 S: 00002’ 51.93” Titik kedua Magister FISIP
E: 109021’ 15.16”
084 S: 00002’ 50.65” Titik ketiga Magister FISIP (hadap Jl.
E: 109021’ 16.72 Imam Bonjol)
085 S: 00002’ 52.27” Titik keempat Magister FISIP (sudut
E: 109021’ 18.12 depan Jl. Daya Nasional)
086 S: 00002’ 50.95” Kantor POS Samping Magister FISIP
E: 109021’ 15.24”
087 S: 00002’ 51.60” Titik pertama Taman FISIP
E: 109021’ 14.41”
088 S: 00002’ 53.34” Titik kedua Taman FISIP (bagian
E: 109021’ 12.55” belakang), titik pertama Wilayah
Koperasi UNTAN
089 S: 00002’ 54.80” Titik kedua wilayah Koperasi
E: 109021’ 11.42” UNTAN (bagian belakang)
090 S: 00002’ 55.67” Gardu depan Koperasi Pegawai
E: 109021’ 11.97” Negeri
091 S: 00002’ 56.42” Tiang Listrik depan UNTAN Press
E: 109021’ 12.66” (samping koperasi)
092 S: 00002’ 57.11” Titik ketiga wilayah Koperasi
E: 109021’ 13.43” UNTAN
093 S: 00002’ 56.69 Lampu depan Koperasi (hadap Jl.
E: 109021’ 14.03” Daya Nasional)
094 S: 00002’ 55.76” Titik terakhir wilayah Koperasi
E: 109021’ 14.85” UNTAN
095 S: 00002’ 55.64” Titik ketiga Taman FISIP dan tiang
E: 109021’ 15.07” listrik (Hadap Jl. Daya Nasional)
096 S: 00002’ 53.83 Titik terakhir Taman FISIP
E: 109021’ 16.75”

6
No. Titik Koordinat Keterangan
097 S: 00 02’ 55.98”
0
Batas perumahan, samping Ruko
E: 109021’14. 96” (hadap Jl. Daya Nasional)
098 S: 00002’ 57.73” Batas 2 Komplek UNTAN
E: 109o21’ 13.67”
099 S: 00002’ 53.38” Tiang listrik 1 Komplek UNTAN
E: 109021’ 14.61”
100 S: 00002’ 59.29” Tiang Listrik 2
E: 109021’ 15.54”
101 S: 00003’ 00.31” Tiang Listrik 3
E: 109021’ 16.53”
102 S: 00003’ 01.21” Gardu
E: 109021’ 17.44”
103 S: 00003’ 02.35” Titik terakhir batas perumahan dan
E: 109021’ 18.02” tiang listrik
104 S: 00003’ 02.58” Belokan pertama di Jln. M. Syafe’i
E: 109021’ 18.51”
105 S: 00002’ 55.91” Tugu Monumen Saluate di Magister
E: 109021’ 16. 09” Hukum 1
106 S: 00002’ 54.96” Tugu Monumen Saluate di Magister
E: 109021’ 12.08” Hukum 2
Sumber: Survey, 2016

B. Pembahasan Titik GPS


Praktikum yang dilakukan merupakan bentuk pengamatan untuk memetakan wilayah
utara Universitas Tanjung Pura. Adapun batas-batas wilayah pengamatan adalah sebagai
berikut.
Utara: Jl. Imam Bonjol
Timur: Jl. Sepakat 1
Barat: Jl. Tanjung Sari
Selatan: Fakultas Kehutanan (Jl. Daya Nasional)
Adapun lokasi pemetaan dan hasilnya dapat dilihat pada hasil olah data yang diintepretasikan
pada pencitraan Google Earth dibawah ini.

7
Gambar 3.1 Hasil Pengamatan Wilayah/Lokasi 1
Sumber : Pencitraan Google Earth 2016
Terdapat empat tempat penting pada wilayah yang dipetakan, yaitu wilayah Perumahan
Dosen Universitas Tanjungpura, Gedung Magister Ilmu Ekonomi, Gedung Magister Ilmu
Hukum dan Gedung Magister Ilmu Sosial. Keempat tempat ini dilalui oleh Jl. Daya Nasional
dan wilayah paling utara dari Universitas Tanjung Pura yang berbatasan langsung dengan Jl.
Imam Bonjol.
Menggunakan alat GPS, surveyor memetakan titik-titik tertentu yang dianggap penting.
Dalam prakteknya, surveyor memetakan sejumlah 44 titik. Ada dua jenis titik yang
digunakan, yaitu titik untuk menunjukkan identitas suatu tempat atau jenis lahan, kedua titik
yang memetakan sudut dan batas wilayah tertentu dalam suatu fungsi lahan. Pengelompokan
fungsi lahan yang dipetakan adalah sebagai berikut.

1. Titik yang memetakan simbol atau lokasi tertentu


Surveyor memetakan tempat maupun simbol yang merupakan bagian dari wilayah. Satu
titik koordinat yang dipetakan merupakan penanda bagi satu tempat yang ada di lapangan.
Adapun titik yang dimaksud tersebut di bawah ini.
 Titik 064-067 dan 069 untuk tiang listrik di sepanjang jalan Perumahan Dosen
Universitas Tanjung Pura
 Titik 063 untuk Pusat Al-Qadrie Center Universitas Tanjungpura
 Titik 070, 090 dan 102 untuk gardu listrik di depan Magister Ilmu Hukum, Koperasi
Kepegawaian Universitas Tanjung Pura dan Perumahan Komplek Untan
 Titik 080 untuk tiang listrik di depan Magister Ilmu Ekonomi
 Titik 086 untuk Kantor POS di samping Magister Ilmu Sosial (menghadap Jl, Imam
Bonjol)

8
 Titik 099-101 merupakan tiga tiang listrik yang terdapat di jalan Perumahan Komplek
Untan
 Titik 105 dan 106 untuk Tugu Monumen Meriam di depan Magister Ilmu Hukum
sebagai simbol fakultas tersebut.

2. Titik yang menjadi batas sudut suatu fungsi lahan


Surveyor memetakan sudut-sudut tertentu baik yang terdapat simbol ataupun tidak ada
sama sekali. Fungsinya untuk mengetahui batas-batas wilayah dari suatu tempat. Setiap titik
mewakili satu sudut suatu tempat and jika ditarik garis, maka akan terbentuk area lahan
yang dipetakan. Beberapa titik yang memetakan area fungsi lahan adalah sebagai berikut.
 Titik 062 dan 067 sebagai batas awal dan akhir jalan lokal di Perumahan Dosen
Universitas Tanjungpura sekaligus batas timur Magister Ilmu Hukum
 Titik 068 dan 071 sebagai batas barat Magister Ilmu Hukum yang menghadap Jl.
Daya Nasional sehingga titik 062, 067, 068 dan 069 merupakan area Magister Ilmu
Hukum
 Titik 073-077 untuk memetakan area Kantin Magister Ilmu Ekonomi dan tanah
kosong sebagai lokasi pembuangan sampah (TPS liar)
 Titik 072, 078-079 dan 080 merupakan empat sudut yang memetakan Magister Ilmu
Ekonomi
 Titik 082-085 memetakan area Magister Ilmu Sosial
 Titik 087-088 dan 095-096 merupakan empat titik yang menghubungkan sudut di
Taman Magister Ilmu Sosial
 Titik 088-089, 092 dan 094 merupakan area Koperasi dan Pelayanan Universitas
Tanjung Pura. Lokasi berada di sebelah selatan Magister Ilmu Sosial
 Titik 097-098 dan 103 merupakan area Perumahan xx
Dari pemetaan tersebut, terdapat 11 titik yang memetakan tiang listrik dan lampu, 3
gardu listrik, 2 perumahan, 4 tempat penting dan 3 area pendikan yaitu gedung
Program Pasca Sarjana untuk Ilmu Ekonomi, Ilmu Hukum dan Ilmu Sosial di
Universitas Tanjungpura.

C. Hasil Pemetaan
Setelah dilakukan survey, hasil pemetaan GIS diolah pada software ArcGIS. Cara
memetakannya dengan menginput data penggambaran melalui pencitraan Google Earth Pro

9
lalu melakukan prosedur pembuatan peta di aplikasi ArcGIS. Adapun mengenai hasil
pemetaan dapat dilihat pada penjelasan dibawah ini.
a. Peta Tata Guna Lahan
Mengenai hasil pemetaan tata guna lahan dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 3.2 Peta Tata Guna Lahan Lokasi 1


Sumber : Analisis Kelompok, 2016

Terdapat dua pembagian kawasan pada peta diatas, yakni kawasan budidaya
(permukiman, perdagangan dan jasa, dan pendidikan) serta kawasan lindung (RTH). Terdapat
tiga bangunan pendidikan yakni Magister Ekonomi di sebelah tenggara, Magister Hukum di
sebelah barat daya, dan Magister Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di sebelah barat laut yang
menyusun kawasan pendidikan. Di sebagian Jl. Daya Nasional terdapat ruko (rumah dan
ruko) serta beberapa koperasi yang menyusun kawasan perdagangan dan jasa. Adapun
kawasan permukiman yang menjadi objek pemetaan merupakan areal perumahan dosen dan
permukiman penduduk umum.

Selain kawasan budidaya, juga terdapat kawasan lindung yang terletak di Magister Ilmu
Sosial Ilmu Politik. RTH ini berupa taman FISIP dan lahan kosong di belakang kantor pos
lama.

Selain memetakan lahan, juga dilakukan perhitungan luas wilayah perbangunan tata guna
lahan. Adapun lebih jelasnya dapat dilihat pada uraian berikut ini.

10
1. Kawasan Pendidikan
Wilayah 1 termasuk ke dalam kawasan pendidikan di Universitas Tanjungpura
sehingga tata guna lahan di wilayah tersebut banyak digunakan untuk bangunan
pendidikan yaitu berupa gedung Magister Ekonomi, Magister Ilmu Hukum dan Ilmu
Politik dan bangunan Magister Hukum. Untuk lebih jelas, tata guna lahan tersebut dapat
dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3.2
Hasil Perhutungan Kawasan Pendidikan

luas
Fid Shape Nama
(M2)
0 Polygon 1545 Magister Ekonomi
Magister Ilmu
1 Polygon 1231 Sosial dan Ilmu
Politik
2 Polygon 1817 Magister Hukum
3 Polygon 302 Magister Hukum
4 Polygon 103 Magister Hukum
5 Polygon 96 Magister Hukum
Sumber : Analisis Kelompok, 2016

Dari tabel di atas diketahui bahwa terdapat 6 tata guna lahan yang digunakan untuk
bangunan pendidikan. Terdapat satu tata guna lahan yang digunakan untuk bangunan
Magister Ekonomi dengan luas 1545 m2 dan untuk bangunan Magister Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik dengan luas 1231 m2. Sedangkan 4 tata guna lahan lainnya digunakan untuk
bangunan Magister Hukum dengan total luas 2318 m2. Tata guna lahan untuk bangunan
pendidikan dengan luasan paling besar adalah tata guna lahan untuk bangunan Magister
Hukum.

2. Permukiman
Pengertian dasar permukiman dalam UU No.1 tahun 2011 adalah bagian dari
lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu satuan perumahan yang mempunyai
prasarana, sarana, utilitas umum, serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain
dikawasan perkotaan atau kawasan perdesaan. Pada kawasan 1 juga terdapat tata guna
lahan untuk permukiman. Permukiman ini merupakan perumahan-perumahan yang
ditempati beberapa dosen di Universitas Tanjungpura dan warga sipil lainnya. Untuk
lebih jelas, tata guna lahan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.

11
Tabel 3.3
Hasil Perhutungan Kawasan Permukiman
Luas
Fid Shape
(M2) Nama
0 Polygon 294 Rumah penduduk
1 Polygon 349 Rumah penduduk
2 Polygon 322 Rumah penduduk
3 Polygon 228 Rumah penduduk
4 Polygon 361 Rumah penduduk
5 Polygon 227 Rumah penduduk
6 Polygon 197 Rumah penduduk
7 Polygon 283 Rumah penduduk
8 Polygon 514 Rumah penduduk
9 Polygon 365 Rumah penduduk
10 Polygon 356 Rumah penduduk
Sumber : Analisis Kelompok, 2016

Dari tabel di atas diketahui bahwa terdapat 11 tata guna lahan yang digunakan untuk
bangunan permukiman dengan total luas 3496 m2. Tata guna lahan permukiman ini
mempunyai letak yang strategis karena berdampingan dengan tata guna lahan pendidikan
dan tata guna lahan perdagangan dan jasa.

3. Perdagangan dan Jasa


Pada kawasan 1 terdapat tata guna lahan untuk bangunan perdagangan dan jasa yang
terdiri dari bangunan koperasi, bangunan ruko, kantin dan bangunan kantor pos lama.
Tata guna lahan untuk bagunan perdagangan dan jasa ada yang kebanyakan berpusat pada
satu titik. Untuk lebih jelas, tata guna lahan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 3.4
Hasil Perhutungan Kawasan Perdagangan dan Jasa
Fid Shape Luas (m) Nama
0 Polygon 111 Ruko
1 Polygon 85 Ruko
2 Polygon 257 Ruko
3 Polygon 56 Ruko
4 Polygon 224 Koperasi
5 Polygon 180 Koperasi
6 Polygon 117 Koperasi
7 Polygon 214 Koperasi
8 Polygon 397 Koperasi
9 Polygon 135 Kantin
10 Polygon 197 Kantor Pos Lama

Sumber : Analisis Kelompok, 2016

12
Dari data diatas diketahui bahwa di kawasan 1 terdapat 11 tata guna lahn untuk
bangunan perdagangan dan jasa. 4 tata guna lahan digunakan untuk bangunan ruko yang
berpusat di tepi Jalan Daya Nasional dengan letak ruko yang satu dengan yang lainnya
berdekatan dengan total luas 509 m2. 5 tata guna lahan lainnya digunakan untuk
bangunan Koperasi. Koperasi ini merupakan koperasi yang dikembangkan oleh
mahasiswa Universitas Tanjungpura dan ada pula koperasi milik pemerintah dengan total
luas tata guna lahan untuk bangunan koperasi sebesar 1132 m2 yang berpusat di tepi Jalan
Daya Nasional dan Jalan lingkungan yang berada dekat dengan bangunan Fakultas
Kehutanan. Satu tata guna lahan digunakan untuk bangunan kantin dengan luas 135 m2
yang terletak berdampingan dengan bangunan Magister Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Sedangkan satu tata guna lahan lainnya digunakan untuk bangunan kantor pos lama yang
letaknya tidak jauh dari bangunan Magister Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan luas 197
m2. Namun, keberadaan kantor pos ini sudah tidak diperhitungkan lagi. Hal ini
dikarenakan kantor pos tersebut sudah tidak beroperasi sebagaimana mestinya dan hanya
tertinggal bangunan pos lama yang kosong.

4. Ruang Terbuka Hijau (RTH)


Ruang terbuka hijau (RTH) sangat penting keberadaannya dalam suatu kawasa.
Dalam kawasan 1 terdapat 2 tata guna lahan yang digunakan untuk taman dan lahan
kosong. Untuk lebih jelas, tata guna lahan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3.5
Hasil Perhitungan Kawasan RTH

Fid Shape Luas Nama


0 Polygon 2511 Taman FISIP
1 Polygon 1847 Lahan kosong
Sumber : Analisis Kelompok, 2016

Dari tabel di atas diketahui bahwa di kawasan 1 terdapat 2 tata guna laahan yang
digunakan untuk ruang terbuka hijau. Tata guna lahan tersebut digunakan untuk taman
yang berada di depan Magister Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan luas 2511 m 2 dan tata
guna lahan yang digunakan untuk lahan kosong dengan luas 1847 m2. Lahan kosong ini
sengaja tidak dibangun bangunan apapun dah hanya ditumbuhi oleh pepohonan dan
rumput-rumput liar tanpa adanya perlakuan khusus tertentu.

13
b. Peta Jaringan
Berbeda dengan peta tata guna lahan yang berbentuk poligon, peta jaringan membentuk
pola garis yang menggambarkan identitas yang ada di wilayah tersebut. Mengenai
pemetaan jaringan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Gambar 3.3 Peta Jaringan Lokasi 1


Sumber : Analisis Kelompok, 2016

Terdapat 4 jaringan yang dipetakan yakni jaringan listrik (jumlah tiang listrik), jalan,
drainase, dan parit di lokasi ini. Terdapat 16 tiang listrik yang tersebar di setiap kawasan.
Jaringan jalan yang dipetakan merupakan keseluruhan jalan yang dapat dilalui dilokasi ini,
yakni jalan kolektor (Jl. Imam Bonjol dan Jl. Daya Nasional) dan jalan lingkungan yang
berada di sekitar permukiman dan fakultas. Jaringan drainase tertutup semuanya mengikuti
pola jaringan jalan yang aliran airnya menuju parit yang emngikuti pola jaringan Jl. Imam
Bonjol. Selanjutnya mengenai hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel uraian berikut ini.
1. Jaringan Drainase
Drainase adalah serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan
membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan
secara optimal. Di kawasan 1 terdapat 6 jaringan drainase yang memiliki panjang yang
berbeda-beda. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut ini.

14
Tabel 3.6
Hasil Perhitungan Jaringan Drainase
Fid Shape Panjang Nama
0 Polyline 215 Jl. Daya Nasional
1 Polyline 317 Daerah Permukiman
2 Polyline 213 Jl. Daya Nasional (Depan F. Hukum)
3 Polyline 432 Jl. Lingkungan F. Hukum – FISIP
4 Polyline 228 FISIP
Antara Taman FISIP dan Lahan
5 Polyline 66
Kosong
Sumber : Analisis Kelompok, 2016

Dari data di atas diketahui bahwa di kawasan 1 terdapat 6 jaringan drainase. Drainase
ini mengelilingi tata guna lahan dan berdampingan dengan jaringan jalan. Jaringan
drainase terpanjang yaitu drainase yang mengiringi jalan lingkungan Fakultas Hukum
sampai FISIP dengan panjang 432 m dan jaringan drainase terpendek yaitu drainase
diantara Taman FISIP dan lahan kosong dengan panjang 66 m.

2. Jaringan Jalan
Jalan merupakan prasarana yang sangat penting untuk segala aktivias manusia di
segala aspek. Di kawasan 1 terdapat 5 jaringan jalan yang memilik panjang jalan dan
jenis jalan yang berbeda-beda. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.7
Hasil Perhitungan Jaringan Jalan

Panjang
Fid Shape Nama
(m)
0 Polyline 221 Jl.Daya Nasional (jalan kolektor)
1 Polyline 320 Jalan Lingkungan (Samping Fakultas Kehutanan )
2 Polyline 158 Jalan Lingkungan (kantor pos)
3 Polyline 186 Jalan Lingkungan (Taman Magister ISIP)
4 Polyline 374 Jalan Lingkungan (Permukiman)
5 Polyline 183 Jl.Imam Bonjol (jalan kolektor)
Sumber : Analisis Kelompok 2016

Dari tabel di atas diketahui bahwa tedapat 6 jaringan jalan di kawasan 1. Jenis jalan
berdasarkan fungsinya yang terdapat di kawasan 1 yaitu jalan kolektor dan jalan
lingkungan. Jalan kolektor merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan
pengumpul atau pembagi dengan ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-rata sedang,
dan jumlah jalan masuk dibatasi. Jalan kolektor di kawasan 1 meliputi Jl. Daya Nasional
dan Jl. Imam Bonjol. Jalan lingkungan merupakan jalan umum yang berfungsi melayani

15
angkutan lingkungan dengan ciri perjalanan jarak dekat, dan kecepatan rata-rata rendah.
Jalan lingkungan di kawasan 1 meliputi jalan menuju kantor pos lama, jalan menuju
taman Magister ISIP, Jalan menuju permukiman serta jalan yang berada di samping
Fakultas Kehutanan.

3. Jaringan Listrik
Jaringan Listrik merupakan sistem interkoneksi dari elemen elemen rangkaian listrik
yang membentuk suatu sistem yang terdiri dari beberapa terminal untuk berhubungan
dengan dunia luar. Rangkaian rangkaian listrik itu dapat berupa alat alat lsitrik seperti
tiang listrik dan gardu. Di kawasan 1 terdapat 16 titik jaringan listrik yang tersebar di
seluruh kawasan 1.

16
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Ada beberapa hal yang dapat disimpulkan dari pengamatan tersebut :
 Lokasi yang diamati yaitu tiga fakultas pasca sarjana, yaitu Program Magister Ilmu
Hukum Fakultas Hukum dan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi di sebelah timur Jl.
Daya Nasional dan Magister Ilmu Sosial FISIP di sebelah barat Jl. Daya Nasional,
taman, Koperasi Untan, kantor pos, tiang listrik, gardu serta land mark di Magister
Hukum Universitas Tanjung Pura serta Komplek Perumahan Untan.
 Terdapat Kantor pos yang posisinya tidak strategis dan tidak digunakan lagi.
 Total tiang listrik dan gardu di wilayah 1 sebanyak 16 buah.
 Apabila pergerakan semakin ke selatan maka derajat menit dalam titik koordinasi
suatu titik akan berubah.

B. Saran
Untuk praktikum penggunaan mengenai GPS sebaiknya didampingi agar dapat
mengetahui titik koordinat dimana saja yang perlu direkam. Selain itu, kekurangan yang
terdapat dalam pembuatan peta dapat diperbaiki dengan bimbingan sehingga membantu
dalam kegiatan pemetaan kedepannya.

17
DAFTAR PUSTAKA

“Pengertian GPS” dalam (http://www.dutasurvey.com/artikel/pengertian-gps-global-


positioning-system/) diakses pada 30 April 2016 pukul 20.34

18
LAMPIRAN

19
20

Anda mungkin juga menyukai