Anda di halaman 1dari 137

i

HUBUNGAN ANTARA FANATISME DENGAN AGRESI


VERBAL PADA ANGGOTA KOMUNITAS FANS KPOP

SKRIPSI

Disusun oleh:

Astin Larashati Ridwan

1710801022

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS EKONOMI ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA

2021
i

HUBUNGAN ANTARA FANATISME DENGAN AGRESI


VERBAL PADA ANGGOTA KOMUNITAS FANS KPOP

SKRIPSI

Disusun oleh:

Astin Larashati Ridwan

1710801022

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS EKONOMI ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA

2021
i

HUBUNGAN ANTARA FANATISME DENGAN AGRESI


VERBAL PADA ANGGOTA KOMUNITAS FANS KPOP

SKRIPSI

Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Fakultas Ekonomi Ilmu Sosial Dan Humaniora

Di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

Disusun oleh:

Astin Larashati Ridwan

1710801022

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS EKONOMI ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA


ii

2021
iii

HALAMAN PERSETUJUAN

HUBUNGAN ANTARA FANATISME DENGAN AGRESI


VERBAL PADA ANGGOTA KOMUNITAS FANS KPOP
SKRIPSI

ASTIN LARASHATI RIDWAN

1710801022

Telah memenuhi persyaratan dan disetujui untuk mengikuti ujian skripsi

Program Studi S1 Psikologi

Fakultas Ekonomi Ilmu Sosial dan Humaniora

Di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

Pembimbing : Andhita D., S. Psi., M.Psi. Psikolog

Tanggal :

Tanda Tangan :
iv

HALAMAN PENGESAHAN

HUBUNGAN ANTARA FANATISME DENGAN AGRESI VERBAL


PADA ANGGOTA KOMUNITAS FANS KPOP
UNIVERSITAS‘AISYIYAH YOGYAKARTA

SKRIPSI
Disusun oleh :
ASTIN LARASHATI RIDWAN

1710801022

Telah Dipertahankan di Depan Penguji dan Diterima Sebagai Syarat Untuk Mendapatkan

Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Fakultas Ekonomi, Ilmu Sosial dan Humaniora

Di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

Pada Tanggal :

Dewan Penguji :

1. Penguji I : Annisa Warasti, S.Psi., M.Psi., Psikolog

2. Penguji II : Andhita Dyorita Kh., S.Psi, M.Psi., Psikolog

Mengesahkan

Dekan Fakultas Ekonomi, Imu Sosial, Humaniora

Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

Mega Ardina, M.Sc


v

MOTTO

To make somethning special, you just have to belive it’s special


vi

PERSEMBAHAN

Syukur alhamdulillah kepada Allah SWT yang telah memberikan jalan kemudahan

dalam menyelesaikan skripsi ini. Hasil karya ini saya persembahankan sebagai ucapan

terimakasih untuk orang-orang yang selalu memberikan semangat, dukungan dan motivasi.

Saya persembahkan skripsi ini untuk keluarga terkasih :

1. Kepada seluruh keluarga yang ada di Singkawang, ibu dan adik-adik yang saya

sayangi. Ibu Yeny Santri, adik Virgiawan Aqil Ridwan, adik M. Hafis, adik M. Fikri

Hakim Ridwan. Berkat dukungan merekalah skripsi ini terselesaikan. Berbagai

macam rintangan dan keputusan yang datang dapat memudar karena limpahan kasih

sayang, perhatian serta doa yang selalu diberikan oleh mereka. Tiada kata yang dapat

tergambarkan atas rasa syukur diberikan keluarga seperti mereka. Terimakasih sudah

dikasih kepercayaan sampai sejauh ini hidup sendiri diperantauan.

2. Kepada dosen pembimbing skripsi saya ibu Andhita D., S.Psi., M.Psi.,Psikolog. Yang

selalu memberikan arahan, masukkan dan dukungan selama menempuh pendidikan

S1 yang berperan penting dalam penyusun skripsi saya.

3. Sahabatku Anisya Pebriani, Lussy Anisa Fitri, Ayu Putri, Yuni Nur Afifah, dan Kai

yang selalu memberikan dorongan, motivasi, bantuan dan semangat untuk tetap selalu

semangat menyelesaikan skripsi.

4. Teman-teman seperjuangan angkatan 2017 psikologi UNISA, terimakasih atas

kebersamaan dan selalu memberikan semangat satu sama lain. Doa saya semoga

Allah senantiasa memberikan kemudahan dan keberkahan dalam setiap urusan dan

pengharapan kalian. Aamiin.


vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahirobil’alamin, puja dan puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT

atas segala berkat, rahmat, nikmat, dan karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “Hubungan Antara Fanatisme Dengan Agresi Verbal Pada Anggota Komunitas

Fans Kpop”.

Pada kesempatan kali ini peneliti ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Ibu Warasti, S.Kp., Sp.Mat. selaku Rektor Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta yang telah

memberikan izin dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Ibu Mega Ardina, M.Sc. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Ilmu Sosial dan Humaniora

Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta yang telah memberikan izin dalam menyelesaikan

skripsi ini.

3. Ibu Annisa Warasti, S.Psi., M.Psi., Psikolog. Selaku Ketua Program Studi Psikologi

Fakultas Ekonomi Ilmu Sosial dan Humaniora Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta serta

dosen penguji yang telah memberikan motivasi, dukungan serta masukkan dalam

menyelesaikan skripsi ini.

4. Ibu Zahro Varisna Rohmadani S.Psi., M.Psi.,Psikolog. Selaku dosen pembimbing

akademik yang telah memberikan arahan dan masukan dalam menyelesaikan studi S1.

5. Ibu Andhita D., S.Psi., M.Psi., Psikolog selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

memberikan masukan dan arahan dalam menyelesaikan studi S1 dan skripsi peneliti.

6. Keluarga yang telah memberikan dukungan moril dan materiil kepada peneliti.
viii

Penelitian ini menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini jauh dari sempurna, oleh

karena itu saran dan kritik yang membangun sangat peneliti harapkan.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuk.

Yogyakarta, 28 Agustus 2021

Peneliti.
ix

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini peneliti menyatakan bahwa dalam penelitian ini tidak terdapat karya yang

pernah diajukan untuk penelitian lain atau untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada

perguruan tinggi lain, dan sepanjang pengetahuan penelitian juga tidak terdapat karya orang

lain atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Yogyakarta, April 2021

Astin Larashati R.
x

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN...................................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................................iii
MOTTO....................................................................................................................................iv
PERSEMBAHAN......................................................................................................................v
KATA PENGANTAR..............................................................................................................vi
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN...............................................................................viii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ix
DAFTAR TABEL......................................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................................xii
ABSTRACT............................................................................................................................xiv
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................9
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................................10
D. Manfaat penelitian.........................................................................................................10
E. Ruang lingkup penelitian..............................................................................................11
F. Keaslian penelitian........................................................................................................12
BAB II......................................................................................................................................15
TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................................15
A. Fanatisme Fans K-Pop..................................................................................................15
1. Pengertian Fanatisme.................................................................................................15
2. Aspek-aspek fanatisme..............................................................................................17
3. Pengertian Fans K-Pop..............................................................................................18
4. Pengertian Fanatisme Fans K-Pop.............................................................................20
B. Agresi Verbal................................................................................................................21
1. Pengertian Agresi......................................................................................................21
2. Definisi Agresi Verbal...............................................................................................28
C. Komunitas atau Fandom kpop......................................................................................30
D. Hubungan Fanatisme dengan Agresi Verbal Pada Anggota Komunitas Fans Kpop....31
E. Hipotesis...........................................................................................................................32
BAB III.....................................................................................................................................34
xi

METODE PENELITIAN.........................................................................................................34
A. Rancangan penelitian....................................................................................................34
B. Variabel Penelitian........................................................................................................35
C. Defenisi Operasional Variabel......................................................................................35
D. Populasi dan Sampel Penelitian....................................................................................36
1. Populasi.....................................................................................................................36
2. Sampel.......................................................................................................................37
E. Etika Penelitian.............................................................................................................37
F. Alat dan Metode Pengumpulan Data............................................................................39
1. Alat pengumpulan data..............................................................................................39
2. Metode Pengumpulan Data.......................................................................................39
G. Validitas dan Reliabilitas...........................................................................................45
1. Validitas.....................................................................................................................45
2. Reliabilitas.................................................................................................................49
H. Metode Pengolahan Data dan Teknik Analisis Data.................................................50
1. Metode Pengolahan Data...........................................................................................50
2. Teknik Analisis Data.................................................................................................50
I. Rencana Jalannya Penelitian.........................................................................................51
BAB IV....................................................................................................................................54
HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................................54
A. Hasil Penelitian.............................................................................................................54
1. Deskripsi Data Penelitian..........................................................................................54
2. Hasil Penelitian..........................................................................................................54
3. Data hasil fanatisme..................................................................................................55
4. Data hasil agresi verbal.............................................................................................55
B. Uji Normalitas...............................................................................................................55
C. Uji Linieritas.................................................................................................................56
E. Uji Hipotesis..................................................................................................................60
F. Pembahasan...................................................................................................................61
G. Keterbatasan Penelitian.............................................................................................64
BAB V......................................................................................................................................65
KESIMPULAN DAN PENUTUP...........................................................................................65
A. Kesimpulan...................................................................................................................65
B. Saran..............................................................................................................................65
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................67
xii

LAMPIRAN.............................................................................................................................71

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Keaslian Peneliti.......................................................................................................12


Tabel 3.1 skor Skala Model Likert....................................................................................39
Tabel 3.2 Skala Fanatisme.....................................................................................................40
Tabel 3.3 Rumus Empat Kategori...........................................................................................41
Tabel 3.4 Kategori Fanatisme...............................................................................................42
Tabel 3.5 Skala Agresi Verbal.................................................................................................44
Tabel 3.6 Kategori Agresi Verbal............................................................................................45
Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Aiken Fanatisme......................................................................47
Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Aiken Agresi Verbal.................................................................48
Tabel 3.9 Intrepretasi Nilai r....................................................................................................49
Tabel 4.1...................................................................................................................................54
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Data Fanatisme.......................................................................55
Tabel 4.3 Anova Table............................................................................................................56
Tabel 4.4 Rumus Empat Kategori............................................................................................58
Tabel 4.5 Kategori Fanatisme..................................................................................................59
Tabel 4.6 Kategori Agresi Verbal............................................................................................60
Tabel 4.7 Korelasi Fanatisme dengan Agresi Verbal..............................................................60
xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1.................................................................................................................................6
Gambar 1.2.................................................................................................................................8
Gambar 2.1...............................................................................................................................31
xiv

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kartu Bimbingan
Lampiran 2 Expert judgment
Lampiran 3 Skala uji coba
Lampiran 4 Data hasil uji coba skala
Lampiran 5 Hasilreabilitas dan validitas uji coba
Lampiran 6 Skala penelintian
Lampiran 7 Data hasil penelitian
Lampiran 8 Hasil uji reabilitas dan validitas penelitian
Lampiran 9 Hasil uji normalitas
Lampiran 10 Hasil uji Linieritas
Lampiran 11 Hasil uji hipotesis
xv

ABSTRACT

Ridwan, Astin. 2021. Hubungan Antara Fanatisme Dengan Agresi Verbal Pada
Anggota Komunitas Fans Kpop.
Dosen pembimbing: Andhita D., S.Psi., M.Psi., Psikolog

Kata kunci : Fanatisme, Agresi Verbal, Fans Kpop

Berkembangnya K-pop di Indonesia membuat remaja bahkan orang dewasa semakin


terbius oleh pesona K-Pop yang dibawa boygrup ataupun girlgrup kpop dan menimbulkan
fanatisme yang berlebihan. Sikap para penggemar kpop atau K-Popers yang memuja idolanya
secara berlebihan ini menunjukkan sikap fanatisme yang jelas, serta Fansclub mereka yang
eksis dan penggemar mereka yang terus bertambah menyentuh berbagai kalangan. Terlihat
dari para pecinta K-pop selalu mengoleksi barang-barang yang berkaitan dengan sang idola,
seperti album, lightstick, poster, photobook, merchandise dan barang lainnya yang berkaitan
dengan sang idola (Setyarsi, 2016). Mereka dengan rela menghabiskan waktu untuk
mengakses internet hanya untuk melihat idolanya, menghabiskan banyak uang untuk
membeli tiket konser atau barang-barang yang berkaitan dengan idolanya, dan selalu
berusaha untuk mengetahui keadaan idolanya (Juwita, 2018). Setelah itu mereka berdiskusi
dengan fandom (fans dan kingdom, yaitu sebuah komunitas besar penggemar idol Korea)
yang mereka ikut sertai dengan mengarah pada perilaku fanatisme (Fauziah, 2015). Perilaku
fanatisme penggemar ingin idolanya terlihat paling baik bisa membuat penggemar KPOP
menjelekan atau menjatuhkan idola lain yang juga termasuk dalam perilaku agresi verbal
dengan melakukan fanwar (perang antar penggemar) di media sosial/forum kpop (Zulfaa,
2020).
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode analisis data Korelasi
Rank Spearman. Bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara fanatisme dengan
agresi verbal pada anggota komunitas fans kpop yang ada di Indonesia. Subjek penelitian ini
adalah Penggemar kpop yang tergabung dalam fandom atau komunitas kpop secara acak atau
random diseluruh Indonesia yang terdiri dari beberapa fandom seperti Once, Army, NCTZEN,
BLINK, EXO-L, ELF, Sone, Ahgase, Inspirit, VIP, Shawol, Mayday dan lainnya yang masing-
masing fandom beranggotakan 100 hingga 1000 anggota komunitas. Penelitian ini
menggunakan purposive sampling dimana pengambilan sampel dilakukan dengan cara
memilih sampel di antara populasi, sesuai dengan karakteristik subjek yang dibutuhkan oleh
peneliti dengan jumlah sampel pada penelitian 137 responden. Penelitian ini terdapat dua
variabel, yaitu Fanatisme sebagai variabel bebas dan Agresi Verbal sebagai variabel
tergantung.
Hasil penelitian yang didapat dari analisis penelitian dengan koefisien korelasi didapat
rhitung 0,306 > dari rtabel 0,176 dan harga signifikansinya <0,001 < 0,05 maka penelitian ini
diketahui ada hubungan yang positif antara fanatisme dan agresi verbal pada anggota
komunitas fans kpop. Secara terpisah fanatisme memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap agresi verbal.
xvi
xvii

ABSTRACT

Ridwan, Astin. 2021. Hubungan Antara Fanatisme Dengan Agresi Verbal Pada
Anggota Komunitas Fans Kpop.
Dosen pembimbing: Andhita D., S.Psi., M.Psi., Psikolog

Kata kunci : Fanatisme, Agresi Verbal, Fans Kpop

The development of K-pop in Indonesia makes teenagers and even adults more
anesthetized by the charm of K-Pop brought by kpop boy groups or girl groups and creates
excessive fanaticism. The attitude of kpop fans or K-Popers who worship their idols
excessively shows a clear attitude of fanaticism, as well as their existing Fansclub and their
growing fans touching various circles. It can be seen from K-pop lovers that they always
collect items related to the idol, such as albums, lightsticks, posters, photobooks,
merchandise and other items related to the idol (Setyarsi, 2016). They willingly spend time
accessing the internet just to see their idols, spend a lot of money to buy concert tickets or
items related to their idols, and always try to find out about their idols (Juwita, 2018). After
that, they discussed with the fandom (fans and kingdom, which is a large community of
Korean idol fans) which they participated in leading to fanaticism (Fauziah, 2015). Fanatic
behavior of fans wanting their idols to look their best can make KPOP fans vilify or bring
down other idols which are also included in verbal aggression behavior by doing fanwars
(wars between fans) on social media/kpop forums (Zulfaa, 2020).
This research is a quantitative research with Spearman Rank Correlation data
analysis method. This study aims to determine the relationship between fanaticism and
verbal aggression on members of the kpop fan community in Indonesia. The subjects of this
research are kpop fans who are members of random or random kpop fandoms or
communities throughout Indonesia which consist of several fandoms such as Once, Army,
NCTZEN, BLINK, EXO-L, ELF, Sone, Ahgase, Inspirit, VIP, Shawol, Mayday And others
whose each fandom consists of 100 to 1000 community members. This study uses purposive
sampling where sampling is done by selecting a sample among the population, according to
the characteristics of the subject required by the researcher with a total sample of 137
respondents. There are two variables in this study, namely fanaticism as the independent
variable and verbal aggression as the dependent variable.
The results obtained from the research analysis with the correlation coefficient
obtained rcount 0.306> from rtable 0.176 and the significance price is <0.001 <0.05, this
research is known to have a positive relationship between fanaticism and verbal aggression
in members of the kpop fan community. Separately, fanaticism has a significant influence on
verbal aggression.
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat ini perkembangan zaman semakin hari semakin pesat diiringi dengan

perkembangan teknologi yang semakin modern. Hal tersebut juga diikuti dengan

perkembangan internet yang dapat mengakses informasi yang lebih luas sehingga para

pengguna internet mendapatkan informasi yang mereka inginkan. Perkembangan

teknologi informasi khususnya pada media massa memberikan dampak yang sangat

besar. Teknologi yang canggih tidak hanya dapat menyebarkan informasi dengan cepat

namun juga bermanfaat untuk menyebarkan budaya-budaya dari setiap negara.

Penyebaran budaya pada media massa saat ini mempengaruhi secara sosiologis

masyarakat, terutama budaya-budaya populer yang menyebar dikalangan masyarakat.

Kebudayaan populer biasanya berkaitan dengan masalah keseharian yang dapat

dinikmati oleh semua orang ataupun kalangan orang tertentu, seperti musik, film,

fashion, dan lain-lain (Bungin, 2014). Budaya pop atau budaya populer merupakan efek

dari globalisasi dan berkaitan dengan masalah sehari-hari seperti superstar, fashion,

transportasi, gaya hidup, dan sebagainya yang dapat dinikmati oleh semua orang atau

kalangan tertentu (Soraya, 2013). Beberapa contoh budaya populer yang ada adalah

shoping, demam korea (Korean wave) dan korean pop (K Pop) (Rabbani, 2020).

Korean wave atau Hallyu merupakan salah salah satu budaya asing yang masuk

ke Indonesia. Korean wave atau Hallyu disebarkan melalui musik pop korea (kpop),

serial drama, film, fashion, makanan, barang-barang elekrtonik, dan pernak pernik

kebudayaan mereka yang mengangkat identitas Negara Korea Selatan. Budaya korea

berkembang begitu pesatnya dan meluas serta diterima oleh publik sampai menghasilkan

sebuah fenomena demam korean wave (Simbar, 2016). Dampak yang bisa dilihat di

Indonesia sendiri antara lain mulai dari fashion, make up, korean skincare, makanan,
2

gaya bicara, hingga bahasa dalam kehidupan sehari-hari seperti annyeong, saranghae,

hyung, dan hwaiting sering digunakan (Egsaugm, 2020). Selain itu kuliner-kuliner Korea

yang berada di Indonesia menjadi hits semenjak kehadiran gelombang Korea

atau Korean Wave, bisa dilihat antara lain banyak munculnya rumah makan yang

bernuansa Korea dan lembaga-lembaga kursus Bahasa Korea. Rumah makan Korea yang

ada di Yogyakarta antara lain, Hanbingo, Dae Jang Geum, Sarangui Oppa, Jumbo

Sikdang, Sorae dan masih banyak lagi (Juwita, 2018). Korean wave atau Hallyu ini

sudah dimulai di tahun 1990-an, istilah Hallyu pun berawal dari China. Media China

yang menyebut Hallyu pertama kali ketika “demam korea” merebak di china. Berawal

pada tahun 1997, stasiun televisi China mutar drama Korea ‘what is love about’ dalam

siaran mereka (Muhammad, 2013). Akulturasi budaya Indonesia dan budaya Korea

pertama kali masuk ke Indonesia pada acara Korea-Japan World Cup 2002 yang berakhir

dengan masuknya Korea sebagai kekuatan empat besar dunia dalam hal persepakbolaan.

Hal tersebut semakin membuat nama Korea mendunia dan beberapa televisi swasta di

tanah air bersaing untuk menayangkan film-film maupun drama-drama Korea (Amrullah

& Lestari, 2016).

Korean wave dalam perkembangannya, juga memberikan dampak besar di dunia

pertelevisian Indonesia. Televisi sebagai media informasi dan hiburan utama masyarakat

Indonesia, salah satunya yakni Kdrama menjadi pilihan baru setelah serial drama India,

Taiwan dan sangat populer melalui televisi. Indonesia mulai mengenal hallyu dari serial-

serial drama korea seperti Boys before flower, Full house, Descandant of the sun, dan

sebagainya (Anwar, 2018). Salah satu keistimewaan drama korea, tidak hanya fokus pada

cerita pada dramanya, tapi juga mengemasnya dengan OST (soundtrack) yang khusus

dibuat untuk drama tersebut, sehingga lagu korea pun kemudian menjadi populer. Hal

tersebut menjadi pembuka masuknya K-Pop, meskipun sudah didahului oleh boyband
3

Taiwan F4 yang juga merupakan bagian dari drama mandarin Meteor Garden (Anwar,

2018). Musik korea yang lebih dikenal dengan K-pop juga mengambil peran yang

penting dalam mempopulerkan Korean wave di Indonesia. Musisi dan Grup Idola Korea

Selatan silih berganti menggelar konser di Indonesia. Tahun 2011 hingga 2013 menjadi

tahun-tahun meledaknya K-pop dan kedatangan bintang-bintang K-pop juga menjadi

sorotan utama media di Indonesia (Rinata & Dewi, 2019).

Berkembangnya K-pop di Indonesia memberikan warna baru pada industri musik

dalam negri yang memiliki ciri khas tersendiri sehingga dapat dibedakan dengan musik

Negara lainnya. Yang membedakan dengan lagu korea, ataupun K-Pop adalah karena

mereka tetap dalam bahasa korea yang dibawakan oleh sekelompok orang laki-laki

maupun perempuan. Ada yang dibawakan oleh band, boygroup/girlgroupmaupun solois.

Dimana boygroup/girlgroup yang melejit saat ini Bangtan Boys (BTS), Red Velvet,

Blackpink, WayV dan masih banyak lagi (Nugraini, 2016).

Korea selatan secara perlahan meraih popularitas yang tidak mudah tergantikan,

bahkan semakin lama semakin mengakar (Anwar, 2018). Terbukti dengan Fansclub

mereka yang tetap eksis dan penggemar mereka yang terus bertambah serta menyentuh

berbagai kalangan yang kini tidak lagi bergantung pada televisi. Para fans kpop ini dapat

mengetahui artis Korea kesukaan mereka dari berbagai jejaring sosial seperti instagram,

twitter dan youtube serta melalui tayangan televisi. Mereka kemudian bergabung dengan

website forum-forum atau fanbase internasional yang berkaitan dengan idola mereka,

seperti soompi.com dan allkpop (Etyarsih, 2016). Dengan dukungan internet yang

semakin mudah, Boygrup/Girlgrup kpop semakin mudah diakses, sehingga remaja

semakin terbius oleh pesona K-Pop yang dibawa boygrup ataupun girlgrup kpop dan

menimbulkan fanatisme yang berlebihan (Anwar, 2018). Para pecinta K-pop kebanyakan

selalu mengoleksi barang-barang yang berkaitan dengan sang idola seperti album,
4

lightstick, poster, photobook, merchandise dan barang lainnya yang berkaitang dengan

sang idola (Setyarsi, 2016). Tidak sedikit juga blog-blog luar negeri bahkan para

“famous fans” atau fans royal yaitu fans yang dengan setia mengikuti kegiatan idolnya

dan sering membagikan tautan-tautan atau link download music video, variety show, dan

segala hal yang berkaitan dengan idola mereka (Etyarsih, 2016). Tak jarang juga para

penggemar K-pop menghabiskan waktunya selama berjam-jam untuk bermain media

sosial dan berdiskusi dengan fandom mereka yang mengarah pada perilaku fanatisme

(Fauziah, 2015). Mereka dengan rela menghabiskan waktu untuk mengakses internet

hanya untuk melihat idolanya, menghabiskan banyak uang untuk membeli tiket konser

atau barang-barang yang berkaitan dengan idolanya, dan selalu berusaha untuk

mengetahui keadaan idolanya (Juwita, 2018). Hal tersebut dalam diliat dari data dari 20

negara yang ada di daftar Twitter, Indonesia menempati posisi pertama sebagai negara

dengan jumlah twit tentang Kpop terbanyak sepanjang tahun 2020 (Reditya, 2021). Dari

hal ini dapat terlihat kecenderungan para penggemar Korean idol group dalam menyukai

idola mereka secara berlebihan, serta dapat menjadikan diri mereka sebagai penggemar

fanatic dan turut ikut serta dalam sebuah fandom. Fandom merupakan gabungan dari

kata fans dan kingdom, yaitu sebuah komunitas besar penggemar idol Korea

berkomitmen untuk mengkonsumsi produk terus menerus dengan melibatkan perasaan

(Fauziah, 2015). Fandom menunjuk pada kelompok penggemar dari artis Korea.

Beberapa komunitas tersebut antara lain Shawol, ELF, Army, EXO-L, Inspirit, VIP, Sone

dan masih banyak lagi (Juwita, 2018). Bukan hanya grup idol saja yang memiliki

fandom, para penyanyi solo juga punya nama fandom khusus, contohnya

panggilan fandom penyanyi solo IU adalah Uaena (Kevin, 2020). Fandom memiliki

forum khusus yang memungkinkan penggemar untuk melakukan interaksi atau sharing

secara beramai-ramai melalui fanbase media sosial (Fauziah, 2015). Terlebih kelompok
5

penggemar juga dilihat sebagai perilaku yang berlebihan dan berdekatan dengan kegilaan

(Jenson, 2010). Penggemar Kpop yang tergabug dalam fandom biasanya memiliki forum-

forum khusus yang memungkinkan mereka untuk melakukan sharing secara beramai-

ramai. Forum-forum ini umumnya adalah situs ataupun grup chat di media chatting

seperti line, telegram, ataupun whatssapp yang dibuat oleh penggemar dan

diperuntukkan bagi penggemar pula. Didalam grup chat whattsapp, telegram, maupun

line ini dapat berisikan 100 hingga 1000 anggota didalam grup chat. Contohnya grup chat

telegram dari fandom penggemar BTS atau dapat dikenal sebagai Army berisikan 40.000

anggota, fandom penggemar Twice atau dikenal dengan Once memiliki 1000 anggota,

fandom penggemar NCT atau dikenal sebagai Nctzen memiliki angota sebanyak 46.000

anggota didalam grup, dan masih banyak fandom lainnya yang tidak bisa disebutkan oleh

peneliti. Tidak hanya melalui forum group chat, tetapi situs-situs jejaring sosial seperti

twitter dan blog juga memudahkan mereka dalam melakukan kegiatan fans. Melalui

forum/jejaring sosial mereka bisa membicarakan berbagai macam hal, dari mulai video

klip yang baru keluar hingga gaya rambut sang idola yang terus berganti-ganti

(Puspitasari, 2013). Sikap para K-Popers yang memuja idolanya secara berlebihan ini

menunjukkan sikap fanatisme pada diri mereka (Juwita, 2018).

Fanatisme atau Fanatic adalah sebuah pandangan atau faham yang dipegang oleh

suatu kelompok yang membela tentang sesuatu yang tidak bisa diganggu gugat akan

keyakinannya. Seseorang yang fanatik biasanya tidak mampu memahami apa-apa yang

ada diluar dirinya, tidak paham masalah kelompok lain, tidak mengerti paham selain

yang mereka yakini. Hal ini merupakan salah satu faktor serta berkembangnya agresi

pada diri penggemar (Mubarok, 2015). Individu yang mengalami fanatisme cenderung

untuk bersikeras terhadap pendapatnya yang menganggap diri sendiri atau kelompoknya

benar, serta mengabaikan fakta dan argumen yang bertentangan dengan pikiran dan
6

keyakinannya (Anggara, 2017). Perilaku fanatisme penggemar adalah perilaku

penggemar yang seringkali mengarah pada perilaku negatif lain seperti perilaku agresif

(Marimaa, 2011). Perilaku fanatisme penggemar yang selalu ingin idolanya terlihat

paling baik bisa membuat penggemar KPOP menjelekan atau menjatuhkan idola lain

yang juga termasuk dalam perilaku agresi verbal (Zulfaa, 2020).

Perilaku agresi verbal yang seringkali ditunjukkan oleh penggemar idola K-pop

Indonesia adalah perilaku agresif secara verbal yang banyak dilakukan di media social

seperti saling serang komentar-komentar jahat di media sosial dengan fandom yang

berbeda, perilaku tersebut sering disebut sebagai fanwar (Eliani, Yuniardi, Masturah,

2018). Beberapa perilaku agresi verbal dapat terlihat dari fanwar di media sosial apabila

ada orang diluar ‘fans’ idola mereka yang mejelek-jelekan idolanya (Etyarsih, 2016).

Mereka melakukan fanwar sebagai wujud pembelaan mereka terhadap idol group yang

mereka sukai. Perang antar penggemar atau fanwar bisa terjadi antara sesama atau antar

kelompok penggemar (Raharja, 2013). Hal ini dapat terlihat dari beberapa contoh fanwar

yang terjadi di tiktok, twitter dan instagram :

Gambar 1.1
7

Perilaku agresi verbal lainnya yang sering ditunjukkan penggemar idola K-pop

adalah menyerang artis atau publik figur lain yang dirasa menyinggung fandom, seperti

beberapa kasus yang pernah terjadi salah satunya adalah penyanyi dangdut Ayu Ting

Ting yang diserang komentar jahat di media sosial seperti twitter dan instagram

(Soejoethi, 2017). Ayu ting ting rupanya ketahuan berkunjung ke akun Park Seo

Joon dan Lee Dong-wook alias Lee Dong Wook. Ayu ting ting membuat sebuah

komentar dengan emotikon hati dalam jumlah banyak di postingan Park Seo Joon. Ayu

ternyata sempat menuliskan beberapa komentar yang isinya hanya emoticon cinta dengan

sangat banyak, sehingga menimbulkan nyinyiran dari para fans kpop seperti yang dapat

dilihat dari komentar postingan Park Seo Joon dan Lee Dong Wook:
8

Gambar 1.2

Agresi verbal adalah agresi yang dilakukan dengan mengucapkan hal-hal negatif,

contohnya menghina, mengumpat, mengejek ataupun sarkasme (Cahyo, Rini, & Pratisi,

2020). Indikator dari agresif verbal adalah berdebat, menunjukkan ketidaksukaan atau

ketidaksetujuan, menyebar gossip, bersikap sarkastis (Eliani dkk, 2018). Fans K-Pop

suka bersaing argumen antar fans lain dan mereka menunjukkan suatu kebencian serta

tidak setuju akan suatu hal, menyebar fitnah, memaki serta berperilaku anarkis sehingga

hal ini dapat menjadi sebuah masalah dan mengakibatkan para korban mengalami mental

down, stres, depresi, kehilangan rasa percaya diri, cemas dan selalu merasa tidak aman.

Hal ini terjadi tidak hanya terdapat pada media sosial antar penggemar yang mencela

penggemar lain di media sosial, hal ini juga dilakukan para penggemar atau satu fandom

kepada idola dari pengggemar lain sehingga terjadi sebuah cyberbullying (Cahyo, Rini,
9

& Pratisi, 2020). Cyberbullying ini sering dialami oleh para musisi-musisi korea selatan,

salah satunya terjadi pada beberapa kasus populer dikalangan penggemar kpop, yaitu

kasus bunuh diri salah seorang musisi korea berinisial S yang merupakan mantan

anggota dari salah satu girl group terkenal dari korea pada tahun 2019 lalu. Penggemar

yang fanatik tidak segan memberikan komentar pembelaan pada artis idolanya tanpa

melihat bahwa artis idola mereka benar ataupun salah. Serta memberikan komentar

negatif yang menjatuhkan artis idola lainnya pada unggahan atau berita tertentu (Rinata

& Dewi, 209). Hal itu membuktikan bahwa agresi verbal berakibatkan hal-hal negatif

yang merugikan baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Namun sayangnya kebanyakan

orang-orang tidak menyadari hal ini. Mungkin beberapa menyadari, namun

mengabaikannya begitu saja.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka dapat dipahami

bahwa tindakan yang dilakukan para fans kpop berawal dari fanatisme yang membuat

mereka tertarik masuk dalam sebuah kelompok atau fandom idol group kesukaan mereka

yang kemudian menimbulkan sebuah agresi verbal untuk membela idol group kesukaan

mereka dan menjatuhkan kelompok lainnya di sosial media yang menimbulakn efek

negatif pada orang lain. Maka peneliti tertarik untuk meneliti hubungan Fanatisme dan

agresi verbal pada seorang fans kpop yang termasuk dalam fandom kpop yang ada di

Indonesia.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah penelitian ini adalah Hubungan Antara Fanatisme Dengan

Agresi Verbal Pada Anggota Komunitas Fans Kpop.


10

C. Tujuan Penelitian

a. Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara fanatisme

dengan agresi verbal pada anggota komunitas fans kpop yang ada di

Indonesia

b. Tujuan Khusus

1. Penelitian ini bertujuan khusus untuk mengetahui adanya fanatisme pada

anggota komunitas fans kpop yang ada di Indonesia dengan menggunakan

alat ukur fanatisme fans kpop

2. Penelitian ini bertujuan khusus untuk mengetahui adanya agresi verbal

pada anggota komunitas fans kpop yang ada di Indonesia dengan

menggunakan alat ukur agresi verbal fans kpop

D. Manfaat penelitian

1. Manfaat teoritis

Penelitian ini dapat memperkaya ilmu pengetahuan mengenai hubungan antara

fanatisme dan agresi verbal.

2. Manfaat praktisi

a. Bagi komunitas Penelitian ini diharapkan dapat membantu mengurangi

perilaku agresi verbal pada penggemar K-POP di Indonesia, karena perilaku

agresi verbal merupakan tindakan yang tidak baik dan merugikan orang lain

dan juga diri sendiri.

b. Bagi peneliti lain, penelitian ini bisa menjadi salah satu sumber referensi untuk

penelitian selanjutnya
11

E. Ruang lingkup penelitian

1. Ruang lingkup materi

Penelitian ini termasuk ke dalam lingkup psikologi klinis dan psikologi sosial.

Teori yang di gunakan adalah teori hubungan fanatisme dan agresi verbal pada

individu.

2. Ruang lingkup subjek

Subjek yang terlibat pada penelitian ini adalah penggemar kpop yang

tergabung dalam komunitas penggemar kpop.

3. Ruang lingkup tempat

Penelitian ini akan dilakukan pada random daerah dimana para penggemar

kpop yang tergabung dalam komunitas kpop di indonesia


12

F. Keaslian penelitian

Penelitian di bawah ini merupakan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya, hal ini digunakan sebagai pembanding

dari penelitian yang pernah diteliti :

Tabel 1.1 keaslian peneliti

No. Penelitian Judul Tahun Variable Subjek Perbedaan


Metode
1. Argubi Silwan Aggressive behavior pattern, 2012 Agresivitas dan 50 orang anggota Variable, jumlah
characteristics and fanaticism fanatisme suporter suporter Panser populasi, subjek.
panser biru group psis Panser Biru PSIS Biru PSIS
semarang Semarang Semarang
2. Hendra Choirul Hubungan fanatisme dan 2018 fanatisme dan 115 orang anggota Variable, jumlah
Anam dan konformitas terhadap konformitas terhadap komunitas suporter populasi, subjek
Supriyadi agresivitas verbal anggota agresivitas verbal sepak bola yang
komunitas suporter sepak anggota komunitas berada di kota
bola di kota denpasar suporter sepak bola di Denpasar
kota denpasar
3. Asfira Fanatisme Penggemar Kpop 2019 Fanatisme Penggemar - Variable, metode,
Rachmad Dalam Bermedia Sosial Di Kpop jumlah populasi,
Rinata, Sulih Instagram subjek.
Indra Dewi
4. Agung 2020 Fnatisme dan kontrol 120 pendukung Variable, Subjek,
Kurniawan Pengaruh Fnatisme dan diri terhadap agresi calon presiden dan Jumlah populasi
kontrol diri terhadap agresi verbal pada wakil presiden
verbal pada pendukung calon pendukung calon 2019 di kota
presiden dan wakil presiden presiden dan wakil Malang
2019 di kota Malang presiden 2019 di kota
Malang
13

Penelitian dilakukan oleh Argubi Silwan, dengan judul “Aggressive behavior

pattern, characteristics and fanaticism panser biru group psis semarang”, tahun 2012,

dengan menggunakan metode penelitian kualitatif interkatif naturalistik, berobyek pada

perilaku agresif suporter Panser Biru, memahami fenomena ini di lapangan,

menjelaskan kenyataan empirik dari tiap kondisi dan situasi dan kegiatan-kegiatan yang

mendukung proses terjadinya hal tersebut. Hubungan agresivitas, karakter dan

fanatisme sebagai variabel, dengan responden 50 anggota komunitas psis semarang

serta perbedaan dengan penelitian ini adalah pada variable, jumlah populasi, subjek.

Penelitian dilakukan oleh Hendra Choirul Anam dan Supriyadi, dengan judul

“Hubungan fanatisme dan konformitas terhadap agresivitas verbal anggota komunitas

suporter sepak bola di kota denpasar”, tahun 2018, dengan menggunakan metode

penelitian Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster sampling dan wawancara

untuk pengambilan datanya. Penelitian ini menggunakan metode kombinasi kuantitatif

dan kualitatif. Hubungan fanatisme, konformitas, dan agresivitas verbal sebagai

variabel, dengan responden 115 orang anggota komunitas suporter sepak bola yang

berada di kota Denpasar serta perbedaan dengan penelitian ini adalah pada variable,

jumlah populasi, subjek.

Penelitian dilakukan oleh Asfira Rachmad Rinata, Sulih Indra Dewi, dengan judul

“Fanatisme Penggemar Kpop Dalam Bermedia Sosial Di Instagram”, tahun 2019,

dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan fokus penelitian pada

fanatisme penggemar K-pop dalam bermedia sosial di Instagram serta bagaimana

respon penggemar K-pop dalam menanggapi hoax dan informasi negatif tentang idola

favorit. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, dan observasi

pada feed Instagram dan Instagram Story penggemar musik K-pop. Pemilihan informan
14

menggunakan teknik purposive sampling. Fanatisme sebagai variabel, dengan

perbedaan dengan penelitian ini adalah pada variable, metode, jumlah populasi, subjek.

Penelitian dilakukan oleh Agung Kurniawan, dengan judul “Pengaruh Fanatisme

dan kontrol diri terhadap agresi verbal pada pendukung calon presiden dan wakil

presiden 2019 di kota Malang”, tahun 2020, dengan menggunakan metode penelitian

kuantitatif analisis data dengan uji regresi linier bergamda. Hubungan Pengaruh

Fanatisme, kontrol diri, dan agresi verbal sebagai variabel, dengan responden 120 orang

pendukung calon presiden dan wakil presiden 2019 di kota Malang serta perbedaan

dengan penelitian ini adalah pada variable, jumlah populasi, subjek.

Berdasarkan uraian diatas terdapat perbedaan antara penelitian ini dengan

penelitian terdahulu tentang Fanatisme dan Agresi Verbal. Penelitian ini merupakan

penelitian kuantitatif metode kuantitatif korelasional. Penelitian ini juga menggunakan

subjek fans kpop yang mengikuti komunitas atau fandom kpop yang ada di Indonesia,

hal ini yang menjadikan penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya.
15

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Fanatisme Fans K-Pop

1. Pengertian Fanatisme

Fanatisme atau Fanatic adalah sebuah pandangan atau faham yang

dipegang seseorang untuk membela tentang sesuatu yang tidak bisa diganggu

gugat akan keyakinannya. Seseorang yang fanatik biasanya tidak mampu

memahami apa-apa yang ada diluar dirinya, tidak paham masalah kelompok

lain, tidak mengerti paham selain yang mereka yakini (Mubarok, 2015).

Individu yang mengalami fanatisme cenderung untuk bersikeras terhadap

pendapatnya yang menganggap diri sendiri atau kelompoknya benar, serta

mengabaikan fakta dan argumen yang bertentangan dengan pikiran dan

keyakinannya (Anggara, 2017).

Fanatisme biasanya tidak rasional atau keyakinan seseorang yang terlalu

kuat dan kurang menggunakan akal sehat sehingga tidak menerima paham yang

lain dan bertujuan untuk mengejar sesuatu (muslich dan Sukmawati, 2017).

Fanatisme dideskripsikan sebagai suatu bentuk antusiasme dan kesetiaan yang

berlebih. Antusiasme yang dimaksud disini mengimplikasikan tingkatan

keterlibatan dan ketertarikan atau kepedulian terhadap objek fanatiknya,

sementara kesetiaan yang dimaksud adalah mengimplikasikan keterikatan

emosi dan kecintaan, komitmen, serta dibarengi dengan adanya tingkah laku

secara aktif (Nugraini, 2016). Menurut Goddard (2001), Fanatisme adalah suatu

keyakinan yang membuat seseorang buta sehingga mau melakukan segala hal

apapun demi mempertahankan keyakinan yang dianutnya (dalam Eliani, skk,

2018). Fanatisme adalah sebuah rasa antusias yang ekstrim, keterikatan emosi,

dan rasa cinta terhadap suatu objek fanatik. Serta menganggap hal yang mereka
16

yakini adalah hal yang benar sehingga mereka membela dan mempertahankan

kebenaran yang mereka yakini (Eliani dkk, 2018).

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku fanatisme (Suroso, Santi, dan

Pramana, 2010):

1. Kebodohan, kebodohan yang membabi buta dengan tanpa pengetahuan

yang cukup sudah mengikuti suatu pilihan dan hanya mengandalkan

keyakinannya saja

2. Cinta golongan atau kelompok, lebih mengutamakan sesuatu atau

kelompok daripada dirinya

3. Figur atau sosok yang kharismatik, individu yang fanatik berperilaku

fanatik dikarenakan ada sosok yang dikagumi dan dibesar-besarkan atau

mempunyai waham kebesaran.

Tema-tema komunikasi komunalitas fanatisme (Serefina, dkk, 2011) :

a. Menjadi penggemar untuk orang lain terlihat dan digambarkan oleh fans

sebagai penggemar untuk orang lain karena tujuan utama dalam situasi

ini untuk masuk dan mendapatkan teman-teman serta aktif

mengkomunikasikan nilai-nilai dan identitas orang lain

b. Menjadi fanatisme untuk diri sendiri menjadi penggemar sendiri dan

sebelum menjadi bagian dari komunitas merupakan keinginan individu

sendiri penggemar dapat dilihat dengan banyaknya membeli barang

atribut atau koleksi yang dimiliki dan tanpa paksaan dari orang lain

sebagai seorang penggemar untuk diri sendiri kepada fans karena

memiliki makna yang lebih pribadi yang dimasukkan dalam diri dan

melekat.
17

c. Kemudian yang terakhir adalah teori lain menyebutkan bahwa fanatisme

berakar dari tabiat agresi seperti yang dimaksud oleh Sigmund Freud

ketika ia menyebut insting Eros dan insting thanatos.

Dari pengertian fanatisme menurut para ahli diatas maka dapat disimpulkan

bahwa fanatisme merupakan sebuah faham atau keyakinan yang berlebih atau

ekstrem terhadap objek fanatik dengan menunjukkan sikap antusias yang

ekstrem, serta merasa diri mereka paling benar sehingga mengabaikan fakta dan

argumen yang bertentangan dengan apa yang mereka yakini.

2. Aspek-aspek fanatisme

Menurut Goddard (Kurniawan, 2020) aspek-aspek fanatisme diantaranya:

a. Besarnya suatu minat dan kecintaan pada idolanya. Dengan besarnya

sikap fanatisme seseorang akan memotivasi dirinya sendiri untuk

lebih meningkatkan usahanya dalam mendukung idola favoritnya.

Fanatisme yang dimiliki seseorang yang seringkali berpengaruh pula

pada tingkah lakunya dalam menunjukkan sikap fanatik nya tersebut.

Tak terkecuali tingkah laku yang konstruktif maupun tingkah laku

yang destruktif dengan alasan memiliki rasa fanatik yang tinggi.

seseorang lantas berusaha semaksimal mungkin untuk menunjukkan

sikapnya tersebut dengan berbagai cara.

b. Sikap pribadi maupun kelompok terhadap kegiatan tersebut. Hal ini

merupakan esensi yang sangat penting mengingat ini adalah

merupakan jiwa atau sikap seseorang untuk memulai sesuatu yang

dilakukan. Fanatisme yang merupakan bentuk rasa cinta yang


18

berlebihan hingga akan berdampak luar biasa terhadap sikap hidup

seseorang. Segala sesuatu yang diyakini akan memberikan sebuah

kecintaan dan semangat hidup yang lebih pada orang tersebut.

c. Lamanya individu menekuni satu jenis kegiatan tertentu. Dalam

melakukan sesuatu haruslah ada perasaan yang senang dan bangga

terhadap apa yang dikerjakan dan sesuatu hal tersebut lebih bermakna

jika mempunyai rasa kecintaan terhadap apa yang dilakukan.

Sehingga ketika seseorang merasa nyaman maka akan mendorong ia

untuk tetap terus fanatic.

d. Motivasi yang datang dari keluarga. Hal juga dapat mempengaruhi

seseorang pada kegiatannya. Fanatisme juga dapat muncul dari

dukungan keluarga. Seseorang akan terpengaruh oleh keluarga

biasanya didorong oleh perilaku dalam keluarga yang akan terus

mendorong bagaimana ia akan terus bersikap fanatic.

3. Pengertian Fans K-Pop

Fans KPOP atau yang biasa disebut KPopers adalah penggemar yang

fanatik dengan korean pop atau musik korea. seseorang yang bersikap fanatik

ini seringkali dijuluki sebagai penggemar selebritis, serial televisi, band, dan

komoditas budaya pop lainnya seperti halnya dalam industri Kpop (nursati,

2013).

Meskipun sama-sama berlabel fans k-pop sebenarnya setiap penggemar

memiliki cara dan pandangan yang berbeda dalam melakukan hobinya ini.

Berikut beberapa jenis fans KPop yang ada (Lestari 2020):


19

a. Fans loyal

K-popers satu ini benar-benar setia. Ia selalu menstalking bias atau 1

anggota group favoritnya dan menjadikan idola mereka sebagai inspirasi.

Beberapa diantaranya menjadi famous fans karena update tentang bias

mereka.

b. Newbie

Fans ini adalah fans baru yang mengikuti fandom. Mereka mempunyai

rasa penasaran tinggi karena mereka masih baru mereka masih sering

tertukar dalam membedakan artis-artis.

c. Sasaeng fans

Tipe fans ini biasanya akan menghalalkan segala cara demi mendukung

idolanya. Mereka juga mempunyai imajinasi tinggi terhadap idolanya.

Mereka merasa bahwa idolanya hanya milik mereka seorang sehingga gak

ada orang lain yang boleh mencintai idolanya. sasaeng fans ini bahkan

tidak jarang berani menyusup ke tempat tinggal idolanya sampai berani

mencelakai idolanya.

d. Anti fans

Fans jenis ini adalah troll dari dunia fandom kpop. Pekerjaan mereka

hanyalah memberi komentar negatif pada semua artis yang mereka nggak

suka dan memancing keributan dengan fans loyal tapi ada juga yang dari

mereka berbahaya dan ingin melukai dan meneror idola yang mereka

benci.

e. Shy fans
20

Jenis ini adalah tipe pemalu. Playlist musik mereka isinya lagu-lagu kpop.

Mereka suka berandai bertemu idola tetapi mereka takut dikata-katain

orang jika ketahuan.

f. Artsy fans

Fans ini adalah fans yang juga sangat berbakat di bidang seni. Mereka

suka menggambar, melukis, menulis cerita, rajin mengedit video atau

bahkan membuat meme dari idola kesukaan mereka. mereka bisa

menghabiskan waktu berjam-jam untuk menyelesaikan proyek seperti ini

dan menghargai karya mereka dan orang lain yang serupa. Biasanya

mereka juga termasuk famous fans

g. Unli bias fans atau Multifandom

Fans ini adalah tipe fans yang gak bisa memilih satu biasa saja. Fans ini

menyukai hampir semua grup kpop dan gak pernah bisa memiliki satu

sebagai favoritnya.

4. Pengertian Fanatisme Fans K-Pop

Fanatisme fans kpop merupakan faham atau keyakinan dari penggemar

kpop yang biasanya tanpa ragu akan menyerang atau menyakiti orang-orang

yang tidak memiliki pemikiran yang sama dengannya atau menganggap

idolanya tidak benar dan memaksakan pemikirannya kepada orang lain dengan

cara-cara yang kurang baik (Zulfa, 2020). Kefanatikan penggemar terhadap

seseorang atau kelompok idol yang disukai akan membuat para penggemar

tersebut membela mati-matian idola yang didukungnya, dan menimbulkan

perang antar pengemar atau yang biasa disebut dengan fanwar ketika antar

fandom saling mencela idol lain dan membela idolanya (Lastarni, 2018).
21

Dari beberapa teori diatas dapat disimpulkan bahwa fanatisme fans kpop

merupakan faham atau keyakinan dari fans kpop yang berlebih atau ekstrem

terhadap group kpop dengan menunjukkan sikap antusias yang ekstrem, serta

merasa diri mereka paling benar sehingga mengabaikan fakta dan argumen yang

bertentangan dengan apa yang mereka yakini. Rasa senang yang dialami fans

kpop terhadap idolanya menimbulkan rasa fanatisme seperti rasa antusias yang

ekstrim, keterikatan emosi, rasa cinta yang berlangsung dalam waktu yang lama,

menganggap hal yang mereka yakini adalah hal yang benar, membela dan

mempertahankan kebenaran yang mereka yakini.

B. Agresi Verbal

1. Pengertian Agresi

Agresi (aggression) sebagai perilaku fisik atau verbal yang dimaksudkan

untuk menyebabkan kerusakan dan/atau bertujuan untuk menyakiti orang lain

(Myers, 2012). Perilaku agresif menurut Buss dan Perry (1992) (dalam dini dan

indrijati, 2014) adalah perilaku atau kecenderungan yang berniat untuk

menyakiti orang lain, baik secara fisik maupun psikologis untuk

mengekspresikan perasaan negatifnya sehingga dapat mencapai tujuan yang

diinginkan. Agresi sering kali diartikan sebagai perilaku yang dimaksudkan

untuk melukai orang lain baik secara fisik ataupun psikis (Rahman, 2013).

Agresi sebagai segala bentuk perilaku yang dimaksudkan untuk menyakiti orang

lain secara fisik maupun mental (Berkowitz, 2012).

Teori umum mengenai agresivitas Myers (2012) :

a. Tinjauan insting
22

Tinjauan insting lebih sering dihubungkan dengan Sigmund Freud

dan Konrad Lorentz, yang menyatakan bahwa energi agresif

terakumulasi di dalam diri seperti air yang terakumulasi dalam sebuah

bendungan. Meskipun bukti yang ada hanya mennunjukkan sedikit

dukungan untuk tinjauan ini, agresi memang dipengaruhi oleh faktor

biologis, seperti gen, kimia darah, dan otak.

b. Frustasi menyebabkan agresi

Teori ini bertujuan untuk menjelaskan hostile aggression bukan

instrumental aggression yang telah dijelaskan sebelumnya. Isyarat

agresif akan semakin memicu agresi. Frustrasi tidak muncul dari

kesulitan itu sendiri, tetapi kesenjangan antara harapan dan

pencapaian.

c. Tinjauan belajar sosial

Teori ini menyebutkan bahwa kita mempelajari perilaku sosial

melalui pengamatan dan imitasi, serta dengan diberi imbalan dan

diberi hukuman. mengusulkan sebuah teori tentang agresi, yaitu teori

belajar sosial (social-learning theory) oleh Bandura. Bandura yakin

bahwa kita belajar agresif tidak hanya dengan merasakan dampak

perbuatannya, tetapi juga dengan mengamati orang lain. Sama seperti

sebagian besar perilaku sosial, kita mempelajari dengan melihat orang

lain berperilaku dan memperhatikan konsekuensi yang didapat.

Faktor yang mempengaruhi agresifitas (Myers D, 2010) terdiri dari:

a) Pengaruh Neurologis
23

Agresi merupakan perilaku yang komplek, tidak ada satu titik

pun di otak yang mengendalikannya. Akan tetapi para peneliti

telah menemukan system saraf yang menjadi saluran agresi

pada manusia. Pada saat peneliti mengaktifkan area otak

tersebut, kemarahan meningkat, dan ketika dinonaktifkan

kemarahan menurun.

b) Pengaruh Genetis

Hereditas mempengaruhi kepekaan system syaraf terhadap

isyarat-isyarat agresif.

c) Pengaruh Biokimia

Kandungan bahan kimia dalam darah dapat mempengaruhi

kepekaan saraf terhadap stimulasi agresif. Alkohol dapat

meningkatkan agresifitas karena dengan mengkonsumsi alcohol

dapat mengurangi kemampuan mawas diri (self-awareness),

pemusatan perhatian pada hal-hal yang dapat memancing

kemarahan dan asosiasi orang-orang secara mental mengenai

alkohol dan agresi. Testoteron sebagai hormone testoteron laki

laki juga mempengaruhi agresivitas manusia.

d) Serotonim yang rendah

Rendahnya tingkat serotonin, neurotrasmiter yang membuat

lobus frontalis memiliki banyak reseptor yang melakukan

pengendalian impuls. Kadar serotonin yang rendah pada

manusia sering ditemukan pada anak-anak dan remaja yang

rentan melakukan penganiayaan.

e) Interaksi antara biologis dan perilaku


24

Arus pertukaran antara testoteron, serotonim dan perilaku

mengalir dua arah. Serotonim mungkin memperkuat perilaku

dominasi dan agresifitas, tetapi perilaku mendominasi atau

mengalahkan juga dapat meningkatkan testoteron.

Dua jenis agresi (Myers, 2012) :

a. Agresi rasa benci atau agresi emosi (hostile aggression)

Agresi jenis ini disebut juga agresi jenis “panas”. Perilaku agresif

dalam jenis ini adalah tujuan dari agresi itu sendiri sebagai ungkapan

marah dan ditandai dengan emosi yang tinggi. Akibat dari agresi jenis

ini tidak dipikirkan oleh pelaku dan pelaku memang tidak

mempedulikan akibatnya.

b. Agresi sebagai sarana untuk mencapai tujuan lain (instrumental

aggression)

Jenis agresi instrumental pada umumnya tidak disertai emosi. Agresi

disini hanya merupakan sarana untuk mencapai tujuan lain. Bahkan,

antara pelaku dan korban kadang-kadang tidak ada hubungan pribadi.

Empat aspek perilaku agresif oleh Buss dan Perry (1992) (dalam putri,

2017) :

a) Physical aggression, yaitu tindakan agresif yang bertujuan untuk

menyakiti, mengganggu, atau membahayakan orang lain melalui

respon motorik dalam bentuk fisik, seperti memukul, menendang, dan

lain-lain.
25

b) Verbal aggression, yaitu tindakan agresif yang bertujuan untuk

menyakiti, mengganggu, atau membahayakan orang lain dalam bentuk

penolakan dan ancaman melalui respon vokal dalam bentuk verbal.

c) Anger, merupakan emosi negatif disebabkan oleh harapan yang tidak

terpenuhi dan bentuk ekspresinya dapat menyakiti orang lain serta

dirinya sendiri. Beberapa bentuk anger adalah perasaan marah, kesal,

sebal, temperamental, kecenderungan untuk cepat marah dan kesulitan

mengendalikan amarah.

d) Hostility, yaitu tergolong agresif covert (tidak kelihatan), tindakan

yang mengekspresikan kebencian, permusuhan, antagonisme ataupun

kemarahan yang sangat kepada pihak lain. Hostility mewakili

komponen kognitif yang terdiri dari kebencian seperti cemburu dan iri

terhadap orang lain dan kecurigaan seperti adanya ketidakpercayan,

kekhawatiran.

Menurut Buss (1987) (dalam Agriawan, 2016) Perilaku agresif terdiri dari

perilaku agresif secara fisik atau verbal, secara aktif atau pasif, secara langsung

maupun tidak langsung. Tiga kalsifikasi tersebut masing-masing saling

berinteraksi, sehingga menghasilkan 8 bentuk perilaku agresif, yaitu:

1) Agresivitas fisik aktif langsung

Menusuk, memukul, mencubit.

2) Agresivitas fisik aktif tidak langsung

Menjebak untuk mencelakakan orang lain.

3) Agresivitas fisik pasif langsung

Memberikan jalan untuk orang lain.


26

4) Agresivitas fisik pasif tidak langsung

menolak melakukan sesuatu.

5) Agresi verbal aktif langsung

Berdebat, Bersikap sarkastis, menunjukkan sikap ketidaksukaan atau

ketidaksetujuan terhadap hal yang bertentangan dengan apa yang

diyakini. Mencaci maki atau menghina orang lain

6) Agresi verbal aktif tidak langsung

Menyebarkan gosip yang tidak benar kepada orang lain. Fitnah atau

mengadu domba.

7) Agresi verbal pasif langsung

Tidak mau berbicara pada orang lain. Bungkam dan tidak mau

memberi dukungan.

8) Agresi verbal pasif tidak langsung

Diam saja meskipun tidak setuju.

Pendapat lain mengatakan beberapa bentuk tindakan agresif yang secara

operasional dapat digunakan untuk mengukur agresi (Wahyudi, 2013), yaitu :

a. Penyerangan : kekerasan fisik terhadap manusia termasuk perkelahian.

b. Agresif tidak langsung : menyebarkan gosip yang berkonotasi negatif.

c. Negativisme : tingkah laku menantang, termasuk penolakan untuk

bekerja sama, menolak untuk patuh dan pembangkangan.

d. Agresif verbal : berdebat, berteriak, menjerit, mengancam dan memaki.

e. Irritability : kesiapan untuk marah meliputi temper cepat dan

kekasaran.

f. Resentment : iri dan rasa benci terhadap orang lain.


27

g. Kecurigaan : ketidakpercayaan dan permusuhan terhadap orang lain.

Beberapa faktor yang dapat memicu atau menyebabkan timbulnya perilaku

agresi (Myers, 2012) :

a. Peristiwa yang Tidak Menyenangkan

pengalaman yang tidak menyenangkan merupakan pemicu dasar dari agresi

permusuhan. Rasa sakit juga meningkatkan agresi pada manusia (Myers,

2012). Bermacam pengalaman yang tidak menyenangkan seperti sakit,

panas, penyerangan, atau kesesakan sering kali menjadi penyebab

munculnya agresi. Semua peristiwa yang tidak mengenakan, baik harapan

yang hancur, penghinaan maupun rasa sakit pada bagian tubuh dapat

menimbulkan ledakan emosi.

b. Keterbangkitan (arousal)

Terjadinya keterbangkitan fisik dapat diperkuat oleh frustrasi, suhu yang

panas, dan penghinaan oleh orang lain. Ketika hal tersebut terjadi,

keterbangkitan fisik ditambah dengan pikiran dan perasaan bermusuhan

dapat menimbulkan perilaku agresif.

c. Pengaruh Media

Media seperti televisi yang menayangkan kekerasan akan meningkatkan

timbulnya perilaku agresif atau video game yang yang berisi kekerasan

dapat meningkatkan pikiran, perasaan serta perilaku agresif.

d. Pengaruh Kelompok

Kelompok juga dapat memperkuat kecenderungan agresi melalui

“penularan” sosial. Interaksi kelompok akan memperkuat reaksi agresi,


28

ketika terdapat suatu keadaan yang memicu munculnya reaksi agresi

individu.

Dari teori diatas agresi dapat diartikan sebagai tingkah laku kekerasasan

secara fisik maupun secara verbal yang yang dilakukan secara sengaja terhadap

individu lain dengan maksud melukai, menyakiti ataupun merusak serta

menimbulkan kerugian bagi individu lain.

2. Definisi Agresi Verbal

Agresi Verbal adalah tindakan yang bertujuan untuk melukai perasaan orang

lain atau kelompok secara verbal, yang dilakukan secara langsung maupun tidak

yang mengakibatkan kerugian bagi orang lain secara verbal (Anam dan

Supriyadi, 2018). Tindakan agresif verbal bertujuan untuk menyakiti,

mengganggu, atau membahayakan orang lain dalam bentuk penolakan dan

ancaman melalui respon vokal dalam bentuk verbal (putri, 2017). Menurut infante

dan Wigle (1986) mengartikan agresi verbal merupakan serangan terhadap

konsep diri seseorang atau posisi orang lain dalaam sebuah topik pembicaraan

yang bertujuan untuk menyakiti secara psikologis (dalam Rifmawati, 2019).

Aspek-aspek agresi verbal oleh Infante dan Wigley (1986) (dalam Hapsari,

2019) :

a. Menyerang Karakter (Character Attacks)

Menyerang atau mengganggu karakter seseorang secara lisan.

b. Menyerang Kompetensi (Competence Attacks)

Meremehkan dan menganggap rendah kemampuan orang lain secara

lisan.

c. Penghinaan (Insults)
29

Dengan sengaja menghina kita mencemooh dan mencaci-maki dengan

tujuan menyiksa orang lain.

d. Mengutuk (Maledictions)

Dengan sengaja mengutuk atau mengeluarkan sumpah serapah pada

orang lain.

e. Menggoda (Teasing)

Dengan sengaja mengejek menyindir dan mengolok-olok orang lain

dengan maksud bermain-main atau untuk menggoda orang lain

walaupun begitu orang lain tetap tahu maksud sesungguhnya.

f. Ejekan (Ridicule)

Dengan sengaja menertawakan orang lain

g. Berkata Kotor (Profanity)

Mengeluarkan kata-kata yang tidak sopan dan tidak senonoh kepada

orang lain.

h. Isyarat Nonverbal (Nonverbal Emblems).

Menunjukkan isyarat yang buruk pada orang lain menggunakan

ekspresi wajah gestur tubuh dan ekspresi mata secara tidak langsung

digunakan untuk menunjukkan sikap bermusuhan.

Berdasarkan uraian di atas, agresi verbal dilakukan seseorang untuk

menyerang konsep diri orang lain dan dilakukan untuk berdebat, menunjukkan

ketidaksukaan atau ketidaksetujuan, menyebar gossip, dan bersikap sarkastis

dengan tujuan untuk menyakiti orang lain secara psikis. Agresi verbal adalah

suatu tindakan atau perilaku yang memberikan dampak merugikan dan dapat

menyakiti individu lainnya secara psikis melalui kata-kata atau secara verbal.
30

C. Komunitas atau Fandom kpop

Komunitas dalam konsumsi budaya populer, seringkali cenderung terbentuk

kelompok atau komunitas penggemar, atau yang disebut dengan fandom. Istilah kata

komunitas berasal dari bahasa latin Communitas yang berasal dari kata dasar

communis yang yang artinya masyarakat, publik atau banyak orang. Dalam

komunitas manusia, individu-individu di dalamnya dapat memiliki maksud,

kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko dan sejumlah kondisi lain

yang serupa (Kusumastuti, 2014).

Komunitas adalah sebuah identifikasi dan interaksi sosial yang dibangun

dengan berbagai dimensi kebutuhan fungsional (Rahmawati, 2012). Fandom

merupakan gabungan dari kata fans dan kingdom, yaitu sebuah komunitas besar

penggemar idol Korea berkomitmen untuk mengkonsumsi produk terus menerus

dengan melibatkan perasaan (Fauziah, 2015). Fandom menunjuk pada kelompok

penggemar dari artis Korea. beberapa komunitas tersebut antara lain Shawol, ELF,

Army, EXO-L, Inspirit, VIP, Sone dan masih banyak lagi (Juwita, 2018).

Fandom (fan-, kependekan dari fanatic dan akhiran –dom seperti dalam

kingdom atau freedom, dll.) adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada

sebuah subkultur yang dibangun oleh para penggemar yang didasari oleh rasa

simpati dan persahabatan dengan sesama penggemar lain yang memiliki ketertarikan

yang sama (Tartila, 2013).

Fandom merupakan sebuah komunitas besar penggemar idol Korea

berkomitmen untuk mengkonsumsi produk terus menerus dengan melibatkan

perasaan. Fandom memiliki forum khusus yang memungkinkan penggemar untuk

melakukan interaksi atau sharing secara beramai-ramai melalui fanbase media sosial

(Fauziah, 2015).
31

Dapat disimpulkan bahwa komunitas atau fandom adalah suatu kumpulan

orang-orang tertentu yang membentuk komunitas penggemar yang antusias dan

memiliki ketertarikan terhadap hal yang sama, yang memiliki maksud, kepercayaan,

sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko dan sejumlah kondisi lain yang serupa.

Dari beberapa fandom di indonesia memiliki anggota lebih dari 100 orang.

D. Hubungan Fanatisme dengan Agresi Verbal Pada Anggota Komunitas

Fans Kpop.

Gambar 2.1

Fans KPOP atau yang biasa disebut  adalah Rasa senang yang dialami fans kpop
penggemar yang fanatik dengan korean pop terhadap idolanya menimbulkan rasa
atau musik kpop fanatisme seperti Rasa antusias yang
ekstrim, Keterikatan emosi, dan rasa cinta,
Berlangsung dalam waktu yang lama,
Menganggap hal yang mereka yakini adalah
Mengikuti Komunitas hal yang benar, Membela dan
komunitas Fans Kpop dari idol mempertahankan kebenaran yang mereka
yang digeamari. yakini (Eliani dkk, 2018).

Agresi verbal Infante dan Wigley (1986) (dalam


Menimbulkan perilaku agresi
Hapsari, 2019) :
seperti Physical aggression,
Verbal aggression, Anger,
- Menyerang Karakter - Ejekan Hostility (Buss dan Perry, 1992).

- Menyerang Kompetensi - Berkata Kotor

- Penghinaan - Isyarat Nonverbal

Fanatisme atau Fanatic adalah sebuah pandangan atau faham yang


- Mengutuk - Menggoda
dipegang oleh suatu kelompok atau individu yang membela tentang sesuatu

yang tidak bisa diganggu gugat akan keyakinannya. Seseorang yang fanatik

biasanya tidak mampu memahami apa-apa yang ada diluar dirinya, tidak
32

paham masalah kelompok lain, tidak mengerti paham selain yang mereka

yakini. Hal ini merupakan salah satu faktor serta berkembangnya agresi pada

diri penggemar (Mubarok, 2015). Individu yang mengalami fanatisme

cenderung untuk bersikeras terhadap pendapatnya yang menganggap diri

sendiri atau kelompoknya benar, serta mengabaikan fakta dan argumen yang

bertentangan dengan pikiran dan keyakinannya.

Fans KPOP atau yang biasa disebut KPopers adalah penggemar yang

fanatik dengan korean pop atau musik kpop mengikuti Komunitas komunitas

Fans Kpop dari idol yang digeamari. Rasa senang yang dialami fans kpop

terhadap idolanya menimbulkan rasa fanatisme seperti Rasa antusias yang

ekstrim, Keterikatan emosi, dan rasa cinta, Berlangsung dalam waktu yang

lama, Menganggap hal yang mereka yakini adalah hal yang benar, Membela

dan mempertahankan kebenaran yang mereka yakini (Eliani dkk, 2018).

Fanatisme adalah suatu keyakinan yang membuat seseorang buta sehingga

mau melakukan segala hal apapun demi mempertahankan keyakinan yang

dianutnya (Goddard, 2001). Hal ini menimbulkan perilaku agresi seperti

Physical aggression, Verbal aggression, Anger, Hostility (Buss dan Perry,

1992). Penggemar yang fanatik tidak segan melakukan agresi verbal semacam

memberikan komentar pembelaan pada artis idolanya tanpa melihat bahwa

artis idola mereka benar ataupun salah. Serta memberikan komentar negatif

yang menjatuhkan artis idola lainnya pada unggahan atau berita tertentu.

E. Hipotesis

Hipotesis yang diangkat oleh peneliti adalah adanya hubungan antara

Fanatisme dengan Agresi Verbal Pada Anggota Komunitas Fans Kpop di


33

Indonesia. Jika fanatisme yang ada pada diri seorang fans kpop pada

komunitas terhadap idolanya tinggi, maka kecenderungan perilaku agresi

verbal pada fans juga tinggi. Begitu juga sebaliknya jika fanatisme pada diri

fans terhadap idolanya rendah, maka kecenderungan perilaku agresi verbal

akan semakin rendah


34

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Rancangan penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Penelitian

kuantitatif adalah penelitian yang dipakai untuk meneliti populasi atau sampel secara

acak. Pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersiat

statistic, serta memiliki tujuan untuk menguji hipotesis yang yang sudah ditentukan

(Sugiyono, 2015). Dengan metode kuantitatif akan diperoleh signifikansi perbedaan

kelompok atau signifikasi hubungan antar variabel yang diteliti pada umumnya.

Penelitian kuantitatif merupakan penelitian pada sampel besar (Azwar, 2010). Metode

penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan

pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel sampel

tertentu teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random.

Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian analisis data bersifat kuantitatif

atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono,

2013).

Metode penelitian yang akan digunakan untuk penulisan untuk penelitian ini

adalah metode penelitian kuantitatif korelasional. Penelitian korelasi bertujuan untuk

menyelidiki sejauh mana variasi pada suatu variabel berkaitan dengan variasi pada

suatu atau lebih variabel lain. Berdasarkan koefisien korelasi dari penelitian ini dapat

memperoleh informasi mengenai taraf hubungan yang terjadi atau bukan ada tidaknya

efek variabel atau terhadap variabel lain penelitian (Azwar, 2010)


35

B. Variabel Penelitian

Identifikasi variable adalah langkah dalam menetapkan variabel-variabel utama

dalam penelitian dan menentukan fungsinya masing-masing. Variabel yang terdapat

dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel bebas adalah suatu variabel yang variasinya mempengaruhi variabel

lain. Sehingga dapat dikatakan bahwa variabel bebas adalah variabel yang

pengaruhnya terhadap variabel lain yang ingin diketahui pengaruh terhadap

variabel lain (Azwar, 2010). Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah

fanatisme penggemar kpop.

2. Variabel tergantung adalah variabel penelitian yang diukur untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh variabel lain (Azwar 2010). Variabel tergantung (Y)

dalam penelitian ini adalah agresi verbal penggemar kpop.

C. Defenisi Operasional Variabel

Defenisi operasional dalam penelitian ini adalah:

 Fanatisme

Fanatisme adalah sebuah rasa antusias yang ekstrim, keterikatan emosi, dan

rasa cinta terhadap suatu objek fanatik. Fanatisme adalah suatu keyakinan

yang membuat seseorang buta sehingga mau melakukan segala hal apapun

demi mempertahankan keyakinan yang dianutnya (Goddard, 2001). Serta

menganggap hal yang mereka yakini adalah hal yang benar sehingga mereka

membela dan mempertahankan kebenaran yang mereka yakini. Fanatisme

mengimplikasikan tingkatan keterlibatan dan ketertarikan atau kepedulian

terhadap objek fanatiknya, sementara kesetiaan yang dimaksud adalah

mengimplikasikan keterikatan emosi dan kecintaan, komitmen, serta


36

dibarengi dengan adanya tingkah laku secara aktif. Semakin tinggi skor yang

diperoleh, maka semakin tinggi pula fanatisme penggemar terhadap idolanya.

Begitupun sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh, maka semakin

rendah pula fanatisme penggemar terhadap idolanya

 Agresi Verbal

Infante dan Wigle (1986) mengartikan agresi verbal merupakan serangan

terhadap konsep diri seseorang atau posisi orang lain dalaam sebuah topik

pembicaraan yang bertujuan untuk menyakiti secara psikologis (dalam

Rifmawati, 2019). Semakin tinggi skor yang diperoleh, maka semakin tinggi

pula agresi verbal penggemar terhadap idolanya. Begitupun sebaliknya,

semakin rendah skor yang diperoleh maka semakin rendah pula agresi verbal

penggemar terhadap idolanya.

D. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan subjek atau totalitas subjek penelitian yang

dapat berupa orang, benda, atau sesuatu yang dapat diperoleh dan atau dapat

memberikan data penelitian. Dengan kata lain populasi adalah keseluruhan

objek penelitian (Arifin, 2017). Dalam penelitian ini peneliti akan meneliti

penggemar kpop yang tergabung dalam fandom atau komunitas kpop secara

acak atau random diseluruh Indonesia yang terdiri dari beberapa fandom

seperti Once, Army, NCTZEN, BLINK, EXO-L, ELF, Sone, Ahgase, Inspirit,

VIP, Shawol, Mayday dan masih banyak lagi dengan masih-masing fandom

beranggotakan 100 hingga 1000 anggota bahkan lebih.


37

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah populasi tersebut (Sugiyono, 2014). Cara

mengambil sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling

dimana pengambilan sampel dilakukan dengan cara memilih sampel di antara

populasi, sesuai dengan karakteristik subjek yang dibutuhkan oleh peneliti,

sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakteristik populasi yang telah

dikenal sebelumnya (Nursalam, 2013). Peneliti menggunakan teknik

purposive sampling karena tidak semua sampel memiliki kriteria yang sesuai

dengan fenomena yang diteliti. Dalam penelitian ini peneliti memilih sampel

yang memiliki ciri fanatisme serta tergabung dalam fandom atau komunitas

kpop di Indonesia.

E. Etika Penelitian

Masalah etika penelitian psikologi merupakan masalah yang sangat penting

dalam penelitian. Mengingat penelitian psikologi berhubungan langsung dengan

manusia, maka berikut adalah etika penelitian yang digunakan dalam penelitian ini,

bersumber dari Nursalam (2014):

1. Informed consent

Subjek harus merupakan informasi secara lengkap tentang tujuan penelitian

yang akan dilaksanakan, mempunyai hak untuk bebas berpartisipasi atau

menolak menjadi subjek. Informed consent yang diperoleh akan

dipergunakan untuk perkembangan ilmu.

2. Autonomy
38

Otonimi merupakan hak kemandirian dan kebabasan individu yang menuntut

perbedaan diri. Prinsip otonomi merupakan bentuk respon terhadap

seseorang, atau dipandang sebagai persetujuan tidak memaksa dan bertindak

secara rasional.

Peneliti telah memberikan kebebasan kepada subjek untuk bersedia atau

tidak menjadi subjek dengan cara memberikan penjelasan mengenai

penelitian kepada subjek.

3. Benefical

Penelitian yang akan dilakukan dengan melibatkan seseorang sebagai subjek

mengandung konsekuensi bahwa semuanya demi mendatangkan manfaat dan

kebaikan bersama. Kebaikan memerlukan pencegahan kesalahan dan

peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain.

Penelitian dalam hal ini telah menjelaskan kepada subjek bahwa penelitian

yang dilakukan bertujuan untuk pengembangan ilmu dalam bidang

psikologis.

4. Confidentiality (kerahasiaan)

Merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan

penelitian, baik informasi maupun masalah lainnya. Berkaitan dengan hal

tersebut peneliti akan merahasiakan data yang sudah dikumpulkan dan

peneliti tidak akan menyebutkan identitas subjek. Data yang dikumpul

diperlukan untuk laporan hasil penelitian.


39

F. Alat dan Metode Pengumpulan Data

1. Alat pengumpulan data

Penelitian ini menggunakan skala Hubungan Antara Fanatisme Dengan Agresi

Verbal Pada Anggota Komunitas Fans Kpop. Skala yang digunakan terdiri atas 39

aitem pernyataan skala fanatisme dan 64 aitem pernyataan skala agresi verbal.

2. Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan skala Likert untuk mengukur perilaku, sikap,

pendapat dan persepsi subjek tentang fenomena sosial yang sesuai dengan

variabel yang diteliti oleh penelitian ini. Dalam skala Likert terdapat dua macam

pertanyaan sikap, yaitu favourable (mendukung atau memihak obyek sikap) dan

pertanyaan unfavourable (tidak mendukung obyek sikap) (Azwar, 2015). Skala

yang dimaksud adalah skala fanatisme dari agung kuriawan (2020) yang telah di

modifikasi peneliti dan agresi verbal yang disusun berdasarkan aspek-aspek

perilaku fanatisme yang dikemukakan oleh Goddart (2001) dan agresi verbal

yang dikemukakan oleh Infante dan Wigley (1986).

Tabel 3.1. Skor Skala Model Likert

Alternatif Jawaban Favorable Unfavorable


Sangat Sesuai (SS) 4 1
Sesuai (S) 3 2
Tidak Sesuai (TS) 2 3
Sangat Tidak Sesuai (STS) 1 4

Berikut penjabaran dari masing-masing skala yang digunakan:

a. Skala fanatisme

Skala fanatisme digunakan untuk mengukur seberapa tinggi tingkat

fanatisme pada individu. Berdasarkan teori fanatisme yang dikemukakan


40

oleh Goddart (2001), Penilaian fanatisme mengungkap 4 aspek indikator

fanatisme, diantaranya:

1. Besarnya suatu minat dan kecintaan pada idola.

2. Sikap pribadi maupun kelompok terhadap kegiatan tersebut.

3. Lamanya individu menekuni satu jenis kegiatan tertentu.

4. Motivasi yang datang dari keluarga pada kegiatannya.

Pilihan jawaban yang disediakan dalam alat ukur ini terdiri dari empat

pilihan yaitu SS (Sangat Sesuai), S (Sesuai), TS (Tidak Sesuai), STS

(Sangat Tidak Sesuai). Penilaian angket pada aitem yang favorable

bergerak dari angka 4 sampai 1, sedangkan untuk aitem unfavorable

bergerak dari angka 1 sampai 4. Skala fanatisme terdiri atas 19 aitem

favorable dan 20 aitem unfavorable sehingga total keseluruhan untuk

jumlah aitem skala fanatisme adalah 39. Adapun kisi-kisi dan sebaran

pernyataan dalam skala fanatisme adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Skala Fanatisme

Aspek Butir Favorable Butir Unfavorable Jumlah

Besarnya suatu minat dan 1, 4, 9, 17, 18 8, 10, 20, 24, 38 10


kecintaan pada idola
Sikap pribadi maupun 3, 11, 15, 28, 29 5, 7, 26, 34, 35 10
kelompok terhadap kegiatan
tersebut
Lamanya individu menekuni 2, 6, 19, 21, 22 12, 25, 32, 33, 39 10
satu jenis kegiatan tertentu
Motivasi yang datang dari 14, 23, 36, 37 13, 16, 27, 30, 31 9
keluarga pada kegiatannya.
Jumlah 39
41

a) Kategori Skala fanatisme

Azwar mengemukakan bahwa “tujuan kategorisasi adalah untuk

menempatkan individu ke dalam kelompok terpisah secara berjenjang

menurut suatu kontinum berdasarkan atribut yang diukur” (Azwar,

2012). Untuk membuat kategori diperlukan mean teoritik dan satuan

standar deviasi populasi. Standar deviasi dihitung dengan cara mencari

rentang skor, yaitu skor maksimal yang mungkin diperoleh subjek

dikurangi skor, minimum yang mungkin diperoleh subjek, kemudian

rentang skor tersebut terbagi enam (Azwar, 2012). Berikut adalah rumus

yang digunakan untuk membuat kategori dalam penelitian

Skor maksimal skala = jumlah soal x skor skala terbesar

Skor minimal skala = jumlah soal x skor skala terkecil

Mean teoritik (µ) = ½ (skor maksimal + skor minimal)

Standar deviasi populasi = ⅙ (skor maksimal – skor minimal)

Berdasarkan perhitungan diatas, setiap subjek akan digolongkan

kedalam empat kategorilisasi sebagai berikut :

Tabel 3.3 Rumus Empat Kategori

Rentang Skor Kategori


X > µ + 1σ Tinggi

µ < X µ + 1σ Cukup Tinggi

µ - 1σ < X ≤ µ Cukup Rendah

X ≤ µ - 1σ Rendah
42

Keterangan:

X = Skor total setiap subjek

Berikut adalah perhitungan untuk menentukan kategorisasi skala

fanatisme:

Skor Maksimal = 39 x 4 = 156

Skor Minimal = 39 x 1 = 39

µ = ½ (skor maksimal + skor minimal)

= ½ (156 + 39)

= 97,5

σ = ⅙ (skor maksimal - skor minimal)

= ⅙ (156 - 39)

= 19,5

Berdasarkan kategori diatas, maka kategori untuk fanatisme adalah:

Tabel 3.4 Kategori Fanatisme

Rentang Skor Kategori


X > 117 Tinggi

97,5 < X ≤ 117 Cukup Tinggi

78 < X ≤ 97,5 Cukup Rendah

X ≤ 78 Rendah
43

b. Skala agresi verbal

Skala agresi verbal digunakan untuk mengukur bagaimana tingkat

agresi verbal pada individu. Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh

Infante dan Wigley (1986) (dalam Hapsari, 2019) dan terdiri dari 8

aspek, diantaranya:

a. Menyerang Karakter (Character Attacks)

Menyerang atau mengganggu karakter seseorang secara lisan.

b. Menyerang Kompetensi (Competence Attacks)

Meremehkan dan menganggap rendah kemampuan orang lain

secara lisan.

c. Penghinaan (Insults)

Dengan sengaja menghina kita mencemooh dan mencaci-maki

dengan tujuan menyiksa orang lain.

d. Mengutuk (Maledictions)

Dengan sengaja mengutuk atau mengeluarkan sumpah serapah

pada orang lain.

e. Menggoda (Teasing)

Dengan sengaja mengejek menyindir dan mengolok-olok orang

lain dengan maksud bermain-main atau untuk menggoda orang

lain walaupun begitu orang lain tetap tahu maksud sesungguhnya.

f. Ejekan (Ridicule)

Dengan sengaja menertawakan orang lain

g. Berkata Kotor (Profanity)

Mengeluarkan kata-kata yang tidak sopan dan tidak senonoh

kepada orang lain.


44

h. Isyarat Nonverbal (Nonverbal Emblems).

Menunjukkan isyarat yang buruk pada orang lain menggunakan

ekspresi wajah gestur tubuh dan ekspresi mata secara tidak

langsung digunakan untuk menunjukkan sikap bermusuhan.

Pilihan jawaban yang disediakan dalam alat ukur ini terdiri dari empat

pilihan yaitu SS (Sangat Sesuai), S (Sesuai), TS (Tidak Sesuai), STS

(Sangat Tidak Sesuai). Penilaian angket pada aitem yang favorable

bergerak dari angka 4 sampai 1, sedangkan untuk aitem unfavorable

bergerak dari angka 1 sampai 4. Skala agresi verbal terdiri atas 32 aitem

favorable dan 32 aitem unfavorable sehingga total keseluruhan untuk

jumlah aitem skala agresi verbal adalah 64 butir. Adapun kisi-kisi dan

sebaran pernyataan dalam skala agresi verbal adalah sebagai berikut:

Tabel 3.5 Skala Agresi Verbal

Aspek Butir Favorable Butir Unfavorable Jumlah


Menyerang Karakter 1, 8, 9, 11 17, 18, 20, 21 8
Menyerang 2, 3, 19, 23 12, 13, 24, 25 8
Kompetensi
Penghinaan 4, 5, 14, 27 6, 7, 10, 29 8
Mengutuk 31, 32, 33, 40 34, 35, 37, 38 8
Menggoda 15, 16, 22, 28 26, 30, 36, 39 8
Ejekan 41, 42, 44, 50 46, 47, 55, 56 8
Berkata Kotor 43, 45, 48, 49 51, 52, 53, 54 8
Isyarat Nonverbal 57. 58, 61, 64 59, 60, 62, 63 8
Jumlah 64

a) Kategorisasi Skala agresi verbal

Untuk membuat kategorisasi skala agresi verbal, rumusan serta

kategorisasi yang digunakan sama dengan yang dilakukan pada skala

fanatisme. Berikut adalah perhitungan kategorisasi skala agresi verbal:


45

Skor Maksimal = 64 x 4 = 256

Skor Minimal = 64 x 1 = 64

µ = ½ (skor maksimal + skor minimal)

= ½ (256 + 64)

= 160

σ = ⅙ (skor maksimal - skor minimal)

= ⅙ (256 - 64)

= 32

Berdasarkan perhitungan di atas, maka kategori untuk agresi verbal

adalah sebagai berikut:

Tabel 3.6 Kategori Agresi Verbal

Rentang Skor Kategori


X > 192 Tinggi
160 < X ≤ 192 Cukup Tinggi
128 < X ≤ 160 Cukup Rendah
X ≤ 128 Rendah

G. Validitas dan Reliabilitas

1. Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan dan atau

keaslian suatu skala. Skala dikatakan valid jika skala tersebut dapat mengukur apa

yang ingin diukur (Sugiyono, 2015).

Apabila diperoleh hasil korelasi yang lebih besar atau sama dengan signifikan

0,05 berarti item tersebut valid, tetapi apabila hasil dari korelasi lebih kecil dari hasil

tabel maka aitem tersebut tidak valid.


46

Sebelum dijadikan pedoman penyusunan butir-butir soal, instrument akan

ditelaah terlebih dahulu hingga perlu dilakukan validitas isi. Uji validitas dalam

penelitian ini dilakukan dengan menggunakan validitas isi yang merupakan validitas

yang diestimasi lewat pengeujian oleh 3 expect judment yang dianalisi menggunakan

fornula aiken v (Azwar, 2014). Validitas isi merupakan jenis validitas yang

diperhitungkan terhadap alat ukur dengan analisis rasionel, yaitu sejauh mana item-

item dalam suatu alat ukur berhubungan dengan resperentasi dari keseluruhan

kawasan (Brog, 2012). Penguji validistas isi dalam penelitian ini dilakukan oleh

professional judgement. Profesional judgement tersebut adalah Ibu Annisa Warastri

S.Psi.M.Psi., Psikolog, Moh. Syahrul Anam, Wahyu Astuti.

Hasil uji validitas skala menggunakan formula Aiken yaitu :

V= Ʃs[n(c-1)

Keterangan :

S = r – 1o

1o = angka penilaian validitas yang terendah (dalam hal ini adalah 1)

c = angka penilaian validitas yang tertinggi (dalam hal ini adalah 4)

r = angka yang diberikan oleh penilai

n = jumlah expert

Uji validitas skala menggunakan expert judgement yang dilakukan paneliti ahli

yang meliputi satu dosen psikologi, satu HR Officer Kokoon Hotel Banyuwangi, dan

satu wiraswasta untuk mengetahui apakah aspek-aspek dari kedua variabel yang

digunakan peneliti sudah mewakili. Perhitungan uji validitas menggunakan formula


47

Aiken dengan hasil skor minimal 0.555556 yang dibulatkan menjadi 0,55. Jika skor

lebih dari skor minimal maka akan dinyatakan valid (Sugiyono, 2014). Dari angket

variabel fanatisme didapat 19 aitem pernyataan memiliki skor diatas 0,55 yang

dinyatakan valid dan 20 aitem pernyataan yang memiliki skor dibawah 0,55 yang

dinyatakan tidak valid. Sedangkan angket agresi verbal terdapat 31 aitem pernyataan

yang memiliki skor diatas 0,55 yang dapat dinyatakan valid dan 33 aitem pernyataan

yang memiliki skor dibawah 0,55 yang dapat dinyatakan tidak valid.

Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Aiken Fanatisme

No Aspek Valid Tidak Valid Jumlah


1 Besarnya suatu minat dan 1, 4, 9, 17, 18 8, 10, 20, 24, 38 10

kecintaan pada idola


2 Sikap pribadi maupun 3, 11, 15, 28, 29 5, 7, 26, 34, 35 10

kelompok terhadap kegiatan

tersebut
3 Lamanya individu menekuni 2, 6, 19, 21, 22 12, 25, 32, 33, 39 10

satu jenis kegiatan tertentu


4 Motivasi yang datang dari 14, 23, 36, 37 13, 16, 27, 30, 31 9

keluarga pada kegiatannya.


Jumlah 19 20 39
48

Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Aiken Agresi Verbal

No Aspek Valid Tidak Valid Jumlah


1 Menyerang Karakter 1, 8, 9, 11 17, 18, 20, 21 8
2 Menyerang Kompetensi 2, 3, 19, 23 12, 13, 24, 25 8
3 Penghinaan 5, 14, 27 4, 6, 7, 10, 29 8
4 Mengutuk 31, 32, 33, 40 34, 35, 37, 38 8
5 Menggoda 15, 16, 22, 28 26, 30, 36, 39 8
6 Ejekan 41, 42, 44, 50 46, 47, 55, 56 8
7 Berkata Kotor 43, 45, 48, 49 51, 52, 53, 54 8
8 Isyarat Nonverbal 57. 58, 61, 64 59, 60, 62, 63 8
Jumlah 31 33 64

Setelah melakukan expert judment oleh ketiga profesional judge, peneliti

menyebar skala berisikan aitem valid hasil expert judment yang diuji cobakan (try

out) kepada subjek dengan kriteria yang hampir sama di luar populasi penelitian

(Sugiyono, 2015). Jumlah sampel tryout yang digunakan sebanyak 66 penggemar

kpop yang tergabung dalam fandom kpop dengan metode penyebaran skala melalui

google form dengan menunjukkan hasil skala fanatisme yang memiliki 19 aitem

pernyataan memiliki skor diatas 0,55 yang dinyatakan valid dan skala agresi verbal

terdapat 31 aitem pernyataan yang memiliki skor diatas 0,55 yang dapat dinyatakan

valid. Ini berarti bahwa instrumennya sudah baik, sudah dengan kisaran r hitung valid

antara 0,337 sampai 0,728.


49

2. Reliabilitas

Reabilitas merupakan sesuatu instrument yang cukup dapat dipercaya untuk dapat

digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. “Uji

Reliabilitas adalah ketetapan/keajegan alat tersebut dalam mengukur apa yang

diukurnya, artinya kapanpun alat itu digunakan maka akan memberikan hasil ukur

yang sama (Arikunto, 2002)”. Penelitian reliabilitas skala menggunakan rumus uji

alpha cronbanch dengan menggunakan SPSS 28 for wondows (Sugiyono, 2015).

Tabel 3.9 Interpretasi nilai r

Besarnya Nilai r Interprestasi keadaan


0,00-0,199 Sangat Rendah
0,00-0,399 Rendah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,000 Sangat Kuat

Hasil perhitungan cronbach’s alpha variabel fanatisme didapat sebesar 0,919

maka dapat diketahui bahwa dalam uji coba skala fanatisme dalam penelitian ini

dikatakan reliabel, karena hasil perhitungan 0,919 lebih besar dari 0,5. Untuk

perhitungan cronbach’s alpha variabel agresi verbal didapatkan sebesar 0,979, maka

dapat diketahui bahwa dalam uji coba skala agresi verbal dalam penelitian ini

dikatakan raliabel karena hasil perhitungan 0,979 lebih besar dari 0,5. Berdasarkan

kuefisien reliabilitas sebesar 0,919 dan 0,979, dapat dikatakan kedua variabel

fanatisme dan agresi verbal memiliki reliabilitas yang tergolong sangat kuat.

H. Metode Pengolahan Data dan Teknik Analisis Data

1. Metode Pengolahan Data

Tahap-tahap dalam pengolahan data secara manual pada umumnya sebagai berikut :
50

a. Data entry

Data dari hasil pengukuran skala berbentuk angka dimasukan kedalam

program computer yang digunankan SPPS 28 for windows.

b. Cleaning

Data dari setiap sumber respoden selesai dimasukan, baiknya di cek kembali

ada tidaknya kesalahan kode, ketidak lengkapan dan dapat dikoreksi.

c. Coding

Setelah skala melalui proses edit maka dilakukan pengkodean mengubah data

berbentuk kalimat menjadi data angka.

d. Tabulasi

Membuat table-tabel data sesuai tujuan penelitian.

2. Teknik Analisis Data

Analisis data ialah pengelompokan data dan metabulasi berdasarkan variable dari

semua responden, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah serta

melakukan uji hipotesis yang sudah ditetapkan (Sugiyono, 2014).

Uji analisis data pada penelitian ini menggunakan metode perhitungan statistika

parametrik yang datanya bersifat nominal/angka. Pada proses analisis data

menggunakan SPSS 28 for windows dan untuk menguji hipotesis dalam peneliian ini

adalah Korelasi Rank Spearman. Penelitian korelasi bertujuan untuk menyelidiki

sejauh mana variasi pada suatu variabel berkaitan dengan variasi pada suatu atau lebih

variabel lain. Berdasarkan koefisien korelasi dari penelitian ini dapat memperoleh

informasi mengenai taraf hubungan yang terjadi atau bukan ada tidaknya efek variabel

atau terhadap variabel lain penelitian (Azwar, 2010).

a. Uji Normalitas
51

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data berdistribusi normal

atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan one sample

kollmogrov-smirnov test (dengan program SPSS ver. 28). Hasil

perhitungan berdistribusi normal apanila nilai signifikansinya ≥ 0,05.

b. Uji Linier

Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah hubungan variabel bebas

dengan variabel terkait mempunyai hubungan linier. Uji linieritas dalam

penelitian ini menggunakan bantuan computer program SPSS versi 28.

Jika Fhitung < Ftabel maka dapat disimpulkan bahwa hubungan antara variabel

bebas dan variabel terkaitnya linier.

c. Uji Hipotesis

Analisis uji hipotesis digunakan untuk menguji hipotesis penelitian yang

diajukan dalam penelitian ini, peneliti menggukan teknik analisis korelasi

spearman atau Rank Spearman adalah analisis untuk mengukur keeratan

secara linier antara dua variabel yang mempunyai distribusi data normal.

I. Rencana Jalannya Penelitian

Penelitian ini melalui beberapa tahap, yaitu sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

a) Studi pustaka untuk menentukan judul dan acuan penelitian.

b) Konsultasi dengan pembimbing.

Konsultasi meliputi pengajuan topik dan judul yang akan diteliti.

c) Menyusun proposal skripsi

d) Konsultasi dan perbaikan proposal skripsi dengan bimbingan

e) Pendaftaran riview proposal skripsi kepada tim skripsi prodi


52

f) Melakukan riview proposal skripsi dengan pembimbing dan penguji

g) Melakukan revisi proposal skripsi

h) Melakukan Expert judgment

i) Melakukan tryout skala penelitian

j) Melakukan uji validitas dan reliabilitas skala

2. Tahap pelaksanaan

a) Peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara menghubungi satu persatu

melalui pesan teks. Penelitian dilakukan melalui media online google from.

b) Peneliti menjelaskan terlebih dahulu maksud dan tujuan penelitian, kemudian

peneliti meminta persetujuan subjek untuk mengisi kuedioner dengan

melampirkan link skala yang telah peneliti buat.

c) Data yang sudah terkumpul kemudian diolah menggunakan program SPSS 28 for

windows.

3. Tahap akhir

a) Menyusun laporan hasil penelitian

Peneliti menyusun laporan hasil yang telah didapatkan dari proses pengolahan

data dan akan diambil kesimpulannya.

b) Konsultasi laporan hasil penelitian

Melakukan bimbingan dengan dosen pembinging mengenai hasil penelitian yang

telah disusun oleh peneliti.

c) Peneliti melakukan ujian hasil peneliti

Mempresentasikan laporan akhir penelitian di depan dosen pembimbing dan

dosen penguji.

d) Revisi hasil penelitian


53

Melakukan perbaikan yang disarankan oleh dosen pembimbing dan dosen penguji

sesuai dengan kesepakatan.

e) Pengumpulan hasil laporan skripsi.


54

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Data Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 26-27 Agustus 2021 dan dilakukan secara

online melalui google form untuk menyebarkan skala penelitian hingga sampai ke

subjek. Pertimbangan peneliti dalam menggunakan web karena jangka waktu peneliti

dalam mengambil data adalah karena adanya pandemi COVID-19. Subjek dalam

penelitian ini yaitu penggemar kpop yang tergabung dalam satu fandom kpop

sebanyak 137 orang.

2. Hasil Penelitian

Data mengenai fanatisme dan agresi verbal pada anggota komuntias penggemar

kpop untuk melihat hasil deskripsi data penelitian menggunakan statistik deskriptif.

Dengan menggunakan statistik deskriptif akan memudahkan untuk melihat gambaran

data yang telah dikelolah. Hasil analisis deskriptif dapat dilihat pada tabel dibawah

ini.

Tabel 4.1 Statistics


Fanatisme Agresi Verbal
N Valid 137 137
Missing 0 0
Mean 55,69 41,57
Median 56,00 36,00
a
Mode 51 31
Std. Deviation 9,633 14,857
Variance 92,788 220,718
Range 57 93
Minimum 19 31
Maximum 76 124
Sum 7630 5695
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
55

3. Data hasil fanatisme

Data instrument fanatisme dalam penelitian ini diperoleh melalui skala likert yang

mempunyai jawaban sangat sesuai, sesuai, tidak sesuai, sangat tidak sesuai dengan

skor interval 1-4 dari pernyataan aitem yang telah disebar memalui google form yang

dijawab oleh anggota komunitas penggemar kpop. Berdasarkan hasil tabel maka

diketahui mean atau rata-rata skor sebesar 55,69, median atau nilai tengah sebesar

56,00, dan mode atau nilai yang paling sering muncul adalah 51.

4. Data hasil agresi verbal

Data instrument agresi verbal dalam penelitian ini diperoleh melalui skala likert

yang mempunyai jawaban sangat sesuai, sesuai, tidak sesuai, sangat tidak sesuai

dengan skor interval 1-4 dari pernyataan aitem yang telah disebar memalui google

form yang dijawab oleh anggota komunitas penggemar kpop. Berdasarkan hasil tabel

maka diketahui mean atau rata-rata skor sebesar 41,57, median atau nilai tengah

sebesar 36,00, mode atau nilai yang paling sering muncul adalah 31.

B. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data berdistribusi normal atau

tidak. Menurut Murwani (2001) (dalam Nuryadi, Astuti, Utami, Budiantara, 2017 : 87)

dasar pengambilan keputusan adalah jika nilai Lhitung> Ltabel maka H0 ditolak, dan jika

nilai Lhitung < Ltabel maka H0 diterima. Hipotesis pengujian normalistas data yang

digunakan One Sample Kolmogrov-Smimov Test (dengan program SPSS versi 28) dengan

rumus :

H0 : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

H1 : sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal


56

Hasil perhitungan berdistribusi normal apabila nilai signifikansinya ≥ 0,05. Hasil

perhitungan dari SPSS untuk uji normalitas adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2 hasil uji normalitas data veriabel

Variabel Sig. K-S Taraf sig (5%) Keterangan


Fanatisme 0,200 0,5% Normal
Agresi verbal < 0,001 0,5% Tidak normal

Dapat diketahui dari tabel diatas harga signifikansi fanatisme = 0,200 > 0,05

maka data tersebut berdistribusi normal. Sedangkan harga signifikansi agresi verbal = <

0,001 < 0,05 maka data agresi verbal berdistribusi tidak normal

C. Uji Linieritas

Uji linieritas dimaksudkan untuk mengetahui apakah garis regresi antar variabel

X (fanatisme) dan variabel Y (agresi verbal) membentuk garis linier atau tidak.

Tabel 4.3 ANOVA Table


Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Agresi Between (Combined) 8475,035 39 217,309 ,978 ,517
Verbal * Groups Linearity 2294,471 1 2294,471 10,331 ,002
Fanatisme Deviation 6180,564 38 162,646 ,732 ,860
from
Linearity
Within Groups 21542,556 97 222,088
Total 30017,591 136

Dari hasil uji linier diatas, nilai signifikansi untuk variabel fanatisme dan agresi

verbal sebesar 0,860. Dan hasil tersebut dapat dilihat bahwa signifikansi lebih dari 0,05.

Maka dapat dikatakan bahwa variabel X (fanatisme) dan variabel Y (agresi verbal)

terdapat hubungan linier.


57

D. Analisis Deskriptif

a. Kategori Skala fanatisme

Azwar mengemukakan bahwa “tujuan kategorisasi adalah untuk menempatkan

individu ke dalam kelompok terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum

berdasarkan atribut yang diukur” (Azwar, 2012). Untuk membuat kategori diperlukan

mean teoritik dan satuan standar deviasi populasi. Standar deviasi dihitung dengan cara

mencari rentang skor, yaitu skor maksimal yang mungkin diperoleh subjek dikurangi

skor, minimum yang mungkin diperoleh subjek, kemudian rentang skor tersebut terbagi

enam (Azwar, 2012). Berikut adalah rumus yang digunakan untuk membuat kategori

dalam penelitian

Skor maksimal skala = jumlah soal x skor skala terbesar

Skor minimal skala = jumlah soal x skor skala terkecil

Mean teoritik (µ) = ½ (skor maksimal + skor minimal)

Standar deviasi populasi = ⅙ (skor maksimal – skor minimal)

Berdasarkan perhitungan diatas, setiap subjek akan digolongkan kedalam empat

kategorilisasi sebagai berikut :


58

Tabel 4.4 Rumus Empat Kategori

Rentang Skor Kategori


X > µ + 1σ Tinggi

µ < X µ + 1σ Cukup Tinggi

µ - 1σ < X ≤ µ Cukup Rendah

X ≤ µ - 1σ Rendah

Keterangan:

X = Skor total setiap subjek

Berikut adalah perhitungan untuk menentukan kategorisasi skala fanatisme:

Skor Maksimal = 19 x 4 = 76

Skor Minimal = 19 x 1 = 19

µ = ½ (skor maksimal + skor minimal)

= ½ (76 + 19)

= 47,5

σ = ⅙ (skor maksimal - skor minimal)

= ⅙ (76 - 19)

= 9,5

Berdasarkan kategori diatas, maka kategori untuk fanatisme adalah:


59

Tabel 4.5 Kategori Fanatisme

Rentang Skor Kategori


X > 57 Tinggi

47,5 < X ≤ 57 Cukup Tinggi

38 < X ≤ 47,5 Cukup Rendah

X ≤ 38 Rendah

b. Kategorisasi Skala agresi verbal

Untuk membuat kategorisasi skala agresi verbal, rumusan serta kategorisasi yang

digunakan sama dengan yang dilakukan pada skala fanatisme. Berikut adalah perhitungan

kategorisasi skala agresi verbal:

Skor Maksimal = 31 x 4 = 124

Skor Minimal = 31 x 1 = 31

µ = ½ (skor maksimal + skor minimal)

= ½ (124 + 31)

= 77,5

σ = ⅙ (skor maksimal - skor minimal)

= ⅙ (124 - 31)

= 15,5

Berdasarkan perhitungan di atas, maka kategori untuk agresi verbal adalah sebagai

berikut:
60

Tabel 4.6 Kategori Agresi Verbal

Rentang Skor Kategori


X > 93 Tinggi
77,5 < X ≤ 93 Cukup Tinggi
62 < X ≤ 77,5 Cukup Rendah
X ≤ 62 Rendah

E. Uji Hipotesis

Hipotesis yang akan diuji kebenarannya dalam penelitian ini adalah hubungan

antara fanatisme dengan agresi verbal pada anggota komunitas kpop. Pengujian hipotesis

dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel bebas dengan terikat

pengujian hipotesis ini menggunakan taraf signifikansi 5% yang diperoleh dari

perhitungan statistic dikonsultasikan dengan nilai dalam tabel. Apabila harga rhitung lebih

besar dari rtabel maka koefisien dikatakan signifikan dan begitu sebaiknya. Hipotesis diuji

menggunakan korelasi Rank Spearman dari spearman. Uji korelasi Rank Spearman

adalah uji yang bekerja untuk skala data ordinal atau berjenjang atau rangking, dan bebas

distribusi.

Hasil pengolahan data korelasi antar variabel dengan bantuan SPSS For Windows

dapat dijelaskan pada tabel berikut:

Tabel 4.7 korelasi fanatisme dengan agresi verbal

Correlations
Fanatisme Agresi Verbal
Spearman's rho Fanatisme Correlation Coefficient 1,000 ,306**
Sig. (2-tailed) . <,001
N 137 137
**
Agresi Verbal Correlation Coefficient ,306 1,000
Sig. (2-tailed) <,001 .
N 137 137
61

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Tabel diatas menunjukan angka koefisien korelasi spearman sebesar 0,

306(**). Artinya besar korelasi variabel fanatisme dengan agresi verbal ialah 0,306.

Tanda dua bintang (**) artinya korelasi signifikan pada angka signifikansi sebesar

0,05. Sedangkan hasil sugnnifikan < 0,001. Didasarkan pada kriteria yang ada pada

hubungan kedua variabel signifikansi sebesar 0,001 < 0,05. Dengan ini berarti

hasilnya adalah adanya hubungan positif dan signifikan antara fanatisme dan agresi

verbal pada anggota komunitas fans kpop.

F. Pembahasan

Penelitian ini merupakan jenis korelasi yang bertujuan untuk menguji

hubungan antara variabel fanatisme dan agresi verbal pada anggota komunitas fans

kpop yang ada di indonesia. Seperti yang disebutkan oleh Sukmadinata (2013) yang

menyatakan bahwa penelitian yang ditujukam untuk mengetahui hubungan suatu

variabel dengan variabel-variabel lainnya.

Dari hasil yang didapat dari analisis penelitian menyatakan bahwa terdapat

hubungan antara fanatisme dan agresi verbal pada anggota komunitas fans kpop yang

ada di indonesia. Tingkat fanatisme pada penelitian ini ini ditunjukkan kepada

anggota komunitas fans k-pop Indonesia. Berdasarkan hasil dari data penelitian yang

diperoleh menunjukkan bahwa terdapat responden pada tingkat fanatisme yang tinggi

sebanyak 60 orang. Kemudian pada kategori cukup tinggi ada 53 orang, serta pada

tingkat fanatisme cukup rendah ada 20 orang, dan pada tingkat rendah terdapat 4

orang. Hasil penelitian ini menunjukkan jika sebagian besar anggota komunitas fans

k-pop berada dalam kategori tinggi serta ada sebagian yang berada pada cukup tinggi,

sebagian kecil ada di tingkat cukup rendah dan rendah. Sedangkan tingkat agresi
62

verbal berdasarkan hasil dari data penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa

terdapat responden pada tingkat agresi verbal yang tinggi adalah 2 orang. Kemudian

ada kategori cukup tinggi 1 orang, pada tingkat agresi verbal cukup rendah terdapat

16 orang, dan pada tingkat rendah 118 orang. Hal ini membuktikan bahwa anggota

komunitas fasn kpop di indonesia memiliki agresi verbal yang rendah.

Menurut walman (dalam Suroso, Dian Evita dan Aditya, 201) biasanya setiap

orang memiliki salah satu figur yang ia jadikan idola. Dalam kasus ini adalah para

anggota fans kpop yang mendukung salah satu grup idol Korea. Mempunyai figur

yang dijadikan idola merupakan hal yang positif jika dalam kapasitas yang normal,

namun akan menjadi negatif ketika memiliki kesukaan dalam hal yang berlebihan

sehingga akan memicu perilaku yang cenderung agresif. Seseorang yang fanatik

biasanya tidak mampu memahami apa-apa yang ada diluar dirinya, tidak paham

masalah kelompok lain, tidak mengerti paham selain yang mereka yakini. Hal ini

merupakan salah satu faktor serta berkembangnya agresi pada diri penggemar

(Mubarok, 2015). Rasa senang yang dialami fans kpop terhadap idolanya

menimbulkan rasa fanatisme seperti rasa antusias yang ekstrim, keterikatan emosi,

dan rasa cinta, berlangsung dalam waktu yang lama, menganggap hal yang mereka

yakini adalah hal yang benar, membela dan mempertahankan kebenaran yang mereka

yakini (Eliani dkk, 2018).

Dari uraian tersebut, dapat diketahui bahwa fanatisme memiliki kontribusi

dalam meningkatnya agresi verbal pada diri individu anggota komunitas fans kpop.

Sehingga anggota komunitas fans kpop yang memiliki fanatisme yang tinggi akan

memiliki perilaku agresi verbal. Namun pada hasil penelitian yang didapat oleh

peneliti, fanatisme yang tinggi tidak memiliki agresi verbal yang tinggi.
63

Pada perhitungan koefisien korelasi didapat rhitung 0,306 > dari rtabel 0,176 dan

harga signifikansinya <0,001 < 0,05 maka penelitian ini diketahui ada hubungan yang

positif antara fanatisme dan agresi verbal pada anggota komunitas fans kpop. Dari

data tabel interpretasi skor maka dapat diketahui korelasi antara fanatisme dan agresi

verbal dalam kategori kuat. Seperti yang dikatakan Marimaa (2011), Perilaku

fanatisme penggemar adalah perilaku penggemar yang seringkali mengarah pada

perilaku negatif lain seperti perilaku agresif. Perilaku fanatisme penggemar yang

selalu ingin idolanya terlihat paling baik bisa membuat penggemar KPOP menjelekan

atau menjatuhkan idola lain yang juga termasuk dalam perilaku agresi verbal (Zulfaa,

2020). Dalam penelitian ini fanatime dan agresi verbal mempunyai hubungan yang

positif karena koefisien korelasi sebesar rhitung 0,306 > dari rtabel 0,176 dan harga

signifikannya <0,001 < 0,05.

Berdasarkan hasil analisis penelitian dan pembahasan dari kedua variabel

dapat disimpulkan bahwa ada korelasi antara fanatisme dan agresi verbal pada

anggota komunitas fans kpop data perhitungan statistika bila rhitung dapat dikatakan

signifikan. Dengan tingkat kepercayaan sesuai dengan data responden sebanyak 137

orang maka jika dikonsultasikan darngan tabel r dapat dilihat dalam tabel nila-nilai r

spearman adalah masing-masing untuk r 5% yaitu 0,176 jika dilihat dari rtabel tersebut,

ternyata koefesien korelasi sebesar 0,306 lebih besar dari pada rtabel dan masuk

kedalam kategori cukup kuat. Dengan demikian, semakin tinggi fanatisme pada

anggota komunitas penggemar kpop, semakin tinggi pula agresi verbal anggota

komunitas penggemar kpop.

Fenomena tersebut diperkuat oleh beberapa bukti nyata di media sosial

instagram, twitter, tiktok, dan lainnya. Salah satunya kasus ayu ting ting dimana ia
64

dibanjiri komentar hujatan oleh penggemar kpop di akun instagramnya, dan kasus

young lex yang menjadi bahan hujatan penggemar kpop di twitter.

G. Keterbatasan Penelitian

1. Penelitian ini hanya dikhususkan untuk fans kpop yang mengikuti komunitas

kpop di indonesia karena peneliti hanya mengambil subjek dari kriteria tersebut,

sehingga tidak dapat digeneralisisr pada fans kpop yang tidak memiliki

komunitas/fandom.

2. Penelitian ini tidak dapat dikontrol dengan banyaknya subjek ingin yang ikut

berpartisipasi. Beberapa calon partisipan gagal menjadi subjek karna banyaknya

subjek yang sudah diterima peneliti sudah mencukupi.


65

BAB V
KESIMPULAN DAN PENUTUP
A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, diperoleh menunjukkan bahwa

terdapat responden pada tingkat fanatisme yang tinggi sebanyak 60 orang. Kemudian

pada kategori cukup tinggi ada 53 orang, serta pada tingkat fanatisme cukup rendah ada

20 orang, dan pada tingkat rendah terdapat 4 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan

jika sebagian besar anggota komunitas fans k-pop berada dalam kategori tinggi serta

ada sebagian yang berada pada cukup tinggi. Sedangkan tingkat agresi verbal

berdasarkan hasil dari data penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat

responden pada tingkat agresi verbal yang tinggi adalah 2 orang. Kemudian ada

kategori cukup tinggi 1 orang, pada tingkat agresi verbal cukup rendah terdapat 16

orang, dan pada tingkat rendah 118 orang. Hal ini membuktikan bahwa anggota

komunitas fasn kpop di indonesia memiliki agresi verbal yang rendah.

Berdasarkan hasil uji hipotesis didapatkan bahwa ada hubungan antara

fanatisme dengan agresi verbal pada anggota komunitas fans kpop dengan koefisien

korelasi 0,306 dan masuk kedalam kategori kuat (tinggi). Dengan demikian, semakin

tinggi fanatisme yang ada pada diri individu anggota komunitas kpop, semakin tinggi

pula agresi verbalnya.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka saran yang dapat diberikan

oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1. Bagi subjek
66

a) Disarankan agar terus menjaga sikap dan perilaku agar tidak menibulkan

kerugian bagi diri sendiri dan orang sekitar.

b) Mengontrol sikap fanatisme yang berlebih agar tida merugikan diri sendiri.

2. Bagi Penelitian selanjutnya

a) Melakukan penelitian yang sama, dengan subjek yang lebih banyak dan

beragam.

b) Menggunakan metode kualitatif dengan teknik wawancara untuk mengali fakta

secara lebih dalam dan terperinci.


67

DAFTAR PUSTAKA

Anam, Supriyadi. 2018. Hubungan fanatisme dan konformitas terhadap agresivitas verbal

anggota komunitas suporter sepak bola di kota denpasar. Universitas Udayana.

Denpasar.

Anwar, 2018. Mahasiswa dan KPOP. Universitas Negeri Makassar. Makassar.

Anggara, 2017. PENGALAMAN FANATISME PADA PENGGEMAR AKIHABARA

(AKB) GRUP. Universitas Diponegoro. Semarang. Skripsi

Amaliyyah. 2020. Hubungan self control dengan perilaku agresi verbal peserta didik di smp

negeri 17 bandar lampung. Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung. Lampung

Azwar, Saifuddin. 2010. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Buss, A. H., & Perry, M. 1992. The aggression questionnaire. Journal of Personality and

Social Psychology, 63, 452–459. https://doi.org/10.1037/0022-3514.63.3.452

Dewi, rinata. 2017. Fanatisme penggemar kpop dalam bermedia sosial di instagram.

Universitas Tribhuwana Tunggal Dewi Malang. Malang.

Egsaugm. 2020. Fenomena Korean Wave di Indonesia.

https://egsa.geo.ugm.ac.id/2020/09/30/fenomena-korean-wave-di-indonesia/. (di akses

tgl 19 juli)

Eliani, Yuniardi, Masturah. 2018. Fanatisme dan Perilaku Agresif Verbal di Media Sosial

pada Penggemar Idola K-Pop. Universitas Muhammadiyah Malang. Malang

Goddard, H. 2001. Civil Religion. New York: Cambridge University Press.

Hapsari. Yohana Desy Dwina. 2019. Hubungan antara tekanan teman sebaya dengan agresi

verbal remaja putra di sekolah berasrama. Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta


68

Juwita, 2018. Tingkat Fanatisme Penggemar K-Pop Dan Kemampuan Mengelola Emosi

Pada Komunitas Exo-L Di Kota Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta.

Yogyakarta.

Karim. 2019. Hubungan antara kontrol diri dengan perilaku agresi verbal pada siswa di smp

negeri 4 ungaran. Universitas Negeri Semarang. Semarang

Kevin Seftian. 2020. Fandom dan Istilah Beken dan Lekat dengan Kpop.

https://magdalene.co/story/fandom-k-pop-army-bts (di akses tgl 19 Juli)

Kumala, sentana. 2017. Agresivitas dan kontrol diri pada remaja di banda aceh. Universitas

Syiah Kuala. Aceh

Kurniawan, 2020. Pengaruh Fnatisme dan kontrol diri terhadap agresi verbal pada

pendukung calon presiden dan wakil presiden 2019 di kota Malang. Universitas Islam

Negeri Maulana Malik Ibrahim. Malang

Kusumastuti. 2014. Peran komunitas dalam interaksi sosial remaja di komunitas angklung

Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.

Myers, D.G. 2012. Psikologi Sosial. Jakarta. Penerbit Salemba.

Nastiti, Aulia. D. 2010. “Korean Wave” di Indonesia: Antara Budaya Pop, Internet, dan

Fanatisme Pada Remaja (Studi Kasus Terhadap Situs Assian Fans Club Di Indonesia

Dalam Perspektif Komunikasi Antar Budaya). Journal of Communication.

Nugraini, E. D. 2016. Fanatisme remaja terhadap musik populer korea dalam perspektif

psikologi sufistik (Studi kasus terhadap EXO-L) (skripsi). Fakultas Ushuluddin UIN

Walisongo. Semarang.

Nursanti, 2013. Analisis Deskriptif Penggemar K-pop sebagai Audiens Media dalam

Mengonsumsi dan Memaknai Teks Budaya. Skripsi. Universitas Diponegoro

Semarang. Semarang.
69

Nuryadi, M.Pd Tutut Dewi Astuti, CTA Endang Sri Utami, CA M. Budiantara, 2017.

Dasar-Dasar Statistik. Yogyakarta : SIBUKU MEDIA

Puspitasari, Wulan dan Hermawan, 2013, Gaya Hidup Penggemar K-Pop (Budaya Korea)

Dalam Mengekspresikan Kehidupannya Studi Kasus K-Pop Lovers Di Surakarta,

Jurnal Pendidikan Sosiologi-Antropologi FKIP UNS.

Putri, Prastya Wahyu. 2017. EFEKTIVITAS ANGER MANAGEMENT TRAINING (AMT)

TERHADAP PENURUNAN AGRESIVITAS REMAJA DITINJAU DARI JENIS

KELAMIN. Masters thesis, UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945

Rabbani. 2020. Definisi Budaya Populer, Proses, Ciri, Jenis, Contoh, Dampak dan

Perkembangannya di Indonesia. https://www.sosial79.com/2020/05/definisi-budaya-

populer-proses-ciri.html. (di akses 19 Juli 2020)

Reditya. 2021. Benarkah Fans Kpop Terbesar ada di Indonesia?.

https://www.kompas.com/global/read/2021/06/26/193507970/benarkah-fans-kpop-

terbesar-ada-di-indonesia?page=all. (di akses 19 Juli)

Rifmawati, Esti. 2019. HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK SEBAYA

TERHADAP AGRESIVITAS VERBAL DI MEDIA SOSIAL. Universitas Negri

Semarang. Semarang.

Setyarsih. 2016. Hubungan antara Fanatisme Penggemar Boyband Korea (Super Junior)

dengan Solidaritas Sosial di Komunitas E.L.F Surakarta. Surakarta.

Silwan. 2012. Aggressive behavior pattern, characteristics and fanaticism panser biru group

psis semarang. Universitas Negeri Semarang. Semarang.

Soejoethi, I. (2017). Ayu Ting Ting diundang nonton EXO, penggemar geram. Retrieved

from https://www.liputan6.com/showbiz/read/3072442/ayu-ting-ting-diundang-nonton-

exo-penggemar-geram. (di akses 19 Juli 2020)


70

Suardi, syarifuddin. 2015. Peran ganda istri komunitas petani. Universitas Muhammadiyah

Makassar. Makasar

Sugiyono. (2018). Metode Peneiltian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. In Alfabeta Bandung

Zulfaa. Ishmah. 2020. Fanatisme Dan Agresi Verbal Di Media Sosial Twitter Pada

Penggemar K-Pop. Skripsi. Universitas Tarumanagara. Jakarta.


71

LAMPIRAN

Lampiran 1
72

Lampiran 2

Expert Judgement
73
74
75

Lampiran 3

Skala Uji coba (Tryout)

1. Skala Fanatisme

Pernyataan

NO Pernyataan SS S TS STS
1 Bagi saya idola yang saya gemari adalah
seseorang yang sempurna

2 Dari awal saya mengetahui kpop hingga saat ini


saya tetap mencintai dan mendukung idola saya

3. Saya mendukung penuh ketika idola yang saya


gemari melakukan promosi lagu atau group
mereka.
4. Saya menonton acara televisi atau membaca
berita karena ada idola yang saya gemari.

5 Saya sulit berpindah/berganti idola yang saya


gemari
6 Saya merasa senang hati dan nyaman ketika
menonton idola yang saya gemari muncul di
media social
7 Saya (pasti) menonton acara idola yang saya
suka hingga selesai.
8 Keluarga/saudara bertukar informasi mengenai
idola masing-masing
9 Saya marah jika idola saya dicurangi saat
mengikuti ajang musik.
10. Saya selalu update mengenai informasi terbaru
tentang idola yang saya gemari
11. Saya sering membuat postingan di media sosial
pribadi tentang idola saya
12 Idola yang saya sukai tetap terbaik apapun yang
terjadi
13 Saya dapat berjam-jam menonton video musik
idola saya meski sudah saya tonton untuk
menambah viewers musik videonya.
14. Saya dapat berjam-jam membicarakan idola
yang saya gemari dengan teman-teman satu
fandom.
15 Keluarga membebaskan saya untuk mengikuti
acara/konser idola saya atau terus mendukung
idola saya
16 Saya mengoleksi barang-barang yang
bersangkutan dengan idola saya
76

17. Saya menyimpan lebih banyak foto idola


daripada foto yang lainnya.
18. Keluarga saya ikut menonton acara/konser idola
saya untuk menemani saya
19. Keluarga saya memberikan fasilitas yang saya
butuhkan untuk mendukung idola saya
77

2. Skala Agresi Verbal

Pernyataan

NO Pernyataan SS S TS STS
1 Saya mengumbar kejelekannya idol yang tidak
saya senangi di forum/group chat fandom

2 Saya langsung memberikan komentar buruk saat


idol group lain saat perfoms

3. Saya mengata-ngatai idol lain lebih rendah dari


idola saya ketika idol saya diserang oleh
penggemar idol itu
4 Saya ikut menghina idol lain yang tidak saya
senangi di forum fandom
5. Saya mengumbar kejelekan idol lain yang
memiliki penggemar yang mengusik idol
kesukaan saya
6. Saya berkomentar buruk pada setiap postingan
atau berita idol group lain yang menjadi saingan
idol saya
7. Saya mengomentari hal yang tidak saya suka
pada idol lain
8 Saya membalas menghina fandom atau idol lain
saat mereka menghina idol atau fandom saya
9 Saya dengan sengaja mengejek fandom lain di
saat idol mereka tidak memenangkan ajang.
10 Saya mengunggah kesalahan idol lain untuk
mengejeknya
11. Saya mengatakan dengan terus terang di forum
idol lain yang menurut saya tidak kompeten
12 Saya ikut mengejek idol lain saat melakukan hal
memalukan.

13. Saya terus terang mengatakan kejelekan idol


lain

14 Saya menghina orang yang merendahkan idol


atau fandom saya

15 Saat idol lain melakukan kesalahan, saya akan


dengan aktif mengomentari forum nya dengan
ejekan.
16. Saya dengan terus terang menyumpahi idol lain
dan fandomnya yang mengusik idol saya di
forumnya
17. Saya tidak ragu menyumpah serapahi orang
yang menghina idol saya
78

18 Saya tidak ragu menyumpahi idol lain yang


menurut saya tidak pantas bersaing dengan idol
saya
19. Saya turut serta menyumpahi idol lain saat
terkena masalah
20. Saya menjadikan kesalahan idol lain sebagai
candaan di forum fandom ataupun group chat
fandom
21. Saya ikut menertawai kesalahan idol lain

22. Saya tidak ragu berkomentar kasar atau


mengeluarkan kata kotor dalam komentar disaat
marah ketika idol saya di usik
23. Saya membagikan kesalahan idol lain di forum
lalu menertawakannya bersama anggota forum.
24. Disaat penggemar lain tidak setuju dengan opini
saya di forum, saya langsung mengata-ngatainya
dengan kata-kata kotor
25. Disaat idol lain melakukan kesalahan, saya tidak
ragu mengatakan hal kotor pada forumnya.
26. Saya tidak ragu mengunggah kesalahan idol lain
dengan kata-kata kotor
27. Saya dengan sengaja menertawakan penggemar
idol lain yang bertingkah memalukan bagi
fandomnya
28. Saya memilih untuk tidak mau berbicara pada
penggemar lain yang berbeda pendapat dengan
saya mengenai idol saya
29. Saya melirik sinis pada penggemar lain idola
lain
30. Saya melihat tak suka pada penggemar yang
menjelekkan idol saya
31. Saya memalingkan wajah saat penggemar lain
berbeda pendapat dengan saya
79

Lampiran 4

Data hasil uji coba skala

1. Skala fanatisme

no. Aitem Ʃ
no Nama/Inisial Fandom 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14 15 16 17 18 19
3
1 Dwi Nur A.R.M.Y 2 3 4 3 3 4 3 2 3 4 2 2 4 4 4 2 3 4 2 58
Aliza
2 Veronika NCTzen 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 4 3 2 3 2 2 51
3 Fitria BLINK 1 2 3 2 4 3 3 1 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 45
4 A MOA 1 3 4 3 4 3 4 1 3 4 3 1 1 1 1 1 3 1 1 43
,CARAT,ENGENE,NCTZEN
5 Arjuna ONCE 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 38
6 Selva A.R.M.Y 3 3 3 2 3 4 4 2 4 3 2 4 4 2 4 3 2 2 3 57
7 R NCTzen 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 3 1 1 65
8 Putri BUDDY 2 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 2 2 3 3 3 2 2 2 58
9 Cacan ENGENE 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 2 2 66
10 FLS STAY 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57
11 Alqa EXO-L 2 3 4 4 2 4 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 49
12 iqbal ONCE 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 1 2 43
13 raina BLINK 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 2 4 2 67
14 Suci NCTzen 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 38
15 Rrw NCTzen 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 2 4 3 4 3 2 3 3 2 62
16 Vale NCTzen 3 3 3 3 1 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 2 3 61
17 paramitha multifandom 3 3 3 3 1 4 3 3 3 2 3 3 3 4 2 1 2 1 1 48
80

nur aini
maulida
18 qalilla BUDDY 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 71
19 Samira A.R.M.Y 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 47
(Acha)
20 mn NCTzen 4 3 4 4 3 4 4 2 4 3 2 2 3 4 4 3 3 3 3 62
21 Sarah Hanifa EXO-L 3 3 4 4 3 4 4 2 3 4 4 4 4 3 2 3 3 2 3 62
22 Syarifa EXO-L 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 64
23 D NCTzen 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 63
24 RAV NCTzen 2 3 3 3 3 3 2 1 3 2 2 3 2 2 1 3 1 1 1 41
25 Miki brisdi NCTzen 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 2 3 3 2 3 2 2 58
26 f A.R.M.Y 3 3 3 4 2 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 2 62
27 Kookie's and A.R.M.Y 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 70
cream
28 KTPS NCTzen 4 2 3 3 1 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 2 4 3 3 59
29 tata EXO-L 4 3 3 3 4 4 3 1 3 3 2 4 3 2 1 2 2 1 1 49
30 R A.R.M.Y 1 2 2 2 1 3 2 2 3 2 3 1 1 3 1 1 1 1 1 33
31 Ar EXO-L 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 4 2 3 2 51
32 A ARMY MOA ATINY 1 3 4 1 1 3 2 1 3 1 2 2 1 1 2 2 3 1 1 35
FANTASY ENGENE SIJENI
33 Radha NCTzen 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 2 3 3 3 3 2 4 3 3 62
34 ChaCha M.O.A 2 4 4 2 1 4 3 2 2 4 4 2 3 4 1 1 1 1 1 46
35 Aulia A.R.M.Y 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 2 4 4 4 3 3 2 4 4 66
36 Viola NCTzen 3 4 3 4 4 4 4 1 4 3 3 4 3 3 1 2 2 1 1 54
37 Ica CARAT 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 1 3 3 2 2 1 2 2 45
28 Ainun R CARAT 3 2 3 2 4 4 4 2 3 4 3 3 4 2 3 2 2 2 2 54
39 Evlyn Orbit 3 3 4 2 3 4 2 2 3 2 2 2 1 3 2 2 4 2 1 47
40 Navi A.R.M.Y 1 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 1 2 3 2 3 1 1 1 43
41 Ifah NCTzen 3 4 4 4 2 4 4 4 4 3 3 3 2 4 4 1 3 3 2 61
81

42 Rosita BLINK 3 3 3 2 4 4 4 2 2 2 2 3 2 1 1 1 1 1 1 42
43 Anjeni TAUME 2 4 4 3 2 3 3 1 3 3 3 2 3 3 4 3 2 2 2 52
44 Nanda Orbit, Blackrose 1 1 1 3 1 3 2 1 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27
45 MH Ungu 1 1 1 1 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 42
46 Putri A.R.M.Y 3 4 4 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 57
47 Dwi Atiny 4 4 4 3 3 4 3 2 4 3 2 4 4 3 1 2 4 1 1 56
48 Nazwa NCTzen 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 1 3 2 1 3 46
49 ii A.R.M.Y 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 70
50 lizaa NCTzen 3 3 3 4 2 4 2 3 4 2 2 3 3 3 1 3 3 1 1 50
51 Indah EXO-L 4 4 4 4 2 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 71
Nurul .I
52 Dhiya NCTzen 3 4 4 4 4 4 3 4 4 1 4 3 2 1 3 2 4 2 3 59
Kamila. U
53 putri A.R.M.Y 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 1 2 59
54 PRICILLA MyDay 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 1 3 3 4 4 4 3 4 66
MANURUNG
55 shafa NCTzen 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 69
56 R EXO-L 3 3 4 3 4 3 3 1 2 2 2 4 2 1 2 2 4 1 1 47
57 Yati A.R.M.Y 3 4 4 3 2 3 3 1 3 2 3 3 2 2 1 1 2 1 1 44
58 Jannah A.R.M.Y 4 3 2 4 4 4 3 2 3 3 4 4 4 4 3 3 4 2 2 62
59 Muthiara EXO-L 3 4 3 3 2 3 3 1 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 49
60 D V.I.P 1 1 3 1 3 3 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28
61 Dayu Gita EXO-L 3 4 4 4 4 4 2 1 4 2 1 4 4 4 3 1 1 1 1 52
62 nn AROHA 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 2 2 64
63 Nares NCTzen 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 2 2 66
64 Aulia EXO-L 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 2 3 4 4 4 3 3 65
65 Afyani BUDDY 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 37
66 Tiara A.R.M.Y 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 1 2 4 1 1 58
82

2. Skala agresi verbal

No. aitem Ʃ
no Nama/Inisial Fandom
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
1 Dwi Nur Aliza A.R.M.Y 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32
2 Veronika NCTzen 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 34
3 Fitria BLINK 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 40
4 A MOA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
,CARAT,
ENGENE,
NCTZEN
5 Arjuna ONCE 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 62
6 Selva A.R.M.Y 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
7 R NCTzen 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 4 1 37
8 Putri BUDDY 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
9 Cacan ENGENE 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 33
10 FLS STAY 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 93
11 Alqa EXO-L 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32
12 iqbal ONCE 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 35
13 raina BLINK 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 32
14 Suci NCTzen 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
15 Rrw NCTzen 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 3 1 3 2 40
16 Vale NCTzen 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 64
17 paramitha nur multifando 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 35
aini maulida m
18 qalilla BUDDY 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 4 1 3 3 42
19 Samira A.R.M.Y 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
(Acha)
20 mn NCTzen 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 62
21 Sarah Hanifa EXO-L 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 62
22 Syarifa EXO-L 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
83

23 D NCTzen 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
24 RAV NCTzen 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 36
25 Miki brisdi NCTzen 1 1 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 3 1 2 2 52
26 f A.R.M.Y 1 1 2 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 38
27 Kookie's and A.R.M.Y 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 34
cream
28 KTPS NCTzen 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 33
29 tata EXO-L 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32
30 R A.R.M.Y 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
31 Ar EXO-L 3 3 2 2 2 4 4 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 1 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 83
32 A ARMY MOA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 33
ATINY
FANTASY
ENGENE
SIJENI
33 Radha NCTzen 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 32
34 ChaCha M.O.A 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 33
35 Aulia A.R.M.Y 1 2 2 2 2 2 3 4 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 54
36 Viola NCTzen 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 34
37 Ica CARAT 2 1 1 1 2 1 1 1 1 3 1 3 2 2 1 1 2 1 1 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 53
28 Ainun R CARAT 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
39 Evlyn Orbit 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 3 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 2 4 2 45
40 Navi A.R.M.Y 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
41 Ifah NCTzen 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 3 2 37
42 Rosita BLINK 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
43 Anjeni TAUME 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32
44 Nanda Orbit, 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
Blackrose
45 MH Ungu 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 121
46 Putri A.R.M.Y 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 33
47 Dwi Atiny 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 36
84

48 Nazwa NCTzen 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 36
49 ii A.R.M.Y 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 3 2 2 3 1 1 4 1 1 1 1 2 1 1 1 1 3 3 1 3 2 49
50 lizaa NCTzen 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
51 Indah Nurul .I EXO-L 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 3 1 2 2 37
52 Dhiya Kamila. NCTzen 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
U
53 putri A.R.M.Y 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
54 PRICILLA MyDay 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32
MANURUNG
55 shafa NCTzen 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 2 1 36
56 R EXO-L 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32
57 Yati A.R.M.Y 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 35
58 Jannah A.R.M.Y 2 3 4 1 4 1 2 4 1 1 2 1 3 4 1 4 4 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 4 1 4 4 67
59 Muthiara EXO-L 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
60 D V.I.P 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
61 Dayu Gita EXO-L 1 1 2 2 2 2 4 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 4 2 47
62 Nn AROHA 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 69
63 Nares NCTzen 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 33
64 Aulia EXO-L 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 4 4 1 3 1 44
65 Afyani BUDDY 2 2 2 2 2 2 2 3 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 41
66 Tiara A.R.M.Y 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 4 1 1 4 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 4 1 4 1 47
85

Lampiran 5

Hasil reabilitas dan validitas uji coba

Reabilitas

1. Fanatisme

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 66 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 66 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
,919 ,923 19
86

2. Agresi verbal

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 66 100,0
a
Excluded 0 ,0
Total 66 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
,979 ,984 31
87

Validitas

1. Fanatisme

Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Correlation Deleted
aitem 1 51,0000 105,631 ,684 ,725 ,912
aitem 2 50,6212 108,393 ,589 ,693 ,915
aitem 3 50,3485 110,446 ,525 ,605 ,916
aitem 4 50,6667 106,379 ,681 ,655 ,913
aitem 5 50,8333 111,310 ,339 ,369 ,921
aitem 6 50,1667 111,587 ,667 ,583 ,915
aitem 7 50,5909 108,553 ,654 ,575 ,914
aitem 8 51,2424 106,310 ,561 ,481 ,916
aitem 9 50,5758 109,940 ,593 ,517 ,915
aitem 10 50,9091 107,530 ,616 ,581 ,914
aitem 11 50,9848 107,769 ,567 ,522 ,915
aitem 12 50,9697 108,338 ,506 ,606 ,917
aitem 13 51,0000 104,708 ,694 ,708 ,912
aitem 14 50,7879 105,954 ,618 ,617 ,914
aitem 15 51,2273 103,101 ,650 ,678 ,913
aitem 16 51,2879 104,547 ,672 ,620 ,913
aitem 17 51,1061 105,204 ,605 ,457 ,914
aitem 18 51,8030 107,576 ,561 ,739 ,915
88

aitem 19 51,7879 108,970 ,512 ,702 ,917

2. Agresi verbal

Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Correlation Deleted
aitem 1 39,8636 259,135 ,788 . ,979
aitem 2 39,9394 258,150 ,877 . ,978
aitem 3 39,8485 257,023 ,826 . ,978
aitem 4 39,9091 258,915 ,856 . ,978
aitem 5 39,8030 256,991 ,816 . ,978
aitem 6 39,9242 257,671 ,857 . ,978
aitem 7 39,8030 256,714 ,756 . ,979
aitem 8 39,6364 256,912 ,683 . ,979
aitem 9 39,9697 259,045 ,891 . ,978
aitem 10 39,9394 257,996 ,885 . ,978
aitem 11 39,8485 257,854 ,816 . ,978
aitem 12 39,8939 258,035 ,857 . ,978
aitem 13 39,9091 259,038 ,849 . ,978
aitem 14 39,6061 255,627 ,736 . ,979
aitem 15 40,0000 260,308 ,894 . ,978
aitem 16 39,9394 256,950 ,868 . ,978
89

aitem 17 39,8030 257,638 ,679 . ,979


aitem 18 39,9545 257,890 ,944 . ,978
aitem 19 39,9848 259,061 ,904 . ,978
aitem 20 39,9394 259,566 ,840 . ,978
aitem 21 39,9242 260,994 ,720 . ,979
aitem 22 39,8788 258,508 ,826 . ,978
aitem 23 39,9545 259,767 ,883 . ,978
aitem 24 39,9697 258,707 ,910 . ,978
aitem 25 39,9545 258,321 ,920 . ,978
aitem 26 39,9545 258,813 ,892 . ,978
aitem 27 39,8333 257,495 ,774 . ,979
aitem 28 39,4091 257,230 ,479 . ,982
aitem 29 39,9848 261,307 ,869 . ,978
aitem 30 39,2879 261,347 ,382 . ,982
aitem 31 39,7879 256,385 ,814 . ,978
90

Lampiran 6

Skala penelitian

1. Skala penelitian fanatisme

NO Pernyataan SS S TS STS
1 Bagi saya idola yang saya gemari adalah
seseorang yang sempurna

2 Dari awal saya mengetahui kpop hingga saat ini


saya tetap mencintai dan mendukung idola saya

3. Saya mendukung penuh ketika idola yang saya


gemari melakukan promosi lagu atau group
mereka.
4. Saya menonton acara televisi atau membaca
berita karena ada idola yang saya gemari.

5 Saya sulit berpindah/berganti idola yang saya


gemari
6 Saya merasa senang hati dan nyaman ketika
menonton idola yang saya gemari muncul di
media social
7 Saya (pasti) menonton acara idola yang saya
suka hingga selesai.
8 Keluarga/saudara bertukar informasi mengenai
idola masing-masing
9 Saya marah jika idola saya dicurangi saat
mengikuti ajang musik.
91

10. Saya selalu update mengenai informasi terbaru


tentang idola yang saya gemari
11. Saya sering membuat postingan di media sosial
pribadi tentang idola saya
12 Idola yang saya sukai tetap terbaik apapun yang
terjadi
13 Saya dapat berjam-jam menonton video musik
idola saya meski sudah saya tonton untuk
menambah viewers musik videonya.
14. Saya dapat berjam-jam membicarakan idola
yang saya gemari dengan teman-teman satu
fandom.
15 Keluarga membebaskan saya untuk mengikuti
acara/konser idola saya atau terus mendukung
idola saya
16 Saya mengoleksi barang-barang yang
bersangkutan dengan idola saya
17. Saya menyimpan lebih banyak foto idola
daripada foto yang lainnya.
18. Keluarga saya ikut menonton acara/konser idola
saya untuk menemani saya
19. Keluarga saya memberikan fasilitas yang saya
butuhkan untuk mendukung idola saya
92

2. Skala penelitian agresi verbal

NO Pernyataan SS S TS STS
1 Saya mengumbar kejelekannya idol yang tidak
saya senangi di forum/group chat fandom

2 Saya langsung memberikan komentar buruk saat


idol group lain saat perfoms

3. Saya mengata-ngatai idol lain lebih rendah dari


idola saya ketika idol saya diserang oleh
penggemar idol itu
4 Saya ikut menghina idol lain yang tidak saya
senangi di forum fandom
5. Saya mengumbar kejelekan idol lain yang
memiliki penggemar yang mengusik idol
kesukaan saya
6. Saya berkomentar buruk pada setiap postingan
atau berita idol group lain yang menjadi saingan
idol saya
7. Saya mengomentari hal yang tidak saya suka
pada idol lain
8 Saya membalas menghina fandom atau idol lain
saat mereka menghina idol atau fandom saya
9 Saya dengan sengaja mengejek fandom lain di
saat idol mereka tidak memenangkan ajang.
10 Saya mengunggah kesalahan idol lain untuk
mengejeknya
11. Saya mengatakan dengan terus terang di forum
93

idol lain yang menurut saya tidak kompeten


12 Saya ikut mengejek idol lain saat melakukan hal
memalukan.

13. Saya terus terang mengatakan kejelekan idol


lain

14 Saya menghina orang yang merendahkan idol


atau fandom saya

15 Saat idol lain melakukan kesalahan, saya akan


dengan aktif mengomentari forum nya dengan
ejekan.
16. Saya dengan terus terang menyumpahi idol lain
dan fandomnya yang mengusik idol saya di
forumnya
17. Saya tidak ragu menyumpah serapahi orang
yang menghina idol saya
18 Saya tidak ragu menyumpahi idol lain yang
menurut saya tidak pantas bersaing dengan idol
saya
19. Saya turut serta menyumpahi idol lain saat
terkena masalah
20. Saya menjadikan kesalahan idol lain sebagai
candaan di forum fandom ataupun group chat
fandom
21. Saya ikut menertawai kesalahan idol lain

22. Saya tidak ragu berkomentar kasar atau


mengeluarkan kata kotor dalam komentar disaat
marah ketika idol saya di usik
23. Saya membagikan kesalahan idol lain di forum
94

lalu menertawakannya bersama anggota forum.


24. Disaat penggemar lain tidak setuju dengan opini
saya di forum, saya langsung mengata-ngatainya
dengan kata-kata kotor
25. Disaat idol lain melakukan kesalahan, saya tidak
ragu mengatakan hal kotor pada forumnya.
26. Saya tidak ragu mengunggah kesalahan idol lain
dengan kata-kata kotor
27. Saya dengan sengaja menertawakan penggemar
idol lain yang bertingkah memalukan bagi
fandomnya
28. Saya memilih untuk tidak mau berbicara pada
penggemar lain yang berbeda pendapat dengan
saya mengenai idol saya
29. Saya melirik sinis pada penggemar lain idola
lain
30. Saya melihat tak suka pada penggemar yang
menjelekkan idol saya
31. Saya memalingkan wajah saat penggemar lain
berbeda pendapat dengan saya
95

Lampiran 7

Data hasil penelitian

1. fanatisme

no aitem Ʃ kategori
NO NAMA/Inisial Fandom 1 1 1 1 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 13 16 18
2 4 5 7 9
1 Alrs NCTzen 4 4 4 4 2 4 4 2 4 3 4 4 4 4 2 3 4 2 2 6 Tinggi
4
2 Nabilah A.R.M.Y 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 7 Tinggi
0
3 Na mi-ri NCTzen 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 2 4 3 4 4 3 1 6 Tinggi
6
4 Mc EXO-L 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 2 4 2 3 6 Tinggi
7
5 Okta cantik IGot7 / 3 4 4 3 4 4 3 2 4 3 3 4 3 3 2 3 3 2 2 5 Tinggi
Ahgase 9
6 Dipti Multi fandom 3 3 3 4 2 4 3 3 4 4 3 3 4 4 2 3 3 2 3 6 Tinggi
0
7 DA NCTzen 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 5 Cukup Tinggi
4
8 Dydy BLINK 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 2 3 6 Tinggi
9
9 Zeta Drean 3 3 2 2 2 3 2 3 1 2 1 2 2 2 3 2 2 2 1 4 Cukup Rendah
Catcher,Twic 0
e
10 Rara tidak ada 4 1 1 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 3 4 4 1 1 3 Cukup Rendah
8
96

11 LH NCTzen 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 4 Cukup Tinggi


9
12 Yaya A.R.M.Y 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 6 Tinggi
3
13 PD NCTzen 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 2 3 3 5 Cukup Tinggi
5
14 Maria EXO-L 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 6 Tinggi
1
15 Iselfia Sueweeties 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 1 3 2 1 3 6 Tinggi
aka BaeChimi 1
16 El NCTzen 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 Cukup Tinggi
7
17 Fira EXO-L 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 2 3 4 3 3 2 2 2 2 6 Tinggi
1
18 SR A.R.M.Y 2 3 2 3 4 4 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 5 Cukup Tinggi
0
19 Mochi NCTzen 3 3 3 3 4 4 3 2 3 4 3 3 3 4 2 4 4 1 1 5 Cukup Tinggi
7
20 Caca NCTzen 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 2 3 3 4 4 4 4 3 3 6 Tinggi
5
21 Naura EXO-L 3 4 4 3 3 4 3 1 3 3 3 3 3 3 2 3 2 1 1 5 Cukup Tinggi
2
22 Nabila jodoh NCTzen 1 3 4 3 2 3 2 1 4 2 3 2 2 3 1 4 4 1 1 4 Cukup Rendah
nana 6
23 Juu NCTzen 2 3 3 3 3 3 3 1 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 4 Cukup Tinggi
8
24 FIAS IGot7 / 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 2 4 4 3 4 4 2 2 6 Tinggi
Ahgase 5
25 Rawirach NCTzen 3 4 4 4 4 4 4 1 4 3 2 3 2 2 2 3 3 1 1 5 Cukup Tinggi
4
26 Tp NCTzen 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 4 Cukup Tinggi
9
97

27 Klara Sefvira NCTzen 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 6 Tinggi


Putri 5
28 Disa NCTzen 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 6 Tinggi
1
29 LH EXO-L 3 3 4 2 2 4 4 2 3 3 2 2 2 4 2 4 3 1 1 5 Cukup Tinggi
1
31 Via aja A.R.M.Y 3 3 3 4 3 3 2 1 3 3 2 2 2 2 2 2 1 1 1 4 Cukup Rendah
3
30 Any CARAT 3 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 6 Tinggi
9
31 Amelia NCTzen 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 7 Tinggi
3
32 Istri chenle NCTzen 4 4 4 4 2 4 4 2 2 3 3 2 4 3 4 4 3 1 2 5 Tinggi
9
33 Chindy NCTzen 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 7 Tinggi
1
34 Sri rohana BLINK 3 3 2 2 1 3 2 2 3 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 3 Rendah
6
35 Delia Reveluv, 2 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 2 3 4 2 3 3 5 Cukup Tinggi
NCTzen, 6
ENGENE,
Lockey
36 E moo moos 2 3 3 4 2 4 4 4 3 4 2 2 3 2 1 2 1 1 1 4 Cukup Tinggi
8
37 Deby NCTzen 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 6 Tinggi
6
38 Wf NCTzen 2 2 2 3 1 3 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 3 1 2 3 Cukup Rendah
9
39 Injhar Tiar EXO-L 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 7 Tinggi
Nakavita 6
40 Nur Ayu NCTzen 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 6 Tinggi
Astari 2
98

41 Sandrina M.O.A 3 3 4 3 4 4 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 4 1 1 5 Cukup Tinggi


3
42 Lestia A.R.M.Y 2 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 5 Cukup Tinggi
3
43 Kiki NCTzen 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 1 4 2 1 5 Cukup Tinggi
1
44 Zahraaa NCTzen 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 1 1 4 Cukup Rendah
5
45 Caa MyDay 2 2 4 4 2 4 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 4 Cukup Tinggi
8
46 Qil EXO-L 2 3 3 3 4 4 4 1 3 3 4 2 3 4 3 1 4 3 3 5 Cukup Tinggi
7
47 Taekyung A.R.M.Y 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 7 Tinggi
6
48 Juna BLINK 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 Cukup Rendah
0
49 T.J.M A.R.M.Y 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 Cukup Tinggi
7
50 Akbar ONCE 1 3 3 4 4 4 3 1 3 3 2 2 2 3 3 1 2 1 3 4 Cukup Tinggi
8
51 Ima Warni A.R.M.Y 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 5 Cukup Tinggi
(istri 6
taehyung)
52 Jaehyun Reveluv 1 2 3 2 1 3 2 2 3 3 3 2 2 3 1 2 1 1 1 3 Cukup Rendah
yeojachingu 8
53 Lazy wizone 1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 1 1 1 3 2 4 3 2 4 Cukup Rendah
6
54 Indra ONCE 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Rendah
9
55 Juliaaaw NCTzen 2 4 3 3 2 4 4 3 4 2 2 2 3 3 3 3 3 1 2 5 Cukup Tinggi
3
56 Azra Mulfand 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 2 6 Tinggi
99

8
57 Je A.R.M.Y 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 7 Tinggi
0
58 Ismi BLINK 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 2 1 2 6 Tinggi
Wulandari 3
59 Nsy NCTzen 4 3 4 3 1 2 2 4 3 3 1 2 2 2 4 4 2 4 4 5 Cukup Tinggi
4
61 Gezia A.R.M.Y 3 3 4 4 4 4 3 2 4 3 2 2 3 4 3 3 4 2 1 5 Tinggi
8
62 Della A.R.M.Y 3 4 4 3 2 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 2 2 6 Tinggi
1
63 T.Anisa A.R.M.Y 3 4 4 2 4 3 3 1 4 3 3 3 2 2 3 3 4 2 2 5 Cukup Tinggi
5
64 nf AROHA 4 4 4 4 3 4 3 3 4 1 3 4 4 4 2 3 3 2 2 6 Tinggi
1
65 S BLINK 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 1 2 1 1 1 4 Cukup Rendah
5
66 Iza Deobi 2 2 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 1 3 6 Tinggi
6
67 citra NCTzen 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 2 6 Tinggi
9
68 slsf A.R.M.Y 3 3 4 3 1 4 3 1 3 4 2 2 4 2 2 2 3 1 1 4 Cukup Tinggi
8
69 Indah IU MyDay 2 1 3 3 2 4 3 3 2 3 3 2 1 2 2 1 4 2 2 4 Cukup Rendah
5
70 oktafia styo STAY 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 1 3 6 Tinggi
meca 5
71 Bella ELF 2 4 4 4 4 4 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 6 Tinggi
0
72 am STAY 1 4 4 4 1 4 4 4 4 3 3 3 4 2 4 4 4 1 1 5 Tinggi
9
73 lyn STAY 3 4 4 4 3 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 6 Tinggi
100

9
74 Dwi Nur Aliza A.R.M.Y 2 3 4 3 3 4 4 2 3 3 4 2 4 4 4 2 4 3 2 6 Tinggi
0
75 Mahendri V.I.P 1 3 4 2 3 4 3 3 2 1 1 1 1 1 3 1 1 3 1 3 Cukup Rendah
9
76 Al EXO-L 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 2 2 6 Tinggi
4
77 NA NCTzen 1 3 4 3 3 4 2 3 2 2 2 2 4 3 3 2 4 2 2 5 Cukup Tinggi
1
78 Alvina EXO-L 2 3 3 3 4 3 2 2 3 2 2 1 1 1 3 2 3 3 3 4 Cukup Rendah
6
79 Beverly STAY 3 4 4 3 3 4 4 2 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 6 Tinggi
9
80 arbiana NCTzen 3 4 4 4 3 4 3 2 3 4 3 3 2 2 4 3 4 2 2 5 Tinggi
9
81 devina BLINK 2 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 5 Cukup Tinggi
6
82 Ara STAY 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 2 2 5 Tinggi
8
83 d NCTzen 3 4 4 3 3 3 3 4 3 2 3 2 3 4 2 3 4 3 1 5 Cukup Tinggi
7
84 h CARAT 2 3 3 3 4 3 2 1 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 4 Cukup Rendah
7
85 putri BUDDY 2 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 5 Cukup Tinggi
6
86 Annisa A.R.M.Y 3 3 3 4 3 4 3 2 2 3 4 3 2 2 3 4 3 2 1 5 Cukup Tinggi
4
87 Kharen EXO-L 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 2 2 2 2 5 Cukup Tinggi
7
88 Bila EXO-L 3 3 4 2 3 4 3 2 4 3 3 3 4 4 2 2 4 2 2 5 Cukup Tinggi
7
89 Fatim EXO-L 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 2 1 2 3 2 4 1 2 4 Cukup Rendah
101

7
90 pirinaaa MyDay 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 5 Cukup Tinggi
4
91 Nazar EXO-L 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 5 Cukup Tinggi
Nasrullah 3
92 Elisya Shintia STAY 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 7 Tinggi
Maharani 2
93 Anne STAY 3 3 4 3 3 3 3 3 4 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 5 Cukup Tinggi
3
94 Lia EXO-L 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 2 4 4 2 3 3 1 1 6 Tinggi
2
95 Jk NCTzen 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 1 2 3 3 3 2 2 2 4 Cukup Rendah
5
96 Neca BLINK 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 1 3 Rendah
3
97 Istri BUDDY 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 4 Cukup Tinggi
kth,jk,adikny 8
a yuju
98 Ama NCTzen & 3 4 3 3 2 4 2 2 3 2 3 2 1 3 1 2 2 1 1 4 Cukup Rendah
MyDay 4
99 Dita army, 4 4 4 2 3 4 2 2 2 3 4 4 4 4 2 3 3 2 2 5 Tinggi
engene, moa, 8
nctzen
10 jeje TEUME 2 3 3 3 4 4 3 1 4 3 4 2 2 3 2 3 4 2 1 5 Cukup Tinggi
0 3
10 Zz EXO-L 3 4 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 5 Cukup Tinggi
1 6
10 Reres A.R.M.Y 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 2 2 4 2 1 6 Tinggi
2 3
10 afyani BUDDY 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 1 1 1 1 1 1 4 Cukup Rendah
3 1
10 jupeeww NCTzen 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 2 3 2 4 3 2 3 2 2 5 Cukup Tinggi
4
102

6
10 Ima Erwinda BUDDY 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 1 1 4 1 1 6 Tinggi
5 1
10 DNL EXO-L 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 5 Cukup Tinggi
6 1
10 Zahra M.O.A 3 3 3 2 3 2 3 1 3 4 2 3 3 3 3 3 2 1 1 4 Cukup Tinggi
7 8
10 Della AROHA 3 3 4 3 2 3 2 3 2 3 2 2 1 2 1 1 1 1 1 4 Cukup Rendah
8 0
10 Dike A.R.M.Y 3 4 3 3 2 4 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 5 Cukup Tinggi
9 1
11 Salsa EXO-L 2 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 5 Tinggi
0 8
11 E CARAT 3 4 4 4 3 4 4 2 3 3 1 3 4 1 4 1 1 1 1 5 Cukup Tinggi
1 1
11 Dellah A.R.M.Y 2 4 4 3 4 3 3 1 4 2 4 4 4 4 2 2 2 1 1 5 Cukup Tinggi
2 4
11 N V.I.P 2 4 4 2 2 4 4 3 4 4 2 4 2 3 3 2 2 2 2 5 Cukup Tinggi
3 5
11 J A.R.M.Y 2 4 4 4 2 3 3 2 4 4 3 2 3 2 3 2 2 2 3 5 Cukup Tinggi
4 4
11 Indah A.R.M.Y 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 1 2 2 1 1 4 Cukup Rendah
5 4
11 Elvira NCTzen 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 3 7 Tinggi
6 1
11 Syasya A.R.M.Y 3 4 4 4 2 4 4 3 4 4 2 2 2 4 2 3 2 4 3 6 Tinggi
7 0
11 A A.R.M.Y 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 2 2 6 Tinggi
8 4
11 v NCTzen 3 2 4 3 3 4 2 3 3 2 3 2 4 2 2 3 4 1 1 5 Cukup Tinggi
9 1
12 Nadyatul A.R.M.Y 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 3 4 1 1 6 Tinggi
0
103

Husna 6
12 Fafa EXO-L 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 2 3 3 1 1 6 Tinggi
1 2
12 V A.R.M.Y 2 3 4 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 5 Cukup Tinggi
2 0
12 Etna Rizqi ONCE 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 2 6 Tinggi
3 Novianti 9
12 tan A.R.M.Y 2 4 4 4 3 4 3 2 3 3 3 2 4 4 4 3 3 3 3 6 Tinggi
4 1
12 Nada A.R.M.Y AND 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 1 2 1 2 6 Tinggi
5 BLINK AND 4
LOCKEY
12 A NCTzen 4 4 4 2 3 4 4 2 2 2 2 3 2 2 1 3 3 1 1 4 Cukup Tinggi
6 9
12 P A.R.M.Y 4 3 4 3 3 4 4 2 3 3 2 3 4 4 3 3 3 2 2 5 Tinggi
7 9
12 r A.R.M.Y 2 4 4 4 4 4 2 2 4 4 2 2 4 4 2 2 4 2 2 5 Tinggi
8 8
12 nabella A.R.M.Y 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 5 Cukup Tinggi
9 2
13 Myr Hamada Teume and 2 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 3 3 6 Tinggi
0 Blink 8
13 Eru A.R.M.Y 3 4 4 3 4 4 4 2 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 1 5 Tinggi
1 8
13 Ay A.R.M.Y 2 4 4 4 2 4 4 1 4 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 5 Cukup Tinggi
2 2
13 Mc EXO-L 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 2 4 2 3 6 Tinggi
3 7
13 Nisa ELF 2 4 4 3 3 4 3 2 4 3 3 3 2 3 2 2 3 1 2 5 Cukup Tinggi
4 3
13 Aura NCTzen 2 3 4 2 2 3 3 1 2 2 3 1 1 2 1 1 2 1 1 3 Rendah
5 7
104

13 R mulfandom 3 3 3 3 3 3 3 1 4 3 3 3 3 3 2 3 2 2 1 5 Cukup Tinggi


6 1
13 Jultrya SONE 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 4 4 3 2 2 1 6 Tinggi
7 Mawaddah 2
105

2. Agresi Verbal

N No. Aitem Ʃ kategor


O i
Nama/Inisial Fandom 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 14 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3
0 1 2 3 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1
1 Alrs NCTzen 2 1 3 4 4 1 3 4 1 1 4 4 4 4 1 4 4 1 1 3 3 4 3 1 1 1 3 1 1 4 1 77 Cukup
Rendah
2 Nabilah A.R.M.Y 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 34 Rendah
3 Na mi-ri NCTzen 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 2 34 Rendah
4 Mc EXO-L 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 32 Rendah
5 Okta IGot7 / 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 38 Rendah
cantik Ahgase
6 Dipti Multi 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 63 Cukup
fandom Rendah
7 DA NCTzen 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 2 39 Rendah
8 dydy BLINK 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 93 Tinggi
9 Zeta Drean 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31 Rendah
Catcher,
wice
10 Rara tidak ada 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31 Rendah
11 LH NCTzen 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31 Rendah
12 Yaya A.R.M.Y 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 34 Rendah
13 PD NCTzen 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31 Rendah
14 Maria EXO-L 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 65 Cukup
Rendah
15 Iselfia Sueweeties 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 2 1 4 2 38 Rendah
aka
BaeChimi
16 el NCTzen 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 4 2 91 Cukup
Tinggi
17 Fira EXO-L 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 65 Cukup
Rendah
18 SR A.R.M.Y 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 2 2 38 Rendah
106

19 Mochi NCTzen 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 35 Rendah


20 caca NCTzen 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 3 2 36 Rendah
21 Naura EXO-L 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 33 Rendah
22 Nabila jodoh NCTzen 1 1 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 3 1 39 Rendah
nana
23 Juu NCTzen 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 3 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 3 2 40 Rendah
24 FIAS IGot7 / 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 3 2 2 1 1 1 1 3 1 2 3 1 45 Rendah
Ahgase
25 Rawirach NCTzen 1 1 2 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 3 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 3 1 43 Rendah
26 Tp NCTzen 1 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 38 Rendah
27 Klara Sefvira NCTzen 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 4 1 40 Rendah
Putri
28 Disa NCTzen 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31 Rendah
29 LH EXO-L 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 32 Rendah
31 Via aja A.R.M.Y 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32 Rendah
30 Any CARAT 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 35 Rendah
31 Amelia NCTzen 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 4 1 37 Rendah
32 Istri chenle NCTzen 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 34 Rendah
33 Chindy NCTzen 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 34 Rendah
34 Sri rohana BLINK 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 32 Rendah
35 Delia Reveluv, 1 1 2 1 2 1 1 3 1 1 1 2 1 2 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 3 2 44 Rendah
NCTzen,
ENGENE,
Lockey
36 E moo moos 1 1 1 1 1 1 3 3 2 1 3 2 3 3 2 1 2 1 2 3 3 1 1 1 1 1 3 1 1 3 3 56 Rendah
37 Deby NCTzen 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 63 Cukup
Rendah
38 Wf NCTzen 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31 Rendah
39 Injhar Tiar EXO-L 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31 Rendah
Nakavita
40 Nur Ayu NCTzen 2 2 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 39 Rendah
Astari
41 Sandrina M.O.A 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 2 4 2 40 Rendah
107

42 Lestia A.R.M.Y 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 62 Cukup


Rendah
43 Kiki NCTzen 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31 Rendah
44 Zahraaa NCTzen 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 32 Rendah
45 Caa MyDay 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31 Rendah
46 Qil EXO-L 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 4 2 4 2 42 Rendah
47 Taekyung A.R.M.Y 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 12 Tinggi
4
48 Juna BLINK 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31 Rendah
49 T.J.M A.R.M.Y 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 3 1 72 Cukup
Rendah
50 Akbar ONCE 1 1 2 1 2 2 3 4 2 2 3 2 2 3 2 4 3 2 2 3 3 4 3 2 2 3 3 2 2 2 1 73 Cukup
Rendah
51 Ima Warni A.R.M.Y 2 2 2 2 2 2 3 4 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 67 Cukup
(istri Rendah
taehyung)
52 Jaehyun Reveluv 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 32 Rendah
yeojachingu
53 Lazy wizone 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 3 2 37 Rendah
54 Indra ONCE 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31 Rendah
55 Juliaaaw NCTzen 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 35 Rendah
56 Azra Mulfand 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31 Rendah
57 Je A.R.M.Y 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31 Rendah
58 Ismi BLINK 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32 Rendah
Wulandari
59 Nsy NCTzen 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 3 1 37 Rendah
61 Gezia A.R.M.Y 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 3 1 34 Rendah
62 Della A.R.M.Y 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 39 Rendah
63 T.Anisa A.R.M.Y 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 3 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 3 2 43 Rendah
64 nf AROHA 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 4 2 69 Cukup
Rendah
65 S BLINK 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 3 1 34 Rendah
66 Iza Deobi 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 37 Rendah
108

67 citra NCTzen 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 38 Rendah


68 slsf A.R.M.Y 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31 Rendah
69 Indah IU MyDay 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31 Rendah
70 oktafia styo STAY 1 1 2 2 1 1 3 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 3 1 42 Rendah
meca
71 Bella ELF 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31 Rendah
72 am STAY 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31 Rendah
73 lyn STAY 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32 Rendah
74 Dwi Nur A.R.M.Y 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32 Rendah
Aliza
75 Mahendri V.I.P 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31 Rendah
76 Al EXO-L 3 1 2 3 2 2 4 3 1 1 3 2 3 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 3 4 4 2 61 Rendah
77 NA NCTzen 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 33 Rendah
78 Alvina EXO-L 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 38 Rendah
79 Beverly STAY 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 33 Rendah
80 arbiana NCTzen 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 37 Rendah
81 devina BLINK 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 3 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 3 3 1 3 2 49 Rendah
82 Ara STAY 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 3 1 3 3 1 1 1 1 3 1 1 1 1 3 1 1 3 1 45 Rendah
83 d NCTzen 2 1 1 1 2 1 3 2 1 1 2 1 2 2 1 2 3 1 2 1 1 1 1 1 1 1 3 3 2 3 2 51 Rendah
84 h CARAT 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 35 Rendah
85 putri BUDDY 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31 Rendah
86 Annisa A.R.M.Y 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 35 Rendah
87 Kharen EXO-L 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31 Rendah
88 Bila EXO-L 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 39 Rendah
89 Fatim EXO-L 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 33 Rendah
90 pirinaaa MyDay 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 33 Rendah
91 Nazar EXO-L 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 63 Cukup
Nasrullah Rendah
92 Elisya Shintia STAY 2 2 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 3 1 2 3 1 1 2 2 2 1 2 1 1 1 2 1 2 1 47 Rendah
Maharani
93 Anne STAY 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 32 Rendah
109

94 Lia EXO-L 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 4 1 3 3 43 Rendah


95 Jk NCTzen 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 33 Rendah
96 Neca BLINK 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31 Rendah
97 Istri BUDDY 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31 Rendah
kth,jk,adikny
a yuju
98 Ama NCTzen & 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31 Rendah
MyDay
99 Dita army, 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 34 Rendah
engene,
moa,
nctzen
10 jeje TEUME 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 34 Rendah
0
10 Zz EXO-L 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 64 Cukup
1 Rendah
10 Reres A.R.M.Y 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 37 Rendah
2
10 afyani BUDDY 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31 Rendah
3
10 jupeeww NCTzen 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 33 Rendah
4
10 Ima Erwinda BUDDY 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 4 2 38 Rendah
5
10 DNL EXO-L 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 62 Cukup
6 Rendah
10 Zahra M.O.A 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 35 Rendah
7
10 Della AROHA 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 34 Rendah
8
10 Dike A.R.M.Y 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 3 3 39 Rendah
9
11 Salsa EXO-L 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 3 1 35 Rendah
0
11 E CARAT 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 4 1 37 Rendah
1
11 Dellah A.R.M.Y 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 3 3 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 38 Rendah
110

2
11 N V.I.P 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 4 2 4 4 45 Rendah
3
11 J A.R.M.Y 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 4 2 2 3 70 Cukup
4 Rendah
11 Indah A.R.M.Y 2 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 36 Rendah
5
11 Elvira NCTzen 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 3 1 38 Rendah
6
11 Syasya A.R.M.Y 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 3 1 35 Rendah
7
11 A A.R.M.Y 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 2 2 37 Rendah
8
11 v NCTzen 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 35 Rendah
9
12 Nadyatul A.R.M.Y 1 1 4 1 4 1 4 4 1 1 4 1 1 4 1 4 4 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 4 2 1 1 61 Rendah
0 Husna
12 Fafa EXO-L 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 36 Rendah
1
12 V A.R.M.Y 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 57 Rendah
2
12 Etna Rizqi ONCE 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 3 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 36 Rendah
3 Novianti
12 tan A.R.M.Y 1 1 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 3 2 1 1 1 1 3 3 1 3 2 46 Rendah
4
12 Nada A.R.M.Y 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 4 1 2 1 1 4 1 1 4 1 46 Rendah
5 AND
BLINK
AND
LOCKEY
12 A NCTzen 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 33 Rendah
6
12 P A.R.M.Y 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 36 Rendah
7
12 r A.R.M.Y 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 33 Rendah
8
12 nabella A.R.M.Y 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 65 Cukup
9 Rendah
111

13 Myr Hamada Teume and 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 71 Cukup


0 Blink Rendah
13 Eru A.R.M.Y 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 34 Rendah
1
13 Ay A.R.M.Y 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 2 34 Rendah
2
13 Mc EXO-L 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 32 Rendah
3
13 Nisa ELF 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 3 1 40 Rendah
4
13 Aura NCTzen 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31 Rendah
5
13 R mulfando 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 3 3 43 Rendah
6 m
13 Jultrya SONE 2 1 2 1 1 1 3 1 1 1 3 2 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 4 3 48 Rendah
7 Mawaddah
112

Lampiran 8

Hasil uji reabilitas dan validitas penelitian

1. Reabilitas

a. Fanatisme

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 137 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 137 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
,907 ,911 19

b. agresi verbal

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 137 100,0
a
Excluded 0 ,0
Total 137 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
,971 ,978 31
113

2. validitas

a. fanatisme

Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Correlation Deleted
aitem 1 52,8978 85,637 ,394 ,399 ,906
aitem 2 52,3358 84,489 ,613 ,598 ,901
aitem 3 52,1533 84,940 ,605 ,539 ,901
aitem 4 52,4161 84,465 ,626 ,557 ,901
aitem 5 52,6642 83,813 ,507 ,344 ,903
aitem 6 52,0949 85,248 ,621 ,651 ,901
aitem 7 52,4964 83,237 ,661 ,591 ,899
aitem 8 53,1168 84,133 ,467 ,359 ,905
aitem 9 52,4015 83,551 ,633 ,598 ,900
aitem 10 52,6423 84,643 ,575 ,424 ,902
aitem 11 52,8832 84,060 ,537 ,474 ,902
aitem 12 52,9562 82,027 ,643 ,616 ,899
aitem 13 52,7445 81,118 ,648 ,525 ,899
aitem 14 52,6715 80,825 ,679 ,559 ,898
aitem 15 52,9635 82,830 ,550 ,559 ,902
aitem 16 52,9562 83,175 ,535 ,427 ,902
aitem 17 52,7664 82,592 ,512 ,411 ,904
aitem 18 53,6715 85,810 ,386 ,547 ,907
aitem 19 53,6496 83,891 ,486 ,542 ,904
114

b. agresi verbal

Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Correlation Deleted
aitem 1 40,2774 207,937 ,775 . ,970
aitem 2 40,3212 208,852 ,742 . ,970
aitem 3 40,2117 205,668 ,799 . ,970
aitem 4 40,3212 206,911 ,809 . ,970
aitem 5 40,1971 204,689 ,793 . ,970
aitem 6 40,3577 208,261 ,835 . ,970
aitem 7 40,1679 203,464 ,778 . ,970
aitem 8 40,0000 203,147 ,714 . ,971
aitem 9 40,3869 208,357 ,860 . ,970
aitem 10 40,4088 208,817 ,854 . ,970
aitem 11 40,1971 204,380 ,783 . ,970
aitem 12 40,3139 206,290 ,843 . ,970
aitem 13 40,2701 205,434 ,803 . ,970
aitem 14 39,9489 205,828 ,616 . ,971
aitem 15 40,3504 208,112 ,864 . ,970
aitem 16 40,2555 204,736 ,780 . ,970
aitem 17 40,1387 204,679 ,697 . ,971
aitem 18 40,3942 208,373 ,897 . ,970
aitem 19 40,3796 208,252 ,859 . ,970
aitem 20 40,2920 206,517 ,798 . ,970
aitem 21 40,2263 206,618 ,736 . ,970
aitem 22 40,2263 205,441 ,735 . ,970
aitem 23 40,3650 207,042 ,902 . ,970
aitem 24 40,3577 208,614 ,810 . ,970
aitem 25 40,3869 208,695 ,863 . ,970
aitem 26 40,3869 208,710 ,834 . ,970
aitem 27 40,1825 205,886 ,693 . ,971
aitem 28 39,8321 207,832 ,401 . ,974
aitem 29 40,3358 209,769 ,692 . ,971
aitem 30 39,4526 206,764 ,409 . ,974
aitem 31 40,1387 209,973 ,519 . ,972
115

Lampiran 9

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Fanatisme Agresi Verbal
N 137 137
a,b
Normal Parameters Mean 55,69 41,57
Std. Deviation 9,633 14,857
Most Extreme Differences Absolute ,050 ,257
Positive ,029 ,257
Negative -,050 -,238
Test Statistic ,050 ,257
c d
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200 <,001
e
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. ,545 ,000
99% Confidence Interval Lower Bound ,532 ,000
Upper Bound ,558 ,000
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
e. Lilliefors' method based on 10000 Monte Carlo samples with starting seed 2000000.
116

Lampiran 10

Hasil uji linieritas

Means

Case Processing Summary


Cases
Included Excluded Total
N Percent N Percent N Percent
Agresi Verbal * Fanatisme 137 100,0% 0 0,0% 137 100,0%

Report
Agresi Verbal
Fanatisme Mean N Std. Deviation
19 31,00 1 .
33 31,00 1 .
36 32,00 1 .
37 31,00 1 .
38 31,50 2 ,707
39 31,00 2 ,000
40 32,00 3 1,732
41 31,00 1 .
43 32,00 1 .
44 33,50 2 3,536
45 32,50 4 1,291
46 38,00 3 1,000
47 34,00 2 1,414
48 42,43 7 16,185
49 34,00 3 3,606
50 47,50 2 13,435
51 39,00 8 10,100
52 44,00 3 18,193
53 43,71 7 13,175
54 42,14 7 12,681
55 39,67 3 7,572
56 48,00 6 15,153
57 51,57 7 22,059
117

58 35,83 6 4,535
59 35,20 5 2,775
60 40,25 4 15,262
61 48,88 8 15,056
62 41,50 4 5,196
63 34,33 3 2,517
64 55,25 4 17,557
65 40,75 4 3,775
66 48,75 4 15,370
67 32,00 2 ,000
68 51,00 2 28,284
69 44,50 6 23,856
70 32,50 2 2,121
71 36,00 2 2,828
72 47,00 1 .
73 37,00 1 .
76 77,50 2 65,761
Total 41,57 137 14,857

ANOVA Table
Mean
Sum of Squares df Square F Sig.
Agresi Verbal Between (Combined) 8475,035 39 217,309 ,978 ,517
* Fanatisme Groups Linearity 2294,471 1 2294,471 10,331 ,002
Deviation from 6180,564 38 162,646 ,732 ,860
Linearity
Within Groups 21542,556 97 222,088
Total 30017,591 136

Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
Agresi Verbal * Fanatisme ,276 ,076 ,531 ,282
118

Lampiran 11

Hasil uji hipotesis

Correlations
Fanatisme Agresi verbal
Spearman's rho Fanatisme Correlation Coefficient 1,000 ,306**
Sig. (2-tailed) . <,001
N 137 137
**
Agresi verbal Correlation Coefficient ,306 1,000
Sig. (2-tailed) <,001 .
N 137 137
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Anda mungkin juga menyukai