Anda di halaman 1dari 3

NAMA : ETHA FITRI OKTAVIANI

NIM : D1091161012

MATA KULIAH : KEWIRAUSAHAAN

HARI/ TANGGAL : SELASA, 17 SEPTEMBER 2019

Kewirausahaan, Berwirausaha, dan Wirausahawan

Richard Cantillon (1697‐1734) seo‐ rang ekonom Irlandia, keturunan Perancis mencoba membahas
wirausahawan. Istilah entrepreneur berasal kata dari ”entreprende” dari bahasa Perancis yang berarti
”menjalankan” (Kuratko dan Hodgetts, 1998). Entrepreneurship merupakan jiwa kewirausahaan yang
dibangun untuk menjembatani antara ilmu dengan kemampuan pasar (Hisrich dkk, 2005), sementara
entrepreneurial merupakan kegiatan dalam menjalankan usaha atau berwirausaha (Helmi & Megasari,
2006). Cantillon menegaskan bahwa seorang wirausahawan adalah seorang pengambil resiko, dengan
melihat perilaku mereka yakni membeli pada harga yang tetap namun menjual dengan harga yang tidak
pasti. Ketidakpastian inilah yang disebut dengan menghadapi resiko (Hisrich, dkk. 2005). Pendapat
Cantillon ini mengkaitkan kegiatan berwirausaha dengan karakter wirausahawan yaitu berani
mengambil resiko. Pendapat senada diperkuat oleh Kao (1989) yang mengartikan kewirausahaan
sebagai kegiatan berspe‐ kulasi dan pengambilan risiko.

Berdasarkan pengertian di atas tampak perbedaannya, kewirausahaan lebih merujuk pada jiwa,
wirausaha merujuk pada orangnya, dan berwirausaha merujuk pada kegiatannya. Jika merujuk kembali
pada pendapat Hisrich, jiwa kewirausahaan yang dimaksud lebih mendekati pada sifat‐ sifat atau
kharakter psikologis apa yang harus dimiliki wirausahawan.

(Avin Fadilla Helmi. 2009. Kewirausahaan Di Perguruan Tinggi Dalam Perspektif Psikologi. Universitas Gadjah
Mada.)

Proses Kewirausahaan

Proses untuk mengembangkan sebuah usaha baru terjadi pada proses kewirausahaan (entreupreneur
process), yang melibatkan lebih dari sekedar penyelesaian masalah dalam suatu posisi manajemen.
Seorang pengusaha harus menemukan, mengevaluasi, dan mengembangkan sebuah peluang dengan
mengatasi kekuatan yang menghalangi terciptanya suatu yang baru. Proses ini memilki empat tahap
yang berbeda: 1) Identifikasi dan evaluasi peluang 2) Pengembangan rencana bisnis 3) Penetapan
sumber daya yang dibutuhkan 4) Manajemen perusahaan yang dihasilkan. Identitas peluang dan
evaluasi merupakan tugas yang sangat sulit. Sebagian besar peluang bisnis yang baik tidak muncul
secara tiba-tiba melainkan merupakan hasil ketajaman seseorang pengusaha melihat kemungkinan pada
beberapa kasus, pembentukan mekanisme yang dapat mengidentifikasi peluang potensial.
Identifikasi dan Pengembangan Kebutuhan Sumber Pengelolaan
Evaluasi Peluang Rencana Bisnis Daya Perusahaan
 Penilaian peluang  Halaman judul  Menentukan sumber  Mengembangkan
 Daftar isi daya gaya manajemen
 Penciptaan dan jejak  Ringkasan Eksekutif  Menentukan sumber  Memahami variabel
peluang  Bagian Utama daya yang ada kunci untuk sukses
 Nilai peluang yang  Deskripsi bisnis  Mengindetifikasi  Mengidentifikasi
rill dan diketahui  Deskripsi Industri kesenjangan sumber masalah dan potensi
 Perencanaan daya yang berbeda. masalah
Teknologi
 Rencana Pemasaran
 Rencana Organisasi
 Risiko dan  Rencana keuangan  Mengembangkan
pengembalian dari  Rencana produksi akses teknologi
peluang-peluang  Rencana operasi sumber daya yang
bisnis dibutuhkan
Sumber: Hisrich, 2001

(Rosmiati, Donny Teguh Santosa Junias, Munawar. 2015. Sikap, Motivasi, Dan Minat Berwirausaha Mahasiswa.
Politeknik Negeri Kupang.)

Inovasi dalam kewirausahaan

Kewirausahaan merupakan karekteristik kemanusiaan yang berfungsi besar dalam mengelola suatu
bisnis, karena pengusaha yang memiliki jiwa kewirausahaan akan memperlihatkan sifat pembaharu
yang dinamis, inovatif dan adaptif terhadap perubahan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dengan kewirausahaan yang tinggi maka manajemen akan dapat diperbaiki secara terus menerus.
Baldacchino (2009) menyatakan bahwa kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang
dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahaan
adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui berpikir kreatif dan
bertindak inovatif untuk menciptakan peluang.

Menurut Larsen, P and Lewis, A, (2007) bahwa salah satu karakter yang sangat penting dari
wirausahawan adalah kemampuannya berinovasi. Tanpa adanya inovasi perusahaan tidak akan dapat
bertahan lama. Hal ini disebabkan kebutuhan, keinginan, dan permintaan pelanggan berbah-ubah.
Pelanggan tidak selamanya akan mengkonsumsi produk yang sama. Pelanggan akan mencari produk
lain dari perusahaan lain yang dirasakan dapat memuaskan kebutuhan mereka. Untuk itulah diperlu-
kan adanya inovasi terus menerus jika perusahaan akan berlangsung lebih lanjut dan tetap berdiri
dengan usahanya. Inovasi adalah sesuatu yang berkenaan dengan barang, jasa atau ide yang dirasakan
baru oleh seseorang. Meskipun ide tersebut telah lama ada tetapi ini dapat dikatakan suatu inovasi bagi
orang yang baru melihat atau merasakannya.
Inovasi dapat dilakukan di dalam bidang:
a. Inovasi produk (barang, jasa, ide dan tempat)
b. Inovasi manajemen (proses kerja, proses produksi, keuangan pemasaran, dll).
Dalam melakukan inovasi perlu memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. Menganalisi peluang.
b. Apa yang harus dilakukan untuk memuaskan peluang.
c. Sederhana dan terarah.
d. Dimulai dari yang kecil, dan
e. Kepemimpinan

Hills (2008) mendefinisikan inovasi sebagai ide, praktek atau obyek yang dianggap baru oleh seorang
individu atau unit pengguna lainnya. Suryana (2003) inovasi yaitu: “sebagai kemampuan untuk
menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan persoalan dan peluang untuk meningkatkan dan
memperkaya kehidupan”. Keeh, et.al (2007) menjelaskan inovasi sangat penting karena terdapat alasan
berikut:
1. Teknologi berubah sangat cepat seiring adanya produk baru, proses dan layanan baru dari
pesaing, dan ini mendorong usaha entrepreneurial untuk bersaing dan sukses. Yang harus
dilakukan adalah menyesuaikan diri dengan inovasi teknologi baru.
2. Efek perubahan lingkungan terhadap siklus hidup produk semakin pendek, yang artinya bahwa
produk atau layanan lama harus digantikan dengan yang baru dalam waktu cepat, dan ini bisa
terjadi karena ada pemikiran kreatif yang menimbulkan inovasi.
3. Konsumen saat ini lebih pintar dan menuntut pemenuhan kebutuhan. Harapan dalam pemenuhan
kebutuhan mengharap lebih dalam hal kualitas, pembaruan, dan harga. Oleh karena itu skill
inovatif dibutuhkan untuk memuaskan kebutuhan konsumen sekaligus mempertahankan
konsumen sebagai pelanggan.
4. Dengan pasar dan teknologi yang berubah sangat cepat, ide yang bagus dapat semakin mudah
ditiru, dan ini membutuhkan metode penggunaan produk, proses yang baru dan lebih baik, dan
layanan yang lebih cepat secara kontinyu.
5. Inovasi bisa menghasilkan pertumbuhan lebih cepat, meningkatkan segmen pasar, dan
menciptakan posisi korporat yang lebih baik.
(Ernani Hadiyati. 2011. Kreativitas dan Inovasi Berpengaruh Terhadap Kewirausahaan Usaha Kecil. Universitas
Gajayana Malang.)

Anda mungkin juga menyukai