Anda di halaman 1dari 10

Kompas Traverse ( Pemetaan Menggunakan Kompas )

1. Skema Umum dari Pemetaan Geologi ( Geologic Traverse )


Pada sebuah pemetaan susunan titik disurvey dengan menghitung arah dan jarak
dari satu titik ke titik yang lainya secara berurutan. Namun arah dari rangkaian
pengukuran ini umumnya tidak beraturan, jika pengukuran tersebut kembali lagi ke titik
awal, pemetaan tersebut tertutup (closed). Setiap titik pemetaan kita dengan stasiun
(station), dimana jarak yang diukur antara dua stasiun ini kita sebut kaki (leg) dari
pemetaan. Data dari pemetaan merupakan sebuah peta dasar dari setiap data geologi yang
kita plot sepanjang atau disekitar kaki (leg) dari pemetaan. Pemetaan biasanya digunakan
untuk mengukur bagian paling tipis dari unit batuan, untuk digabungkan dengan
gambaran detail mengenai proses pengendapan atau rangkaian gunung api.
Skala pada pemetaan dipilih agar unit terkecil yang ingin kita tampilkan dapat
diplot dengan mudah. ika tujuan dari pemetaan membutuhkan, sebagai contoh, sebuah
benda memilki tebal !" #t harus ditampilkan dalam skala yang kita buat, maka skala yang
terbaik kita gunakan adalah ! inchi $ !"" #t. secara umum apapun tidak dapat kita plot
dalam pemetaan sebagai sebuah kenampakan jika ukurannya !%!" inchi.
&etode yanag mana pemetaan harus disurvei dapat dihasilkan jika kita memiliki
akurasi, waktu dan alat yang memadai. 'ntuk setiap pekerjaan, kita dapat menggunakan
sebuah kompas untuk menentukan sudut pembelokan dari kaki(kaki (legs), dimana kaki(
kaki ini dapat kita ukur dengan sebuah pita atau dengan langkah. )euntungan jika kita
mengunakan langkah adalah hal tersebut dapat dilakukan oleh satu orang saja* secara
keseluruhan akurasinya cukup baik pada daerah yang datar cukup memadai untuk
kebanyakan proyek dengan skala ! in $ !"" #t atau lebih.
2. Penentuan Langka
Dalam studi geologi lapangan, jarak biasanya diukur dengan menggunakan
langkah. Sangat mungkin kita melangkah dijalur yang normal dengan kesalahan hanya
satu atau dua kaki untuk setiap !"" #t. +angkah ini harus dikalibrasi pada daerah landai
dan terjal sama seperti bila kita melangkah di jalan yang datar. ,al ini dapat dilakukan
dengan jalan melangkah sejauh -"" #t atau lebih kemudian jarak yang ditempuh dibagi
dengan jumlah langkah yang ada. Satu atau dua kali latihan dilakukan untuk
mengkalibrasi. 'ntuk menjaga agar perhintungan langkah masuk akal, maka secara
umum langkah dihitung setiap kali kaki kanan menyentuh tanah. +angkah yang
!
digunakan untuk mengkalibrasi juga harus melakukan hal yang sama di lapangan langkah
tidak boleh dibuat(buat meskipun hanya .atau / #t.
kemiringan yang kecil atau kemiringan yang sedang dapat dihitung dengan
menggunakan langkah yang normal dan kemudian melakukan koreksi terhadap jarak
kemiringan secara trigonometri ( jarak peta $ jarak kemiringan 0 cosinus dari sudut
kemiringan vertikal ). ika kita sulit melakukan langkah dengn normal di daerah yang
terjal maka kita coba jalan menuruni dan mendaki secara bergantian. &elangkah pada
daerah berbatu, bersemak, atau tanah yang tidak beraturan membutuhkan kesabaran dan
latihan. ,al ini biasanya dapat dilakukan dengan melakukan koreksi perhitungan ke
proses langkah yang normal. Perbaikan sudut yang benar dapat dilakukan disekitar
daerah yang bermasalah* di tempat lain, jumlah dari langkah normal yang melewati
sebuah rintangan dapat diperkirakan dengan memperkirakan tempat dimana langkah akan
jatuh bila rintangan tersebut tidak ada.
Sumber kesalahan terbesar dalam melangkah adalah salah hitung, terutama
turunan !" atau !"" langkah dalam pengukuran yang panjang. 'ntuk alasan ini kaki(kaki
dari pemetaan harus dilangkahi dengan dua arah. 'ntuk kebanyakan langkah dan kerja
kompas sangat dibutuhkan alat penghitung (tally counter). Odometer yang kecil
dioperasikan oleh tuas. Sebuah pedometer, yang mana secara otomatis menghitung waktu
sentakan yang disebabkan oleh kaki, alat ini sangat berguna pada daerah yang terbuka
namun tidak memberikan koreksi untuk kesalahan dan langkah yang keliru.
!. Memili "alur dan Merencanakan Pemetaan
Seperti pada kebanyakan proyek(proyek geologi, meninjau dan membandingkan
jalur yang mungkin untuk sebuah survey dapat menghemat waktu dalam pekerjaan kita
yang lama. Dimana bila mungkin, jalur dari pemetaan harus memotong jalur dari bidang
atau struktur lainnya sekitar 1"
"
. Dimana jalur yang kita pilih harus dapat menunjukkan
kenampakan batuan dan cukup dapat diakses sehingga kita dapat melakukan survey yang
e#isien.
Dalam hal melokasikan pemetaan , pengindraan harus dapat menjawab
pertanyaan(pertanyaan berikut 2
!. apakah rangkaian batuan monoton sama, atau dapatkah batuan dikelompokkan
dalam dua atau banyak unit, dimana setiap pengelompokkan sesuai dengan
karakteristik litologinya3
-. skala seperti apa yang harus digunakan untuk dapat menunjukkan unit batuan
yang paling tipis yang mana sukup signi#ikan untuk dipelajari3
-
4. jika data yang ingin dipelajari ingin ditampilkan dalam geologi cross section atau
columnar section, bagaimana nantinya ukuran dari illustrasi yang ada membatasi
jumlah dari data yang akan dikumpulkan dan skala yang digunakan untuk
pemetaan3
Secara umum, lebih banyak data yang harus dikumpulkan daripada yang akan
digunakan dalam tampilan akhir, tetapi in#ormasi tidak harus terlalu detail dimana tujuan
dasar dari survei jelas.
#. Langka $%al dalam Pemetaan Kompas
Prosedur yang harus dilakukan dalam pemetaan kompas adalah meliputi2
!. survey stasiun(stasiun (stations) dan kaki(kaki (legs) dari pemetaan.
-. mengukur pro#il sepanjang jalur pemetaan.
4. memplot stasiun dan kanampakan geologi pada lembar kerja lapangan.
5. menggambarkan dalam bentuk keterangan kenampakan geologi dalam catatan
lapangan.
Dalam hal ini peralatan yang dibutuhkan kebanyakan seperti2 palu geologi, kompas
brunton, papan tulis mini atau buku catatan, pisau kecil, pensil lengkap dengan
penghapus untuk menggambar, pulpen untuk mencatat, kaca pembesar, ransel, tas untuk
sample, protractor, dan mistar dengan skala / inchi. Skala yang ada harus dibagi sepuluh
untuk tiap inchi atau dibagi dengan cara lain namun dapat memberikan konversi
langsung terhadap skala lapangan yang telah diplot. 6eberapa lembar dari kertas yang
bergaris dibutuhkan dalam melakukan plotting lapangan.
gambar 3-2
Dalam pemetaan yang dilakukan harus dimulai atau diakhiri dengan tanda
permanen yang dapat dibaca oleh orang lain. 7anda(tanda lapangan, triangulasi stasiun,
tanda jalan lurus atau belokan, pagar, atau tanda(tanda properti lainnya. ika hal itu
4
muncul dalam ukuran -0- inchi maka kita dapat menggunakan pancang. Dalam kasus
lain hal(hal tersebut harus digambarkan dalam catatan.
Pemetaan dimulai dengan menggunakan sebuah satu titik akhir dan menerus
sepanjang garis umum dari pemetaan ke titik terjauh dari yang masih dapat dilihat
sepanjang jalur yang dilangkahi. arak ke titik yang tentati# ini telah dilakukan langkah,
dan jika titik ini terbukti merupakan pilihan yang baik, berikan tanda dengan pancang
atau alat lainnya, dan pembelokkan dibaca kembali ke titik awal. ika mungkin, jarak
yang telah ditempuh diuji kembali dengan melangkah ke titik awal.
ika ploting pemetaan dari lapangan dilakukan pada kertas milimeter block, garis
vertikal dapat dijadikan arah utara dan selatan sedangkan yang horin8ontal dapat dibuat
timur dan barat untuk mengambarkan sudut pembelokan. )ertas tersebut harus diberi
judul, seperti yang ditunjukkan pada gambar 4(-. Sebelum kaki (leg) pertama diplot
diatas kertas, rencana umum dari pemetaan harus dibuat sehingga plot yang dibuat tidak
melewati kertas pada kaki (leg) kedua atau ketiga.
'mumnya, skala dari peta ini hanya butuh setengah dari lebar gambar ilustrasi
akhir. &aksudnya adalah untuk mengembangkan gambar yang kontinu (berhubungan)
antara tampilan geora#i dan struktur geologi seperti yang telah dipetakan. ,al ini dapat
memberikan kita kesempatan untuk menguji kontinuitas dari patahan dan kontak
terhadap jalur pemetaan yang lebih dari sekali.
&. Pemetaan dengan Menggunakan Sudut 'alik
ika variasi magnetik muncul, pemetaan harus dilakukan dengan menggunakan
sudut balik diantara dua kaki (leg) yang berdekatan. Sebelum memulai pemetaan ,
sangatlah penting untuk menentukan sudut pembelokkan garis yang dapat dicari tahu dari
satasiun pemetaan pertama. ,al itu secara umum dapat dilakukan dengan2
!. menunjukkan dengan tepat stasiun pemetaan pertama pada peta.
-. menggambarkan sebuah garis pada peta dari titik ini ke titik lainnya yang dapat
dilihat dari stasiun pemetaan pertama.
4. kemudian diukur sudut pembelokan dari garis ini dengan menggunakan
protractor.
jika tidak ada titik yang dapat dilihat untuk digunakan, atau tidak ada peta dasar,
sudut pembelokkan dari kaki(leg) yang ada dapat ditentukan dengan mengambil sudut
pandang yang berlawanan. sebaliknya sudut pembelokkan kompas dari kaki (leg)
pertama harus diasumsikan benar.
5
pemetaan kemudian dapat diproses sebagai berikut2
!. baca dan catat sudut pembelokkan yang diberikan kompas terhadap titik yang
digunakan untuk membentuk sudut terhadap stasiun pertama.
-. baca dan catat sudut pembelokkan kompas terhadap stasiun selanjutnya dari
pemetaan.
4. kemudian tentukan sudut antara dua garis ini (sudut a) dari sudut pembelokkan.
6andingkan hasil perhitungan dengan peta lapangan untuk menentukan nilai yang
kuadran yang benar.
5. kemudian plot kaki(leg) pertama dengan menggunakan sudut ini.
.. baca dan catat sudut pembelokkan stasiun kedua ke stasiun pertama.
/. baca dan catat sudut pembelokkan stasiun tiga, kemudian hitung sudutnya (sudut
b) untuk sudut pembelokkannya baca pada stasiun kedua.
9. kemudian plot leg - dan 4 berdasarkan sudut ini, dan untuk selanjutnya hal yang
sama dapat dilakukan.
&eskipun metode ini benar untuk de#leksi (penyimpangan) magnetik untuk setiap stasiun
pemetaan, variasi lokal antara masing(masing stasiun tidak akan terkoreksi. Simbol
strukur diplot pada atau dekat stasiun agar menjadi benar, namun untuk yang lainnya
mungkin tidak.
(. Menggam)arkan Kenampakan Geologi Pada Pemetaan
Struktur geologi berikut ini harus dicantumkan pada pembuatan peta lapangan 2
!. kontak antar unit batuan.
-. jurus dan kemiringan lapisan dan struktur mendatar.
4. patahan dengan arah kemiringannya.
5. arah a0ial dari pelipatan .
.. struktur linear lainnya yang dibutuhkan pada proyek.
/. kemudian nama dan sejarah yang penting mengenai batuan dan kenampakan.
Ploting yang dilakukan harus dengan pensil yang terang dengan cara sebagai berikut2
!. jarak dari stasiun terdekat diukur sepanjang kaki (leg) pemetaan.
-. titik ikat jika ada juga harus diplot untuk memberikan lokasi dari struktur.
4. jurusan atau arah dari struktur digambarkan dengan menggunakan protractor.
5. garis kemiringan atau arah panah diikutsertakan dan jumlah dari kemiringan atau
simpangannya dituliskan pula.
.
.. penampang melintang diplot sesuai dengan orientasi relati# terhadap arah jalur
kereta api, dan keadaannya ditunjukkan menggunakan simbol yang telah
dibandingkan dengan singkapan yang terdapat dipermukaan.
/. jika terdapat keraguan mengenai akurasi, kita dapat menghitung ulang struktur
tersebut.
Sebagai catatan kita juga harus mencantumkan gambaran litologi dan struktur
skala kecil yang mungkin dapat menolong kita dalam interpretasi sejarah dari batuan.
6eberapa catatan akan dibuat lebih detail penggambarannya untuk lokasi tertentu* yang
lainnya akan menggambarkan strukur batuan secara umum. 6agian yang digambarkan
harus mengikutkan gambaran karakteristik litologi yang membuat bagian tersebut
khusus, kontak alami, dan interval variasi litologi harus dicantumkan. ika penampang
melintang akan disiapkan dari pemetaan, menggambar seluruh potongan jalan atau
kenampakan akan sangat membantu.
:atatan harus direkam dengan maksud jika gambaran yang didapat berlawanan
dengan pemetaan. Secara umum stasiun diberikan nomor yang berurutan sementara
catatan antara mereka dapat dicantumkan dengan tepat bila menggunkan nomor kaki(leg)
dari stasiun terakhir. ika bagian(bagian dari pemetaan telah dikunjungi ulang dan catatan
tambahan telah diambil, angka(angka ini menawarkan pengertian yang sederhana
mengenai penambahan data pada langkah.
*. Pro+il ,ertikal dari Pemetaan
Pro#il vertikal dari pemetaan harus disurvei dengan tujuan menghitung unit
batuan dengan tepat dan proyek(proyek geologi terhadap penampang melintang secara
vertikal. ika rangkaian pemetaan dilakukan secara tidak beraturan ke atas dan ke bawah,
pro#il tersebut disurvei sebagai proses pemetaan. ,al ini dapat dilakukan dengan
menghitung dengan menghitung sudut tegak lurus antara stasiun dan titik dimana data(
data pro#ile tidak jelas, dan menghitungnya dalam sudut elevasi yang berbeda. ,al itu
juga dapat dilakukan dengan menggunkan kompas brunton sebagai alat yang dapat
menentukan beda elevasi dengan benar. ika rangkaian pemetaan berada pada jalan yang
membelok, sungai, atau bukit, pro#ilnya harus dihitung pada setiap stasiun, bahkan
hampir semua gradien dari hasil survei dapat dibuat jika pemetaan telah dibuat.
Struktur harus diplot dalam peta pada titik mana berpotongan dengan jalur
pemetaan atau dimana mereka berpotongan pada permuakan datum yang tidak beraturan
diatas penampakan tersebut. Sepanjang potongan jalan sangat baik bila kita memplot
struktur yang tingginya sepinggang (4,. #t) diatas jalan. Struktur yang tidak dapat
/
digambarkan dengan jelas harus disurvei tersendiri, dan jarak vertikalnya dari atas datum
harus dicatat. ;ambar 4(5 menggambarkan mengapa hal ini perlu dilakukan.
Gambar 3-4
Penampang garis dari penampang melintang struktur geologi biasanya selalu ada
dalam rangkaian pemetaan. <leh karena itulah mengapa tampilan dari pemetaan tidak
memberikan gambaran pro#il lapangan sesuai daerahnya. Seperti yang telah ditunjukkan
pada gambar 4(., masalah ini dapat diselesaikan dengan tiga cara.
!. Penampakan alam yang ada dapat disurvei sepanjang garis penampang melintang,
hal ini membutuhkan dimana garis potong dipilih dahulu. Survei untuk hal seperti
ini membutuhkan waktu tambahan dan usaha jika daerah yang disurvei tidak
beraturan atau tertutup oleh semak dan pepohonan.
gambar 3-5
-. )emungkinan yang kedua adalah mengestimasi sebuah keadaan yang medekati
kenampakan tersebut sepanjang garis dengan membaca sudut vertikal dari
rangkaian pemetaan dan menggambarkan keadaan jalur yang terdapat
diantaranya. ika hal ini telah dilakukan, penampang pada ilustrasi akhir harus
diberi tanda tanda atau label sebagai sebuah pendekatan.
9
4. :ara ketiga yang mungkin adalah dengan mengabaikan kenampakan sepanjang
garis potong tersebut dan menggunakan pro#il dari penampang melintang pada
ilustrasi akhir,
-. Mem)uat .lustrasi dari /ata Pemetaan
Data dari pemetaan yang detail secara umum dapat digabungkan dalam sebuah
peta, penampang melintang vertikal, dan columnar section. ;ambar ini mungkin menjadi
catu(satunya catatan permanen dari pemetaan. =ang biasanya digambarkan dengan
menggunakan tinta pada kertas transparan yang dapat dibuat dengan printnan. 6arang(
barang yang dibutuhkan adalah sebuah papan gambar, 7(s>uare, segitiga !" atau !- inchi,
pensil , penghapus, pulpen, sehelai kertas gambar, pulpen warna, tinta yang tahan air,
mistar !- inchi, dan protractor dengan dasar / inchi atau lebih.
:ara melakukan plotting yang baik 2
!. &enggunakan sudut pembelokkan dan jarak yang telah dicatat, kemudian plot
jalur pemetaan dengan tepat dengan menggunakan pensil dalam skala yang sama
jika digunakan dalam ilustrasi tinta.
-. :antumkan semua komponen geologi dan geogra#i, kemudian buat garis lurus 4%?
inchi panjangnya, kemudian diberi nama.
4. )emudian gambarkan garis perpotongan, pilih agar sedekat mungkin terhadap
kenampakan yang terpetakan dan saat yang sama ambil persilangan jurus dari
batuan sedekat mungkin dengan 1"
"
.
5. Proyeksikan kontak, patahan, dan garis jurus ke garis perpotongan. ,al ini harus
dilakukan dengan metode tertentu, misalkan unit yang kita ambil tidak alami jika
kontak yang terjadi kita proyeksikan lurus terhadap garis perpotongan. &aka
daerah garis(garis tadi kita gambar melengkung.
.. ;ambarkan garis dasar sementara untuk penampang melintang vertikal* garis ini
panjangnya harus tepat sama dengan garis perpotongan dari peta penampang
melintang dan harus tepat paralel dengannya.
/. Sekitar @ inchi diatas garis dasar plot garis pro#il yang menunjukkan datum dan
bersamaan dengan semua atau hampir semua struktur yang ditemukan
dilapangan.
9. 7empelkankan kertas gambar tadi ke papan gambar sehingga garis perpotongan
tadi parallel dengan sisi papan tadi. Dengan menggunakan 7(s>uare kita
proyeksikan semua struktur dari bagian garis potong pada pemetaan ke pro#il
?
penampang melintang atau terhadap elevasi apapun yang telah kita gunakan
untuk setiap struktur (gambar 4(9).
Gambar 3-7
?. ;ambar garis dasar dimana struktur yang dibaca diproyeksikan terhadap pro#il,
buat sekitar A inchi masing(masing.
1. +engkapi struktur dibawah garis pro#il, proyeksikan mereka ke bawah ke
kedalaman apapun yang diberikan oleh data geologi (gambar 4(?)
Gambar 3-8
!". )emudian tampilkan tebal sesungguhnya dari batuan. )ita dapat membuat skala
dari garis perpotongan jika bagian tersebut memotong unit tegak lurus (1"
"
).
!!. ;unakan pensil untuk memisahkan kertas yang berpotongan, kemudian buat
bagian yang columnar dari batuan yang terpetakan, dimulai dari batuan yang
termuda diatasnya. ,al ini mungkin akan menggunakan skala yang paling besar
dari gambar lainnya (gambar4(1).
!-. Siapkan dengan singkat dan jelas tentang in#ormasi litologi untuk tiap unit
batuan. 7uliskan dengan pensil disamping ketiga kolom dengan maksud memberi
ruang untuk hal itu.
!4. ;ambarkan litologi tiap unit pada kolom dengan membuat diagram tetapi dengan
detail mencatatat jenis, proporsi, dan posisi dari batuan.
1
!5. ika peta dan bagian(bagiannya telah digambarkan dalam satu ilustrasi susunlah
kertas yang dipensil tadi sehingga base dari perpotongan dan bagian yang
columnar paralel. )emudian beri ruang dan sedikit menyebar sehingga mereka
dapat dibaca. )emudian cetaklah semua hasil tadi dalam satu kertas transparan,
atau trans#er mereka ke kertas yang tembus pandang. 6eri judul dan nama
geogra#i ke hasil pekerjaan tersebut, nama geologistnya, dan tanggal survey
dilakukan. )emudian cantumkan skala dan arah utara dan deklinasi magnetiknya.
Gambar 3-9
!"

Anda mungkin juga menyukai