Anda di halaman 1dari 41

Navigasi

Darat

Seminar & Workshop Diklat Materi GPN XXXI | 5 Nov. 2019


Peralatan Berkegiatan di Medan Hutan Hujan Tropis
Peta Topografi
Peta BIG (Badan Informasi Geospacial)
Komponen Peta
1. Judul peta dan nomor peta
2. Diagram dan lokasi peta
3. Sistem proyeksi peta
4. Penerbit peta
5. Keterangan simbol peta (legenda)
6. Riwayat peta
7. Penunjuk transformasi koordinat peta
8. Pembagian daerah administrasi
9. Skala jarak dan interval kontur
10. Diagram deklinasi magnet
11. Muka peta
Membaca Peta
Koordinat peta

Kedudukan suatu titik pada peta. Koordinat ditentukan dengan


menggunakan sistem sumbu , yaitu saling berpotongan tegak lurus.
Sistem koordinat yang resmi dipakai ada dua macam, yaitu :

a) Koordinat geografis
Sumbu yang digunakan adalah garis bujur (bujur barat dan bujur timur)
yang tegak lurus dengan garis khatulistiwa. Dan garis lintang yang
sejajar dengan garis khatulistiwa. Koordinat geografis dinyatakan dalam
satuan derajat, menit dan detik (DMS). Pembacaan koordinat sesuai
dengan membaca skala dari sumbu vertikal dan horizontal peta.
b) Koordinat grid
Dalam koordinat grid, kedudukan suatu titik dinyatakan dalam
ukuran jarak terhadap suatu titik acuan. Garis vertikal diberi nomer
urut dari selatan ke utara, sedangkan horizontal diberi nomer urut
dari barat ke timur. Sistem koordinat mengenal penomoran dengan 4
angka 6 angka atau 8 angka .
Garis Kontur

Garis khayal yang menghubungkan titik berketinggian sama dari muka


laut. Garis kontur wilayah yang lebih tinggi akan selalu dikelilingi garis
kontur wilayah yang lebih rendah. Garis kontur tidak akan pernah
berpotongan
Skala peta
Perbandingan antara jarak pada peta dengan jarak horizontal di
lapangan.

a) Skala angka
contoh: 1:25.000 artinya 1 cm jarak di peta = 25.000 cm (250 m) jarak
horizontal di medan sebenarnya
a) Skala garis
Arah peta

Yang perlu diperhatikan adalah arah utara peta. Cara yang paling
mudah yaitu dengan

1. Melihat bagian bawah/ samping kanan peta berupa petunjuk


arah utara peta
2. Memperhatikan arah huruf-huruf dan angka tulisan yang ada pada
peta arah atas tulisan adalah utara peta
Kompas
Dalam melakukan navigasi darat terdapat beberapa jenis kompas.
• Kompas bidik
• Kompas orientering
Sedangkan untuk mengukur sudut kompas, dari 2 titik pada peta (titik A dan titik
B dan berjalan sesuai sudut yang terukur dilakukan dengan cara:

1. Meletakkan kompas berhimpit dengan lintasan dari titk A dan titik B


2. Putar rumah kompas hingga garis utara pada rumah kompas sejajar
dengan garis utara pada peta
3. Pagang kompas secara horizontal dan putar rumah kompas samapai
jarum kompas masuk atau sejajar dengan garis pada rumah kompas.
Kemudian bidik atau berjalanlah mengikuti panah sasaran pada kompas.
Teknik Peta Kompas
Orientasi Peta

Menyamakan kedudukan peta dengan medan sebenarnya (praktisnya :


menyamakan utara peta dengan utara sebenarnya) Anda perlu
mengenal tanda tanda medan yang ada di lokasi, hal ini bisa dilakukan
dengan mengamati kondisi bentang alam yang terlihat (seperti :
sungai, lembah, punggungan, puncak bukit, dll) dan mencocokkan
dengan gambaran kontur yang ada di peta.
Langkah-langkah orientasi peta :
1. Cari tempat yang berpandangan terbuka agar dapat melihat
tanda-tanda medan yang menyolok
2. Letakkan peta pada bidang (posisi) datar
3. Samakan utara peta dengan utara kompas sehingga dengan
demikian letak peta sebenarnya akan sesuai dengan bentang
alam yang dihadapi
4. Cari tanda-tanda yang paling menonjol di sekeliling dan
temukan tanda-tanda tersebut di dalam peta, lakukan dan
temukan untuk beberapa tanda medan
5. Ingat hal-hal yang khas dari setiap tanda medan (bentuk dan
tempatnya di medan sebenarnya maupun di peta)
Resection

Prinsipnya adalah menentukan posisi kita di peta dengan


menggunakan 2 atau lebih tanda medan yang dikenali. Dibutuhkan
alam yang terbuka untuk dapat membidik tanda alam tersebut. Jika
kita berada di tepi sungai, pantai sepanjang jalan (setapak raya rel)
atau punggungan, maka hanya perlu mencari satu atau lebih tanda
medan lainnya untuk dibidik (jadi tidak selalu seluruhnya untuk dibidik)
Langkah-langkah resection

1. Lakukan orientasi peta


2. Cari tanda medan yang mudah dikenali di lapangan dan di peta,
minimal 2 buah
3. Dengan busur dan penggaris jika ada, buatlah salib sumbu pada
tanda-tanda medan tersebut
4. Bidik tanda-tanda medan tersebut dari posisi kita
5. Pindahkan sudut bidikan yang didapat ke peta dan hitung sudut
lurusnya
6. Perpotongan garis yang ditarik dari sudut-sudut pelurus tersebut
adalah posisi kita di peta
Intersection

Prinsipnya adalah menentukan suatu titik (benda) di peta dengan


menggunakan 2 atau lebih tanda medan yang dikenali di lapangan.
Selain itu digunakan untuk mengetahui atau memastikan posisi suatu
benda yang terlihat di lapangan tetapi sukar untuk dicapai, disini kita
harus sudah yakin pada posisi kita di peta.
Langkah-langkah intersection

1. Lakukan orientasi dan pastikan posisi kita


2. Bidik objek yang kita amati
3. Pindahkan sudut yang didapat ke peta.
4. Bergerak ke posisi lain dan pastikan posisi tersebut, lakukan
langkah ke-2 dan ke-3
5. Perpotongan garis perpanjangab dari 2 sudut yang didapat adalah
posisi objek yang dimaksud
Pergerakan menggunakan peta
kompas
Dalam melakukan pergerakan, menggunakan peta dan kompas
umumnya dikenal 2 tipe pergerakan, yaitu dengan menggunakan
teknik man to man dan juga guide punggungan.
Azimuth dan Back Azimuth

Azimuth / sudut kompas adalah. Bilasudut antara satu titik dengan


arah utara dari seorang pengamat kita berjalan dari satu titik ke titik
lain dengan sudut kompas tetap (istilah populernya potong kompas)
maka diusahakan agar lintasannya harus satu garis lurus. Untuk itu,
digunakan teknik back azimuth (sudut pelurusnya). Untuk membuat
lintasan berada pada satu garis lurus yaitu dengan cara membidikkan
kompas ke depan dan ke belakang pada jarak tertentu.
Langkah-langkah
azimuth dan back azimuth
1. Titik awal dan titik akhir perjalanan diplot di peta, tarik garis lurus dan
hitung sudut yang akan menjadi arah perjalanan (sudut kompas). Hitung
juga sudut dari titik akhir ke titik awal, kebalikan arah perjalanan. Sudut
yang terakhir ini adalah sudut back azimuth
2. Perhatikan tanda medan yang menyolok pada titik awal perjalanan
)pohon besar, pohon tumbang longsoran tebing susunan pohon yang
khas, ujung kampung dan sebagainya)
3. Bidikkan kompas sesuai dengan arah perjalanann kita (sudut kompas).
Perhatikan tanda medan lain di ujung lintasan yang akan dimulai pada
arah itu.
4. Setelah sampai pada tanda medan itu, bidikkan kompas kembali ke
belakang (sudut back azimuth) untuk mengecek apakah anda
berada pada lintasan yang diinginkan. Bergeserlah ke kiri atau ke
kanan untuk mendapatkan “back azimuth yang benar’.
5. Seringkali tidak ada medan yang dapat dijadikan sasaran. Dalam
hal ini anda dan seorang rekan dapat berfungsi sebagai tanda
tersebut (teknik man to man).
Man to man
Pergerakan man to man pada
prinsipnya hampir serupa dengan
sistem azimuth-back azimuth, hanya
saja dilakukan oleh dua orang yang
saling menjadi pelurus terhadap sudut
tujuan yang mereka tuju. Terdapat satu
orang yang melakukan pengecekan
sudut azimuth dan satu lainnya
melakukan pengecekan sudut back
azimuth.
Guide Punggungan

Dalam melakukan sistem pergerakan guide punggungan, pergerakan


dilakukan di atas punggungan dengan selalu melakukan pengecekan
terhadap arah pergerakan dan juga sudut punggungan yang dilalui.
Analisa Perjalanan

Analisa perjalanan perlu dilakukan agar kita dapat membayangkan kira-


kira medan yang akan dilalui, caranya dengan mempelajari peta yang
akan dipakai. Yang perlu dianalisa adalah jarak, waktu, dan tanda-tanda
medan.
Jarak

Jarak diperkirakan dengan mempelajari dan menganalisa peta. Perlu


diperhatikan bahwa jarak sebenarnya yang akan ditempuh bukanlah
jarak horizontal. Kita dapat memperkirakan jrak (dan kondisi medan)
lintasan yang akan ditempuh dengan memproyeksikan lintasan
kemudian mengalikannya dengan skala untuk memperoleh jarak
sebenarnya.
Waktu

Bila sudah dapat memperkirakan jarak lintasan, selanjutnya kita harus


memperkirakan berapa lama waktu yang diperlukan untuk menempuh
jarak tersebut.
Tanda medan

Cari dan ingat tanda-tanda medan di peta yang mungkin bisa menjadi
pedoman dalam menempuh perjalanan.
Medan tidak sesuai peta

Jangan terlalu cepat membuat kesimpulan petanya salah.


Kemungkinan yang terjadi misalnya:
a. Banyak sungai-sungai kecil yang tidak tergambar di peta karena
sungai berubah karena sungai tersebut ketika kemarau.
b. Ada kampung yang sudah berubah
c. Jalan setapak yang hilang atau bertambah, dan lainnya
Bila anda menjumpai ketidak sesuaian antara peta dengan kondisi
lapangan, lakukan:
a. Baca kembali dengan lebih teliti
b. Cari tanda-tanda medan yang bisa dikenali
c. Jangan terpaku hanya pada satu gejala yang tidak ada di peta
sehingga hal-hal lain yang dapat dianalisa akan terlupakan
d. Kalau banyak hal yang tidak sesuai kemungkinan besar anda
yang salah (salah punggungan atau salah melakukan resection).
Semangat Bakal Calon GPN 31

Anda mungkin juga menyukai