Anda di halaman 1dari 14

Sebagai penggiat kegiatan alam bebas, pengetahuan tentang medan merupakan

sebuah modal yang harus dimiliki. Pengetahuan penguasaan medan akan


mempermudah kita untuk mencapai tujuan tertentu dan target tertentu dalam kegiatan
alam bebas. Selain itu, penguasaan medan ini juga dapat berguna dalam kegiatan-
kegiatan kemanusiaan. Untuk pelaksanaan tugas SAR, evakuasi, dll. Pengetahuan
tentang medan ini antara lain meliputi survival, teknik hidup di alam bebas, dan navigasi
darat. Selain mungkin ada bebarapa materi pendukung seperti perencanaan
perjalanan, kesehatan perjalanan, komunikasi lapangan, pengetahuan geologi,
pengetahuan lingkungan, dll.

>>PENGERTIAN
Navigasi darat adalah penentuan posisi dan arah perjalanan baik di medan sebenarnya
maupun pada peta. Berkaitan dengan pengertian tersebut, pemahaman tentang
kompas dan peta serta cara penggunaannya mutlak harus dikuasai.

>>PETA
Peta merupakan penggambaran dua dimensi pada bidang datar dari sebagian atau
seluruh permukaan bumi yang dilihat dari atas, dan diperkecil atau diperbesar dengan
perbandingan tertentu. Peta yang diperlukan untuk keperluan navigasi darat adalah
peta topografi atau peta kontur. Peta topografi memetakan tempat-tempat di permukaan
bumi yang berketinggian sama dari permukaan laut menjadi bentuk garis-garis kontur,
dengan satu garis kontur mewakili satu ketinggian.

Bagian-Bagian Peta
1. Judul Peta
Merupakan lokasi yang ditunjukkan oleh peta bersangkutan. Judul peta tertera di
bagian atas tengah peta.
2. Nomor Peta
Nomor peta merupakan nomor registrasi dari badan pembuat peta. Selain itu juga
sebagai petunjuk apabila kita memerlukan peta daerah lain di sekitar daerah yang
dipetakan tersebut. Nomor peta terdapat di sebelah kanan atas peta.
3. Koordinat Peta
Koordinat adalah kedudukan suatu titik pada peta. Koordinat ditentukan dengan sistem
sumbu yaitu garis-garis yang saling berpotongan tegak lurus (garis bujur dan lintang).
Sistem koordinat mengenal penomoran dengan 4 angka atau 6 angka. Untuk daerah
yang luas dipakai penomoran 4 angka, dan untuk daerah yang lebih sempit dengan
penomoran 6 angka.
4. Kontur
Merupakan garis khayal yang menghubungkan titik-titik ketinggian sama dari
permukaan laut. Sifat-sifat garis kontur antara lain :

a. Merupakan penunjuk ketinggian tertentu (pada peta biasanya tercantum nilai


ketinggiannya)
b. Garis kontur dengan ketinggian lebih rendah selalu mengelilingi garis kontur
lebih tinggi, kecuali untuk medan khusus seperti kawah
c. Garis kontur tidak pernah saling berpotongan
d. Beda ketinggian antara dua garis kontur adalah tetap, walaupun kerapatannya
berubah-ubah
e. Daerah datar memiliki kontur yang renggang, sedangkan daerah terjal memiliki
kontur yang rapat
f. Punggungan gunung/bukit terlihat di peta sebagai rangkaian kontur berbentuk
huruf “U” yang ujungnya melengkung menjauhi puncak
g. Lembah terlihat di peta sebagai rangkaian kontur berbentuk “V” yang ujungnya
tajam dan menjorok ke puncak

6. Skala
Merupakan perbandingan antara jarak pada peta dengan jarak horizontal di lapangan.
Contoh :
1 : 25.000 berarti 1 cm jarak pada peta mewakili 25.000 cm jarak sebenarnya
1 : 50.000 berarti 1 cm jarak pada peta mewakili 50.000 cm jarak sebenarnya

7. Tahun Peta
Menunjukkan tentang tahun pembuatan peta tersebut. Semakin baru tahun peta, maka
data pada peta tersebut semakin
8. Legenda Peta
Memuat keterangan-keterangan pada peta. Misalnya jalan, sungai, pemukiman, dll

>>ORIENTASI PETA

Orientasi peta adalah menyamakan kedudukan peta dengan medan sebenarnya (atau
dengan kata lain menyamakan utara peta dengan utara sebenarnya). Sebelum anda
mulai orientasi peta, usahakan untuk mengenal dulu tanda-tanda medan sekitar yang
menyolok dan posisinya di peta. Hal ini dapat dilakukan dengan pencocokan nama
puncakan, nama sungai, desa dll. Jadi minimal anda tahu secara kasar posisi anda
dimana. Orientasi peta ini hanya berfungsi untuk meyakinkan anda bahwa perkiraan
posisi anda dipeta adalah benar. Langkah-langkah orientasi peta:

1. Usahakan untuk mencari tempat yang berpemandangan terbuka agar dapat


melihat tanda-tanda medan yang menyolok.
2. Siapkan kompas dan peta anda, letakkan pada bidang datar
3. Utarakan peta, dengan berpatokan pada kompas, sehingga arah peta sesuai
dengan arah medan sebenarnya
4. ari tanda-tanda medan yang paling menonjol disekitar anda, dan temukan tanda-
tanda medan tersebut di peta. Lakukan hal ini untuk beberapa tanda medan
5. gat tanda-tanda itu, bentuknya dan tempatnya di medan yang sebenarnya. Ingat
hal-hal khas dari tanda medan.

Jika anda sudah lakukan itu semua, maka anda sudah mempunyai perkiraan secara
kasar, dimana posisi anda di peta. Untuk memastikan posisi anda secara akurat,
dipakailah metode resection.

>>RESECTION

Prinsip resection adalah menentukan posisi kita dipeta dengan menggunakan dua atau
lebih tanda medan yang dikenali. Teknik ini paling tidak membutuhkan dua tanda
medan yang terlihat jelas dalam peta dan dapat dibidik pada medan sebenarnya (untuk
latihan resection biasanya dilakukan dimedan terbuka seperti kebun teh misalnya, agar
tanda medan yang ekstrim terlihat dengan jelas).

Tidak setiap tanda medan harus dibidik, minimal dua, tapi posisinya sudah pasti.
Langkah-langkah melakukan resection:

1. Lakukan orientasi peta


2. Cari tanda medan yang mudah dikenali di lapangan dan di peta, minimal 2 buah
3. Dengan busur dan penggaris, buat salib sumbu pada tanda-tanda medan
tersebut (untuk alat tulis paling ideal menggunakan pensil mekanik-B2).
4. Bidik tanda-tanda medan tersebut dari posisi kita dengan menggunakan kompas
bidik. Kompas orienteering dapat digunakan, namun kurang akurat.
5. Pindahkan sudut back azimuth bidikan yang didapat ke peta dan hitung sudut
pelurusnya. Lakukan ini pada setiap tanda medan yang dijadikan sebagai titik
acuan.
6. Perpotongan garis yang ditarik dari sudut-sudut pelurus tersebut adalah posisi
kita dipeta.

>>INTERSECTION

Prinsip intersection adalah menentukan posisi suatu titik (benda) di peta dengan
menggunakan dua atau lebih tanda medan yang dikenali di lapangan. Intersection
digunakan untuk mengetahui atau memastikan posisi suatu benda yang terlihat
dilapangan tetapi sukar untuk dicapai atau tidak diketahui posisinya di peta. Syaratnya,
sebelum intersection kita sudah harus yakin terlebih dahulu posisi kita dipeta. Biasanya
sebelum intersection, kita sudah melakukan resection terlebih dahulu.

Langkah-langkah melakukan intersection adalah:

1. Lakukan orientasi peta


2. Lakukan resection untuk memastikan posisi kita di peta.
3. Bidik obyek yang kita amati
4. Pindahkan sudut yang didapat ke dalam peta
5. Bergerak ke posisi lain dan pastikan posisi tersebut di peta. Lakukan langkah 1-3
6. Perpotongan garis perpanjangan dari dua sudut yang didapat adalah posisi
obyek yang dimaksud.
>>AZIMUTH - BACK AZIMUTH

Azimuth adalah sudut antara satu titik dengan arah utara dari seorang pengamat.
Azimuth disebut juga sudut kompas. Jika anda membidik sebuah tanda medan, dan
memperolah sudutnya, maka sudut itu juga bisa dinamakan sebagai azimuth.
Kebalikannya adalah back azimuth. Dalam resection back azimuth diperoleh dengan
cara:

1. Jika azimuth yang kita peroleh lebih dari 180º maka back azimuth adalah
azimuth dikurangi 180º. Misal anda membidik tanda medan, diperoleh azimuth
200º. Back azimuthnya adalah 200º- 180º = 20º
2. Jika azimuth yang kita peroleh kurang dari 180º, maka back azimuthnya adalah
180º ditambah azimuth. Misalkan, dari bidikan terhadap sebuah puncak,
diperoleh azimuth 160º, maka back azimuthnya adalah 180º+160º = 340º

Dengan mengetahui azimuth dan back azimuth ini, memudahkan kita untuk dapat
melakukan ploting peta (penarikan garis lurus di peta berdasarkan sudut bidikan).
Selain itu sudut kompas dan back azimuth ini dipakai dalam metode pergerakan sudut
kompas (lurus/ man to man-biasa digunakan untuk “Kompas Bintang”). Prinsipnya
membuat lintasan berada pada satu garis lurus dengan cara membidikaan kompas ke
depan dan ke belakang pada jarak tertentu.

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Titik awal dan titik akhir perjalanan di plot di peta, tarik garis lurus dan hitung
sudut yang menjadi arah perjalanan (sudut kompas). Hitung pula sudut dari titik
akhir ke titik awal. Sudut ini dinamakan back azimuth.
2. Perhatikan tanda medan yang menyolok pada titik awal perjalanan. Perhatikan
tanda medan lain pada lintasan yang dilalui.
3. Bidikkan kompas seusai dengan arah perjalanan kita, dan tentukan tanda medan
lain di ujung lintasan/titik bidik. Sudut bidikan ini dinamakan azimuth.
4. Pergi ke tanda medan di ujung lintasan, dan bidik kembali ke titik pertama tadi,
untuk mengecek apakah arah perjalanan sudah sesuai dengan sudut kompas
(back azimuth).
5. Sering terjadi tidak ada benda/tanda medan tertentu yang dapat dijadikan
sebagai sasaran. Untuk itu dapat dibantu oleh seorang rekan sebagai tanda.
Sistem pergerakan semacam ini sering disebut sebagai sistem man to man.
SURVIVAL

Dalam melakukan perjalanan di Alam terbuka, seorang Petualang perlu membekali diri
dengan pengetahuan SURVIVAL. Survival berasal dari kata survive yang berarti mampu
mempertahankan diri dari keadaan tertentu .dalam hal ini mampu mempertahankan diri
dari keadaan yang buruk dan kritis. Survivor adalah orang yang sedang mempertahankan
diri dari keadaan yang buruk.

Mengapa Ada Survival ?


Timbulnya kebutuhan survival karena adanya usaha manusia untuk keluar dari kesulitan
yang dihadapi. Kesulitan-kesulitan tsb antara lain : Keadaan alam (cuaca dan medan),
Keadaan mahluk hidup disekitar kita (binatang dan tumbuhan), Keadaan diri sendiri
(mental, fisik, dan kesehatan), Banyaknya kesulitan-kesulitan tsb biasanya timbul akibat
kesalahan-kesalahan kita sendiri.
Dalam keadan tersebut ada beberapa faktor yang menetukan seorang Survivor mampu
bertahan atau tidak., antara lain : mental ,kurang lebih 80% kesiapan kita dalm survival
terletak dari kesiapan mental kita.
Timbulnya kebutuhan survival karena adanya usaha manusia untuk keluar dari kesulitan
yang dihadapi. Kesulitan-kesulitan tsb antara lain :
· Keadaan alam (cuaca dan medan)
· Keadaan mahluk hidup disekitar kita (binatang dan tumbuhan)
· Keadaan diri sendiri (mental, fisik, dan kesehatan)
Banyaknya kesulitan-kesulitan tsb biasanya timbul akibat kesalahan-kesalahan kita
sendiri.

Definisi Survival
Arti survival sendiri terdapat berbagai macam versi, yang akan kita bahas di sini hanyalah
menurut versi pencinta alam
S : Size up the situation S : Sadar dalam keadaan gawat darurat
U : Undue haste makes U : Usahakan untuk tetap tenang dan tabah
waste R : Rasa takut dan putus asa hilangkan
R : Remember where you V : Vitalitas tingkatkan
are I : Ingin tetap hidup dan selamat itu tujuannya
V : Vanguish fear and V : Variasi alam bisa dimanfaatkan
panic A : Asal mengerti, berlatih dan tahu caranya
I : Improve L : Lancar, slaman, slumun, slamet
V : Value living
A : Act like the native
L : Learn basic skill
Jika anda tersesat atau mengalami musibah, ingat-ingatlah arti survival tsb, agar dapat
membantu anda keluar dari kesulitan. Dan yang perlu ditekankan jika anda tersesat yaitu
istilah “STOP” yang artinya :
S : Stop & seating / berhenti dan duduklah
T : Thingking / berpikirlah
O : Observe / amati keadaan sekitar
P : Planning / buat rencana mengenai tindakan yang harus dilakukan

Kebutuhan survival
Yang harus dipunyai oleh seorang survivor
1. Sikap mental
- Semangat untuk tetap hidup
- Kepercayaan diri
- Akal sehat
- Disiplin dan rencana matang
- Kemampuan belajar dari pengalaman
2. Kondisi yang fit dan kuat
3. Pengetahuan
- Cara membuat bivak
- Cara memperoleh air
- Cara mendapatkan makanan
- Cara membuat api
- Pengetahuan orientasi medan
- Cara mengatasi gangguan binatang
- Cara mencari pertolongan
4. Pengalaman dan latihan
- Latihan mengidentifikasikan tanaman
- Latihan membuat trap, dll
5. Peralatan
- Kotak survival
- Pisau jungle , dll
6. Kemauan belajar
Langkah yang harus ditempuh bila anda/kelompok anda tersesat :
- Mengkoordinasi anggota
- Melakukan pertolongan pertama
- Melihat kemampuan anggota
- Mengadakan orientasi medan
- Mengadakan penjatahan makanan
- Membuat rencana dan pembagian tugas
- Berusaha menyambung komunikasi dengan dunia luar
- Membuat jejak dan perhatian
- Mendapatkan pertolongan
6. Perlengkapan survival kit

Bahaya-bahaya dalam survival


Banyak sekali bahaya dalam survival yang akan kita hadapi, antara lain :
1. Ketegangan dan panik
Pencegahan :
- Sering berlatih
- Berpikir positif dan optimis
- Persiapan fisik dan mental
2. Matahari / panas
- Kelelahan panas
- Kejang panas
- Sengatan panas
Keadaan yang menambah parahnya keadaan panas :
· Penyakit akut/kronis
· Baru sembuh dari penyakit
· Demam
· Baru memperoleh vaksinasi
· Kurang tidur
· Kelelahan
· Terlalu gemuk
· Penyakit kulit yang merata
· Pernah mengalami sengatan udara panas
· Minum alkohol
· Dehidrasi
Pencegahan keadaan panas :
· Aklimitasi
· Persedian air
· Mengurangi aktivitas
· Garam dapur
· Pakaian :
* Longgar
* Lengan panjang
* Celana pendek
* Kaos oblong
3. Serangan penyakit
- Demam
- Disentri
- Typus
- Malaria
4. Kemerosotan mental
Gejala : Lemah, lesu, kurang dapat berpikir dengan baik, histeris
Penyebab : Kejiwaan dan fisik lemah dan Keadaan lingkungan mencekam
Pencegahan : Usahakan tenang dan Banyak berlatih
5. Bahaya binatang beracun dan berbisa
Keracunan
Gejala : Pusing dan muntah, nyeri dan kejang perut, kadang-kadang mencret, kejang-
kejang seluruh badan, bisa pingsan.
Penyebab : Makanan dan minuman beracun
Pencegahan : Air garam di minum, minum air sabun, mandi panas atau minum teh pekat
dan Di tohok anak tekaknya
6. Keletihan amat sangat
Pencegahan : Makan makanan berkalori dan membatasi kegiatan
7. Kelaparan
8. Lecet
9. Kedinginan
Untuk penurunan suhu tubuh 30° C bisa menyebabkan kematian

KEBUTUHAN DASAR SURVIVAL


Air
Seseorang dalam keadaan normal dan sehat dapat bertahan sekitar 20 – 30 hari tanpa
makan, tapi orang tsb hanya dapat bertahan hidup 3 - 5 hari saja tanpa air.
Syarat-syarat fisik air bersih yang layak untuk diminum adalah tidak berwarna, tidak
berasa dan tidak berbau.

Air yang tidak perlu dimurnikan :


1. Hujan
Tampung dengan ponco atau-daun yang lebar dan alirkan ke tempat penampungan
2. Dari tanaman rambat/rotan
Potong setinggi mungkin lalu potong pada bagian dekat tanah, air yang menetes dapat
langsung ditampung atau diteteskan ke dalam mulut
3. Dari tanaman
Air yang terdapat pada bunga (kantung semar) dan lumut

Air yang harus dimurnikan terlebih dahulu :


1. Air sungai besar
2. Air sungai tergenang
3. Air yang didapatkan dengan menggali pasir di pantai (+ 5 meter dari batas pasang surut)
4. Air di daerah sungai yang kering, caranya dengan menggali lubang di bawah batuan
5. Air dari batang pisang, caranya tebang batang pohon pisang, sehingga yang tersisa tinggal
bawahnya lalu buat lubang maka air akan keluar, biasanya dapat keluar sampai 3 kali
pengambilan

Makanan
Saat sumber makanan yang dibawa semakin berkurang, kita dapat
memanfaatkan sumber makanan dari alam berupa flora (tumbuhan) dan fauna
(hewan). Bagian tumbuhan yang dapat dimakan adalah buah, batang, daun dan akar
(umbi).
Patokan memilih makanan :
· Makanan yang di makan kera juga bisa di makan manusia
· Hati-hatilah pada tanaman dan buah yang berwarna mencolok
· Hindari makanan yang mengeluarakan getah putih, seperti sabun kecuali sawo
· Tanaman yang akan dimakan di coba dulu dioleskan pada tangan-lengan-bibir-lidah,
tunggu sesaat. Apabila aman bisa dimakan
· Hindari makanan yang terlalu pahit atau asam Hubungan air dan makanan
· Untuk air yang mengandung karbohidrat memerlukan air yang sedikit
· Makanan ringan yang dikemas akan mempercepat kehausan
· Makanan yang mengandung protein butuh air yang banyak

Tumbuhan yang dapat dimakan


Dari batangnya :
· Batang pohon pisang (putihnya)
· Bambu yang masih muda (rebung)
· Pakis dalamnya berwarna putih
· Sagu dalamnya berwarna putih
· Tebu

Dari daunnya :
· Selada air
· Rasamala (yang masih muda)
· Daun melinjo
· Singkong
Akar dan umbinya :
· Ubi jalar, talas, singkong

Buahnya :
· Arbei, asam jawa, juwet

Tumbuhan yang dapat dimakan seluruhnya :


· Jamur merang, jamur kayu

Ciri-ciri jamur beracun :


· Mempunyai warna mencolok
· Baunya tidak sedap
· Bila dimasukkan ke dalam nasi, nasinya menjadi kuning
· Sendok menjadi hitam bila dimasukkan ke dalam masakan
· Bila diraba mudah hancur
· Punya cawan/bentuk mangkok pada bagian pokok batangnya
· Tumbuh dari kotoran hewan
· Mengeluarkan getah putih

Binatang yang bisa dimakan


· Belalang
· Jangkrik
· Tempayak putih (gendon)
· Cacing
· Jenis burung
· Laron
· Lebah , larva, madu
· Siput
· Kadal : bagian belakang dan ekor
· Katak hijau
· Ular : 1/3 bagian tubuh tengahnya
· Binatang besar lainnya

Binatang yang tidak bisa dimakan


· Mengandung bisa : lipan dan kalajengking
· Mengandung racun : penyu laut
· Mengandung bau yang khas : sigung

Membuat Bivak (Shelter)


Bivak (shelter) adalah tempat perlindungan sementara yang dapat memberikan
kenyamanan dan melindungi dari keadaan panas, dingin, hujan dan angin. Shelter dapat
menggunakan alam yang ada seperti gua, lubang pohon dan celah di batu besar. Selain itu
dapat dibuat dari tenda, plastik dan ponco atau menggunakan bahan dari alam seperti
daun-dauanan atau ranting.
Tujuan : untuk melindungi dari angin, panas, hujan, dingin
Macam :
a. Shelter asli alam
Gua : Bukan tempat persembunyian binatang, tidak ada gas beracun, dan tidak mudah
longsor
b. Shelter buatan dari alam
c. Shelter buatan

Syarat bivak :
· Hindari daerah aliran air
· Di atas shelter tidak ada dahan pohon mati/rapuh
· Bukan sarang nyamuk/serangga
· Bahan kuat
· Jangan terlalu merusak alam sekitar
· Terlindung langsung dari angin
Shelter buatan dari alam
Shelter buatan

Mengatasi Gangguan Binatang


a. Nyamuk
· Obat nyamuk, autan, dll
· Bunga kluwih dibakar
· Gombal dan minyak tanah dibakar kemudian dimatikan sehingga asapnya bisa mengusir
nyamuk
· Gosokkan sedikit garam pada bekas gigitan nyamuk
b. Laron
Mengusir laron yang terlalu banyak dengan cabe yang digantungkan
c. Lebah
Apabila disengat lebah :
· Oleskan air bawang merah pada luka berkali-kali
· Tempelkan tanah basah/liat di atas luka
· Jangan dipijit-pijit
· Tempelkan pecahan genting panas di atas luka
d. Lintah
Apabila digigit lintah :
· Teteskan air tembakau pada lintahnya
· Taburkan garam di atas lintahnya
· Teteskan sari jeruk mentah pada lintahnya
· Taburkan abu rokok di atas lintahnya
e. Semut
· Gosokkan obat gosok pada luka gigitan
· Letakkan cabe merah pada jalan semut
· Letakkan sobekan daun sirih pada jalan semut
f. Kalajengking dan lipan
· Pijatlah daerah sekitar luka sampai racun keluar
· Ikatlah tubuh di sebelah pangkal yang digigit
· Tempelkan asam yang dilumatkan di atas luka
· Bobokkan serbuk lada dan minyak goreng pada luka
· Taburkan garam di sekeliling bivak untuk pencegahan
g. Ular

Membuat Perangkap (Trap)


Macam-macam trap :
· Perangkap model menggantung
· Perangkap tali sederhana
· Perangkap lubang jerat
· Perangkap menimpa
· Apace foot share
Bahan :
· tali/kawat
· Umpan
· Batang kayu
· Cabang pohon

Membaca Jejak
Jenis :
· Jejak buatan : dibuat oleh manusia
· Jejak alami : tanda jejak sebagai tanda keadaan lingkungan
Jejak alami biasanya menyatakan tentang :
* Jenis binatang yang lewat
* Arah gerak binatang
* Besar kecilnya binatang
* Cepat lambatnya gerak binatang
Membaca jejak alami dapat diketahui dari :
* Kotoran yang tersisa
* Pohon atau ranting yang patah
* Lumpur atau tanah yang tercecer di atas rumput

Api
Api berguna untuk penerangan, meningkatkan semangat psikologis, memasak makanan
dan minuman, menghangatkan tubuh, mengusir hewan buas membuat tanda/kode, dan
merokok. Bila mempunyai bahan untuk membuat api, yang perlu diperhatikan adalah
jangan
membuat api terlalu besar tetapi buatlah api yang kecil beberapa buah, hal ini lebih baik
dan panas yang dihasilkan merata.
1. Dengan lensa / Kaca pembesar
Fokuskan sinar pada satu titik dimana diletakkan bahan yang mudah terbakar.
2. Gesekan kayu dengan kayu.
Cara ini adalah cara yang paling susah, caranya dengan menggesek-gesekkan dua buah
batang kayu sehingga panas dan kemudian dekatkan bahan penyala, sehingga terbakar
3. Busur dan gurdi
Buatlah busur yang kuat dengan mempergunakan tali sepatu atau parasut, gurdikan kayu
keras pada kayu lain sehingga terlihat asap dan sediakan bahan penyala agar mudah
tebakar. Bahan penyala yang baik adalah kawul terdapat pada dasar kelapa, atau daun
aren .

Survival kit ialah perlengkapan untuk survival yang harus dibawa dalam perjalanan,
antara lain :
· Perlengkapan memancing
· Pisau
· Tali kecil
· Senter
· Cermin suryakanta, cermin kecil
· Peluit
· Korek api yang disimpan dalam tempat kedap air
· Tablet garam, norit
· Obat-obatan pribadi
· Jarum + benang + peniti
· dll

Anda mungkin juga menyukai