Anda di halaman 1dari 16

MENENTUKAN TITIK KOORDINAT PADA BUNGA RAFFLESIA DI

TAMAN NASIONAL BUKIT BARISAN SELATAN


(Proposal Judul)

Oleh:

DWI AL MUZAKKI
(2153051002)

MAHASISWA PECINTA ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG


BANDAR LAMPUNG
2023
I.PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebagai orang yang sering melakukan petualangan/pendakian di alam bebas,
pengetahuan tentang navigasi darat dan terutama bagaimana medan yang akan
dijalani adalah hal yang harus diketahui. Sebagai penggiat kegiatan alam bebas,
pengetahuan tentang medan merupakan sebuah modal yang harus dimiliki.
Pengetahuan penguasaan medan akan mempermudah kita untuk mencapai tujuan
tertentu dan target tertentu dalam kegiatan alam bebas. Selain itu, penguasaan
medan ini juga dapat berguna dalam kegiatan-kegiatan kemanusiaan. Untuk
pelaksanaan tugas SAR, evakuasi, dll. Pengetahuan tentang medan ini antara lain
meliputi survival, teknik hidup di alam bebas, dan navigasi darat. Selain mungkin
ada bebarapa materi pendukung seperti perencanaan perjalanan, kesehatan
perjalanan, komunikasi lapangan, pengetahuan geologi, pengetahuan
lingkungan.Keahlian ini sangat mutlak dimiliki oleh penggemar kegiatan alam
terbuka karenaakan memudahkan perjalanan kita ke daerah yang khususnya
belum kita kenal sama sekali. Disamping itu, keahlian ini sangat berguna dalam
usaha pencarian korban kecelakaan tersesat atau bencana alam. Untuk itu
dibutuhkan pemahaman kompas dan peta serta teknik pemakaian GPS (Global
Possitioning System) dalam penentuan titik azimuth yang hendak dituju.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan topik,rumusan masalah yang dapat diangkat adalah:
1. Apa yang dimaksud tentang Navigasi darat ?
2. Bagaimana cara mengunakan peta dan kompas dengan baik dan benar ?
3. bagaiman cara memasukkan titik koorninat yang telah ditentukan ?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari penulisan ini adalah sebagai beriukut:
1. Mengetahui pengertian dari Navigasi Darat

2. Mengetahui tata cara prosedur penggunaan peta dan kompas dengan baik
dan benar.

3. Mengetahui cara bernavigasi ke titik koordinat yang telah ditentukan dengan


cepat dan tepat

1.4 Manfaat Kegiatan


Manfaat dilakukannya kegiatan ini adalah sebagai upaya untuk
- meregenerasikan divisi Gunung Hutan
- sebagai syarat pengambilan Nomor Induk Anggota (NIA) MAPALA UNILA,
Kita dengan mudah.
- Menambah wawasan /pengetahuan tentang navigasi darat
- Mampu merekam dan membaca gambar permukaan fisik bumi
- Mamapu mengunakan peralatan pedoman arah
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Navigasi Darat
Navigasi Darat adalah suatu tekhnik untuk menentukan kedudukan suatu tempat
dan arahlintasan perjalanan secara tepat baik di medan sebenarnya maupun pada
peta, sedangkan personilyang menggunakannya disebut NAVIGATOR. Berkaitan
dengan pengertian tersebut, pemahaman tentang kompas dan peta serta cara
penggunaannya mutlak harus dikuasai.Pada prinsipnya navigasi adalah cara
menentukan arah dan posisi, yaitu arah yang akan ditujudan posisi keberadaan
navigator berada di medan sebenarnya yang diproyeksikan pada peta.

2.2 Peta
Peta merupakan penggambaran dua dimensi sebagian atau seluruh permukaan
fisik bumi pada bidang datar dari yang dilihat dari atas, dan diperkecil atau
diperbesar dengan perbandingantertentu yang disebut kedar / skala.Peta yang
diperlukan untuk keperluan navigasi darat adalah peta topografi atau peta rupa
bumiatau peta kontur dengan skala sedang Peta Skala Sedang. Peta topografi
memetakan tempat-tempat di permukaan bumi yang berketinggian sama dari
permukaan laut menjadi bentuk garis-garis kontur, dengan satu garis kontur
mewakili satu titik ketinggian. Seperti peta Indonesia, petaG.Burangrang. Peta ini
berskala 1:25000 – 1:250000.
Pengukuran sudut arah ada dua jenis metode yaitu Azimuth dan
BearingAzimuth merupakan besarnya sudut arah yang diukur dari utara magnet
bumi ke titik yanglain searah putaran jarum jam. Metode azimuth mempunyai
kisaran 0°-360°.Sedangkan Bearing merupakan sudut arah yang diukur dari u atau
s magnet bumi ke titik lainsearah atau berlawanan arah jarum jam dengan sudut
maksimum 90°. Didepan angka harusditulis U atau S dan dibelakang angka diikuti
hurud B atau T.

BAGIAN – BAGIAN PETA


1.Judul Peta
Merupakan lokasi yang ditunjukkan oleh peta bersangkutan. Judul peta tertera di
bagian atas tengah peta.

2. Nomor Peta
Nomor peta merupakan nomor registrasi dari badan pembuat peta. Selain itu
jugasebagai petunjuk apabila kita memerlukan peta daerah lain di sekitar daerah
yangdipetakan tersebut. Nomor peta terdapat di sebelah kanan atas peta.

3. Koordinat Peta
Koordinat adalah kedudukan suatu titik pada peta. Koordinat ditentukan
dengansistem sumbu yaitu garis-garis yang saling berpotongan tegak lurus (garis
bujur danlintang). Sistem koordinat mengenal penomoran dengan 4 angka atau 6
angka. Untukdaerah yang luas dipakai penomoran 4 angka, dan untuk daerah yang
lebih sempit dengan penomoran 6 angka.

4. kontur
Merupakan garis khayal yang menghubungkan titik-titik ketinggian sama dari
permukaan laut. Sifat-sifat garis kontur antara lain :
a.Merupakan penunjuk ketinggian tertentu (pada peta biasanya tercantum
nilaiketinggiannya)
b.Garis kontur dengan ketinggian lebih rendah selalu mengelilingi garis kontur
lebihtinggi, kecuali untuk medan khusus seperti kawah
c.Garis kontur tidak pernah saling berpotongan
d.Beda ketinggian antara dua garis kontur adalah tetap, walaupun kerapatannya
berubah-ubah
e.Daerah datar memiliki kontur yang renggang, sedangkan daerah terjal memiliki
konturyang rapat
f.Punggungan gunung/bukit terlihat di peta sebagai rangkaian kontur berbentuk
huruf“U” yang ujungnya melengkung menjauhi puncak
g.Lembah terlihat di peta sebagai rangkaian kontur berbentuk “V” yang ujungnya
tajamdan menjorok ke puncak

5. Skala
Merupakan perbandingan antara jarak pada peta dengan jarak horizontal
dilapangan. Contoh :1 : 25.000 berarti 1 cm jarak pada peta mewakili 25.000 cm
jarak sebenarnya1 : 50.000 berarti 1 cm jarak pada peta mewakili 50.000 cm jarak
sebenarnya

6. Tahun Peta
Menunjukkan tentang tahun pembuatan peta tersebut. Semakin baru tahun
peta,maka data pada peta tersebut semakin

7. Legenda Peta
Memuat keterangan-keterangan pada peta. Misalnya jalan, sungai, pemukiman, dll

2.3 Kompas
Kompas Merupakan penunjuk arah mata angin dengan ketentuan sudut derajat
dariarah utara magnetis bumi. Kompas yang biasa digunakan untuk keperluan
navigasi darat dapatdibedakan menurut kegunaannya dan menurut cara melihat
angka di dalam lingkaransudutnya. fungsi Kompas adalah alat penunjuk arah yang
digunakan untuk mengetahui arah utaramagnetis.Tetapi perlu diingat bahwa arah
yang ditunjuk oleh jarum kompas tersebut adalah arahutara magnet bumi, jadi
bukan arah utara sebenarnya.
jenis-jenis kompas berdasarkan kegunaannya ada Kompas Bidik, yaitu kompas
yang penggunaannya dikhususkan untuk menentukan azimuth dengan cara
dibidik. KompasOrienteering, yaitu jenis kompas yang penggunaannya khusus
untuk orientasi peta, tetapi masih bisa digunakan untuk membidik walaupun
kurang tepat (kecuali model-modeltertentu). Berdasarkan cara melihat lingkaran
derajatnya, ada Kompas Prisma, Kompas Lensadan Kompas Cermin. Kompas
yang baik pada ujungnya dilapisi fosfor agar dapat terlihat dalam keadaan gelap.

2.4 Protaktor
Protractor adalah alat yang berbentuk persegi empat yang digunakan
untukmempermudah kita menentukan koordinat dan sudut pada peta.
Biasanya 1 buah protaktor memiliki 3 skala yang berbeda, namun tidak dapat
digunakan untukmembaca koordinat geografis yang di dalamnya terdapat :
• Pembagian Derajat
• Pembagian Peribuan
• Skala Koordinat 1 : 100.000 1 : 50.000 1 : 25.000
• Titik Pusat untuk Pembagian Derajat dan Peribuan adalah titik silang pada
tengah – tengahProtractor
.• Tanda Indeks dan untuk Skala Koordinat adalah Sisi Tegak dan Siku – siku
segi-tiga

Protractor dapat dipergunakan untuk :


1. Menentukan Sudut Peta
2. Plotting Sudut Peta
3. Plotting Koordinat
4. Menentukan Koordinat

2.5 Arah mata Angin


Mata Angin merupakan panduan yang digunakan untuk menentukan arah.
Umumnyadigunakan dalam Navigasi, Kompas dan Peta.Jenis-jenis arah mata
angina, yaitu Utara (North), Selatan (South), Timur (East), Barat (West),Timur
Laut (NorthEast), Tenggara (SouthEast), Barat Daya (SouthWest), Barat
Laut(NorthWest).

2.6 Orientasi Peta


Orientasi peta adalah Menyamakan kedudukan peta dengan medan sebenarnya
(atau dengankata lain menyamakan utara peta dengan utara sebenarnya). Sebelum
anda mulai orientasi peta,usahakan untuk mengenal dulu tanda-tanda medan
sekitar yang menyolok dan posisinya dipeta.Hal ini dapat dilakukan dengan
pencocokan nama puncakan, dengan nama sungai, desa dan lain-lain. Jadi
minimal anda tahu secara kasar posisi anda dimana.
Orientasi peta ini hanya berfungsi untuk meyakinkan anda bahwa perkiraan posisi
anda dipetaadalah benar. Langkah-langkah orientasi peta:
1.Usahakan untuk mencari tempat yang berpemandangan terbuka agar dapat
melihat tanda-tanda medan yang menyolok

2.Siapkan kompas dan peta anda, letakkan pada bidang datar

3.Utarakan peta , dengan berpatokan pada kompas, sehingga arah peta sesuai
dengan arahmedan sebenarnya

4.Cari tanda-tanda medan yang paling menonjol disekitar anda, dan temukan
tanda-tandamedan tersebut dipeta. Lakukan hal ini untuk beberapa tanda medan

5.Ingat tanda-tanda itu, bentuknya dan tempatnya dimedan sebenarnya. Ingat hal-
hal khasdari tanda medan.
2.7 Mengenal Tanda
MedanKemampuan mengenal tanda medan sangatlah mutlak untuk dikuasai jika
kita hendakmelakukan navigasi darat. Tanda-tanda medan dapat dijadikan acuan
untuk penentuan lokasi dan pengenalan medan supaya arah perjalanan tidak
melenceng hingga terjadi hal-hal buruk sepertitersesat. Tanda-tanda medan dapat
dikenali dari bentang alam yang ada di sekitar, misalnya punggungan, puncak
bukit, jalan setapak, jalan raya, sungai, tebing, muara, delta, anak sungai,
pemukiman, daerah tertentu.

2.8 Resection dan intersection


Prinsip resection adalah menentukan posisi kita dipera dengan menggunakan dua
atau lebihtanda meda yang dikenali. Teknik ini paling tidak membutuhkan dua
tanda medan yang terlihat jelas dalam peta dan dapat dibidi pada medan
sebenarnya (untuk latihan resection biasadilakukan dimedan terbuka sepeti kebun
Teh misalnya, agar tanda medan yang ekstrim terlihat jelas).Tidak setiap tanda
medan harus dibidik, minimal dua, tapi posisinya sudah pasti.
Langkah-langkah melakukan resection:
1. Lakukan orientasi peta
2. Cari tanda medan yang mudah dikenali di lapangan dan di peta, minimal 2 buah
3. Dengan busur dan penggaris, buat salib sumbu pada tanda-tanda medan
tersebut (untuk alattulis paling ideal menggunakan pensil mekanik-B2).
4. Bidik tanda-tanda medan tersebut dari posisi kita dengan menggunakan kompas
bidik.Kompas orienteering dapat digunakan, namun kurang akurat.
5. Pindahkan sudut back azimuth bidikan yang didapat ke peta dan hitung sudut
pelurusnya.Lakukan ini pada setiap tanda medan yang dijadikan sebagai titik
acuan.
6. Perpotongan garis yang ditarik dari sudut-sudut pelurus tersebut adalah posisi
kita dipeta

Sedangkan prinsip intersection adalah menentukan posisi suatu titik (benda) di


peta denganmenggunakan dua atau lebih tanda medan yang dikenali dilapangan.
Intersection digunakanuntuk mengetahui atau memastikan posisi suatu benda
yang terlihat dilapangan tetapi sukaruntuk dicapai atau tidak diketahui posisinya
di peta.
Syaratnya, sebelum intersection kita sudahharus yakin terdahulu posisi kita dipeta.
Biasanya, sebelum intersection, kita sudah melakukanresection terlebih
dahulu.Langkah-langkah melakukan intersection adalah
1. Lakukan orientasi peta
2. Lakukan resection untuk memastikan posisi kita di peta.
3. Bidik obyek yang kita amati
4. Pindahkan sudut yang didapat ke dalam peta
5. Bergerak ke posisi lain dan pastikan posisi tersebut di peta. Lakukan langkah 1-
3
6. Perpotongan garis perpanjangan dari dua sudut yang didapat adalah posisi
obyek yangdimaksud.
AZIMUTH – BACK AZIMUTH
Azimuth adalah sudut antara satu titik dengan arah utara dari seorang pengamat.
Azimuth disebut juga sudut kompas. Jika anda membidik sebuah tanda medan,
dan memperolah sudutnya, makasudut itu juga bisa dinamakan sebagai azimuth.
Kebalikannya adalah back azimuth. Dalamresection back azimuth diperoleh
dengan cara:
1. Jika azimuth yang kita peroleh lebih dari 180º maka back azimuth adalah
azimuth dikurangi180º. Misal anda membidik tanda medan, diperoleh azimuth
200º. Back azimuthnya adalah 200º-180º = 20º
2. Jika azimuth yang kita peroleh kurang dari 180º, maka back azimuthnya adalah
180º ditambahazimuth. Misalkan, dari bidikan terhadap sebuah puncak, diperoleh
azimuth 160º, maka backazimuthnya adalah 180º+160º = 340º
Dengan mengetahui azimuth dan back azimuth ini, memudahkan kita untuk dapat
melakukan ploting peta (penarikan garis lurus di peta berdasarkan sudut bidikan).
Selain itu sudut kompasdan back azimuth ini dipakai dalam metode pergerakan
sudut kompas (lurus/ man to man-biasadigunakan untuk “Kompas Bintang”).
Prinsipnya membuat lintasan berada pada satu garis lurusdengan cara
membidikaan kompas ke depan dan ke belakang pada jarak tertentu.Langkah-
langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Titik awal dan titik akhir perjalanan di plot di peta, tarik garis lurus dan hitung
sudut yangmenjadi arah perjalanan (sudut kompas). Hitung pula sudut dari titik
akhir ke titik awal. Sudutini dinamakan back azimuth.
2. Perhatikan tanda medan yang menyolok pada titik awal perjalanan. Perhatikan
tanda medanlain pada lintasan yang dilalui.
3. Bidikkan kompas seusai dengan arah perjalanan kita, dan tentukan tanda medan
lain di ujunglintasan/titik bidik. Sudut bidikan ini dinamakan azimuth.
4. Pergi ke tanda medan di ujung lintasan, dan bidik kembali ke titik pertama tadi,
untukmengecek apakah arah perjalanan sudah sesuai dengan sudut kompas (back
azimuth).
5. Sering terjadi tidak ada benda/tanda medan tertentu yang dapat dijadikan
sebagai sasaran.Untuk itu dapat dibantu oleh seorang rekan sebagai tanda. Sistem
pergerakan semacam ini seringdisebut sebagai sistem man to man
III METODOLOGI PENILITIAN

3.1 Waktu dan Tempat

Kegiatan ini dilakukan di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS),


kecamatan balik bukit, kabupaten lampung barat pada tanggal 26- 27 Agustus
2023.

3.2 Alat dan Bahan


Adapun alat yang digunakan untuk kegiatan ini meliputi Kompas, Peta,
protektor, drafting tube, Alat tulis

3.3 Teknik Pengumpulan Data


Adapun teknik pengambilan data adalah sebagai berikut:
1. orientasi pada peta antara lain Melakukan:
– Cari tempat terbuka agar dapat melihat tanda-tanda medan yang menyolok.

– Letakkan peta pada medan datar.

– Samakan utara peta dan utara kompas (peta yang diputar), dengan demikian
letak peta akan sesuai dengan bentang alam yang akan dihadapi.

– Cari tanda-tanda medan yang paling menonjol disekeliling dan temukan


tanda-tanda tersebut dalam peta. Lakukan untuk beberapa tanda medan.

– Ingat tanda-tanda medan itu, bentuknya tempatnya di medan sebenarnya


maupun di peta. Ingat hal-hal yang khas dari setiap benda medan (sifat-sifat
garis kontur).

2. Melakukan Resection:
1. Lakukan orientasi peta.

2. Cari tanda medan yang mudah dikenali di lapangan dan di peta, minimal 2
buah.

3. Dengan busur dan penggaris, buat salib sumbu pada tanda-tanda medan
tersebut.

4. Bidik tanda-tanda medan tersebut dari posisi kita dengan menggunakan


kompas bidik.
5. Pindahkan sudut bidikan yang didapat ke peta dan hitung sudut pelurusnya.
Lakukan ini pada setiap tanda medan yang dijadikan sebagai titik acuan.

6. Perpotongan garis yang ditarik dari sudut-sudut pelurus tersebut adalah posisi
kita di peta.

3. Memasukan rumus untuk menghitung hasil titik posisi perpotongan yang sudah
kita dapatkan, dengan rumus hasil hitung di kali selisih karvak di bagih lebar garis
karvak

3.4 Pengolahan Data


Adapun pengolahan data pada kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1. Mengumpulkan informasi yang diperoleh dari lapangan.
2. Membuat laporan kegiatan Nomor Induk Anggota (NIA) sesuai ketepatan
yang telah ditetapkan.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
V. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Navigasi_darat
https://student-activity.binus.ac.id/swanarapala/2017/04/pengenalan-navigasi-darat/
https://torch.id/blogs/news-and-updates/gps-navigasi-darat
https://pendakiawp.com/index.php/mengenal-dasar-navigasi-darat-untuk-pecinta-alam/
https://mapalapmkunm.wordpress.com/materi-materi-pa/materi-navigasi-darat/
https://www.academia.edu/44153375/LAPORAN_OBSERVASI_NAVIGASI_DARAT
LAMPIRAN

Tabel 1. Roundown Kegiatan

Tanggal Jenis Waktu Keterangan


Kegiatan
Pemberangkatan 07.00 – 11.00 Kesekretariatan
Menuju Rhino Mapala Unila
Camp, Taman
Nasional Bukit
Barisan Selatan
Tiba di Lokasi, 11.00 – 13.00 Resort Rhino
Mendirikan Camp, TNBBS
Tenda +
26 Agustus 2023
ISOMA +
Persiapan
Pengambilan
Data
Pengambilan Data 13.00 – 18.00
NIA
Kawasan Rhino
Camp, TNBBS
ISHOMA 18.00 – 20.00
Evaluasi Kegiatan 20.00 – 22.00 Resort Rhino
Camp, TNBBS
Istirahat
Latihan Fisik 06.00 – 06.30 Resort Rhino
Camp, TNBBS
Sarapan 07.00 – 80.00
Pengambilan Data 08.30- selesai
Nia
Kawasan Rhino
Camp, TNBBS
27 Agustus 2023 12.30 – 13.30 Resort Rhino
Ishoma
Camp, TNBBS

Evaluasi Kegiatan 13.30 – 14.30

Pulang Menuju 14.30 – 18.30 Kesekretariatan


Seke Mapala Unila
Tabel 2. Rancangan Anggaran Biaya (RAB) Kegiatan

Keterangan Rincian Kuantitas Harga Total Biaya

Transportasi (PP) Bandar Lampung 3 Orang 50.000 150.000


– Tanggamus

Beras 3 Kg 12.000 32.000

Mie Instan 7 Bks 3.000 21.000

Tempe 2 Bks 5.000 10.000

Bawang 5.000 5.000

Logistik Cabe 5.000 5.000

Garam 1 Bks 3.000 3.000

Royco 1 Renceng 7.000 7.000

Teh 1 Kotak 10.000 10.000

Gula ½ Kg 10.000 10.000

Kopi 1 Bks 10.000 10.000


Simaksi / Tiket 3 Orang 10.000 30.000
Masuk

Total Rp. 300.000

Anda mungkin juga menyukai