Anda di halaman 1dari 9

Navigasi darat

Navigasi yang digunakan untuk kegiatan di darat. Navigasi darat merupakan


teknik menentukan posisi dan arah lintasan di peta maupun pada medan
sebenarnya (khususnya di daratan). Navigasi darat memerlukan pengetahuan
tentang proses mengetahui medan dengan menggunakan kompas, menetapkan
hitungan kecepatan, dan memanfaatkan informasi jarak dan derajat antara dua titik
yang ditunjuk menavigasi jalur yang telah ditentukan.1

Alat tulis yang digunakan untuk menuliskan atau membuat penanda. Biasanya
terdiri dari, buku tulis, pensil, rautan, penghapus, pena, dan penggaris.1

Selanjutnya yaitu ada peta topografi. Peta topografi adalah peta yang memberi
informasi tentang daratan dan reliefnya. Adanya penanda seperti pengairan, dll.
Gunakan skala yang ditemukan di bagian bawah setiap peta topografi untuk
menentukan jarak antara titik atau sepanjang garis pada lembar peta. Gunakan
pembagian sekunder di sebelah kiri skala bar untuk mengukur pecahan kilometer.
Peta topografi mengidentifikasi banyak fitur daratan, yang dapat dikelompokkan
menjadi beberapa kategori.1,2

Gambar 2. Peta topografi.1

Kompas digunakan sebagai penunjuk arah. Dikarenakan ada nya sifat


kemagnetikan jarum kompas akan selalu menunjuk arah utara dan selatan. Ada
beberapa jenis kompas yang digunakan berdasarkan bagaimana membacanya,
seperti kompas orientasi, dan kompas bidik. Ada beberapa teknik penggunaan
kompas seperti contoh teknik center hold dimana kompas dibuka sehingga tutup
menjadi alas datar, kemudian buka lensa secara maximal, kemudian buka lensa
(rear-sight) secara maksimal, biarkan link mengapung dengan bebas. Setelah itu,
tempatkan ibu jari pada cincin, membuat suatu dasar sedangkan jari telunjuk
diletakkan pada sisi kompas. Tempatkan ibu jari dari tangan yang lain diantara
lensa dan bezel – ring, jari telunjuk sepanjang sisi yang lain dari kompas. dan jari
yang sisanya di sekitar jari dari tangan lain. Tarik siku ke arah badan, ini akan ini
membuat kompas berada di antara dagu dan pinggang. Untuk mengukur azimuth,
putar seluruh badan ke arah obyek, tutup kompas akan menunjuk langsung ke
obyek tersebut. Ketika sedang menunjuk obyek, perhatikan dan baca azimuth.1,

Gambar 3. Teknik center – hold.3


Busur derajat memiliki fungsi yang sama dengan protactor, dan rumer, fungsi
dari protactor sendiri yaitu membantu menunjukkan suatu koordinat pada peta
dengan berbagai skala. Selain itu ada curvimeter yang berfungsi untuk
menghitung jarak horizontal pada rute yang banyak belokan pada peta.1

Altimeter merupakan alat pengukur ketinggian yang dapat menunjukkan posisi


dengan melihat garis ketinggian (kontur) pada peta topografi yang sedang
digunakan. Pada medan gunung yang tinggi, kompas sering tidak digunakan, dan
altimeter akan lebih bermanfaat.2

Pedometer adalah alat untuk mengukur langkah kaki, tatapi alat yang letaknya di
pinggang ini jarang digunakan.2

Peta adalah gambar seluruh atau sebagian permukaan bumi yang disajikan pada
bidang datar dengan rasio tertentu, yang disebut skala. Menggunakan warna,
simbol, dan label untuk mewakili fitur di permukaan bumi. Representasi ideal
terwujud ketika semua karakteristik area yang dipetakan dapat direpresentasikan
dalam bentuk yang benar. Untuk memahami peta, mereka harus diwakili oleh
tanda dan simbol konvensional. Ada dua jenis peta yang dibagi ke dua kelompok
berdasarkan isi peta dan skala peta.1

Peta dikelompokkan berdasarkan isi, berdasarkan skala, berdasarkan bentuknya,


dan berdasarkan cara pembuatan. Peta yang berdasarkan isi terbagi menjadi dua
peta umum, dan peta khusus. Peta umum merupakan peta yang menggambarkan
seluruh fitur darat yang ada di bumi. Fitur ini bisa berupa alamiah sepejrti sungai,
gunung, ataupun yang bersifat buatan seperti jalan raya. Peta umum terdiri dari,
peta dunia, korografi, dan topografi. Setelah itu ada peta khusus. Peta khusus atau
peta tematik merupakan peta yang menggambarkan informasi fitur spesifik di
permukaan bumi. Seperti contoh, peta iklim, peta sumber daya alam, peta tata
guna lahan, peta persebaran penduduk dunia, dan peta geologi. Untuk yang
berdasarkan skala, peta dibagi lagi yaitu, peta kadaster, skala besar, skala sedang,
dan skala kecil. Berdasarkan bentuknya peta dibagi menjadi dua yaitu, peta dua
dimensi dan peta tiga dimensi.1
Skala peta merupakan perbandingan antara jarak dua titik di peta dengan jarak dua
titik di lapangan dalam satuan yang sama. Ini untuk menentukan jarak antara
objek atau lokasi pada peta. Menurut kategorinya, skala peta dibagi ke dalam tiga
kategori yaitu skala kecil, sedang, dan besar. Berdasarkan penulisannya skala
dibagi menjadi dua yaitu, skala angka, dan skala garis.1

Arah peta adalah arah utara pada peta. Arah peta yang perlu diperhatikan adalah
arah utara peta dengan cara memperhatikan arah huruf - huruf tulisan pada peta
yang juga berarti arah utara peta.1

Garis kontur adalah garis imajiner, melingkar dan tertutup secara tidak teratur,
menghubungkan beberapa titik dengan ketinggian yang sama di atas permukaan
laut. Di medan nyata, permukaan bumi tidak rata. Hal ini dikarenakan terdapat
gunung, lembah, ngarai, sungai, laut, bebatuan dan lain-lain (lebih sering disebut
relief). Ketidakrataan menciptakan kebutuhan akan kontur yang menampilkan
gambar medan yang tidak rata pada peta sekaligus menunjukkan bentuk medan
yang sebenarnya. Garis kontur memiliki ketentuan seperti, tidak pernah putus,
tidak bercabang, tidak berpotongan, garis kontur dengan ketinggian yang lebih
rendah selalu mengelilingi garis kontur dengan ketinggian yang lebih tinggi,
daerah datar mempunyai garis kontur jarang-jarang, sedangkan daerah terjal atau
curam mempunyai garis kontur yang rapat, untuk punggung gunung atau bukit
rangkaian kontur berbentuk “U” yang ujung melengkung yng puncaknya
manjauhi puncak C, sedangkan lembah berbentuk “V”, garis ketinggian yang
menyatakan setengah ketinggian dari dua garis kontur yang berurutan,
digambarkan dengan garis putus – putus, dan garis putus - putus tegak
menyatakan daerah kawah atau danau.1
Gambar 7. Kontur V dan C.1

Legenda merupakan informasi tambahan dalam melakukan interpretasi beberapa


simbol atau unsur pada peta. Pada legenda pada umumnya terkandung jalan, garis
batas wilayah, perairan, ladang, dll.1

Koordinat adalah posisi sesuatu titik pada peta, yang merupakan pertemuan garis
tegak dan mendatar dari suatu lembaran peta topografi. Sistem koordinat yang
resmi ada dua macam yaitu, sistem koordinat geografis dan koordinat grid. Di
dalam navigasi darat sistem yang sering digunakan adalah sistem koordinat grid,
karena dapat dicapai ketelitian titik koordinat yang lebih tinggi dibanding sistem
koordinat gartikule/geografis.1

Resection merupakan cara untuk mengetahui posisi kita pada peta. Terdapat
beberapa langkah – langkah untuk melakukan reseksi seperti, menggunakan busur
derajat dan penggaris dari titik sasaran dengan acuan besar sudut peta, Lakukan
hal yang sama dengan titik kedua
Gambar 8. Gambar reseksi.1

Interseksi merupakan cara menentukan posisi orang lain atau tempat lain pada
peta, sama seperti reseksi interseksi memiliki langkah – langkah khusus seperti,
perhatikan tanda medan yang mudah terlihat seperti gunung, atau sungai, lakukan
orientasi kemudian cocokkan dengan peta dan jangan lupa menggunakan kompas
dan busur untuk membuat garis dari titik sasaran dengan acuan besar sudut peta,
lakukan hal yang sama di tempat yang kedua, Titik perpotongan itulah posisi kita
di peta. Intersection bisa dilakukan bila sasaran bidik dapat kita lihat dari dua
tempat yang berbeda, dengan jelas.

Gambar 9. Interseksi.1

Azimuth merupakan sudut yang terbentuk yang disebabka penyimpangan dari


arah utara peta, besarnya sudut azimuth dinyatakan dengan derajat (o ) dan sudut
dihitung sesuai arah jarum jam. Besar dari azimuth ini mulai dari 0 o - 3600. Back
azimuth adalah sudut balik dari suatu arah, dimana nilai sudutnya diperoleh jika
arah kurang dari 800 atau lebih dari 1800.

Komunikasi lapangan memiliki peran penting dalam operasi di lingkungan yang


ekstrim. Kemampuan berkomunikasi dengan orang lain sangat penting untuk
dikuasai dalam berkegiatan di alam terbuka. Hal ini akan sangat terasa apabila kita
berada dalam kondisi survival dimana kita harus mampu memberikan isyarat
untuk memberitahukan atau meminta pertolongan. Ada beberapa jenis komunikai
lapangan seperti semaphore, morse, dan heliograf.1

Heliograf sebuah telegraf surya yang mengirimkan sinyal menggunakan kode


morse melalui kedipan cahaya matahari yang dipantulkan cermin. Ada langkah –
langkah untuk menggunakan heliograf yaitu, singkirkan benda yang menghalangi
sinar, pegang tepi cermin dengan ujung – ujung jari, arahkan cermin ke matahari,
perlahan bawalah cermin sejajar dengan mata dan lihatlah melalui lubang
pengintai, jika ada cahaya inilah yang harus diarahkan ke sasaran.

Selain heliograf terdapat alat - alat lain seperti cermin survival, kain, suar, dan
radio. Suar merupakan alat yang menghasilkan cahaya yang sangat terang tanpa
menghasilkan ledakan. Ada beberapa langkah menggunakan suar yakni,
pasangkan suar ke penembak, Jangan kokang penembak, kalungkan di leher untuk
penggunaan segera, dan tembakkan suar.1

Sandi morse dapat digunakan dalam kondisi darurat, alat – alat yang bisa
digunakan untuk komunikasi dengan sandi morse yaitu, peluit, dan cahaya.1

Gamb
ar 10. Sandi morse.1

Referensi
1. Divisi Diklat PTBMMKI Periode 2020/2021. Buku kurikulum
pendidikn dan pelatihan ptbmmki [internet]. 7th ed. Indonesia:
PTBMMKI; 2021 Mar 14 [cited 2023 Mar 24]. Available from:
https://www.ptbmmki.org/bukukuriklumptbmmki7/
2. Canada.ca. [cited 2023 Mar 23]. Available from: https://natural-
resources.canada.ca/sites/nrcan/files/earthsciences/pdf/topo101/pdf/
mapping_basics_e.pdf
3. Tehnik - Jenis Serta Penanganan Penggunaan Kompas [Internet].
Blogspot.com. [cited 2023 Mar 24]. Available from:
https://kisahpendakiangunungraung.blogspot.com/2019/12/tehnik-
jenis-penanganan-kompas.html?m=0

Anda mungkin juga menyukai