Anda di halaman 1dari 5

Mountaineering

A. Definisi
Mountaineering adalah melakukan pendakian gunung sembari menerapkan di
lapangan materi dan pengetahuan yang diperlukan.1

B. Klasifikasi berdasarkan tingkat kesulitan


Dalam mendaki gunung tentu memiliki medan dan tantangan yang berbeda untuk
dihadapi. Terdapat 3 klasifikasi, yakni Hill Walking, Climbing, Scrambling. Pertama,
Hill Walking adalah mendaki dan menjalani bukit atau pegunungan tanpa
perlengkapan atau alat khusus. Climbing merupakan kebalikan dari Hill Walking
yakni memerlukan perlengkapan, alat, dan Teknik yang khusus untuk melaluinya.
Climbing dibagi menjadi 2, Rock Climbing dan Snow and Ice Climbing. Rock
Climbing adalah mendaki pada medan bebatuan dan Snow and Ice Climbing
merupakan mendaki pada medan es dan salju. Berikutnya adalah Scrambling yang
memiliki pengertian mendaki pada medan yang cukup terjal dan biasanya tebing
berbatu.1
Divisi Gunung Hutan. Gunung hutan [Internet]. Malang: Universitas Negeri Malang;
Unknown date [cited 2023 Apr 6]. Available from:
http://jonggringsalaka.ukm.um.ac.id/mountaineering/
C. Bahaya yang dapat mungkin (hewan buas, berbisa, …)
Salah satu olahraga yang tergolong berbahaya dan ekstrim adalah mendaki gunung.
Oleh karena itu pasti ada bahaya yang akan mungkin didapat dari para pendaki.
Terdapat 2 jenis ancaman, yakni Objective Danger dan Subjective Danger. Objective
Danger adalah bahaya yang asalnya dari luar dan diluar kemampuan kita, seperti
angin kuat, jurang, kabut, hewan liar, dan petir. Ini semua masih dapat kita usahakan
untuk dikurangi dampaknya kepada diri sendiri dengan mempersiapkan dan
mengetahui kondisi-kondisi jika terjadi hal tersebut apa yang harus dilakukan dan apa
yang harus dibawa. Kemudian, ada Subjective Danger adalah bahaya yang datangnya
dari subjeknya, yakni diri sendiri terkait kondisi badan (fit), pengetahuan dan
pengalaman, arogansi, dan masih banyak lagi.
Taufani IW. Perancangan informasi antisipasi pendakian di taman nasional gunung
gede pangrango melalui media animasi [Internet]. Bandung: Universitas Komputer
Indonesia; 2021 [cited 2023 Apr 6]. Available from:
https://elibrary.unikom.ac.id/id/eprint/5985/8/UNIKOM_Iqbal%20Wahyu
%20Taufani_BAB%20II.pdf
D. Persiapan yang mencakup.
a. Diri sendiri.
Pada diri sendiri yang pasti adalah mempersiapkan diri sendiri secara mental
dan fisik. Secara mental adalah untuk tetap positif dan tidak mendapat bahaya
saat melakukan pendakian. Secara fisik dapat dilakukan Latihan fisik dan yang
dianjurkan adalah untuk melakukan jogging dan/atau bersepeda.

Dalam melakukan pendakian, terutama pemula, kemungkinan mendaki


dengan kelompok atau tim. Oleh karena itu, diperlukan untuk membentuk dan
pengelompokan tugas serta melakukan perencanaan dengan matang terkait
pendakian.
b. Destinasi.
Saat melakukan pendakian tidak mungkin kita tidak mencari tahu tentang
bagaimana gunung tersebut. Pasti dilakukan pengenalan medan dengan tujuan
untuk dapat memperhitungkan segalanya dari waktu, jumlah logistic yang
dibawa, dan dari bahaya yang kemungkinan didapat saat melakukan pendakian
https://elibrary.unikom.ac.id/id/eprint/5985/8/UNIKOM_Iqbal%20Wahyu
%20Taufani_BAB%20II.pdf

c. Logistik
Logistik merupakan salah satu hal yang penting dari proses pendakian karena
menyangkut kebutuhan ketika mendaki. Logistik, meliputi dari makanan,
minum, pakaian, perlengkapan mendaki (carrier, sleeping bag, senter,
kompas, dan lain-lain), dan perlengkapan pribadi (obat).

Hendri Agustin, 1968-; Dhewiberta Hardjono. Panduan teknis pendakian gunung / Hendri
agustin ; editor, Dhewiberta Hardjono. Yogyakarta :: Andi,, 2006

E. Perlengkapan perjalanan yang mencakup


Ketika melakukan pendakian tentu sangat diperlukan yang Namanya perlengkapan.
Perlengkapan bisa dimulai untuk diri sendiri dan tim.
a. Perlengkapan pribadi.
Untuk perlengkapan pribadi, seperti obat pribadi, pakaian, sleeping bag,
carrier, makanan dan minuman yang cukup selama waktu perjalanan, lampu,
dan jas hujan.
b. Perlengkapan tim.
Untuk keperluan tim biasanya adalah perlengkapan yang dipakai secara
kelompok, seperti tenda, obat-obatan, makanan, alat masak, dan masih banyak
lagi tergantung keperluan tim apa saja.

Ten Essentials of mountaineering safety [Internet]. Mc2ct.org. 2011 [cited


2023 Apr 7]. Available from: https://mc2ct.org/resources/ten-essentials-of-
mountaineering/

c. Metode mengemas barang.

Survival
F. Definisi
Survival memiliki arti kondisi tidak menentu yang dihadapi oleh orang atau kelompok
pada suatu medan atau lokasi yang tidak diketahui keberadaannya.
Gilang S. Optimalisasi Tindakan survival/bertahan hidup di laut guna peningkatan
keselamatan [Internet]. Semarang: Universitas Maritim AMNI Semarang; 2020 Jun
29 [cited 2023 Apr 6]. Available from:
http://repository.unimar-amni.ac.id/2652/2/BAB%202.pdf
G. Rules of Three
Rules of Three ini berisi terkait bertahan hidup, yakni dapat bertahan selama 3 menit
tanpa udara (Oksigen), dapat bertahan selama 3 jam tanpa berlindung di lingkungan
yang keras (kecuali di air es), dapat bertahan selama 3 hari tanpa air (jika terlingdung
dari lingkungan yang keras), dan dapat bertahan hidup 3 minggu tanpa makanan (jika
memiliki air dan tempat tinggal. Rules of Three ini bertujuan untuk membantu
menentukan prioritas dalam bertahan hidup yang mana yang harus lebih diperhatikan
terlebih dahulu dan diatasi.
Redaksi Katakerja. Mengenal ‘rules of 3’ dalam survival [Internet]. Makassar:
Katakerja.id; 2020 Aug 11 [cited 2023 Apr 5]. Available from:
https://katakerja.id/mengenal-rules-of-3-dalam-survival/
H. Bahaya alam bebas
Pada alam bebas tidak berbeda jauh dengan perjalanan mendaki gunung, yakni
memiliki ancaman dari diri dan luar. Terdapat 2 jenis ancaman, yakni Objective
Danger dan Subjective Danger. Objective Danger adalah bahaya yang asalnya dari
luar dan diluar kemampuan kita, seperti angin kuat, jurang, kabut, hewan liar, dan
petir. Ini semua masih dapat kita usahakan untuk dikurangi dampaknya kepada diri
sendiri dengan mempersiapkan dan mengetahui kondisi-kondisi jika terjadi hal
tersebut apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dibawa. Kemudian, ada
Subjective Danger adalah bahaya yang datangnya dari subjeknya, yakni diri sendiri
terkait kondisi badan (fit), pengetahuan dan pengalaman, arogansi, dan masih banyak
lagi.
Taufani IW. Perancangan informasi antisipasi pendakian di taman nasional gunung
gede pangrango melalui media animasi [Internet]. Bandung: Universitas Komputer
Indonesia; 2021 [cited 2023 Apr 6]. Available from:
https://elibrary.unikom.ac.id/id/eprint/5985/8/UNIKOM_Iqbal%20Wahyu
%20Taufani_BAB%20II.pdf
I. Pencegahan menghadapi ular dan binatang lain yang dihadapi saat naik gunung
Untuk dapat mencegah tergigit ular pada saat mendaki gunung adalah pertama
mengetahui dan mengenali spesies ular yang kemungkinan ada di area tersebut. Akan
tetapi, ketika bertemu ular jangan dibunuh karena ular sendiri menjalani rantai
makanan dalam lingkungan yang cukup penting. Kemudian, memahami apa yang ular
tersebut cari di habitat tersebut dan juga bagaimana perilaku mereka. Ular tidak
memangsa manusia dan tidak akan mengejar, malah biasanya mundur atau kabur jika
memiliki kesempatan. Bahaya datang ketika mereka terkejut atau terpojok. Jangan
bermain-main dengan ular, mereka dikenal suka menggigit dan meracuni. Texas Parks
and Wildlife. Venomous snake safety [Internet]. Texas: Texas Parks and Wildlife;
Unknown date [cited 2023 Apr 6]. Available from:
https://tpwd.texas.gov/education/resources/texas-junior-naturalists/be-nature-safe/
venomous-snake-safety
J. Metode yang dilakukan saat tersesat (Metode STOP)
Jika kita tersesat atau tidak tau arah pada suatu kondisi dan memerlkan untuk
melakukan survival, hal pertama yang harus kita lakukan adalah STOP, yakni Stop,
Think, Observe, and Plan. Pertama adalah stop, dimana kita harus tetap tenang, diam,
dan yang terpenting jangan panik karena akan memperburuk pikiran. Think yang
memiliki makna untuk berpikir bagaimana bisa sampai di lokasi sekarang dan
bagaimana menentukan Langkah kedepannya. Observe, gunakan alat yang dapat
membantu mengetahui lokasi atau memiliki arah, ikuti tanda-tanda yang biasanya
terdapat pada suatu lokasi yang kemungkinan memiliki tanda dilalui oleh manusia,
dan ikuti drainase atau aliran menuruni bukit. Terakhir adalah plan, berdasarkan
pemiikiran dan pengamatan, buat beberapa kemungkinan rencana dan jika masih ragu
akan mau kemana, makan lebih baik diam.
Forest Servive. If you get lost [Internet]. USA: U.S. Department of Agriculture;
Unknown date [cited 2023 Apr 6]. Available from:
https://www.fs.usda.gov/visit/know-before-you-go/if-you-get-lost

Anda mungkin juga menyukai