Update Terakhir: 27 September 2022 oleh Abdul Jalil
Pengertian Mountaineering
Berasal dari bahasa Inggris Mountain yang berarti gunung. Kegiatan ini dalam arti
luas kita kenal sebagai suatu perjalanan, mulai dari hill walking hingga pendakian
puncak tertinggi.
Berdasarkan jenis medannya Mountaineering dalam Pramuka dan pecinta alam terbagi
menjadi tiga bagian:
Hill Walking / Fell Walking
Perjalanan mendaki bukit yang landai dan tidak membutuhkan perlengkapan khusus.
Scrambling
Kegiatan pendakian tebing – tebing yang relatif terjal dan membutuhkan peralatan
khusus seperti tali untuk pengaman lintasan.
Climbing
Pendakian yang sangat memerlukan peralatan khusus karena medan yang sangat sulit
dan membutuhkan waktu lebih dari satu hari.
Mountaineering
Dari semua kegiatan diatas Mountaineering adalah gabungan utamanya yang membutuhkan
tenaga dan waktu lebih. Serta membutuhkan pengetahuan, peralatan dan perlengkapan
khusus serta logistik yang mencukupi.
Dalam Pramuka Mountaineering merupakan kegiatan halang rintang alam yang sangat
kompleks. Karena kegiatan inti sangat menguras tenaga dan melatih fisik serta
berbagai keterampilan tali temali, navigasi, hingga P3K.
Selain sebagai kegiatan halang rintang, mendaki gunung bagi anggota Pramuka
merupakan bagian dari hiburan atau hobi. Serta salah satu cara untuk memenuhi
kebutuhan psikologis dan kebutuhan untuk diakui oleh manusia lainnya.
Sebelum melakukan kegiatan mendaki atau naik gunung alangkah baiknya untuk
mempersiapkan beberapa hal penting. Agar berangkat dan pulang dengan keadaan
selamat dan sehat.
Adapun beberapa hal penting itu terdiri dari:
1. Rencana ekspedisi
2. Perlengkapan peralatan khusus serta logistik yang mencukupi
3. Pengetahuan dan keterampilan khusus
4. Kelengkapan informasi tentang gunung yang akan di daki
Rincian lebih lengkapnya tentang teknik dan perlengkapan kegiatan Mountaineering
Pramuka adalah sebagai berikut.
Dalam kegiatan Pramuka umumnya Mountaineering atau mendaki gunung terdiri dari
perlengkapan teknik yang terdiri dari:
Tali (Rope)
Berfungsi untuk mendaki atau pemanjatan tebing yang bersifat fleksible, elastis dan
tahan beban yang berat. Contoh jenis tali yang sering teraplikasikan dalam kegiatan
pendakian yaitu: Hawser laid dan Kernmantel.
Helmet/Crash Hat
Fungsi utamanya adalah sebagai pelindung kepala ketika kegiatan Mountaineering
sangat rawan berbenturan dengan benda keras.
Harness
Tali tubuh yang berfungsi untuk sabuk pengaman
Carabineer
Cincin kait berbentuk oval atau D dan memiliki gate/pintu. Carabineer terdiri dari
dua jenis, yaitu: crew gate (berkunci) dan snape gate (tidak berkunci).
Perlengkapan Pribadi
Adapun barang – barang yang termasuk dalam perlengkapan pribadi ini meliputi
sandang, pangan, dan papan.
• Sepatu atau sendal
Menggunakan sepatu atau sendal khusus mendaki gunung merupakan pilihan yang tepat
untuk melindungi kaki saat perjalanan.
• Pakaian
Gunakanlah jenis pakaian yang dapat menyerap keringat dan membawa jaket, sweater,
jas hujan serta kelengkapan lainnya. Fungsi utamanya adalah untuk menjaga dan
menyesuaikan tubuh dari berbagai kondisi cuaca.
• Perlengkapan mandi
Umumnya perlengkapan pribadi untuk kegiatan Mountaineering adalah handuk dan sikat
gigi.
• Papan
Meliputi perlengkapan untuk tidur seperti kantong tidur, sarung, karpet atau alas
tidur.
• Pangan
Membawa bekal minuman dan makanan yang dapat menghasilkan energi seperti
karbohidrat, serat, vitamin, protien dan mineral.
• Carel atau ransel
Ada hal yang perlu kita ingat dalam penggunaan Carel. Terutama untuk hal
kenyamanan, kekuatan, dan kapasitas muatan.
• Peralatan tambahan
Meliputi perlengkapan penerangan, obat – obatan dan lain sebagainya.
Perlengkapan Kelompok
Alat dan logistik yang menjadi kebutuhan bersama ketika Mountaineering yang
meliputi:
• Tenda
Menyesuaikan dengan jumlah anggota pendaki serta gunakannlah tenda yang anti air.
• Peralatan masak dan makanan
Meliputi alat – alat masak praktis dan efisien seperti nesting, kompor gas tabung.
Dan bawalah makanan yang ringkas, mudah di masak seperti mie, sarden, kornet, susu
kaleng dan lain – lain.
Gunakanlah waktu istirahat sebaik mungkin untuk bisa mengatur dan mengisi tenaga
agar terhindar dari penyakit saat mendaki gunung.
Sebagai anggota Pramuka berkegiatan di alam terbuka seperti Mountaineering adalah
bagian dari arena untuk selalu Be Prepared.
Karena tidak semua medan yang menuju puncak itu seragam. Sehingga ada beberapa
sistem/teknik serta kesiapan khusus yang mencapai puncak yang harus sesuai dengan
karakter medan.
Pada beberapa pendakian umumnya kita kenal ada tiga buah sistem/teknik pendakian
yang terdiri dari :
Alpin Taktik
Sistem pendakian pada medan yang jaraknya tidak terlalu jauh, dan tidak kembali
lagi ke base camp. Serta seluruh tim pendaki harus dapat mencapai puncak.
Himalayan Taktik
Pendakian pada medan dengan jarak tempuh cukup jauh sehingga untuk menuju puncak
ada beberapa base camp. Fungsi utama base camp yakni untuk menunjang perlengkapan
dan peralatan pendakian. Pada taktik ini tidak semua anggota tim harus mencapai.
Siege Taktik
Teknik pendakian yang menggabungkan kedua teknik sebelumnya, yaitu Alpi dan
Himalaya taktik.