ROCK CLIMBING
MATERI PANJAT TEBING
2. Kekuatan Fisik(Energetic/Power)
Dapat dibantu dengan latihan yang fisik lain conoh :
pemanasan, lari, pull up, sit up, push up dan banyak lainnya.
3. Dukungan Emosi(Physycologist Support)
Konsentrasi harus benar-benar dilakukan dalam kegiatan
pemanjatan, terutama untuk seorang leader dan belayer.
Perlu di perhatikan juga hal-hal yang mengganggu
konsentrasi seperti, menggampangkan, lapar dan lain-lain.
KATEGORI TEBING BERDASARKAN
BENTUKNYA
1. Artificial Climbing
3. Sport Climbing
Suatu pemanjatan yang lebih menekankan
pada faktor olahraganya. Pemanjatan
dipandang seperti halnya olahraga yang lain,
yaitu untuk menjaga kesehatan. Pada Sport
climbing rute yang dipanjat umumya telah
bolted (pada interval ketinggian tertentu ada
hanger pada dinding tebing).
SISTEM PEMANJATAN
1. HIMALAYA SYTLE
Sistem pendakian yang biasanya dengan rute yang
panjang sehingga untuk mencapai sasaran (puncak)
diperlukan waktu yang lama. Sistem ini berkembang
pada pendakian-pendakian ke Pegunungan Himalaya.
Pendakian tipe ini biasanya terdiri atas beberapa
kelompok dan tempat-tempat peristirahatan (base camp,
fly camp). Sehingga dengan berhasilnya satu orang dari
seluruh team, berarti pendakian itu sudah berhasil untuk
seluruh team.
SISTEM PEMANJATAN
2. ALPINE STYLE
Sistem ini banyak dikembangkan di
pegunungan Eropa. Pendakian ini mempunyai
tujuan bahwa semua pendaki harus sampai di
puncak dan baru pendakian dianggap berhasil.
Sistem pendakian ini umumnya lebih cepat
karena para pendaki tidak perlu lagi kembali ke
base camp (bila kemalaman bias membuat fly
camp baru, dan esoknya dilanjutkan kembali).
TEKNIK TURUN / RAPPELING
Teknik ini digunakan untuk menuruni tebing.
Dikategorikan sebagai teknik yang sepeuhnya bergantung
dari peralatan. Prinsip rappelling adalah sebagai berikut :
2. Harnest 4. Helmet
PENGENALAN PERALATAN
• 5. Rock Soes 7. Stoper
• 6. Friend 8. Hexa
9. Hammer 10. Paku Piton