Anda di halaman 1dari 6

PEMBAHASAN

Pengertian Sifat Mekanik Kayu

Sifat mekanik kayu adalah sifat yang berhubungan dengan ukuran kemampuan kayu untuk
menahan gaya luar yang membebani kayu. Kayu yang dibebani ini akan menyebabkan
tegangan dalam kayu tersebut dan dapat merubah bentuk kayu. Perubahan bentuk kayu ini
dapat terjadi akibat adanya beban (gaya luar) yang membebani kayu, perubahan kadar air
(adanya gaya pada seluruh bagian kayu), dan perubahan suhu (adanya muai dan susut pada
kayu).

Untuk mengetahui berbagai parameter mengenai sifat mekanik kayu, dilakukan pengujian
yang berdasarkan standar pengujian. Standar ini dilakukan agar menghasilkan hasil pengujian
yang seragam pada setiap pengujian. Standar yang digunakan dalam pengujian sifat mekanik
kayu di antaranya adalah ASTM (American Society for Testing and Materials) di Amerika
Serikat, BS (British Standard) di Inggris, DIN (Deutsches Institut fur Normung) di Jerman,
dan JIS (Japanese Industrial Standard) di Jepang.

Statika Dasar

Statika dasar membahas mengenai beban, tegangan, dan perubahan bentuk pada kayu. Statika
dasar inilah yang nantinya akan berkaitan dengan sifat mekanik kayu dan tegangan kayu
sehingga dengan mempelajari statika dasar pada akhirnya kita dapat menentukan kayu mana
saja yang bisa digunakan untuk suatu bangunan.
Pengujian Sifat Mekanik Kayu

Sifat mekanik kayu antara lain adalah kekuatan tarik (tensile strength), kekuatan tekan
(compressive strength), kekuatan geser (shear strength), kekuatan lentur (bending strength),
sifat kekakuan (stiffness), sifat keuletan (toughness), sifat kekerasan (hardness), dan sifat
ketahanan belah (cleavage resistance). Sifat mekanik kayu ini diuji dengan metode
“destructive testing” yang dibagi menjadi contoh kecil bebas cacat (small clear specimen)
dan contoh ukuran pakai (full scale). Hasil uji ini kemudian dipakai untuk menentukan
kekuatan aman kayu/ allowable stress/ working stress/ tegangan yang diperkenankan/
tegangan izin.

Contoh pohon yang diambil dalam pengujian sifat mekanik kayu berdasarkan ASTM D 5336
yaitu sampling forest trees for determination of clear wood properties (penentuan pohon
contoh untuk menduga sifat mekanik kayu bebas cacat). Lebih detail lagi pengujian ini
berdasarkan pada ASTM D 143 tentang standard test methods for small clear specimen of
timber (metode standar pengujian sifat mekanik contoh kecil bebas cacat).

Hal-Hal Penting tentang Sifat Mekanik Kayu


 Kekuatan Tarik (Tensile Strength)

Kekuatan tarik kayu adalah kemampuan kayu untuk menahan beban tarik. Kekuatan tarik
ini dibedakan menjadi kekuatan tarik sejajar serat dan kekuatan tarik tegak lurus serat. Uji
kekuatan tarik dilakukan dengan cara merampingkan bagian tengah kayu spesimen.
Bagian yang dibuat ramping merupakan bagian yang diamati kerusakannya, apabila
kerusakan tidak terjadi pada bagian ini maka data tidak valid dan pengujian harus diulang
dengan spesimen kayu yang baru. Kecepatan uji penarikan ini 1mm/ min untuk paralel to
grain test (tes tarik sejajar serat) dan 2,5 mm/ min untuk tension perpendicular to grain
test (tes tarik tegak lurus serat).
 Kekuatan Tekan (Compressive Strength)

Kekuatan tekan kayu adalah kemampuan kayu untuk menahan beban tekan. Sama halnya
dengan uji kayu tarik, uji ini pun dibedakan menjadi uji kekuatan tekan sejajar serat dan uji
kekuatan tekan tegak lurus serat. Spesimen yang dipakai dibedakan menjadi batag pendek
dan batang panjang (tiang). Dimensi batang panjang memiliki dimensi panjang 11 kali
dimensi penampang terkecil.

Pada batang pendek sifat kekakuan batang tidak berperan pada kekuatan batang. Batang
inilah yang dipakai untuk pengujian contoh kecil bebas cacat (small clear specimen).

Pada batang panjang (tiang) beban tekan menyebabkan terjadinya tekukan (beban Euler).
Sifat kekakuan batang sangat berperan terhadap kekuatannya, maka perlu diperhatikan faktor
tekuk. Semakin tinggi sifat kekakuan batang maka kekuatannya semakin besar.

Tegangan tekan sejajar serat maksimum biasa disimbolkan dengan MCS (Maximum Crushing
Strength).

 Kekuatan Tekan (Compressive Strength)

Kekuatan tekan kayu adalah kemampuan kayu untuk menahan beban tekan. Sama halnya
dengan uji kayu tarik, uji ini pun dibedakan menjadi uji kekuatan tekan sejajar serat dan uji
kekuatan tekan tegak lurus serat.
 Kekuatan Geser (Shearing Strength)

Kekuatan geser kayu adalah kemampuan kayu untuk menahan beban bergeser. Ada empat
kemungkinan geser yang dapat terjadi pada kayu yaitu:

1. Geser sejajar serat


2. Geser tegak lurus serat
3. Geser miring serat
4. Geser antar serat

Kecepatan pembebanan dalam uji ini adalah 0,6 mm/ min.

 Kekuatan Lengkung

Kekuatan lengkung merupakan daya sebagai penahan hal-hal yang menjadi beban dan akan
membuat kayu menjadi melengkung. Hal-hal yang akan menyebabkan lengkungan kayu bisa
berupa beban atau muatan serta hantaman ataupun pukulan terhadap kayu. Kekuatan
lengkung juga terbagi dalam 2 macam, yaitu kekuatan lengkung statik dan kekuatan lengkung
pukul. Kekuatan lengkung statik yaitu lengkungan kayu yang terjadi secara perlahan-lahan.
Sedangkan kekuatan lengkung pukul merupakan perubahan lengkungan karena terjadi secara
mendadak.
 Kekuatan Lentur (Bending Strength)

Kekuatan lentur adalah kekuatan kayu untuk menahan beban lentur. Balok kayu yang
dibebani beban lentur akan mengalami teganag normal (lentur tekuk dan lentur tarik),
tegangan geser, dan perubahan bentuk (berupa lenturan/ lendutan).

 Sifat Kekakuan Kayu (Stiffness)

Sifat kekakuan kayu adalah kemampuan kayu untuk mempertahankan bentuk dan ukurannya
apabila kayu tersebut mendapatkan beban. Disimbolkan dengan MOE (Modulus of
Elasticity). Sifat ini berlaku untuk tekan, tarik, geser, dan lentur. Khusus kekakuan untuk
geser diberi istilah “Modulus of Rigidity”. Semakin besar MOE maka semakin besar sifat
kekakuannya yang menyebabkan semakin sulit kayu tersebut dirubah bentuknya.

 Sifat Keuletan Kayu (Toughness)

Sifat keuletan kayu adalah kemmapuan kayu untuk menyerap energi akibat beban pukul.
Kayu yang ulet adalah kayu yang sukar pecah atau patah meski dibebani samapi beban
maksimum. Kayu yang tidak ulet akan mudah patah.

Cara pengujian keuletan kayu dilakukan dengan cara:

1. Increament drop impact test (diberi beban pukul berulang)


2. Single drop impact test (beban pukul diberikan sekali saja)
3. Twisting/ tortion test (contoh uji diberi beban puntir/ torsi)

Cara uji yang saat ini biasa dipakai adalah “Single drop impact test”. Sifat ini juga dikenal
dengan “kekuatan pukul” dan pengujiannya disebu pula sebagai “lentur dinamik” atau
“dynamic bending”.

 Sifat Kekerasan Kayu (Hardness)

Sifat kekerasan kayu adalah ukuran kemampuan kayu untuk menahan indentasi (tekanan
setempat) pada permukaan kayu, atau kemmapuan kayu untuk menahan kikisan pada
permukaan. Kayu dengan sifat kekerasan yang tinggi diperlukan untuk lantai rumah
panggung, lapisan aus pada peti (bagian pinggir peti), roller untuk menggeser barang (di
pabrik), dan shuttle pada mesin tenun kain. Pengujian standarnya dengan cara membenamkan
setengah bola baja pada permukaan kayu yang diuji.

 Sifat Ketahanan Belah (Cleavage Resistance)

Sifat ketahanan belah adalah kemampuan kayu untuk menahan belahan. Contoh uji ini mirip
dengan tarik tegak lurus serat. Tujuan dari uji ini adalah untuk melihat kemampuan kayu
mengikat paku. Cacat interlocked grain (serat berpadu) biasanya meningkatkan ketahan belah
kayu, akibat serat yang membelit.

Sifat keteguhan belah yang rendah sangat baik dalam pembuatan sirap dan kayu bakar.
Sebaliknya keteguhan belah yang tinggi sangat baik untuk pembuatan ukir-ukiran (patung).
Pada umumnya kayu mudah dibelah sepanjang jari-jari (arah radial) dari pada arah
tangensial. Ukuran yang dipakai untuk menjabarkan sifat-sifat keku-atan kayu atau sifat
mekaniknya dinyatakan dalam kg/cm2. Faktor-faktor yang mempengaruhi sifat mekanik kayu
secara garis besar digolongkan menjadi dua kelompok :

a. Faktor luar (eksternal): pengawetan kayu, kelembaban lingkungan, pembebanan dan


cacat yang disebabkan oleh jamur atau serangga perusak kayu.
b. Faktor dalam kayu (internal): BJ, cacat mata kayu, serat miring dsb.

Anda mungkin juga menyukai