BAHTERA CAHAYA
1
Lih. Pasal 7 Ayat (1) PPO Lembaga Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas
Diponegoro
2
Lih. Pasal 3 Ayat (1) dan (2) PPO Lembaga Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Diponegoro
3
Lih. Pasal 7 Ayat (2H) PPO Lembaga Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas
Diponegoro
Visi dan Misi
Visi:
“BEM FISIP 2020 Sebagai Bahtera Penebar Cahaya Bagi FISIP, Undip, dan Indonesia”
Misi:
1. Membangun semangat kebersamaan antar internal BEM FISIP 2020 untuk melangkah
bersama tanpa sekat sehingga menghasilkan kontribusi yang optimal
2. Menjalin sinergisitas antar lembaga di FISIP demi terwujudnya kolaborasi dan
harmonisasi
3. Berperan aktif dalam mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan
mengawal isu lokal, nasional, maupun internasional bersama dengan lima departemen
dan ormawa terkait di FISIP
4. Memberdayakan sumber daya mahasiswa FISIP secara optimal dan berkelanjutan
untuk menghasilkan sumberdaya yang berkualitas sesuai dengan kemampuan, minat
dan bakat
5. Menjalin hubungan yang baik dengan birokrasi kampus dan pihak eksternal guna
mendukung keberjalanan BEM FISIP Undip 2020
6. Pengelolaan media sebagai citra dan perwajahan BEM FISIP serta sumber informasi
bagi mahasiswa FISIP
7. Merakit arah gerak berkelanjutan untuk keberjalanan BEM FISIP selama lima tahun ke
depan melalui SOPGs (Sustainable Organizational Planning Goals).
Nilai Organisasi
John Donne, dalam salah satu bait puisinya yang berjudul Devotions Upon
Emergent Occasions and Seuerall Steps in My Sicknes (1624) menuliskan kalimat “No
man is an Island”. Sangat tidak mungkin seorang manusia dapat hidup dan
melaksanakan sesuatu dengan baik tanpa merasakan atau masuk menjadi satu kesatuan
utuh dari kelompok atau organisasi miliknya. Untuk itu, perlu digalakkan dan
ditanamkan semangat kebersamaan sebagai hal yang esensial untuk mencapai target
yang ada melalui semangat kolaborasi, koordinasi, dan komunikasi yang terintegrasi
sehingga menciptakan lingkungan organisasi dan FISIP yang harmonis.
3. Agility (Responsif)
Agility atau responsif adalah singkap tanggap, tergugah baik hati dan pikiran
dan tidak masa bodoh terhadap berbagai hal yang ada sebagai bentuk kepekaan.
Organisasi akan selalu berjalan dinamis beriringan dengan lingkungan sekitar dan
manusia yang berkembang maju di sekelilingnya. Maka dari itu, dibutuhkan kemauan,
kemampuan, dan komitmen untuk tangkas beradaptasi dengan berbagai perubahan
yang ada dan meninggalkan segala hal yang sudah tidak relevan untuk
dijalankan. Selain itu, sikap agile juga harus dikembangkan dalam mengawal berbagai
isu yang menjadi fokus BEM FISIP agar selalu cekatan dan up to date dalam mengikuti
perkembangannya.
4. Empowering (Pemberdayaan)
Apalah esensi organisasi tanpa membuat manusianya berisi. Seringkali, hal
esensial yang terlupakan dalam menjalankan organisasi ialah soal pemberdayaan.
Bagaimana manusia di dalam organisasi dapat berkembang sesuai kemampuan (merit)
dan minat dalam bidang mereka, sehingga saat mereka kelak selesai mengabdi akan
menjadi pribadi yang berbeda (secara positif) dari awal masuk. Pemberdayaan haruslah
diawali dari internal organisasi untuk menghasilkan kontribusi yang optimal dalam
melayani dan kemudian disebarkan secara kolaboratif ke berbagai elemen mahasiswa
lainnya di FISIP melalui program yang berkelanjutan sehingga tercipta sumberdaya
mahasiswa FISIP yang berkualitas.
5. Sustainability (Berkelanjutan)
Dengan jangka waktu pengabdian yang singkat, tidak realistis untuk melakukan
banyak hal dan mencapai berbagai target secara bersamaan dan sekaligus secara instan.
Untuk itu, sangat diperlukan perencanaan berkelanjutan untuk menghasilkan output
yang terstruktur, terarah sehingga dapat memberikan manfaat bagi orang banyak yang
maksimal.
Jargon, Tagline, dan Sistem Organisasi
A. Jargon
Bercahaya Bagi FISIP, Undip, dan Indonesia
B. Tagline
#BercahayaBersama
C. Struktur Organisasi
KETUA
WAKIL KETUA
Dewasa ini, dunia tengah memasuki fase post-modern, bahkan Habermas menyebutnya
post-secularist. Perkembangan intelektualitas manusia yang bermula di abad ke 19 melalui
“aufklarung” atau abad pencerahan di Eropa kini mencapai awalan baru kembali. Benar kata
Heraclitus, “Panta rei kai uden menei” perubahan ialah yang utama, dan tak dapat
dimunafikkan untuk tidak terjadi. Manusia yang dulu hanya berpikir soal alam semesta di luar
dirinya kini berbalik melihat dirinya lebih dari apapun di dunia ini. Tak berlebihan jika Erasmus
kemudian mengatakan “Little is to Little for whom that think it is too much little.” Manusia tak
pernah puas.
Ditengah segala perubahan dan pergeseran (shifting) dan disrupsi yang terjadi, berbagai
sektor kehidupan manusia pun ikut berubah. Tetapi lagi-lagi mereka yang mampu beradaptasi
dengan perubahanlah yang dapat bertahan hidup. Ditengah maraknya perkembangan empat
elemen pokok revolusi industry 4.0: mobile internet, cloud computing, IoT dan big data,
manusia kini seolah terlena dengan masifnya perkembangan teknologi ini, belum lagi ditambah
sudut pandang antroposentris, yang memandang tingkatan manusia melebih makhluk hidup
lain di dunia ini, sehingga sah-sah saja bagi manusia untuk melakukan eksploitasi, khususnya
terhadap alam dan lingkungan hidup.
Pandangan ecosophy, yang melihat alam dan lingkungan sebagai rumah bagi makhluk
hidup kini seolah ditinggalkan dengan berbagai kebijakan, peraturan, dan perilaku eksploitatif
yang tidak memperhatikan eksistensi alam dan lingkungan sekitar serta keberadaan makhluk
hidup lainnya. Perubahan, disrupsi, dan shifting yang ada seharusnya dapat digunakan selaras
dengan menjaga keberadaan alam dan lingkungan hidup sekitar kita. Selain beradaptasi
terhadap perubahan dan memperhatikan eksistensi lingkungan hidup, era post-modern ini juga
turut mendorong pengembangan cara berpikir manusia untuk berpikir kritis atau “critical
thinking”.
Mengapa critical thinking? Dalam buku The Foundation of Critical Thinking, critical
thinking didefinisikan sebagai “….the intellectually disciplined process of actively and
skillfully conceptualizing, applying, analyzing, synthesizing, and/or evaluating information
gathered from, or generated by, observation, experience, reflection, reasoning, or
communication, as a guide to belief and action”. Kemampuan berpikir kritis ini akan sangat
membantu untuk menghasilkan keputusan dan kebijakan yang lebih baik, serta membangun
kepekaan terhadap lingkungan sekitar, sekaligus kemauan untuk terus beradaptasi dengan
disurupsi dan shifting yang terus terjadi.
Untuk itu, isu dan arahan strategis dalam satu tahun kepengurusan BEM FISIP 2020 ialah
1. Ketua
2. Wakil Ketua
3. Biro Administrasi
Terdiri dari dua unsur:
a. Sekretariat
Bertanggungjawab dalam fungsi sekretarit, yaitu dalam urusan surat menyurat
dan pemberkasan. Bidang Administrasi akan dijalankan oleh Sekretaris I dan Sekretaris
II
Sekretaris I Sekretaris II
b. Perbendaharaan
Bertanggung jawab dalam fungsi pengelolaan sumber daya keuangan, dan asset
BEM FISIP Undip.
• Perbendaharaan terdiri atas:
- Bendahara I
a. Pelaksana tugas kebendaharaan eksternal
- Bendahara II
a. Pelaksana tugas kebendaharaan internal
• Perbendaharaan memiliki kewajiban untuk melakukan transparansi dan akuntabilitas
keuangan BEM FISIP dengan merilis laporan keuangan sebanyak sebulan sekali pada
BPH dan kepada publik setiap dua bulan sekali.
Bendahara I Bendahara II
Biro Kominfo
DKV Humas
5. Biro Statistik
a. Database
Mempunyai tugas untuk melaksanakan pengarsipan berbagai data bagi
keperluan keberjalanan BEM FISIP Undip 2020 dan melakukan analisis
untuk menghasilkan informasi kepada warga FISIP
b. Survei
Mempunyai tugas untuk menyusun konsep survey, pembuatan dan
penyeberan kuesioner, serta pengambilan data ke lapangan.
Biro Statistik
Database Survei
6. Penjamin Mutu Organisasi
Bertanggung jawab dalam melakukan monitoring terhadap mutu organisasi,
tujuan-target setiap bidang dan biro untuk memastikan arahan strategis, annual goals,
serta visi-misi dari BEM FISIP Undip terlaksana dengan baik dan melakukan
koordinasi dengan Penjamin Mutu Organisasi serta Koordinator Bidang, juga
memastikan setiap departemen mampu merancang SOPGs untuk mendukung FISIP
EMAS 2024. Setiap dua bulan sekali, akan ada laporan tentang Key Performance Index
(KPI).
7. Koordinator Bidang
Berperan sebagai jembatan informasi secara struktural antara ketua-wakil ketua
dengan bidang yang ada serta memastikan kinerja bidang sesuai dengan arahan strategis
dan sejalan dengan nilai yang dibawa oleh BEM FISIP, setiap dua bulan sekali
melaporkan capaian bidang terhadap Annual Goals terhadap PMO. serta memberikan
masukan dan pengawasan terhadap kinerja bidang, dalam hal ini terdiri dari
Koordinator Bidang Pergerakan dan Kesejahteraan Mahasiswa, Kaderisasi dan
Keilmuan Mahasiswa, dan Kreativitas Mahasiswa.
- Input data yang dilakukan nantinya menggunakan sistem big data, dengan input
dan monitoring berkala (selama tiga bulan sekali) dan pendataan dimulai sejak
mahasiswa baru datang. Selanjutnya, akan dibuat tabel prioritas untuk
mempermudah dan memastikan proses banding UKT tepat sasaran.
- FISIP Bisa
Penggalangan dana dapat dilakukan kepada mahasiswa, dosen, maupun alumni
melalui KSK (Kotak Sayang Kawan) yang memiliki output Kawan FISIP.
- Menyebarkan informasi mengenai beasiswa dan karir kepada mahasiswa yang
membutuhkan
- Melaksanakan, memastikan, dan mengawal isu dan proses banding UKT di
lingkup FISIP Undip bersama dengan lima Himpunan di FISIP.
Bidang ini juga wajib memahami Annual Goals dan menyusun SOPGs
(Sustainable Organizational Planning Goals) Departemen Advokasi dan
Kesejahteraan Mahasiswa untuk mendukung kinerja dan program keberlanjutan
sesuai arahan strategis BEM FISIP Undip 2020 untuk mewujudkan FISIP EMAS
2024.
Kepala
Departemen
Advokesma
Wakil
Departemen
Advokesma
Kepala
Departemen
Sospol
Wakil
Departemen
Sospol
Merupakan departemen yang bergerak dalam menyikapi isu sosial dan berfokus
pada isu sosial kemanusiaan, kebencanaan dan lingkungan. Departemen ini membuka
kesempatan kepada mahasiswa FISIP untuk memberikan hati dan menebar manfaat
secara langsung kepada masyarakat, sesuai dengan salah satu unsur Tri Dharma
Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat. Arahan strategis Departemen
Pengabdian Masyarakat:
Kepala
Departemen
Dimas
Wakil
Departemen
Dimas
Kepala
Departemen
Riskel
Wakil
Departemen
Riskel
Kepala
Departemen
K&PSDM
Wakil
Departemen
K&PSDM
Kepala
Departemen
Soraya
Wakil
Departemen
Soraya
Kepala
Departemen
Ekobis
Wakil
Departemen
Ekobis
SOPGs sebagai bentuk adanya kerinduan mewujudkan FISIP EMAS 2024 akan
dirilis di akhir kepengurusan dengan kolaborasi, aspirasi, dan gagasan dari seluruh
elemen FISIP, baik dari ormawa, mahasiswa, elemen luar, dan birokrasi untuk bersama-
sama membangun FISIP yang lebih baik dan maju secara berkelanjutan.
4. Guyub Lur!
6. Kawan FISIP
Kawan FISIP adalah sebuah inisiasi dari BEM FISIP berupa bantuan
pendanaan kepada mahasiswa FISIP yang sesuai dengan kriteria dan prioritas yang
dikelola oleh Advokesma melalui pendataan berkala dan diberikan tiga bulan sekali
dengan subjek penerima yang berbeda.