Anda di halaman 1dari 3

POTENSI GEOLOGI BATAM

Konservasi Potensi Mineral Di Perbatasan Indonesia-Singapura, Tinjauan Geologi Kelautan Guna Menunjang Cadangan Mineral Nasional Perairan Batam dan Bintan (LP-1017) merupakan daerah yang memisahkan Indonesia dan Singapura. Bagian selatan merupakan Landas Kontinen Indonesia, sedangkan bagian utara merupakan Landas Kontinen Singapura. Sebagai wilayah perbatasan, daerah ini sangat rawan terhadap konflik kepentingan. Oleh sebab itu, potensi dan konservasi mineral-mineral ekonomis di wilayah tersebut perlu diketahui dalam rangka mendukung integritas wilayah laut nasional. Secara geologi, perairan Batam merupakan daerah jalur granit yang kaya dengan potensi mineral kuarsa dan timah yang berumur Karbon, Perm dan Trias (Cobing, 1992). Kasiterit (timah) terdapat dalam sedimen yang bervariasi mulai lanau hingga kerikil. Pada fotomikrograf memperlihatkan kasiterit berwarna abu-abu hingga putih terang, anisotropic dan translusen pada bagian luar butiran dengan kandungan sebesar 5,5 21,6%. Kasiterit dikelilingi oleh fragmen butiran yang lebih besar yang berasal dari butiran batuan yang lepas dan lapuk. Kasiterit juga berada diantara butiran kuarsa dan fragmen batuan. Hasil analisis seismik memperlihatkan sisa-sisa menambangan pasir laut menyebabkan terkurasnya potensi mineral-mineral ekonomis, seperti: timah, mineral berat dan butiran kuarsa. Akibat lainnya adalah pengikisan dasar laut dan abrasi pantai. Untuk itu, maka perlu dilakukan pemetaan mengenai potensi dari mineral-mineral tersebut sebagai dasar dalam kebijakan dalam pemberian izin kuasa pertambangan agar lebih menguntungkan secara ekonomis 2. Geologi Regional dan Potensi Mineral Secara geologi perairan Batam termasuk dalam jalur timur (eastern province) granit Asia Tenggara yang berumur Karbon, Perm dan Trias yang kaya dengan kandungan timah (Cobing, 1992). Granit ini terbentuk pada saat orogenesa Trias yang mengangkat batuan granit ke permukaan sebagai satu rangkaian pulau-pulau timah yang membujur dari daratan Thailand Malaysia hingga Bangka

Belitung. Jalur timah ini dikenal sebagai Tin Belt of Sumatera yang kemudian dikenal sebagai jalur granit Asia Tenggara. Mineral-mineral plaser yang didominasi oleh timah dan mineral berat tersebut berasal dari batuan granit pada pulau-pulau timah yang terdapat di sekitar perairan LP-1017 yang telah mengalami deformasi dan pelapukan. Batuan granit di P. Batam dan P. Bintan juga merupakan kesatuan batuan granit yang terdapat di Peninsula Malaysia yang melampar hingga ke Kalimantan Barat. Ciri-ciri batuan beku granit ini adalah: berwarna abu-abu kemerahan hingga kehijauan, berbutir kasar dengan komposisi feldspar, kuarsa, hornblende dan biotit. Mineral utama umumnya adalah bertekstur primer dan membentuk suatu pluton batholit bertipe asam yang tersingkap dengan baik di di daratan P. Batam dan P. Bintan. Sedangkan batuan sedimen yang terdapat di perairan P. Batam dan P. Bintan adalah dari Formasi Goungan yang terdiri dari batupasir tufaan berwarna keputihputihan dengan butir yang halus hingga menengah membentuk laminasi sejajar. Batuan lainnya adalah batulanau umumnya dijumpai sebagai tuf dasitan dan tuf lithik feldspatik berwarna putih, halus, setempat-setempat berselingan dengan batupasir dan penyebaran hamper di seluruh perairan P. Batam dan P. Bintan.

HASIL PEMETAAN Kegiatan pemetaan yang dilakukan adalah untuk mengetahui penyebaran dan kesatuan geologi antara P. Batam dan P. Bintan dengan geologi bawah permukaan di daerah perbatasan Indonesia dan Singapura, sehingga diharapkan akan menjadi dasar dalam mempertahankan integritas wilayah laut nasional. Hasil yang diperoleh adalah 1.360 km lintasan pemeruman dan seismik, 262 lintasan geomagnet dan 81 lokasi sampling sedimen. Untuk mendapatkan kondisi geologi dan potensi mineral di daerah perbatasan, lintasan diambil tegak lurus (utara selatan) terhadap P. Batam dan P. Bintan. Namun karena padatnya lalu lintas pelayaran di Selat Phillip yang memisahkan Indonesia dan Singapura, maka beberapa lintasan tidak dapat diambil dan dilakukan pengambilan dengan arah barat timur sejajar dengan alur pelayaran.

Anda mungkin juga menyukai