GL-4082
5.1.Properti Fisik Hidrolik Akifer (K, T, S dan k)
5.2.Hukum Darcy dan Properti Akifer
5.3. Properti Kimia Fisika Airtanah Elemen Utama dan Isotop
Dosen :
Prof. Dr. Ir. Deny Juanda Puradimaja, DEA. (ITB)
21-09-2020
KULIAH HIDROGEOLOGI
MINGGU - 5
5.1. Properti Fisik Hidrolik Akifer
(K,T,S dan k)
Media Penyusun Akifer
PARAMETER HIDROLIK
4 BATUAN
1. POROSITAS
2. PERMEABILITAS
3. TRANSMISSIVITAS
4. STORATIVITAS (S)
POROSITAS
• Perbandingan antara volume ruang antar butir
terhadap volume total batuan.
• Porositas tergantung pada kebundaran,
sorting dan kompaksi. Batuan dengan butir
yang semakin membundar dan sorting yang
baik menyebabkan porositas yang besar,
sedang kompaksi akan memperkecil porositas.
PERMEABILITAS
• Kemampuan material batuan untuk
mengalirkan fluida (air).
• Batuan dengan porositas yang besar, mampu
menyimpan air, tapi belum tentu mampu
mengalirkan air (permeabel), contohnya batu
lempung. Tapi sebaliknya batuan yang
permeabel tentu mempunyai porositas.
• Permeabilitas tergantung pada sifat cairan
pori (viskositas), rasio ruang antar butir,
bentuk dan susunan pori batuan atau struktur
tanah.
PERMEABILITAS
Parameter Permeabilitas ada dua :
• Konduktivitas Hidrolik (K), satuan cm/s atau
m/s. Nilai K tidak konstan, tergantung pada
media dan fluida (viskositas dan densitas
fluida yang tergantung pada tekanan dan
temperatur)
• Permeabilitas Intrinsik (k), satuannya cm2 atau
m2. Nilai k hanya tergantung pada sifat fisik
batuan/tanah.
PERMEABILITAS
• Hubungan antara Konduktivitas Hidrolik (K) dengan
Permeabilitas Intrinsik (k) adalah :
k .
K=
Dimana :
K = Konduktivitas Hidrolik (L/t)
k = Permeabilitas Intrinsik (L2)
= Berat unit cairan (m/L 3)
= Viskositas (m/L2)
TRANSMISIVITAS (T)
• Nilai permeabilitas tiap satu meter akifer,
menggambarkan kemampuan akifer untuk
membawa air secara kuantitatif.
T=K.d
dimana :
T = Transmissivitas
K = Konduktivitas Hidrolik
d = Tebal akifer
STORATIVITAS (S)
Analisislah gbr4:
Gbr4 1. Apakah hal ini dapat terjadi?
2. Pada akifer jenis apa hal
diatas dapat terjadi
(tertekan/tak tertekan?)
5.3. Properti Kimia Fisika Airtanah
Elemen Utama dan Isotop
PROPERTI FISIKA AIRTANAH
• Airtanah cenderung untuk mencapai
kesetimbangan kimia-fisika dan hal ini akan
dicapai setelah terjadi proses-proses di dalam
airtanah yang berlangsung dari waktu ke
waktu.
• Properti Kimia/Fisika airtanah yang dapat
dikenali di lapangan antara lain : Temperatur
(oC), Derajat Keasaman (pH), Potensial Redoks
(Eh) dan Daya Hantar Listrik (DHL).
TEMPERATUR (OC)
• Temperatur airtanah pada tempat dan waktu
tertentu merupakan hasil dari bermacam
proses pemanasan yang terjadi di bawah
dan/atau di permukaan bumi (Matthess,
1982)
• Dari perbandingan antara temperatur air pada
tubuh air dengan temperatur rata-rata udara
lokal saat pengukuran akan diketahui adanya
zonasi hipertermal, mesotermal, dan
hipotermal.
TEMPERATUR O
( C)
• Zonasi Hipertermal : Zona dimana temperatur
air pada tubuh air tersebut lebih tinggi dari
temperatur rata-rata udara lokal.
• Zonasi Mesotermal : Zona dimana temperatur
air pada tubuh air sama dengan temperatur
rata-rata udara lokal.
• Zonasi Hipotermal : Zona dimana temperatur
air pada tubuh air lebih rendah dari
temperatur rata-rata udara lokal.
Grafik Zonasi Temperatur Mataair
Derajat Keasaman (pH)
• Karena kadar ion H+ sangat kecil, maka nilai
konsentrasinya ditampilkan dalam bentuk pH
yang mewakili nilai -log 9 konsentrasi ion
hidrogen
• Pada temperatur 25 oC keaktifan ion H+ dan
ion OH- pada air adalah 9-4, sehingga dengan
asumsi konsentrasi H+ = OH- (1 X 9-7 mol/liter)
maka nilai pH air murni = 7.
• Faktor utama penentu keaktifan ion adalah
jumlah reaksi kimia yang melibatkan ion
hidrogen.
pH
• Air yang bersifat asam (pH < 7) terdapat pada
daerah-daerah dengan endapan vulkanik,
sedangkan air yang bersifat basa (pH > 7)
terdapat pada daerah-daerah dengan batuan
Ultramafik (Hem, 1985).
• Reaksi antara air dengan batuan ultramafik
membentuk serpentinit. Reaksi ini mengikat
ion H+ lebih besar daripada konsentrasi yang
ada dalam sistem. Sedangkan pada kasus air
panas, pH lebih rendah karena konsentrasi ion
H+ yang di dalam sistem lebih besar dari yang
diikat.
POTENSIAL REDOKS (Eh)
• Pictorial Diagram
a. Diagram Grafik Batang
b. Diagram Lingkar/Radial
• Multivarian Diagram
a. Trilinier Diagram (Diagram Piper)
b. Horizontal Diagram (Diagram Stiff dan
Diagram Schoeller)
Pictorial Diagram
(Diagram Grafik Batang)
Pictorial Diagram
(Diagram Lingkar/Radial)
Multivarian Diagram
(Diagram Piper)
TERIMA KASIH dan KETENTUAN
Ketentuan penggunaan materi dari Mata Kuliah Hidrogeologi
(GL-4082):
(1)Materi Kuliah Hidrogeologi ini, dibuat berupa intisari dari berbagai sumber referensi yang saya
pelajari, disesuaikan dengan silabus Mata Kuliah Hidrogeologi (GL-4082)
(2)Materi Kuliah Hidrogeologi Umum hanya diperuntukan bagi Mahasiswa Program Studi Teknik
Geologi,FITB - ITB yang mengambil mata kuliah ini pada Semester 1 tahun 2020/2021 serta
digunakan hanya untuk bahan utama ujian mata kuliah Hidrogeologi (GL-4082) yaitu Ujian
Tengah Semester dan Ujian Akhir semester 1 tahun 2020/2021.
(3)Selain penggunaan untuk butir-2 harus mendapat iin tertulis dari saya sebagai dosen mata
kuliah Hidrogeologi (GL-4082) .