SASARAN :
Dari perbandingan antara ternperatur air pada tubuh air dengan temperatur rata-
rata udara lokal saat pengukuran akan diketahui adanya zonasi hipertermal,
mesotermal, dan hipoterrnal.
1) Pada zonasi hipertermal temperatur air pada tubuh air tersebut Iebih tinggi
dari temperatur udara lokal.
2) Zonasi mesotermal apabila temperatur air sama dengan temperatur rata-
rata udara lokal.
3) Zonasi hipoterrnal apabila temperatur air Iebih rendah dengan temperatur
rata-rata udara lokal. Temperatur rata-rata udara lokal berubah menurut
ketinggiannya, yaitu makin tinggi lokasi pengukuran semakin rendah
temperatur udara.
• Air yang bersifat asam (pH < 7) terdapat pada daerah-daerah dengan endapan
vulkanik, sedangkan air yang bersifat basa (pH > 7) terdapat pada daerah-daerah
dengan batuan Ultramafik (Hem, 1985).
• Reaksi antara air dengan batuan ultramafik membentuk serpentinit. Reaksi ini
mengikat ion H+ lebih besar daripada konsentrasi yang ada dalam sistem.
Sedangkan pada kasus air panas, pH lebih rendah karena konsentrasi ion H+ yang
di dalarn sistem lebih besar dari yang diikat.
9.2.3. Potensial Redoks/Eh Airtanah
• Nilai daya hantar listrik untuk berbagai jenis air adalah sebagai berikut
(Mandel, 1981) :
a. Penyajian secara numerik, data disiapkan dalam bentuk tabel dan dengan satuan
konsentrasi mg/l. Untuk mengetahui perbandingan jumlah masing-masing ion dalam
larutan, maka satuan mg/l dikonversi ke dalam satuan meq/l. Konversi satuan
dilakukan dengan membagi konsentrasi ion dalam mg/l dengan konsentrasi ion.
Konsentrasi ion dapat diketahui dengan membagi berat atom atau berat molekul
dengan valensi ion.