DAN
GEOKIMIA PANAS BUMI
Anggota Kelompok
. = Cl + SO4 + HCO3
2. Hitunglah proporsi relatif dari masing-masing komponen jumlah diatas dalam persen
. % Cl = (Cl / ) 100
3. Plot pada ternari diagram, yang paling sesuai untuk perhitungan geothermometer;
yang paling mendekati puncak titik Cl.
TIPE-TIPE AIR DI DAERAH PANAS BUMI
TERNARY DIAGRAM
Na-k-Mg ternary diagram
Jenis-jenis geotermometer yang dipakai
sebagai parameter untuk menentukan
suhu atau temperatur reservoar
1) Geotermometer Silika (Fournier, 1977)
digunakan berdasarkan pada kelarutan berbagai jenis silika dalam air
sebagai fungsi dari temperatur. Reaksi yang menjadi dasar pelarutan
silika dalam air adalah:
SiO2 (s) + 2 H2O = H4SiO4
Pada kebanyakan sistem panasbumi, fluida di kedalaman mengalami
ekuilibrium dengan kuarsa. Untuk menentukan temperatur bawah
permukaan dengan menggunakan geotermometer dengan kandungan
SiO2 dapat menggunakan persamaan diantaranya:
Geotermometer kuarsa umumnya baik digunakan untuk
reservoir bertemperatur >150oC. Dibawah 150oC kandungan
silika dikontrol oleh kalsedon (Simmons, 1998).
2) Geotermometer Na-K (Fournier, 1979 ; Giggenbach, 1988)
Respon rasio konsentrasi Na terhadap K yang menurun terhadap
meningkatnya temperatur fluida didasarkan pada reaksi pertukaran
kation yang sangat bergantung pada suhu yaitu:
K+ + Na Felspar = Na+ + K Felspar
Geotermometer Na-K dapat diterapkan untuk reservoar air klorida
dengan nilai T>180oC. Dapat menggunakan persamaan diantaranya:
3) Geotermometer Na-K-Ca (Fournier dan Truesdell,
1973)
Geotermometer ini diterapkan untuk air yang memiliki
konsentrasi Ca tinggi. Geotermometer ini bersifat empiris
dengan landasan teori yang belum dipahami secara
sempurna (Giggenbach, 1988). Batasan teoritis untuk
geotermometer ini adalah ekuilibrium antara Na dan K
Felspar serta konversi mineral kalsium alumino silikat
(misalnya plagioklas) menjadi kalsit (Simmons, 1998).
4) Geotermometer Gas
Manifestasi permukaan dikebanyakan lapangan panasbumi
terdiri dari fumarol, mata air panas, dan tanah panas
(Arnorsson, 2000). Dimana keberadaan air tanah jauh dibawah
permukaan, maka mata air panas ini tidak tersedia. Untuk itu
geotermometer air tidak dapat digunakan untuk memprediksi
temperatur bawah permukaan. Hal ini yang memotivasi para
ilmuwan untuk mengembangkan geothermometer gas,
diantaranya DAmore dan Panichi (1980).
Studi Kasus
Geokimia
Mochammad Ersyad (135090700111008)
Indri Dwi Yuliandari (145090700111001)
STUDI GEOKIMIA FLUIDA PANAS
BUMI
DAERAH JAWA TENGAH BAGIAN
SELATAN
PROVINSI JAWA TENGAH
menentukan besarnya suhu reservoar dan dapat digunakan untuk menghitung besarnya hilang
panas alamiah panasbumi (heat loss). Berdasarkan pengolahan data lapangan, diperoleh nilai
loss daerah Cisukarame sebesar 19.367 kj/kg. Nilai hilang panas alamiah ini dapat digunakan
untuk menentukan potensi yang dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga
panasbumi.
eothermometer Panasbumi Cisukarame
Fournier, 1979 menyebutkan bahwa
Pada sistem panasbumi bertemperatur tinggi, penentuan suhu bawah permukaan dengan
variasi Na dan K sangat dikontrol oleh perbandingan Na/K sedikit mempunyai
perubahan temperatur dan pertukaran ion-ion keuntungan karena tidak dipengaruhi oleh
ini yang terdapat dalam mineral alkali pengenceran.
feldspar-nya. Dalam menggunakan
persamaan Na/K geothermometer sebaiknya
Persamaan empiris Persamaan empiris
perhitungan
digunakan 2 atau 3 persamaan agar kita perhitungan
geothermometerNa/K menurut
geothermometer Na/K
menurut Fournier, 1979 Giggenbach, 1988 yaitu
dapat memperoleh gambaran besar rentangan yaitu