GEOLOGI
LI
IN
ATA N AH
D
O N E SIA
IK
13 4 960
1
Konsep Sistem Panas Bumi
Konsep 1
Sistem panas bumi yang terbentuk merupakan
proses hidrotermal yang melibatkan tubuh
intrusif (plutonik) atau aktivitas magmatik
sebagai sumber panas sehingga terjadi
perpindahan panas secara konduktif pada
batuan sekitarnya dan konvektif pada larutan air
panas, baik yang berasal dari magmatik ataupun
air meteorik yang meresap melalui daerah
LI
GEOLOGI resapan.
IN
ATA N AH
D
O N E SIA
IK
13 4 960
1
Konsep Sistem Panas Bumi
Konsep 2
GEOLOGI
LI
IN
ATA N AH
D
O N E SIA
IK
13 4 960
1
Konsep Sistem Panas Bumi
Konsep 3
GEOLOGI
LI
IN
ATA N AH
D
O N E SIA
IK
13 4 960
1
Komponen Sistem Panas Bumi
Persyaratan utama untuk pembentukan sistem
panas bumi adalah :
• 1. Sumber panas (heat source)
• 2. Fluida panas
• 3. Reservoir
• 4. Lapisan penudung (cap rock)
Sumber Panas
GEOLOGI
LI
IN
ATA N AH
D
O N E SIA
IK
13 4 960
1
Menurut Hochstein dan Muffler (1995), perpindahan panas
di dalam kerak bumi panas dari kerak terdiri dari :
GEOLOGI
LI
IN
ATA N AH
D
O N E SIA
IK
13 4 960
1
Menurut Hochstein dan Muffler (1995), perpindahan panas
di dalam kerak bumi panas dari kerak terdiri dari :
GEOLOGI
LI
IN
ATA N AH
D
O N E SIA
IK
13 4 960
1
Klasifikasi Sistem Panas Bumi
Berdasarkan cara konveksinya:
– Convective (MPH) Cyclic (Ellis & Mahon, 1977)
– Non-convective (MPH) Storage
Berdasarkan dominasi fluida:
– Liquid dominated (Nicholson, 1993)
– Vapor dominated
Berdasarkan suhu reservoir:
– High temperature (T> 225C) (Hochstein & Browne,
2000)
– Intermediate temperature (225C > T>125C)
– Low temperature (T<125C)
10
Berdasarkan asosiasi terhadap tatanan geologi, sistem panas bumi
di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi 3 tipe utama, yaitu:
vulkanik, graben (vulkano-tektonik) dan non-vulkanik.
Pengelompokan tipe ini dapat digunakan sebagai pedoman dalam
mengestimasi awal besarnya potensi energi dalam suatu sistem
panas bumi.
11
12
Tipe sistem panas bumi
• Vulkanik • Non Vulkanik
• Sistem Geopressure
• Sistem Cekungan
sedimen
• Sistem Hot Dry Rock
• Sistem Magma tap
Sistem Vulkanik
14
Sistem Vulkanik
Pada daerah vulkanik ini biasanya memiliki umur batuan yang relatif
muda dengan temperatur yang tinggi dan kandungan gas magmatik
besar.
Model tentatif sistem panas bumi
G.Talang, Sumatera Barat, contoh
tipe sistem panas bumi
gunung api strato tunggal (Badan
Geologi, 2004).
15
Model sistem panas bumi Jaboi,
Aceh yang merupakan contoh
sistem panas bumi
pada komplek (Badan Geologi,
2005)
16
Peta geologi komplek Gunung Api Salak, Kabupaten Bogor. (Chevron Geothermal 17
Indonesia, 2002)
Model penampang
Lapangan panas bumi
Awibengkok, Komplek
Gunung Api Gunung
Salak
(Chevron Geothermal
Indonesia, 2002).
18
KALDERA
Erupsi besar yang mengeluarkan produk berupa batuapung dan
abu vulkanik dalam jumlah besar dapat mengakibatkan runtuhnya
dinding batuan yang menutupi kantong magma dangkal sehingga
membentuk kawah besar berdiameter 1,5 km hingga puluhan
kilometer yang biasa disebut kaldera. (Kolstad dan McGetchin,
1978).
25
Geopressured systems
• Terletak di cekungan sedimen dan daerah yang
mengalami penurunan (subsidence).
• Aliran panas dan kegempaan rendah
• Mirip dengan sistem minyak dan gas
• Energi yang tersimpan berasal dari pelepasan
tekanan dan methane
• Temperatur sekitar 50-90C, kedalaman1.5 – 3 km.
26
Hot dry rock systems
• Mengambil panas dari batuan
• Terbentuk di batuan dengan permeabilitas sangat
rendah yang dipanaskan oleh sumber panas dari
kerak (crustal heat source) atau sisa panas yang
tersimpan dalam batuan plutonik (granitik).
• Very low permeability rock man made
permeability
• Saat ini belum dapat di produksi secara komersial.
28
Magma tap systems
• Drilling pada shallow magma body.
• Menggunakan heat exchanger
• Mengalirkan aliran ke heat exchanger untuk
mengumpulkan energi panas
• Mebutuhkan modal besar
• Natural heat at shallow plate 1200C.
30