Panas dalam panas bumi bisa berupa air panas, uap air serta batuan dan
mineral yang ikutan dan gas lainnya. Gas pada panasbumi berbahaya
contohnya saat eksplorasi sumur dieng 1 ditemukan gas sianida yang tidak
berbau sehingga menyebabkan banyak memakan korban yang menyebabkan
dipasangnya gas monitoring pada menara dan dipasang pada pinggang
pegawainya.
Awalnya hanya terdapat satu benua, yaitu Pangea. Karena adanya pergerakan
lempeng, sehingga terpecah menjadi beberapa benua seperti yang kita kenal
seperti sekarang ini. Indonesia termasuk kedalam Ring of Fire yang
seharusnya membuat Indonesia tinggi budaya sadar bencana yang bertujuan
untuk mengurangi adanya korban jiwa saat terjadi bencana.
Energi panas bumi adalah sumberdaya alam berupa air panas atau uap yang
terbentuk dalam reservoir di dalam bumi melalui pemanasan air bawah
permukaan oleh batuan beku panas (pembekuan magma). Energi panas yang
dimiliki oleh air panas/uap pada dasarnya berasal dari magma di dalam perut
bumi yang bersuhu 1200ºC yang merambatkan panasnya secara konduksi (ada
penghantarnya) memanaskan air bawah permukaan membentuk sistem
konveksi yang menghasilkan air panas ataupun uap kondisi ini memberi
jecenderungan air panas bergerak kepermukaan bumi dan terperangkap di
bawah batuan impermeable yang berfungsi sebagai lapisan penudung.
Terdapat dua sistem panasbumi yaitu satu fase dan dua fase atau sistem
dominasi uap dan dominasi air. Menurut Hochstein (1990) berdasarkan
enthalpy nya dibagi menjadi rendah yang memiliki suhu dibawah 125ºC,
sedang yang bersuhu berkisar 125ºC hingga 225ºC, dan tinggi yang memiliki
suhu diatas 225ºC.
Sumber daya panas alamiah dibawah permukaan bumi melalui sumur panas
bumi dengan temperature dan tekanan tinggi dari pemanasan (magmatis)
aquifer (reservoir) dalam siklus hidrologi yang berkesinambungan. Limbah
(cair&gas) dari pemisahan fluida produksi yang digunakan untuk pemanfaatan
energi listrik di-reinjeksikan kembali ke dalam bumi melalui sumur injeksi
untuk merawat reservoir panas bumi dan meminimalkan resiko dampak
lingkungan.
Potensi panas bumi Indonesia sebagai negara cincin api terbesar di Pasifiik.
Terdapat 29.543,5 MW potensi panas bumi di 342 titik potensi panas bumi
yang tersebar di Indonesia. Sudah terdapat 251 lokasi persebaran sumber
energi panas bumi di Indonesia. Pemerintah juga sudah menyiapkan rencana
wilayah eksplorasi panas bumi dari tahun 2020 hingga tahun 2024.
Pengusahaan geothermal adalah pengusahaan padat modal (sekitar US$3–
3.5Juta/Mw: 52% steamfield/hulu, 48% powerplant/hilir) dan beresikotinggi.
Pengusahaan hulu (eksplorasi dan eksploitasi lapangan) untuk konfirmasi
cadangan & suplai energi (uap) berkesinambungan, serta pengusahaan hilir
(konstruksi, operasi PLTP dan distribusi energi listrik).
Lempeng yang lebih muda, mempunyai aliran panas yang tinggi, dan pada
perbatasan lempeng benua menunjukkan proses sebagai plutonisme (semua
batu-batuan adalah akibat dari kegiatan panas perut bumi), vulkanisme (segala
peristiwa yang berhubungan dengan magma yang keluar menuju permukaan
bumi melalui rekahan dalam kerak bumi), uplift (pengangkatan), subsidence
(penurunan), folding (kelipatan), dsb., mempunyai variable yang beragam
pada umur yang sama.
Karakteristik umum dari magma:
Batuan beku yang mengalami peluluhan dan menjadi padat
Sifat umum dari magma:
- Material dari batuan beku
- Terbentuk dari peleburan sebagian batuan
- Magma yang mencapai permukaan disebut lava
- Inti batuan dari lava adalah extrusive atau batuan vulkanik
- Inti batuan dari magma adalah intrusive atau batuan plutonik
Magma secara alam terdiri dari 3 komponen,
- Cairan yang melebur
- Padatan yang berbentuk mineral silika
- Uap yang larut dalam gas, tergdapat H2O(g), CO2(g), dan SO2(g)
Andesitic
Antara Basaltic dan Granitic
Granitic
Relatif dingin (700ºC)
Kental, seperti pasta (viskositas tinggi)
Densitas rendah
Kaya Si, Al, Na, K
Berwarna cerah
Perpindahan panas dari mantel dan kerak bumi, dapat muuncul ke permukaan dan
dapat dilihat manifestasinya. Manifestasi yang tampak di permukaan ini kemudian
dipakai untuk mengindikasikan adanya sistem panas bumi di sekitar kemunculan
manifestasi tersebut.
MANIFESTASI GUNUNG API DAN PANAS BUMI
Tipe gunung api
Berdasarkan aktifitas:
Aktif, cth Gunung Etna
Sering erupsi (lava, batuan, gas, debu), menunjukan adanya aktifitas
seismik (kegempaan). Seismograf : menunjukkan aktifitas kegempaan
Dormant Volcanoes, cth Gunung St. Helen
Tidak erupsi dalam jangka waktu yang lama (< 1 juta tahun), namun dapat
erupsi lagi. Normalnya gunung api purba
Extinct Volcano, cth: Slieve Gullion
Tidak akan erupsi. Gunung api yang baru
Material Volkanik
Pyroclastic
- Ash and dust (abu): halus, mengandung fragment kaca
- Pumice: udara yang mengandung lava
- Cinders: berukuan seperti pea (kacang polong)
- Lapili: berukuran sebesar kacang walnut
- Block: lava yang keras
- Bomb: yang kelempar dengan lava panas
Manifestasi Permukaan
- Menggambarkan adanya fluida yang keluar (discharge) biasanya fluida 1
fasa, cth: hot springs, hot lakes and pools, fumaroles
- Menggambarkan dari bentuk fluida atau batuan yang berinteraksi dan
hydrothermal mineral pada permukaan.
Volcanism atau kegunungapian, juga merupakan manifestasi permukaan yang
dapat menjadi indikasi adanya anomali termal dibawah permukaan. Sistem panas
bumi yang bersosiasi dengan gunung api dan produk letusannya akan memiliki
karakteristik tertentu
Central Types
Fissure types
EARTH'S GEOTHERM:
geotherm: increase in temperature with depth in the earth
geothermal gradient (makin turun ke bawah)
setiap 100 km turun, temperaturnya naik 30 C/km
berasal dari peluruhan radioaktif
COMPOSITION OF MAGMA
variation in magma properties include:
a. silica (45%-75%)
b. volatiles (gas content) (CO2, SO2, H2S)
c. temperature of erupted magma (800 C-1200 C)
Variasi magma dipengerahui oleh viskositasnya (makin tinggi gas nya, maka
letusannya semakin dahsyat)
VISCOSITY mengarah ke ketebalan or fluidity liquid
a. HIGH, tebal dan sticky
b. LOW, "cair"
Effect of various properties on magma viscosity:
A. temperature : HIGH temp = LOW viscosity
B. Silica content : HIGH silica = high viscosity
C. Volatile content : HIGH volatile = LOW viscosity
(HIGH gas contents = MORE EXPLOSIVE)
SHIELD VOLCANOES
a. lavanya sangat cair
b. umurnya ditentukan oleh warnanya (semakin cerah = semakin tua)
c. contoh : Mauna Loa, Hawai
d. erupted at HIGH temp (1200 C)
e, LOW silica content
f. HIGH volatile content
g. semburannya seperti air pancur
h. rekahannya seperti suatu tameng
i. slopenya tidak terlalu jurang (5-10 drg)
j. jika arah dari rekahan semakin ke seletan, maka akan semakin muda gunung
api tsb
CINDER CONE
a. karena sangat cair lava yang keluar seperti air pancur
b. lava tersebut membeku sebelum mencapai tanah
STRATOVOLCANOES
a. besar, simetrik, berbentuk "cone", yang keluarin berupa debu dan lava
b. central eruption. (perkiraan side eruption, dulunya adanya central eruption
yang pada sampingnya terjadi longsor sehingga lava menjadi jalur pintas untu
keluar)
c. strato = berlapis
d. LOW temp (800 C)
e. HIGH silica content (60%)
f. HIGH volatile content (very explosice)
g. HIGH viscos
LAVA DOME
a. bentuknya runcing (ada spine)
CALDERA
a. dapur magmanya dangkal
b. terdapat ruang kosong yang merupakan penyusun dari puncak" gunung api
ERUPTION TYPES
a. hawaiian
cair, permukaan membeku namun dalamnya masih panas
b. strombolian
cth: anak krakatau
c. pelean
d. vulcanian
cth: merapi, surtseyan, papandayan, gamalama
e. plinian
cth: st hellents, pinatubo, tambora
jika gunung api sudah padam maka akan membentuk volcanic neck atau
columnar joints (rekahan karena pergerakan magma)
Central Facies
Fasies Pusat
Proximal Facies
Fasies Dekat Fasies Dekat
Medial Facies
Fasies Tengah Fasies Tengah
Distal Facies
Fasies Jauh
Tephra
Yun. Abu, Istilah umum untuk setiap akumulasi piroklastik di udara
Pyroclasts (fire fragments) are individual eruptive fragments
Klasifikasi berdasarkan ukurannya:
1. Ash (Abu)
- Sangat halus (< 2 mm)
- Didominasi oleh pecahan kaca
2. Lapilli
- Berukuran 2-64 mm (pea to walnut size)
- Terkadang mirip cinders
3. Blocks and Bombs
- Berukuran > 64 mm
- Blocks memiliki bentuk yang angular
5. BATUAN BEKU
Merupakan jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan
mengeras, dengan atau tanpa proses kristalisasi, baik dibawah permukaan
sebagai batuan intrusive (plutonik) maupun di atas permukaan sebagai
batuan ekstrusif (vulkanik).
Manifestasi Permukaan
- Gambaran yang ada di permukaan tanah tempat keluarnya fluida,
terutama pada fluida yang satu fase (single phase). Contohnya hot
springs, hot lakes and pools, fumaroles)
- Gambaran hasil dari interaksi fluida/batuan dan endapan mineral
hydrothermal di permukaan tanah
- Fumarols (fumarol)
Uap panas (vapour) yang kadang bercampur dengan gas”, yang
keluar melalui celah” dalam batuan dan kemudian berubah menjadi
uap air (steam)
Awalnya istilah ini digunakan untuk mendeskripsikan manifestasi
yang mengeluarkan volcanic gas
Fumarol yang berasosiasi dengan volkanik-hidrothermal sistem
dapat mengeluarkan uap dengan kecepatan >150 m/s
Umumnya mengandung magmatic gas yang sangat agresif seperti
HF, HCl dan SO2, dan sublimasi S
Apabila kandungan SO2 dominan, suhu dapat mencapai > 130 ºC
Dapat mengandung asam borik (soffioni)
Kebasahan dan temperaturnya:
Fumarole basah bertemperatur < 100 ºC dan terbentuk di
sistem dominasi air
Fumarole kering bertemperatur 110 hingga 150 ºC pada sistem
dominasi uap
- Solfatara (sofaltara)
Istilah ini diambil dari nama volkanik-hidrothermal sistem aktif di
Italia; phlegrean fieds
Merupakan rekahan dalam batuan yang menyemburkan uap air
(steam) yang bercampur dengan CO2 dan H2S (kadang-kadang
SO2)
Pada sekitar lubah rekahan tersebut dapat diendapkan sulfur dalam
jumlah yang banyak
Endapan sulfurnya dapat ditambang seperti yang terdapat di
Kawah Ijen, Jawa Timur
- Acid hot springs (mata air panas pH asam < 4) yang berasosiasi
dengan (mudpools/mudpots, ground collapse)
Merupakan mata air panas dengan pH asam (pH < 6)
Terbentuk dari hasil kondensasi gas” magmatic dan uap panas
(vapour) di dekat permukaan bumi kemudian melarut dan
bercampur dengan air meteoric yang keluar menjadi mata air ber-
pH asam
Fluida asam ini melarutkan batuan sekitar mata air menjadi
pertikel” kecil terdiri dari silika dan lempung
Apabila partikel tersebut bercampur dengan air, akan menghasilkan
mudpools/mudpots. Apabila tidak bercampur dengan air, hanya
berupa uap asam, akan menghasilkan ground collapse / lubah
besar.
c) Kaldera
o Pada umumnya lapangan panasbumi pada sistem ini memiliki
temperatur atau entalpi tinggi dengan suhu reservoir >250C.
Potensi panasbumi pada lapangan komplek gunung api bisa
menghasilkan 100MW.
o Contoh beberapa sistem panasbumi kaldera: Kamojang,
Darajat, Lahendong, dan Gunung Sibayak.
b) Graben (vulkano-tektonik).
Sistem Graben – kerucut vulkanik
o Model sistem panasbumi ini banyak ditemukan di daerah
Sumatera pada jalur sesar Semangko yang berperan dalam
pembentukan cekungan di Sumatera dengan pola pull apart
basin atau cekungan akibat gaya-gaya tarikan.
o Sistem ini mampu membentuk temperatur reservoir atau entalpi
sedang hingga tinggi yaitu pada 200-250C dengan kedalaman ≥
1,5 km. Memiliki potensi sedang hingga besar yaitu diantara
50MW hingga di atas 100 MW.
o Contoh daerah sistem ini: Sarulla, Bonjol dan Danau Ranau.
c) Non-vulkanik.
o Di wilayah Indonesia bagian timur lingkungan non-vulkanik
berada di daerah lengan dan kaki Sulawesi serta daerah Kep-
Maluku hingga Papua. Selain itu juga terdapat di P.Kalimantan
termasuk diperbatasan Kaltim dengan Serawak (Malaysia).
o Pada daerah ini pembentukan sistem panasbumi umumnya di
dominasi oleh munculnya batuan intrusif yang telah mengalami
pendinginan, tapi masih menyimpan panas.
o Sistem ini umumnya membentuk temperatur reservoir atau
entalpi rendah sekitar 200C dengan kedalaman bervariasi.
Potensi panasbumi pada sistem ini ≤ 50 MW.
5. Potensi panas bumi Indonesia dapat dibagi dalam 2 (dua) kelas, yaitu :
Kriteria sumber daya terdiri dari :
a) Spekulatif, dicirikan oleh terdapatnya manifestasi panas bumi aktif
dimana luas reservoir dihitung dari data geologi yang tersedia dan
rapat dayanya berdasarkan asumsi.
b) Hipotesis, dicirikan oleh manifestasi panas bumi aktif dengan data
dasar hasil survei regional geologi, geokimia dan geofisika. Luas
daerah prospek ditentukan berdasarkan penyebaran manifestasi dan
batasan geologi, sementara penentuan suhu berdasarkan
geotermometer.
Kriteria cadangan terdiri dari :
a) Terduga, dibuktikan oleh data pemboran landaian suhu dimana
estimasi luas dan ketebalan reservoir serta parameter fisika batuan dan
fluida dilakukan berdasarkan data ilmu kebumian terpadu, yang
digambarkan dalam bentuk model tentatif.
b) Mungkin, dibuktikan oleh sebuah sumur eksplorasi yang berhasil
dimana estimasi luas dan ketebalan reservoir didasarkan pada data
sumur dan hasil penyelidikan ilmu kebumian rinci terpadu. Parameter
batuan, fluida dan suhu reservoir diperoleh dari pengukuran langsung
dalam sumur.
c) Terbukti, dibuktikan oleh lebih dari satu sumur eksplorasi yang
berhasil mengeluarkan uap/air panas, dimana estimasi luas dan
ketebalan reservoir didasarkan kepada data sumur dan hasil
penyelidikan ilmu kebumian rinci terpadu. Parameter batuan dan
fluida serta suhu reservoir didapatkan dari data pengukuran langsung
dalam sumur dan atau laboratorium.
6. Ada beberapa metode untuk memperkirakan besarnya cadangan panasbumi,
antara lain adalah :
Metode perbandingan
Metode volumetrik
Metoda yang umum digunakan untuk perhitungan sumberdaya
panasbumi (resources), banyaknya energi panas bumi yang dapat
dimanfaatkan pada kenyataannya (cadangan) dan besarnya energi
listrik yang dapat dihasilkannya (potensi listrik tenaga panas bumi)
telah diuraikan oleh O’Sullivan (1986). Perhitungan dilakukan
berdasarkan kandungan energi panas didalam batuan dan didalam
fluida (uap dan air) sebagai berikut:
Panas yang terkandung didalam reservoir = Panas yang tersimpan
dalam batuan + Panas yang tersimpan dalam fluida
Metode Monte Carlo
Metode P/Z
Metode Falling Liquid Level
Metode Constant Liquid Level
H C = A × h × [ ( 1−ɸ ) ρr c r T + ɸ ( S L ρ L u L +S v ρv uv ) ]
Dimana :
Hc = Kandungan energi panas (kJ)
A = Luas daerah panas bumi (m2)
H = Tebal reservoir (m)
T = Temperatur reservoir (°C)
SL = Saturasi air (fraksi)
Sv = Saturasi uap (fraksi)
UL = Energi dalam air (kJ/kg)
Uv = Energi dalam uap (kJ/kg)
ɸ = Porositas batuan reservoir (fraksi)
cr = Kapasitas panas batuan (kJ/kg°C)
ρr = Density batuan (kg/m3)
ρL = Density air (kg/m3)
ρv = Density uap (kg/m3)