Anda di halaman 1dari 7

HUBUNGAN THERMODINAMIKA DENGAN GEOLOGI

Pengertian Termodinamika
Termodinamika (berasal dari kata thermos (panas) dan dynamic (gerak atau perubahan)) adalah
salah satu cabang dari ilmu fisika yang mempelajari panas dan temperatur, serta hubungan
keduanya pada energi dan gerak. Inti dari pembahasan termodinamika adalah bagaimana energi
dalam bentuk panas dapat mengalir dari satu benda ke benda lain, proses dari aliran energi
tersebut, dan akibat yang dihasikan oleh perpindahan energi tersebut.

Hukum Termodinamika 1
Hukum termodinamika 1 menunjukkan hukum kekekalan energi.

“Energi tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan, melainkan hanya bisa diubah bentuknya
saja”

GEOTHERMAL
Energi panas bumi (atau energi geothermal) adalah sumber energi yang relatif ramah
lingkungan karena berasal dari panas dalam bumi. Air yang dipompa ke dalam bumi oleh
manusia atau sebab-sebab alami (hujan) dikumpulkan ke permukaan bumi dalam bentuk uap,
yang bisa digunakan untuk menggerakkan turbin-turbin untuk memproduksi listrik. Biaya
eksplorasi dan juga biaya modal pembangkit listrik geotermal lebih tinggi dibandinkan
pembangkit-pembangkit listrik lain yang menggunakan bahan bakar fosil. Namun, setelah mulai
beroperasi, biaaya produksinya rendah dibandingkan dengan pembangkit-pembangkit listrik
berbahan bakar fosil.
KAITAN THERMODINAMIKA DENGAN GEOTHERMAL
1.Manusia yang hidup di permukaan bumi berperan sebagai sistem
2.faktor-faktor yang menyebabkan global warming berperan sebagai kalor yang di terima
3. kegiatan / usaha manusia yang turut mempercepat terjadinya global warming berperan
sebagai usaha/ kerja
4.dampak / hasil yang di rasakan akibat global warming bagi manusia berperan sebagai
perubahan energi dalam
HUBUNGAN TERMODINAMIKA DENGAN PEMANASAN LEMPENG
hubungan termodinamika dengan proses yang terjadi pada kerak bumi
Berdasarkan penyusunnya lapisan bumi terbagi atas litosfer, astenosfer, dan mesosfer.
 Litosfer adalah lapisan paling luar bumi (tebal kira-kira 100 km) dan terdiri dari kerak
bumi dan bagian atas selubung. Litosfer memiliki kemampuan menahan beban permukaan yang
luas misalkan gunungapi. Litosfer bersuhu dingin dan kaku.
 Di bawah litosfer pada kedalaman kira-kira 700 km terdapat astenosfer. Astenosfer
hampir berada dalam titik leburnya dan karena itu bersifat seperti fluida.
 Astenosfer mengalir akibat tekanan yang terjadi sepanjang waktu. Lapisan berikutnya
mesosfer.
 Mesosfer lebih kaku dibandingkan astenosfer namun lebih kental dibandingkan litosfer.
Mesosfer terdiri dari sebagian besar selubung hingga inti bumi.
## kerak bumi
Kerak bumi terdiri daripada dua lapisan :
 bahagian atasnya terdiri daripada batu-batu granit yang membentuk benua-benua. Bahan-
bahan logam utama yang terdapat di dalamnya ialah silika dan aluminium yang dinamakan sial
 bahagian lapisan bawah terdiri daripada batu-batu basalt yang lebih tumpat dan
membentuk dasar lautan. Bahan-bahan logam utama yang terdapat di dalamnya ialah silika,
magnesium dan besi dinamakan sima.Ketumpatan bandinganya ialah 2.8 - 3.0
## ROCK CYCLE
ada tiga jenis batuan yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Ketiga batuan
tersebut dapat berubah menjadi batuan metamorf tetapi ketiganya juga bisa berubah menjadi
batuan lainnya. Semua batuan akan mengalami pelapukan dan erosi menjadi partikel-partikel
atau pecahan-pecahan yang lebih kecil yang akhirnya juga bisa membentuk batuan sedimen.
Batuan juga bisa melebur atau meleleh menjadi magma dan kemudian kembali menjadi batuan
beku. Kesemuanya ini disebut siklus batuan atau rock cycle.
## lempeng tektonik ini jadi popular :

1. Alfred Wegener (1912) >> PANGAEA >> “CONTINENTAL DRIFT”


2. Arthur Holmes (1929) >> bergeraknya lempeng-lempeng ini akibat konveksi panas
dimana kalo suatu benda dipanaskan maka densitasnya akan berkurang dan muncul ke
permukaan sampai benda tersebut dingin dan tenggelam lagi. Perubahan panas dingin ini
dipercaya dapat menghasilkan arus yang mampu menggerakkan lempeng-lempeng di bumi. Dia
mengumpamakan konveksi panas ini seperti konveyor yang dengan berubahnya tekanan dapat
memecah lempeng-lempeng tersebut.
Harry Hess dan R. Deitz (1960)>> bukti >> arus konveksi dari mantel bumi itu memang ada >>
penemuan-penemuan seperti pematang tengan samudera di lantai samudera dan beberapa temuan
anomali geomagnetic >> “SEA FLOOR SPREADING”
Di bawah lempeng-lempeng arus konveksi berada dan astenosphere (lapisan dalam dari
lempeng) menjadi bagian yang terpanaskan oleh peluruhan radioaktif seperti Uranium, Thorium,
dan Potasium. Bagian yang terpanaskan inilah yang menjadi sumber dari lava yang sering kita
lihat di gunung berapi dan juga sumber dari material yang keluar di pematang tengah samudera
dan membentuk lantai samudera yang baru. Magma ini terus keluar keatas di pematang tengah
samudera dan menghasilkan aliran magma yang mengalir kedua arah berbeda dan menghasilkan
kekuatan yang mampu membelah pematang tengah samudera. Pada saat lantai samudera tersebut
terbelah, retakan terjadi di tengah pematang dan magma yang meleleh mampu keluar dan
membentuk lantai samudera yang baru.

Kemudian lantai samudera tersebut bergerak menjauh dari pematang tengah samudera sampai
dimana akhirnya bertemu dengan lempeng kontinen dan akan menyusup ke dalam karena berat
jenisnya yang umumnya berkomposisi lebih berat dari berat jenis lempeng kontinen. Penyusupan
lempeng samudera kedalam lempeng benua inilah yang menghasilkan zona subduksi atau
penunjaman dan akhirnya lithosphere akan kembali menyusup ke bawah astenosphere dan
terpanaskan lagi. Kejadian ini berlangsung secara terus-menerus. Wah ternyata bumi memang
bergerak. Nah kalau memang bergerak, apa yang terjadi di daerah pertemuan lempeng tektonik?

Daerah pertemuan lempeng ini umumnya banyak menghasilkan gempa bumi dan kalo sumber
gempa bumi ini ada di samudera maka besar kemungkinan terjadi tsunami.
Kesimpulan :
Jadi, hubungan termodinamika dengan proses yang terjadi di kerak bumi adalah proses-proses
yang terjadi yang berkaitan/berhubungan yang terjadi di kerak bumi ini (yang meliputi arus
konveksi, pergerakan lempeng samudra, gempa, tsunami, gunung, siklus batuan dll) berdasarkan
hukul-hukum termodinamika (artinya : semua proses yang terjadi di kerak bumi karena adanya
suhu dan tekanan yang tinggi serta memerlukan waktu yang sangat lama).

hubungnan antara termodinamika dengan panas bumi

Panas bumi adalah sebuah sumber energi panas yang terdapat dan terbentuk di dalam kerak
bumi.
Adanya sifat-sifat fisik batuan maupun fluida juga tekanan dan temperatur serta proses geologi
yang terjadi pada daerah vulkanik atau zona-zona lempeng menyebabkan terjadinya berbagai
jenis reservoir panasbumi. Reservoir panasbumi dapat diklasifikasikan berdasarkan sumber
panasnya, temperatur serta fasa fluida yang dihasilkan.
jenis reservoir panas bumi :
1. Berdasarkan Sistem Panas
1. hydrothermal system
2. geopressure system
3. hot dry rock system
4. magmatic system.
2. Berdasarkan Fasa Fluida
tergantung pada banyaknya uap yang dikandungnya atau kalau tidak terdapat uap air maka
seberapa jauh sistem tersebut kekondisi pendidihan (boiling).
1. reservoir satu fasa yang meliputi:
- warm water (air hangat)
- hot water (air panas)
- superheated steam (uap panas lanjut),
2. reservoir dua fasa yang meliputi :
- liquid dominated system (sistem didominasi air)
- vapour dominated system (sistem didominasi uap).

Proses terbentuknya reservoir panas bumi

Air hujan (rain water) itu bisa turun dari awan disebabkan oleh pengaruh gravitasi bumi. Ketika
tiba di permukaan bumi air hujan akan merembes ke dalam tanah melalui saluran pori-pori atau
rongga-rongga diantara butir-butir batuan. Bila jumlah air hujan yang turun cukup deras, maka
air tersebut akan mengisi rongga-rongga antar butiran sampai penuh atau jenuh. Air hujan yang
sudah masuk ke tanah disebut air tanah. Kalau sudah tidak tertampung lagi, maka air hujan yang
masih dipermukaan akan mengalir ke tempat yang lebih rendah. Ini disebut air permukaan. Perlu
diketahui disini bahwa daya serap (atau lebih dikenal dengan istilah permeabilitas) masing-
masing batuan atau lapisan batuan bervariasi tergantung jenis batuannya. Di daerah gunung api,
dimana terdapat potensi panas bumi, seringkali ditemukan struktur sesar (fault) dan kaldera
(caldera) sebagai akibat dari letusan gunung maupun aktifitas tektonik lainnya. Keberadaan
struktur tersebut tidak sekedar membuka pori-pori atau rongga-rongga antar butiran menjadi
lebih terbuka, bahkan lebih dari itu mereka menciptakan zona rekahan (fracture zone) yang
cukup lebar dan memanjang secara vertikal atau hampir vertikal dimana air tanah dengan leluasa
menerobos turun ke tempat yang lebih dalam lagi sampai akhirnya dia berjumpa dengan batuan
panas (hot rock). Air tersebut tidak lagi turun ke bawah, sekarang dia mencari jalan dalam arah
horizontal ke lapisan batuan yang masih bisa diisi oleh air. Seiring dengan berjalannya waktu, air
tersebut terus terakumulasi dan terpanaskan oleh batuan panas (hot rock). Akibatnya temperatur
air meningkat, volume bertambah dan tekanan menjadi naik. Sebagiannya masih tetap berwujud
air panas, namun sebagian lainnya telah berubah menjadi uap panas. Tekanan yang terus
meningkat, membuat fluida panas tersebut menekan batuan panas yang melingkupinya seraya
mencari jalan terobosan untuk melepaskan tekanan tinggi. Kalau fluida tersebut menemukan
celah yang bisa mengantarnya menuju permukaan bumi, maka akan dijumpai sejumlah
manifestasi. Namun bila celah itu tidak tersedia, maka fluida panas itu akan tetap terperangkap
disana selamanya. Lokasi tempat fluida panas tersebut dinamakan reservoir panas bumi
(geothermal reservoir). Sementara lapisan batuan dibagian atasnya dinamakan cap rock yang
bersifat impermeabel atau teramat sulit ditembus oleh fluida.
Kesimpulan :
Adanya proses perpindahan panas, tekanan yang tinggi yang terjadi di dalam bumi yang mampu
memanaskan air yang terperangkap di dalam bumi.

hubungnan antara termodinamika dengan panas bumi

Panas bumi adalah sebuah sumber energi panas yang terdapat dan terbentuk di dalam
kerak bumi.
Adanya sifat-sifat fisik batuan maupun fluida juga tekanan dan temperatur serta proses
geologi yang terjadi pada daerah vulkanik atau zona-zona lempeng menyebabkan terjadinya
berbagai jenis reservoir panasbumi. Reservoir panasbumi dapat diklasifikasikan berdasarkan
sumber panasnya, temperatur serta fasa fluida yang dihasilkan.
jenis reservoir panas bumi :
1. Berdasarkan Sistem Panas
hydrothermal system
geopressure system
hot dry rock system
magmatic system.
2. Berdasarkan Fasa Fluida
tergantung pada banyaknya uap yang dikandungnya atau kalau tidak terdapat uap air
maka seberapa jauh sistem tersebut kekondisi pendidihan (boiling).
reservoir satu fasa yang meliputi:
- warm water (air hangat)
- hot water (air panas)
- superheated steam (uap panas lanjut),
reservoir dua fasa yang meliputi :
- liquid dominated system (sistem didominasi air)
- vapour dominated system (sistem didominasi uap).

Proses terbentuknya reservoir panas bumi

Air hujan (rain water) itu bisa turun dari awan disebabkan oleh pengaruh gravitasi bumi.
Ketika tiba di permukaan bumi air hujan akan merembes ke dalam tanah melalui saluran pori-
pori atau rongga-rongga diantara butir-butir batuan. Bila jumlah air hujan yang turun cukup
deras, maka air tersebut akan mengisi rongga-rongga antar butiran sampai penuh atau jenuh. Air
hujan yang sudah masuk ke tanah disebut air tanah. Kalau sudah tidak tertampung lagi, maka air
hujan yang masih dipermukaan akan mengalir ke tempat yang lebih rendah. Ini disebut air
permukaan. Perlu diketahui disini bahwa daya serap (atau lebih dikenal dengan istilah
permeabilitas) masing-masing batuan atau lapisan batuan bervariasi tergantung jenis batuannya.
Di daerah gunung api, dimana terdapat potensi panas bumi, seringkali ditemukan struktur sesar
(fault) dan kaldera (caldera) sebagai akibat dari letusan gunung maupun aktifitas tektonik
lainnya. Keberadaan struktur tersebut tidak sekedar membuka pori-pori atau rongga-rongga antar
butiran menjadi lebih terbuka, bahkan lebih dari itu mereka menciptakan zona rekahan (fracture
zone) yang cukup lebar dan memanjang secara vertikal atau hampir vertikal dimana air tanah
dengan leluasa menerobos turun ke tempat yang lebih dalam lagi sampai akhirnya dia berjumpa
dengan batuan panas (hot rock). Air tersebut tidak lagi turun ke bawah, sekarang dia mencari
jalan dalam arah horizontal ke lapisan batuan yang masih bisa diisi oleh air. Seiring dengan
berjalannya waktu, air tersebut terus terakumulasi dan terpanaskan oleh batuan panas (hot rock).
Akibatnya temperatur air meningkat, volume bertambah dan tekanan menjadi naik. Sebagiannya
masih tetap berwujud air panas, namun sebagian lainnya telah berubah menjadi uap panas.
Tekanan yang terus meningkat, membuat fluida panas tersebut menekan batuan panas yang
melingkupinya seraya mencari jalan terobosan untuk melepaskan tekanan tinggi. Kalau fluida
tersebut menemukan celah yang bisa mengantarnya menuju permukaan bumi, maka akan
dijumpai sejumlah manifestasi. Namun bila celah itu tidak tersedia, maka fluida panas itu akan
tetap terperangkap disana selamanya. Lokasi tempat fluida panas tersebut dinamakan reservoir
panas bumi (geothermal reservoir). Sementara lapisan batuan dibagian atasnya dinamakan cap
rock yang bersifat impermeabel atau teramat sulit ditembus oleh fluida.
Kesimpulan :
Adanya proses perpindahan panas, tekanan yang tinggi yang terjadi di dalam bumi yang
mampu memanaskan air yang terperangkap di dalam bumi.

Anda mungkin juga menyukai