Anda di halaman 1dari 7

Rukun dan Syarat Transaksi Gadai

Hak dan Kewajiban Pihak yang Berakad


Akad Perjanjian Transaksi Gadai
Mekanisme Operasional Pegadaian Syari’ah
Jasa dan Proruduk Pegadaian Syari’ah
Perbedaan Pegadaian Syari’ah dengan Pegadaian Konvensional

1. Yang Menggadaikan (Ar-Rahin)

Adalah orang yang sudah dewasa, berakal, dapat dipercaya, dan mempunyai barang
yang akan digadaikan.

2. Yang menerima gadai (Al-Murtahin)

Adalah orang, bank, atau suatu lembaga tertentu yang mendapat kepercayaan
dari Ar-Rahin untuk memperoleh modal dengan menggunakan jaminan suatu
barang (gadai).

3. Barang yang digadaikan (Al-Marhun/rahn)

Adalah barang yang dipakai rahin untuk dipakai sebagai jaminan dalam


memperoleh utang.

4. Utang (Al-Marhun Bih)

Adalah sejumlah dana yang diberikan oleh murtahin kepada rahin atas dasar


besarnya tafsiran marhun.

5. Sighat, ijab, dan qabul

Adalah kesepakatan yang dilakukan antara rahin dan murtahin dalam melakukan


transaksi gadai.

1. Murtahin
No Hak Murtahin

Pemegang gadai atau murtahin mempunyai hak untuk menjual marhun,


jika rahn ketika jatuh tempo tidak bisa memenuhi kewajibannya sebagai
pihak yang berutang.
1
Untuk pendapatan yang diperoleh dari penjualan marhun diambil
sebagian untuk melunasi marhun bih dan sisanya akan dikembalikan
kepada rahin.

2 Menuntut ganti rugi jika terjadi kerugian yang disebabkan dari


kerusakan atau hilangnya marhun karena kelalaian murtahin.

Mendapatkan sisa penjualan dari marhun setelah dikurangi dengan


3
biaya pe-lunas-an marhun bih, dan juga biaya lainnya.

No Kewajiban Murtahin

Bertanggungjawab jika terjadi kehilangan atau penurunan nilai /


1 harga mahrun yang
disebabkan karena kelalaian dari murtahin.

2 Murtahin tidak boleh menggunakan marhun untuk kepentingan sendiri.

3 Menginformasikan kepada rahin sebelum diadakan pelelangan pada marhun.

2. Rahin
No Hak Rahin

Pemberi gadai atau rahin mempunyai hak untuk memperoleh kembali marhun


1
setelah dilakukan pelunasan marhun bih.

Menuntut ganti rugi jika terjadi kerugian yang disebabkan dari kerusakan
2
atau hilangnya marhun karena kelalaian murtahin.

Mendapatkan sisa penjualan dari marhun setelah dikurangi dengan biaya


3
pe-lunas-an marhun bih, dan juga biaya lainnya.

4 Meminta kembali marhun jika murtahin menyalahgunakan marhun.

No Kewajiban Rahin

Melunasi marhun bih yang sudah diterima dari murtahin dalam


1 jangka waktu yang sudah ditentukan dan biaya lainnya yang sudah
ditentukan oleh murtahin.

Merelakan penjualan marhun, jika rahin tidak bisa melunasi


2
marhun bih dalam jangka waktu yang sudah ditentukan.
Akad Perjanjian Gadai
Ulama syafi’iyah mengemukakan pendapatnya bahwa penggadaian
dapat sah jika sudah memenuhi 3 syarat, yaitu sebagai berikut:

1. Harus berupa suatu barang, karena utang tidak dapat


digadaikan.
2. Penetapan kepemilikan penggadaian atas suatu barang yang
digadaikan tidak terhalang, misalnya seperti mushaf.
3. Barang yang digadaikan dapat dijual jika sudah pada masa
pelunasan utang gadai.

Berdasarkan dari 3 syarat tersebut, maka bisa diambil suatu


alternative dalam mekanisme perjanjian gadai.

Yaitu dengan memakai 3 akad perjanjian. Ke-3 akad perjanjian


tersebut adalah sebagai berikut.
1. Akad al-Qardul Hasan
Akad tersebut dilakukan pada kasus nasabah yang menggadaikan
barangnya untuk kebutuhan konsumtif.

Dengan begitu, nasabah akan memberikan sejumlah biaya kepada


pegadaian yang sudah menjaga atau merawat barang gadaiannya
tersebut.
2. Akad al-Mudharabah
Akad tersebut dilakukan untuk para nasabah yang menggadaikan
jaminan-nya untuk menambah modal usaha (pembiayaan investasi
dan modal usaha).

Dengan begitu, rahin atau nasabah akan bagi hasil (berdasarkan pada


keuntungan yang diperoleh) kepada murtahin sesuai dengan
kesepakatan, sampai modal yang dipinjam dapat dilunasi.
3. Akad Bai’ al-Muqayadah
Untuk sementara akad tersebut bisa dilakukan
apabila rahin menginginkan menggadaikan barangnya untuk
memenuhi kebutuhan yang produktif.

Artinya dalam menggadaikan, nasabah tersebut menginginkan modal


kerja berupa pembelian barang.
Sedangkan barang jaminan yang bisa digunakan sebagai jaminan
untuk akad ini adalah berbagai barang yang bisa dimanfaatkan atau
tidak bisa dimanfaatkan oleh rahin atau murtahin.

Dengan begitu, murtahin akan membelikan suatu barang yang sesuai


dengan apa yang diinginkan rahin.

Atau rahin akan memberikan suatu mark-


up kepada murtahin sesuai dengan apa yang sudah disepakati ketika
akad berlangsung hingga batas waktu yang sudah ditentukan

Mekanisme Pegadaian Syari’ah

Implementasi operasi Pegadaian Syariah hampir bermiripan dengan Pegadaian


konvensional. Seperti halnya Pegadaian konvensional, Pegadaian Syariah juga menyalurkan
uang pinjaman dengan jaminan barang bergerak. Prosedur untuk memperoleh kredit gadai
syariah sangat sederhana, masyarakat hanya menunjukkan bukti identitas diri dan barang
bergerak sebagai jaminan, uang pinjaman dapat diperoleh dalam waktu yang tidak relatif
lama (kurang lebih 15 menit saja). Begitupun untuk melunasi pinjaman, nasabah cukup
dengan menyerahkan sejumlah uang dan surat bukti Rahn saja dengan waktu proses yang
juga singkat.l

Produk Pegadaian Syariah


Pegadaian syariah memiliki beberapa produk yang dapat anda pilih, berikut diantaranya:

1.   Rahn

Produk ini merupakan pinjaman dana dari pegadaian syariah yang dimulai  5 juta hingga 200 juta rupiah
dengan menggunakan agunan/jaminan barang berharga seperti emas perhiasan, emas batangan, motor,
mobil, laptop dan lain-lain. Tarif ijaroh yang ditawarkan adalah sebesar 5-7% pertahun dengan tenor
pembayaran mulai 1-120 hari.
2.   Arrum Haji

Bagi seorang Muslim yang mampu, melaksanakan ibadah haji adalah hal yang wajib dilakukan. Akan
tetapi, biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan ibadah haji tidaklah sedikit. Oleh karena itu, produk
Arrum Haji dari pegadaian syariah ini hadir untuk memberikan solusi bagi Muslim yang ingin
melaksanakan haji namun tidak memiliki cukup uang. Pembiayaan haji ini menggunakan sistem gadai
emas.

3.   Arrum BPKB & Emas

Produk yang ketiga adalah Arrum BPKB. Produk ini ditujukan untuk para pengembang usaha mikro/usaha
kecil yang ingin meminjam dana. Namun, pinjaman ini harus disertai dengan jaminan BPKB kendaraan
atau emas yang anda miliki.

4.   Amanah

Selanjutnya ada amanah. Produk ini ditujukan untuk kamu yang ingin membeli kendaraan. Untuk produk
pinjaman ini, kamu perlu menyiapkan uang muka sebesar 20% untuk kendaraan bermotor, dan 25% untuk
kendaraan bermobil. Tenor pinjaman mulai dari 12 hingga 60 bulan dan tersedia di cabang pegadaian
seluruh Indonesia.
5.   Tabungan Emas

Tabungan emas merupakan layanan pembelian & penjualan emas dari pegadaian syariah dengan harga
yang terjangkau. Tabungan emas dimulai dari 0,01 gr dan dapat dilakukan di seluruh cabang pegadaian di
Indonesia. Jika kamu ingin memulai pendanaan namun uangmu terbatas, kamu dapat mencoba pendanaan
tabungan emas. Mulai dari Rp. 5.000,- kamu sudah dapat membuka rekening tabungan emas.

6.   Mulia

Produk ini merupakan produk pendanaan dari pegadaian syariah yang ditawarkan dalam bentuk emas
batangan. Investasi ini dapat dilakukan dalam jangka waktu pendek maupun panjang. Kamu dapat
melakukan pendanaan ini untuk masa depan seperti untuk membeli rumah, maupun dana pendidikan anak.
Jika tertarik, kamu dapat membeli emas batangan ini dari mulai 1 gram, dengan pembayaran tunai maupun
angsuran.

7.   Multi Pembayaran Online

Yang terakhir adalah produk Multi Pembayaran Online dari pegadaian syariah. Produk ini melayani
pembayaran tagihan seperti listrik, telepon, pembelian tiket kereta api, dan sebagainya. Kamu dapat
melakukan pembayaran-pembayaran ini tanpa harus memiliki rekening dan dapat dilakukan di seluruh
cabang pegadaian di Indonesia.

1. Perbedaan
No Pegadaian Syariah Pegadaian Konvensional
Sedangkan gadai menurut hukum
Rahn dalam hukum Islam dilaksanakan perdata disamping
atau mempunyai prinsip tolong menolong
1 dilakukan secara suka rela juga menarik
berdasarkan tolong keuntungan dengan menggunakan
menolong tanpa mencari keuntungan. cara menarik bunga
atau sewa modal.

Dalam hukum Islam, rahn berlaku pada Dalam hukum perdata hak gadai


seluruh hanya berlaku terhadap
2
benda, baik yang bergerak atau yang benda yang dapat bergerak.
tidak bergerak.

3 Dalam pegadaian syariah tidak ada Dalam pegadaian konvensional ada


istilah bunga. istilah bunga.

4 Sedangkan rahn menurut hukum islam Berdasarkan hukum perdata, gadai


dapat dilaksanakan melalui
dilaksanakan tanpa melalui suatu suatu lembaga yang di Indonesia
lembaga. disebut Perum pegadaian.

2. Persamaan

 Jika batas waktu pinjaman uang habis barang yang digadaikan


boleh dijual atau dilelang.
 Biaya barang yang digadaikan ditanggung oleh para pemberi
gadai.
 Tidak diperbolehkan mengambil manfaat atau keuntungan dari
barang yang digadaikan.
 Adanya agunan yang digunakan sebagai jaminan utang.
 Hak gadai atas pinjaman uang.

Anda mungkin juga menyukai