1. Sekarang ini sebagian masyarakat dalam membeli rumah tidak secara kontan namun
menggunakan jasa bank (KPR), menurut anda akad apakah yang sesuai untuk transaksi
tersebut dalam perspektif fiqah muamalah, jelaskan .
Jawaban:
Menurut saya akad yang cocok digunakan adalah akad musyarokah mutanaqhisah
karena akad ini kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk kepemilikan suatu barang
atau aset. Dimana kerja sama disini mengurangi hak kepemilikan salah satu pihak
sementara pihak yang lain bertambah hak kepemilikannya. Perpindahan kepemilikan ini
melalui mekanisme pembayaran atas hak kepemilikan yang lain. Bentuk kerjasama ini
berakhir pada pengalihan hak salah satu pihak kepada pihak lain. Adapun besaran
kepemilikan dapat di tentukan sesuai dengan sejumlah modal atau dana yang di sertakan
dalam kontrak kerjasama tersebut. Selanjutnya nasabah akan membayar (mengangsur)
sejumlah dana yang di miliki oleh bank syariah. Perpindahan kepemilikan dari porsi bank
syariah kepada nasabah seiring dengan bertambahnya jumlah modal nasabah dari
pertambahan angsuran yang di lakukan nasabah. Hingga angsuran berakhir berarti
kepemilikan suatu barang atau benda tersebut sepenuhnya menjadi milik nasabah.
Penurunan porsi kepemilikan bank syariah terhadap barang atau benda berkurang secara
proporsional sesuai dengan besarnya angsuran. Jadi akad yang cocok digunakan yaitu
akad musyarokah mutanaqhisah.
2. Untuk membeli barang pada masa sekarang seseorang tidak perlu membelinya dengan
cashtapi bisa secara kredit , bahkanjika kita mau beli motor atau mobil banyak dealer
sering mengarahkan pembeli untuk membeli secara kredit. Bahkan jika kita beli secara
kredit lembaga finance cukup banyak di indonesia yang bisa kita pilih, menurut anda jual
beli seperti ini masuk dalam akad apa dalam fiqh muamalah.
Jawaban:
Menurut saya dalam fiqih muamalah akad yang cocok di gunakan sesuai ilustrasii
diatas adalah akad murabahah. Karena akad ini mengharuskan pembiaya membeli barang
untuk di sediakan kepada pembeli yang tidak mampu membeli secara langsung atau cash.
Pembiaya dapat menjual barang kepada pembeli dengan harga lebih awal di tambah
keuntungan. Pembiaya mengambil keuntungan hasil dari menaikkan harga di awal pesan
barang yang di setujui oleh pembiaya dan pembeli. Sebelum pembiayaan tersebut di
sepakati oleh kedua belah pihak maka pembeli dapat memilih durasi pembiayaan secara
kredit yang di sediakan oleh pembiayaan sesuai keputusan bersama.