Anda di halaman 1dari 16

E-MONEY DALAM PERSPEKTIF SYARIAH

MAKALAH

Disusun Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Fiqh Muamalah Kontemporer

Dosen Pengampu : Mohammad Nadzir, M.SI

Disusun Oleh:

Yulia Asmi Azizah

(1905046004)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena anugrah dan limpahan-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “E-Money Dalam Perspektif Syariah” ini dengan baik.
Selanjutnya tidak lupa solawat dan salam semoga tetap tercurah kepada junjungan besar kita
yakni Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang benar berupa
ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi anugrah bagi seluruh umat manusia.

Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang menjadi tugas Fiqh
Muamalah Kontemporer ini. Disamping itu, penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada
semua pihak yang telah berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini sehingga dalam pembuatan
makalah ini dapat berjalan lancar.

Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah
ini dapat berguna bagi penulis maupun bagi siapapun yang membacanya. Penulis menyadari
dalam penulisan makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, sehingga penulis
mengharapakan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca guna penyempurnaan
makalah selanjutnya dimasa depan, terima kasih.

Riau, 18 September 2020

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................i

DAFTAR ISI...............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1

1.1 Latar Belakang.................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................2

1.3 Tujuan..............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................3

2.1 Pengertian E-Money (Uang Elektronik)...........................................................3

2.2 Konsep E-Money (Uang Elektronik)................................................................4

2.3 E-Money dalam Perspektif Syariah..................................................................8

BAB III PENUTUP.....................................................................................................12

3.1 Kesimpulan.......................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Lembaga perbankan merupakan inti dari perekonomian suatu negara yang telah
menjadi instrumen penting dalam memperlancar jalannya pembangunan suatu negara. Salah
satu fungsinya yaitu sebagai lembaga perantara keuangan (financing intermediation) artinya
lembaga bank adalah lembaga yang dalam aktifitasnya berkaitan dengan uang, yakni sebagai
perantara keuangan antara pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang memiiki dana.
Sehingga dengan hadirnya perbankan beserta fungsi-fungsi dan kegiatannya di suatu negara,
dapat membantu mempercepat pertumbuhan ekonomi di suatu negara.
Seiring dengan laju ekonomi yang semakin pesat, setiap bank termasuk bank syariah
menawarkan berbagai produknya untuk menarik sebanyak mungkin nasabah, diantaranya
adalah dengan mengembangkan produk financial transactions card (kartu pembayaran
transaksi). Pertumbuhan alat pembayaran telah meningkat begitu pesat, seiring dengan
pengembangan teknologi dalam sistem pembayaran yang sedang berkembang saat
ini.Penggunaan teknologi modern sebagai instrumen pembayaran non-cash, baik secara
domestik maupun internsional, telah berkembang pesat disertai dengan berbagai inovasi yang
mengarah pada penggunaannya yang semakin efisien, aman, cepat dan nyaman.
Dampak perkembangan teknologi dalam sistem pembayaran tersebutterakhir ini
adalah dengan munculnya instrumenpembayaran yang dikenal denganistilah uang elektronik
(electronic money). Uang elektronik muncul sebagai jawaban atas kebutuhan terhadap
instrumen pembayaran mikro yang diharapkan mampu melakukan proses pembayaran secara
cepat dengan biaya yang relatif murah, karena nilai uang yang disimpan instrumen ini dapat
ditempatkan pada suatu media tertentu yang dapat diakses dengan cepat secara off-line, aman
dan murah. Dalam makalah ini penulis akan membahas mengenai E-money dalam perspektif
syariah.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian E-Money (Uang Elektronik)?
2. Bagaimana Konsep E-Money (Uang Elektronik)?
3. Bagaimana E-Money dalam Perspektif Syariah?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui Pengertian E-Money (Uang Elektronik)
2. Mengetahui Konsep E-Money (Uang Elektronik)
3. Mengetahui E-Money dalam Perspektif Syariah

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian E-Money (Uang Elektronik)

Uang elektronik adalah uang yang dipergunakan dalam transaksi melewati jejaring
internet secara elektronik dan sistem penyimpanan harga digital. Dalam uangelektronik
terdapat nilai tersimpan (stored-value) atau prabayar (prepaid) dimana terdapat nilai uang
yang disimpan dalam suatu media elektronik yang berbasis chip atau server. Nilai uang yang
terdapat pada uang elektronik akan secara otomatis berkurang pada saat pengguna melakukan
pembayaran. Uang elektronik digunakan untuk berbagai macam jenis pembayaran (multi
purpose payment).1

Neda Popovska-kamnar berpendapat bahwauang elektronik merupakan instrumen


terbaru dalam sistem pembayaran yang dalam definisi lebih luas, adalah uang yang ditransfer
secara elektronik. Akan tetapi untuk mendefinisikan uang elektronik secara lebih kompleks
dan tepat merupakan suatu masalah karena hal tersebut merupakan sesuatu fenomena yang
dinamis dalam kerangka yang cenderung statis. 2

Kemunculan uang elektronik awalnyahanya berbentuk internet banking yang


memberikan akses, yang semula terbatas menjadi lebih mudah dan meluas. Internet banking
memungkinkan nasabah untuk melakukan transaksi via telepon selular. Penggunaan uang
elektronik pada saat itu hanya terdapat di ruang lingkup terbatas yang dalam hal ini adalah
nasabah bank dengan nasabah bank yang lain. Akan tetapi trend tersebut berubah seiring
dengan kemajuan ilmu pengetahuan dibidang teknologi informasi di era tahun 2008. Hal
tersebut menjadi awal mula maraknya transaksi jual beli melalui media elektronik. Uang
elektronik yang semula dibatasi oleh kalangan tertentu, kini mempunyai ruang lingkup yang
lebih luas. Masyarakat luas dapat memanfaatkan jasa penyedia uang elektronik tanpa harus
menjadi nasabah di bank tertentu.

Uang elektronik bukanlah uang yang dicetak layaknya uang kertas atau deposito.
Pembayaran hanya dapat dilakukan terbatas hanya pada nominal uang yangterdapat pada
1 “Uang Elektronik,” 2018, http://id.wikipedia.org/wiki/uang_elektronik (diakses 18 September 2020).
2 Neda Popovska-kamnar, ‘The Use Of Electronic Money And Its Impact On Monetary Policy’,Vol.1, No..2
(2014),h.79–92.

3
media elektronik tersebut yang sebelumnya telah disetorkan kepada pihak penerbit jasa
terlebih dahulu, yang kemudian ditop upatau isi ulang apabila saldo pada media elektronik
tersebut telah habis. Perbedaan uang elektronik dengan metode pembayaran lainnya seperti
single purpose payment, adalah perusahaan yang memberikan jasa uang elektronik dengan
orang yang menerima pembayarannya berbeda.

E-money bukanlah jenis uang baru. Tetapi hanya merupakan suatu produk yang
menyediakan jasa akses pembayaran, dimana pengguna menggunakan instruksi yang telah
ditentukan oleh perusahaan penyedia produk baik dengan cara di tap, gesek, atau
memasukkan akun log in dan kata sandi untuk mentransfer dana dari akun pemilik produk
kepada merchant.3

Uang elektronik juga dapat mengurangi kebutuhan akanuang tunai kertas,cek, kartu
kredit atau debit sebagai alat pembayaran, sekaligus dapat menjadi aset kepemilikan seperti
deposito atau obligasi, jumlah uang beredar, bahkan menjadi instrumen pada praktik
kebijakan moneter. Keberadaan e-money diharapkan dapat menjadi solusi pembayaran yang
inovatif dan cepat di tempat-tempat yang memang membutuhkan efisiensi durasi waktu
pembayaran guna meningkatkan pelayanan seperti pembayaran tol, mini market, foodcourt,
dan lain sebagainya.4

2.2 Konsep E-Money (Uang Elektronik)

Uang adalah standar kegunaan yang terdapat pada barang dan tenaga. Oleh karena itu,
uang di definisikan sebagai suatu yang dipergunakan untuk mengukur tiap barang dan
tenaga. Sedangkan uang elektronik (e-money) yang dimaksud adalah alat pembayaran
elektronik yang diperoleh dengan menyetorkan terlebih dahulu sejumlah uang kepada
penerbit, baik langsung maupun melalui agen-agen penerbit, atau dengan pendebitan di bank,
dan nilai uang tersebut dimasukan menjadi nilai uang dalam media elektronik, yang
dinyatakan dalam satuan rupiah, yang digunakan untuk melakukan transaksi pembayaran
dengan cara mengurangi secara langsung nilai yang ada pada media elektronik tersebut.

3 Husnil Khatimah and Fairol Halim,"The Intention To Use E-Money Transaction InIndonesia : Conceptual
Framework, "Collage of Business, Universiti Utara Malaysia, 2009,h. 115-124.
4 Diana Hancock and David. B. Humphrey,"Payment Transactions, Instruments,and Systems:A Survey, "1998,
h.1573–1624

4
Uang elektronik secara khususdiatur oleh Peraturan Bank Indonesia No.
16/8/PBI/2014 tentang perubahan atas Peraturan Bank Indonesia No. 11/12/PBI/2009 tentang
Uang Elektronik dan Surat Edaran Penyelenggaraan Uang Elektronik (electronic money)
Nomor 16/11/DKSP tertanggal 22 Juli 2014 sebagai perubahan atas Surat Edaran Uang
Elektronik (electronic money) Nomor 11/11/DASP tertanggal 13 April 2009.
Dalam penyelenggaraan e-money tentu melibatkan banyak pihak, diantaranya adalah:

1. Penerbit

2. Pemegang kartu uang elektronik

3. Pedagang (merchant)

 Karakteristik Uang Elektronik

Uang Elektronik (electronic money) didefinisikan sebagai alat pembayaran yang


memenuhi unsur-unsur sebagai berikut:

1. Diterbitkan atas dasar nilai uang yang disetor terlebih dahulu oleh pemegang kepada
penerbit
2. Nilai uang disimpan secara elektronik dalam suatu media seperti server atau chip
3. Digunakan sebagai alat pembayaran kepada pedagang yang bukan merupakanpenerbit
uang elektronik tersebut
4. Nilai uang elektronik yang disetor oleh pemegang dan dikelola oleh penerbit bukan
merupakan simpanan sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang mengatur
mengenai perbankan.
Batas nilai uang elektronik yang dapat disimpan didalam media elektronik dalam
surat edaran Bank Indonesia adalah sebesar Rp. 2.000.000,-bagi yang unregistered dan
Rp. 10.000.000,-bagi yang registered dan keduanya memiliki batas transaksi sebesar Rp.
20.000.000,-dalam setiap bulannya.5

 Kelebihan serta Kekurangan Uang Elektronik

Maraknya uang elektronik harus dibarengi dengan pemahaman terlebih dahulu kelebihan
serta kekurangan yang terdapat pada uang elektronik.
5 Bank Indonesia, Peraturan Bank Indonesia No.11/12/PBI/2009-Uang Elektronik (ElectronicMoney), 2009.

5
Kelebihan uang elektronik:

1. Transaksi cepat dan lancar

2. Tidak perlu terlebih dahulu menabung di suatu bank tertentu

3. Praktis dan mudah dibawa.

Sedangkan kekurangan uang elektronik:

1. Tidak semua mempunyai sistem pengaman seperti pin

2. Sulitnya klaim ketika media elektronik hilang atau rusak, sehingga nominal uang yang
terdapat didalamnya tidak dapat diganti oleh pihak penerbit

3. Belum banyak merchant yang menerima uang elektronik sebagai media pembayaran, apalagi
di tempat-tempat tradisional

4. Mengakibatkan pengguna uang elektronik cenderung boros.

 Contoh E-Money di Indonesia

Berikut macam-macam e-Money yang terbit di Indonesia seperti:

1. E-Money yang diterbitkan perbankan Perbankan di Indonesia


 Bank Mandiri
Bank Mandiri misalnya, ia mempunyai Mandiri Indomaret Card, GazCard, E-
Toll, dan E-Cash. Seperti namanya, masing-masing memiliki kelebihan, Indomaret Card
memiliki keuntungan lebih bila dipakai belanja di Indomaret. Sementara GazCard
digunakan untuk membeli bahan bakar minyak di Pertamina, sedangkan E-Toll untuk
membayar akses jalan tol. Adapun E-Cash, umumnya digunakan untuk belanja online
maupun offline di merchant-merchant rekanan Mandiri E-cash, isi pulsa, hingga membeli
tiket pesawat.
 Bank Syariah Mandiri
Bank syariah dari plat merah BUMN yakni Bank syariah mandiri menerbitkan
e-Money bernama BSM E-Money. Harga tersebut Adalah 20.000 dan bisa dimiliki

6
oleh siapapun yang memiliki tabungan rekening giro di bank tersebut. Kemudian bisa
digunakan diberbagai merchant seperti tol, bus, restaurant, kereta, belanja, dll.

 Bank BCA

Bank BCA juga menerbitkan produk e-Money bernama BCA Flazz Card dan
aplikasi Sakuku. Bank BCA termasuk yang terdepan dalam urusan e-Money ini. Sebab,
ada 6,4 juta keping e-Money yang beredar di tahun 2014. BCA Flazz Card sangat populer
dan bisa digunakan di puluhan ribu gerai rekanan Bank BCA di seluruh Indonesia. Selain
itu, ketersediaan promo juga menjadi daya tarik sendiri bagi pemegang BCA Flazz Card.
Adapun BCA Sakuku, merupakan layanan e-Money dari Bank BCA dalam bentuk
aplikasi yang bisa di-instal di smartphone. Hanya dengan cara scan QR Code saat
membayar di kasir, maka transaksi sudah bisa dilakukan.

 Bank BNI

Bank BNI memiliki produk e-Money yang diberi nama BNI TapCash. Bentuk
BNI TapCash hampir sama dengan BCA Flazz Card. BNI TapCash bisa digunakan untuk
melakukan pembayaran di minimarket seperti Alfamart, Indomaret, tiket Trans Jakarta,
hingga membayar e-parking. Beberapa perbankan lainnya juga turut menerbitkan e-
money, misalnya Bank Permata dengan produk BBM Money-nya, CIMB dengan
Rekening Ponselnya, serta Bank National Nobu dengan Nobu E-Money.

2. E-Money dengan penerbit Operator Seluler


Operator Seluler juga tak kalah inovatif dalam menyediakan layanan kepada
masyarakat, mereka kini merambah ke bidang finansial dengan menerbitkan e-Money.
 Telkomsel
Telkomsel juga menerbitkan e-Money yang diberi nama T-Cash Tap. E-Money
milik operator seluler terbesar di Indonesia itu telah menggunakan teknologi NFC (Near
Field Communication). Pengguna Telkomsel yang memiliki smartphone dengan
teknologi NFC bisa menggunakan T-Cash Tap. Tapi, bila smartphone pengguna belum
mendukung NFC, jangan khawatir karena Telkomsel menyediakan stiker NFC untuk
ditempel ke smartphone, kemudian bisa digunakan untuk pembayaran transaksi di

7
sejumlah minimarket dan tempat hiburan. Indosat Ooredoo Tak mau kalah dari
Telkomsel, operator seluler Indosat Ooredoo membuat e-Money dengan nama
Dompetku. Dompetku dapat diakses dengan menekan *789# kemudian tekan tombol
‘call’. Dompetku bisa digunakan untuk setor dan tarik tunai, pembelian, pembayaran,
hingga transfer. Anda juga bisa menggunakan Dompetku untuk membayar transaksi di
gerai rekanan seperti Alfamart, Indomaret, Elevania, dan Asuransi Adira.
 XL
Provider XL memiliki produk e-Money dengan nama XL-Tunaiku. Layanan ini
bisa diakses dengan menekan 123120# dari ponsel. XL Tunaiku bisa digunakan untuk
membayar tagihan, mencairkan uang, mengirim dan menerima uang ke sesama pengguna
XL, serta belanja online dan offline.

3. E-Money yang diterbitkan Pihak Lain


Pihak lain yang bukan perbankan maupun operator seluler juga menerbitkan e-
Money, salah satunya Doku Wallet. Doku Wallet merupakan sistem pembayaran
independen yang cukup besar di Indonesia. Usianya telah tujuh tahun dengan 3 produk
utama, yakni DokuPay, MyShortCard, serta Doku Wallet. DokuPay biasa digunakan oleh
perusahaan untuk menerima pembayaran online, seperti menerima pembayaran dari kartu
kredit dan transfer bank. MyShortCard bisa digunakan untuk menerima pembayaran
online di Facebook. Kemudian Doku Wallet yang berfungsi sebagai e-Wallet.

2.3 E-Money Dalam Perspektif Syariah

Dari penjabaran-penjabaran yang telah dipaparkan diatas, penulis berpendapatbahwa


uang elektronik hukumnya boleh, didasarkan kepada dalil Al-Quran surat An-Nisa: 29:

ٓ
َ ‫اض ِّمن ُك ْم ۚ َواَل تَ ْقتُلُ ٓو ۟ا أَنفُ َس ُك ْم ۚ إِ َّن ٱهَّلل‬ ۟ ْ ۟
ٍ ‫ٰيَأَيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءا َمنُوا اَل تَأ ُكلُ ٓوا أَ ْم ٰ َولَ ُكم} بَ ْينَ ُكم بِ ْٱل ٰبَ ِط ِل إِٓاَّل أَن تَ ُكونَ تِ ٰ َج َرةً عَن ت ََر‬
‫َكانَ بِ ُك ْم َر ِحي ًم‬
Terjemahan: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu salingmemakan harta
sesamamudengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka
sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu;sesungguhnya Allah adalah
Maha Penyayang kepadamu.

8
Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia telah mengeluarkan fatwa yang
berkaitan dengan uang elektronik, dan menyatakan bahwa hukum uang elektronik itu pada
dasarnya boleh asal dengan syarat-syarat:

1. Uang elektronik (electronic money) adalah alat pembayaran yang memenuhi unsur-unsur
berikut:

a. Diterbitkan atas dasar jumlah nominal uang yang disetor terlebih dahulukepada penerbit
b. Jumlah nominal uang disimpan secara elektronik dalam suatu media yangteregistrasi
c. Jumlah nominal uang elektronik yang dikelola oleh penerbit bukanmerupakan simpanan
sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yangmengatur mengenai perbankan;
d. Digunakan sebagai alat pembayaran kepada pedagang yang bukanmerupakan penerbit
uang elektronik tersebut.

2. Uang elektronik syariah adalah uang elektronik yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.6

Akad yang Digunakan dalam Uang Elektronik:

Akad antara penerbit dengan pemegang uang elektronik adalah akad wadi’ah atau akad
qardh. Dalam hal akad yang digunakan adalah akad wadi'ah, maka berlaku ketentuan dan batasan
akad wadi'ah sebagai berikut:

1. Jumlah nominal uang elektronikbersifat titipan yang dapat diambil/digunakanoleh


pemegang kapan saja
2. Jumlah nominal uang elektronik yang dititipkan tidak boleh digunakan oleh penerima
titipan (penerbit), kecuali atas izin pemegang kartu
3. Dalam hal jumlah nominal uang elektronik yang dititipkan digunakan oleh penerbit atas
izin pemegang kartu, maka akad titipan (wadi’ah) berubah menjadi akad pinjaman
(qardh), dan tanggung jawab penerima titipan sama dengan tanggung jawab dalam akad
qardh
4. Otoritas terkait wajib membatasi penerbit dalam penggunaan dana titipan dari pemegang
kartu (dana float)

6 Fatwa Dewan Syariah Nasional no 116/DSN-MUI/IX/2017 tentang Uang Elektronik Syariah.

9
5. Penggunaan dana oleh penerbit tidak boleh bertentangan dengan prinsip syariah dan
peraturan pemndang-undangan.

Dalam hal akad yang digunakan adalah akad qardh, maka berlaku ketentuan dan batasan
akad qardh sebagai berikut:

1. Jumlah nominal uang elektronik bersifat hutang yang dapat diambil serta dapatdigunakan
oleh pemegang kapan saja
2. Penerbit dapat menggunakan (menginvestasikan) uang hutang dari pemegang uang
elektronik
3. Penerbit wajib mengembalikan jumlah pokok piutang pemegang uang elektronik kapan
saja sesuai kesepakatan
4. Otoritas terkait wajib membatasi penerbit dalam penggunaan dana pinjaman (utang) dari
pemegang kartu (dana float)
5. Penggunaan dana oleh penerbit tidak boleh bertentangan dengan prinsip syariahdan
peraturan perundang-undangan.

Di antara akad yang dapat digunakan penerbit dengan para pihak


dalampenyelenggaraan uang elektronik (prinsipal, acquirer, pedagang merchant, dan
penyelenggara penyelesaian akhir) adalah akad ijarah, akad ju’alah, dan akad wakalah bi al-
ujrah.7

Di antara akad yang dapat digunakan antara penerbit dengan agen layanan keuangan
digital adalah akad ijarah, akad ju'alah, dan akad wakalah bi al-ujrah. DSN MUI pun
menambahkan aturan mengenai uang elektronik yaitu jumlah nominal uang elektronik yang
ada pada penerbit harus ditempatkan di bank syariah, serta dalam hal kartu yang digunakan
sebagai media uang elektronik hilang maka jumlah nominal uang yang ada di penerbit tidak
boleh hilang. Penggunaan uang elektronik memiliki dimensiinsani yang dominan sehingga
tidak bertentangan dengan dimensi ilahi dari tujuan syariah.8

7 Fatwa Dewan Syariah Nasional no 116/DSN-MUI/IX/2017 tentang Uang Elektronik Syariah.

8 Lihat La Jamaa, “Dimensi Ilahi dan Dimensi Insani dalam Maqashid al-Syari’ah,”Jurnal Asy-Syir’ah,Vol. 45, No.
II, Juli-Desember 2011,h.1251.

10
Bertentangan dengan pendapat Karl Marx yang terkenal bahwa agama adalah salah
satu bentuk hasil ekspresi manusia yang tertindas, sehingga menyamakan agama dengan
opium, dan menyatakan bahwa untuk mendapatkan kebahagiaan yang hakiki, manusia harus
melepaskan sumber kebahagiaan semu yaitu agama, agama Islam merupakan agama
menyeluruh yang dinamis, akan tetapi tidak overly flexible, dan agama yang kokoh akan
tetapi tidak kaku (rigid), yang merupakan sumber kebahagiaan yang mutlak. Tanpa agama
manusia justru akan hampa, dan kehilangan arah, yangberujung kepada kerusakan tatanan
kehidupan sosial.9

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

9 Karl Marx and Friedrich Engels,On Religion(Moscow: Foreign Languages Pub. House,1957).

11
Uang elektronik adalah uang yang dipergunakan dalam transaksi melewati
jejaring internet secara elektronik dan sistem penyimpanan harga digital. Dalam
uangelektronik terdapat nilai tersimpan (stored-value) atau prabayar (prepaid) dimana
terdapat nilai uang yang disimpan dalam suatu media elektronik yang berbasis chip atau
server.
Islam memandang uang elektronik yang merupakan produk dari gejala sosialyang
baru, sebagai sesuatu hal yang boleh atau mubah, karena pada dasarnya asal semua hal
dalam muamalah itu adalah boleh, asal tetap berada dalam koridor kebenaran menurut
syara dan undang-undang. Uang elektronik hanyalah suatu bentuk baru dari uang yang
senantiasa berubah. Islam pun tidak menafikan pencarian keuntungan yang diperoleh dari
jasa uang elektronik, karena yang dilarang adalah upaya membeli uang dengan uang,
tetapi pada e-money ini si pengguna membeli jasa “kemudahan transaksi” yang
ditawarkan oleh penerbit. Sehingga penyedia jasa mendapatkan keuntungan dari jasa
yang mereka jual, dan pengguna pun mendapatkan kemudahan dari penyedia layanan.

DAFTAR PUSTAKA

12
Bank Indonesia,Peraturan Bank Indonesia No.11/12/PBI/2009-Uang Elektronik(Electronic
Money), 2009.

Departemen Agama RI.Al-Qur'an dan Terjemahnya,Jakarta: Ditjen Bimas Islam,2009.

Hancock, Diana,dan David. B. Humphrey."Payment Transactions,Instruments, andSystems: A


Survey,"1998.

Khatimah, Husnil, and Fairol Halim,"The Intention To Use E-Money Transaction InIndonesia:
Conceptual Framework,"Collage of Business, Universiti UtaraMalaysia, 2009

Jamaa, La.“Dimensi Ilahi dan Dimensi Insani dalamMaqashid al-Syari’ah,”JurnalAsy-


Syir’ah,Vol. 45, No. II, Juli-Desember 2011

Marx, Karl,dan Friedrich Engels,On Religion,Moscow: Foreign Languages Pub.House, 1957.

Popovska-kamnar, Neda."The Use Of Electronic Money And Its Impact On MonetaryPolicy,"


Vol.1,2014.

Fatwa Dewan Syariah Nasional no 116/DSN-MUI/IX/2017 tentang Uang Elektronik Syariah

‘Uang Elektronik’, 2018 https://id.wikipedia.org/wiki/Uang_elektronik

13

Anda mungkin juga menyukai