MAKALAH
Disusun Oleh:
(1905046004)
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena anugrah dan limpahan-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “E-Money Dalam Perspektif Syariah” ini dengan baik.
Selanjutnya tidak lupa solawat dan salam semoga tetap tercurah kepada junjungan besar kita
yakni Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang benar berupa
ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi anugrah bagi seluruh umat manusia.
Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang menjadi tugas Fiqh
Muamalah Kontemporer ini. Disamping itu, penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada
semua pihak yang telah berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini sehingga dalam pembuatan
makalah ini dapat berjalan lancar.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah
ini dapat berguna bagi penulis maupun bagi siapapun yang membacanya. Penulis menyadari
dalam penulisan makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, sehingga penulis
mengharapakan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca guna penyempurnaan
makalah selanjutnya dimasa depan, terima kasih.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1
1.3 Tujuan..............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................3
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian E-Money (Uang Elektronik)?
2. Bagaimana Konsep E-Money (Uang Elektronik)?
3. Bagaimana E-Money dalam Perspektif Syariah?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui Pengertian E-Money (Uang Elektronik)
2. Mengetahui Konsep E-Money (Uang Elektronik)
3. Mengetahui E-Money dalam Perspektif Syariah
2
BAB II
PEMBAHASAN
Uang elektronik adalah uang yang dipergunakan dalam transaksi melewati jejaring
internet secara elektronik dan sistem penyimpanan harga digital. Dalam uangelektronik
terdapat nilai tersimpan (stored-value) atau prabayar (prepaid) dimana terdapat nilai uang
yang disimpan dalam suatu media elektronik yang berbasis chip atau server. Nilai uang yang
terdapat pada uang elektronik akan secara otomatis berkurang pada saat pengguna melakukan
pembayaran. Uang elektronik digunakan untuk berbagai macam jenis pembayaran (multi
purpose payment).1
Uang elektronik bukanlah uang yang dicetak layaknya uang kertas atau deposito.
Pembayaran hanya dapat dilakukan terbatas hanya pada nominal uang yangterdapat pada
1 “Uang Elektronik,” 2018, http://id.wikipedia.org/wiki/uang_elektronik (diakses 18 September 2020).
2 Neda Popovska-kamnar, ‘The Use Of Electronic Money And Its Impact On Monetary Policy’,Vol.1, No..2
(2014),h.79–92.
3
media elektronik tersebut yang sebelumnya telah disetorkan kepada pihak penerbit jasa
terlebih dahulu, yang kemudian ditop upatau isi ulang apabila saldo pada media elektronik
tersebut telah habis. Perbedaan uang elektronik dengan metode pembayaran lainnya seperti
single purpose payment, adalah perusahaan yang memberikan jasa uang elektronik dengan
orang yang menerima pembayarannya berbeda.
E-money bukanlah jenis uang baru. Tetapi hanya merupakan suatu produk yang
menyediakan jasa akses pembayaran, dimana pengguna menggunakan instruksi yang telah
ditentukan oleh perusahaan penyedia produk baik dengan cara di tap, gesek, atau
memasukkan akun log in dan kata sandi untuk mentransfer dana dari akun pemilik produk
kepada merchant.3
Uang elektronik juga dapat mengurangi kebutuhan akanuang tunai kertas,cek, kartu
kredit atau debit sebagai alat pembayaran, sekaligus dapat menjadi aset kepemilikan seperti
deposito atau obligasi, jumlah uang beredar, bahkan menjadi instrumen pada praktik
kebijakan moneter. Keberadaan e-money diharapkan dapat menjadi solusi pembayaran yang
inovatif dan cepat di tempat-tempat yang memang membutuhkan efisiensi durasi waktu
pembayaran guna meningkatkan pelayanan seperti pembayaran tol, mini market, foodcourt,
dan lain sebagainya.4
Uang adalah standar kegunaan yang terdapat pada barang dan tenaga. Oleh karena itu,
uang di definisikan sebagai suatu yang dipergunakan untuk mengukur tiap barang dan
tenaga. Sedangkan uang elektronik (e-money) yang dimaksud adalah alat pembayaran
elektronik yang diperoleh dengan menyetorkan terlebih dahulu sejumlah uang kepada
penerbit, baik langsung maupun melalui agen-agen penerbit, atau dengan pendebitan di bank,
dan nilai uang tersebut dimasukan menjadi nilai uang dalam media elektronik, yang
dinyatakan dalam satuan rupiah, yang digunakan untuk melakukan transaksi pembayaran
dengan cara mengurangi secara langsung nilai yang ada pada media elektronik tersebut.
3 Husnil Khatimah and Fairol Halim,"The Intention To Use E-Money Transaction InIndonesia : Conceptual
Framework, "Collage of Business, Universiti Utara Malaysia, 2009,h. 115-124.
4 Diana Hancock and David. B. Humphrey,"Payment Transactions, Instruments,and Systems:A Survey, "1998,
h.1573–1624
4
Uang elektronik secara khususdiatur oleh Peraturan Bank Indonesia No.
16/8/PBI/2014 tentang perubahan atas Peraturan Bank Indonesia No. 11/12/PBI/2009 tentang
Uang Elektronik dan Surat Edaran Penyelenggaraan Uang Elektronik (electronic money)
Nomor 16/11/DKSP tertanggal 22 Juli 2014 sebagai perubahan atas Surat Edaran Uang
Elektronik (electronic money) Nomor 11/11/DASP tertanggal 13 April 2009.
Dalam penyelenggaraan e-money tentu melibatkan banyak pihak, diantaranya adalah:
1. Penerbit
3. Pedagang (merchant)
1. Diterbitkan atas dasar nilai uang yang disetor terlebih dahulu oleh pemegang kepada
penerbit
2. Nilai uang disimpan secara elektronik dalam suatu media seperti server atau chip
3. Digunakan sebagai alat pembayaran kepada pedagang yang bukan merupakanpenerbit
uang elektronik tersebut
4. Nilai uang elektronik yang disetor oleh pemegang dan dikelola oleh penerbit bukan
merupakan simpanan sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang mengatur
mengenai perbankan.
Batas nilai uang elektronik yang dapat disimpan didalam media elektronik dalam
surat edaran Bank Indonesia adalah sebesar Rp. 2.000.000,-bagi yang unregistered dan
Rp. 10.000.000,-bagi yang registered dan keduanya memiliki batas transaksi sebesar Rp.
20.000.000,-dalam setiap bulannya.5
Maraknya uang elektronik harus dibarengi dengan pemahaman terlebih dahulu kelebihan
serta kekurangan yang terdapat pada uang elektronik.
5 Bank Indonesia, Peraturan Bank Indonesia No.11/12/PBI/2009-Uang Elektronik (ElectronicMoney), 2009.
5
Kelebihan uang elektronik:
2. Sulitnya klaim ketika media elektronik hilang atau rusak, sehingga nominal uang yang
terdapat didalamnya tidak dapat diganti oleh pihak penerbit
3. Belum banyak merchant yang menerima uang elektronik sebagai media pembayaran, apalagi
di tempat-tempat tradisional
6
oleh siapapun yang memiliki tabungan rekening giro di bank tersebut. Kemudian bisa
digunakan diberbagai merchant seperti tol, bus, restaurant, kereta, belanja, dll.
Bank BCA
Bank BCA juga menerbitkan produk e-Money bernama BCA Flazz Card dan
aplikasi Sakuku. Bank BCA termasuk yang terdepan dalam urusan e-Money ini. Sebab,
ada 6,4 juta keping e-Money yang beredar di tahun 2014. BCA Flazz Card sangat populer
dan bisa digunakan di puluhan ribu gerai rekanan Bank BCA di seluruh Indonesia. Selain
itu, ketersediaan promo juga menjadi daya tarik sendiri bagi pemegang BCA Flazz Card.
Adapun BCA Sakuku, merupakan layanan e-Money dari Bank BCA dalam bentuk
aplikasi yang bisa di-instal di smartphone. Hanya dengan cara scan QR Code saat
membayar di kasir, maka transaksi sudah bisa dilakukan.
Bank BNI
Bank BNI memiliki produk e-Money yang diberi nama BNI TapCash. Bentuk
BNI TapCash hampir sama dengan BCA Flazz Card. BNI TapCash bisa digunakan untuk
melakukan pembayaran di minimarket seperti Alfamart, Indomaret, tiket Trans Jakarta,
hingga membayar e-parking. Beberapa perbankan lainnya juga turut menerbitkan e-
money, misalnya Bank Permata dengan produk BBM Money-nya, CIMB dengan
Rekening Ponselnya, serta Bank National Nobu dengan Nobu E-Money.
7
sejumlah minimarket dan tempat hiburan. Indosat Ooredoo Tak mau kalah dari
Telkomsel, operator seluler Indosat Ooredoo membuat e-Money dengan nama
Dompetku. Dompetku dapat diakses dengan menekan *789# kemudian tekan tombol
‘call’. Dompetku bisa digunakan untuk setor dan tarik tunai, pembelian, pembayaran,
hingga transfer. Anda juga bisa menggunakan Dompetku untuk membayar transaksi di
gerai rekanan seperti Alfamart, Indomaret, Elevania, dan Asuransi Adira.
XL
Provider XL memiliki produk e-Money dengan nama XL-Tunaiku. Layanan ini
bisa diakses dengan menekan 123120# dari ponsel. XL Tunaiku bisa digunakan untuk
membayar tagihan, mencairkan uang, mengirim dan menerima uang ke sesama pengguna
XL, serta belanja online dan offline.
ٓ
َ اض ِّمن ُك ْم ۚ َواَل تَ ْقتُلُ ٓو ۟ا أَنفُ َس ُك ْم ۚ إِ َّن ٱهَّلل ۟ ْ ۟
ٍ ٰيَأَيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءا َمنُوا اَل تَأ ُكلُ ٓوا أَ ْم ٰ َولَ ُكم} بَ ْينَ ُكم بِ ْٱل ٰبَ ِط ِل إِٓاَّل أَن تَ ُكونَ تِ ٰ َج َرةً عَن ت ََر
َكانَ بِ ُك ْم َر ِحي ًم
Terjemahan: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu salingmemakan harta
sesamamudengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka
sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu;sesungguhnya Allah adalah
Maha Penyayang kepadamu.
8
Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia telah mengeluarkan fatwa yang
berkaitan dengan uang elektronik, dan menyatakan bahwa hukum uang elektronik itu pada
dasarnya boleh asal dengan syarat-syarat:
1. Uang elektronik (electronic money) adalah alat pembayaran yang memenuhi unsur-unsur
berikut:
a. Diterbitkan atas dasar jumlah nominal uang yang disetor terlebih dahulukepada penerbit
b. Jumlah nominal uang disimpan secara elektronik dalam suatu media yangteregistrasi
c. Jumlah nominal uang elektronik yang dikelola oleh penerbit bukanmerupakan simpanan
sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yangmengatur mengenai perbankan;
d. Digunakan sebagai alat pembayaran kepada pedagang yang bukanmerupakan penerbit
uang elektronik tersebut.
2. Uang elektronik syariah adalah uang elektronik yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.6
Akad antara penerbit dengan pemegang uang elektronik adalah akad wadi’ah atau akad
qardh. Dalam hal akad yang digunakan adalah akad wadi'ah, maka berlaku ketentuan dan batasan
akad wadi'ah sebagai berikut:
9
5. Penggunaan dana oleh penerbit tidak boleh bertentangan dengan prinsip syariah dan
peraturan pemndang-undangan.
Dalam hal akad yang digunakan adalah akad qardh, maka berlaku ketentuan dan batasan
akad qardh sebagai berikut:
1. Jumlah nominal uang elektronik bersifat hutang yang dapat diambil serta dapatdigunakan
oleh pemegang kapan saja
2. Penerbit dapat menggunakan (menginvestasikan) uang hutang dari pemegang uang
elektronik
3. Penerbit wajib mengembalikan jumlah pokok piutang pemegang uang elektronik kapan
saja sesuai kesepakatan
4. Otoritas terkait wajib membatasi penerbit dalam penggunaan dana pinjaman (utang) dari
pemegang kartu (dana float)
5. Penggunaan dana oleh penerbit tidak boleh bertentangan dengan prinsip syariahdan
peraturan perundang-undangan.
Di antara akad yang dapat digunakan antara penerbit dengan agen layanan keuangan
digital adalah akad ijarah, akad ju'alah, dan akad wakalah bi al-ujrah. DSN MUI pun
menambahkan aturan mengenai uang elektronik yaitu jumlah nominal uang elektronik yang
ada pada penerbit harus ditempatkan di bank syariah, serta dalam hal kartu yang digunakan
sebagai media uang elektronik hilang maka jumlah nominal uang yang ada di penerbit tidak
boleh hilang. Penggunaan uang elektronik memiliki dimensiinsani yang dominan sehingga
tidak bertentangan dengan dimensi ilahi dari tujuan syariah.8
8 Lihat La Jamaa, “Dimensi Ilahi dan Dimensi Insani dalam Maqashid al-Syari’ah,”Jurnal Asy-Syir’ah,Vol. 45, No.
II, Juli-Desember 2011,h.1251.
10
Bertentangan dengan pendapat Karl Marx yang terkenal bahwa agama adalah salah
satu bentuk hasil ekspresi manusia yang tertindas, sehingga menyamakan agama dengan
opium, dan menyatakan bahwa untuk mendapatkan kebahagiaan yang hakiki, manusia harus
melepaskan sumber kebahagiaan semu yaitu agama, agama Islam merupakan agama
menyeluruh yang dinamis, akan tetapi tidak overly flexible, dan agama yang kokoh akan
tetapi tidak kaku (rigid), yang merupakan sumber kebahagiaan yang mutlak. Tanpa agama
manusia justru akan hampa, dan kehilangan arah, yangberujung kepada kerusakan tatanan
kehidupan sosial.9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
9 Karl Marx and Friedrich Engels,On Religion(Moscow: Foreign Languages Pub. House,1957).
11
Uang elektronik adalah uang yang dipergunakan dalam transaksi melewati
jejaring internet secara elektronik dan sistem penyimpanan harga digital. Dalam
uangelektronik terdapat nilai tersimpan (stored-value) atau prabayar (prepaid) dimana
terdapat nilai uang yang disimpan dalam suatu media elektronik yang berbasis chip atau
server.
Islam memandang uang elektronik yang merupakan produk dari gejala sosialyang
baru, sebagai sesuatu hal yang boleh atau mubah, karena pada dasarnya asal semua hal
dalam muamalah itu adalah boleh, asal tetap berada dalam koridor kebenaran menurut
syara dan undang-undang. Uang elektronik hanyalah suatu bentuk baru dari uang yang
senantiasa berubah. Islam pun tidak menafikan pencarian keuntungan yang diperoleh dari
jasa uang elektronik, karena yang dilarang adalah upaya membeli uang dengan uang,
tetapi pada e-money ini si pengguna membeli jasa “kemudahan transaksi” yang
ditawarkan oleh penerbit. Sehingga penyedia jasa mendapatkan keuntungan dari jasa
yang mereka jual, dan pengguna pun mendapatkan kemudahan dari penyedia layanan.
DAFTAR PUSTAKA
12
Bank Indonesia,Peraturan Bank Indonesia No.11/12/PBI/2009-Uang Elektronik(Electronic
Money), 2009.
Khatimah, Husnil, and Fairol Halim,"The Intention To Use E-Money Transaction InIndonesia:
Conceptual Framework,"Collage of Business, Universiti UtaraMalaysia, 2009
13