Anda di halaman 1dari 4

Pengertian pinjaman atau kredit bank adalah produk bank dimana bank menyediakan sejumlah

uang untuk dipinjamkan kepada nasabah, dengan pemberian bunga. Berdasarkan kesepakatan
pinjam-meminjam di produk pinjaman, nasabah diwajibkan untuk melunasi utang pinjaman
bersamaan dengan bunganya secara bertahap dalam jangka waktu tertentu.

Cara kerja pinjaman bank


Pada dasarnya sistem atau cara kerja pinjaman uang di bank tidaklah rumit. Bagian
terumit merupakan perhitungan bunga dan angsuran untuk jenis pinjaman yang
berbeda-beda. Seperti yang dijelaskan di pengertiannya, bank akan meminjamkan
sejumlah dana kepada nasabah untuk jangka waktu tertentu. Sebagai imbalan dari
meminjamkan uang tersebut, bank menagihkan bunga dari total uang yang dipinjam.
Setelah peminjam atau nasabah menerima uang tersebut maka nasabah perlu menyicil
utang pinjaman dan bunga setiap bulan hingga lunas.

Apabila peminjam tidak membayar angsuran pada tanggal jatuh tempo setiap bulannya,
maka bank akan memberikan denda kepada sang peminjam. Dan jika penunggakan
angsuran ini terjadi secara terus-menerus hingga bank merasa nasabah tidak mampu
lagi membayar angsuran pinjaman, maka bank dapat menuntut nasabah melalui jalur
hukum. Bila pinjaman memiliki aset yang terkait sebagai jaminan maka bank berhak
untuk menyita jaminan tersebut. Apabila pelunasan pinjaman dilakukan lebih awal dari
waktu yang ditentukan maka bank berhak mengenakan penalti kepada nasabah.

Semua proses dan ketentuan pinjaman ini akan tercantum pada perjanjian pinjaman
atas kesepakatan pihak bank dan nasabah.

Manfaat pinjaman bank


Manfaat dari pinjaman bagi pihak bank sudah pasti sebagai sumber pendapatan. Bank
dapat memperoleh keuntungan dari bunga pinjaman yang ditagihkan ke nasabah. Akan
tetapi bagaimanakah dari sisi nasabah? Apakah manfaat mengambil pinjaman dari
bank? Berikut beberapa manfaatnya:

1. Memenuhi kebutuhan nasabah


Manfaat yang paling jelas dari pinjaman bank untuk nasabah adalah memenuhi
kebutuhan nasabah. Dengan mengambil pinjaman bank, nasabah dapat memanfaatkan
uang yang diperoleh untuk keperluannya.
2. Bank menawarkan berbagai macam pinjaman
Baik itu untuk pembelian rumah, mobil, motor, pembayaran rumah sakit, biaya
pernikahan, pendidikan maupun modal bisnis, bank menyediakan pembiayaannya
dengan jenis pinjaman yang berbeda-beda. Dan setiap pinjaman tersebut memiliki
keuntungan kompetitif.
3. Suku bunga yang teregulasi
Dengan adanya regulasi dari bank sentral (Bank Indonesia) atas suku bunga kredit,
bank umum tidak dapat memasang suku bunga lebih tinggi dari regulasi itu. Jadi ada
batasan suku bunga pinjaman yang dapat dikenakan kepada nasabah. Sedangkan
lembaga keuangan lain dapat menagih suku bunga yang sangat tinggi di produk
pinjamannya, contohnya rentenir. Maka dengan mengambil kredit bank, nasabah akan
terlindungi dari tingkat suku bunga pinjaman yang tidak karuan.
4. Jumlah pinjaman lebih tinggi
Dibandingkan lembaga pembiayaan lainnya, bank dapat memberikan jumlah pinjaman
yang jauh lebih tinggi. Tentunya karena bank merupakan lembaga keuangan terbesar di
Indonesia.
5. Lebih mudah diperoleh
Kredit bank relatif lebih mudah diperoleh jika peminjam memenuhi semua
persyaratannya ketimbang sumber kredit dari lembaga lainnya.
6. Keamanan informasi debitur
Rahasia keuangan debitur dan informasi debitur lebih terjaga jika mengajukan pinjaman
melalui bank.

Jenis- jenis pinjaman


1. Kredit Pemilikan Rumah (KPR)
2. Kredit Tanpa Agunan (KTA)
3. Kredit Mobil
4. Kredit sepeda Motor

Pinjaman uang tunai adalah salah satu produk dari perusahaan atau lembaga
pembiayaan yang memberikan fasilitas pinjaman kepada calon konsumen baru
(peminjam atau debitur). Biasanya pinjaman uang tunai mencakup dua hal, yaitu
dengan menyertai agunan maupun tanpa menyertai agunan.

Jika dengan menyertai agunan, maka peminjam diharuskan untuk memberikan agunan
atau jaminan, sedangkan jika tanpa menyertai agunan berarti tidak ada jaminan apa
pun yang dilibatkan.

Bahkan, bukan hanya bank yang memberikan produk pinjaman uang tunai, tapi
lembaga keuangan lainnya juga sanggup memberikan fasilitas semacam ini sehingga
Anda tidak perlu meminjam dana dari rentenir yang memberikan porsi bunga tinggi.

Pinjaman uang tunai dengan menyertai agunan meliputi tiga produk pembiayaan, yaitu
kredit multiguna, Pegadaian, dan perusahaan pegadaian milik swasta.
Non-Cash Loan atau kredit non tunai ini merupakan pemberian garansi dibayar oleh
bank jika nasabah mengalami default dalam transaksi atau pekerjaannya.

Contoh dari produk kredit non-cash loan adalah bank garansi, Letter of Credit impor,


Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN), Foreign Exchange Credit Line, dan
lain-lain.

Dalam pemberian fasilitas non-cash loan bank ini bertujuan untuk mendapatkan fee


based income dari biaya yang diperoleh dari pemberian fasilitas tersebut.

Definisi Kliring bank adalah cara atau sarana perhitungan hutang-piutang dalam


bentuk surat-surat berharga atau surat dagang dari suatu bank peserta yang
diselenggarakan oleh Bank Indonesia atau pihak lain yang ditunjuk.
Penyelesaian hutang-piutang bisa saja dilakukan diluar cara ini, tapi dengan
kliring akan dapat dilakukan secara cepat, aman, efektif, dan efisien.

Dalam perkembangannya, kliring tidak hanya dilakukan secara manual tapi juga
secara otomatis maupun elektronik.

Oleh karena itu, definisi lain kliring adalah sebagai pertukaran warkat atau data
keuangan elektronik antar bank atas nam bank maupun nasabah yang hasil
perhitungannya diselesaikan pada waktu tertentu.

RTGS (Real-Time Gross Settlement). Sistem RTGS adalah proses penyelesaian


akhir transaksi (settlement) pembayaran yang dilakukan per transaksi (individually
processed / gross settlement) dan bersifat Real-time (electronically processed), di
mana rekening peserta dapat di-debit / di-kredit berkali-kali dalam sehari sesuai dengan
perintah pembayaran dan penerimaan pembayaran.
Dengan sistem RTGS, peserta pengirim melalui terminal RTGS di tempatnya
mentransmisikan transaksi pembayaran ke pusat pengolahan sistem RTGS (RTGS
Central Computer /RCC) di Bank Sentral (dalam hal ini Bank Indonesia) untuk proses
settlement. Jika proses settlement berhasil, transaksi pembayaran akan diteruskan
secara otomatis dan elektronis kepada peserta penerima. Keberhasilan proses
settlement tergantung dari kecukupan saldo peserta pengirim karena dalam sistem BI-
RTGS peserta hanya diperbolehkan untuk mengkredit peserta lain. Dengan kata lain,
peserta RTGS harus meyakinkan bahwa saldo rekeningnya di Bank cukup sebelum
peserta tersebut melaksanakan transfer ke perserta RTGS lainnya.
Penerapan sistem RTGS di Indonesia telah dimulai sejak tanggal 17
November 2000 dengan nama Sistem Bank Indonesia Real Time Gross
Settlement (BI-RTGS)

Anda mungkin juga menyukai