Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

“SKEMA ANALISIS KREDIT”

Dosen Pengampu : Ni Putu Yuria Mendra, SE, M.Si, Ak

OLEH:
KELOMPOK 1
KOMANG GDE DENNY WAHYU KRISNA (2002622010218)

I MADE ALIT ARDIKA (2002622010239)

PUTU NOAH ALETHEIA ADNYANA (2002622010244)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
TAHUN AJARAN 2022/2023
PEMBAHASAN

1.1 Arti Penting Kredit


Kredit adalah pemberian penggunaan uang atau barang pada orang lain dalam
rentang atau jangka waktu tertentu sesuai dengan perjanjian yang disepakati Biasanya
kredit dilakukan dengan atau tidak dengan jaminan. Begitu juga dengan bunga,

kredit dapat dilakukan dengan atau tidak dengan bunga. Tentu ini tergantung

dari setiap lembaga yang berperan sebagai pihak penyedia kredit.

Salah satu alasan masyarakat membutuhkan kredit adalah

mengembangkan produknya. Bantuan kredit dari perbankan berguna sebagai

modal untuk meningkatkan kualitas produk. Pengusaha bisa menggunakan

bahan baku dengan mutu terbaik sehingga daya guna barang pun bertambah.
1) Dapat diperbandingkan, kemampuan informasi untuk membantu
mengidentifikasikan persamaan dan perbedaan dua perangkat fenomena
ekonomi.
2) Konsistensi, laporan keuangan yang memiliki kesesuaian atau mampu
beradaptasi dengan peraturan dan prosedur akuntansi dari waktu ke waktu.

1.2 Jenis – Jenis Kredit


1. Kredit Tanpa Agunan (KTA)

Kredit Tanpa Agunan atau KTA adalah kredit yang diberikan bank dalam bentuk
uang tunai, yang dapat diperoleh tanpa memberikan agunan. KTA umumnya disediakan
bank untuk berbagai keperluan, diantaranya biaya pendidikan, renovasi rumah, modal
kerja, dan untuk kebutuhan lainnya.
KTA pun memiliki sejumlah karakteristik yang membuatnya beda jika
dibandingkan dengan jenis kredit lainnya dari bank. KTA tidak memerlukan agunan
sebagai jaminan. Selain itu, proses kredit umumnya lebih cepat dan mudah. Biaya
provisi dan administrasi akan didebet langsung dari rekening Anda. Total kredit juga
dapat diambil tunai. Sementara untuk penghitungan bunga dilakukan berdasarkan
ketentuan yang berlaku di masing-masing bank.
2. Kartu Kredit

Melansir laman OJK, kartu kredit adalah salah satu alat pembayaran non tunai
yang sudah lama hadir guna mempermudah transaksi menjadi lebih cepat dan mudah.
Bayangkan, dengan kartu kredit seseorang bisa berbelanja terlebih dahulu lalu
membayarnya kemudian (dicicil). Berbeda dengan kartu debit yang mengharuskan
untuk punya dana yang cukup saat berbelanja.
3. Kredit Pemilikan Rumah

Kredit Pemilikan Rumah adalah salah satu jenis bantuan pembiayaan untuk
membeli rumah. Meskipun ada sejumlah lembaga pembiayaan yang memberikan
fasilitas KPR, namun bisa dibilang mayoritas bantuan pembiayaan perumahan ini
berasal dari perbankan, baik negeri maupun swasta. Bank sebagai pemberi fasilitas KPR
sudah pasti melakukan seleksi ketat terhadap calon debitur. Berikut persyaratan umum
dalam mengajukan KPR:

● Warga Negara Indonesia (WNI) dan memahami hukum.


● Bagi karyawan, usia minimal adalah 21 tahun dan maksimal 55 tahun.
● Bagi wiraswasta dan profesional, usia minimal adalah 21 tahun dan maksimal
65 tahun.
● Memiliki penghasilan rutin setiap bulan.

● Sudah bekerja minimal dua tahun untuk karyawan.


● Sudah menjalankan usaha minimal tiga tahun untuk wiraswasta dan
profesional.

4. Kredit Kendaraan Bermotor

Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) adalah fasilitas kredit yang diberikan oleh
bank atau perusahaan pembiayaan untuk pembelian kendaraan baru atau bekas. Khusus
untuk Kendaraan bekas, bank biasanya menetapkan batasan usia kendaraan yang dapat
dibiayai sesuai ketentuan bank.

5. Kredit Usaha

Kredit usaha adalah penyediaan dana dalam jumlah tertentu dari bank untuk
mendukung tujuan usaha, dengan berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam
meminjam yang mewajibkan peminjam untuk melunasi pinjaman dalam waktu tertentu
beserta pembayaran bunga dan biaya lainnya.
6. Kredit Multiguna

Kredit multiguna merupakan kredit untuk membiayai berbagai keperluan


konsumtif dengan jaminan berupa rumah tinggal/rumah toko (ruko)/rumah kantor
(rukan)/rumah susun hunian (apartemen), termasuk untuk tujuan di bawah ini:
1. Take Over
Pemindahan fasilitas kredit sejenis dari bank lain dengan proses mudah dan berbagai
benefit
2. Top Up
Penambahan limit atas fasilitas kredit yang telah berjalan (existing). Produk ini
merupakan solusi untuk pembiayaan dengan limit besar, tenor lebih panjang, dan
suku bunga kompetitif.
7. Kredit Modal Kerja

Kredit Modal Kerja adalah fasilitas kredit yang diberikan untuk memenuhi
kebutuhan modal kerja yang habis dalam satu siklus usaha, dan atau kebutuhan
modal kerja yang bersifat khusus seperti untuk membiayai inventory/piutang
/proyek atau kebutuhan khusus lainnya. Di Bank Mandiri, Kredit Modal Kerja
dibagi menjadi 2 yakni Kredit Modal Kerja Revolving dan Non Revolving. Apa
maksudnya?
Kredit Modal Kerja Revolving memiliki sejumlah fitur, diantaranya limit kredit
di atas Rp500 juta sampai dengan Rp25 miliar, kredit diberikan dalam valuta rupiah
dan valuta asing, pencairan dilakukan kapan saja sesuai kebutuhan, bunga dibayar
tiap bulan, pokok pinjaman dibayar kapan saja paling lambat pada saat jatuh tempo
kredit, serta jangka waktu maksimal 1 tahun dan dapat diperpanjang.
Sedangkan Kredit Modal Kerja Non Revolving juga menawarkan limit kredit
yang sama dan diberikan dalam valuta rupiah dan valuta asing. Hanya saja
pencairan kredit dilakukan sekaligus, bunga dibayar dan pokok dibayar tiap bulan
untuk yang bersifat aflopend (angsuran), pokok pinjaman dibayar kapan saja paling
lambat pada saat jatuh tempo kredit untuk yang bersifat non aflopend (bukan
angsuran), dan jangka waktu maksimal 5 tahun dan tidak dapat diperpanjang.

8. Kredit Usaha Rakyat

Kredit Usaha Rakyat (KUR) diluncurkan pada November 2007 dengan


dilandasi keluarnya Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2007. Hal ini bertujuan
memperluas akses Usaha Mikro, Kecil dan Menengah agar dapat menikmati kredit
perbankan serta meningkatkan produksi pada sektor riil di Indonesia. Dalam
perkembangannya, terdapat tambahan peraturan terkait program KUR sebagai
pedoman pelaksanaan penyaluran.
Pembiayaan yang disalurkan KUR bersumber dari dana perbankan atau
lembaga keuangan yang merupakan Penyalur KUR. Dana yang disediakan berupa
dana keperluan modal kerja serta investasi yang disalurkan kepada pelaku UMKM
individu/perseorangan, badan usaha dan/atau kelompok usaha yang memiliki usaha
produktif dan layak namun belum memiliki agunan tambahan atau feasible namun
belum bankable.
9. Kredit Investasi
Selain jenis jenis kredit yang telah disebutkan di atas, ada juga Kredit Investasi
yang merupakan fasilitas kredit yang diberikan untuk membiayai kebutuhan barang
modal dalam rangka rehabilitasi, modernisasi, perluasan, pendirian proyek baru dan
atau kebutuhan khusus terkait investasi. Biasanya kredit investasi disalurkan
oleh kreditur melalui bank dan menawarkan berbagai macam jangka waktu atau
tenor.
Tenor atau jangka waktu pinjaman yang ditawarkan bermacam-macam mulai dari
satu tahun hingga 10 sampai 15 tahun. Jika debitur masih belum mampu
melunasinya hingga masa tenor habis, biasanya diberikan masa tenggang pelunasan
maksimal sampai 4 tahun.

1.3 Contoh Perhitungan Kebutuhan Kredit


Contoh : kebutuhan yang belum termasuk modal kerja

1.4 Skema Analisis Kredit

● Konsep hubungan total pemohon kredit


1.5 Kebijakan Kredit perdagangan
Kebijakan perkreditan harus memuat kebijakan persetujuan kredit yang mencakup :
● Konsep hubungan total pemohon kredit.

● Penetapan batas wewenang kredit.

● Tanggung jawab pejabat pemutus kredit.

● Proses persetujuan kredit.

● Persetujuan pencairan kredit. Tanggung jawab Pejabat Pemutus Kredit

● Setiap kredit yang diberikan telah sesuai dengan ketentuan perbankan dan
asas-asas perkreditan yang sehat.
● Pelaksanaan pemberian kredit telah sesuai dengan kebijakan perkreditan
dan pedoman kebijakan kredit.
● Pemberian kredit telah didasarkan pada penilaian yang jujur, objektif,
cermat, dan seksama serta independen.

Anda mungkin juga menyukai