DISUSUN OLEH :
KELOMPOK II
SEMESTER 4 ( KELAS D)
Anggota Kelompok : Andi Megawati (201410025)
Sahroni Sahril (201410318)
Samsidar (201410322)
Shahrul Alatas (201410335)
Sheinan S Alhamid (201410336)
Siti Aziza Rahman (201410339)
Sitti Rahmah Rumi (201410342)
Sri Eka Wahyuni (201410346)
Sulistiowati N (201410367)
Teguh Prayoghi (201410378)
PENDAHULUAN
KREDIT KONSUMTIF | 1
Gaya hidup masyarakat Indonesia yang semakin konsumtif memacu
pertumbuhan kegiatan perkreditan. Salah satu jenis kredit yang mengalami
pertumbuhan yang cukup signifikan adalah kredit konsumsi. Seperti yang kita
ketahui bahwa animo masyarakat terhadap barang-barang konsumsi seperti
kendaraan bermotor, elektronik, perumahaan, dan kebutuhan rumah tangga
lainnya terus meningkat.Pertumbuhan kredit juga didukung oleh pola pikir
masyarakat yang mengalami perubahan dalam melakukan pembelian. Dengan
adanya fasilitas kredit yang diberikan oleh pihak bank, maka akan mempermudah
masyarakat dalam melakukan pembelian.Meningkatnya pertumbuhan kredit
merupakan kesempatan yang baik untuk industri perbankan. Keberadaan
lembaga perbankan ini mempermudah masyarakat atau konsumen untuk
memperoleh produk yang diinginkan dengan sistem pembayaran yang lebih
ringan dan dapat diangsur.
KREDIT KONSUMTIF
I. Pengertian Kredit Konsumtif
Kredit Konsumtif adalah salah satu jasa yang diberikan bank dalam bentuk
kredit yang ditujukan untuk membiayai kebutuhan nasabah terutama yang
KREDIT KONSUMTIF | 2
berhubungan dengan kegiatan konsumsi, misalnya: pembelian motor, mobil
dan barang elektronik yang bertujuan untuk pemakaian pribadi. Kredit
konsumsi memiliki bunga yang relatif tinggi dibanding kredit investasi dan
modal kerja.
Kredit konsumtif adalah fasilitas kredit dari pihak bank untuk debitur yang
digunakan secara langsung untuk pembelian barang-barang berupa
rumah/kendaraan yang di gunakan secara langsung oleh debitur.
Kredit konsumtif yaitu, yaitu kredit yang dipergunakan untuk pembelian
barang tertentu bukan keperluan usaha (aktivitas produktif) melainkan untuk
pemakaian (konsumsi) dan merupakan pinjaman yang bersifat nonrevolving.
Jenis kredit konsumtif misalnya : Kredit pemilikan rumah, Kredit pemilikan
kendaraan , Kartu kredit (credit card) & Kredit konsumtif lainnya
kredit konsumer adalah fasilitas kredit yang di berikan oleh pihak bank
yang di peruntukan untuk konsumsi secara pribadi kredit konsumer lebih
tepatnya yaitu Kredit konsumtif berbeda dengan kredit lainnya seperti kredit
modal kerja kredit investasi yang di mana peruntukannya sendiri untuk
penambahan modal usaha atau pembelian barang barang pabrik pemilik
usaha.
KPR adalah pemberian kredit kepada debitur yang digunakan untuk tujuan
pembelian atau renovasi rumah. Penarikan dapat dilakukan sekaligus atau
KREDIT KONSUMTIF | 3
bertahap sedangkan pembayarannya diangsur bulanan dengan sistem
angsuran (anuitas).
KREDIT KONSUMTIF | 4
maka akan mempengaruhi pembayaran kredit mereka. Kedua, biaya yang
tinggi dari kredit konsumen terkait dengan nominal yang kecil dan jumlah
yang banyak, sehingga meningkatkan biaya transaksi yang tinggi bagi bank.
a. Prinsip 5 C
b. Prinsip 5 P
KREDIT KONSUMTIF | 5
Purpose (tujuan) penggunaan kartu kredit menurut calon debitur perlu
diketahui oleh bank (calon kreditur), mengingat erat sekali hubungannya
dengan economy Condition. Bank perlu tahu apakah itu akan mempunyai
aspek ekonomis dan aspek sosial yang positif.
Payment (sumber pembayaran). Bank harus perkirakan apakah calon
debitur akan mampu memperoleh pendapatan dalam jumlah yang cukup
untuk dipergunakan sebagai pengembalian kredit dan bunganya.
Profitabilitas (kemampuan memperoleh laba) calon kreditur harus tahu
apakah pemberian kredit tersebut menimbulkan keuntungan untuk bank
(calon kreditur) tersebut.
Protection (perlindungan) atas jaminan yang diberikan oleh calon kreditur
itu cukup aman.
c. Prinsip 3 R
Return (hasil yang dicapai). Hasil yang dicapai oleh perusahaan calon
debitur diukur oleh analisis akan mencakupi untuk mengembalikan kredit
besera bunganya.
Repayment (pembayaran kembali) oleh debitur harus sudah
dapatdiramalkan oleh analisis.
Risk Bearing Ability (kemampuan untuk menanggung resiko) sangat
perlu memperoleh perhatian analisis. Pengendalian analisis dikaitkan
dengan adanya kemungkinan kegagalan usaha calon debitur.
KREDIT KONSUMTIF | 6
VI. Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Kredit
Konsumsi
a. Bunga kupon (Coupon rate)
Bunga kupon adalah tingkat bunga yang dijanjikan oleh penerbit sekuritas
sesuai dengan kontrak. Penerbit kontrak atau debitur menyetujui untuk
melakukan pembayaran sejumlah bunga tertentu saat melakukan
pertukaran obhgasi atau sekuritas lam.
Metode add-on Rate oflnterest adalah dimana bunga dihitung dari seluruh
pokok pmjaman ditambah bunga pinjaman dibagi jumlah angsuran.
Metode ini meningkatkan jumlah bunga efektif yang harus dibayar. Sebab
jumlah pokok pinjaman dihitung selama 1 tahun untuk membebankan
bunga, meskipun pokok pinjaman telah diangsur, tetapi bunga yang harus
dibayar sebesar 1 tahun. Hal ini terjadi karena jumah rata-rata yang
dipinjam menurun jika sebagian dibayar.
e. Compound Interest
KREDIT KONSUMTIF | 7
Sumber:
http://adilahlayungsantini.blogspot.co.id/2015/01/kredit-konsumsi.html
https://ranggaputra14ekonomi.wordpress.com/2015/01/25/kredit-konsumsi/
http://www.seputarforex.com/artikel/kredit/lihat.php?id=218491&title=men
genal_macam_macam_kredit_konsumsi_dan_kredit_usaha
http://gudangilmuhukum.blogspot.co.id/2010/08/jenis-kredit-konsumsi.html
KREDIT KONSUMTIF | 8