Anda di halaman 1dari 42

Manajemen Kredit

Pertemuan ke-12
Atika, S.Pd., M.S.M
Definisi Kredit
 Berdasarkan Undang-Undang
Perbankan, kredit adalah penyediaan uang atau
tagihan yang dapat disamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atas kesepakatan pinjam-
meminjam antara bank dan pihak lain, yang
mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi
utangnya seteah jangka waktu tertentu dengan
pemberian bunga.
 Bank dalam hal ini adalah pemberi pinjaman,
disebut sebagai kreditur. Sedangkan peminjam
disebut debitur.
Fungsi Kredit Perbankan
 Kredit pada hakikatnya dapat meningkatkan daya
guna uang
 Kredit dapat meningatkan peredaran dan lalu lintas
uang.
 Kredit pada hakikatnya dapat meningkatkan daya
guna barang
 Kredit sebagai salah satu kebijakan pemerintah
untuk stabilisasi perekonomian
 Kredit dapat meningkatkan kegiatan usaha
 Kredit dapat meningkatkan pemerataan pendapatan
 Kredit sebagai alat hubungan ekonomi internasional.
Tujuan Pokok Pemberian Kredit
 Turut mensukseskan program pemerintah dibidang
ekonomi dan pembangunan.
 Meningkatkan aktivitas ekonomi atau kegiatan
perusahaan agar dapat menjalankan fungsinya guna
menjamin terpenuhinya kebutuhan masyarakat.
 Memperoleh laba agar kelangsungan hidup bank
dapat terjamin mengingat pemberian kredit
merupakan kegiatan utama bank dan penghasilan
pokok bank.
Prinsip Dasar Kebijakan Kredit
 Peranan Kredit bagi kehidupan bank
 Rata-rata jumlah harta bank umum yang
tersalur pada kredit 60-70 persen.
 Dampak kredit macet, menjadi sumber
terjadinya krisis ekonomi 1998.
 Thailand, kredit bermasalah USD 35 milyar
Korea selatan 65 milyar, Indonesia 106,4
milyar.
 Thn 1997, pangsa kredit pada bank umum
di Indonesia 80,7 %.
Penggolongan Jenis Kredit
 Berdasarkan :
 Sifat penggunaan
 Keperluan
 Pengadaan jaminan
 Jangka waktu pelunasan
 Sifat pelunasan
 Metode pembiayaan
 Sektor Usaha
 Status hukum debitur
1. Sifat Penggunaan
 Kredit Konsumtif, apabila kredit yang diberikan tersebut oleh
nasabahnya (biasanya perorangan) dipergunakan untuk membiayai
barang-barang konsumtif. Contohnya, pembelian mobil untuk keperluan
pribadi. Sumber pembayarannya biasanya berasal dari gaji atau
pendapatan lainnya, bukan dari objek yang dibiayainya. Beberapa kredit
yang termasuk dalam jenis kredit konsumtif, antara lain :
a). Kartu kredit, fasilitas pinjaman tanpa agunan yang diberikan kepada
perorangan pemilik kartu yang diterbitkan oleh bank tertentu setelah
aplikasi permohonan kartu kreditnya di setujui/di-approve oleh bank yang
bersangkutan;
b). Kredit perumahan, fasilitas kredit untuk
pembelian/pembangunan/renovasi rumah tinggal, rumah susun, ruko,
rukan, apartemen, dan villa atau untuk pembelian kavling/tanah matang,
atau untuk refinancing, dengan jaminan berupa objek yang dibiayai;
c). Kredit mobil, fasilitas kredit untuk pembelian kendaraan bermotor
roda 2 baru atau roda 4 baru atau refinancing roda 4, dengan jaminan
berupa kendaraan bermotor yang dibiayai tersebut;
d). Kredit multiguna, fasilitas kredit untuk segala keperluan yang
bersifat konsumtif, dengan jaminan tanah berikut bangunan tempat
tinggal.
1. Sifat Penggunaan
 Kredit Komersial, merupakan kredit yang oleh nasabahnya
(perorangan atau badan usaha) dipergunakan untuk membiayai
kegiatan usaha. Sumber pembayarannya berasal dari usaha yang
dibiayainya itu. Beberapa kredit yang termasuk dalam jenis kredit
komersial adalah :
a). Kredit mikro, fasilitas kredit yang diberikan untuk membiayai
kegiatan usaha mikro;
b). Kredit usaha kecil, fasilitas kredit yang diberikan untuk
membiayai kegiatan usaha kecil;
c). Kredit usaha menengah, fasilitas kredit yang diberikan
untuk membiayai kegiatan usaha menengah;
d). Kredit korporasi, fasilitas kredit yang diberikan untuk
membiayai kegiatan usaha perusahaan/korporasi. Penentuan
besar kecilnya kredit mikro, kecil, dan menengah ditentukan oleh
kebijakan masing-masing bank.
2. Keperluan
 Kredit Modal Kerja, kredit yang dipergunakan untuk
menambah modal kerja suatu perusahaan, seperti
pembelian bahan baku, biaya-biaya produksi, pemasaran,
dan modal kerja untuk operasional lainnya.
 Kredit Investasi, kredit jangka menengah atau jangka
panjang untuk pembelian barang-barang modal beserta
jasa yang diperlukan untuk rehabilitasi, modernisasi,
maupun ekspansi proyek yang sudah ada atau pendiri
proyek yang akan ada.
 Kredit Pembiayaan Proyek (Project Financial), kredit
yang digunakan untuk pembiayaan investasi maupun
modal kerja untuk proyek baru.
3. Pengadaan Jaminan
 Kredit berjaminan (secured loan)
Jaminan dapat berupa harta fisik, spt
persediaan, tanah, gedung mesin, saham
atau jaminan pembayaran pihak ketiga
 Kredit tanpa jaminan (unsecured loan)
Berdasarkan kepercayaan.
4. Jangka Waktu Pelunasan
 Jangka pendek (<1 tahun)
Contoh: kredit modal kerja, bridging loans,
bank overdraft.
 Jangka menengah (Antara 1-3 tahun)
Contoh: kredit investasi untuk pembelian
kendaraan, KMK untuk konstruksi.
 Jangka panjang (>3 tahun)
Contoh: kredit investasi untuk pembangunan
pabrik hotel, jalan tol.
5. Sifat Pelunasan
 Kredit dengan angsuran, kredit yang
pembayarannya kembali pokok pinjamannya diatur
secara bertahap menurut jadwal yang telah
ditetapkan di dalam Perjanjian Kredit.
 Kredit dibayarkan sekaligus saat jatuh
tempo, kredit yang pembayarannya kembali pokok
pinjamannya tidak diatur secara bertahap, tetapi
harus dikembalikan secara sekaligus. Pada tanggal
jatuh tempo yang telah ditetapkan di dalam
Perjanjian Kredit.
6. Metode Pembiayaan
 Kredit Bilateral, kredit yang dibiayai oleh hanya
satu bank.
 Kredit Sindikasi, kredit yang diberikan oleh dua
atau lebih lembaga keuangan untuk membiayai suatu
proyek/usaha dengan syarat-syarat dan ketentuan
yang sama, menggunakan dokumen yang sama, dan
diadministrasikan oleh agen yang sama
Ciri-ciri umum Kredit Sindikasi adalah:
 Jumlah kredit biasanya meliputi jumlah yang besar;
 Jangka waktu pemberian biasanya menengah atau panjang;
 Diberikan lebih dari satu pemberi kredit sebagai peserta sindikasi kredit;
 Tanggung jawab peserta sindikasi tidak bersifat tanggung renteng, di
mana masing-masing peserta sindikasi hanya bertanggung jawab untuk
bagian jumlah kredit yang menjadi komitmennya;
 Ditunjuk salah satu partisipan sebagai agent (misalnya, facility
agent dan/atau security agent) yang mengadministrasikan kredit sindikasi.
7. Sektor Usaha
 Kredit real estate
 Kredit perdagangan dan industri
 Kredit perorangan
 Kredit pertanian
 Kredit lembaga keuangan
 Kredit lain-lain
8. Status Hukum Debitur
 Kredit korporasi
Perusahaan non bank, perusahaan perdagangan
surat berharga, bank dan lembaga keuangan
 Kredit perorangan /kredit konsumen
Perorangan yang menerima fasilitas kredit, spt.
Kredit kendaraan, kartu kredit.
Batas Maksimum Penyaluran Kredit
 Batas maksimum penyaluran kredit (BMPK)
terbagi menjadi 2, yaitu kepada pihak
terkait dan kepada pihak tidak terkait.
(Lihat file lain yang terdapat pada LMS
dengan judul BMPK dan Penyertaan Modal)
 BMPK ditujukan untuk mengurangi risiko
terjadinya kredit bermasalah.
 Menggunakan rasio perbandingan antara
jumlah deposito dan kredit yang disalurkan
(loan to deposit ratio / liquid ratio)
BMPK kepada pihak terkait
 Seluruh portofolio Penyediaan Dana kepada Pihak
Terkait dengan Bank ditetapkan paling tinggi 10%
(sepuluh perseratus) dari Modal Bank.
 Yang dimaksud dengan Modal Bank adalah:
 1. untuk Bank yang berkantor pusat di Indonesia adalah
modal inti dan modal pelengkap;
 2. untuk Unit Usaha Syariah dari Bank yang melakukan
kegiatan usaha konvensional adalah modal inti dan modal
pelengkap yang dihitung secara konsolidasi dari unit yang
melakukan kegiatan usaha secara konvensional dan unit
usaha syariah Bank.
 3. untuk kantor cabang bank asing adalah dana bersih kantor
pusat dan kantor-kantor cabang lainnya di luar negeri atau
yang dikenal dengan Net Head Office Funds.
BMPK kepada pihak tidak terkait
 Penyediaan Dana kepada 1 (satu) Peminjam yang bukan
merupakan Pihak Terkait ditetapkan paling tinggi 20% (dua puluh
perseratus) dari Modal Bank.
 Penyediaan Dana kepada 1 (satu) kelompok Peminjam yang
bukan merupakan Pihak Terkait ditetapkan paling tinggi 25%
(dua puluh lima perseratus) dari Modal Bank.
 Yang dimaksud dengan pihak tidak terkait sbb :
Kewajiban pelaporan kredit
Terdapat beberapa informasi yang perlu disajikan
dalam pelaporan kredit, sbb :
Jumlah saldo kredit dalam mata uang nasional dan
asing
Sifat masing2 kredit
Jangka waktu dan sektor usaha penerima kredit
Tingkat kolektibilitas
Suku bunga yang dibebankan
Lokasi penyebaran kredit
Jaminan kredit
Jumlah plafond kredit.
KEBIJAKAN UMUM KREDIT
Dibagi dalam beberapa pokok bahasan sbb :
Sasaran yang ingin dicapai

Strategi pokok penyaluran kredit

Daerah pemasaran

Standar mutu kredit dan jaminan yang


dikehendaki
Batas wewenang pemberian kredit.
SASARAN yang ingin dicapai

Contoh sasaran yang dicantumkan


dalam kebijakan kredit bank :
 Peranan bisnis yang ingin dicapai di
daerah operasi
 Pangsa pasar
 Tingkat loans to deposits ratio
 Pertumbuhan jumlah harga, vol.kredit
 Tingkat keuntungan.
STRATEGI PENYALURAN KREDIT
Berikut beberapa strategi dalam menyalurkan
kredit :
Perpaduan kredit (credit mixed)
Credit mixed mengacu pada berbagai jenis rekening pinjaman yang Anda pegang,
seperti kartu kredit, pinjaman mahasiswa, hipotek, dan pinjaman mobil.
Indikasilikuiditas keuangan yang ingin
dipertahankan.
Kredit merupakan salah satu faktor yang memengaruhi tingkat likuiditas bank

Jumlah maksimal kredit yang diberikan


Contoh strategi lain dari BRI
https://finansial.bisnis.com/read/20220615/90/1544218/bri-bbri-beberkan-
strategi-penyaluran-kredit-tahun-ini
DAERAH PEMASARAN

Tergantung pada :
 Jumlah dana yang dikuasai
 Faktor persaingan
 Jumlah permintaan kredit dari masing-
masing daerah
 Kemampuan bank memonitor debitur
STANDAR MUTU KREDIT & JAMINAN

Standar mutu kredit dan jaminan


didasarkan pada :
Syarat minimum jaminan kredit.

Kebijakan umum standar mutu


kredit.
BATAS WEWENANG PERSETUJUAN KREDIT

 Penentuan batasan kredit sesuai


dengan jenjang pejabat yang
berwenang
 Rekomendasi kredit dari komite
kredit.
 Batas jumlah kredit yang disetujui
(dengan atau tanpa jaminan)
PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT
 Tujuan prosedur pemberian kredit adalah untuk
memastikan kelayakan suatu kredit, diterima atau
ditolak.
 Dalam menentukan kelayakan suatu kredit maka
dalam setiap tahap selalu dilakukan penilaian yang
mendalam.
 Prosedur dalam pemberian kredit dalam dunia
perbankan antara bank yang satu dengan bank
yang lainnya sebenarnya tidak jauh berbeda.
 Perbedaannya mungkin hanya terletak pada
persyaratan yang ditetapkan masing-masing bank.
PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT
 Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam
prosedur pemberian kredit antara lain :
 Standar dokumentasi kredit
 Perlindungan asuransi
 Pengawasan kredit
 Pada LMS silahkan unduh prosedur pemberian kredit
PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sumatera
Barat Cabang Utama Padang, yang tahapan
prosesnya secara umum dijelaskan setelah halaman
ini.
ORGANISASI KREDIT
 Pemasaran kredit sesuai dengan
rencana tahunan
 Penyaringan permintaan kredit,
analisa kredit
 Negosiasi dengan calon debitur
(jumlah, jangka waktu, persyaratan
kredit)
 Proses perjanjian kredit
 Pengawasan kredit
PENENTUAN SUKU BUNGA

Dipengaruhi oleh :
 Elastisitas permintaan produk
 Biaya total
 Situasi persaingan pasar
 derajat risiko dan jangka waktu jatuh
tempo
ELASTISITAS PERMINTAAN
 Perubahan jumlah permintaan
produk dengan perubahan harganya
 Tinggi/rendah elastisitas
dipengaruhi oleh : kebutuhan,
persaingan, tingkat pendapatan,
tradisi penggunaan produk
ISTILAH PADA KREDIT
 Commitment fee
 Biaya yang dikenakan karena debitur belum
menarik seluruh dana kredit yang disediakan.
 Preambul
 Pencantuman nama, alamat perusahaan
debitur yang mengadakan perjanjian kredit,
dan kapan dimana perjanjian kredit
ditandatangani
 Representations and warranties
 Jaminan kebenaran dari debitur mengenai
laporan keuangan, perusahaan secara hukum,
perjanjian lainnya
 Covenants
 Jaminan debitur selama jangka waktu
kredit tidak melakukan hal khusus yang
dicantumkan dalam perjanjian
 Affirmative covenants
 Memuat kesanggupan debitur melakukan hal
demi kepentingan kreditur
 Negative covenants / restrictive clauses
 Kesanggupan debitur tidak melakukan
sesuatu hal selama masa perjanjian kredit
 Event of default
 Hal yang bilamana terjadi
menyebabkan debitur dinyatakan tidak
memenuhi janji, sehingga perjanjian
menjadi batal.
 Debitur wajib membayar sisa saldo
kredit terhutang.
Analisis Permohonan Kredit
 Nilai Kredit,
Berdasarkan 4 P
 Personality
 Purpose
 Prospect
 Payment
Berdasarkan 6 C
 Character
 Capacity
 Capital
 Collateral
 Condition
 Control
Formula 4 P
 Personality : data kepribadian
 Purpose : tujuan / keperluan kredit
 Prospect : harapan/ masa depan
bidang usaha
 Payment : pembayaran kembali
pinjaman
FORMULA 6 C
 Character : personality
 Capacity : capability to pay
 Pengalaman dalam bisnis
 Bisnis dengan kondisi perekonomian
 Kekuatan perusahaan
 Capital /Cash : asset
 Collateral : jaminan
 Condition: Kondisi ekonomi secara
umum
 Control
Character capacity Cash Colateral Conditions Control
           
ownership of current position applicable banking
Purpose of Loan Copies of social take home pay, asset in laws
  security card past earning,   market position  
    sales record      
Cistomer track Description of availiablity of liquidation customer adequate doc.for
record owner, liquid value of perform examine
  nature operasion, reserve asset    
  product        
insurance competitive
Credit rating   turnover payable coverage climate concistency loan policy
          with loan request
           
Presence of leases and input of an expert on
guarantors   capital struct & mortgage senstivity cust in the
    leverage   buss.cycle external factors effect
           
labor market
    expense controls   condt  
           

    coverage ratio   impact of inflation  


regulation,
        political  
        environment  
Analisis Rasio Keuangan untuk
Analisis Kredit
 Berdasarkan Net Collateral Margin
Selisih antara jumlah nilai jual harta
yang dijaminkan dengan jumlah saldo
pinjaman debitur.
Perhitungan berdasarkan :
 Piutang dagang

 Persediaan

 Harta tetap
Analisis Rasio Keuangan untuk
Analisis Kredit
 Berdasarkan Faktor Leverage Keuangan
Mengacu pada penggunaan hutang dengan harapan
peminjam dapat menghasilkan pendapatan yang
melebihi biaya hutang.
 Rasio leverage = total kewajiban / total asset

 Rasio kapitalisasi = utang jangka panjang / total


kewajiban jangka panjang + kekayaan bersih
 Rasio hutang terhadap penjualan = total
kewajiban / penjualan bersih
Analisis Rasio Keuangan untuk
Analisis Kredit
 Berdasarkan Indikator Likuiditas
Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajibannya.
Current ratio = current assets/current liabilities
Acid test ratio = (cur asset – inventory) / curr. Liabilities
Net liquid asset = cur asset – inventory – curr.liabilities
Net working capital = cur asset – cur liabilities
Analisis Rasio Keuangan untuk
Analisis Kredit
 Berdasarkan Indikator Profitabilitas
Untuk mengetahui laba bersih tetap untuk pemilik
setelah semua biaya.
 Laba bersih sebelum pajak / total asset

 Laba bersih setelah pajak / total asset

 Laba bersih sebelum pajak / kekayaan bersih

 Laba bersih setelah pajak / kekayaan bersih

Rumus kekayaan bersih = total asset – total kewajiban

Anda mungkin juga menyukai