TUGAS 3
“Dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwa (Al-Qur'an) itu
benar dari Tuhanmu lalu mereka beriman dan hati mereka tunduk kepadanya.
Dan sungguh, Allah pemberi petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada
jalan yang lurus.”
b) Jelaskan keterkaitan ilmu pengetahuan, iman, dan hati yang tunduk
menurut QS Al-Hajj/22: 54 !
Pada QS Al-Hajj/22:54 menjelaskan bahwa orang yang telah memiliki ilmu perlu
menyadari sepenuh hati bahwa ilmu tersebut merupakan karunia dari Allah SWT,
sehingga dari kesadaran itu akan timbul sikap tunduk kepada Allah dan Sikap
Tawadzu’ kepada Allah dan Manusia.
Orang berilmu menyadari bahwa dia tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan
ilmu yang dimiliki oleh Allah, dan Allah berhak untuk mencabut keberkahan ilmu
tersebut kapan saja. Sehingga jika hal itu terjadi, menusia memiliki ilmu namun
tidak disertai dengan keimanan, dan tawadzuk maka yang ada hanya manusia-
manusia yang memiliki kecerdasan tinggi namun tidak memiliki rasa sosial
terhadap lingkungannya. Begitu pula sebaliknya jika manusia hanya menitik
beratkan keimanan tanpa perlunya menyadari kebutuhan manusia tentang ilmu
pengetahuan dan teknologi, maka yang ada ialah manusia yang tertinggal oleh
perkembangan jaman, apalagi saat ini setiap manusia telah banyak dibantu oleh
teknologi, sudah seharusnya kita sebagai manusia untuk mengimbanginya dan
menguasai iptek tersebut.
3. Agama Islam sesuai dengan fitrah interaksi manusia sebagaimana dijelaskan dalam
QS An-Nisaa’ (4): 125 melalui istilah al-Dîn dan QS. Ali Imran (3): 67 melalui
istilah al-hanîf.
a) Tuliskan ayat dan terjemahan QS An-Nisaa’ (4): 125 !
“Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang dengan ikhlas
berserah diri kepada Allah, sedang dia mengerjakan kebaikan, dan mengikuti
agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah telah memilih Ibrahim menjadi
kesayangan(-Nya).”
b) Sebutkan dengan pihak mana saja fitrah interaksi manusia pada QS An-
Nisaa’ (4): 125 tersebut !
Pada hakikatnya semua manusia mempunyai hal dan prinsip mendasar yang
digunakan dalam menjalani kehidupan yaitu agama. Agama islam mengatur
interaksi antara hamba dengan penciptanya yakni Allah SWT dan manusia dengan
sesama manusia yang lainnya. Surat An-Nisaa:125 menjelaskan bahwasannya
manusia diciptakan untuk mengamalkan ajaran agama sebaik-baiknya baik itu
berhubungan dengan Allah dan sesama manusia agar kehidupan terjalin dengan
harmonis untuk mencapai kedamaian dalam kehidupan dunia maupun akhirat.
“Ibrahim bukanlah seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, tetapi dia
adalah seorang yang lurus, Muslim dan dia tidaklah termasuk orang-orang
musyrik.”
d) Apakah yang dimaksud dengan al-hanafiyyat pada QS. Ali Imran (3): 67
tersebut ?
Makna dari Al Hanafiyyat pada surat Ali Imran:67 yakni seorang hamba yang
condong menjauhi segala agama (kekafiran) seluruhnya, dan mendekat kepada
agama yang lurus (Tauhid).